Anda di halaman 1dari 19

USULAN KRITERIA PENENTUAN DESA MANDIRI BUDAYA (MULTI DIMENSI)

NO ELEMEN/DESKREPTOR SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG


1. Arah pembangunan DMB, Sangat jelas dan realistik Jelas dan realistik Jelas namun tidak Tidak jelas dan/atau tidak
Kejelasan dan realistik ralistik dan/atau tidak ada
kerealistikan visi, misi,
tujuan, dan sasaran DMB
(Termuat dengan jelas
pada dokumen RPJMKal)
2. Strategi pembangunan Sangat jelas, tahapan waktu Sangat jelas, tahapan Jelas, tanpa tahapan Tidak jelas dan/atau tidak
DMB, Kejelasan strategi jelas, didukung dengan waktu jelas, didukung waktu yang jelas, tidak ada
pencapaian sasaran DMB dokumen sangat lengkap dengan dokumen lengkap didukung dengan
(Termuat dalam dokumen dokumen lengkap
RPJMKal)
3. Tatakelola yang menjamin Memiliki tatakelola yang Memiliki tatakelola yang Memiliki tatakelola yang Memiliki tatakelola yang
pewujudan prinsip: memungkinkan memungkinkan memungkinkan memungkinkan
1. kredibel, terlaksananya secara terlaksananya secara terlaksananya secara terlaksananya secara
2. transparan, konsisten semua prinsip konsisten 4 dari 5 prinsip konsisten 3 dari 5 prinsip konsisten kurang dari 3
3. akuntabel, prinsip, dan/atau tidak
4. bertanggung jawab, memiliki
5. adil
4. Upaya menjamin Ada bukti upaya dan hasilnya Ada bukti upaya dan Ada bukti upaya dan Ada bukti upaya dan
keberlanjutan pada semua bentuk upaya hasilnya pada 3 dari 4 hasilnya pada 2 dari 4 hasilnya hanya 1 bentuk
(sustainability) DMB menjamin keberlanjutan bentuk upaya menjamin bentuk upaya menjamin upaya menjamin
meliputi: keberlanjutan keberlanjutan keberlanjutan, dan/ atau
1. peningkatanmutu tidak ada
manajemen,
2. peningkatanmutu
produk/jasa,
3. perluasan kerjasama
kemitraan,
4. memperoleh dana
hibah kompetitif.

5. Kompetensi sumberdaya SDM pamong desa, staf SDM pamong desa, staf SDM pamong desa, staf SDM pamong desa, staf
manusia (pamong desa, desa, pengurus lembaga desa, pengurus lembaga desa, pengurus lembaga desa, pengurus lembaga
pengurus lembaga desa) desa lebih dari 75% lulusan S1 desa lebih dari 50-75% desa lebih dari 25-49% desa kurang dari 25%
lulusan S1 lulusan S1 lulusan S1
6. Sistim informasi DMB Terdapat sistem informasi Terdapat sistem informasi Terdapat sistem informasi Tidak ada sistim informasi
dalam pengelolaan DMB dalam pengelolaan DMB dalam pengelolaan DMB DMB
yang dilakukan secara yang dilakukan secara yang belum dilakukan
konsisten dan berkelanjutan konsisten namun tidak secara konsistendan
berkelanjutan tidak berkelanjutan
7. Potensi adat dan tradisi Terdapat 5 atau lebih Terdapat 3-4 upacara adat Terdapat 2 upacara adat Terdapat hanya 1 upacara
berupa upacara adat, upacara adat adat, dan/atau tidak ada
seperti ruwahan, rasulan,
merti dusun, dll
8. Potensi adat dan tradisi Terdapat 5 atau lebih Terdapat 3-4 upacara Terdapat 2 upacara Terdapat hanya 1 upacara
berupa upacara tradisi upacara tradisi daur hidup tradisi daur hidup tradisi daur hidup tradisi daur hidup,
daur hidup yang masih dan/atau tidak ada
dilakukan warga
Seperti Mitoni, brokohan,
tedak siten, ruwatan,
perkawinan, dll.
9. Ketersediaan lembaga Telah terdapat lembaga yang Telah terdapat lembaga Telah terdapat lembaga Lembaga telah ada tetapi
/organisasi pendukung terorganisasi dan telah yang terorganisasi dan yang terorganisasi tetapi belum terorganisasi dan
kegiatan upacara adat. berperan dengan baik sesuai telah berfungsi dengan belum berfungsi dengan belum berfungsi dengan
fungsinya cukup baik baik
Contoh : Lembaga baik, dan/atau belum ada
Pengelola Desa Budaya, lembaga

10. Frekuensi pelaksanaan Terdapat 5 kegiatan atau Terdapat 3-4 kegiatan Terdapat 2 kegiatan Terdapat 1 kegiatan
upacara adat lebih upacara adat yang upacara adat yang upacara adat yang upacara adat yang
dilakukan setahun sekali dilakukan setahun sekali dilakukan setahun sekali dilakukan setahun sekali,
dan/atau tidak ada
11. Partisipasi masyarakat Tokoh masyarakat dan Tokoh masyarakat dan Tokoh masyarakat dan hanya tokoh masyarakat
dalam pelaksanaan sebagian besar warga yang separuh warga yang tinggal kurang dari separuh yang berpartisipasi
upacara adat tinggal di desa/kelurahan di desa/kelurahan warga yang tinggal di
desa/kelurahan
12. Dukungan masyarakat Kesepakatan bersama sudah Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama Tidak ada kesepakatan
melalui berbagai ada di tingkat desa/kelurahan sudah ada di tingkat diambil pada saat bersama maupun surat
kesepakatan dalam yang dituangkan dalam dusun/kampung yang perencanaan satu keputusan di tingkat
rangka pelestarian bentuk surat keputusan dituangkan dalam bentuk kegiatan upacara dan kampung/dusun atau
kegiatan upacara adat. tingkat desa/ kelurahan surat keputusan tingkat tidak mengikat untuk desa/ kelurahan terkait
Contoh : Kesepakatan kampung/dusun. pelaksanaan pada tahun dengan rutinitas
dalam hal penggalangan yang akan datang pelaksanaan kegiatan.
dana, Kesepakatan
terhadap rutinitas
pelaksanaan kegiatan
13. Potensi ragam/jenis seni Terdapat 5 atau lebih jenis Terdapat 3-4 jenis seni Terdapat 2 jenis seni Terdapat 1 jenis seni
pertunjukan/non seni pertunjukan /non pertunjukan /non pertunjukan /non pertunjukan/non
pertunjukan pertunjukan pertunjukan pertunjukan pertunjukan, dan/atau
tidak ada
14. Potensi ragam/jenis Terdapat 5 atau lebih jenis Terdapat 3-4 jenis Terdapat 2 jenis Terdapat 1 jenis
permainan tradisional permainan tradisional permainan tradisional permainan tradisional permainan tradisional,
yang masih dikenal dan/atau tidak ada
masyarakat
15. Ketersediaan kelompok/ Terdapat 15 atau lebih Terdapat 10 - 14 kelompok/ Terdapat 3 - 9 kelompok/ Terdapat kurang dari 3
organisasi di bidang seni kelompok/ organisasi di organisasi di bidang seni organisasi di bidang seni kelompok/ organisasi di
pertunjukan / non bidang seni pertunjukan / pertunjukan / non pertunjukan / non bidang seni pertunjukan /
pertunjukan non pertunjukan pertunjukan pertunjukan non pertunjukan

16. Ketersediaan peralatan Semua milik kelompok / Sebagian besar milik Sebagian besar Semua peralatan
pendukung kesenian anggota kelompok kelompok/ anggota pinjam/milik desa/pinjam pinjam/menyewa
kelompok dan sebagian desa lain atau kelompok
kecil pinjam/milik desa kesenian desa lain, dan
hanya sebagian kecil milik
kelompok/anggota
kelompok.
17. Ketersediaan fasilitas Tempat latihan dan Tempat latihan dan Tempat latihan dan Tempat latihan dan
pendukung kesenian pergelaran kesenian bersama pergelaran kesenian pergelaran kesenian pergelaran kesenian
ada di tingkat desa dan di bersama ada di tingkat bersama hanya ada di belum dimiliki desa
setiap dusun / kampung desa dan di sebagian tingkat desa maupun dusun/ kampung
dusun/ kampung
18. Frekuensi pelaksanaan Pergelaran kesenian dalam Pergelaran kesenian dalam Pergelaran kesenian Pergelaran kesenian
pergelaran kesenian setahun dilakukan 5 kali atau setahun dilakukan 3-4 kali dalam setahun dilakukan dalam setahun tidak
lebih 2 kali kontinyu atau hanya
sekali, dan/atau tidak ada
19. Frekuensi pelaksanaan Sering Cukup sering Jarang Sangat jarang /tidak
permainan tradisional pernah
20. Partisipasi masyarakat Kelompok masyarakat yang Kelompok masyarakat yang Kelompok masyarakat Kelompok masyarakat
dalam pergelaran terlibat dalam pergelaran terlibat dalam pergelaran yang terlibat dalam yang terlibat dalam
kesenian adalah para pelaku kesenian, adalah para pelaku pergelaran adalah para pergelaran hanya para
tokoh masyarakat dan kesenian, tokoh pelaku kesenian, tokoh pelaku kesenian dan/atau
sebagian besar anggota masyarakat dan sebagian masyarakat dan sebagian hanya tokoh masyarakat
besar anggota masyarakat kecil anggota masyarakat setempat
masyarakat di lingkup di lingkup kampung atau di lingkup kampung atau
desa/kelurahan dusun dan didukung oleh dusun
sebagaian kecil kelompok
masyarakat di luar
kampung/dusun
21. Kegiatan latihan seni Rata-rata latihan kelompok Rata-rata latihan kelompok Rata-rata latihan Rata-rata latihan
pertunjukan kesenian seminggu sekali kesenian dalam satu bulan kelompok kesenian kelompok kesenian lebih 2
atau lebih 2 kali sebulan sekali bulan sekali, dan/atau
tidak terjadwal hanya
ketika akan melaksanakan
pergelaran saja
22. Dukungan masyarakat Kesepakatan bersama sudah Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama
melalui berbagai ada di tingkat desa/kelurahan sudah ada di tingkat sudah ada di tingkat sudah ada di beberapa
kesepakatan bersama yang dituangkan dalam dusun/kampung yang desa/kelurahan namun dusun/kampung namun
untuk melestarikan bentuk surat keputusan dituangkan dalam bentuk belum dituangkan dalam belum dituangkan dalam
kesenian dan permainan desa/ kelurahan surat keputusan kampung/ bentuk surat keputusan bentuk surat keputusan
tradisional. dusun desa/ kelurahan kampung/ dusun, dan
Contoh : Surat keputusan atau belum ada
yang mendukung kesepakatan bersama
pergelaran potensi
kesenian desa/kelurahan
setiap setahun sekali ,
Surat keputusan yang
menyatakan bahwa setiap
pelaksanaan seni
pertunjukan di lingkup
desa mengutamakan
kelompok seni
pertunjukan yang ada di
desa setempat

