Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nida Dhiya Arkani

Kelas : HES20A

NIM : 42004051

Hadits 1018

Larangan berutang dan anjuran para debitur untuk melunasi utangnya

‫ (( َم ْن َأخَ َذ َأ ْم َوا َل‬: ‫صلَّى هللا َعلَيْه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ قَا َل َرسُو ُل هللا‬: ‫ض َي هّللا َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫َوع َْن أبِي هُ َري َْرةَ َر‬
ِ ‫َاس ي ُِر ْي ُد ِإ ْتاَل فَهَا َأ ْتلَفَهُ هللا )) َر َواهُ الب‬
،43‫ُخَاري‬ َ ‫َاس يُر ْي ُد َأدَا َءهَا َأ َّدى هللا َع ْنهُ َو َم ْن َأ َخ َذ َأ ْم َو‬
ِ ‫ال الن‬ ِ ‫الن‬
‫َواب ُْن َما َجهُ َو َغي ِْر ِه َما‬
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang mengambil
harta orang lain (berhutang), dengan tujuan membayarnya (mengembalikannya), maka Allah
akan menunaikannya. Sebaliknya, barangsiapa yang mengambil harta orang lain untuk
menghabiskannya (tidak melunasinya), Allah akan membinasakannya.” (HR. Bukhari dan Ibnu
Majah)

ٌ‫ال ُمف َردَاتُ َج ِدي َدة‬

‫ يَْأ ُخ ُذ‬- ‫َأ َخ َذ‬


: Mengambil 
: Harta ‫ل‬ ٌ ‫َأ ْم َوا ٌل م َما‬ 
ِ ‫َأ َرا َد – ي‬
: Ingin‫ُر ْي ُد‬ 
: Menunaikan)‫َأدَا ٌء (َأ َّدى – يَُؤ دِّى‬ 
: Merusak/Melenyapkan)‫ف‬ُ ِ‫ف (َأ ْتلَفَ – يُ ْتل‬ ٌ ‫ِإ ْتاَل‬ 

Pemuda berbakti dan berbudi pekerti


Nama semasa jahiliyah : Abdusy Syams
Kuniyah : Abu Hurairah

Nama setelah memeluk Islam : Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi

Lahir : 598 M

Wafat : 678 M (57 H)

Berasal dari suku Daus, masuk Islam melalui Thufail bin ‘Amir Ad-Dausy, salah seorang
pemimpin suku tersebut.

Setelah masuk Islam, pergi ke Madinah menemui Rasul SAW tuk berkhidmat dengan sepenuh
hati. Ia tinggal bersama ahli Shuffah di beranda Masjid Nabawi.

Memiliki seorang ibu yang sudah tua dan sangat disayanginya. Ia ingin ibunya memeluk agama
Islam, tapi menolak bahkan mencela Rasulullah SAW. Abu Hurairah sangat sedih dan pergi
menemui Rasulullah sambil menangis.

“Mengapa engkau menangis wahai Abu Hirra?” sapa Nabi. Abu Hurairah menjelaskan apa yang
terjadi sambil meminta Nabi mendoakan ibunya. Lalu Nabi berdoa agar ibu Abu Hurairah
terbuka hatinya tuk masuk Islam.

Suatu hari Abu Hurairah menemui ibunya. Sebelum membuka pintu ia mendengar suara
gemericik air, kemudian terdengar suara ibunya”Tunggu di tempatmu, Nak!”

Setelah dipersilakan mmasuk, Abu Hurairah kaget tetkala ibunya langsung menyambut dengan
ucapan dua kalimat syahadat. Alangkah bahagianya Abu Hurairah, keinginannya tercapai.
Segera ia kembali menemui Rasulullah. “Dulu aku menangis karena sedih, sekarang aku
menangis karena gembira”

Abu Hurairah sangat menyayangi ibunya, terlebih setelah ibunya masuk Islam. Ia selalu hormat
dan berbakti kepada ibunya. Setiap akan pergi meninggalkan rumah, ia berdiri lebih dulu
didepan pintu kamar ibunya mengucapkan salam, “Assalamu’alaiki wa rahmatullah wa
barakatuh, ya ummah!”

Ibunya menjawab dengan lembut, Wa’alaikas salam wa rahmatulllah wa barakatuh, ya bunayya”

Kemudian Abu Hurairah mendoakan ibunya, “Rahimakillahu kama rabbay tini shaghira”
(semoga Allah mengasihi ibu sebagaimana ibu merawatku waktu kecil).

Ibunya membalas doa putranya dengan doa yang tak kalah indahnya, “Wa rahimakallahu kama
barartani kabira” (semoga Allah mengasihimu sebagaimana sengkau berbuat baik kepadaku
setelah kau dewasa).
Abu Hurairah aktif mengajak orang lain agar memuliakan dan berbuat baik menyayangi kedua
orang tua. Suatu hari ia melihat dua orang berjalan bersma, yang satu lebih tua dari yang lainnya.
Abu Hurairah bertanya kepada yang muda, siapa orang tua ini? “Ayahku,” jawab anak muda itu.

