Pengertian tipografi adalah seni atau ilmu tentang aturan atau tata cara
penggunaan huruf, kata, paragraf pada ruang yang tersedia untuk
menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat membantu para pembaca untuk
lebih nyaman dan maksimal dalam membaca.
Tipografi juga diartikan sebagai suatu karya atau desain yang menggunakan
pengaturan huruf sebagai elemen utama dan pengertian huruf sebagai
lambang bunyi bisa diabaikan.
Tipografi berperan untuk mengkomunikasikan ide atau informasi dari halaman
ke pengamat. Seperti yang telah dikatakan di atas, bahwa sebenarnya kita
setiap harinya berhubungan dengan tipografi.
Di mana kita dapat menemukan tipografi?
Kita dapat menemukan tipografi pada saat membaca koran atau majalah,
pada label pakaian, pada merk-merk
benda, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Fungsi Tipografi
Tipografi memiliki beberapa fungsi,
diantaranya sebagai berikut:
1. Kemudahan Membaca
Fungsi kemudahan membaca sangat
ditentukan pada pemilihan jenis font
dan ukurannya. Jenis dan ukuran font adalah hal utama yang mempengaruhi
mudah tidaknya teks untuk dibaca.
2. Menarik Perhatian
Fungsi tipografi yang kedua adalah untuk menarik perhatian pembaca. Tapi
bukan hanya tentang huruf yang sudah tertata dengan sempurna saja,
melainkan juga adanya warna yang menarik. Hal ini yang akan memberikan
kesan yang dalam bagi penikmatnya.
3. Menciptakan Keindahan
Fungsi keindahan dalam tipografi ini yang memberikan kesan keindahan
dalam huruf yang dirangkai dengan apik.
4. Mendulang Rupiah
Dalam dunia bisnis juga menggunakan tipografi yang memiliki nilai jual
berdasarkan seni grafis yang tinggi. Hal ini juga dapat menarik konsumen
dalam perbisnisan.
Jenis Tipografi
almaadin.
wordpress.com
Font modern ini memiliki bentuk tipis, serif horisontal panjang, dan yang jelas
tebal / transisi tipis di stroke. Tarikan garisnya adalah vertikal, tidak ada yang
miring pada huruf.
Jenis huruf ini terlihat sangat tertata, maka akan terlihat eye-catching dan
elegan jika berukuran besar. Font ini tidak cocok digunakan untuk
keseluruhan isi teks karena akan terlihat mencolok. Garis tebal akan semakin
menonjol dan garis tipis semakin menghilang.
Cocoknya font ini digunakan untuk judul dan sub judul. Font modern style juga
tidak baik jika digunakan terlalu sering.
Slab Serif (Egyptian)
Slap serif muncul di abad 19.
Slab serif merupakan huruf yang sangat tebal. Kemunculan huruf ini sebagai
tanda munculnya huruf-huruf yang tepat untuk menarik perhatian, yaitu
Header.
Sebenarnya font ini digunakan untuk display type untuk menarik perhatian
pembaca iklan di poster atau flyer. Font ini memiliki kesan berat dan
horizontal seperti arsitektur Mesir Kuno. Oleh karena itu disebut juga dengan
Egyptyan.
Kait dan garis font slab serif memiliki ketebalan yang sama. Biasanya dikenal
sebagai “Antique” dan “Egyptian”. Jenis font yang termasuk kelompok ini
antara lain:
Aachen
Beton
Clarendon
Lubalin Graph
Memphis
Memphis
Rockwell
Serifa
Stymie, dll.
Sans Serif
alm
aadin.wordpress.com
Sans Serif muncul pada tahun 1816 sebagai display type. Di kalangan
masyarakat font ini sama sekali tidak populer karena dianggap tidak trendi.
Bahkan sampai dinamakan Grotesque yang berarti aneh atau lucu.
Sans Serif dibagi menjadi tiga kelompok, yakni Grotesque, Geometric, dan
Humanist Sans Serif. Jenis huruf ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Perbedaan kontras begitu halus
Bentuknya lebih menekankan ke arah garis vertikal
Bentuk huruf tanpa sirip
Garis melengkung berbentuk persegi
Ketebalan huruf hampir sama
Memberi kesan efisien, kontemporer, dan modern
Old Style
al
maadin.wordpress.com
Jenis font old style ditemukan oleh Johann Guttenberg pada tahun 1440. Ini
menjadi awal sejarah tipografi yang sangat berarti. Mulai saat itu huruf-huruf
latin satu persatu mulai diciptakan.
