Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Tipografi Lengkap Beserta Contoh Desain Tipografi

Pengertian Tipografi – Dalam dunia desain grafis, tipografi memegang peran yang cukup
penting. Tipografi sering digunakan untuk menyempurnakan sebuah desain. Penggunaan
tipografi yang benar akan mempermudah penyampaian informasi agar tepat sasaran.

Taukah Anda apa itu tipografi?

Sebenarnya setiap harinya kita berhubungan dengan tipografi. Mungkin saja beberapa orang
sudah mengetahui, namun belum terlalu paham mengenai tipografi tersebut.

Kita dapat menemukan tipografi pada desain media promosi, seperti desain poster, desain
flyer, desain pamflet, dan sejenisnya yang merupakan suatu bentuk komunikasi visual.

Pengertian Tipografi

Pengertian tipografi adalah seni atau ilmu tentang aturan atau tata cara penggunaan huruf,
kata, paragraf pada ruang yang tersedia untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat
membantu para pembaca untuk lebih nyaman dan maksimal dalam membaca.

Tipografi juga diartikan sebagai suatu karya atau desain yang menggunakan pengaturan huruf
sebagai elemen utama dan pengertian huruf sebagai lambang bunyi bisa diabaikan

Tipografi berperan untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman ke pengamat.
Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa sebenarnya kita setiap harinya berhubungan
dengan tipografi.
Di mana kita dapat menemukan tipografi?

Kita dapat menemukan tipografi pada saat membaca koran atau majalah, pada label pakaian,
pada merk-merk benda, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Fungsi Tipografi

Tipografi memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut:

1. Kemudahan Membaca

Fungsi kemudahan membaca sangat ditentukan pada pemilihan jenis font dan ukurannya.
Jenis dan ukuran font adalah hal utama yang mempengaruhi mudah tidaknya teks untuk
dibaca.

2. Menarik Perhatian
Fungsi tipografi yang kedua adalah untuk menarik perhatian pembaca. Tapi bukan hanya
tentang huruf yang sudah tertata dengan sempurna saja, melainkan juga adanya warna yang
menarik. Hal ini yang akan memberikan kesan yang dalam bagi penikmatnya.
3. Menciptakan Keindahan
Fungsi keindahan dalam tipografi ini yang memberikan kesan keindahan dalam huruf yang
dirangkai dengan apik.

4. Mendulang Rupiah
Dalam dunia bisnis juga menggunakan tipografi yang memiliki nilai jual berdasarkan seni
grafis yang tinggi. Hal ini juga dapat menarik konsumen dalam perbisnisan.

Jenis Tipografi

Seiring berembangnya waktu, tipografi juga mengalami perkembangan, yakni mulai dari tipografi
yang menggunakan tangan hingga tipografi dengan komputer.

Dalam fase komputerisasi tersebut, pencitaannya lebih mudah dan lebih cepat disertai dengan
banyaknya pilihan huruf yang jumlahnya hingga ribuan.

Ahli tipografi seharusnya dapat mengenali ribuan jenis huruf karya type designer. Dengan
banyaknya jumlah huruf tersebut maka akan sangat sulit jika harus dihafalkan semua.

Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam mengenali huruf-huruf tersebut, ada
pengelompokkan huruf menjadi tiga kelompok, yaitu Serif, Sans Serif, dan Fantasi.

Jenis Huruf Serif


Serif merupakan garis tipis yang berada di ujung kaki atau lengan huruf. Jenis huruf serif
berarti huruf yang memiliki kaki dan lengan huruf. Jenis huruf serif dibagi menjadi tiga gaya,
yakni:

1. Huruf Roman
Huruf roman adalah perbedaan antara tebal tipisnya tidak terlalu banyak. Jenis huruf dari
kelompok ini dapat dibaca dengan mudah karena bentuk hurufnya sangat jelas. Huruf roman
ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu:
 Oldstyle Romans (Roman Gaya Lama)
Wajah huruf ini bertolak pada aksara Romawi awal, seperti yang terukir pada tiang ganggun
di Roma sebagai persembahan kepada Kaisar Trajan. Menurut beberapa ahli, jenis huruf ini
termasuk yang paling indah dan mudah dibaca.
Huruf yang termasuk dalam jenis ini adalah Calson dan Garamond.
 Transitional Romans (Roman Peralihan)
Wajah huruf ini memiliki ciri peralihan dari gaya lama ke modern. Penampilannya lebih
ringan dibanding jenis huruf gaya lama.
Jenis huruf yang termasuk dalam kelompok ini adalah Time Roman, Baskerville, Book
Antiqua, dan lain-lain.
2. Huruf Bodoni

Huruf Bodoni merupakan jenis huruf yang mempunyai ketebalan dan ketipisan sangat jelas.
Termasuk jenis huruf modern yang gambar hurufnya memperlihatkan perbedaan yang
mencolok antara kaitan dengan batang huruf.