Lalu Abu Hurairah menasihatinya, “Janganlah engkau memanggilnya dengan menyebut


namanya. Jangan berjalan di hadapannya. Dan jangan duduk sebelum dia duduk lebih dahulu.”

Begitulah Abu Hurairah, sangat sayang kepada ibunya dan hormat kepada yang lebih tua.

Penjelasan dan Kandungan Hadits


Yakin mampu melunasinya

Islam mengajarkan kita untuk tidak berhutang sebelum dirasa sanggup untuk membayarnya di
kemudian hari. Sebab utang bukanlah perkara sepele, harta (utang) yang kita pinjam adalah hak
orang lain yang harus kita kembalikan. Menyepelekan pelunasan utang sama dengan
menyepelekan hak orang lain.

Berhutang dengan niat baik dan akan melunasinya

Berhutang dengan niatan buruk adalah sebuah perilaku zalim. Beberapa tujuan/niatan buruk
terseb ut seperti;

1. Berhutang untuk menutupi utang yang tak terbayar


2. Berhutang untuk sekedar bersenang-senang
3. Berhutang dengan niat meminta. Karena meminta biasanya tidak diberikan, maka ia
beralih ke hutang dengan niatan meminta.
4. Berhutang dengan niatan tidak melunasinya

Hikmah
1. Sebisa mungkin hindari diri dari berhutang
2. Kalau ingin berhutang, pastikan sanggup untuk melunasinya di kemudian hari
3. Jangan berhutang untuk menutupi utang yang tak terbayar
4. Ketika dirasa sudah mampu untuk melunasi utang, segera tuntaskan
Hadits 1019

‫ (( َم ْن َح َم َل ِم ْن ُأ َّمتِي‬: ‫صلّى هللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ‫ال َرسُوْ ُل هللا‬ َ َ‫ ق‬: ‫ت‬ ْ َ‫ض َي هللا َع ْنهَا قَال‬
ِ ‫َوع َْن عَاِئ َشةَ َر‬
،‫ َوَأبُوهُ يَ ْعلَى‬،‫ضيَهُ؛ فََأنَا َولِيُّهُ )) َر َواهُ َأحْ َم ُد بِِإ ْسنَا ِد َجيِّ ٍد‬
ِ ‫ ثُ َّم َماتَ قَب َْل َأ ْن يَ ْق‬،‫ضاِئ ِه‬
َ َ‫ ثُ َّم َجهَ َد فِي ق‬،‫َد ْينًا‬
)) ‫َوالطَ ْب َرانِي فِي (( اَألوْ َس ِط‬
Dari Aisyah ra, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang membawa utang
kemudian ia bersungguh-sungguh untuk membayarnya lalu meninggal sebelum melunasinya,
maka akulah walinya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang baik dan hadits riwayat Abu Ya’la dan
Thabrani dalam kitab Ausath)

ٌ‫ال ُم ْف َردَاتُ َج ِد ْي َدة‬

‫َح َم َل – يَحْ ِم ُل‬


: Membawa 
: Utang ‫ْن‬ ٌ ‫َدي‬ 
: Bersungguh-sungguh‫جهَ َد – يَجْ هَ ُد‬ َ 
: Menuntaskan/Menunaikan )‫ضى‬ِ ‫ضى – يَ ْق‬ َ َ‫ضا ٌء (ق‬َ َ‫ق‬ 
: Mati‫وت‬ ُ ‫َماتَ – يَ ُم‬ 

Wanita yang Cerdas


Nama : Aisyah

Sejarah Islam mencatat nama beberapa wanita Muslimah yang kiprahnya dalam ilmu agama,
khususnya hadits sangatlah penting. Ibnu Sa’ad pada kitab Thabaqat menghitung sekitar 700
perawi Muslimah yang pernah ada. dan berada di rangking pertama, tersebutlah nama Aisyah
binti Abu Bakar.

Dialah istri Rasulullah SAW, sekaligus putri sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dikenal
sebagai sosok yang cerdas, seperti dalam periwayatan hadits, ia menjadi yang diperhitungkan,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Sebagaimana diuraikan Muhammad Ibrahim Salim dalam buku Perempuan-perempuan Mulia di


Sekitar Rasulullah, adalah kebersamaan yang cukup lama dengan Rasulullah menjadi faktor
dominan dibalik kefakihan serta keluasan ilmu yang dimiliki Aisyah.
Dinikahi Rasulullah pada usia 9 tahun. Sekitar 10 tahun Aisyah mendampingi Nabi SAW, dan
selama itu pula ia banyak menyerap keluasan ilmu Rasul.

