Anda di halaman 1dari 3

Prinsip Tipografi

Jika konten adalah sang raja, maka tipografi adalah mahkota dan desain adalah
tahtanya. Tipografi menjadi salah satu elemen penting dalam dunia industri kreatif, atau secara
spesifik di bidang desain grafis.

Tipografi adalah elemen esensial yang akan membantu membuat setiap konten jadi lebih
menarik. Bukan hanya tampil lebih oke, konten juga bisa lebih mudah diterima oleh
konsumen. Maka dari itu, prinsip tipografi dasar merupakan hal yang harus dikuasai dalam
dunia desain grafis.

Pengertian Tipografi
Tipografi merupakan media yang digunakan untuk menerjemahkan suatu karya visual ke
dalam bentuk bahasa yang dapat dengan mudah dimengerti oleh orang banyak.
Mulai detail piksel yang menyusun bentuk koma, sampai menyusun blok teks
pada baseline grid, tipografi akan membantumu merancang struktur informasi dengan lebih
tertata.

Berbicara soal tipografi bukan hanya tentang bermain font dan berkreasi dengan typeface, tapi
bagaimana memanfaatkan tipografi sebagai alat untuk memaksimalkan potensi sumber daya
berupa elemen desain dengan lebih baik.

Font vs Typeface
Di bidang desain cetak maupun digital, font merupakan kombinasi karakter yang meliputi
berat, ukuran, dan gaya dari suatu huruf, angka, atau simbol tertentu.
Sementara typeface merujuk ke bentuk desain visual karakter dari sekumpulan huruf tadi.

Kalau diibaratkan, typeface merupakan ‘wajah’ yang membedakan antara suatu keluarga huruf
dengan kumpulan huruf lainnya dan font adalah badan yang merupakan satu kesatuan elemen
tipografi itu sendiri.

Prinsip Typografis – Hal. : 1


Jenis-Jenis Typeface
Di antara beragam prinsip tipografi yang ada, pilihan font yang tepat merupakan hal yang wajib
dikuasai setiap desainer. Typeface yang digunakan di berbagai produk desain akan menjadi
identitas yang menggambarkan suatu brand.

Oleh karena itulah, dengan memahami jenis-jenis typeface, kamu dapat menentukan kombinasi
yang sesuai untuk menyampaikan pesan lewat karya desainmu dengan lebih efektif.

Meski sekarang kamu dapat menemukan banyak macam typeface, tiga jenis yang paling
banyak digunakan dalam dunia desain grafis adalah serif, sans serif, dan monospace.

1. Serif

Ini dia typeface sejuta umat yang punya ciri khas pada garis kecil yang melintang dari bagian
ujung ke arah luar badan huruf. Typeface yang juga dikenal dengan roman typeface ini paling
sering digunakan untuk headline dan teks narasi.

Contoh: Georgia, Adobe Garamond Pro, Times New Roman, Palatino Linotype, dan Cambria.

2. San Serif

Prinsip Typografis – Hal. : 2


Sama tapi tak serupa, sans serif punya perbedaan utama dengan typeface serif, yaitu tidak
adanya garis kecil pada bagian ujung huruf. Diambil dari istilah dalam bahasa Prancis,
kata sans memiliki arti “tidak ada”, sesuai dengan namanya.

Jika typeface serif punya karakter yang serius dan elegan, maka sans serif dikenal lebih
dinamis dan modern. Untuk itulah, typeface yang satu ini banyak dipakai sebagai badan teks
untuk halaman website karena ukurannya yang kecil dan mudah dibaca.

Contoh: Arial, Helvetica, Verdana, dan Tahoma.

3. Monospace

Jenis typeface yang terakhir adalah monospace. Sesuai namanya, typeface ini gampang
dikenali pada hurufnya yang memiliki lebar yang sama antara satu dan lainnya.

Typeface monospace paling sering dimanfaatkan dalam dunia digital, untuk menampilkan kode
dan plain text website agar lebih mudah dibaca oleh para penggunanya.

Contoh: Courier, Consolas, dan Andale Mono.

Setelah menguasai prinsip tipografi, kamu dapat menciptakan karya desain grafis dan pastinya
lebih menjual

Catatan :
Silahkan dibaca dan dipahami untuk kalian yang berminat di Desain Grafis.
Materi ini akan saya jelaskan pada tugas Photobook, Setelah Tugas Cinematografi.

see you next material…….

Prinsip Typografis – Hal. : 3

Anda mungkin juga menyukai