Kaitan-kaitannya merupakan garis lurus atau lengkung dan halus yang sesuai untuk cetakan
buku. Kelompok huruf ini memberikan kesan tegas, karena seakan-akan bobot huruf berat
jika diukur dengan bidang yang dimiliki.

Jenis huruf yang masuk dalam kelompok ini antara lain Alexuss Heavy, Bodoni, Bodnoff,
Craw Modern, Didot, Estella, Fat Tace, Modern 20, Normandia, Stamp, dan lain-lain.

3. Huruf Egyption

Huruf Egyption merupakan huruf yang tidak mempunyai perbedaan antara tebal tipisnya
badan dan kaki. Kaitan-kaitannya sama tebal dengan badannya tetapi terlihat serasi.

Huruf ini tetap dapat terbaca dengan jelas meskipun mempunyai kaki dan lengan.
Karakteristik huruf ini adalah terlihat menyerupai kontruksi Piramide di Mesir. Untuk
membuat judul iklan pada media cetak dapat menggunakan jenis huruf ini.

Huruf yang termasuk pada kelompok huruf egyption yakni Egyption, Atlas, Beton,
Clarendon, Courier New, Leter Gothic, Play Bill, dan sejenisnya.

Jenis Huruf Sans Serif

Sans Serif adalah huruf yang tidak memiliki kaki dan lengan huruf. Sama sekali tidak ada
perbedaan antara tebal dan tipisnya. Jenis huruf ini sangat cocok digunakan untuk
memberikan kesan sederhana, tidak ramai tapi tetap manis.
Jenis huruf tanpa kiat mampu menarik perhatian khalayak ramai saat sebagai judul pada
komunikasi visual. Jenis huruf yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Announce,
Antique, Erie, Eurostile, Futura, Gill Sans, Gothic, Helvetica, Lucida Sans, Mercator,
Univers, USA Black, dan sejenisnya.

Jenis Huruf Fantasi

Huruf fantasi adalah huruf yang mempunyai lekak lekukaeperti tunas menjalar. Biasanya
digunakan untuk kata yang berfungsi mempertegas atau menarik perhatian pembaca. Dalam
penggunaannya jangan sampai menggunakan huruf kapital semua, karena itu akan terlihat
kaku dan susah untuk dibaca.

Dalam dunia percetakan huruf ini biasanya digunakan untuk undangan. Penggunaan huruf ini
dimaksudkan untuk penyampaian yang halus , sopan, dan akrab.

Huruf yang termasuk dalam kelompok huruf fantasi antara lain Astral, Bottleneck, Data,
Domino, Mistral, Ringet, lucida Black Letter, English Wd, Letter Orness, Jim Crow, Pinto,
Inline, Lincoin, Calliope, Neon, Neosrept, dan sejenisnya.

Modern Style

Font modern ini memiliki bentuk tipis, serif horisontal panjang, dan yang jelas tebal / transisi
tipis di stroke. Tarikan garisnya adalah vertikal, tidak ada yang miring pada huruf.

Jenis huruf ini terlihat sangat tertata, maka akan terlihat eye-catching dan elegan jika
berukuran besar. Font ini tidak cocok digunakan untuk keseluruhan isi teks karena akan
terlihat mencolok. Garis tebal akan semakin menonjol dan garis tipis semakin menghilang.
Cocoknya font ini digunakan untuk judul dan sub judul. Font modern style juga tidak baik
jika digunakan terlalu sering.
Slab Serif (Egyptian)

Slap serif muncul di abad 19. Slab serif merupakan huruf yang sangat tebal. Kemunculan
huruf ini sebagai tanda munculnya huruf-huruf yang tepat untuk menarik perhatian, yaitu
Header.

Sebenarnya font ini digunakan untuk display type untuk menarik perhatian pembaca iklan di
poster atau flyer. Font ini memiliki kesan berat dan horizontal seperti arsitektur Mesir Kuno.
Oleh karena itu disebut juga dengan Egyptyan.

