Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

TIPOGRAFI DAN LOGO

MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)


KELAS VII SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2023-2024

NAMA :
KELAS :
NO ABSEN :

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 GARUT


TIPOGRAFI DAN LOGO

A. TIPOGRAFI
Tipografi dapat diartikan sebagai seni merancang, menyusun, dan mengatur tata letak
huruf serta jenisnya dengan pengaturan dan penyebaran pada ruang yang tersedia. Tujuannya
supaya pembaca merasa nyaman ketika melihat atau membaca teks ataupun mendesain visual.
Tipografi dapat kita temukan dimana-mana dan menjadi bagian penting dalam mendesain
khususnya desain grafis. Dalam tipograi terdapat proses mengenal jenis-jenis huruf dan juga
ukuran huruf sebelum memasuki tahap mengatur penyebaran huruf pada ruang yang tersedia
yang banyak kita lihat di dalam poster, cover buku, kemasan, dll.

Contoh tipografi pada poster Contoh Tipografi pada buku Contoh tipografi pada kemasan
Sumber: Kemendikbud/M Erwin Sumber: Kemendikbud/Zyfra Sumber: Kemendikbud (2020)
Ramadhan (2020) Hartikya (2018)
HUBUNGAN DENGAN SEJARAH SENI RUPA

Gambar Piktogram

Penggunaan piktogram merupakan awal sejarah perkembangan tipografi. Piktogram


sudah digunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis
huruf Hieratia, yang dikenal dengan nama Hieroglif apa sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi
ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Selanjutnya bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, dan kemudian
menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar ke seluruh Eropa.

Tipografi Zaman Yunani


Tipografi di dunia mulai digunakan oleh bangsa-bangsa Viking Norwegia, Viking, Mesir
dll yang kemudian berkembang di Yunani dan menyebar keseluruh Eropa. Kata tipografi berasal
dari bahasa Yunani yaitu typos (bentuk) dan graphein (menulis, mengukir). Tipografi terus
berkembang seiringnya perkembangan teknologi hingga saat ini. Dalam sejarah seni rupa
khususnya desain tipografi adalah bagian penting yang perlu dikuasai oleh seorang desainer
khususnya seorang desainer grais. Huruf sendiri di Indonesia sudah dikenal sejak lama jauh
sebelum bangsa Eropa datang ke Indonesia dimana kita bisa menemukan adanya aksara Jawa,
Bali, Bugis, Makasar dan Batak. Tipografi berkembang di Indonesia pada zaman penjajahan
Belanda dimana mereka mengenalkan sistem huruf Roman yang lebih general. Tipografi pada
zaman penjajahan Belanda digunakan dalam penyiaran berita dan iklan dalam perdagangan.

Contoh aksara atas, kiri ke kanan : Aksara Viking Norwegia , Hieroglyph Mesir,
Aksara Jawa ; Bawah, kiri ke kanan : Aksara Bali, Aksara Batak Toba, Aksara Bugis.
Sumber: Kemendikbud/Zyfra Hatikva (2020)

Tipografi terus berkembang sejak awal ditemukannya mesin cetak dan kemudian
berkembang hingga era komputerisasi seperti saat ini. Tipografi sendiri terus bertambah dan
berkembang seiring berdirinya sekolah desain khususnya desain grais. Saat ini tipografi juga
berkembang menjadi bentuk- bentuk baru contohnya graffiti yang sangat dekat dengan budaya
anak muda.
Pentingnya Tipografi Dalam Desain Grafis:
a. Menarik perhatian audien
b. Membangun Brad Recognition (kemampuan costumer untuk mengenali suatu produk
ketika mereka melihat produk tersebut, contoh: Coca Cola, Google, Disney, dll)
c. Membuat teks yang ramah pembaca
d. Menetapkan hierarki
e. Memberikan Value dan Tone Brand
f. Memberikan kepribadian pada sebuah desain
g. Menciptakan harmoni
h. Membuat visual yang berdampak

Elemen Penting Tipografi:


a. Huruf judul
Memilih jenis front yang indah, dapat dibaca dengan mudah, dan huruf judul lebih besar
dari huruf teks.
b. Huruf teks
Memilih huruf yang mudah dibaca dengan memperhatikan ukuran huruf dan ketebalan
huruf.

Fungsi Tipografi:
Menurut Surianto Rustan dalam buku Mendesain Logo (2009), tipografi memiliki fungsi
utama sebagai penyampai informasi yang harus Membuat ppembacanya merasa nyaman ketika
melihat tulisan atau teks.