Prinsip Tipografi
Tipografi memiliki dua prinsip besar, yakni prinsip keterbacaan dan prinsip
estetis. Telah banyak pakar tipografi yang mengakui prinsip tipografi. Berikut
penjelasannya.
1. Prinsip Keterbacaan Tipografi
Huruf Kecil
Huruf kecil tingkat keterbacaannya lebih baik dibandingkan dengan
huruf besar atau kapital. Hal ini bisa jadi dikarenakan bentuknya huruf
kecil lebih kontras antara satu dengan yang lain.
Huruf Lurus (standar)
Huruf lurus lebih mudah dibaca daripad huruf miring. Namun jika huruf
miring penempatannya diapit huruf lurus, maka tingkat keterbacaannya
lebih tinggi.
Warna Kontras
Warna kontras akan membantu meningkatkan tingkat keterbacaan.
Namun jika warna terlalu kontras akan membuat mata cepat lelah.
Teks Gelap
Teks gelap yang di tempatkan pada background yang terang akan lebih
mudah dibaca dibandingkan dengan teks terang yang ditempatkan
pada backgorund gelap.
Warna Abu Tua di Atas Krem
Warna abu tua di atas krem merupakan kombinasi warna yang paling
baik dan memberikan kenyamanan.
2. Prinsip Estetis Tipografi
Penggunaan typeface pada satu desain harus dibatasi. Biasanya cukup
dengan dua jenis typeface, yang satu untuk judul dan satunya untuk isi.
Cukup menggunakan dua warna, yaitu untuk judul dan untuk isi.
Minimal gunakan tiga ukuran atau weight yang berbeda untuk
memaksimalkan kontras dan keindahan tipografi.
Menggunakan ukuran yang konsisten untuk setiap set teks yang
berbeda.
Untuk font yang berukuran kecil gunakan letter spacing lebih, dan untuk
font yang berukuran besar urangi letter spacing.
Line height dan jarak antar spasi berbeda jauh, terutama jika line height
dibuat menjadi lebih renggang.
Unsur Tipografi
3. Baris
Baris berisi suatu kata yang diatur satu persatu dibelakang yang lain. Ada
juga jarak antar kata diantara kata-kata tersebut. Sebuah baris harus memiliki
sebuah uraian kalimat yang berkaitan satu sama lain dalam suatu paragraf.
4. Kata
Kata merupakan suatu kombinasi susunan dari huruf-huruf tunggal, dalam arti
huruf yang ditempatkan bersama untuk mengisi kata yang dapat diucapkan,
sehingga menimbulkan bunyi dan mengandung arti.
Sebuah kata atau sebuah unsur bahasa yang ditulis dalam bentuk huruf
tercetak disebut sebagai ejaan yang benar. Susunan kata dalam kalimat juga
dipengaruhi oleh jarak antar huruf dan antar kata.
5. Kemiringan Huruf
Huruf yang tercetak miring bisa juga disebut sebagai italic. Huruf ini
digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata dan umumnya
terhadap teks yang tidak terlalu panjang.
Elemen Tipografi
Ada dua elemen tipografi yang harus diperhatikan, yakni:
1. Huruf Teks
Huruf teks merupakan huruf yang digunakan untuk naskah. Pilih jenis font
yang unsur keterbacaannya sangat mudah. jangan sampai menggunakan
jenis font yang berbody tebal dan terlalu banyak lengkungan.
2. Huruf Judul
Penggunaan huruf judul ini lebih fleksible. Asalkan unsur keterbacaan dan
keefektifannya terkemas dengan apik dan nyaman, maka suatu unsur
penerapan dalam desain grafis sudah terpenuhi.
Contoh Tipografi
Seperti itulah
uaraian mengenai
tipografi beserta
contoh-contoh
desain tipografi.
Semoga dapat
bermanfaat serta
dapat menambah
wawasan kita
semua.