Kait dan garis font slab serif memiliki ketebalan yang sama. Biasanya dikenal sebagai
“Antique” dan “Egyptian”. Jenis font yang termasuk kelompok ini antara lain:

 Aachen
 Beton
 Clarendon
 Lubalin Graph
 Memphis
 Memphis
 Rockwell
 Serifa
 Stymie, dll.
Sans Serif
Sans Serif muncul pada tahun 1816 sebagai display type. Di kalangan masyarakat font ini
sama sekali tidak populer karena dianggap tidak trendi. Bahkan sampai dinamakan Grotesque
yang berarti aneh atau lucu.

Sans Serif dibagi menjadi tiga kelompok, yakni Grotesque, Geometric, dan Humanist Sans
Serif. Jenis huruf ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Perbedaan kontras begitu halus


 Bentuknya lebih menekankan ke arah garis vertikal
 Bentuk huruf tanpa sirip
 Garis melengkung berbentuk persegi
 Ketebalan huruf hampir sama
 Memberi kesan efisien, kontemporer, dan modern
Old Style

Jenis font old style ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440. Ini menjadi awal
sejarah tipografi yang sangat berarti. Mulai saat itu huruf-huruf latin satu persatu mulai
diciptakan.

Prinsip Tipografi
Tipografi memiliki dua prinsip besar, yakni prinsip keterbacaan dan prinsip estetis. Telah
banyak pakar tipografi yang mengakui prinsip tipografi. Berikut penjelasannya.

1. Prinsip Keterbacaan Tipografi


 Huruf Kecil
Huruf kecil tingkat keterbacaannya lebih baik dibandingkan dengan huruf besar atau kapital.
Hal ini bisa jadi dikarenakan bentuknya huruf kecil lebih kontras antara satu dengan yang
lain.
 Huruf Lurus (standar)
Huruf lurus lebih mudah dibaca daripad huruf miring. Namun jika huruf miring
penempatannya diapit huruf lurus, maka tingkat keterbacaannya lebih tinggi.
 Warna Kontras
Warna kontras akan membantu meningkatkan tingkat keterbacaan. Namun jika warna terlalu
kontras akan membuat mata cepat lelah.
 Teks Gelap
Teks gelap yang di tempatkan pada background yang terang akan lebih mudah dibaca
dibandingkan dengan teks terang yang ditempatkan pada backgorund gelap.
 Warna Abu Tua di Atas Krem
Warna abu tua di atas krem merupakan kombinasi warna yang paling baik dan memberikan
kenyamanan.
2. Prinsip Estetis Tipografi
 Penggunaan typeface pada satu desain harus dibatasi. Biasanya cukup dengan dua jenis
typeface, yang satu untuk judul dan satunya untuk isi.
 Cukup menggunakan dua warna, yaitu untuk judul dan untuk isi.
 Minimal gunakan tiga ukuran atau weight yang berbeda untuk memaksimalkan kontras dan
keindahan tipografi.
 Menggunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang berbeda.
 Untuk font yang berukuran kecil gunakan letter spacing lebih, dan untuk font yang berukuran
besar urangi letter spacing.
 Line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height dibuat menjadi lebih
renggang.
Unsur Tipografi

Tipografi memiliki dua prinsip besar, yakni prinsip keterbacaan dan prinsip estetis. Telah
banyak pakar tipografi yang mengakui prinsip tipografi. Berikut penjelasannya.

1. Prinsip Keterbacaan Tipografi


Huruf Kecil
Huruf kecil tingkat keterbacaannya lebih baik dibandingkan dengan huruf besar atau kapital.
Hal ini bisa jadi dikarenakan bentuknya huruf kecil lebih kontras antara satu dengan yang
lain.
Huruf Lurus (standar)
Huruf lurus lebih mudah dibaca daripad huruf miring. Namun jika huruf miring
penempatannya diapit huruf lurus, maka tingkat keterbacaannya lebih tinggi.
Warna Kontras
Warna kontras akan membantu meningkatkan tingkat keterbacaan. Namun jika warna
terlalu kontras akan membuat mata cepat lelah.
Teks Gelap
Teks gelap yang di tempatkan pada background yang terang akan lebih mudah dibaca
dibandingkan dengan teks terang yang ditempatkan pada backgorund gelap.
Warna Abu Tua di Atas Krem
Warna abu tua di atas krem merupakan kombinasi warna yang paling baik dan memberikan
kenyamanan.
2. Prinsip Estetis Tipografi
Penggunaan typeface pada satu desain harus dibatasi. Biasanya cukup dengan dua jenis
typeface, yang satu untuk judul dan satunya untuk isi.
Cukup menggunakan dua warna, yaitu untuk judul dan untuk isi.
Minimal gunakan tiga ukuran atau weight yang berbeda untuk memaksimalkan kontras dan
keindahan tipografi.
Menggunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang berbeda.
Untuk font yang berukuran kecil gunakan letter spacing lebih, dan untuk font yang
berukuran besar urangi letter spacing.
Line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height dibuat menjadi lebih
renggang.
Unsur Tipografi

