Anda di halaman 1dari 95

Laporan Keuangan

Beserta

Laporan Auditor Independen

PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk

Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2018, 2017 dan 2016


DAFTAR ISI

Halaman

Laporan Auditor Independen i - ii

Laporan Posisi Keuangan 1-2

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3

Laporan Perubahan Ekuitas 4

Laporan Arus Kas 5

Catatan Atas Laporan Keuangan 6 – 89


PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2018, 2017, 2016 DAN 1 JANUARI 2016 / 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2016 /
Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016*) 31 Desember 2015*)

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,2g,5,27 386.051.628 1.460.137.450 1.789.981.420 523.977.050
Piutang usaha - Bersih 2d,2e,2k,6,27 44.253.398.215 13.006.831.622 7.608.433.357 10.349.902.905
Pajak dibayar dimuka 10a 1.419.459.717 1.226.906.825 540.475.918 215.905.170
Persediaan 2j,7 33.940.867.168 25.123.574.265 23.876.568.061 26.197.869.012
Uang muka dan biaya dibayar dimuka 8 22.345.058.252 30.731.578 91.216.654 2.023.608.040
JUMLAH ASET LANCAR 102.344.834.980 40.848.181.740 33.906.675.410 39.311.262.177

ASET TIDAK LANCAR


Uang muka dan biaya dibayar dimuka 8 - 20.563.150.000 20.563.150.000 20.563.150.000
Aset tetap
Harga perolehan 2h,9 249.659.038.382 249.421.951.373 230.851.247.522 228.758.103.262
Akumulasi penyusutan 2h,9 (118.997.270.201) (91.711.506.920) (83.212.423.506) (76.648.059.804)
Piutang lain-lain pihak berelasi 2e,2i,2k,25b,27 124.664.989.893 126.733.799.525 124.550.899.769 131.172.385.685
Aset pajak tangguhan 10c 2.815.606.889 6.267.716.536 32.398.764.120 28.043.044.220
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 258.142.364.964 311.275.110.513 325.151.637.905 331.888.623.364

JUMLAH ASET 360.487.199.944 352.123.292.253 359.058.313.315 371.199.885.541

*) Disajikan kembali (Catatan 4)

Mengetahui
Direktur Utama Direktur

Dwi Hartanto Baharaja S

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
1
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2018, 2017, 2016 DAN 1 JANUARI 2016 / 31 DESEMBER 2015
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali dinyatakan lain)
1 Januari 2016 /
Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016*) 31 Desember 2015*)

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 2d,2e,2l,11,27 30.973.382.399 32.554.602.977 38.058.718.275 32.412.521.527
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun:
- Utang bank 2d,2e,2q,12,27 33.989.511.745 8.170.614.767 6.453.916.528 233.249.980.029
- Utang sewa pembiayaan 2m,3c,13 11.518.645.125 13.908.441.669 47.402.168.450 81.229.203.115
Beban akrual 14,27,28 50.772.534.978 42.776.235.939 34.531.793.052 21.154.402.123
Utang pajak 10b 12.929.279.774 8.170.254.712 6.037.587.781 4.766.798.135
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 140.183.354.022 105.580.150.064 132.484.184.086 372.812.904.929

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun:
- Utang bank 2d,2e,2q,12,27 212.003.163.549 241.284.797.538 246.089.641.640 31.043.359.300
Liabilitas imbalan pasca kerja 2n,15 2.020.987.529 1.565.804.383 1.293.617.572 1.184.789.083
Utang lain-lain pihak berelasi 2i,25c - 136.960.135.499 81.870.989.972 39.036.580.974
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 214.024.151.078 379.810.737.420 329.254.249.184 71.264.729.357

JUMLAH LIABILITAS 354.207.505.100 485.390.887.484 461.738.433.270 444.077.634.286

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 dan Rp6.250.000
per saham pada tanggal 31 Desember 2018,
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016
Modal ditempatkan dan disetor penuh
1.500.000.000 dan 2.000 saham pada tanggal
31 Desember 2018 dan 31 Desember 2017 16,28 150.000.000.000 12.500.000.000 12.500.000.000 12.500.000.000
Saldo laba (rugi) (144.288.920.600) (146.400.213.826) (115.805.151.593) (85.884.809.875)
Pendapatan komprehensif lain 568.615.444 632.618.594 625.031.638 507.061.130
JUMLAH EKUITAS 6.279.694.844 (133.267.595.231) (102.680.119.955) (72.877.748.745)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 360.487.199.944 352.123.292.253 359.058.313.315 371.199.885.541

