Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

“JENIS DAN BENTUK GELOMBANG”


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Praktikum IPA di SD”
Dosen pengampu
Septy Suryaningsih., S.Si., M.Pd

Oleh
SAEFUL HAKA : (859161998)

PGSD UNIVERSITAS TERBUKA MATARAM


POKJAR LOMBOK TENGAH PRAYA
2022
A. JUDUL PERCOBAAN
“Gerak Lurus Beraturan”

B. TUJUAN PERCOBAAN
“Dapat mengurutkan bagian bagian dari system pencernaan.”

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar system pencernaan
2. Alat tulis
D. LANDASAN TEORI
Geombang dapat didefenisikan sebagai gejala rambatan dari suatu getaran/usikan.
Gelombang akan terus terjadi apabila sumber getaran ini bergetar terus menerus. Gelombang
membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya. Contoh sederhana gelombang, apabila
kita mengikatkan satu ujung tali ke tiang, dan satu ujung talinya lagi digoyangkan, maka akan
terbentuk banyak bukit dan lembah di tali yang digoyangkan tadi, inilah yang disebut
gelombang (Ruwanto, 2007).
Menurut Kanginan (2013) gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal
dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan
mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga
terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di
mana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain
tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada
perpindahan secara massal.
Ketika sebuah gelombang merambat sepanjang sebuah tali, katakanlah, dari kiri ke
kanan, partikel-partikel tali bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah transversal (atau tegak
lurus) terhadap gerak gelombang itu sendiri. Gelombang seperti ini disebut gelombang
transversal. Ada jenis gelombang yang lain yang dikenal dengan nama gelombang
longitudinal. Pada gelombang longitudinal, getaran partikel pada medium adalah sepanjang
arah yang sama dengan gerak gelombang. Gelombang longitudinal dibentuk pada pegas yang
terentang dengan secara bergantian menekan dan meregangkan satu ujung (Giancoli, 2001).

E. CARA KERJA
1. Mengambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin. Mnegikat salah satuujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman Anda.
2. Mengusik ujung slinki yang dipegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat ke kiri atau ke kanan. Mengamati gelombang yangterjadi pada slinki. Apa yang
merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3. Mengusik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah 2). Mengamatiarah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu?
4. Mengikat karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusik lagi ujung slinkiyang
dipegang berulang-ulang. Mengamati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan,
ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas?
Jika ada, darimanakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah 1) sampai 4) sekali lagi. Kali ini slinkidiganti kabel listrik.
Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika adaperbedaannya, sebutkan!
6. Mengambil slinki, merentangkan di atas lantai yang licin mnegikat salah satu ujung pada
tiang yng cukup kokoh atau dipegang temanmu. Ujung yang lain dipegang sendiri.
Mengusik ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan
ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan. Mengamati arah getar dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal.
Bagaimanakah arah getar dan arahrambat gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

F. HASIL PENGAMATAN
Jenis – jenis gelombang
a. Apa bila slinki diusik kekanan dan kekiri maka rambatan gelombang sama kekanan dan
kekiri atau gelombang tranversal.
b. Apabila di slinki diikat karet maka karet akan berpindah saat bergetar lalu ketempat
semula.
c. Apabila slinki digerakkan maju mundur maka rambatan gelombang lurus / longitudinal.
G. PEMBAHASAN
Gelombang adalah getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang
akan mengikuti gerak sinusoide. Selain radiasi elektromagnetik, dan mungkin radiasi
gravitasional, yang bisa berjalan lewat ruang hampa udara, gelombang juga terdapat pada
medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya pegas) di mana mereka
dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat ke tempat lain tanpa
mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen; yaitu tidak ada perpindahan
secara massal.
Ketika sebuah gelombang merambat sepanjang sebuah tali, katakanlah, dari kiri ke
kanan, partikel-partikel tali bergetar ke atas dank e bawah dalam arah transversal (atau tegak
lurus) terhadap gerak gelombang itu sendiri. Gelombang seperti ini disebut gelombang
transversal. Ada jenis gelombang yang lain yang dikenal dengan nama gelombang
longitudinal. Pada gelombang longitudinal, getaran partikel pada medium adalah sepanjang
arah yang sama dengan gerak gelombang. Gelombang longitudinal dibentuk pada pegas yang
terentang dengan secara bergantian menekan dan meregangkan satu ujung.
Pada percobaan yang dilakukan untuk mengamati adanya gelombang longitudinal
dan gelombang transversal menggunakan beberapa media didapatkan hasil sebagai berikut.

