Anda di halaman 1dari 26

Apa Itu Typography?

(Sejarah beserta
pengertian Typography)
2 years ago Desain, Materi Pembelajaran, Sejarah

Typografi

Its A Monokrom - Mungkin sebagian dari kita tahu bahwa typografi merupakan sebuah seni
dalam bentuk tulisan, mungkin kita lebih familiar dengan sebutan kaligrafi. Nah pada artikel kali
ini kita akan membahas pengertian typografi atau kaligrafi ini mungkin artikel ini kurang
sempurna tapi setidaknya bisa memberi pencerahan bagi kita semua.

a. Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara
lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk
tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena
khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga
mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih
mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan
tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat
penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis
pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

b. Pengertian Typografi

Typografi adalah suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya
pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong
pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.
Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual :

• Ilustrasi
• Teks
• Tipografi
• Warna
• Media

Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai komunikasi


verbal.
Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi
Desain Komunikasi Visual.

Tipografi adalah ilmu atau skill yang berkaitan dengan profesi piñata aksara di percetakan
maupun seniman-seniman yang bekerja di perusahaan pembuat aksara.

Tipografi adalah ilmu yang berkaitan dengan aksara cetak. Tipografi adalah seni dan teknik
dalam merancang maupun menata aksara dalam kaitannya untuk menyusun publikasi visual, baik
cetak maupun non cetak.

Seni Tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai elemen
utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambing bunyi bias diabaikan. Seni
merupakan induk dari desain grafis.

Dalam dunia Desain Grafis, Tipografi adalah sebuah disiplin khusus dalam desain grafis yang
mempelajari mengenai seluk beluk huruf (font). Jenis huruf bisa menciptakan kesan-kesan
tertentu sesuai dengan tema publikasi.

Ada 4 buah prinsip pokok tipografi yang sangat mempengaruhi keberhasila suatu desain tipografi
yaitu :
a) Legability, kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca,dalam suatu karya
desain dapat terjadi cropping,overlapping, dan lai sebagainya yang dapat menyebabkan
berkurangnya legabilitas dari suatu uruf.

b) Readability, penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungan dengan huruf yang lain
sehingga terlihat jelas. Dalam menggabungkan huruf dan huruf baik membentuk suatu kata,
kalimat atau tidak harus memperhatikan hubungan antar huruf satu dengan yang lain.
Khususnya spasi antara huruf,jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika
tetapi harus dilihat dan dirasakan.

c) Visibility, kemampuan suatu huruf ,kata,atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi
visual dapat terbaca dalam jarak tertentu.

d) Clarity, kemampuan huruf – huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat
dibaca dan dapat dimengerti oleh target pengamat yang dituju.

Hal – hal yang mempengruhi keempat prinsip – prinsip pokok diatas :

1. Rataan teks
2. Pajang baris
3. Leading line
4. Pemilihan huruf
5. Italic
6. Kegunaan capital
7. Kekontrasan
8. Garis bawah pada links

https://itsamonokrom.blogspot.com/2017/09/typografi.html
Pengertian Tipografi dan Menurut Para Ahli
Oleh Aris KurniawanDiposting pada 02/08/2019

Pengertian Tipografi, Jenis, Fungsi, Klasifikasi, Menurut Para Ahli dan Contoh : adalah
suatu kesenian dan tekhnik memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada
ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Huruf Miring” Pengertian & ( Tata Cara
Penggunaan )

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Tipografi

Pengertian Tipografi

Tipografi adalah suatu kesenian dan tekhnik memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, guna kenyamanan
membaca semaksimal mungkin.

Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara
lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi
ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi
mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri,
mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph.Bentuk bahasa ini


dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf
Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini
merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada
abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya.Karena bangsa Romawi
tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan
penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Tipografi berasal dari bahasa Yunani yaitu typos (mould, impression, shape) dan graphein
(writing, carving). Tipografi merupakan seni dan teknik dalam menyeleksi dan mengatur font type,
point size, line lengths, line leading, character spacing, dan word spacing untuk ditampilkan dalam
suatu aplikasi media. Tujuan daripada tipografi untuk (1) Meningkatkan dan mengoptimalkan
“nilai untuk dibaca”; (2) Menciptakan hubungan yang kontekstual; (3) Memberikan informasi
yang berarti dan menunjukkan hierarki; (4) Menciptakan kesadaran & menunjukkan keberadaan;
serta (5) Mengkomunikasikan emosi.

