Anda di halaman 1dari 15

KLIPING TIPOGRAFI

Mata Pelajaran:
DESAIN GRAFIS PERCETAKAN
Nama anggota :
1. Akmal.A
2. Afrizal.F
3. M.Fakih
4. Rifki.F
5. Naupal.R
6. Valen.Y

MATERI TIPOGRAFI
A. Pengertian Tipografi
Secara etimologi, tipografi/typography berasal dari bahasa
Yunani. Typos berarti bentuk, dan Graphein berarti menulis.
Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tentang seni dan
desain huruf (termasuk simbol) dalam aplikasinya untuk media
komunikasi visual melalui metode penataan layout, bentuk,
ukuran dan sifatnya sehingga pesan yang akan disampaikan
sesuai dengan yang diharapkan. Secara modern, tipografi
berkaitan dengan penataan huruf pada media elektronik, baik
dari segi tampilan maupun output ke berbagai media cetak.
Sedangkan secara tradisional, tipografi berkaitan dengan
penataan huruf melalui media manual berupa lempeng baja
yang timbul atau karet (stempel) yang timbul yang berkenaan
dengan tinta dan akan dituangkan ke permukaan kertas.
Tipografi memegang peranan penting dalam segala hal yang
berkenaan dengan penyampaian bahasa non verbal
(menggunakan tulisan) dalam segala bentuk publikasi karena
kita harus tahu berapa ukuran tulisan yang akan kita gunakan.
Efek dan bentuk yang akan kita tampilkan sehingga muatan
emosi dan sifat dari pesan yang muncul sesuai dengan tujuan
komunikasi yang ingin kita tampilkan kepada publik. Sebagai
contoh, dalam bahasa verbal, tidak mungkin orang berteriak
dengan bentakan untuk merayu/membujuk seseorang sehingga
menuruti atau memahami kemauannya. Begitu juga dalam
tipografi, tidak mungkin membuat tulisan dengan bentuk tegas
dan keras (seperti larangan atau bentakan emosi) untuk
publikasi yang bersifat membujuk atau menawarkan sesuatu
produk atau jasa.

Pengertian Tipografi Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian tipografi menurut
para ahli, diantaranya adalah:
• Danton Sihombing ( Anggota DGI. 2001:58 )
Tipografi merupakan representasu visual dari sebuah bentuk
komunikasi adalah sifat verbal dan prperti visual dan efektif.
• Roy Brewer (1971) dalam buku “Pengantar Tipografi”
Tipografi dapat memiliki pengertian luas yang meliputi
penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak. Atau
dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan,
penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris
susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan unsur-unsur
lain bukan susun huruf pada halaman cetak.
• Dendi Sudiana (2001:1) dalam buku “Pengantar Tipografi”
Tipografi adalah elemen grafis yang paling mudah dibaca.
Tetapi melalui kata-kata yang terdiri dari huruf dan oleh
huruflah yang memandu pemahaman pembaca pesan atau ide.
B. Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan
pictograph.Bentuk bahasa ini dipergunakan oleh bangsa Viking
Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf
Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar
abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari
bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena
khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di
Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar
keseluruh Eropa.Puncak perkembangan tipografi, terjadi
kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi
mulai membentuk kekuasaannya.Karena bangsa Romawi tidak
memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem
tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Tipografi berasal dari bahasa Yunani yaitu typos (mould,
impression, shape) dan graphein (writing, carving). Tipografi
merupakan seni dan teknik dalam menyeleksi dan mengatur
font type, point size, line lengths, line leading, character
spacing, dan word spacing untuk ditampilkan dalam suatu
aplikasi media.
Tujuan daripada tipografi untuk (1) Meningkatkan dan
mengoptimalkan “nilai untuk dibaca”; (2) Menciptakan
hubungan yang kontekstual; (3) Memberikan informasi yang
berarti dan menunjukkan hierarki; (4) Menciptakan kesadaran
& menunjukkan keberadaan; serta (5) Mengkomunikasikan
emosi. Tipografi harus diseleksi dan digunakan dengan
“sepantasnya”. Kita sebagai manusia berkomunikasi melalui
apa yang kita lakukan dan yang tidak kita lakukan.
Tipografi merupakan tool serba guna untuk menyampaikan
informasi. Selain mengkomunikasikan makna sesungguhnya,
typography juga menyampaikan: Asal (origin), Tujuan
(objective), Sikon/lingkungan (environment), dan Waktu saat
itu (point in time).
Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai
‘visual language’, yang berarti bahasa yang dapat dilihat.
Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan
kata-kata yang terucap ke halaman yang dapat dibaca. Peran
dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi dari halaman tersebut ke pengamat.
Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan
tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer
yang kita gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label
pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak lagi. Hampir
semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual
mempunyai unsur tipografi di dalamnya. Kurangnya perhatian
pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah menjadi
kurang atau tidak komunikatif.