23. Potensi bahasa, sastra Terdapat 5 atau lebih cerita Terdapat 3-4 cerita rakyat Terdapat 2 cerita rakyat Tidak ada atau hanya ada
dan aksara berupa cerita rakyat yang berkembang di yang berkembang di yang berkembang di 1 cerita rakyat yang
rakyat yang berkembang masyarakat masyarakat masyarakat berkembang di
dalam kehidupan masyarakat
masyarakat
Contoh : cerita mengenai
asal-usul desa, cerita
tentang tokoh pepunden
desa, dll.
24. Penguasaan bahasa jawa Semua generasi (termasuk Kelompok masyarakat Kelompok masyarakat Bahasa Jawa hanya
oleh warga balita) menguasai bahasa remaja, dewasa, dan tua dewasa dan tua dikuasai oleh kelompok
Jawa menguasai bahasa Jawa menguasai bahasa Jawa masyarakat usia tua atau
Sebagian besar warga
kurang menguasai bahasa
Jawa
25. Kelompok mocopatan Terdapat 5 atau lebih Terdapat 3-4 kelompok Terdapat 2 kelompok Tidak ada atau hanya ada
kelompok mocopatan mocopatan mocopatan 1 kelompok mocopatan
26. Penerapan Bahasa Jawa Bahasa Jawa sebagai bahasa Bahasa Jawa sebagai Bahasa Jawa sebagai Bahasa Jawa sebagai
dalam tata pergaulan komunikasi sehari-hari bahasa komunikasi sehari bahasa komunikasi sehari bahasa komunikasi sehari-
masyarakat digunakan hari digunakan oleh hari digunakan oleh hari hanya digunakan oleh
oleh semua generasi kelompok masyarakat kelompok masyarakat kelompok masyarakat
remaja, dewasa, dan tua dewasa dan tua usia tua, atau Sebagian
besar warga, mulai balita,
remaja, dan tua tidak
menggunakan bahasa
Jawa sebagai bahasa
komunikasi sehari-hari

27. Penerapan Bahasa Jawa Bahasa Jawa digunakan Bahasa Jawa digunakan Bahasa Jawa sebagai Sebagian kecil acara atau
dalam kegiatan atau sebagai bahasa pengantar sebagai bahasa pengantar bahasa pengantar acara pertemuan warga
pertemuan warga pada setiap acara atau acara atau pertemuan oleh atau pertemuan warga menggunakan bahasa
Contoh : Penggunaan pertemuan warga kelompok tua dan dewasa hanya digunakan oleh Jawa sebagai bahasa
bahasa Jawa dalam sekelompok masyarakat pengantar, atau
kegiatan arisan ibu-ibu pada hari-hari tertentu Bahasa Jawa tidak
atau bapak-bapak, rembug saja digunakan sama sekali
warga, dll sebagai bahasa pengantar
acara atau pertemuan
warga
28. Pemanfaatan Aksara Digunakan untuk penulisan Digunakan untuk penulisan Digunakan untuk Digunakan untuk
Jawa sebagai penyanding nama jalan utama desa dan nama jalan utama desa, penulisan nama jalan penulisan nama jalan
aksara Latin dalam gang, balai pertemuan desa/ balai pertemuan desa/ utama desa dan balai utama desa atau balai
penulisan nama jalan dan dusun atau fasilitas umum. dusun atau fasilitas umum pertemuan desa pertemuan desa ,
fasilitas umum dan/atau tidak digunakan