Tipografi harus diseleksi dan digunakan dengan “sepantasnya”. Kita sebagai manusia
berkomunikasi melalui apa yang kita lakukan dan yang tidak kita lakukan. Oleh karena itu,
Tipografi merupakan tool serba guna untuk menyampaikan informasi. Selain mengkomunikasikan
makna sesungguhnya, typography juga menyampaikan: Asal (origin), Tujuan (objective),
Sikon/lingkungan (environment), dan Waktu saat itu (point in time).

Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai ‘visual language’, yang berarti bahasa
yang dapat dilihat.Tipografi adalah salah satu sarana untuk menterjemahkan kata-kata yang
terucap ke halaman yang dapat dibaca.Peran dari pada tipografi adalah untuk mengkomunikasikan
ide atau informasi dari halaman tersebut ke pengamat.Secara tidak sadar manusia selalu
berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat. Pada merek dagang komputer yang kita
gunakan, koran atau majalah yang kita baca, label pakaian yang kita kenakan, dan masih banyak
lagi. Hampir semua hal yang berhubungan dengan desain komunikasi visual mempunyai unsur
tipografi di dalamnya.Kurangnya perhatian pada tipografi dapat mempengaruhi desain yang indah
menjadi kurang atau tidak komunikatif.

Untuk membuat desain yang indah dan berkomunikasi, tipografi tidak dapat dipisahkan dari
elemen desain.Dalam membuat perencanaan suatu karya desain, keberadaan elemen tipografi
sudah harus selalu diperhitungkan karena dapat mempengaruhi susunan hirarki dan keseimbangan
karya desain tersebut.Pengertian tipografi yang sebenarnya adalah ilmu yang mempelajari bentuk
huruf; dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari
suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain.Huruf ‘O’, contohnya, tidak saja terbaca
sebagai huruf ‘O’, tetapi juga terbaca sebagai bentuk lingkaran yang mempengaruhi bidang suatu
karya desain.Dimana dan bagaimana seorang desainer meletakan huruf ‘O’ tersebut dapat
mempengaruhi legibilitas dan keseimbangan karya desain tersebut.

Sebagai seorang visual komunikator, desainer komunikasi visual harus dapat membaca dan
mengartikan bentuk atau gambaran.Dalam perannya sebagai tipografer, seorang desainer harus
dapat mengetahui bentuk type yang bagaimana yang dapat menunjang arah desain dan
meramalkan reaksi daripada pengamatnya.Bentuk huruf italic dengan warna emas, misalnya,
sangat baik untuk digunakan pada sampul buku roman, dan sebaliknya bentuk huruf roman, san
serif, bold, sangat cocok untuk poster-poster politik.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Huruf Kapital” Pengertian & ( Tata Cara
Penggunaan )

Tipografi Menurut Para Ahli

 Menurut Danton Sihombing

Danton Sihombing ( Anggota DGI. 2001:58 ) Tipografi merupakan representasu visual dari sebuah
bentuk komunikasi adalah sifat verbal dan prperti visual dan efektif.

 Menurut Roy Brewer

Roy Brewer (1971) dalam buku “Pengantar Tipografi” “Tipografi dapat memiliki arti luas, yang
meliputi penataan dan pola halaman, atau cetakan atau dalam arti yang lebih sempit hanya
mencakup pemilihan, pengaturan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan pengaturan jalur
pengaturan huruf (set), tidak termasuk ilustrasi dan elemen lainnya, bukan surat di halaman dicetak
“. (Sudiana, 2001: 2).

 Menurut Dendi Sudiana

Dendi Sudiana (2001:1) dalam buku “Pengantar Tipografi” Gambar adalah elemen grafis yang
paling mudah dibaca. Tetapi melalui kata-kata yang terdiri dari huruf oleh huruflah memandu
pemahaman pembaca pesan atau ide. (Sudiana, 2001: 1).
 Menurut Stanley Marrison

“Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan
tujuan tertentu; seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang / spasi, dan menata/menjaga huruf
untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi merupakan cara hema
tuntuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh
karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama.”