Aturan Dasar Tipografi Grafhic Designer


a. Tunjukan hierarki
Hierarki dalam tipografi adalah mengarahkan pandangan audiens ke elemen terpenting
dalam desain. Hierarki dalam tipografi mempunyai tiga tingkatan, yaitu:
 Tipografi tingkat satu merupakan konten paling signifikan dan yang terlihat jelas
dalam desain.
 Tipografi tingkat dua untuk membuat teks menjadi sekelompok atau bagian
informasi yang tidak hanya menonjol tapi juga harus membantu audiens
menavigasi detail dengan mudah.
 Tipografi tingkat tiga biasanya adalah inti dari desain dan tata letak yang penuh
teks, pada tingkat ini pesan desain dapat dipahami oleh audiens.
b. Pertimbangan teks (memilih jenis huruf dan front yang tepat)
c. Pilih warna Typeface yang tepat
Terminologi Dalam Tipografi
Tipografi dilakukan dengan memilih typeface (front) yang tepat, merekayasa atau
stylenya, hingga ke pengaturan susunan kata, palagraf dan tata letaknya secara keseluruhan.
Berikut beberapa terminologi yang harus difahami sebelum membuat tipografi.
a. Anatomi huruf
b. Parameter tipografi, meliputi:
 Typeface (kumpulan huruf yang memiliki desain dan tampilan visual yang sama)
 Front/typepront (satu set bentuk huruf dalam rupa, ukuran, dan gaya khusus)
 Kategori typeface, diantaranya:
1. Serif
Memiliki sirip/kaki yang lancip pada ujungnya, memiliki ketebalan dan
ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Serif memberikan kesan
klasik, anggun, lemah gemulai.

Serif juga dapat dikatagorikan lagi menjadi berbagai varian serif, seperti di
bawah ini
2. Monospace
Setiap hurufnya memiliki dimensi horizontal (lebar) yang sama persis dan
memberikan kesan konsisten dan seragam.

3. Display
Dioptimalkan untuk digunakan sebagai heading atau judul suatu palagraf
4. Lain-lain/khas
Banyak karakteristik typeface lain yang belum dapat di kategorisasikan (file
front)

 Typestyle (gaya atau varian huruf)


Adalah berbagai parameter yang dapat digunakan untuk memodifikasi gaya
tampilan dari suatu typeface. Berikut beberapa parameter yang dapat
dimodifikasi:
1. Weight (tingkat ketebalan garis yang membentuk huruf)
2. Width/condensation (lebar dari huruf)
3. Angle (menegaskan/mengkhususkan huruf contohnya huruf miring)

c. Pemformatan tipografi (formatting)


Selain merekayasa gaya dari typeface, tipografi juga dilakukan dengan mengatur format
huruf, diantaranya:
 Letter spacing/spasi huruf (jarak samping antara huruf yang membentuk suatu
kata)
 Line height (jarak antara kalimat dalam suatu palagraf)
 Ukuran huruf
 Capitalization (huruf capital dan huruf kecil)
 Palagraph spacing (jarak antar palagraf)

Prinsip-Prinsip Tipografi
a. Prinsip keterbacaan tipografi, diantaranya:
1. Huruf lurus (standar)
2. Huruf kecil
3. Teks gelap
4. Warna kontras
5. Warna abu tua di atas krem
b. Prinsip estetis tipografi, diantaranya:
1. Gunakan ukuran yang konsisten untuk setiap teks yang berbeda
2. Gunakan minimal tiga ukuran dan atau weight yang berbeda untuk memaksimalkan
kontras dan keindahan tipografi
3. Batasi penggunaan warna, satu untuk judul dan satu untuk isi
4. Batasi penggunaan typeface dalam satu halaman atau desain.
5. Pastikan line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height
dibuat menjadi lebih renggang
6. Berikan letter spacing lebih untuk front berukuran kecil dan kurangi spasi letter
spacing untuk front ukuran besar.