29. Kegiatan rutin masyarakat Kegiatan apresiasi terhadap Kegiatan apresiasi terhadap Kegiatan apresiasi Kegiatan apresiasi
dalam rangka bahasa, sastra rata-rata bahasa, sastra rata-rata terhadap bahasa, sastra terhadap bahasa, sastra
mengekspresikan bahasa, dilaksanakan setahun dua dilaksanakan setahun sekali rata-rata dilaksanakan 2 rata-rata dilaksanakan 3
sastra, dan aksara Jawa kali tahun sekali tahun sekali atau lebih,
Contoh : Lomba mocopat, dan/atau
geguritan, pidato bahasa Kegiatan apresiasi
Jawa, dll setiap peristiwa terhadap bahasa, sastra
tertentu dan akasara Jawa sangat
jarang atau tidak pernah
dilakukan sama sekali
30. Dukungan masyarakat Kesepakatan bersama sudah Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama
melalui berbagai ada di tingkat desa/kelurahan sudah ada di tingkat sudah ada di tingkat sudah ada di beberapa
kesepakatan untuk yang dituangkan dalam dusun/kampung desa/kelurahan dusun/kampung
melestarikan bahasa, bentuk surat keputusan yang dituangkan dalam namun belum dituangkan namun belum dituangkan
sastra, dan aksara Jawa. desa/ kelurahan bentuk surat keputusan dalam bentuk surat dalam bentuk surat
Contoh: SK untuk kampung/ dusun keputusan desa/ keputusan kampung/
menggunakan bahasa kelurahan dusun, dan/atau belum
Jawa dalam kegiatan ada kesepakatan
pertemuan warga
31. Lembaga pendidikan / Sudah memiliki lembaga / Sudah memiliki lembaga / Sudah memiliki lembaga / Lembaga / forum
pengembangan di bidang forum pengembangan forum pengembangan forum pengembangan pengembangan bahasa,
bahasa, sastra dan aksara bahasa, sastra dan aksara di bahasa, sastra dan aksara bahasa, sastra dan aksara sastra dan aksara di
Contoh : Forum latihan tingkat komunitas namun di tingkat komunitas di tingkat komunitas tingkat komunitas dalam
bersama bahasa Jawa atau hanya dimanfaatkan oleh namun hanya dimanfaatkan namun tidak proses perencanaan
pranata adicara. sebagian besar kelompok oleh beberapa kelompok dimanfaatkan oleh warga warga , dan/atau belum
Forum bedah karya sastra warga warga memiliki
jawa
32. Potensi kuliner, kerajinan, Terdapat 15 atau lebih Terdapat 10 - 14 lembaga/ Terdapat 3 - 9 lembaga/ Terdapat kurang dari 3
dan pengobatan lembaga/ kelompok usaha kelompok usaha kelompok usaha lembaga/ kelompok usaha
tradisional berupa
ketersediaan lembaga
usaha di bidang kerajinan,
kuliner, dan pengobatan
tradisional

33. Frekuensi kegiatan di Kegiatan bersifat kontinyu Kegiatan bersifat kontinyu Kegiatan tidak kontinyu Kegiatan bersifat
bidang kerajinan, kuliner, dan merupakan mata dan merupakan mata tetapi merupakan mata insidential hanya
dan pengobatan dilakukan untuk
tradisional (proses pencaharian utama sebagian pencaharian utama pencaharian sampingan mendukung suatu acara
produksi, pemasaran, dan besar warga. sebagian warga. warga. tertentu di
kegiatan pendukung). tingkat kampung/ dusun
atau desa/ kelurahan,
dan/atau jarang dilakukan
34. Partisipasi masyarakat Jumlah anggota masyarakat Jumlah anggota Jumlah anggota Jumlah anggota
pengembangan kerajinan, yang terlibat mencapai 75% masyarakat yang terlibat masyarakat yang terlibat masyarakat yang terlibat
kuliner, dan pengobatan atau lebih dari keseluruhan mencapai 50%-74% dari 25%-49% dari keseluruhan kurang dai 25% dari
tradisional anggota masyarakat. keseluruhan anggota anggota masyarakat. keseluruhan anggota
masyarakat. masyarakat.
35. Kemampuan hasil Jika produk kerajinan, Jika produk kerajinan, Jika produk kerajinan, Jika produk kerajinan,
kerajinan, kuliner, dan kuliner, atau pengobatan kuliner, atau pengobatan kuliner, atau pengobatan kuliner, atau pengobatan
pengobatan tradisional tradisional diminati oleh tradisional diminati oleh tradisional diminati oleh tradisional diminati oleh
menembus pasar masyarakat di luar negeri masyarakat di luar provinsi masyarakat di lingkup masyarakat di lingkup
(lingkup nasional). luar kabupaten dalam kecamatan dan
provinsi. kabupaten, atau hanya
lokal desa.
36. Dukungan masyarakat Kesepakatan bersama sudah Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama
melalui berbagai ada di tingkat desa/kelurahan sudah ada di tingkat sudah ada di tingkat sudah ada di beberapa
kesepakatan untuk yang dituangkan dalam dusun/kampung yang desa/kelurahan namun dusun/kampung namun
melestarikan kerajinan, bentuk surat keputusan dituangkan dalam bentuk belum dituangkan dalam belum dituangkan dalam
kuliner, dan pengobatan desa/ kelurahan. surat keputusan bentuk surat keputusan bentuk surat keputusan
tradisional. kampung/dusun desa/ kelurahan. kampung/dusun, dan/atau
Contoh : tidak ada kesepakatan
Kesepakatan untuk
memprioritaskan hasil
kerajinan lokal untuk
perlengkapan / interior
fasilitas umum tingkat
dusun/kampung atau
desa/kelurahan
Kesepakatan untuk
menanam pekarangan
atau lahan kosong dengan
apotek hidup (tumbuhan
jenis obat-obatan)
37. Potensi penataan ruang Terdapat 15 atau lebih Terdapat lebih dari 10-14 Terdapat lebih dari 3-9 Terdapat kurang dari 3
dan bangunan serta bangunan, situs cagar bangunan, situs cagar bangunan, situs cagar bangunan, situs cagar
warisan budaya dalam budaya atau petilasan budaya atau petilasan budaya atau petilasan budaya atau petilasan,
bentuk keberadaan dan /atau tidak ada
potensi bangunan, situs
warisan budaya atau
petilasan
38. Pemakaian langgam Sekitar 75% atau lebih Sekitar 50-74% bangunan Sekitar 25-49% bangunan Sebanyak kurang dari 25%
arsitektur lokal pada bangunan baru baru menyesuaikan dengan baru menyesuaikan bangunan baru
bangunan baru menyesuaikan dengan langgam arsitektur lokal dengan langgam menyesuaikan dengan
langgam arsitektur lokal arsitektur lokal langgam arsitektur lokal
39. Kebersihan lingkungan Kondisi lingkungan desa Kondisi lingkungan desa Kondisi lingkungan desa Kondisi lingkungan desa
sangat bersih bersih cukup bersih kotor
40. Frekuensi pengelolaan Rata-rata gotong-royong Rata-rata gotong-royong Rata-rata gotong-royong Rata-rata gotong-royong
kebersihan lingkungan membersihkan lingkungan membersihkan lingkungan membersihkan membersihkan
desa dilakukan dua minggu desa dilakukan sebulan lingkungan desa lingkungan desa dilakukan
sekali. sekali. dilakukan tiga bulan setahun dua kali atau
sekali. kurang.