 Menurut Manuale Typographicum

Typography can defined an art of selected right type printing in accordance with specific purpose
; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum-the-
reader’s.

Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan
menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan-
membaca-semaksimal-mungkin.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian.
Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah
perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain
dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf
Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi
ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena-khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada
abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa
Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang
merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf-
Romawi.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pentingnya 5 W + 1 H Dan Piramida Terbalik
Dalam Membuat Berita Beserta Sifatnya
Jenis Tipografi

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami
komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan
dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Jenis huruf yang ribuan buah karya para type designer sebaiknya perlu dikenali oleh setiap ahli
tipografi. Tugas untuk menghafal yang begitu banyak tersebut merupakan pekerjaan yang tidak
mungkin. Agar memudahkan mengenal terhadap berbagai jenis huruf, maka perlu adanya
penggolongan atau pengelompokan huruf. Bila diperhatikan dari bentuk struktur gambar huruf
dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu kelompok Serif, Sans Serif, dan Fantasi.

Jenis Huruf Serif

Serif adalah garis tipis yang ada pada ujung kaki atau lengan huruf. Jenis kelompok huruf Serif
berarti kelompok huruf yang memiliki kaki dan lengan huruf. Bila diperhatikan kelompok jenis ini
terdirid ari tiga gaya yaitu huruf Roman, huruf Bodoni, dan huruf Egyption.

 Huruf Roman

Huruf Roman atau Romawi adalah perbedaan antara tebal tipis tidak terlalu banyak. Kaitkaitannya
beralih dengan laras melandai) dari batang hurufnya. Huruf-huruf dari kelompok ini dapat dibaca
dengan lancar dan sangat sesuai untuk pekerjaan yang halus atau seni dengan teks formal.

Kelompok gaya Roman atau Romawi ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu :

o Roman gaya lama (oldstyle-romans)

Wajah huruf yang bertolak pada aksara Romawi awal, seperti yang terukir pada tiang ganggun di
Roma sebagai persembahan kepada Kaisar Trajan. Beberapa ahli huruf berpendapat bahwa Roman
jenis ini adalah huruf yang terindah dan paling mudah dibaca. Jenis huruf yang termasuk keluarga
Romawi gaya lama ini adalah Caslon dan Garamond.

o Roman Peralihan (transitional romans)

Wajah huruf ini merupakan jenis huruf Romawi yang memiliki ciri peralihan dari gaya lama ke
modern. Jenis huruf ini penampilannya lebih ringan daripada gaya lama, namun tidak terlalu
mekanis bila dibandingkan dengan gaya modern. Jenis huruf yang termasuk Roman peralihan ini
antara lain Baskerville, Time Roman, Book Antiqua dan lain-lain.

 Huruf Bodoni

Huruf Bodoni adalah huruf yang mempunyai ketebalan dan ketipisan sangat jelas. Jenis huruf ini
merupakan jenis modern yang gambar hurufnya memperlihatkan perbedaan yang menyolok antara
kaitan dengan batang huruf.

Kaitan-kaitannya merupakan garis lurus atau lengkung dan halus yang sesuai untuk cetakan buku.
Kesan tampak tegas dimiliki oleh kelompok huruf ini, karena bobot hurut yang seakanakan berat
bila diukur dengan bidang yang dimiliki. Jenis huruf ini antara lain; huruf Craw Modern, Bodoni,
Didot, Modern 20, Normandia, Fat Tace, Stamp, Bodnoff, Estella, Alexuss Heavy, dan sebagainya.

 Huruf Egyption

Huruf Egyption adalah huruf yang tidak adanya perbedaan antara tebal tipisnya badan dan kaki.
Kaitan-kaitannya sama tebal dengan huruf pokoknya atau badannya namun tampak serasi.
Walaupun huruf jenis ini mempunyai kaki dan lengan, namun dalam segi komunikasi sangat
mudah dilihat dan jelas. Ciri pokok dari jenis huruf ini tampaknya menyerupai karakteristik
konstruksi Piramide di Mesir.

Jenis huruf ini antara lain; Egyption, Stymie, Atlas, Beton, Clarendon, Play Bill, Leter Gothic,
Courier New dan sebagainya. Huruf berkait papak ini biasa digunakan sebagai judul suatu
periklanan media cetak.