*) Disajikan kembali (Catatan 4)

Mengetahui
Direktur Utama Direktur

Dwi Hartanto Baharaja S

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
2
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016*)


PENJUALAN 2o,2s,17,26 104.333.358.722 102.412.256.968 52.592.847.585
BEBAN POKOK PENJUALAN 2s,18,26 85.090.577.500 85.564.494.049 44.327.847.934
LABA KOTOR 19.242.781.222 16.847.762.919 8.264.999.651

Beban pemasaran 2o,2s,19,26 (2.892.292.214) (3.883.480.626) (2.943.460.210)


Beban umum dan administrasi 2o,2s,20,26 (8.348.130.101) (8.364.032.339) (11.809.760.987)
Pendapatan bunga 2o,2s,21,26 7.117.615.098 11.848.554 6.389.862
Beban keuangan 2o,2s,22,26 (9.442.666.525) (9.925.557.240) (19.450.800.835)
Laba (rugi) pelepasan aset 2s,9 - 2.421.289.140 (5.600.000.000)
Pendapatan (beban) lain-lain 2s,23,26 (92.570.224) (1.574.374.043) (2.782.752.601)

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 5.584.737.256 (4.466.543.635) (34.315.385.120)

TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN


Kini 2p,3,10c1 - - -
Tangguhan 2p,3,10c2 (3.473.444.030) (26.128.518.598) 4.395.043.402
Jumlah Pajak Penghasilan (3.473.444.030) (26.128.518.598) 4.395.043.402

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2.111.293.226 (30.595.062.233) (29.920.341.718)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN


Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke dalam laba/rugi:
- Pengukuran kembali atas imbalan pasca kerja (85.337.533) 10.115.942 157.294.011
- Pajak penghasilan terkait 10c 21.334.383 (2.528.986) (39.323.503)
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain (64.003.150) 7.586.956 117.970.508

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF


TAHUN BERJALAN 2.047.290.077 (30.587.475.277) (29.802.371.210)

LABA PER SAHAM 2r,24 4,06 (20,40) (19,95)

*) Disajikan kembali (Catatan 4)

Mengetahui
Direktur Utama Direktur

Dwi Hartanto Baharaja S

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
3
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali dinyatakan lain)

Penghasilan (Beban)
Catatan Modal Saham Saldo Laba (Rugi) Komprehensif Lain Jumlah Ekuitas
Saldo per 31 Desember 2014
Sebelum penyajian kembali 12.500.000.000 (26.113.057.764) - (13.613.057.764)

Koreksi atas penyajian kembali imbalan pasca kerja - (1.208.302.956) 302.075.739 (906.227.217)

Saldo per 1 Januari 2015 setelah penyajian kembali 12.500.000.000 (27.321.360.720) 302.075.739 (14.519.284.981)

Rugi tahun berjalan - (58.563.449.155) 204.985.391 (58.358.463.764)

Saldo per 31 Desember 2015 12.500.000.000 (85.884.809.875) 507.061.130 (72.877.748.745)

Rugi tahun berjalan - (29.920.341.718) 117.970.508 (29.802.371.210)

Saldo per 31 Desember 2016 12.500.000.000 (115.805.151.593) 625.031.638 (102.680.119.955)

Rugi tahun berjalan - (30.595.062.233) 7.586.956 (30.587.475.277)

Saldo per 31 Desember 2017 12.500.000.000 (146.400.213.826) 632.618.594 (133.267.595.233)

Rugi tahun berjalan - 2.111.293.226 (64.003.150) 2.047.290.077

Setoran modal 137.500.000.000 - - 137.500.000.000

Saldo per 31 Desember 2018 150.000.000.000 (144.288.920.600) 568.615.444 6.279.694.844

