Anda di halaman 1dari 27

108

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh penulis berlokasi di Rumah Bibit

Parepare Jl. Hikma No. 27, Lompoe, Kec. Bacukiki, Kota Parepare,

Sulawesi Selatan 91112.

2. Lokasi Penelitian kedua yang dilakukan oleh penulis bertempat di Dinas

Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan Parepare Jl. Petta oddo,

Watang Soreang, Kec. Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan

91132.

3. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama (±) 2 bulan.

B. Metode Penelitian

Metode perancangan merupakan suatu metode yang digunakan untuk

menentukan tahapan dalam perancangan sistem. Setelah ditentukan

metode maka tahapan berikutnya adalah perancangan secara umum dan

detail yang meliputi bagian-bagian dari sistem. Penulis menggunakan

metodologi penelitian dalam membangun Aplikasi bercocok tanam pada

pola tanam buah di rumah bibit Parepare berbasis website dengan

menggunakan metode prototype.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari metode

pengumpulan data, metode pengembangan sistem dan metode pengujian


109

white box dan black box. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah

teknik wawancara, observasi dan studi pustaka. Pengembangan sistem

dilakukan menggunakan metode prototype dan untuk pengujian sistem

digunakan black box testing dengan uji fungsional sistem. Untuk membantu

kelancaran penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode

antara lain :

1. Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini,

penulis menggunakan beberapa metode antara lain :

a. Metode Pengamatan (Observation) Metode pengumpulan data

dengan cara pengamatan secara langsung pada objek-objek

permasalahan yang akan di teliti untuk memperoleh informasi.

b. Metode Wawancara (Interview) Metode pengumpulan data melalui

tanya jawab langsung kepada unit usaha rumah bibit Parepare dan

Dinas terkait mengenai masalah yang erat hubungannya dengan

penelitian ini.

c. Metode Kepustakaan (Library) Metode pengumpulan data dengan

membaca buku-buku atau literatur-literatur yang berhubungan

dengan permasalahan sebagai referensi dan bahan pembanding.

2. Analisis

Tahap analisa dilakukan dengan melakukan analisa pada beberapa hal,

adapun proses analisanya dijelaskan sebagai berikut :

a. Analisa Masalah
110

Tahap ini menjelaskan tentang apa saja masalah yang terjadi dalam

proses perancangan dan penerapan aplikasi.

b. Penyelesaian Masalah

Tahap ini merupakan tahap lanjutan dari proses analisa masalah.

Dalam tahap ini dijabarkan solusi penyelesaian untuk mengatasi

masalah-masalah yang terjadi dalam proses perancangan aplikasi.

c. Analisa sistem yang berjalan

Pada tahap ini dijelaskan mengenai proses awal bagaimana cara

masyarakat memperoleh informasi mengenai bercocok tanam pola

tanam buah sesuai anjuran. Didalam analisa sistem berjalan

terdapat dua analisa, yaitu :

1) Analisa Masukan Pada tahap ini ada beberapa analisa masukan

yang saya peroleh yaitu, Petani dan masyarakat memperoleh

informasi mengenai bercocok tanam buah dengan cara bertanya

kepada oranglain, dapat pula dengan melihat panduan buku

rangkuman tata cara bercocok tanam di setiap daerah

berdasarkan kesesuaian lahan dan biofisik tanam, ada juga

masyarakat langsung bertanya ke rumah bibit Parepare atau

Dinas terkait.

2) Analisa Keluaran Berdasarkan analisa masukan yang saya

peroleh dapat diusulkan untuk menyelesaikan masalah dengan

sistem yang akan saya bangun. Pada tahapan ini digambarkan

dalam bentuk use case diagram.