Jenis Huruf Sans Serif

Huruf Sans Serif adalah huruf yang tidak mempunyai kaki dan lengan huruf. Perbedaan antara
tebal dan tipisnya boleh dikatakan tidak ada. Kesan jenis huruf ini sangat sesuai dengan pekerjaan
halus yang memberi kesan sederhana, tidak ramai namun tetap manis. Pada komunikasi visual,
jenis huruf tanpa kait ini berhasil menarik perhatian banyak orang terutama tampilan pada wajah
judul. Jenis huruf yang termasuk tanpa kait ini adalah: Mercator, Gill Sans, Univers, Futura,
Helvetica, Gothic, Announce, Antique, Eurostile, USA Black, Erie, Lucida Sans dan sebagainya.

Jenis Huruf Fantasi


Huruf Fantasi merupakan huruf yang penuh lekak-lekuk seperti tunas menjalar. Jenis huruf ini
sering dipergunakan untuk hiasan pada kata atau kalimat yang berfungsi sebagai memperegas atau
menarik perhatian pembaca. Dalam penampilannya, jenis huruf ini tidak huruf kapital semua,
karena bila tampil dengan huruf kapital semua akan megganggu dalam penglihatan atau kelihatan
kaku dan sulit dibaca.

Huruf Fantasi dalam percetakan sering dipakai untuk membuat surat undangan karena diambil dari
sifat kelembutan hurufnya. Penyampaian informasi dan kounikasi lewat berita yang disamaikan
dengan jenis huruf ini dimaksudkan agar gaya yang disampaikan tampak halus, sopan dan akrab.
Jenis huruf yang sering dipakai antara lain: Script, Astral, Bottleneck, Mistral, Ringet, Data,
Calliope, Neon, Neosrept, Letter Orness, Jim Crow, Lucia Shadow, Domino, Pinto, Inline,
Lincoin, lucida Black Letter, English Wd dan sebagainya.