41. Dukungan masyarakat Kesepakatan bersama sudah Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama Kesepakatan bersama
melalui berbagai ada di tingkat desa/kelurahan sudah ada di tingkat sudah ada di tingkat sudah ada di beberapa
kesepakatan dalam yang dituangkan dalam dusun/kampung yang desa/kelurahan namun dusun/kampung namun
mempertahankan bentuk surat keputusan dituangkan dalam bentuk belum dituangkan dalam belum dituangkan dalam
karakter lokal desa/ kelurahan. surat keputusan bentuk surat keputusan bentuk surat keputusan
Contoh : Kesepakatan kampung/dusun desa/ kelurahan. kampung/dusun, dan/atau
untuk mempertahankan tidak ada kesepakatan
karakter aristektur lokal
dalam pembangunan
bangunan baru.
Kesepakatan untuk
melaksanakan gotong-
royong bersih lingkungan
secara rutin.
42. Potensi sebagai Desa Daya tarik wisata sudah Munculnya daya tarik Masih berupa potensi Tidak memiliki potensi
Wisata: Terdapat daya berkembang dan menjadi wisata dari aktifitas dan yang dapat yang dapat
tarik wisata (alam, tujuan wisata rutin para budaya lokal dari dikembangkan untuk dikembangkan untuk
budaya, dan buatan) wisatawan dan dapat masyarakat menjadi daya tarik menjadi daya tarik wisata
dijadikan satu jalur wisata wisata
(paketwisata) di desa wisata
43. Aksesibilitas Desa Wisata Mempunyai akses untuk Mempunyai akses untuk Proses pengembangan Aksesibilitas wisata masih
kendaraan pribadi dan kendaraan pribadi dan aksesibilitas wisata terbatas
kendaraan umum besar dan terdapat rambu-rambu namun masih
terdapat rambu-rambu penanda yang jelas untuk terbatas
penanda yang jelas untuk menuju kawasan tersebut
menuju kawasan tersebut.
44. Fasilitas Desa Wisata Berkembangnya fasilitas Pengunaan fasilitas Proses pengembangan fasilitas wisata masih
wisata yang memanfaatkan umum desa dan fasilitas wisata namun terbatas
potensidari masyarakat fasilitas pribadi masih terbatas
(homestay, persawahan, masyarakat sebagai
kebun dsb) fasilitaswisata secara
spontan
45. Pemberdayaan Mayoritas masyarakat Hanya sebagian kecil Sudah mulai tercipta Masyarakat sebatas
Masyarakat di Desa terlibat langsung dalam masyarakat terlibat lapanganpekerjaan dan melakukan aktifitas
Wisata pengelolaan daya tarik langsung dalam aktifitas ekonomi bagi sehari- hari dan belum
wisata pengelolaan daya tarik masyarakat setempat. terlibat dalam
wisata pengelolaan daya tarik
wisata
46. Pemasaran dan promosi Mampu melakukan promosi Sudah mempunyai Sudah mempunyai Belum adanya media
Desa Wisata dan pemasaran secara media promosi media promosi promosi tentang desa
swadaya, mempunyai (website, brosur) yang (website, brosur) wisata tersebut
media promosi (website, dikelola secara kurang terkelola
media social, brosur) yang aktif/baik secara baik
dikelola secara aktif/baik,
serta mengembangkan
jaringan kerjasama
dengan pihak luar
47. Kelembagaan Desa Mempunyai organisasi Mempunyai organisasi Perintisan organisasi Belum memiliki
Wisata kepengurusandesa kepengurusan desa kepengurusandesa organisasi
wisata yang berjalan wisata namun masih wisata kepengurusan desa
secara mandiri dan memerlukan wisata.
mampu mengelola pendampingan dari
usaha pariwisata secara pihak terkait
swadaya (SDM, produk, (pemerintah, swasta)
organisasi, dll)
48. Pemberdayaan Jumlah Anggota lebih Jumlah Anggota antara Jumlah Anggota kurang Belum terdapat
perempuan melalui dari 30 orang 24 – 30 dari 24 kelompok usaha
kelompok usaha: produktif
Terdapat kelompok usaha beranggotakan
yang dikelola oleh dan
perempuan
beranggota para
perempuan dari keluarga
miskin/rentan miskin
49. Kapasitas modal usaha Modal usaha milik kelompok Modal usaha milik Modal usaha milik Modal usaha milik