1. Ornamen dan Bidang Cetak


Sebenarnya ornamen jarang digunakan untuk tipografi. Pada umumnya ornamen digunakan
untuk piagam, undangan, dan pekerjaan dekoratif lainnya.

Bidang cetak bisa menggunakan warna apa saja untuk dicetak sebagai dasar. Bisa juga diberi
raster atau apa saja yang mengandung unsur negatif.

2. Kolom dan Garis


Sebuah kolom terdiri dari beberapa baris yang memiliki lebar tertentu. Kebanyakan lebar
kolom majalah atau brosur sekitar 5-7 kata dan per kata terdiri dari 6-10 huruf. Jumlah kata
perbaris pada koran lebih sedikit dbanding buku.

3. Baris
Baris berisi suatu kata yang diatur satu persatu dibelakang yang lain. Ada juga jarak antar
kata diantara kata-kata tersebut. Sebuah baris harus memiliki sebuah uraian kalimat yang
berkaitan satu sama lain dalam suatu paragraf.

4. Kata
Kata merupakan suatu kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal, dalam arti huruf yang
ditempatkan bersama untuk mengisi kata yang dapat diucapkan, sehingga menimbulkan
bunyi dan mengandung arti.

Sebuah kata atau sebuah unsur bahasa yang ditulis dalam bentuk huruf tercetak disebut
sebagai ejaan yang benar. Susunan kata dalam kalimat juga dipengaruhi oleh jarak antar
huruf dan antar kata.

5. Kemiringan Huruf
Huruf yang tercetak miring bisa juga disebut sebagai italic. Huruf ini digunakan untuk
memberikan penekanan pada sebuah kata dan umumnya terhadap teks yang tidak terlalu
panjang.

6. Berat dan Lebar Huruf


Berat dalam huruf yang dimaksud disini adalah perbandingan antara tinggi huruf yang
tercetak dengan lebar stroke. Berat huruf yang dinilai sebagai bentuk tebal (bold), normal
(regular), dan tipis (light).

Sedangkan lebar huruf yang dimaksud disini adalah perbandingan antara tinggi huruf
tercetak dengan lebar huruf itu sendiri. Lebar huruf dapat ditinjau dari perbandingan
proporsi, dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yakni:

Condensed
Regular
Extended
Yang biasanya diterapkan untuk teks yang pendek seperti headline dan sub headline adalah
jenis huruf condensed dan extended.

7. Ukuran Huruf
Ukuran huruf yang diatur dengan satuan point atau punt yang paling umum adalah antara 6-
72 pada huruf setting fotografi untuk sebuah judul dapat diatur dalam proses yang sama.
Huruf-huruf secara individual dalam besar kecilnya diatur secara proporsional.

8. Bentuk Huruf
Jenis font memang sangatlah banyak. Dari keseluruhan jenis font tersebut dapat
dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yakni:

Huruf kait (Serif)


Huruf tanpa kait (Sans Serif)
Huruf fantasi (Dekoratif atau Hias)
Elemen Tipografi
Ada dua elemen tipografi yang harus diperhatikan, yakni:

1. Huruf Teks
Huruf teks merupakan huruf yang digunakan untuk naskah. Pilih jenis font yang unsur
keterbacaannya sangat mudah. Jangan sampai menggunakan jenis font yang berbody tebal
dan terlalu banyak lengkungan.

2. Huruf Judul
Penggunaan huruf judul ini lebih fleksible. Asalkan unsur keterbacaan dan keefektifannya
terkemas dengan apik dan nyaman, maka suatu unsur penerapan dalam desain grafis sudah
terpenuhi.

Contoh TTipograf
🐻

Anda mungkin juga menyukai