 DIDOT
Didot adalah nama keluarga dari seniman Prancis yang berkiprah di bidang percetakan dan
publikasi. Telah dihasilkan karya-karya yang sangat berarti dalam sejarah seni dan teknologi
percetakan melalui keluarga seniman tersebut.
 Francois Didot (1689 – 1757)
Pada tahun 1713, dia membuka usaha keluarga yang bergerak di bidang percetakan dan
perancangan huruf (type founder) dan hingga tahun 2006, perusahaan ini masih beroperasi di
Paris dengan nama Firmin-Didot et Cie.
 Francois Ambroise Didot (1730 – 1804)
Putra dari Francois Didot yang pertama kali menemukan cara mengukur huruf menggunakan
satuan point, 1 point sama dengan 1/72 inch. Hingga saat ini system tersebut paling dominan
dalam pengukuran huruf.
 Pierre Didot (1761 – 1853)
Putra sulung Ambroise Didot menciptakan ornament-ornamen versi cetak klasik yang popular
dengan nama Luovre Edition.
 Firmin Didot (1764 – 1836)
Putra Francois Ambroise yang lain, Firmin Didot, menemukan proses pembuatan plat cetak yang
dicor (Guttenberg menemukan huruf timah yang dicor). Dia juga mendesain huruf yang diberi
nama Didot.
 Giambattista Bodoni (1740 – 1813)
Seorang ahli cetak dan perancang huruf dari Italia, Giambattista Bodoni, diangkat oleh The Duke
of Parma untuk memimpin perusahaan percetakannya. Bodoni bertugas menjadi pengawas saat
perusahaan percetakannya menggarap order sebuah penerbitan dalam edisi sangat mewah dari
karya Homer’s Illiad serta karya-karya klasik lainnya. Dia juga mencetak edisi peringatan dari Lord
Prayer (tembang puji-pujian) yang dicetak dalam 155 bahasa. Bodoni dikenal sebagai desainer
modern yang pertama dengan karyanya berupa Roman Style dengan nama Bodoni Book. Huruf
yang didesain pada tahun 1798 adalah desain yang memiliki kontras antara bagian stroke yang
tebal dan tipis, juga bentuk serif yang lurus.
 Aldus Manutius (1450 – 1515)
Seorang ahli di bidang percetakan. Pada tahun 1490, dengan dukungan dana dari Prince of Carpi,
ia mendirikan sebuah perusahaan percetakan di Venice untuk menerbitkan naskah-naskah dalam
bahasa Latin Klasik dan Yunani berbentuk buku berukuran kecil yang kemudian kita kenal sebagai
buku saku hingga kini. Pada tahun 1500 ia menciptakan huruf miring yang kemudian kita kita
sebut Italic (karena berasal dari seorang ahli dari Italia). Huruf italic ini awalnya lebih ramping
dibandingkan huruf roman biasa.
Penemuan tersebut menurunkan harga buku sehingga lebih murah jika dibandingkan dengan
periode sebelumnya.Namun setelah segala sesuatu berkembang, factor penghematan dalam
pemakaian space untuk huruf tidak lagi menjadi factor yang dominan.Orang-orang yang bergerak
di bidang percetakan menemukan kelemahan dalam penggunaan body text dengan
menggunakan huruf italic karena jenis huruf ini lebih sulit dibaca dibandingkan huruf roman.
 William Caslon (1692 – 1766)
Seorang typefounder Inggris.Dia memulai karirnya di London sebagai pengukir (engraver) cetak.
Selanjutnya ia membuka perusahaan yang khusus memproduksi karya huruf (typefoundary) yang
sangat memperhatikan sifat eligibility (kejelasan), readability (keterbacaan), serta simplicity
(kesederhanaan bentuk huruf). Hasil karya itu memungkinkan penggunaan huruf cetak berukuran
lebih kecil sehingga satu halaman mampu memuat lebih banyak teks.
 Frederic William Goudy (1865 – 1947)
Ia berasal dari Amerika Serikat dan memulai bisnis di bidang akuntan. Tahun 1895, ketika pindah
ke Chicago, ia bekerja di bidang percetakan dan mulai merancang huruf. Ia mulai mendirikan
perusahaannya sendiri dan menamainya Village Press di Park Ridge, Illinois tahun 1903. Oleh
karena bisnisnya berkembang, ia pindah ke New York pada 1906, dan meneruskan usahanya di
sana. Dua tahun kemudian ia berhasil memiliki rumah di daerah Marlboro, New York. Di sini
usahanya semakin berkembang.Ia mendesain lebih dari 100 typeface baru. Di antaranya yang
masih poluler hingga saat ini adalah Camelot, Forum, Goudy, Goudy Old Style, Kennerley, Titling,
dan Village.Ia menerima penghargaan di bidang Graphic Art, termasuk di antaranya medali emas
dari Institute of Graphic Arts dan American Institute of Architecs. Ia juga menulis beberapa buku
di antaranya A Half Century of Type Design and Typography 1895 – 1945.
 Eric Gill (1882 – 1940)
Nama yang sesungguhnya adalah Gill (Arthur) Eric Rowton.Dia adalah seorang type designer dan
penulis asal Inggris.Ia membuat ukiran baru yang ikut dipamerkan di sebuah pameran di London
pada tahun 1911. Dua tahun kemudian dia bergabung dengan sebuah Gereja Katolik Roma.Dalam
periode tersebut Eric Gill melahirkan karya ukiran yang sangat bagus berupa salib bergambar
Yesus yang hingga kini terpasang di London’s Westminster Cathedral.Pekerjaan itu selesai pada
tahun 1918. Karya ukiran lain dipasang di War Memorial Universitas Leeds yang dibuat pada 1922
– 1923.
Eric Gill memulai karir sebagai pencipta huruf sejak tahun 1925 dengan menghasilkan huruf
Perpetua dan tahun 1927 menghasilkan Gill Sans Serif.Keduanya menjadi huruf yang tetap
digemari hingga kini.Gill Sans adalah satu dari 10 font yang paling sering dipakai.

Modern Style

Meskipun namanya, “modern” jenis huruf ini juga dikenal sebagai Didone, bukanlah hal
baru. Pada abad kedelapan belas perbaikan dan perubahan kualitas kertas dan juga digabungkan
dengan metode percetakan yang baru membuat beberapa perubahan font dan terciptanya beberapa
tipografi baru.
Modern adalah istilah yang digunakan untuk mengkategorikan font dibuat pada saat itu atau dalam
gaya saat itu. Font modern dikenali oleh tipis, serif horisontal panjang, dan yang jelas tebal /
transisi tipis di stroke.Tarikan garinya adalah vertikal, tidak ada yang miring pada huruf.

