Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Pada perancangan sistem informasi pendampingan asuhan kebidanan
kehamilan di BPM Ny. Izzah Nur laeli, A.Md. Keb berbasis Website dibutuhkan
beberapa tahapan yang harus dilalui untuk menghasilkan sistem yang berguna
bagi Bidan. Pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam proses
pengumpulan data yang dibutuhkan. Metode kualitatif adalah metode penelitian
yang digunakan untuk mengamati kondisi objek yang ilmiah, dimana sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis
data besifat kualitatif dan titik tekan dalam penelitian ini adalah berupa sistem
atau alur sehingga dapat menemukan hasil dari pemaparan dalam wawancara dan
observasi. Adapun rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian


3.1.1 Metode Penelitian
Dalam pelaksanaaan penelitian ini diperlukan data dan informasi yang
nantinya akan digunakan sebagai bahan rujukan untuk pengembangan sistem
yang ada serta mendukung keabsahan atau kevalidan pembahasan pada
laporan penelitian. Adapun metodelogi pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Studi Lapangan yang terdiri dari observasi dan
wawancara serta Studi Literatur Sejenis.
a. Studi Lapangan
Pada tahapan ini terdapat dua jenis studi lapangan yang digunakan yakni
observasi dan wawancara untuk mendapatkan data dan informasi terkait.

11
12

1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan langsung terjun
ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi secara
langsung di tempat kejadian secara sistematik terkait kejadian, perilaku
ataupun objek yang dilihat dan hal-hal yang diperlukan dalam
mendukung penelitian. Tujuan dilakukannya observasi guna mengetahui
bagaimana jalannya sistem manual yang berjalan dan mengetahui
masalah-masalah apa saja yang timbul apabila masih menggunakan
sistem manual. Kemudian, dari masalah-masalah yang telah didapat dari
hasil pengamatan lapangan, bisa dianalisis sistem seperti apa yang akan
dikembangkan guna membantu proses pendampingan asuhan kebidanan
yang dapat membantu Bidan. Observasi dilakukan langsung ke BPM
Ny. Izzah Nur laeli, A.Md. Keb Kecamatan Balung Kabupaten Jember.
Adapun hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut :
 Proses pemeriksaan Ibu Hamil
 Proses pencatatan asuhan kebidanan kehamilan
2. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak, terkait
pendampingan asuhan kebidanan yaitu Bidan Ny. Ny. Izzah Nur laeli,
A.Md. Keb. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui hal apa saja
dan kendala yang dihadapi oleh Bidan dalam proses pendampingan
asuhan kebidanan.
b. Studi Literatur
Pada tahapan ini membandingkan penelitian-penelitian yang dilakukan
oleh peneliti sebelumnya untuk membuat usulan sistem yang lebih baik.
Sebagai referensi literatur sejenis atau penelitian terkait terdapat di awal
BAB II.
3.2 Model Pengembangan
Model pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini ialah
menggunakan Metode Waterfall. Metode Waterfall pada umumnya biasa
digunakan oleh penganalisa sistem. Inti dari metode ini ialah pengerjaan dari
suatu sistem dilakukan dengan cara linear atau secara berurutan. Sehingga,
apabila langkah sebelumnya belum dilakukan maka tidak bisa melakukan
pengerjaan pada langkah selanjutnya. Sedeherhananya, tahapan ke-4 bisa
dilakukan apabila tahap ke-1, ke-2 dan tahap ke-3 telah selesai dikerjakan. Tahap
pertama yang harus dilakukan yakni melakukan analisa kebutuhan pada
penelitian yang dilakukan, tahap kedua yakni menentukan desain dalam
13