Mengetahui
Direktur Utama Direktur

Dwi Hartanto Baharaja S

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
4
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Dalam Rupiah Penuh, Kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2018 31 Desember 2017 31 Desember 2016


Penerimaan dari pelanggan 72.099.078.513 94.257.995.130 53.524.207.654
Pembayaran kepada pemasok (46.261.385.526) (64.441.010.649) (20.315.784.129)
Pembayaran kepada karyawan (15.000.873.007) (13.429.631.240) (12.407.169.370)
Penerimaan bunga 18.122.536 11.848.554 6.389.862
Pembayaran bunga dan beban keuangan lainnya (12.372.258.013) (981.874.779) (4.046.609.343)
Pembayaran pajak penghasilan (2.497.996.142) (2.643.267.966) (68.318.416)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi (4.015.311.639) 12.774.059.050 16.692.716.258

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


(Perolehan) aset tetap 9,28 (237.087.009) (1.432.000.000) (8.621.099.000)
Pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi 24b,25,28 (7.450.531.057) (5.983.888.547) (44.568.040.247)
Pengembalian pinjaman dari pihak berelasi 24b,25,28 16.618.833.250 3.800.988.791 51.189.526.163
Kas bersih (digunakan untuk) aktivitas investasi 8.931.215.183 (3.614.899.756) (1.999.613.084)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi 24b,28 3.902.990.300 4.848.325.570 1.021.615.934
Pembayaran pinjaman kepada pihak berelasi 24b,28 (44.863.125.799) (5.673.913.893) (4.175.988.028)
Pembayaran pinjaman bank 12,28 (3.462.737.010) (4.559.397.272) (3.293.545.329)
Pembayaran sewa pembiayaan 13,28 (2.389.796.543) (4.141.583.058) (4.982.940.915)
Tambahan setoran modal 16 41.500.000.000 - -
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas pendanaan (5.312.669.052) (9.526.568.652) (11.430.858.338)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS


DAN SETARA KAS (396.765.508) (367.409.358) 3.262.244.835

PENGARUH SELISIH KURS MATA UANG ASING (677.320.314) 37.565.388 (1.996.240.466)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.460.137.450 1.789.981.420 523.977.051

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 2d,2e,2g,5,27 386.051.628 1.460.137.450 1.789.981.420

Mengetahui
Direktur Utama Direktur

Dwi Hartanto Baharaja S

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
5
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Arkha Jayanti Persada Tbk. (“Perusahaan“) didirikan berdasarkan akta No. 83 tanggal 24 November 1999
yang dibuat dihadapan Notaris B. Wirastuti Puntaraksma, S.H., M.Kn., Notaris di Depok. Akta pendirian tersebut
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C-11154.HT.01.01.TH.2003 tanggal 21 Mei 2003.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir Berdasarkan akta No. 18 tanggal
26 Oktober 2018, yang dibuat dihadapan Notaris Rahayu Ningsih, S.H., Notaris di Jakarta Selatan dan telah
mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-0023750.AH.01.02.TAHUN 2018 tanggal 1 November 2018 terdapat perubahan anggaran
dasar Perusahaan, perubahan anggaran dasar tersebut antara lain berkaitan dengan:

a. Perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan terbuka.


b. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan penawaran umum saham-saham perdana Perusahaan
(Initial Public Offering).
c. Menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan Perusahaan dalam jumlah sebanyak-banyaknya
500.000.000 lembar saham dengan masing-masing nilai nominal sebesar Rp100.
d. Menyetujui melepaskan dan mengesampingkan hak masing-masing pemegang saham Perusahaan untuk
mengambil bagian terlebih dahulu (Right of First Refusal) atas saham baru.
e. Menyetujui rencana Perusahaan untuk melakukan pencatatan saham-saham Perusahaan di Bursa Efek
Indonesia.
f. Menyetujui Perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Berdasarkan akta No. 1 tanggal 24 Agustus 2018, yang dibuat dihadapan Notaris Hartati, S.H., M.Kn., Notaris di
Kabupaten Bogor dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0018116.AH.01.02 tanggal 4 September 2018 serta
diumumkan dalam Berita Negara No. AHU-AH.01.03-0238840 tanggal 4 September 2018. Perubahan anggaran
dasar terakhir tersebut antara lain berkaitan dengan:

a. Peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp12.500.000.000 menjadi sebesar
Rp600.000.000.000, terbagi atas 6.000.000.000 saham masing-masing saham dengan nominal sebesar
Rp100.
b. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor dari semula sebesar Rp12.500.000.000 menjadi sebesar
Rp150.000.000.000.
c. Penurunan nilai nominal saham dari semula sebesar Rp6.250.000 per lembar saham menjadi sebesar Rp100
per lembar saham.
d. Menyetujui pengeluaran saham yang masih dalam simpanan sejumlah 1.375.000.000 saham dengan
masing-masing nilai nominal sebesar Rp100, sehingga seluruhnya seharga Rp137.500.000.000.

Perusahaan dikendalikan oleh PT Arkha Tanto Prima, induk Perusahaan yang berkedudukan di Indonesia.
Pemegang saham terbesar PT Arkha Tanto Prima adalah Tuan Dwi Hartanto.

6
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM (lanjutan)

b. Bidang dan Lokasi Usaha

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan
meliputi Perdagangan lokal, Antar pulau, ekspor, impor, pengecer, agen, suplier, leveransir, grosir, distributor,
perwakilan dari perusahaan lain baik atas tanggungan sendiri maupun atas tanggungan orang lain, secara
amanat atau komisi. Ruang lingkup kegiatan Perusahaan saat ini meliputi bidang pabrikasi komponen alat berat,
jasa pengangkutan batu bara dan pembuatan dump truck.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersil pada tahun 2009.

Perusahaan berkedudukan di Jl. Lanbau No. 8 Kampung Gudang RT.06 RW.09, Kelurahan Karang Asam Barat,
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor – 16810.

c. Susunan Komisaris dan Direksi

Berdasarkan akta No. 18 tanggal 26 Oktober 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Rahayu Ningsih, S.H., dan akta
No. 8 tanggal 6 November 2017 yang dibuat dihadapan Notaris Yudha Setyagraha Tedianto, S.H., M.M., M.Kn.,
serta akta No. 16 tanggal 25 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Sjach Rizal Firdaus S.H., M.Kn., susunan
Komisaris dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016
adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Devon Widodo Dwi Hartanto Dwi Hartanto
Prawiroyudo
Komisaris : Tatit Jatmiko - -
Komisaris Independen : Jeremia Kaban - -

Direksi
Direktur Utama : Dwi Hartanto Tatit Jatmiko Tatit Jatmiko
Direktur : Baharaja Sianipar Lasmini Nurhayati Novi Lasmini Nurhayati Novi
Direktur Independen : Aditya Surya
Tjahjanaputra Baharaja Sianipar -

Pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 jumlah karyawan tetap Perusahaan masing-masing berjumlah
103, 59 dan 63 orang.(Tidak diaudit)

d. Penyelesaian Laporan Keuangan

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan yang
telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2019.

7
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

a. Pernyataan Kepatuhan

Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia yang mencakup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK), sekarang Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), yaitu Peraturan No. VIII. G.7 yang terlampir
dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan”. Kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan
keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan Perusahaan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dan menggunakan
konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.

Laporan arus kas disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan
pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (“Rp”)
yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, disajikan
dalam Rupiah (“Rp”) penuh, kecuali dinyatakan lain.

Kecuali dinyatakan dibawah ini, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan
tahunan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 yang telah sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.

c. Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”)

Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar dan interpretasi baru dan revisi yang dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan
efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2018.

Penerapan dari perubahan standar interpretasi akuntansi atas standar akuntansi berikut, yang berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2018 dan relevan bagi perusahaan namun tidak menyebabkan perubahan signifikan atas
kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak yang material terhadap jumlah yang dilaporkan di
laporan keuangan Perusahaan:

 PSAK 2 “Laporan Arus Kas”


 PSAK 16 “Aset Tetap”
 PSAK 46 “Pajak Penghasilan”

8
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

c. Perubahan atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)

Berikut ini adalah dampak atas perubahan dan penyesuaian atas standar dan interpretasi standar diatas yang
relevan dan signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan:

 PSAK 2 “Laporan Arus Kas Tentang Prakarsa Pengungkapan”

Amandemen ini mensyaratkan agar Perusahaan menyediakan pengungkapan bagi pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang
timbul dari arus kas maupun perubahan nonkas.

