SKRIPSI
Oleh
Jakarta
2022
SKRIPSI NON-KELAS MULTIDISIPLIN
SKRIPSI
Oleh
Jakarta
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia kini semakin dekat dalam hal perdagangan dan investasi lintas batas, tidak
lagi terbatas jarak, zona waktu dan bahasa, dimana sistem bisnis ekonomi nasional
bergabung menjadi satu sistem ekonomi global besar yang saling bergantung.
Perdagangan internasional (ekspor-impor) diakui sebagai penentu paling signifikan
dari pembangunan ekonomi suatu negara di seluruh dunia karena pergerakan
barang dan jasa ke dalam dan ke luar menghasilkan arus keluar dan masuknya
devisa.. Impor merupakan pembelian atau pemasukan barang dari luar negeri ke
dalam negeri. Indonesia juga tidak luput dari.kegiatan impor guna memenuhi
kebutuhan dalam negeri.
Badan Pusat Statistik (2022) mendefinisikan impor sebagai pemasukan barang dan
jasa yang dibeli oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain yang
berakibat timbulnya arus keluar mata uang asing dari dalam negeri.
Mey Risa (2018) menyebutkan impor adalah mendatangkan barang dari luar
negeri atau atau suatu kegiatan dalam perdagangan dengan cara memberi barang
dari luar negeri untuk dikirimkan ke dalam negeri.
Berikut ini adalah data BPS mengenai nilai impor migas dan non migas Indonesia
Desember 2020-Desember 2021.
Gambar 1.1: Nilai Impor Migas dan Non Migas Indonesia Desember 2020-
Desember 2021
Dalam data impor, setiap jenis barang kiriman dicatat dalam sistem kode
klasifikasi dimana kode ini merupakan standar umum yang diakui dan digunakan
dalam dunia internasional untuk menyeragamkan produk. Di Indonesia,
penggolongan barang yang digunakan di dalam statistik impor adalah klasifikasi
barang impor yang berdasarkan pada Buku Tarif Kepabeanan Indonesia 2017
(BTKI 2017) mengacu pada amandemen keempat dari World Customs
Organization (WCO) sebagai lembaga Internasional yang menyusun klasifikasi
Harmonized System (HS).
Data impor Indonesia yang dipublikasikan oleh beberapa lembaga seperti Badan
Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian sering
tidak sesuai antara ketiga lembaga tersebut, tetapi data yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik, telah mencakup data dari Kementerian Perdagangan dan
Kementerian Perindustrian sehingga bisa dikatakan lebih akurat namun data
tersebut masih dalam bentuk table pdf saja sehingga tidak mudah menggunakan
data data tersebut untuk keperluan transaksi tertentu.
Untuk itu diperlukan bantuan dari teknologi informasi agar data data tersebut dapat
lebih mudah digunakan. Selama beberapa dekade belakangan ini teknologi
informasi sudah sangat berkembang pesat dan cepat serta sudah menjadi bagian
dari hidup manusia terutama dalam bidang pedagangan dan investasi, dimana
informasi menjadi pilar pendukung untuk melakukan sebuah transaksi. Oleh
karena teknologi informasi memiliki peranan penting dan banyak di gunakan
sebagai penunjang bisnis dalam perencanaan dan pengembangan inovasi maka
ketersediaan informasi yang berkualitas dapat di gunakan untuk monitoring dalam
mencapai suatu tujuan bisnis. Hasil monitoring yang tepat dan akurat akan
membantu dalam membuat keputusan, strategi dan kebijakan bisnis. Teknologi
Informasi monitoring akan efektif dan efisen jika data dapat di visualisasi dengan
baik. Salah satu bentuk visualisasi data adalah menggunakan dashboard yang cara
penyampain informasinya dalam bentuk table, report, indicator visual, dan
lainnya. Informasi pada dashboard di tampilkan dalam bentuk sebuah layar yang
membuat user lebih mudah menggunakan informasi yang tersedia yang sangat
berguna dalam mengawasi dan mengatur bisnis.
Menurut Ivo Damyaov & Nikolay Tsankov (2019), Dashboard adalah sebuah
tampilan visual dari informasi yang diperlukan untuk mencapai satu atau lebih
tujuan yang disatukan dan diatur menjadi satu tampilan sehingga informasi dapat
dipantau sekilas. Dashboard yang digunakanpun dapat dipakai dalam berbagai
bidang sesuai dengan kebutuhan karena itu dashboard yang dibuat harus
menghasilkan sebuah keputusan dan aksi yang produktif sehingga menjadi salah
satu bentuk nyata adanya peran teknologi dalam kemudahan mendapatkan
informasi..
Di Indonesia, masih sedikit penerapan visualisasi data seperti ini secara umum.