merancang sitem yang akan dibangun. Pada tahapan selanjutnya setelah desain
dirancang maka dilakukan penulisan kode program yang akan terintegrasi dalam
tahap selanjutnya yaitu pengujian program untuk mengetahui kesalahan atau
kegagalan pada sistem yang dibuat. Setelah pengujian sistem selesai dilakukan
maka tahapan terakhir adalah pemeliharaan. Tahapan metode waterfall dapat
dilihat pada Gambar 2.1 BAB II.
Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang sistem yang digunakan
dalam mekanisme pengembangan sistem dengan metode waterfall, langkah-
langkah tersebut adalah:
3.3.1 Analisa Kebutuhan
Dalam rangka pengembangan sistem, diperlukan suatu penilaian
kebutuhan awal dan analisa tentang ide atau gagasan untuk membangun atau
mengembangkan sistem. Analisa dilakukan untuk mengetahui komponen apa
saja yang terdapat pada sistem yakni berupa hardware atau perangkat keras,
software atau perangkat lunak, jaringan dan pemakai sebagai level pengguna
akhir sistem.
3.3.2 Desain
Dengan dasar kebutuhan fungsional dan non fungsional yang didapat
pada tahap yang pertama, pada tahap ini akan dilakukan perancangan desain
sistem yang akan dibuat. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan suatu
upaya perancangan sistem secara komputerisasi agar dapat mengoptimalkan
aplikasi yang akan dibuat sehingga mencapai hasil yang maksimal. Beberapa
perangkat dalam perancangan sistem yaitu Flowchart Sistem, Context
Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), dan Entity Relationship Diagram
(ERD).
3.3.3 Pengkodean
Pada tahap ini merupakan tahapan implementasi, pelaksanaan dan
penerjemahan bahasa desain ke dalam bahasa pemrograman yang dilakukan
oleh programer dengan tujuan untuk menyalin bahasa penerjemahan dari
bahasa yang diminta user ke bahasa pemrograman. Tahapan ini merupakan
tahapan nyata dalam pembuatan aplikasi. Adapun bahasa pemrograman yang
akan digunakan penliti pada tahap pengkodean ini ialah bahasa pemrograman
Php.
3.3.4 Pengujian
Tahapan selanjutnya setelah proses pengkodean ialah proses pengujian.
Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui fungsi software bebas dari
eror dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang
14

diinginkan. Dalam uji coba penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Black
Box. Pengujian ini adalah pengujian yang dilakukan dengan mengamati hasil
eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.
Dalam tahapan uji coba ini terdapat point-point penting diantaranya :
 Melakukan cek pada program atau sistem secara spesifikasi
 Memastikan bahwa sistem sudah benar-benar siap untuk digunakan
 Memperlihatkan hasil, bahwa program dapat bekerja dengan benar
 Membuktikan bahwa eror tidak terjadi
 Mempelajari hal yang tidak dapat dilakukan oleh sistem
 Memastikan bahwa pekerjaan telah terselesaikan
Pada Proses pengujian dilakukan dua tahap yaitu pengujian internal dan
pengujian eksternal.
a. Pengujian Internal
Setelah sistem ini selesai dibuat maka akan dilakukan uji coba terlebih
dahulu. Apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan yang diharapkan
atau sebaliknya, apabila tidak sesuai dengan yang diharapkan klient atau
user, maka sistem tersebut akan diperbaiki dan dilakukan uji coba kembali.
Berikut rencana pengujian aplikasi yang akan dilakukan :
Tabel 3.1
Pengujian Internal

No Form yang Event Hasil yang Hasil


. diuji diharapkan Sesuai Belum
1. Login
Username Tidak Bisa Menampilkan
dan Password melakukan “Username atau
diisi (Salah) login ke Password salah”
sistem
Username dan Sukses login Melanjutkan
password diisi dan proses halaman
(Benar) melanjutkan utama sesuai
ke halaman dengan hak akses
utama
2 Input Data
Salah satu Tidak bisa Menampilkan
inputan tidak melakukan “Mohon lengkapi
terisi atau simpan atau data”
kosong edit pada
15