1. Slinki direntangkan diatas lantai, salah satu ujungnya dipegang sendiri dan ujung yang lain
dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk
gelombang. Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energy.
Menghasilkan gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
2. Gelombang longitudinal dapat diamati pada gambar 1. Terjadi rapatan dan renggangan
pada slinki ketika diusik. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya
(gelombang). Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya.. inilah yang
dinamakan gelombang longitudinal.
3. Gelombang tranversal dapat diamati pada gambar 2. Pada gambar ini terjadi gerakan atau
perambatan energy secara bolak balik. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat
diamati dan dilihat arah usikan dan rambat gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak
lurus dengan arah rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
4. Pada gambar 3 perambatan gelombang dicoba dengan media tali, ketika tali digerakan
tidak ada arah berlawanan ataupun pembentukan gelombang yang terjadi, tali digerakkan
ke kiri tetap diam kekiri, digerakkan kekanan tetap arahnya di kanan tanpa adanya arah
gerak yang berlawanan.
Gelombang dengan arah getaran tegak lurus arah rambat dinamakan gelombang
transversal. Untuk gelombang bunyi yang dihasilkan akibat pemberian tekanan, arah getaran
yang terjadi searah dengan perambatan gelombang. Contohnya, gelombang bunyi di udara.
Gelombang ini dihasilkan dengan memberikan tekanan secara periodik pada salah satu bagian
udara sehingga molekul-molekul udara di sekitar daerah tersebut ikut bergetar. Molekul yang
bergetar menumbuk molekul disekitarnya yang diam, sehingga molekul yang mula-mula diam
ikut bergetar dalam arah yang sama. Begitu seterusnya sehingga molekul yang makin jauh ikut
bergetar. Ini adalah fenomena perambatan gelombang. Arah getaran persis sama dengan arah
rambat gelombang (Giancoli, 1996).
Sedangkan Gelombang dengan arah getaran sama dengan arah rambat gelombang
dinamakan gelombang longitudinal. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang
pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan
regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang
tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari
pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan
atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama
dan berurutan pada rapatan atau regangan (Giancoli, 1996).
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan , maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal terletak pada arah
rambatannya yaitu bila gelombang transversal tegak lurus sedangkan gelombang
longitudinal searah rambatannya.

I. PERTANYAAN – PERTANYAAN
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang
cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman sedangkan ujung yang lain
dipegang sendiri kemudian usiklah ujung slinki yang dipegang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lain kekanan. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi pada slinki.
a. Apa yang terjadi pada slinki? Terjadi rambatan pada slinki
b. Apa yang merambat pada slinki? Rambatan yang membentuk gelombang
c. Apa gelombang itu? Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang
diberi energi
2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan dan
rambat gelombangnya. Ternyata arah usikannya tegak lurus dengan arah rambatnya, hal
demikian disebut gelombang tranversal.
Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang transversal itu? arah getar dan
arah rambat gelombang transversal itu tegak lurus pada arah rambat gelombangnya.
3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah – tengah slinki lalu ujung slinki yang
dipegang di usik – usik secara berulang – ulang, Amati karet gelang tersebut, ketika
gelombang berjalan :
a. Ikut berpindahkah karet gelang tersebut ? ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang.
b. adakah energi yang merambat melalui pegas ? iya ada, karet gelang berpindah
karena adanya energi yang merambat melalui slinki.
c. jika ada darimanakah asalnya? Energi ini berasal dari usikan slinki (pada saat ujung
slinki digerakkan)
4. Percobaan ketiga slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu diberi usikan
di ujung kabel, sedangkan ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang oleh
teman. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki. Bedanya adalah pada kabel listrik tidak
muncul gelombang
5. Pada percobaan kali ini, slinki direntangkan diatas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang teman. Sedangkan ujung yang lain
dipegang sendiri. Usik ujung sliki yang dipegang sendiri berulang –ulang dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain dan ke depan.
Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang – gelombang yang terjadi
disebut gelombang longitudinal.
 Bagaimanakah arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang longitudinal
tersebut? Arah usikan ternyata searah dengan arah rambatnya.

6. Apa perbedaan antara gelombang trasversal dan gelombang longitudinal?
Gelombang tranversal adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah geternya. Contohnya gelombang tranversal adalah gelombang pada tali. Arah getar
gelombang adalah vertikel, sedangkan arah rambatnya horizontal sehingga arah getar
dan arah rambatnya adalah satins.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajardengan arah
rambatnya, contohnya : slinki yang digerakkan maju mundur.

J. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, D, C. 2001. Fisika Jilid 1. Cimahi: Erlangga.


Giancoli, Douglas C. 1996. Physics (3rd Edition). New York: Prentice Hall, Inc. Kanginan, M.
2013. Fisika SMA kelas X. Cimahi: Erlangga.
Ruwanto, B. (2007). Asas-Asas Fisika 3A. Bogor: Yudhistira.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


1. Dalam melakukan praktikum sebaiknya mempersiapkan alat dan bahanyang diperlukan,
mencari informasi terkait percobaan yang akan dilakukan.
2. Dalam pengamatan gelombang tidak dapat kesempatan untuk mengetahuai atau mencoba
secara langsung praktikumnya. Hanya mendapatkan data pengamatan dari kelompok
yang mempraktikkannya.
L. FOTO PRAKTUKUM

Anda mungkin juga menyukai