Mereka cenderung terlihat sangat terstruktur dan dapat dianggap dingin.Karena itu, font modern
dapat terlihat benar-benar eye-catching dan sangat elegan pada ukuran besar. Mereka tidak cocok
untuk sejumlah besar tubuh teks, baik di web atau di cetak. Ketika digunakan untuk body copy di
media cetak, efek yang disebut “menyilaukan” terjadi, garis tebal menjadi sangat menonjol
sedangkan garis tipis hampir menghilang. Yang terbaik untuk menjaga mereka untuk judul dan
sub-judul.Anda tidak dapat menggunakan jenis huruf yang modern terlalu sering, tetapi sebagai
seorang desainer itu bagus untuk dapat memilih dan mengenali kategori font.

Sejarah

Salah satu jenis modern font yang terkenal adalah Bodoni yang di ciptakan oleh Giambattista
Bodoni pada tahun 1798.Typefacenya diuraikan sebagai Didone modern.Bodoni mengikuti ide
dari John Baskerville, seperti yang ditemukan dalam jenis pencetakan Baskerville yang kontras
dan stroke meningkat, lebih vertikal, dan Uppercase. Bodoni memiliki karir yang panjang tentang
desain, meskipun desain ini kemudian sah disebut “modern”, desain sebelumnya adalah “transisi”.
Diantara versi digital, ada dua contoh yang bagus tentang periode sebelumnya, sebelumnya
transisis: Sumner Stone’s ITC Bodoni, and Günther Lange’s “Bodoni Old Face” for Berthold.
Bodoni mengagumi karya John Baskerville dan mempelajari secara rinci jenis desain pendiri
Perancis Pierre Simon Fournier dan Firmin Didot. Meskipun ia menarik inspirasi dari karya para
desainer diatas Didot, Bodoni menemukan gaya sendiri untuk tipografinya yang bisa di terima oleh
dunia percetakan.

Slab Serif (Egyptian)

Kelompok huruf Slab Serif ditandai dengan serif yang tebal bahkan sangat tebal.Masa kemunculan
jenis huruf ini bervariasi dan ikut menandai kemunculan huruf-huruf yang berfungsi lebih tepat
sebagai penarik perhatian, yaitu sebagai Header.

Slab Serif Muncul sekitar abad 19, kelompok bergaya Slab Serif awalnya digunakan sebagai
display type untuk menarik perhatian pembaca poster iklan dan flier. Disebut juga Egyptian
karena bentuknya yang berkesan berat dan horisontal, mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir
Kuno.
Dikenal dengan sebutan lain sebagai Slab Serif (abad ke-19) karena Sirip/ Kait dan garisnya
memiliki ketebalan yang sama, jika dilihat seperti papan. Font ini telah dikenal sebagai “Antique”
dan “Egyptian” dan beberapa nama keluarga dari jenis font ini mencerminkan pengaruh Mesir:
Kairo, Karnak, Memphis, dll. Serif slab sangat baik digunakan untuk membuat judul namun tidak
baik untuk keterbacaan bila digunakan sebagai body copy.

Jenis font Slab Serif diantaranya adalah:

1. Beton,
2. Aachen,
3. Calvert,
4. Lubalin Graph,
5. Memphis,
6. Rockwell,
7. Serifa,
8. Clarendon,
9. Stymie, dll.

SanS Serif

Jenis huruf berciri Sans Serif (yang artinya: tanpa serif) mulai muncul tahun 1816 sebagai display
type dan sangat tidak populer di masyarakat karena pada saat itu dianggap tidak trendi sehingga
dinamakan Grotesque, yang artinya lucu atau aneh. Contohnya Akzidenz- Grotesk. Sans
Serif mulai populer pada awal abad 20, saat para desainer mencari bentuk-bentuk ekspresi baru
yang mewakili sikap penolakan terhadap nilai-nilai lama, yaitu pengkotakan masyarakat dalam
kelas-kelas tertentu. Gerakan yang disebut dengan Modern Art Movement ini mulai menghapus
dekorasi dan hiasan berlebihan pada desain, yang pada saat itu dianggap menyimbolkan golongan
kaya dan penguasa.