Bukan tanpa sebab Nabi memilih Aisyah sebagai pendamping, karena itu merupakan wahyu dari
Allah SWT melalui mimipinya. Hari-harinya dilalui dengan siraman ilmu dari Rasulullah. Ia
tinggal di kamar yang berdampingan dengan Masjid Nabawi.

Di kamar itulah banyak wahyu diturunkan. Dari sinilah ia memiliki wawasan dan keluasan ilmu,
terutama dalam masalah-masalah keagamaan, baik yang dikaji dari Al-Qur’an, hadits, maupun
ilmu-ilmu fiqh.

Abdul Bara mengungkapkan, selain pakar dalam bidang ilmu tafsir, hadits, dan fiqh, Aisyah juga
menguasai ilmu kedokteran, syair dan ilmu genealogi (ilmu keturunan). Seiring itu,
kepeduliannya terhadap ilmu pengetahuan semakin tertanam.

Ia giat berlatih membaca (qira’ah), pengajarnya adalah Asy Syifa binti Abdullah bin Syam Al-
Qursyiah. Dengan kecerdasannyan dalam berbagai kesempatan Aisyah kerap datang dengan ide-
ide cemerlang juga tutur katanya yang santun, dan ini sangat membantu dalam meringankan
tugas dakwah Rasulullah.

Penjelasan dan Kandungan Hadits


1. Wajib dalam melunasi utang

Membayar/melunasi utang adalah sebuah kewajiban yang harus ditunaikan oleg orang yang
berutang. Bahkan Islam mengajarkan bagi orang yang sudah mampu untuk melunasi utang,
agar sesegera mungkin utangnya dilunasi. Menudna-nunda pembayaran utang bagi orang
yang telah memiliki kemampuan untuk melunasinya dikategorikan sebagai tindakan dzalim.

2. Allah akan menolong orang yang berusaha melunasi hutangnya

“Jika seorang muslim berhutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin
melunasinya, maka Allah akan memudahkan baginya untuk melunasi utang tersebut di
dunia.” (HR. Ibnu Majah, no. 2408; An-Nasa’i, no. 4609. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
bahwa hadits ini hasan)

Siapa yang mati dalam keadaan utangnya belum dilunasi, padahal ia tidak menyepelekannya
seperti ia termasuk orang yang sulit melunasi (fakir) atau ia mati tiba-tiba padahal ia
memiliki harta yang tersembunyi dan niatannya memang untuk melunasi utang tersebut di
dunia. Ini menurut salah satu pengertian yang disebutkan oleh Ibnu Hajar dalan Fath Al-Bari,
5 : 54

3. Pelunasan utang oleh ahli waris


Asy-Syaukani berkata,”Hadits ini adalah dorongan agar ahli waris segera melunasi utang
mayit. Karena status orang yang berutang masih menggantung disebabkan oleh utangnya
sampai utang tersebut lunas. Ancaman dalam hadits ini ditunjukkan bagi orang yang
memiliki harta tuk melunasi utangnya, lantas tidak ia lunasi. Sedangkan orang yang tidak
memiliki harta dan sudah bertekad ingin melunasinya, maka ia akan mendapat pertolongan
Allah tuk membersihkan utangnya sebagaimana hal ini diterangkan dalam beberapa hadits.”
(Nail Al-Authar, 6 : 114)

Hikmah
1. Ketika sudah memiliki harta yang cukup, segera lunasi utang
2. Bersungguh-sungguhlah dalam melunasi utang

Daftar Pustaka
1. Muhammad Abdul Wahab, LC l Mon 27 August 2018 08:40 l
https://www.rumahfiqih.com/y.php?id=558
2. Muhammad Wasitho, LC l Juni 27, 2011 l
https://abufawaz.wordpress.com/2011/06/27/%D8%A3%D8%AD
%D9%83%D8%A7%D9%85-%D8%A7%D9%84%D9%82%D8%B1%D8%B6-
%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%81%D9%82%D9%87-
%D8%A7%D9%84%D8%A5%D8%B3%D9%84%D8%A7%D9%85%D9%8A-keutamaan-dan-
bahaya-hutang-piutang-menurut/
3. Chairul Akhmad l Kamis 04 Oct 2012 l
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/10/04/mbd9rm-kisah-
indah-abu-hurairah
4. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc l February 29, 2016 l https://rumaysho.com/12991-
allah-akan-menolong-orang-yang-berutang.html
5. Fatwa Tarjih l February 1, 2020 l https://fatwatarjih.or.id/persoalan-hutang-orang-yang-
telah-meninggal-dunia/
6. Elba Damhuri l Sabtu 02 May 2020 20:51 WIB l
https://republika.co.id/berita/q9piii440/aisyah-binti-abubakar-sosok-muslimah-lengkap-
dan-inspiratif

Anda mungkin juga menyukai