Perusahaan telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam amandemen standar ini. (Catatan 28).

Penerapan dari amandemen dan penyesuaian standar akuntansi baru diatas, yang berlaku efektif sejak tanggal 1
Januari 2018 tidak berpengaruh signifikan atas kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak memberikan dampak
yang material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan.

Standar akuntansi yang telah dipublikasikan dan relevan terhadap kegiatan operasi Perusahaan yang belum
berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019 adalah sebagai berikut:

 PSAK 71 “Instrumen Keuangan”


 PSAK 72 “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”
 PSAK 73 “Sewa”
 ISAK 33 “Transaksi Valuta Asing dan Imbalan di Muka”
 ISAK 34 “Ketidakpastian dalam Perlakukan Pajak Penghasilan”

Pada tanggal pengesahan laporan keuangan, Perusahaan sedang mempertimbangkan implikasi dari penerapan
standar tersebut, terhadap laporan keuangan Perusahaan.

d. Penjabaran Mata Uang Asing

Mata Uang Fungsional dan Penyajian

Perusahaan menerapkan PSAK 10 “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing”, yang mengatur
bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan
entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan
lingkungan ekonomi utama dimana Perusahaan beroperasi (mata uang fungsional).

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian.

9
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d. Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)

Transaksi dan Saldo

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan
adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang
asing diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang berhubungan dengan kas dan setara kas disajikan pada laporan laba
rugi komprehensif sebagai kerugian/keuntungan selisih kurs.

Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi
efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan
diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada laba komprehensif
lainnya.

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal
31 Desember 2018, 2017 dan 2016 adalah sebagai berikut:

Satuan 31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Dolar Amerika Serikat (USD) 1 14.481 13.548 13.436
Euro (EUR) 1 16.560 16.174 14.162
Jepang Yen (JPY) 100 131 120 115

e. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Perusahan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori:

(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang;
(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan
(d) Aset keuangan tersedia untuk dijual.

Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

10
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk
tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek (short term profit-taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan,
kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi Perusahaan yang diukur pada nilai
wajar dari aset terkait.

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat
pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui
di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) yang
belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian)
dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.

(b) Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

- Yang dimaksudkan oleh Perusahaan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diperdagangkan, serta
yang pada saat pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau
- Dalam hal Perusahaan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang
dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal
terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset
keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi
komprehensif sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.

11
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

(c) Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo

Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Perusahaan
mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo,
kecuali:

- Aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi;
- Aset keuangan yang ditetapkan oleh Perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
- Aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku
bunga efektif.

Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi
komprehensif dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan
nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan keuangan sebagai
“Cadangan Kerugian Penurunan Nilai”.

(d) Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang ditetapkan untuk dimiliki
untuk periode tertentu dimana yang akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku
bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah
biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugian atas
perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi komprehensif, kecuali untuk kerugian penurunan nilai
dan laba rugi selisih kurs untuk instrumen utang, untuk instrumen ekuitas, laba rugi selisih kurs diakui
sebagai bagian dari ekuitas, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia
untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas
perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui di laporan perubahan laporan laba rugi komprehensif,
diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang
timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk
dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
12
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Liabilitas Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori:

(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan
(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan dikeluarkan dari laporan posisi keuangan ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau
kadaluarsa.

(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan untuk diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan
tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang
terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai
instrumen lindung nilai.

Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan
sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/ (kerugian)
yang belum direalisasi dari kenaikan/ (penurunan) nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari
liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.

Jika Perusahaan pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai nilai wajar
melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah.
Berdasarkan PSAK 55, instrumen utang yang diklasifikasikan sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak
utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan.

Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen
keuangan”.

(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur
pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.

Setelah pengakuan awal, Perusahaan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif
diakui sebagai “Beban bunga”.