Sans Serif dibagi lagi menjadi tiga kelompok, yaitu Grotesque, Geometric, Humanist Sans
Serif yang muncul sebelum abad 20 masuk dalam golongan Grotesque. Contoh: Helvetica,
Univers, Akzidenz Grotesk. Geometric Sans Serif memiliki bentuk yang geometris mendekati
bentuk-bentuk dasar/basic shapes (segi empat, segi tiga, lingkaran). Mengekspresikan masyarakat
industri dan mekanis. Sedangkan huruf humanis berkesan lebih natural dibandingkan dengan
grotesque dan geometric.

Terdapat tiga ciri utama dari huruf sans serif, yaitu:


1. Garis melengkung berbentuk square atau persegi.
2. Terdapat perbedaan kontras yang halus.
3. Bentuk mendekati penekanan ke arah garis vertikal.

Sans Serif memiliki keunikan dengan ciri bentuk huruf tanpa sirip atau serif, dan memiliki
ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah
modern, kontemporer dan efisien.

Old Style

Huruf cetak timah yang ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440 merupakan tonggak
sejarah tipografi yang sangat berarti.Bahkan dikatakan bahwa Guttenberg adalah Bapak Desain
Grafis. Setelah era itu, huruf-huruf latin yang kita pergunakan mulai diciptakan satu demi satu.
Hingga kini telah ada jutaan jenis font digital. Tokoh-tokoh tipografi terkenal dalam sejarah yang
perlu kita kenal di antaranya adalah Didot, Herbert Bayer, Giambattista Bodoni, Aldus Manutius,
William Caslon, Theodore Low De Vinne, Robert Estienne, Frederic William Goudy, El
Markovich Lissitzky, William Morris, Eric Rowton Gill, dan Stanley Morrison.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Resensi Adalah : Pengertian, Unsur,
Sistematika, Jenis, Contoh

Fungsi Kejelasan dan Klasifikasi

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan

Kejelasan bentuk huruf (keterbacaan) adalah tingkat mata kemudahan untuk mengenali karakter /
huruf / artikel tanpa kerumitan. Ini dapat ditentukan dengan:

 Desain surat kompleksitas, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
 Penggunaan warna
 Analis melihat frekuensi huruf dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat
membaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk aliran, jarak, kerning, keselarasan, dan sebagainya
4. Warna kontras terhadap latar belakang
Klasifikasi Rupa Huruf

Dalam beberapa literatur tipografi, font dapat golongannya dalam beberapa klasifikasi, yang
berguna untuk memudahkan mengidentifikasi jenis huruf. Berdasarkan klasifikasi umum dan
sering digunakan, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, jenis huruf yang
diklasifikasikan menjadi:

1. Blackletter / Old English / Textura


2. Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia.
3. Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type.
4. Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean.
5. Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
6. Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena
bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
7. Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
8. Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan.
Cirinya adalah ukuranya yang besar.
9. Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting – tulisan tangan manusia. Script, hurufnya
kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
10. Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan
prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang
mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
11. Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
12. Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan
dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : “Fabel” Pengertian Dan ( Ciri – Struktur –
Jenis – Contoh )

Contoh Tipografi

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada
abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa
Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang
merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf-
Romawi.
Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan
(hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan
tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang
ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan-oleh-
James-Craig,-antara-lain-sbb-:

 Roman

Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf
Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang
ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

 Egyptian

Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan
ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar-dan-
stabil.

 Sans.Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung
hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan
oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

 Script

Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

 Miscellaneous

Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan
dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

 Legibility
Legibility adalah kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca dengan mudah.
Dalam suatu karya desain, dapat terjadi cropping, overlapping, dan lain sebagainya, yang dapat
menyebabkan berkurangnya legibilitas dari pada suatu huruf. Untuk menghindari haliini, maka
seorang desainer harus mengenal dan mengertikarakter dari pada bentuk suatu huruf dengan baik.
Selainitu, penggunaan huruf yang mempunyai karakter yang sama dalam suatu kata dapat juga
menyebabkan kata tersebut tidak terbaca dengan tepat.

