Anda di halaman 1dari 12

Klasifikasi Typeface (font)

Kebanyakan font bisa dikategorikan dalam 4 grup besar yaitu serifs, san-serif, script dan dekoratif.
Serif artinya memiliki ekor. Sedangkan San-Serif artinya tidak memiliki ekor. Font script adalah font
dengan tulisan tegak bersambung (biasa digunakan saat menulis indah).
Sistem klasifikasi font berguna untuk mengidentifikasi, memilih dan menggabungkan font.

Jika kamu suka artikel ini, jangan lupa di like dan share ya. Sharing is caring 

4 kategori besar font tersebut dibagikan lagi menjadi berbagai kategori kecil atau sub-kategori, yaitu:

1. Font Tipe Serif


Old Style
Transitional
Neoclassical & Didone
Slab
Clarendon
Glyphic
 

2. Font tipe San Serif


Grotesque
Square
Geometric
Humanistic
 

3. Font Tipe Script


Formal
Casual
Calligraphic
Blackletter & Lombardic
 

4. Font Dekoratif
1. Font Serif
Old Style

Tipe font Roman termasuk dalam kategori ini, diciptakan antara akhir abad 15 th dan pertengahan
abad 18th. Axis dari garis lengkung biasanya dicondongkan ke kiri, ke arah kira-kira pukul 08.00 dan
02.00. Perbedaan tebal di antara huruf tidak dramatis dan hairlines biasanya agak tebal. Font Serif
hampir selalu memiliki bentuk bracket pada desain old style dan kepala dari serif sering memiliki
sudut tertentu. Beberapa versi, seperti versi Old Style Venetian yang terdahulu, dapat dibedakan
dengan stroke diagonal pada huruf e nya.
Anatomi Huruf pada Tipografi
Transitional

Seorang juru percetakan dan tipografi bernama John Baskerville menciptakan tipe font ini pada
pertengahan abad 18. Tipe font-font ini merepresentasikan transisi antara font Old Style dengan
desain Font Neoclassical dan memiliki beberapa karakteristik dari masing-masing tipe font tersebut.
Baskerville bekerja dengan kertas kalender dan  metode printing yang lebih modern sehingga tipe
font baskerville memiliki desain yang lebih merinci seperti memiliki perbedaan stroke tebal tipis yang
lebih besar.
 
Neoclassical & Didone

Tipe font Neoclassical & Didone tercipta pada akhir abad 18. Font hasil desain Giambattista Bodoni
merupakan contoh font pada klasifikasi ini. Ketika pertama kali diciptakan font ini diberi nama
“classical” desain.  Sampai akhirnya mereka menyadari kalau font ini bukan merupakan update dari
font klasik, melainkan merupakan jenis font baru.
Pada abad 20 mereka menamakan font ini dengan tipe Neoclassical atau Didone. Font ini memiliki
kontras antara tebal dan tipis yang sangat dramatis. Sumbu / poros dari garis kurva didesain
vertikal, dengan tidak memiliki bracket. Font pada klasifikasi ini seringkali memiliki terminal yang
berujung berbentuk bola atau bulat.
 

Slab
Font-font slab sangat populer digunakan pada abad 19 sebagai font display pada periklanan. Font
slab memiliki serif yang sangat tebal dan memiliki sedikit atau tidak ada bracket. Font slab tidak
memiliki perbedaan tebal tipis antara garis-garisnya. Kepada banyak pembaca, font slab kelihatan
seperti font san-serif dengan tambahan simpel ekor yang sangat tebal.
 

Clarendon

Font-font pertengahan abad 19 yang di desain berdasarkan karakteristik Font Clarendon juga


termasuk kedalam kategori ini. Clarendon didesain sebagai font yang tebal untuk mengiringi
komposisi text. Perbedaan ketebalan antar garis sangat kecil, dan serif cenderung memiliki panjang
pendek sampai dengan medium. Font Clarendon ini pun kemudian diluncurkan dengan ukuran font
yang besar untuk digunakan sebagai font display. Perbedaan ketebalan yang lebih jelas dan serif
yang lebih panjang dari desain sebelumnya, lebih sering digunakan untuk jaman sekarang.
 