111

d. Analisa Sistem Usulan

Pada tahap ini dijelaskan sebuah sistem yang diusulkan untuk

menyelesaikan masalah sesuai dengan masalah yang dijabarkan

pada sub bab analisa masalah. Tahapan ini digambarkan dalam

bentuk use case diagram.

e. Analisa Kebutuhan Aplikasi

Pada tahap ini dijelaskan hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh

aplikasi seperti perangkat keras, perangkat lunak dan perangkat-

perangkat pendukung lainnya. Dan juga pada tahap ini dijelaskan

apa saja yang menjadi kebutuhan fungsional dan non fungsional dari

Penerapan aplikasi bercocok tanam pada pola tanam buah di rumah

bibit Parepare berbasis web.

f. Analisa Data

1) Identify (Mengidentifikasi masalah), Mengidentifikasi (mengenal)

masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam

tahap analisis data. Masalah dapat di identifikasikan sebagai

suatu pertanyaan yang ingin dipecahkan. Masalah inilah yang

menjadi dasar pembuatan sebuah aplikasi.

2) Understand (Memahami kerja sistem yang ada) Langkah ini

dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana

sistem yang sudah ada. Dengan begitu kita dapat mengetahui

beberapa kelemahan atau masalah yang ada pada sistem

tersebut.
112

3) Analyze (Menganalisis hasil) Pada tahap ini dilakukan hasil

penelitian yang telah dilakukan. Sehingga kita dapat mengetahui

sistem seperti apa yang seharusnya dibuat.

3. Perancangan Sistem

Proses perancangan sistem dibagi dalam 5 tahap, yaitu :

a. Perancangan Input Menentukan input atau masukan sistem, yaitu

input atau masukan seperti apa yang nantinya dapat dimasukan ke

dalam sistem untuk dapat diproses.

b. Perancangan Proses Sistem Merancang proses yang akan terjadi di

dalam sistem. Hal ini dilakukan agar proses sistem yang terjadi dapat

memproses data dengan lancar dan teratur sehingga menghasilkan

informasi yang benar.

c. Perancangan Output Menentukan output atau keluaran yang akan

dihasilkan oleh sistem, agar output yang dihasilkan dapat

memudahkan setiap unsur manusia yang membutuhkannya.

d. Perancangan Database Langkah yang dilakukan dalam

perancangan database yaitu menentukan kebutuhan file database

untuk sistem yang akan dibuat dan menentukan parameter dari file

database itu.

e. Menulis Program (Pengcodingan program) Penulisan program harus

sesuai dengan desain database dan desain proses serta input sistem

yang telah ditentukan sebelumnya. Sehingga sistem yang dihasilkan

(dibuat) sesuai dengan ketentuan.


113

4. Implementasi Sistem

Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu

kegiatan dan tercapainya tujuan dari kegiatan tersebut. Keberhasilan

implementasi dapat dilihat dari program tersebut dirancang dengan

landasan yang jelas, dengan kelompok sasaran dan tujuan yang jelas.

a. instalasi Perangkat Lunak Instalasi perangkat lunak (software) yang

telah dibuat oleh penulis akan dibahas di bab. 4, seperti melakukan

perancangan basis data dan penginstalan program.

b. Pengujian (menggunakan metode blackbox) Pengujian dilakukan

dengan cara uji coba blackbox testing yaitu uji coba yang dilakukan

pada interface software, dan digunakan untuk mendemonstrasikan

fungsi software yang dioperasikan, apakah input yang diterima

dengan benar dan output yang dihasilkan benar.

5. Pengujian Program

Meliputi program dan sistem secara keseluruhan. Apakah sistem yang

dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan atau belum, sehingga

program tersebut benar – benar siap untuk digunakan

C. Metode Pengumpulan Data

Agar dalam perancangan sistem lebih terarah dan terfokus dalam

mendapatkan data dan informasi yang akurat yang berhubungan dengan

pokok pembahasan maka pengumpulan data dilakukan dengan tiga cara

yaitu :
114

1. Penelitian Kepustakaan (Literature riview)

Penulis melakukan studi kepustakaan dengan mencari informasi yang

akurat sesuai dengan judul tugas akhir menggunakan beberapa teori,

literatur, jurnal, buku dan kepustakaan. Penulis berharap agar program

aplikasi yang dibuat nantinya tidak menyimpang dari defenisidefenisi

yang ada sehingga benar-benar memiliki acuan yang sesuai dan

lengkap.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat sesuai

dengan data yang dibutuhkan dimana pengumpulan data dilakukan

penelitian wawancara langsung dengan para petani di rumah bibit

Parepare yang berada di Kawasan Parepare. Yakni dengan cara

mengadakan tanya jawab langsung kepada pihak yang terkait, yang

dapat memberikan penjelasan langsung ataupun data sebagai

pelengkap penelitian ini.