Klasifikasi Tipografi Berdasarkan Urutan Sejarahnya


a. Blackletter atau Old English atau Textura
Tipografi ini populer di Jerman dan Irlandia pada abad pertengahan (abad ke 17). Textura
popular di Jerman dengan gaya Gothic dan di Irlandia dengan gaya Celtic.
b. Humanis atau Venetian
Tipografi ini disebut humanis karena goresannya menyerupai tulisan tangan manusia.
Jenis tipografi ini bergaya Romawi.
c. Old Style
Tipografi ini berbentuk huruf serif dengan metal type. Old style sudah mendominasi
dunia percetakan selama kurang lebih 200 tahun.
d. Transitional
Tipografi ini pertama kali muncul pada 1692. Transitional merupakan bentuk huruf serif.
e. Modern atau Didone
Tipografi ini juga berbentuk huruf serif. Muncul sekitar akhir abad ke 17.
f. Slab Serif atau Egyption
Tipografi ini berbentuk huruf serif. Sekilas terlihat mirip dengan gaya seni Mesir Kuno.
g. Sans Serif
Tipografi ini muncul sebelum abad ke 20. Sans Serif dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
 Grosteque Sans Serif
 Geometris Sans Serif
 Humanis Sans Serif
h. Display atau Dekoratif
Tipografi ini muncul sekitar abad ke 19 untuk digunakan di dunia periklanan.
i. Script dan Cursive
Tipografi ini sekilas menyerupai bentuk tulisan tangan manusia. Script memiliki ciri khas
hurufnya yang kecil dan saling sambung, sedangkan cursive tidak saling sambung.
B. LOGO
Kata logo diserap dari Bahasa Yunani kuno, yakni logos yang mempunyai arti pikiran,
budi, kata, akal, seta pembicaraan. Kata logo sebenarnya juga diambil dari kata logotype yang
digunakan pada tahun 1810 sampai tahun 1840, dan memiliki arti sebuah tulisan nama entitas
yang dibentuk secara khusus dengan memanfaatkan suatu teknik lettering atau menggunakan
jenis huruf tertentu yang menarik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian logo adalah sebuah
tulisan, sketsa, atau gambar yang mempunyai makna tertentu dan bisa mewakili identitas , seperti
lembaga, organisasi, perusahaan, daerah, negara, atau produk.
Logo mempunyai fungsi untuk menggambarkan identitas diri pada suatu entitas. Namun
logo juga mempunyai fungsi lain, yaitu:
1. Branding
Logo adalah bentuk identitas suatu entitas kepada masyarakat umum sehingga harus
menggambarkan karakteristik suatu organisasi atau produk yang mewakilinya.
2. Memberikan informasi, pengawasan, dan control
Sebuah logo memiliki kandungan informasi yang hendak disampaikan kepada
masyarakat.
3. Memberikan motivasi
Logo juga digunakan untuk menyampaikan pesan motivasi kepada seluruh pihak yang
sesuai dengan tujuan brand tersebut.
4. Mengutarakan emosi
Logo bisa dijadikan sebagai sarana dalam mengutarakan emosi.
5. Untuk presentasi dan promosi
Logo sangat efektif untuk dijadikan sebagai sarana presentasi dan promosi.

Jenis-Jenis Logo
1. Letter Mark/ logo Monogram
Jenis logo yang menggambarkan nama atas suatu perusahaan atau brand dengan
memanfaatkan inisial nama brandnya.
2. Wordmark
Hampir sama dengan Letter Mark yaitu hanya dengan menggunakan huruf saja untuk
melambangkan suatu perusahaan, bedanya Wordmark menggunakan seluruh nama brand
atau perusahaan tanpa disingkat.
3. Pictorial Mark/symbol
Logo yang memanfaatkan ikon yang dihiasi dengan grafis tertentu untuk menggambarkan
suatu brand.
4. Logo Abstrak
Hampir sama dengan Pictorial Mark karena masih memanfaatkan suatu grafis tertentu.
Bedanya logo ini mempunyai suatu bentuk geometris yang acak.
5. Logo Maskot
Jenis logo yang didesain dengan suatu karakter demi menggambarkan suatu brand atau
perusahaan.
6. Logo Kombinasi
Jenis logo yang mengkombinasikan jenis logo Letter Mark atau Word Mark dengan
abstrak, maskot, atau simbol.
7. Logo Lambang
Jenis logo yang didalamnya terdapat huruf dan ditempatkan dalam suatu ikon atau
simbol, lencana, segel, serta menjadi inti dari adanya lambang tersebut.

Elemen-Elemen/Unsur-Unsur Penting Dalam Pembuatan Logo


1. Sederhana
2. Unik
3. Mudah diingat
4. Serba guna
5. Sesuai
6. Tahan lama

Dasar Dasar Dalam Membuat Logo


1. Pahami karakter logo produk
2. Memahami elemen/unsur pembuatan logo
3. Cari referensi logo
4. Pelajari software

Anda mungkin juga menyukai