Anda di halaman 1dari 2

Guru Bidang Study : Kennedi Saragih, S.

Kom ( Pak Ken )

Bidang Study : Dasar Program Keahlian Komposisi Typografi

Dalam Roster disingkat menjadi : DPK (KT)

Tipografi: Pengertian, Elemen, Fungsi, Klasifikasi dan Contohnya

Pengertian tipografi Mengutip dari buku Pengantar Tipografi (2010) karya Adi Kusrianto,

tipografi adalah ilmu atau kemampuan menata huruf atau aksara untuk publikasi visual, baik cetak ataupun
non cetak.

Harapannya dengan menerapkan tipografi, pembaca bisa mendapatkan kesan tertentu serta merasa nyaman
ketika membacanya.

Tipografi tidak hanya menekankan penataan huruf, namun juga termasuk penyebaran huruf tersebut pada
ruang yang tersedia.

Elemen tipografi Tipografi memiliki dua elemen penting, yakni:

Huruf teks Pemilihan huruf teks menjadi elemen penting dalam tipografi yang harus diperhatikan.
Usahakan untuk memilih huruf teks yang mudah dibaca dengan jenis font yang jelas. Misalnya jangan
terlalu tebal dalam memiliki jenis font. Selain itu, perhatikan pula ukuran huruf yang digunakan. Jangan
terlalu kecil dan jangan terlalu besar.

Huruf judul Pemilihan huruf judul juga menjadi elemen penting dalam tipografi. Usahakan untuk
memilih jenis font yang indah, tetapi tetap bisa dibaca dengan mudah. Perhatikan pula ukuran huruf judul,
biasanya huruf judul lebih besar dibanding huruf teks.

Fungsi tipografi

Menurut Surianto Rustan dalam buku Mendesain Logo (2009), tipografi memiliki fungsi utama sebagai
penyampai informasi yang harus membuat pembacanya merasa nyaman ketika melihat tulisan atau teks.
Dalam penerapan ilmu tipografi, sebenarnya unsur readable dan legible menjadi hal yang sangat
penting. Readable artinya tulisan atau teks bisa dibaca dengan mudah. Sedangkan legible berarti pembaca
bisa mengenali teks tulisan beserta hurufnya dengan mudah. Baca juga: Cara Menyeleksi Ragam Informasi
Teks Editorial

Klasifikasi tipografi

Dalam buku Grafik dan Animasi Profesional Power Point (2015) karya Edy Winarno dan teman-teman,
umumnya klasifikasi tipografi yang digunakan ialah berdasarkan urutan sejarah.

Berikut klasifikasinya:
1. Blackletter atau Old English atau Textura Tipografi ini populer di Jerman dan Irlandia pada abad
pertengahan (sekitar abad ke-17). Textura populer di Jerman dengan gaya Gothic dan di Irlandia
dengan gaya Celtic.

2. Humanis atau Venetian


Tipografi ini disebut humanis karena goresannya menyerupai tulisan tangan manusia. Jenis
tipografi ini bergaya romawi.

3. Old Style

Tipografi ini berbentuk huruf serif dengan metal type. Old style sudah mendominasi dunia
percetakan selama kurang lebih 200 tahun.

4. Transitional
Tipografi ini pertama kali muncul pada 1692. Transitional merupakan bentuk huruf serif.

5. Modern atau Didone


Tipografi ini juga berbentuk huruf serif. Muncul sekitar akhir abad ke-17.

6. Slab Serif atau Egyptian Tipografi ini berbentuk huruf serif. Sekilas terlihat mirip dengan gaya
seni Mesir Kuno.

7. Sans-serif Tipografi ini muncul sebelum abad ke-20. Sans-serif dibagi menjadi tiga jenis, yakni
Grosteque Sans-serif, Geometris Sans-serif dan Humanis Sans-serif.

8. Display atau dekoratif Tipografi ini muncul sekitar abad ke-19 untuk digunakan di dunia
periklanan.

9. Script dan cursive

Tipografi ini sekilas menyerupai bentuk tulisan tangan manusia. Script memiliki ciri khas
hurufnya yang kecil dan saling sambung. Sedangkan cursive tidak saling sambung.

Anda mungkin juga menyukai