3. Observasi (Pengamatan)

Data yang didapatkan merupakan hasil dari pengamatan langsung ke

lokasi pertanian dan perkebunan di Rumah bibit Parepare.

D. Metode Pengembangan Sistem

Metode Pengembangan sistem merupakan suatu kerangka kerja

mengenai bagaimana proses pelaksanaan pembuatan dari Aplikasi

bercocok tanam pada pola tanam buah rumah bibit Parepare berbasis web,
115

adapun metode pengembangan yang digunakan yaitu Prototype hal ini di

karenakan pada Rumah bibit Parepare Barru belum sama sekali memiliki

aplikasi yang berkaitan dengan informasi bercocok tanam buah sehingga

sangat cocok menggunakan metode Prototype.

Menurut Pressman (2012), dalam melakukan perancangan sistem yang

akan dikembangkan dapat mengunakan metode Prototype. Metode ini

cocok digunakan untuk mengembangkan perangkat-perangkat lunak yang

akan dikembangkan kembali. Metode ini dimulai dengan pengumpulan

kebutuhan pengguna, dalam hal ini pengguna dari perangkat yang

dikembangkan adalah Penerapan aplikasi bercocok tanam pada pola

tanam buah di rumah bibit Parepare berbasis web. Tahap berikutnya

membuat rancangan kilat yang selanjutnya akan dievaluasi kembali

sebelum diproduksi secara benar. Metode pengembangan sistem yang

digunakan adalah model prototipe dengan 5 (lima) tahapan yaitu

communication, quick plan, modeling quick design, construction of

prototipe, deployment, delivery & feedback.

Gambar 3.1 Model Prototype


116

Berikut adalah tahapan dalam metode prototype :

1. Communication

Pada tahap ini, antara pelanggan dengan tim pemgembang perangkat

lunak berkomunikasi mengenai spesifikasi kebutuhan yang diinginkan.

Tim pengembang melakukan pengumpulan data yang akan dgunakan

dalam pembuatan sistem yang dibutuhkan.

2. Quick Plan

Tim pengembang memberikan gambaran besar mengenai sistem yang

akan dibuat kepada petani dan masyarakat luas. Dalam hal ini sistem

yang akan dibuat adalah Aplikasi bercocok tanam pada pola tanam buah

di rumah bibit Parepare berbasis website. kemudian pengembang

merancang penggunaan spesifikasi hardware dan software yang akan

digunakan dalam pembuatan sistem.

3. Modeling Quick Design

Pada tahap ini, pengembang membuat perancangan sistem

menggunakan use case diagram, activity diagram, class diagram,

squence diagram dan user interface.

4. Construction of Prototipe

Setelah tahap pemodelan, maka pengembang mulai melakukan

pengkodean program. Bahasa pemograman yang digunakan adalah

PHP dan JavaScript menggunakan database MySQL dengan tools

PhpMyAdmin.

5. Deployment, Delivery & Feedback


117

Tahap pengkodean program dibarengi oleh tahapan implementasi dan

pengujian sistem. Sistem diuji dengan metode black box testing dengan

pengujian fungsional. Setelah sistem lulus uji coba, maka sistem yang

baru diberikan kepada pelanggan dan pengembang mengajari

pelanggan dalam penggunaan sistem yang baru. Jika ada kekurangan

atau penambahan kebutuhan sistem, maka pihak terkait akan

mengkomunikasikan kembali dengan tim pengembang.

E. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini ada beberapa

tahapan yaitu persiapan penelitian, pengumpulan data analisis,

perancangan, pengujian dan implementasi. Adapun Uraian dari tahapan

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Persiapan Penelitian

Pada tahapan ini peneliti melakukan persiapan penelitian. Persiapan

penelitian yang dimaksud adalah menyiapkan buku-buku, artikel-artikel

tentang topik penelitian serta software yang digunakan selama

penelitian.