Klasifikasi atas Instrumen Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari
informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi instrumen keuangan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
13
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Klasifikasi atas Instrumen Keuangan (lanjutan)

Diukur pada nilai wajar melalui Dalam kelompok Investasi saham


laporan laba rugi diperdagangkan diperdagangkan
Aset
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas
Keuangan
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Dimiliki hingga jatuh tempo - -
Diukur pada nilai wajar melalui Liabilitas keuangan dalam
-
laporan laba rugi kelompok diperdagangkan
Liabilitas
Diukur dengan biaya perolehan yang Pinjaman yang diterima
Keuangan
diamortisasi Utang usaha
Utang lain-lain

f. Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan
atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan
diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai terjadi hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai
merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset (peristiwa kerugian)
dan peristiwa kerugian (peristiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Untuk investasi pada instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, penurunan nilai wajar
efek yang signifikan dan berkepanjangan di bawah harga perolehan dapat dianggap sebagai indikator bahwa aset
tersebut mengalami penurunan nilai.

Aset Dicatat Sebesar Harga Perolehan Diamortisasi

Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat
aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan
yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset
dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan memiliki
tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah
tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Perusahaan dapat mengukur
penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.

Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan
secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat
kredit debitur), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi
komprehensif.

14
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mencakup kas, dan bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi jangka pendek
likuid lainnya yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.

h. Aset Tetap

Perusahaan menerapkan PSAK 16 “Aset Tetap”.

Biaya perolehan aset tetap meliputi harga perolehan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan
dan maksud manajemen. Estimasi awal biaya pembongkaran atau pemindahan aset tetap ditambahkan sebagai
biaya perolehan.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Tarif
penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap. Masa manfaat ekonomis atas aset tetap adalah sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Masa Manfaat

Bangunan : 20 tahun
Kendaraan : 8 tahun
Mesin dan Peralatan Pabrik : 8 tahun
Inventaris Kantor : 5 tahun

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat aset
tetap) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun berjalan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya.

Nilai residu, metode penyusutan dan masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau kembali dan disesuaikan, jika
perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.

Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dan tidak
didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan
diamortisasikan sepanjang umur hukum hak.

Beban pemeliharaan dan perbaikan di bebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang
dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.

15
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Transaksi Pihak Berelasi

Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Pihak berelasi adalah orang atau Perusahaan yang terkait dengan Perusahaan:

(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;


ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,
entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
ii. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau
ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi
dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas
pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vii. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil
manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Perusahaan mengungkapkan jumlah kompensasi yang dibayarkan kepada karyawan kunci sebagaimana yang
dipersyaratkan oleh PSAK 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Kompensasi yang diungkapkan
mencakup imbalan kerja jangka pendek, imbalan kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon
pemutusan kontrak kerja dan pembayaran berbasis saham.

j. Persediaan

Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method) dan meliputi seluruh biaya pembelian,
biaya konversi dan biaya lain yang terjadi untuk membawa persediaan ke lokasi dan kondisinya yang sekarang.

16
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

k. Piutang Usaha dan Piutang Non-Usaha

Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa
dalam kegiatan usaha normal.

Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal
jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak
lancar.

Piutang non-usaha merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak ketiga
atau pihak berelasi.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih,
dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat
bukti yang objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan
awal piutang.

Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat
menunjukan adanya penurunan nilai piutang.

Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa
depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan
apabila efek diskonto tidak material.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban penurunan nilai”.
Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada
periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang
selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap
“beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi.

l. Utang Usaha

Utang usaha adalah liabilitas untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan
usaha normal. Utang usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam
jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif.

17
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Transaksi Sewa

Perusahaan menerapkan PSAK 30 ”Sewa” untuk mengakui transaksi sewa. Penentuan apakah suatu kontrak
merupakan, atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni
apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak
untuk menggunakan aset tersebut.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut
terpenuhi:

1. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya
memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;

2. Opsi pembaharuan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian,
kecuali ketentuan pembaharuan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;

3. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu;
atau

4. Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya
pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario 1, 3, atau 4 dan pada tanggal pembaharuan atau
perpanjangan sewa pada skenario 2.