C. Prinsip-prinsip Tipografi
Prinsip dari tipografi ini telah diakui oleh banyak pakar
tipografi. Tipografi ini terbagi menjadi dua prinsip besar, yaitu
sebagai berikut :
1. Prinsip Keterbacaan Tipografi
Huruf kecil cenderung lebih baik tingkat keterbacaannya bila
dibandingkan dengan huruf besar/kapital. Kemungkinan
karena huruf kecil bentuknya jauh lebih kontras satu sama lain.
Huruf lurus (standar) jauh lebih mudah dibaca bila
dibandingkan dengan huruf miring (italic), Tapi bila kata huruf
miring di apit oleh huruf reguler, justru tingkat keterbacaannya
akan meningkat.
Warna kontras cenderung membantu dari tingkat keterbacaan,
Tapi bila terlalu kontras akan membuat mata akan cepat lelah.
Oleh karena itu kebanyakan website hari ini tidak memakai
warna hitam murni, tetapi menggunakan abu gelap di atas
putih.

2. Prinsip Estetis Tipografi


Batasi penggunaan typeface dalam satu halaman/desain. Dua
jenis typeface biasanya sudah cukup, satu untuk judul dan satu
untuk isi.
Batasi penggunaan warna, satu untuk judul dan satu untuk isi.
Gunakan minimal tiga ukuran dan atau weight yang berbeda
untuk memaksimalkan kontras dan keindahan tipografi.
Gunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang
berbeda.
Berikan letter spacing lebih untuk font berukuran kecil dan
kurangi spasi letter spacing untuk font ukuran besar.
Pastikan line height dan jarak antar spasi berbeda jauh,
terutama jika line height dibuat menjadi lebih renggang.

D. Unsur-unsur Tipografi
1. Ornamen dan Bidang Cetak
Ornamen dalam tipografi modern ini jarang digunakan.
Umumnya ornamen hanya digunakan sebagai bahan cetakan
undangan, piagam, ijazah dan pekerjaan dekoratif lainnya.
Bidang cetak ini dapat dilakukan dalam berbagai warna yang
dicetak sebagai dasar. Bidang-bidang tersebut bisa diberi raster
atau nada-nada yang mengandung suatu unsur negatif.
2. Kolom dan Garis
Sebuah kolom yang terdiri dari sejumlah baris dengan lebar
tertentu. Dalam praktek, lebar kolom pada kebanyakan majalah
atau brosur sekitar 5 – 7 kata dan sekitar 6 – 10 huruf per kata.
Pada surat kabar (koran) dengan jumlah kata perbarisnya
sangat lebih sedikit, sedangkan buku lebih banyak.

3. Baris
Baris terdiri dari suatu kata yang diatur satu persatu dibelakang
yang lain. Diantara kata-kata ada juga jarak antara kata.
Sebuah baris harus memiliki sebuah koherensi optis atau
uraian kalimat yang berkaitan satu sama lain dalam suatu
paragraf.
4. Kata
Kata adalah suatu kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal,
dalam arti huruf yang ditempatkan bersama untuk mengisi kata
yang dapat diucapkan yang dapat menimbulkan bunyi dan
mengandung arti.
Ejaan yang benar adalah sebuah kata atau sebuah unsur bahasa
yang ditulis dalam bentuk huruf tercetak. Susunan kata dalam
kalimat juga dipengaruhi oleh jarak antar huruf dan jarak antar
kata.
5. Kemiringan Huruf
Kemiringan huruf yang dimaksud adalah suatu huruf yang
tercetak miring dengan kata lain disebut italic. Huruf italic ini
dimaksudkan untuk dapat memberikan penekanan pada
sebuah kata dan umumnya digunakan terhadap teks yang tidak
terlalu panjang.
6. Berat dan Lebar Huruf
Pengertian berat dalam huruf terletak pada suatu perbandingan
antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Berat
huruf yang dinilai sebagai bentuk tipis (light), normal (regular),
dan tebal (bold).
Pengertian lebar disini adalah sebuah perbandingan antara
tinggi huruf tercetak dengan lebar huruf itu sendiri . Lebar
huruf itu sendiri dapat ditinjau dari perbandingan proporsi.
7. Ukuran Huruf
Dalam penggunaan huruf setting timah, setting foto dan setting
cahaya, ukuran huruf diatur point,punt,mm atau juga inch.
Ukuran point atau punt yang paling umum adalah diantara 6
sampai dengan 72 pada huruf setting fotografi untuk sebuah
judul dapat diatur dalam proses yang sama dan huruf-huruf
secara individual dalam besar kecilnya diatur secara
proporsional.
8. Bentuk Huruf
Diantara sekian banyak bentuk atau jenis huruf, dapat
dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar huruf yaitu Jenis
huruf kait (Serif), Jenis huruf tanpa kait (Sans Serif) dan Jenis
huruf Fantasi (Dekoratif/Hias).

C. Jenis-jenis Tipografi
1. Tipografi Serif
Merupakan jenis huruf paling klasik. Dinamakan demikian
lantaran keberadaan serif atau garis tipis menyerupai sirip
pada lengan atau ujung kaki huruf.