milik kelompok usaha lebih dari kelompok antara kelompok antara kelompok kurang
beranggotakan para Rp. 45.000.000 Rp.35.000.000 – Rp.30.000.000 - dari Rp.30.000.000
perempuan dari rumah Rp.45.000.000 Rp34.000.000
tangga miskin/rentan
miskin
50. Kepengurusan kelompok Kepengurusan lengkap dan Kepengurusan lengkap Kepengurusan lengkap Kepengurusan tidak
usaha beranggotakan semua aktif melakukan tugas dan separuh aktif dan hanya sebagian lengkap
para perempuan dari sesuai bidangnya melakukan tugas sesuai kecil yang aktif
rumah tangga Bidangnya melakukan tugas sesuai
miskin/rentan miskin
bidangnya
51. Kelengkapan administratif Buku administrasi lengkap Buku administrasi Buku administrasi Buku Administrasi
kelompok usaha dan sudah dikerjakan dengan lengkap, belum separuh lengkap , namun belum lengkap dan
beranggotakan para teratur dikerjakan dengan kurang dari separuh belum dikerjakan
perempuan dari rumah Teratur belum dikerjakan dengan teratur
tangga miskin/rentan
dengan
miskin
teratur
52. Aktivitas Kegiatan pertemuan rutin perbulan pertemuan rutin Pertemuan rutin Pertemuan rutin
kelompok usaha simpan pinjam, arisan , perbulan simpan pinjam, dilakukan setiap bulan dilakukan tidak rutin
beranggotakan para variasi isian tambahan arisan dengan aktivitas setiap bulan dengan
perempuan dari rumah wawasan dan simpan pinjam saja aktivitas simpan
tangga miskin/rentan ketrampilan pinjam saja
miskin
53. Pemasaran produk Pemasaran produk sudah Pemasaran produk Pemasaran produk Pemasaran produk
mayoritas anggota dan sampai di wilayah sudah sampai di wilayah masih disekitar masih disekitar
atau produk usaha Kabupaten/ Kapanewon Kalurahan dusun
kelompok beranggotakan provinsi/nasional/ekspor
para perempuan dari
rumah tangga
miskin/rentan miskin
54. Keanekaragaman Keanekaragaman Produksi Keanekaragaman Keanekaragaman Keanekaragaman
Produksi anggota dan lebih dari 3 macam (Olahan Produksi 3 macam Produksi antara 2 Produksi hanya 1
atau produk usaha Pangan, Kerajinan, warung/ (Olahan pangan, macam (Olahan macam ( Olahan
kelompok beranggotakan Dagang/Kelontong, Jasa ) kerajinan, Warung/ pangan, kerajinan, pangan, kerajinan,
para perempuan dari
Dagang/Toko, Jasa ) Warung/Dagang/Toko Warung/Dagang/Toko,
rumah tangga
miskin/rentan miskin , Jasa)
Jasa )
55. Kemitraan kelompok Kerjasama lebih dari 2 pihak Kerjasama dengan 2 Kerjasama hanya Belum memiliki
usaha beranggotakan pihak dengan 1 pihak kerjasama
para perempuan dari
rumah tangga
miskin/retan miskin
dengan pihak lain
56. Perlindungan terhadap Memiliki peraturan Memiliki peraturan Memiliki peraturan Tidak memiliki
Perempuan dan Anak kalurahan tentang kalurahan tentang kalurahan tentang kebijakan
perlindungan perempuan perlindungan perlindungan perlindungan
dan anak, dan efektif perempuan dan anak, perempuan dan anak, perempuan dan anak
dilaksanakan namun baru sebagian namun belum
dilaksanakan dilaksanakan
57. Satuan tugas Terdapat satgas Terdapat satgas Terdapat satgas Belum memiliki satgas
perlindungan perempuan perlindungan perempuan perlindungan perempuan perlindungan perempuan perlindungan
dan anak dan anak, dan rutin dan anak, namun belum dan anak, namun belum perempuan dan anak
bekerja/bertugas rutin bekerja/bertugas bekerja/bertugas
58. Pengembangan Memiliki peraturan Memiliki peraturan Memiliki peraturan Belum memiliki peraturan
lingkungan ramah anak kalurahan tentang kalurahan tentang Kalurahan tentang desa tentang Kalurahan
(Kalurahan Ramah Anak) Kalurahan Ramah Anak, dan Kalurahan Ramah Anak, Kalurahan Ramah Anak, Ramah Anak
efektif dilaksanakan namun baru sebagian namun belum
dilaksanakan dilaksanakan
