Anda di halaman 1dari 10

TYPOGRAPHY DALAM DUNIA DESAIN

Nama : Rodetyo Prastyo

NIM : 100254300514

Jurusan Seni dan Desain Prodi Game Animasi


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2010/2011
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian

"Typography" (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata


huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk
menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan
kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Dikenal pula seni tipografi, yaitu karya atau desain yang menggunakan
pengaturan huruf sebagai elemen utama. Dalam seni tipografi, pengertian huruf
sebagai lambang bunyi bisa diabaikan. Sebuah surat kabar, tentunya memiliki
berita. Nah, berita itu tentunya mengandung teks. Teks itu berupa rangkaian huruf-
huruf. Jadi, rangkaian huruf yang tercetak pada media kita juga harus direncanakan
dengan baik. Apalagi pada saat ini sudah ada ilmu yang membahas khusus tentang
huruf, yaitu "Tipografi". 

Tipografi atau typography menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki


pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak.
Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai
hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf (typeset), tidak termasuk ilustrasi dan
unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. Definisi ringkasnya,
Tipografi adalah ”seni cetak dengan menggunakan huruf”. Nah, seni cetak dengan
menggunakan huruf ini, dalam prosesnya, tentu akan terjadi pemilihan huruf yang
digunakan. Dari jutaan huruf yang kini tersedia dalam komputer kita, setidaknya 2-3
huruf untuk judul dan teks isi harus kita pilih! Pemilihan huruf didasarkan atas
kebutuhan rancang desain secara keseluruhan. Kita harus memilihi dari sekian banyak
typefaces yang tersedia untuk memproyeksikan citra yang diinginkan dan untuk
memberi publikasi media kita sebuah kepribadian yang berbeda dan dapat
dikenali. Tipografi juga memberi halaman sebuah kepribadian tertentu (formal atau
informal, modern atau klasik, ramai atau tenang) dan feeling keseluruhan (padat atau
terbuka, ringan atau dramatik).

1.2 Jenis Huruf


a. Serif
Serif, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk
lancip pada ujungnya. Persis mendekati ujung kaki-kaki hurufnya, baik
di bagian atas maupun bawah, terdapat pelebaran yang menyerupai
penopang atau tangkai. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun,
lemah gemulai dan feminin.
Menurut sejarah, asal-usul bentuk huruf ini adalah mengikuti
bentuk pilar-pilar bangunan di Yunani Kuno.
Kegunaan tangkai serif. Pada ukuran teks kecil, seperti
seukuran tulisan teks di surat kabar atau buku, umumnya tangkai pada
kaki-kaki font serif membantu agar tulisan mudah dibaca. WHY?
Karena tangkai font serif membantu membentuk garis tak tampak yang
memandu kita mengikuti sebuah baris teks.
Karena itulah banyak buku-buku di-layout dengan serif.

contoh :

b. Sans Serif,
Sans Serif dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan
huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh
huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Pada kondisi-kondisi berikut ini:
 huruf amat kecil (seperti tulisan bahan-bahan di label makanan)
 huruf amat besar (seperti di plang-plang merek) yang harus
dilihat dari jauh
 di layar monitor

Huruf sans serif kadang lebih mudah dibaca.

WHY? Karena justru kaki-kaki font serif memperumit bentuk


huruf sehingga sedikit lebih lama dibaca. Jika huruf kecil sekali
atau pada resolusi rendah seperti di layar monitor, kaki serif bisa
tampak bertindihan dan menghalangi pandangan.

contoh :

c. Script
Huruf sambung atau script bisa juga Anda sebut “huruf tulis
tangan” (handwriting) karena menyerupai tulisan tangan orang.
Atau bisa juga disebut “huruf undangan” karena hampir selalu
hadir di kartu-kartu undangan karena dipandang indah dan anggun.
Ada berbagai macam huruf script dan handwriting, mulai dari yang
kuno hingga modern, dari yang agak lurus hingga miring dan amat
“melingkar-lingkar”. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi
dan akrab.

contoh:

d. Miscellaneous/Decorative, merupakan pengembangan dari bentuk-


bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis
dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

contoh :

1.3 Prinsip Tipografi


1. Legibility
Kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca
2. Readibility
Penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain
sehingga terbaca
3. Visibility
Kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi
visual dapat terbaca dalam jarak tertentu
4. Clarity
Kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti
oleh pengamat yang dituju

1.4 Garis Bantu

- Capline : garis maya lurus bagian teratas huruf besar


- Meanline : garis lurus bagian teratas huruf kecil
- Baseline : garis maya lurus bagian terbawah huruf
- Descender : bagian huruf kecil yang berada di bawah baseline
- Ascender : bagian huruf kecil yang berada diantara meanling dan capline
- X-Height : jarak baseline ke meanline