Perlakuan Akuntansi untuk Lessee

Sewa pembiayaan, yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan suatu aset kepada Perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.

Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban
keuangan dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.

Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa
Perusahaan akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan
disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat aset atau masa sewa, mana yang lebih pendek. Pembayaran sewa
dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan
dasar garis lurus (straight line basis) selama masa sewa.

18
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

m. Transaksi Sewa (lanjutan)

Perlakuan Akuntansi sebagai Lessor

Sewa dimana Perusahaan tetap mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait
dengan kepemilikan suatu aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Biaya langsung awal yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke nilai tercatat aset
sewaan dan diakui ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan selama masa sewa
sesuai dengan dasar pengakuan pendapatan sewa.

n. Imbalan Karyawan

Kewajiban Imbalan Kerja

Perusahaan menerapkan PSAK 24, “Imbalan Kerja”, yang mengatur akuntansi dan pengungkapan untuk imbalan
kerja, yang meliputi imbalan kerja jangka pendek (misalnya pembayaran cuti sakit) dan imbalan kerja jangka
panjang (misalnya cuti berimbalan jangka panjang, imbalan kesehatan pasca kerja).

Perusahaan memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan
diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja, atau kompensasi.

Perusahaan harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan
No.13 tahun 2003 atau Peraturan Perusahaan (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU
Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun,
pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan
pasti. Liabilitas manfaat pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.

Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban
imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan
biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen
menggunakan metode projected unit credit.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan
menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar
aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang
akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan
yang bersangkutan.

19
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

n. Imbalan Karyawan (lanjutan)

Kewajiban Imbalan Kerja (lanjutan)

Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang
diharapkan dari karyawan yang ditanggung. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program
imbalan pasti atau perubahan liabilitas imbalan kerja dari rencana yang telah ada diamortisasi selama beberapa
tahun sampai dengan imbalan tersebut dinyatakan menjadi hak karyawan.

Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Perusahaan membayar sejumlah iuran
tertentu kepada suatu entitas terpisah.

Perusahaan tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas
tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa
yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan
karyawan ketika terutang.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya

Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka
panjang, diakui di laporan posisi keuangan berdasarkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif.

Pesangon pemutusan kontrak kerja

Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun
normal. Perusahaan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perusahaan menunjukkan
komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal
terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan.

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa
dalam kegiatan usaha normal. Pendapatan disajikan neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur,
potongan harga dan diskon.

Perusahaan mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan
manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada Perusahaan dan kriteria tertentu telah dipenuhi untuk
setiap aktivitas Perusahaan.

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan barang
telah berpindah kepada pelanggan.

Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan.

Penghasilan bunga diakui berdasarkan proporsi waktu dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

20
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

p. Pajak Penghasilan dan Tangguhan

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak
tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui
ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

Beban pajak penghasilan pada laporan keuangan diakui berdasarkan estimasi manajemen atas nilai rata-rata
tertimbang tarif pajak penghasilan tahunan yang diharapkan untuk keseluruhan periode keuangan.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di
negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen
secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan
dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan
provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua
perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan
keuangan.

Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada
saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat
transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara
substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan
tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa
depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan,
kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan
oleh Perusahaan dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset
dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara
neto.

21
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

q. Pinjaman

Perusahaan menerapkan PSAK No. 26 ”Biaya Pinjaman”. Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar
nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian
(qualifying assets), dikapitalisasi sehingga aset tersebut selesai secara substansial. Biaya pinjaman lainnya diakui
sebagai beban pada periode terjadinya.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari
dua belas (12) bulan setelah periode pelaporan.

r. Laba Per Saham

Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 “Laba per Saham”. Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan
akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laba per saham dasar dihitung
dengan membagi jumlah laba tahun yang berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
sepanjang periode pelaporan.

s. Segmen Operasi

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada
pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab
mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah
yang mengambil keputusan strategis.

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan dan asumsi
atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut adalah
berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

Perusahaan berkeyakinan bahwa pengungkapan mencakup pertimbangan, estimasi dan asumsi yang dibuat oleh
manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan.