59. Pengarusutamaan Gender Memiliki Rencana Aksi Memiliki Rencana Aksi Memiliki Rencana Aksi Belum memiliki Rencana
tentang Pengarusutamaan tentang Pengarusutamaan tentang Aksi tentang
Gender, dan efektif Gender, namun baru Pengarusutamaan Pengarusutamaan Gender
dilaksanakan sebagian dilaksanakan Gender, namun belum
dilaksanakan
60. Atensi pada kelompok Memiliki kebijakan alokasi Memiliki kebijakan alokasi Memiliki kebijakan Belum memiliki kebijakan
afirmasi anggaran kalurahan yang anggaran kalurahan yang alokasi anggaran alokasi anggaran
khusus untuk program khusus untuk program kalurahan yang khusus kalurahan yang khusus
pemberdayaan kelompok pemberdayaan kelompok untuk program untuk program
afirmasi, dan efektif afirmasi, namun baru pemberdayaan kelompok pemberdayaan kelompok
dilaksanakan sebagian dilaksanakan afirmasi, namun belum afirmasi
dilaksanakan
61. Partisipasi kelompok Memiliki kebijakan Memiliki kebijakan Memiliki kebijakan Belum memiliki kebijakan
afirmasi dalam melibatkan kelompok melibatkan kelompok melibatkan kelompok melibatkan kelompok
perencanaan afirmasi dalam perencanaan afirmasi dalam afirmasi dalam afirmasi dalam
pembangunan kalurahan pembangunan kalurahan, perencanaan perencanaan perencanaan
dan efektif dilaksanakan pembangunan kalurahan, pembangunan kalurahan, pembangunan kalurahan
namun baru sebagian namun belum
dilaksanakan dilaksanakan
62. Penguatan keluarga Memiliki pojok Memiliki pojok Memiliki pojok Belum memiliki pojok
berencana dan kependudukan, dan efektif kependudukan, namun kependudukan, namun kependudukan
pengendalian penduduk dimanfaatkan/beroperasi baru sebagian belum dimanfaatkan
(Fasilitas pojok dimanfaatkan/pemanfaatan
kependudukan: ruangan
rendah
untuk data, informasi,
konsultasi terkait
keluarga berencana)
63. Pengembangan Jumlah Anggota lebih dari 10 Jumlah Anggota antara Jumlah Anggota kurang Belum terdapat
wirausaha berbasis orang 5-10 orang dari 5 orang kelompok usaha
potensi lokal: Terdapat produktif berbasis
kelompok usaha berbasis sumberdaya lokal
potensi sumberdaya lokal
64. Kapasitas modal usaha Modal usaha milik kelompok Modal usaha milik Modal usaha milik Modal usaha milik
milik kelompok usaha lebih dari kelompok antara kelompok antara kelompok kurang
berbasis potensi Rp. 45.000.000 Rp.35.000.000 – Rp.30.000.000 - dari Rp.30.000.000
sumberdaya lokal Rp.45.000.000 Rp34.000.000
65. Kepengurusan kelompok Kepengurusan lengkap dan Kepengurusan lengkap Kepengurusan lengkap Kepengurusan tidak
usaha berbasis potensi semua aktif melakukan tugas dan separuh aktif dan hanya sebagian lengkap
sumberdaya lokal sesuai bidangnya melakukan tugas sesuai kecil yang aktif
Bidangnya melakukan tugas sesuai
bidangnya
66. Kelengkapan administratif Buku administrasi lengkap Buku administrasi Buku administrasi Buku Administrasi
kelompok usaha berbasis dansudah dikerjakan dengan lengkap , belum separuh lengkap , namun belum lengkap dan
potensi sumberdaya lokal teratur dikerjakan dengan kurang dari separuh belum dikerjakan
Teratur belum dikerjakan dengan teratur
dengan
teratur
67. Pemasaran produk Pemasaran produk sudah Pemasaran produk Pemasaran produk Pemasaran produk
kelompok usaha berbasis sampai di wilayah sudah sampai di wilayah masih disekitar masih disekitar
potensi sumberdaya lokal provinsi/nasional/ekspor Kabupaten Kapanewon kalurahan
68. Pemasaran dan promosi Mampu melakukan promosi Sudah mempunyai Sudah mempunyai Belum adanya media
produk kelompok usaha dan pemasaran secara media promosi media promosi promosi
berbasis potensi swadaya, mempunyai (website, social media, (website, social media,
sumberdaya lokal media promosi (website, brosur) yang dikelola brosur) tapi kurang