Dashboard hanya akan ditemui pada perusahaan besar atau yang memang bergerak
dalam bidang teknologi dan riset. Dalam perancangan visual data ini bentuk
Dashboard dinamis mungkin akan relevan untuk dirancang karena berupa Website
Dashboard. Adapun definisi dari Dashboard dinamis adalah dashboard yang
memvisualisasikan data langsung dari storage, interaktif dan ramah pengguna
(User Friendly). Untuk itu tidak hanya sebuah tampilan yang bagus saja, namun
kegunaan dari Dashboard itu sendiri penting bagi kesuksesan implementasi
visualisasi data tersebut..
Dari data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik tahun 2021, pengolongan barang
impor Indonesia memakai 2 dijit HS yang terdiri atas 99 Bab, 21 Pos dan memiliki
9.374 deskripsi golongan barang yang lebih detil mencakup asal negara dan barang
yang diimpor dari negara tersebut.. Dengan sedemikian banyaknya uraian
golongan barang dan perincian maka pengunaan teknologi informasi untuk
visualisasi data impor tersebut akan mempermudah dan mempercepat pencarian
data yang sangat membantu dan berguna dalam membuat suatu keputusan, strategi
dan kebijakan bisnis. Untuk itu kami berminat membuat sebuah rancangan
visualisasi berupa dashboard impor berdasarkan data impor Indonesia yang
dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik.. Oleh karena itu kami mengajukan
skripsi dengan judul “Dashboard Impor Indonesia”.
1. Data yang digunakan didapat dari BPS (Badan Pusat Statisik) Indonesia dalam
Buletin Statistik Perdagangan Luar Negeri Impor Desember 2021
Mankiw, N.G., Euston, Q., & Peter, W (2014) mendefinisikan impor sebagai
barang dan jasa yang diolah di luar negeri untuk dijual ke dalam negeri.
Mey Risa (2018) menyebutkan impor adalah mendatangkan barang dari luar
negeri atau atau suatu kegiatan dalam perdagangan dengan cara memberi barang
dari luar negeri untuk dikirimkan ke dalam negeri
c) Barang Modal
Merupakan barang yang digunakan dalam proses produksi barang atau
pelayanan. Barang modal merupakan aktiva tetap yang dihasilkan oleh satu
bisnis yang pada gilirannya digunakan oleh bisnis kedua untuk menghasilkan
barang atau jasa konsumen.
Contohnya: Barang modal kecuali alat angkutan, alat angkutan untuk industri,
mobil penumpang.
Penjelasan :
Dua digit pertama menunjukkan Bab tempat suatu barang diklasifikasikan.
Contoh tersebut menunjukkan topi termasuk dalam Bab 65, yang memuat
"Tutup Kepala dan Bagiannya" Dua digit angka berikutnya menunjukkan
Heading atau pos barang pada suatu Bab. Contoh di atas menunjukkan bahwa
topi diklasifikasikan pada pos 6504. Pos ini memuat "Topi dan tutup kepala
lainnya, dianyam atau dibuat dengan merakit strip dari berbagai bahan, diberi
garis atau dirapikan pinggirannya maupun tidak" Enam digit angka pertama
menunjukkan sub-heading atau sub-pos pada setiap pos dan bab yang dimaksud.
Pada contoh di atas, barang tersebut diklasifikasikan pada sub-pos 6504.00
Delapan digit angka tersebut berasal dari teks ASEAN Harmonized Tariff
Nomenclature (AHTN), dan menunjukkan pos tarif nasional yang diambil dari
BTBMI. Pos tarif ini menunjukkan besarnya pembebanan (Bea Masuk, PPN,
PPnBM atau Cukai) serta peraturan lain yang mungkin mengikat barang tersebut
2.3. Figma
Figma adalah Editor grafis vector dan alat prototyping dengan berbasis web
serta fitur offline tambahan yang diaktifkan oleh aplikasi desktop untuk Mac OS
dan Windows. Terdapat juga aplikasi untuk Android dan IOS yaitu Figma
Mirror. Figma merupakan desain digital dan alat prototyping. Figma juga
disebut sebagai aplikasi desain UI dan UX yang dapat digunakan untuk
membuat situs web, aplikasi.
Figma memiliki keungulan di bagian fitur, alat desain, dan prototipe project
sejenis dan tidak memiliki fitur kunci, sehingga Figma menjadi pilihan utama
jika dibangingkan dengan yang lain. Fitur yang di miliki Figma terbukti dapat
menghemat waktu desainer dan membuat project serta kerjasama dalam bentuk
tim berjalan lebih lancar.
2. Figma Mirror
Figma Mirror adalah Sebuah aplikasi Figma yang berbasis aplikasi pada
Android dan juga IOS. Figma Mirror ini digunakan hanya untuk aplikasi
pendamping dari Figma, yang digunakan untuk melihat prototype Figma dari
Smartphone, dengan waktu nyata (real-time).