2. Studi Literature

Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian

pustaka, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian

sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya


118

ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan

diteliti.

3. Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak yang terkait

dengan penelitian, serta melakukan pencatatan dan pengamatan

langsung di tempat penelitian.

4. Analisis

Pada tahap analisis, peneliti melakukan analisa terhadap sistem yang di

terapkan sekarang berdasarkan kemudian merumuskan masalah yang

menjadi pokok penelitian sehingga dapat dibuat alternatif pemecahan

masalah.

5. Perancangan

Peneliti kemudian merancang aplikasi yang ingin dibuat berdasarkan

alternatif pemecahan masalah.

6. Pengujian

Setelah melakukan perancangan, peneliti kemudian menguji hasil

perancangan yang telah dibuat. Jika hasil perancangan terdapat

kekurangan atau kelemahan maka kembali ke tahap analisis.

F. Sumber Data Penelitian

Adapun jenis dan sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :


119

1. Data Primer yaitu data yang diperoleh melalui wawancara yang

dilakukan langsung dengan responden yang dapat mewakili beberapa

Sumber data. Dalam penelitian ini merupakan subjek penelitian utama

yakni pemilik rumah bibit Parepare, dinas pertanian kota Parepare dan

Petani.

2. Data sekunder yaitu merupakan data yang diperoleh melalui studi

kepustakaan atau dari berbagai literatur dengan menelah buku-buku

dan tulisan-tulisan atau internet, jurnal hukum, serta peraturan

perundang-undangan yang relavan dengan permasalahan yang diteliti.

G. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian rekayasa perangkat lunak.

Penerapan aplikasi bercocok tanam pada pola tanam buah di rumah bibit

Parepare berbasis web. Penelitian ini merupakan kerjasama rumah bibit

Parepare dan dinas pertanian dalam mendukung pemberian data.

Jenis penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan

yang bersifat deskriptif kualitatif yaitu menganalisa dan menyajikan fakta

secara sistematik tentang objek yang sebenarnya, yaitu dengan metode

deskriptif kualitatif ini peneliti akan mendeskripsikan secara komprehensif

dan mendalam tentang suatu gejala, peristiwa atau kejadian yang

berlangsung pada saat sekarang yang berhubungan dengan objek

penelitian. Melalui metode ini, diharapkan akan memperoleh pemahaman


120

dan penafsiran yang mendalam mengenai makna dan data di lapangan

untuk kemudian di analisis dan ditemukan solusi dari masalah yang terjadi.

Dalam melakukan penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan yaitu

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian

yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

bentuk hitungan lainnya. Digunakannya pendekatan kualitaitif karena

adanya beberapa faktor yaitu :

1. Untuk memahami bagaimana persepsi pengguna mengenai sistem,

mengevaluasi sistem serta makna dari sistem bagi pengguna.

2. Untuk memahami pengaruh sosial dan organisasional terhadap

penggunaan sistem.

3. Menyelidiki proses sebab akibat.

4. Meningkatkan utilisasi dari hasil evaluasi (Wahid,2004)

H. Alat dan Bahan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memerlukan alat dan bahan

penelitian yang mendukung kegiatan penelitian tersebut. Alat dan bahan

yang diperlukan antara lain :

1. Perangkat keras (hardware)

Perangkat keras yang digunakan adalah sebuah PC atau laptop dengan

spesifikasi yang dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :


121

Table 3.1 Spesifikasi perangkat keras

Jenis Spesifikasi

Laptop Asus

Processor Intel Core i-7

Ram 4 GB DDR 3

Hardisk 500 GB

2. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi ini dapat

dilihat pada tabel 3.2 berikut :

Table 3.2 Spesifikasi perangkat lunak


Jenis Spesifikasi

Sistem Operasi Windows 10 ultimate 64 bit

Bahasa Pemrograman PHP, java script

Database My Sql

Tools XAMPP, notepad++

3. Bahan Penelitian

Berupa data-data bercocok tanam pola tanam buah yang di dapat

langsung dari rumah bibit Parepare dan Dinas Pertanian, Kehutanan,

Perikanan dan Kelautan Parepare, dalam bentuk observasi dan

wawancara yang berkaitan dalam penelitian ini.


122

I. Analisis Kebutuhan

1. Kebutuhan Data

Berdasarkan analisa masalah di atas, data yang dibutuhkan oleh

sistem adalah :

a. Data informasi jenis tanaman buah di rumah bibit Parepare

b. Data informasi media tanam buah versi rumah bibit

c. Data informasi hama dan penyakit pada tanaman buah

d. Data informasi jenis bibit

e. Data informasi pupuk dan suplemen

f. Data informasi pemeliharaan

g. Data informasi panen

h. Data Informasi pasca panen

2. Kebutuhan Fungsional

Penjelasan proses fungsi adalah suatu bagian yang berupa,

penjelasan secara terperinci setiap fungsi yang digunakan untuk

menyelesaikan masalah. Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem

tersebut adalah :

a. Memiliki tombol home atau halaman pada tampilan awal sistem.

b. Memiliki menu profil yang terdiri dari visi dan misi, profil singkat,

dan sejarah rumah bibit Parepare.

c. Memiliki menu forum diskusi.

d. Memiliki menu galeri foto yang berisi publikasi tanaman buah.

e. Dari sisi admin terdiri dari database dan manajemen user.


123

J. Desain Sistem

1. Flowchart

Pada Flowchart ini menggambarkan proses kejadian login dan alur

penelitian pada perancangan yang akan digunakan rumah bibit

Parepare dapat dilihat pada gambar 3.2.

a. Flowchart Login

Start

Host : Web
Database :
MySQL Server

Open Database :
DB_Buah

Username : Kosong ? Y Pesan tidak


Password : Kosong ? Boleh kosong

Pesan Username N
Dan Password
salah
Cek Username dan
Password di Database

Baca Tabel :
Pengguna

Validasi Login
T

End

Gambar 3.2 Flowchart login


124

b. Flowchart Alur Penelitian

Gambar 3.3 Flowchart alur penelitian


125

2. Gambaran umum Aplikasi

Aplikasi bercocok tanam pada pola tanam buah di rumah bibit Parepare

berbasis web dapat digunakan oleh petani dan masyarakat luas untuk

memperoleh informasi mengenai cara budidaya tanaman buah,

hama/penyakit pada tanaman buah, lokasi pembelian bibit, lokasi

penjualan pupuk/obat hama hingga lokasi pemasaran hasil panen.

Secara umum seperti terlihat pada Gambar 3.4, petani dan masyarakat

dapat mengakses berbagai informasi mengenai cara budidaya tanaman

buah dengan memilih menu yang tersedia pada aplikasi. Apabila menu

yang dipilih merupakan akses untuk informasi lokasi pembelian bibit,

lokasi penjualan pupuk/obat hama dan lokasi pemasaran hasil panen

maka aplikasi membutuhkan koneksi internet karena aplikasi ini

memanfaatkan Google Maps API untuk menampilkan layanan informasi

geografis.

Internet

User (Petani)

User (Masyarakat)

Gambar 3.4. Gambaran umum Aplikasi


126

3. Context diagram

Context Diagram berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem

yang sedang berjalan secara keseluruhan, awal dan akhir dari data yang

masuk dan keluar pada sistem tersebut. Context diagram merupakan

kejadian tersendiri dari aliran data dimana bagian utama atau fungsi

yang diwakili oleh blok dihubungkan dengan garis yang menunjukkan

hubungan dari blok. Secara garis besar perancangan sistem ini dapat

digambarkan dalam bentuk konteks diagram berikut :

Bercocok Tanam
Pola Tanam Buah Data
APLIKASI BERCOCOK TANAM POLA
USER TANAM BUAH DI RUMAH BIBIT ADMIN
PAREPARE
Informasi Update Data
Bercocok
Tanam Buah

Gambar 3.5. Context Diagram


127

4. Entity relationship diagram (ERD)

Hubungan antara beberapa data dalam database akan terlihat

didalam ERD. Adapun bentuk ERD tersebut adalah sebagai berikut :

Prosedur Nama
Id Tanaman Uraian Lengkap
Email
Id User
Password
Id Prosedur Video

Prosedur User
Id Tanaman Id User

Id Tanaman Memiliki Memberikan Menyediakan

Diskusi
Kendali
Tanaman Gambar
Hama

Id Topik
Kendali
Id Tanaman Uraian
Id Tanaman Hama Topik Tanggal
Id Kendali
Tanaman
Hama Id User
Uraian Uraian

Gambar 3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)


128

5. Use case diagram sistem yang berjalan

Meminta Buku Interview Media/ Melakukan Berkunjung ke


Panduan Pola Tanam Observasi Rumah Bibit

Rumah Bibit Petani/


Parepare Masyarakat

Cetak
Buku Panduan

Gambar 3.7 Use Case Diagram Sistem yang berjalan

Berdasarkan Gambar 3.7 Use Case Diagram yang berjalan saat ini :

a. Terdapat 1 sistem yang mencakup seluruh kegiatan.

b. Terdapat 2 actor yang melakukan kegiatan diantaranya : Petani/

Masyarakat dan Rumah Bibit Parepare

c. 5 Use Case Diagram yang dilakukan oleh actor tersebut yaitu :

Berkunjung secara langsung ke rumah bibit Parepare, melakukan

observasi atau pengamatan langsung pada tanaman buah, Interview

seputar pola tanam buah kepada pihak rumah bibit Parepare kemudian

meminta buku panduan budidaya bercocok tanam buah versi rumah

bibit Parepare maka pihak rumah bibit Parepare akan mencetak buku

rangkuman sehingga dapat diberikan kepada pengunjung.


129

6. Use Case Diagram Sistem yang diusulkan

Sistem yang diusulkan menggunakan Use Case Diagram. Use case

diagram menggambarkan interaksi antara actor dengan proses atau

sistem yang dibuat. Use case dan actor menggambarkan ruang lingkup

sistem yang sedang dibangun. Use case meliputi semua hal yang ada

pada sistem, sedangkan actor meliputi semua hal yang ada diluar

sistem. Aktor termasuk seseorang atau apa saja yang berhubungan

dengan sistem yang dibangun.

Bibit

Jenis Penyakit <<include>> Sarana

<<include>>

Obat dan Suplemen Pola Tanam <<include>> Pupuk dan Suplemen


<<include>>
<<include>>

<<include>>
<<include>> Pemeliharaan

<<include>>
Hama/ Penyakit
Panen

Lokasi
Penjualan Bibit
Pasca Panen

Lokasi Penjualan Pupuk/


Obat Hama

USER Lokasi
(PETANI/ MASYARAKAT) Pemasaran Hasil

Forum Diskusi

Tentang Aplikasi

Gambar 3.8 Use Case Diagram Yang Diusulkan


130

Penjelasan Use Case Diagram :

Tabel 3.3 Penjelasan Use Case Diagram


Nama Deskripsi Actor
Use Case Use Case
Use case ini menjelaskan proses
tentang tahap bercocok tanam atau
Pola Tanam pola tanam jenis tanaman buah versi User
rumah bibit Parepare dimulai dari
proses pembibitan – pasca panen.

Use case ini merupakan proses


menampilkan halaman jenis-jenis
Hama dan User
Penyakit Hama dan Penyakit pada tanaman
buah di rumah bibit Parepare
berdasarkan musim.

Use case ini merupakan proses


menampilkan maps titik koordinat
Lokasi penjualan User
bibit atau lokasi penjualan bibit benih
unggul di rumah bibit Parepare.
Use case ini merupakan proses
menampilkan maps titik koordinat
Lokasi penjualan User
pupuk/ obat hama atau lokasi penjualan pupuk dan obat
hama di rumah bibit Parepare.

Use case ini merupakan proses


Lokasi User
menampilkan maps pemasaran hasil
pemasaran hasil
panen buah rumah bibit Parepare.

Use case ini merupakan proses


menampilkan halaman diskusi umum
Forum Diskusi User
sehingga terjadi feedback admin dan
user.
131

Nama Deskripsi Actor


Use Case Use Case
Use case ini merupakan proses
Tentang aplikasi User
menampilkan halaman informasi
seputar rumah bibit Parepare.
Use case ini merupakan proses
menampilkan informasi pemilihan
Bibit User
bibt unggul pada tanaman buah.
Use case ini merupakan proses
menampilkan informasi sarana yang
Sarana User
digunakan dalam bercocok tanaman
buah.
Use case ini merupakan proses
menampilkan informasi jenis-jenis
Pupuk dan User
Suplemen pupuk dan suplemen yang digunakan
dalam bercocok tanaman segala
jenis buah.
Use case ini merupakan proses
menampilkan informasi tata cara
Pemeliharaan User
pemeliharaan pada tanaman buah.

Use case ini merupakan proses


menampilkan informasi tata cara
Panen User
bercocok tanam pada pola tanam
buah pada musim panen.
Use case ini merupakan proses
menampilkan informasi langkah-
Pasca Panen User
langkah yang dilakukan ketika pasca
panen pada segala jenis tanaman
buah.
132

Nama Deskripsi Actor


Use Case Use Case

Use case ini merupakan proses


menampilkan berupa data dan
Jenis Penyakit User
informasi jenis-jenis penyakit pada
tanaman buah.
Use case ini merupakan proses
menampilkan berupa data dan
Obat dan
suplemen informasi macam-macam obat dan User
suplemen yang dipergunakan pada
tanaman buah berdasarkan jenisnya.
133

7. Rancangan Output

a. Halaman form login

Halaman Login digunakan untuk akses masuk ke halaman aplikasi,

dengan pengaturan jabatan yang membedakan hak akses masing-masing

yaitu admin dan user. Untuk dapat melakukan akses masuk ke halaman

aplikasi. user harus memasukkan username dan password pada kolom

yang tersedia, kemudian mengklik/ menekan tombol masuk. Rancangan

antar muka halaman login dapat dilihat pada gambar 3.9.

Username Password GO

Kembali ke Halaman Awal

Gambar 3.9 Rancangan tampilan login


134

b. Halaman menu utama

Halaman menu Utama merupakan antarmuka utama dari aplikasi dan

Halaman tanaman merupakan halaman yang berisi informasi pola tanam

buah, berupa gambar, teks dan video. Pada halaman tanaman terdapat

lima button, jika salah satu gambar di klik maka akan tampil halaman

selanjutnya, yaitu halaman detail tanaman buah.

Jenis Tanaman Prosedur Kendali Hama Forum Diskusi Tentang Search Area operator

Most Recent Popular Growth Support Culture

001 002 003

Media Tanam Anggur Media Tanam Alpukat Media Tanam Strawberry


Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu Avokad atau Alpukat ialah tumbuhan penghasil buah meja Stroberi atau tepatnya stroberi kebun (juga dikenal dengan
merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko nama arbei, dari bahasa Belanda aardbei) adalah sebuah
Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, dan Amerika Tengah dan kini banyak dibudidayakan di varietas stroberi yang paling banyak dikenal di dunia.
jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman Seperti spesies lain dalam genus Fragaria (stroberi), buah
dimakan langsung. perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan ini berada dalam keluarga Rosaceae.
di daerah-daerah tropika lainnya di dunia.

004 005 006

Media Tanam Durian Media Tanam Jeruk Media Tanam Mangga


Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari Jeruk atau limau adalah semua tumbuhan berbunga Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian
wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga
anggota marga Citrus dari suku Rutaceae. Anggotanya
Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota dari suku
dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan
Anacardiaceae. Mangga berasal dari daerah di sekitar perbatasan
keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara India dengan Burma, dan mangga telah menyebar ke Asia
Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah anggotanya yang memiliki rasa manis. Tenggara sekurang-kurangnya semenjak 1500 tahun yang silam.

Gambar 3.10. Rancangan tampilan home

Anda mungkin juga menyukai