social media, brosur) yang secara aktif/baik terkelola secara baik
dikelola secara aktif/baik,
serta mengembangkan
jaringan kerjasama dengan
pihak luar
69. Kemitraan kelompok Kerjasama lebih dari 2 pihak Kerjasama dengan 2 Kerjasama hanya Belum memiliki
usaha berbasis potensi pihak dengan 1 pihak kerjasama
sumberdaya lokal
70. Pengembangan Terdapat koperasi berbadan Terdapat koperasi Terdapat koperasi Tidak terdapat
kelembagaan ekonomi hukum, yang kegiatan yang belum berbadan yang berbadan koperasi yang
kerakyatan organisasi dan usahanya hukum, yang kegiatan hukum dan/atau berbadan hukum
efektif berjalan organisasi dan belum berbadan dan/atau belum
usahanya efektif hukum, yang kegiatan berbadan hukum.
berjalan organisasi dan
usahanya tidak
berjalan
71. Perlindungan warga atas Memiliki kebijakan kalurahan Memiliki kebijakan Memiliki kebijakan Tidak memiliki
resiko bencana (upaya tentang Pengurangan Resiko kalurahan tentang kalurahan tentang kebijakan kalurahan
pewujudan Kalurahan Bencana (PRB), dan efektif Pengurangan Resiko Pengurangan Resiko tentang Pengurangan
Tangguh Bencana) dilaksanakan Bencana (PRB), Bencana (PRB), Resiko Bencana (PRB)
namun baru sebagian namun belum
dilaksanakan dilaksanakan
72. Tim relawan/siaga Terdapat Tim relawan/siaga Terdapat Tim Terdapat Tim Belum memiliki Tim
Pengurangan Resiko Pengurangan Resiko relawan/siaga relawan/siaga relawan/siaga
Bencana Bencana, dan efektif Pengurangan Resiko Pengurangan Resiko Pengurangan Resiko
berkegiatan Bencana, namun Bencana, namun Bencana
belum efektif belum
berkegiatan berkegiatan/pasif
73. Pengendalian kekeringan, Terdapat program kalurahan Terdapat program Terdapat program Belum memiliki
banjir, longsor, abrasi, yang terkait dengan kalurahan yang terkait kalurahan yang program kalurahan
dan/atau intrusi air laut pengendalian kekeringan, dengan pengendalian terkait dengan yang terkait dengan
(upaya pewujudan banjir, longsor, abrasi, kekeringan, banjir, dan pengendalian pengendalian
Kalurahan Iklim) dan/atau intrusi air laut, dan
longsor, abrasi, kekeringan, banjir, kekeringan, banjir,
terlaksana dengan efektif
dan/atau intrusi air longsor, abrasi, longsor, abrasi,
laut, namun belum dan/atau intrusi air dan/atau intrusi air
efektif laut, namun belum laut
pelaksanaannya dilaksanakan
74. Pengelolaan lingkungan Terdapat program kalurahan Terdapat program Terdapat program Belum memiliki
yang terpadu dan yang terkait dengan kalurahan yang terkait kalurahan yang program kalurahan
berkelanjutan pengelolaan dan dengan pengelolaan terkait dengan yang terkait dengan
pemanfaatan sampah secara dan pemanfaatan pengelolaan dan pengelolaan dan
terpadu, dan terlaksana
sampah secara pemanfaatan sampah pemanfaatan sampah
dengan efektif
terpadu, namun secara terpadu, secara terpadu
belum efektif namun belum
terlaksana terlaksana
75. Pengendalian penyakit Terdapat program kalurahan Terdapat program Terdapat program Belum memiliki
menular yang terkait dengan kalurahan yang terkait kalurahan yang program kalurahan
pengengendalian penyakit dengan terkait dengan yang terkait dengan
menular, dan terlaksana pengengendalian pengengendalian pengengendalian
dengan efektif
penyakit menular, penyakit menular, penyakit menular
namun belum efektif namun belum
terlaksana terlaksana

Metode Penilaian

1. Borang disi dan diajukan oleh Kalurahan yang mengajukan untuk dinilai sebagai Desa Mandiri Budaya
2. Borang dikirim beserta dokumen pendukung pada SKPD pengampu DMB
3. Borang akan direview dan dinilai oleh Tim Penilai (unsur SPKP, unsur Akademisi,Tokoh Budaya, dan dari lain yang bersifat independen).

NO ELEMEN BOBOT SKOR NILAI


1
2
Dst

TOTAL NILAI

Anda mungkin juga menyukai