3. Figma Website
Figma Website adalah aplikasi Figma yang berbasis Website, yang bisa
digunakan tanpa melakukan Download aplikasi Figma pada computer atau
laptop. Akan tetapi untuk mengakses Figma Website diharuskan untuk
terhubung ke jaringan atau Online.
3. Planning
Planning merupakan tahapan awal dalam pembuatan sebuah perangkat lunak.
Dengan menyediakan hal dasar seperti mendapatkan sumber daya (resources)
yang akan dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis
Melakukan Analisa terhadap kebutuhan yang diperlukan perangkat lunak
(user) dan melakukan pengembangan sesuai kebutuhan user. Dan membuat
dokumen kebutuhan fungsional.
5. Design
Melakukan proses transformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang
sudah lengkap, dokumen desain system fokus pada bagaimana dapat
memenuhi fungsi fungsi yang dibutuhkan. Agar sesuai dengan perangkat
lunak yang akan dirancang.
6. Pengembangan (development)
Mengonversi desain ke system informasi yang lengkap sesuai yang telah
diperoleh dan melakukan instalasi lingkungan system yang dibutuhkan.
Dengan membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian.
Seperti berkas atau file yang akan melalui proses pengujian, pengodean,
pengompilasian, mempernaiki, dan membersihkan program.
8. Implementation
Tahapan ini merupakan proses implementasi perangkat lunak pada
lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari
permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
10. Disposisi
Menjelaskan aktivitas akhir dari pengembangan system dan membangun data
yang sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang user perlukan.
- Agregasi
Agregasi, yaitu hubungan antar class yang menyatakan hubungan “has-a”.
yang dimana dengan ada atau tidaknya bagian ini, maka masih akan berfungsi
atau masih bisa di jalankan.
Contoh : Sepeda motor dengan kaca spion
3.1.1 Initiation
Kegiatan yang dilakukan pada tahap initiation adalah pengumpulan data-data dan
informasi yang berhubungan dengan kegiatan import negara Indonesia guna
membentuk suatu tampilan dashboard kegiatan import yang terjadi.
3.1.2 Pre-Production
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pre-production adalah pengelompokkan
untuk data dan informasi dari kegiatan import negara Indonesia berdasarkan
kategori, asal negara, dan HS code produk yang bertujuan memudahkan dalam
pembuatan tree-map yang akan digunakan dalam dashboard.
3.1.3 Production
Tahap production dalam membuat dashboard import negara Indonesia yang
dibutuhkan dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu:
1. Mengolah data dan informasi yang didapat sebelumnya menjadi sebuah file
excel.
2. Membuat perancangan desain untuk dashboard menggunakan Figma.
3.1.4 Testing
Pada tahap testing, data yang sudah diolah menjadi file excel sebelumnya akan
dibuat menjadi suatu data tree-map untuk memudahkan dalam pembuatan
dashboard yang akan dibuat. Kemudian data tersebut akan di export kedalam
desain dashboard pada Figma serta melakukan beberapa uji fungsi pada
dashboard yang dibuat apakah dashboard yang sudah dibuat berjalan sesuai
dengan keinginan.
3.1.5 Release
Pada tahap release, dashboard yang sudah dibuat dan didesain akan direalisasikan
berupa website yang berisi tentang data dan informasi kegiatan import yang sudah
dilakukan negara Indonesia pada tahun 2021.
A. Tampilan dari Main Dashboard dari Import Indonesia pada tahun 2021 seperti
pada tampilan berikut ini:
Ini merupakan tampilan dari Main Dashboard dari perancangan visualisasi kami,
dan di Dashboard ini kami menampilkan beberapa informasi seperti data Import
Indonesia, produk apa, dan bisa memilih tampilan apa yang ingin ditampilkan,
seperti Tree Map, Geo Map, Over time, Global Share. Dan juga dapat melihat
product dengan siapa kita berpartner.
C. Merupakan Tampilan Dashboard yang ada pada produk yang kita pilih, dan
menampilkan dengan negara apa saja kita import berdasarkan produk yang kita
pilih.
Mankiw, N.G., Euston, Q., & Peter, W. 2014. Pengantar Ekonomi Makro. Alih
Bahasa : Biro Bahasa Alkemis. Salemba Empat. Jakarta.
Astuti, Wahyu Puji, 2019, Manfaat Ekspor Impor, Mutiara Aksara, Semarang
Simarmata, J., Romindo, R., Putra, S. H., Prasetio, A., Siregar, M. N., Ardiana, D.
P., et al. , 2020, Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen, Yayasan
Kita Menulis