1.5 Sistem Pengukuran Huruf dalam Tipografi

Meliputi;
1.Tinggi huruf
2.Panjang baris huruf
3.Jarak antar huruf (kerning)
4.Jarak antar baris (leading)

Unit ukur tipografi;


Point : tinggi huruf
Pica : panjang huruf
Unit : jarak antar huruf

1 pica : 12 pt
1 inch : 8 pica (1 inch = 2,359 cm)
1 inch : 72 pt

TYPE SIZE
1. Display type : untuk judul (Headline), supaya menarik perhatian ukuran 18
pt ke atas
2. Text Type : untuk teks (text), badan teks ukuran 14 pt ke bawah

PANJANG BARIS HURUF


Panjang ideal : 2 eyespan
Normal : kurang lebih 5-6,5/12-15 pica
Baris yang terlalu panjang dapat membuat pembaca kehilangan starting point
(titik awal baris)

* Eyespan adalah jarak pandang mata tanpa harus menggerakan kepala

Jarak antar huruf (kerning)


Tidak boleh terlalu dekat/terlalu jauh

Jarak antar baris (leading)


Tidak boleh terlalu dekat karena mengakibatkan baris yang sama terbaca 2
kali, tidak boleh terlalu jauh karena mengakibatkan pembaca kehilangan
starting point

1.6 Rumusan Masalah


1. Penerapan tipografi dalam desain itu sebenarnya yang seperti apa?
2. Perlukah tipografi dalam sebuah hasil karya design?
BAB II

PEMBAHASAN

Penerapan tipografi dalam design memang kadang masih simpang siur, antara
perlu dan tidak, memang itu semua juga melihat hasil design apa yang diinginkan.

Untuk melihatnya saya mencoba mewancarai orang-orang yang bergelut di bidang


design dan inilah jawaban mereka

1. Rifqi iki a.k.a Mocho (vector artist, character designer)

Penerapan tipografi dalam design bisa menjadi unsur utama ataupun unsur
pendukung

2. Admira Wijaya (comic artist, art director, illustrator)

Peranan dalam design cukup penting juga saat dia berfungsi sebagai
penegas/pemberi keterangan gambar, misal pada komik, tipografi sangat
penting, makanya ada orang sendiri yang bertugas sebagai letterer(pemberi
balon kata+sound effect)

3. Ilham ramadhan (vector artist, character designer)

Penerapannya bisa membuat menarik design yang telah di buat.

4. Arso supertelo (vector artist, character designer)


Penerapannya seperti ini contoh ada 2 kata “tua” dan “muda”, kata tua
akan lebih terasa nuansanya kalo memakai warna yang kalem, tidak
mencolok, misal coklat, di tulis dengan menggunakan huruf script
Kata muda bisa menggunakan warna yang ceria dengan huruf yang dekoratif
5. Yoro Gorilazz Adyos (vector artist, character designer)
Peranan tipografi bukanlah hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai pemberi
kesan secara tepat dalam suatu karya.
6. Catkiller Ck (grafiti artist)
Huruf yang dibentuk sehingga membantu karya kita, seperti grafiti
7. Ijal joey (vector artist, character designer)
Peranan typography dalam design sangat dibutuhkan, dalam artian
pemberian typo dapat memperjelas maksud dari sebuah design baik dari
design logo maupun portofolio, di samping itu ada design yang berpadu
dengan typo seperti grafiti yang tergolong banyak menggunakan seni
typography.
8. Faris Majduddin Naufal (vector artist, character designer)
Jelas sangat berperan, misal saja ilustrasinya sudah bagus tapi
typographynya jelek kualitas ilustrasinya yang sudah bagus itu menjadi jelek.
Jadi bisa di kata typo bagai pemain pembantu wanita (menyegarkan mata)
9. Hatefuel Ed (experimental vector work, character designer)
Peranan tipografi dalam design? Bagai daging dengan tulang :D bisa
sebagai penjelas, bisa sebagai elemen pemanis (mbah gugle rules!)
10. Kepala Kardus (vector artist, kawai designer)
Ilustrasi sudah mantap tapi typo tidak mendukung = Ilustrasi jelek
11. Efandis Yudiantoro
Penempatan font itu harus di perhatikan sehingga terlihat manis dan indah

Kesimpulan bisa kita ambil bahwa typo dalam sebuah karya bisa di jadikan sebagai
penjelas dari design tersebut sehingga penikmat bisa mengerti apa yang di maksud
dari sebuah illustrasi

Anda mungkin juga menyukai