 Readability
Readability adalah penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain
sehingga terlihat jelas. Khususnya spasiantar huruf, jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur
secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan. Ketidak tepatan menggunakan spasi dan
mengurangi kemudahan membaca suatu keterangan yang membuat informasi yang disampaikan
pada suatu desain komunikasi visual terkesan kurang jelas. Huruf – huruf yang digunakan mungkin
sudah cukup legible, tetapi apabila pembaca merasa kurang dapat membaca tekster sebut dengan
lancar, maka teks tersebut dapat dikatakan tidak readible. Pada papan iklan, penggunaan spasi yang
kurang tepat sehingga mengurangi kemudahan pengamat dalam membaca informasi dapat
mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak seluruhnya ditangkap oleh pengamat. Apabila hal
ini terjadi, maka dapat dikatakan bahwa karya desain komunikasi visual tersebut gagal karena
kurang komunikatif. Kerapatan dan kerenggangan teks dalam suatu desain juga dapat
mempengaruhi keseimbangan desain. Teks yang spasinya sangat rapat akan terasa menguasai
bidang void dalam suatu bentuk, sedangkan teks yang berjarak sangat jauhakan terasa lebih
sepertitekstur.

 Clarity
Clarity adalah yaitu kemampuan huruf – huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat
dibaca dan di mengerti oleh target pengamat yang dituju. Untuk suatu karya desain dapat
berkomunikasi dengan pengamatnya, maka informasi yang disampaikan harus dapat dimengerti
oleh pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang dapat mempengaruhi clarity adalah visual
hierarchy, warna, pemilihan type, dan lain – lain.

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-tipografi/
Tipografi
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian

Ciri huruf yang mudah dikenali: goresan (stroke), siripan (serif), dan sempitan (stress)

Tipografi, seni cetak atau tata huruf adalah suatu kesenian dan teknik memilih dan menata
huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan
tertentu, guna kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni rupa huruf (type design), yaitu karya atau desain yang menggunakan
pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni rupa huruf, pengertian huruf sebagai
lambang bunyi bisa diabaikan.

Daftar isi

 1 Sejarah Tipografi
 2 Klasifikasi Rupa huruf
 3 Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan
 4 Bacaan lebih lanjut

Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan piktogram. Bentuk bahasa ini antara
lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk
tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena
khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruria yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga
mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih
mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Klasifikasi Rupa huruf

Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi,
yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi
yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa
huruf digolongkan menjadi:

 Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad
pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
 Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis
karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
 Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri
percetakan selama 200 tahun.
 Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean,
diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
 Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
 Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena
bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
 Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
o Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
o Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris,
seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
o Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
 Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan.
Cirinya adalah ukuranya yang besar.
 Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script,
hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:

 Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan
prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang
mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
o Serif, dengan ciri memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, siripan
juga memudahkan saat huruf diukir ke batu.
 Contoh penggunaan huruf bersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman Prasasti
 Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk
persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah
kokoh, kuat, kekar dan stabil.


o Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk Museum
Taman Prasasti
o Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau
hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer
dan efisien.
 Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
 Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah
hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan
ornamental.

Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan

Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter /
rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat
dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang

https://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi
sejarah typography
Posted: Oktober 7, 2011 in typography

Tipografi merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan
penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga
dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf sebagai
elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan.

Sejarah Tipografi

Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara
lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk
tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena
khusus.

Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan
akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang
Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan
sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta
menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga
mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih
mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.

Jenis huruf

Secara garis besar huruf-huruf digolongkan menjadi:

* Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang
ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
* Egyptian, dengan ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan
yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
* Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir
sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
* Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan
biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
* Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah
hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan
ornamental.

Legibility dan Keterbacaan


Illiad, contoh kasus yang menunjukkan pentingnya penggunaan serif dalam membedakan
beberapa jenis huruf yang serupa. Misalnya huruf L kecil dengan I kapital
Uji legibility yang sering dilakukan terhadap tiap jenis huruf. Dalam hal ini terhadap huruf A
dari jenis huruf Times New Roman

Legibility adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu tulisan tanpa harus bersusah payah.
Hal ini bisa ditentukan oleh:

1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan serif, kontras stroke, dan sebagainya.
2. Penggunaan warna
3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari

Keterbacaan adalah tingkat kenyamanan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:

1. Jenis huruf
2. Ukuran
3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
4. Kontras warna terhadap latar belakang

https://rizlaomen.wordpress.com/2011/10/07/sejarah-typography/

Anda mungkin juga menyukai