2. Egyptian

Masih termasuk kelompok serif, hanya bentuknya


cenderung besar. Dikenal juga sebagai slab serif, jenis
huruf ini biasa dipakai untuk memberi penekanan dan
penegasan suatu kata atau pesan. Maka, kesan kokoh,
kuat, dan stabil muncul saat melihat deretan huruf
egyptian.

Kebanyakan font ini dipakai dalam bidang desain


periklanan karena bisa menarik perhatian lewat ukuran
besar dan tampilan tebal. Egyptian umum dipakai pada
judul, Logo, dan Header. Contoh, Serifa, Rockwell,
Memphis, dan Aachen.

3. Sans Serif

Kata “sans” berarti tanpa, sehingga sans


serif menunjukkan ketiadaan bentuk serif pada huruf.
Muncul pada pertengahan abad ke-19, jenis ini tampil
simpel dan punya keterbacaan yang cepat. Kesan simpel,
bersih, efisien, dan modern membuatnya familier dalam
berbagai visual yang Anda temui sehari-hari.
Hampir semua tampilan antarmuka layar digital
menggunakan sans serif, termasuk saat menulis teks
paragraf panjang.

Tipografi ini adalah bentuk modern dari Roman.


Beberapa contoh kelompok sans serif yang terkenal
antara lain, Arial, Helvetica, Lucida Sans, Gill Sans, dan
Futura.

4. Script

Tipografi ini menyerupai tulisan tangan tradisional guna


memperoleh kesan lebih estetik dari suatu karya visual.
Namun, karena bentuknya seperti huruf tegak
bersambung dengan variasi tebal tipis di setiap huruf,
script harus dipakai secara berhati-hati.

Jenis tulisan tangan bukanlah huruf ideal untuk tulisan


panjang. Anda bisa menggunakannya sebagai tulisan
pendek. Sebagai contoh, judul pada Sertifikat dengan
menuliskan paduan huruf pertama kapital dan huruf
kecil untuk sisanya.

Kerap identik dengan kesan mewah, penulisan huruf


script juga menciptakan kesan akrab dan lebih personal.
Termasuk dalam script antara lain Mistral, Monotype,
Brush Script, dan Edwardian Script.

5. Dekoratif
Pengembangan jenis huruf dekoratif cenderung
beragam, sehingga membuat variasi hurufnya
begitu banyak sekaligus berbeda satu sama lain.
Kesan tertentu bisa ditangkap oleh pembaca saat
melihat huruf bergaya dekoratif ini.

Dikenal juga sebagai font display atau font


ornamental, ciri huruf ini mempunya ornamental
yang tinggi. Cocok dipakai sebagai tagline atau
judul. Namun, hal tersebut membuat huruf ini
tidak cocok dipakai sebagai badan teks lantaran
membuatnya sulit terbaca. Contoh jenis dekoratif
adalah Walt Disney, Birthday Font, dan Inspira
Font.

6.Miscellanous
Berupa pengembangan dari berbagai jenis huruf yang
telah ada sebelumnya. Penambahan hiasan, ornamen,
atau garis-garis dekoratif membuat kategori ini sering
disebut juga fantasy font.

Biasanya, miscellanous dipakai pada desain yang


mengutamakan unsur imajinasi. Umum dipakai pada
teks Komik maupun produk dengan target pasar anak-
anak. Berkat bentuk yang unik dan lucu, jenis huruf ini
mudah merebut perhatian siapa saja yang melihatnya.
Contoh, Magneto, Westminster, Joker, dan Comic Sans
MS.

D. Fungsi Dan Tujuan Tipografi


Fungsi Tipografi

Fungsi utama dari tipografi adalah membuat teks berguna dan


mudah di gunakan.Tipografi berbicara tentang kemudahan
dalam membaca teks (readiblity) dan kemudahan dalam
mengenali setiap huruf dan kata (legibility). Tipografi
menghidupkan teks dalam sebuah tulisan, membuat lebih
menarik sehingga pembaca penasaran dan ingin membaca
keseluruhan teks.

• Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan


mata mengenali suatu karakter atau rupa atau tulisan tanpa
harus bersusah payah membacannya.

• Keterbacaan (readibility) adalah tingkat kenyamanan atau


kemudahan suatu tulisan atau huruf saat dibaca. Serif adalah
bagian yang berbentuk kait di ujung strokes Contoh nya:
Tujuan Tipografi :

1. Dapat membuat teks menjadi lebih menarik.


2. Untuk menghargai kontens dengan cara memaksimalkan
penampilan konten tersebut.
3. Untuk memanjakan pembaca dengan memberikan
pengalaman yang menarik dalam membaca teks.
4. Untuk panduan dalam membuat katya desain.
5. Dapat menimbulkan kesan yang dalam oleh penikmatnya,
apabila komponen huruf yang telah tertata sempurna.
6. Dapat menambah suasana yang indah serta mendukung
sebuah bisnis.
7. Dapat mendulang rupiah serta dapat menarik konsumen
dalam perbisnisan.

Anda mungkin juga menyukai