Glyphic

Font-font pada kategori ini menggunakan garis-garis berbentuk ukiran. Perbedaan ketebalan antara
garis biasanya kecil, dan aksis dari garis kurva cenderung vertikal. Hal yang mencolok dari font-font
ini adalah serif yang berbentuk segitiga ataupun garis memanjang yang keluar untuk mengakhiri
tulisan. Dalam beberapa klasifikasi font kategori ini dibagi lagi menjadi 2 tipe yaitu “glyphic” dan
“latin”. Jenis Latin memiliki font-font yang hanya memiliki karakteristik serif berbentuk segitiga.
 

2. Font San Serif


Grotesque
Font pada kategori ini merupakan font san serif pertama, yang menjadi popular secara komersial.
Perbedaan ketebalan antara garis paling terlihat jelas pada font kategori ini. Kurva pada font ini
memiliki bentuk kotak kotak dan beberapa desain memiliki “bowl dan loop” pada huruf kecil g yang
sangat banyak dipakai pada font kategori roman. Font-font san serif moderen yang didesain
berdasarkan grotesque terdahulu juga termasuk dalam kategori ini. Perbedaan ketebalan antara
garis menjadi kurang terlihat pada desain grotesque modern dan karakteristik kotak-kotak pada
desain terdahulu telah hilang. Karakteristik yang paling gampang dilihat pada font kategori ini adalah
bowl g dan perbedaan ketebalan yang monoton.
 

Square
Font pada kategori ini didesain berdasarkan karakter dan proporsi kategori grotesque, akan tetapi
memiliki bentuk yang lebih kotak-kotak. Font kategori ini cenderung memiliki jarak lebih luas antara
huruf dan biasanya digunakan sebagai font display saja (tidak digunakan sebagai tulisan paragraf).
 

Geometric

Bentuk geometri yang simpel menginspirasi diciptakannya font tipe ini. Stroke ( garis ) kelihatan
monoline dan huruf-huruf terdiri dari bentuk geometri. Font tipe geometri cenderung lebih sulit
dibaca dibandingkan font Grotesque.
 
Humanistic

Didesain berdasarkan proporsi huruf Roman inscriptional. Seringkali, perbedaan ketebalan antara


stroke ( garis ) cukup jelas. Ahli tipografi mengatakan kalau font tipe humanistic merupakan font san
serif yang paling gampang dibaca. Desain font Humanistic hampir mirip dengan karakteristik dan
proporsi font serif, dan seringkali memiliki pengaruh kaligrafi.

3. Font Script
Formal
Font tipe Script berasal dari style menulis formal abad ke 17. Banyak karakter/huruf memiliki stroke
yang saling lengket dengan huruf lain.
 

Kaligrafi

Font Script yang satu ini me mimik tulisan kaligrafi. Terdapat huruf yang saling lengket satu sama
lain, dan ada juga yang tidak lengket satu sama lain.
 
Blackletter & Lombardic

Font tiper ini di desain pada huruf manuscript sebelum diciptakannya font movable
 

Kasual

Font tipe ini didesain sebagai font yang non-formal, seakan-akan font ini ditulis dengan cepat-cepat.
Seringkali mereka kelihatan seperti ditulis dengan kuas. Biasanya, stroke huruf saling lengket satu
sama lain.
 
4. Font Style Dekoratif

Ini merupakan kategori font terluas dan paling beraneka ragam. Font dekoratif sangat jarang
digunakan sebagai tulisan paragraf pada artikel. Font Dekoratif biasanya digunakan sebagai judul
papan reklame, judul poster, headline ataupun logo. Font Dekoratif merupakan font yang didesain
unik dan menarik agar menarik perhatian orang dan mendapatkan respon yang dramatis. Terkadang
font tipe ini juga didesain 3 dimensi.
 

Anda mungkin juga menyukai