Click To Next
TUGAS
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Anggota Kelompok :
1.Rina Resiana Dewi (30)
2.Wanda Putri Ardhani (35)
KEJUJURA
N
I. PENGERTIAN JUJUR
Jujur dalam Bahasa Indonesia berarti lurus hati, tidak berbohong dalam
permasalahan, berkata apa adanya, dan tidak curang dalam masalah permainan.
Sedangkan kejujuran adalah sifat dari jujur, ketulusan dan kelurusan dari hati.
Kejujuran dalam bahasa Arab adalah Ash-Shidqu yaitu percaya, benar, dan
berkata benar. Dengan demikian, kejujuran adalah sifat dari manusia yang
timbul dari hati dan keluar tanpa adanya kesalahan yang mendorong akan
perbuatan yang tidak sia-sia.
Kejujuran secara istilah yaitu kesesuain antara ucapan maupun perkataan,
sesuai antara informasi dan kenyataan. Kejujuran merupakan ketegasan dan
kemantapan hati. Kejujuran juga merupakan sesuatu yang baik yang tidak
dicampuri dengan kedustaan maupun kebohongan.
II. DALIL TENTANG KEJUJURAN
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan
katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu
dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya,
maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70-71]
Surat Al-Israa’ : 53
Artinya :
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku : “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan
yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan (suka) menimbulkan perselisihan diantara
mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.[Al-Israa’ : 53]
Hadist Shohih Riwayat Tirmidzi
رسول هَّللا
ِ ت ِم ْنُ ظ ْ ِ قَا َل حف، َرض َي هَّللا ُ َع ْنهما، ب ٍ ِطالَ سن ب ِْن َعلِ ِّي ب ِْن أبي ِ َع ْن أبي ُم َح َّم ٍد ْال َح: الثَّاني
ب ِريبةٌ » رواه َ َو ْال َك ِذ،ٌق طُمأنينَة َ ُك إِلَى َما ال يَريب
َ فَإِ َّن الصِّ ْد، ك َ ُ « َد ْع ما يَ ِريب: صلّى هللاُ َعلَ ْي ِه و َسلَّم َ
. حديث صحي ٌح ٌ : التِرْ مذي وقال
وا ْع ِدلْ إِلى َما ال تَ ُش ُّك فيه، ُك ما تَ ُش ُّك في ِحلِّه ْ ا ْتر: ُ َو َمعْناه، ض ِّمهاَ بفتح الياء و ِ و
َ ُ ه » كَ ُ بيير
ِ « : ُ هُ قَ ْول
.
Artinya: Kedua: Dari Abu Muhammad Al Hasan Bin Ali 8 عنه888 رضيهللا, Ia Berkata Aku
menghafal hadits dari Nabi 8 وسلم8 عليه888لیهللا88ص, Yaitu: “Tinggalkanlah olehmu apa saja yang
kamu ragukan dan beralihlah kepada yang tidak kamu ragukan,Sesungguhnya Kejujuran
itu ketenangan dan Kedustaan itu kebimbangan”(Hadits Shohih Riwayat Tirmidzi)
iii. Pembagian sifat jujur
Menurut imam Al-Gazali, sifat jujur atau benar (siddiq) dibedakan menjadi tiga
yaitu sebagai berikut:
Jujur dalam niat atau berkehendak yaitu tiada dorongan bagi seseorang dalam
sengaja tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah SWT.
Jujur dalam perkataan (lisan) yaitu kesesuaian antar berita yang diterima dengan
yang disampaikan. Menepati janji termasuk jujur dalam perkataan.
Jujur dalam perbuatan/amaliah yaitu beramal dengan sungguh-sungguh sehingga
perbuatan jahimnya tidak menunjukan sesuatu yang ada dalam batinnya dan
menjadi tabiat bagi dirinya.
iv. CIRI-CIRI PERILAKU JUJUR
Berkata terus terang
Berbuat sesuai aturan.
Berani mengakui kesalahan.
Bertanggungjawab.
Berani minta maaf.
1. Jujur dalam niat, yakni kemurnian niat dan benarnya azimah / tekad, dan
tetapnya irodah / kehendak.
2. Benar dalam ucapan yakni hanya mengucapkan kebenaran dan membuang
kebatilan, laghwu dan lahwu (sia-sia dan tiada guna) yang diharamkan.
3. Benar dalam amal yakni dengan menyesuaikan ucapan dengan perbuatan,
sedangkan penyesuaiannya adalah dengan petunjuk Kitabullah dan Sunnah
Rasulullah sholallohu alaihi wassalam.
VIi. JANJI ALLAH TERHADAP ORANG-ORANG YANG JUJUR
“Aku hafal dari Rosululloh sholallohu alaihi wassalam: “Tinggalkanlah perkara yang
meragukanmu kepada perkara yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran adalah
ketenangan, dan bohong adalah kecemasan”. (lihat Shohih Jami’: 3377)
“Barangsiapa meminta kepada Alloh mati syahid dengan jujur, Alloh angkat dia ketingkatan
orang-orang yang syahid”. (HR. Muslim: 1773)
Mendapatkan berkah.
)) َوإِنْ َكتَ َما َو َك َّذبَا ُم ِحقَتْ بَ َر َكةُ بَ ْي ِع ِه َما،ص َدقَا َو بَيَّنَا بُ ْو ِر َك لَ ُه َما فِ ْي بَ ْي ِع ِه َما
َ ْ فَإِن،الخيَا ِر َمالَ ْم يَتَفَ َّرقَا
ِ ِان ب
ِ (( البَ ْي َع
“Penjual dan pembeli (memiliki) pilihan sebelum mereka berdua berpisah, jika berdua
berkata jujur dan menjelaskan (kekurangannya) maka diberkahi jual beli mereka. Dan
jika berdua menyembunyikan (kekurangan) dan berbohong maka dihapus keberkahan
jual beli mereka berdua”.(HR. Bukhori: 1)
VIIi. PENGARUH KEJUJURAN DI MASYARAKAT
Jujur menyimpan pengaruh yang baik dalam menjinakkan hati, tolong menolong,
berkasih sayang dan mengikat hati, sebaliknya kebohongan akan menanamkan
kedengkian, menghapus kepercayaan dan menumbuhkan keraguan sebagai akibat dari
tindakan berpura-pura dan tidak tetap yang senantiasa telah menjadi karakter para
pembohong.
Kejujuran akan menanamkan kepercayaan dalam jiwa, ketentraman, kelapangan dan
kasih sayang (kelemah lembutan), sehingga manusia menjadi bergantung kepada para
da’i yang jujur dan benar (niatnya), mereka mempercayainya, dan merasa aman
disisinya.
ix. PENGARUH KEJUJURAN TERHADAP KEKUATAN IMAN DAN
KEBANGKITAN UMAT
Jujur adalah salah satu tanda keimanan, petunjuk kuat adanya iman dalam
hati pelakunya, bukti murni atas kehidupannya. Tidak ada seorang muslim
naik ketingkatan jujur kecuali hal itu baik baginya dan mewajibkan pujian
dan pahala yang besar.
Alloh ta’ala berfirman yang artinya:”Di antara orang-orang mukmin itu ada
orang-orang yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada Alloh;
Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang
menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya). Supaya Alloh
memberikan balasan kepada orang-orang yang benar (jujur) itu Karena
kebenarannya (kejujurannya), dan menyiksa orang munafik jika dikehendaki-
Nya, atau menerima Taubat mereka. Sesungguhnya Alloh adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab [33]: 23-24)
x. Kekuatan dari kejujuran