database

Tabel 3.1
Pengujian Internal (Lanjutan)
Data terisi Bisa Menampilkan
semua melakukan “Data berhasil
simpan dan disimpan”
edit pada
database
3 Output data
Data yang Tidak dapat View kosong
gagal disimpan ditampilkan
di view
Data yang Dapat View
berhasil ditampilkan menampilkan data
disimpan di view yang sudah
disimpan pada
database
b. Pengujian Eksternal
Pengujian eksternal pada penelitian ini melibatkan pengujian langsung
terhadap user. Pada tahapan ini pengguna atau user akan diberikan
beberapa pertanyaan kemudian pengguna tersebut memberikan tanggapan
meraka terhadap sistem yang diujikan. Dengan pengujian ini akan
mengetahui kelebihan maupun kekurangan dari sistem yang telah dibuat
sehingga apabila ada perbaikan maka peneliti akan melakukan perbaikan
pada sistem. Adapun daftar pertanyan yang akan diujikan pada pengujian
eksternal ialah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pengujian Eksternal

No Pertanyaan Jawaban
SB B C KB SKB
1. Apakah aplikasi ini mudah
dioperasikan?
2. Apakah dengan adanya sistem
pendampingan asuhan kebidanan
kehamilan dapat mempermudah
bidan dalam proses asuhan
kebidanan?
16

3. Apakah aplikasi ini sudah menjawab


permasalahan dalam proses asuhan
kebidanan kehamilan?
Tabel 3.2
Pengujian Eksternal (Lanjutan)
4. Apakah aplikasi ini lebih efektif dari
sistem sebelumnya?
5. Apakah sistem ini layak digunakan?
Pada pengujian eksternal ini pengukuran respon yang dilakukan user
menggunakan rumus perhitungan skala likert. Ditahap ini responden
menjawab pertanyaan sesuai dengan jawaban yang telah disediakan.
Adapun tabel keterangan dan bobot nilai pada setiap pertanyaan dalam
angket ialah seperti pada tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3
Keterangan dan Bobot Nilai
No Keterangan Bobot Nilai
.
1. SB = Sangat baik 50
2. B = Baik 40
3. CB = Cukup Baik 30
4. KB = Tidak Baik 20
5. SKB = Sangat Tidak Baik 10
Untuk mengetahui hasil dari angket diatas harus mengetahui nilai pada
presentase setiap jawaban terlebih dahulu. Untuk mengetahui interval, hal
yang harus dilakukan terlebih dahulu ialah mencari interval skor persen (i)
dengan menggunakan rumus seperti berikut ini :
I = 100 / Jumlah Skor (likert)
Jika jumlah skornya 20, maka 100/20 = 50
Hasil (I) = 50
Jadi jarak intervalnya adalah 50%
Adapun tabel interprestasi skor persen berdasarkan perhitungan
interval ialah sebagai berikut :
Tabel 3.4
Keterangan dan Nilai Persentase Skor Interval
NO Keterangan Nilai Persentase
.
1. SKB = Sangat Kurang Baik 0% - 19,99%
2. KB = Kurang Baik 20% - 39,99%
3. CB = Cukup Baik 40% - 59,99%
17

4. B = Baik 60% - 79,99%


5. SB = Sangat Baik 80% - 100%
Untuk mengetahui jumlah jawaban yang diperoleh dari tahapan
pengujian eksternal diatas dapat diketahui melalui rumus berikut :
Rumus : T x Pn
Keterangan T : Total Jumlah Responden yang memilih
Pn : Pilhan Angka Skor Likert
Selanjutnya ialah mencari interprestasi perhitungan skor denga cara
mencari nilai terkecil (Y) dan tertinggi (X) skor likert.
Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
X = Skor terendah likert x jumlah responden
Setelah tahapan diatas selesai maka tahap terahir dalam mengetahui
hasil interprestasi responden terhadap layak dan tidaknya aplikasi tersebut
adalah melihat hasil nilai yang dihasilkan dengan menggunakan rumus
Index % = Total Skor / Y x 100.
3.3.5 Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah sistem melewati tahap pengujian kelayakan untuk digunakan,
maka tahapan akhir dalam metode waterfall yaitu pemeliharaan
(maintenance). Sistem yang sudah jadi, dijalankan serta dilakukan
pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan sebelumnya. Evaluasi sistem
dan pengembangan sistem berdasarkan umpan balik agar sistem dapat tetap
berjalan dan berkembang sesuai dengan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai