Anda di halaman 1dari 5

Contoh soal dan jawaban cara menghitung zakat

1.      Emas
Emi surathi mempunyai simpanan emas sebanyak 95 gr emas didalam brankasnya dan telah
ia simpan selama lebih dari setahun. Berapakah zakat yang harus ia keluarkan?
Nishab emas : 85 gr emas murni. Berarti telah mencapai nishab.
Harga 1 gr emas = Rp. 600.000,-
85 gr X Rp. 600.000,- = Rp. 51.000.000,-
95 gr X Rp. 600.000,- = Rp. 57.000.000,-
Zakatnya 2.5 % X Rp. 57.000.000,- = Rp. 1.425.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 1.425.000,-
2.      Perak
annur membeli perhiasan perak berbagai bentuk dengan berat 700 gr yang ia simpan sebagai
koleksi selama lebih dari setahun. Berapakah zakat yang harus ia keluarkan?
Nishab perak : 672 gr. Berarti telah mencapai nishab.
Harga 1 gr perak = Rp. 11.000,-
672 gr X Rp. 11.000,- = Rp. 7.392.000,-
700 gr X Rp. 11.000,- = Rp. 7.700.000,-
Zakatnya 2,5 % X Rp. 7.700.000,- = Rp. 192.500,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 192.500,-
3.      Uang
Agus seorang pebisnis yang menggeluti dunia bisnis online, dari hasil bekerjanya ia sering
menabung di bank. Ketika telah sampai satu tahun ia mengecek saldonya telah mencapai Rp.
100.000.000,-. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan?
Nishab Uang disamakan dengan nishab emas, yakni 85 gr emas atau Rp. 51.000.000,-.
Zakatnya 2,5 % X Rp. 100.000.000,- = Rp. 2.500.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 2.500.000,-
4.      Perniagaan
Sebuah home industri yang bergelut dalam bidang pembuatan sepatu mendapatkan
keuntungan dan modal sebesar Rp. 120.000.000,- dengan modal awal Rp. 35.000.000,- dan
hutang ditambah pajak Rp. 15.000.000,-. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan?
Nishabnya disamakan dengan nishab emas, yakni 85 gr emas atau Rp. 51.000.000,-.
Keuntungan = Rp. 120.000.000,- (-) Rp. 35.000.000,- = Rp. 85.000.000,-
Keuntungan bersih = Rp. 85.000.000,- (-) Rp. 15.000.000,- = Rp. 70.000.000,-
Zakatnya 2,5 % X Rp. 70.000.000,- = Rp. 1.750.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 1.750.000,-
5.      Pertanian
Pak Syarif adalah seorang petani. Ketika panen ia mendapatkan 650 kg beras.  Sawahnya
disirami air hujan dan dialiri sungai. Berapa zakat yang harus dikeluarkan?
Nishabnya : 520 kg beras. Berarti telah mencapai nishabnya.
1 kg = Rp. 10.000,-
Zakatnya 10 % X 650 kg = 65 kg
65 kg X Rp. 10.000,- = Rp. 650.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan ialah 65 kg beras atau sebesar Rp. 650.000,-
6.      Peternakan
Pak Joko ialah seorang penggembala yang telah sukses. Ia  memilki kambing sebanyak 250
ekor. Berapa zakat yang harus dikeluarkan pak Joko?
Nishabnya 201 sampai 399 zakatnya ialah 3 ekor kambing. Berarti telah mencapai nishabnya.
1 ekor kambing = Rp. 2.500.000,-
3 ekor kambing X Rp. 2.500.000,- = Rp. 7.500.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan ialah 3 ekor kambing atau sebesar Rp. 7.500.000,-
7.      Pendapatan
Seorang pekerja bekerja di bank dengan pendapatan perbulan Rp. 8.000.000,-. Berapa zakat
yang dikeluarkan?
1)      Zakat Perbulan
Nishab zakat penghasilan perbulan disamakan dengan nishab pertanian yaitu 520 kg beras
atau sebesar Rp. 5.200.000,-. Berarti wajib zakat.
Zakatnya 2,5 % X Rp. 8.000.000,- = Rp. 260.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan tiap bulan ialah Rp. 260.000,-
2)      Zakat Pertahun
Nishab zakat penghasilan pertahun disamakan dengan nishab emas yaitu 85 gr emas atau
sebesar Rp. 51.000.000,-
Rp. 8.000.000,- X 12 bulan = Rp. 96.000.000,-
2,5 % X Rp. 96.000.000,- = Rp. 2.400.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan selama setahun ialah Rp. 2.400.000,-
8.      Jasa
Seseorang memiliki sebuah usaha yang bergerak dalam bidang jasa rental mobil. Ketika
sudah mencapai tutup buku usaha ini mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 500.000.000,- ,
harta berupa mobil yang disewakan Rp. 450.000.000,-, dan dipotong gaji karyawan Rp.
120.000.000,- ditambah biaya perawatan dan reparasi Rp. 25.000.000,-. Berapa zakat yang
harus dikeluarkan dari usaha tersebut?
Nishabnya disamakan dengan nishab emas yaitu 85 gr emas atau sebesar Rp. 51.000.000,-.
Jadi sudah mencapai nishab.
Keuntungan + Harta berupa mobil : Rp. 500.000.000,- (+) Rp. 450.000.000,- = Rp.
950.000.000,-
Gaji + Perawatan : Rp. 120.000.000,- (+) Rp. 25.000.000,-  = Rp. 145.000.000,-
Harta bersih : Rp. 950.000.000,- (-) Rp. 145.000.000,- = Rp. 805.000.000,-
Zakatnya 2,5% X Rp. 805.000.000,- = Rp. 20.125.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 20.125.000,-
9.      Rikaz
Seorang petani jagung ketika ia mencangkul ladangnya lebih dalam ia tak sengaja
menemukan harta uang kuno zaman dahulu. Ketika ditaksir uang tersebut senilai dengan Rp.
125.000.000,-. Berapakah zakat yang harus ia keluarkan?
Harta rikaz tidak ada ketentuan nishabnya.
Zakatnya 20% karena ia dapat dengan Cuma-Cuma.
20 % X Rp. 125.000.000,- = Rp. 25.000.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 25.000.000,-
10.  Perkebunan
Seorang petani sayur kol mendapatkan keuntungan bersih waktu panen sebesar Rp.
65.000.000,- dengan biaya perawatan Rp. 15.000.000,- dan tanaman tersebut ia sirami
menggunakan bantuan pompa air. Berapakah zakat yang wajib ia keluarkan?
Nishabnya sama dengan zakat pertanian yakni sebanyak 520 kg beras atau setara Rp.
5.200.000,-.
Harta bersih : Rp. 65.000.000,- (-) Rp. 15.000.000,- = Rp. 50.000.000,-
Zakatnya 5 % X Rp. 50.000.000,- = 2.500.000,-
Jadi, zakat yang harus dikeluarkan sebesar Rp. 2.400.000,-
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan
mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu [menjadi] ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” (Q.S. At-Taubah [9]: 103). Kewajiban
zakat tergolong salah satu di antara lima rukun Islam yang wajib dikerjakan umat Islam. Orang yang
meninggalkan ibadah zakat tergolong berdosa besar di sisi Allah SWT. Selain zakat fitrah, zakat yang
juga wajib ditunaikan seorang muslim adalah zakat mal atau zakat harta. Berbeda dengan zakat fitrah
yang dibebankan bagi setiap muslim, dewasa, anak-anak, merdeka, maupun budak, zakat mal hanya
diwajibkan jika seseorang memiliki sejumlah harta dengan kadar tertentu (mencukupi nisabnya) dan
sudah lewat satu tahun. Selain sebagai tujuan sosial (memberikan sebagian harta kepada orang-orang
yang membutuhkan), zakat juga bertujuan untuk membersihkan diri (zakat fitrah) dan menyucikan
harta (zakat mal). Jenis-jenis Zakat Sebagaimana disebutkan di atas, kewajiban zakat terbagi menjadi
dua, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah hanya wajib ditunaikan pada Ramadan saja,
sementara itu zakat mal wajib dibayarkan jika sudah melewati satu tahun dan mencukupi nisabnya.
Artinya, jika suatu harta sudah mencapai batas tertentu (nisab), maka seorang muslim harus
menyisihkan sebagian hartanya untuk dizakati. Lazimnya, syarat zakat mal dibebankan pada orang
yang berpunya, memiliki harta dengan nisab tertentu, misalnya pada emas, ada simpanan minimal 85
gram emas. Jika diukur dengan harga emas per gramnya sekarang (Rabu, 5/5/2021) adalah
Rp922.000. Lantas, kalau dikalikan dengan 85 gram, maka seseorang beru wajib zakat mal dari emas
apabila ia memiliki harta emas senilai Rp78.370.000 serta sudah melewati satu haul atau setahun.
Berbeda dengan zakat fitrah, orang yang wajib menunaikan zakat fitrah, ukurannya hanyalah
memiliki sejumlah makanan pokok yang bisa digunakan oleh dirinya sendiri dan orang yang wajib
dinafkahinya pada malam hari raya dan hari raya Idulfitri, sebagaimana dilansir dari NU Online.
Zakat Mal dan Perhitungannya Zakat mal ada beragam jenisnya, mulai dari zakat emas, perak,
perdagangan, hasil bumi, dan sebagainya. Umumnya, zakat mal ditunaikan berdasarkan nisab emas,
yaitu 2,5 %, kecuali untuk zakat pertanian dan peternakan. Kedua zakat mal tersebut (pertanian dan
peternakan) memiliki hitungannya tersendiri. Dilansir dari laman Baznas, berikut ini beberapa jenis
zakat mal, perhitungan, dan contoh kalkulasinya.

1. Zakat emas dan perak Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya wajib dikeluarkan zakatnya jika
mencapai haul dan nisab. Nisab zakat adalah 85 gram. Sementara itu, perak adalah 595 gram. Tarif
zakat yang dibayarkan adalah 2,5% dengan rumus sebagai berikut: Zakat emas dan perak = 2,5% x
Jumlah emas/perak yang tersimpan selama 1 tahun Sebagai misal, seorang ibu memiliki simpanan
emas sebesar 200 gram dan disimpan selama 1 tahun penuh. Ia wajib menunaikan zakat atas emas
tersebut. Jika harga emas sekarang adalah Rp922.000 per gram, maka perhitungan zakat emasnya
adalah 2,5% x (922.000 x 200) = Rp.4.610.000.

2. Zakat Perdagangan Zakat perdagangan adalah zakat yang ditunaikan dari harta perniagaan yang
diperjualbelikan dengan maksud memperoleh keuntungan. Harta perdagangan dihitung dari nilai aset
lancar yang dikurangi hutang jangka pendek yang jatuh temponya hanya setahun. Selisih dari
hitungan tersebut, apabila mencapai nisab, maka wajib dizakati. Sementara itu, nilai zakat
perdagangan adalah 85 gram emas. Tarif zakatnya adalah 2,5 % dan sudah mencapai satu tahun atau
sehaul. Rumusnya adalah sebagai berikut: Zakat perdagangan = 2,5% x (aset lancar – hutang jangka
pendek) Sebagai misal, seorang pengusaha memiliki aset lancar senilai Rp200.000.000, dengan
hutang jangka pendek senilai Rp50.000.000. Jika harga emas saat ini adalah Rp922.000/gram, maka
nishab zakat senilai Rp78.370.000. Pengusaha tersebut sudah wajib zakat atas harta dagangnya. Zakat
perdagangan yang perlu ditunaikan sebesar 2,5% x (Rp200.000.000 - Rp50.000.000) = Rp3.750.000.

3. Zakat perusahaan Para ulama menganalogikan zakat perusahaan dengan zakat perdagangan. Karena
itulah, nisab zakat perusahaan disamakan dengan zakat perdagangan, senilai 85 gram emas. ,Harta
perusahaan sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu (1) harta dalam bentuk barang, baik itu sarana atau
prasarana; (2) harta yang disimpan di bank; dan (3) harga dalam bentuk piutang. Ketiga harta tersebut
wajib dizakati dengan dikurangi hutang jangka pendek yang jatuh temponya hanya setahun. Rumus
perhitungannya adalah sebagai berikut: Zakat perusahaan = 2,5% x (aset lancar – hutang jangka
pendek) Sebagai misal, suatu perusahaan memiliki aset usaha senilai Rp2.000.000.000, dengan hutang
jangka pendek senilai Rp500.000.000. Jika harga emas saat ini Rp922.000/gram, maka nishab zakat
senilai Rp78.370.000. Karena itu, perusahaan tersebut sudah wajib dizakati. Zakat perusahaan yang
perlu ditunaikan sebesar 2,5% x (Rp2.000.000.000 - Rp500.000.000) = Rp37.500.000.
4. Zakat saham Zakat saham dapat ditunaikan jika keuntungan investasi sudah mencapai nisabnya.
Nilai nisab zakat saham sama dengan zakat emas, yaitu 85 gram. Tarif zakatnya adalah 2,5 % serta
sudah mencapai satu tahun. Artinya, jika harga emas saat ini Rp922.000/gram, maka nishab zakat
saham senilai Rp78.370.000. Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut: Zakat saham = 2,5% x
Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun Contoh perhitungannya, seseorang selama 1 tahun penuh
memiliki total keuntungan saham senilai Rp100.000.000. Jika harga emas saat ini Rp922.000/gram,
maka nishab zakat senilai Rp78.370.000. Karena itu, keuntungan saham orang tersebut sudah wajib
dizakati. Zakat mal dari saham yang perlu ditunaikan sebesar 2,5% x Rp100.000.000 =
Rp2.500.000,-.

5. Zakat penghasilan Zakat penghasilan atau zakat profesi berasal dari pendapatan rutin yang
dikerjakan sehari-hari. Menurut Baznas, standar nisab zakat penghasilan adalah R5.240.000 per bulan.
Sementara itu, jumlah zakat yang dikeluarkan adalah 2,5%. Jadi, perhitungan zakat penghasilan
adalah sebagai berikut: Zakat penghasilan = Jumlah pendapatan bruto x 2.5% Sebagai misal, jika
seseorang memperoleh gaji sebesar Rp8.000.000 per bulan, maka zakat penghasilan yang harus
dibayarkan adalah 8.000.000 x 2,5% = Rp200.000. Baca juga: Tabel Zakat Fitrah 2021: Nilai
Nominal Uang di Jawa Barat & Jakarta Zakat Fitrah dan Cara Perhitungannya Zakat fitrah adalah
zakat yang wajib ditunaikan seorang muslim pada Ramadan, sejak memasuki awal bulan puasa
hingga menjelang salat Idulfitri. Besaran zakat fitrah adalah sebanyak satu sha makanan pokok daerah
setempat, sesuai dengan hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata: "Rasulullah SAW mewajibkan
zakat fitrah satu sha kurma atau sha dari gandum bagi setiap hamba sahaya [budak] maupun yang
merdeka, laki-laki maupun perempuan, kecil maupun besar, dari kaum muslimin," (H.R. Bukhari).
Berdasarkan hadis di atas, penunaian zakat fitrah adalah dengan makanan pokok sebanyak satu sha.
Di Indonesia, makanan pokoknya adalah beras. Lantas, berapa nilai satu sha beras tersebut? Ukuran
sha adalah wadah yang digunakan untuk minum dan berbentuk seperti gelas. Takarannya setara
dengan empat mud. Jika dikonversikan ke gram, 1 sha setara dengan 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras.
Artinya, jika seorang muslim bermaksud menunaikan zakat fitrah dengan beras, maka ia harus
membayar sebanyak 2,5 kilogram atau 3,5 liter beras beras. Sementara itu, jika tidak ingin ditunaikan
dengan makanan pokok, menurut ulama mazhab Hanafi, zakat fitrah juga dapat ditunaikan dalam
bentuk uang senilai harga 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Di setiap daerah di Indonesia, harga berasnya
bervariasi, sebagai misal, Baznas Kota Palu menetapkan bahwa pembayaran zakat fitrah dengan uang
sebanyak Rp25.000. Sementara itu di Jakarta adalah Rp40.000, di Yogyakarta Rp30.000, dan
sebagainya. Bagi umat Islam yang bermaksud menunaikan zakat dengan uang dapat memantau
imbauan dari Baznas wilayah setempat, khususnya mengenai nilai uang zakat yang harus ditunaikan.

Baca selengkapnya di artikel "Cara Menghitung Zakat Fitrah & Zakat Mal, dari Emas hingga
Saham", https://tirto.id/ge89

Anda mungkin juga menyukai