Pertimbangan

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan
yang memiliki dampak paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

22
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Pertimbangan (lanjutan)

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset
keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan sebagaimana
diungkapkan dalam Catatan 2e.

b. Cadangan Penurunan Nilai Aset Keuangan

Penyisihan kerugian penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dicadangkan pada suatu jumlah yang
menurut pertimbangan manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset
keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan secara spesifik menelaah apakah telah
terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Penelaahan tersebut dilakukan dengan memprediksi arus kas masuk dan menghitung nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto yang sesuai dengan kondisi aset keuangan pada tanggal laporan posisi
keuangan.

Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunujukkan bahwa peristiwa yang merugikan
telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa
datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Perusahaan menentukan bukti penurunan nilai atas piutang secara kolektif karena manajemen yakin bahwa
piutang memiliki risiko kredit, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan
yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang,
kerugian penurunan nilai sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba
rugi komprehensif.

c. Sewa

Perusahaan mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessor atau lessee
untuk beberapa aset tertentu. Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari
aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK No. 30 ”Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untuk membuat
pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.

23
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Pertimbangan (lanjutan)

d. Penentuan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana Perusahaan
beroperasi. Manajemen menetapkan mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang tersebut
adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari produk dan jasa yang diberikan.

Estimasi dan Asumsi

Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

a. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai
wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku
bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode
penilaian yang berbeda.

Perusahaan menggunakan pertimbangan dalam menentukan berbagai metode dan asumsi yang terutama
berdasarkan kondisi pasar yang ada pada tiap akhir periode pelaporan. Perusahaan telah menggunakan analisis
arus kas yang didiskontokan untuk berbagai aset keuangan aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak
diperdagangkan pada pasar aktif.

b. Imbalan Pensiun

Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria menggunakan
asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian,
tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2n). Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas
pensiun.

Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga
yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan
untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan
mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan
yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas pensiun yang terkait.

Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.

24
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

c. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap

Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari
penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman
Perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila
prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau
keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa
mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang
diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan
nilai tercatat aset tetap.

d. Pajak Penghasilan

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.

e. Realisasi Pajak Tangguhan

Perusahaan melakukan penelaahan atas nilai tercatat aset pajak tangguhan pada setiap akhir tahun pelaporan
dan mengurangi nilai tersebut sebesar penghasilan kena pajak tersedia untuk penggunaan seluruh atau sebagian
dari aset pajak tangguhan tersebut. Penelaahan Perusahaan atas pengakuan aset pajak tangguhan untuk
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan didasarkan atas tingkat dan waktu taksiran penghasilan kena pajak
pada periode pelaporan berikutnya.

Taksiran penghasilan kena pajak didasarkan pada hasil pencapaian Perusahaan di masa lalu dan ekspektasi di
masa depan terhadap pendapatan dan beban, serta strategi perencanaan perpajakan di masa depan. Namun,
tidak terdapat kepastian bahwa Perusahaan dapat menghasilkan penghasilan kena pajak yang memadai untuk
memungkinkan penggunaan sebagian atau seluruh bagian dari aset pajak tangguhan tersebut.

f. Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan

Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat
ini atau masa depan karena kemungkinan adanya pemeriksaan dari otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul
terkait dengan interprestasi dari peraturan perpajakan yang kompleks dan jumlah dan waktu dari penghasilan
kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak
pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah
cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK No.57, “Provisi Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi”.
Perusahaan menganalisa semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan liabilitas pajak
untuk beban yang belum diakui harus diakui.

25
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

a. Penyajian kembali laporan keuangan per 31 Desember 2016 dan 2015 dilakukan karena pada tahun-tahun
tersebut Perusahaan belum melakukan pencadangan atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 24 tentang “Imbalan Pasca Kerja”.

b. Penyajian kembali laporan keuangan per 31 Desember 2016 atas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
PSAK No. 25 tentang kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan kesalahan atas perubahan
pengakuan liabilitas kepada PT Chandra Sakti Utama Leassing, berdasarkan surat tanggapan usulan
penyelesaian kewajiban Perusahaan Nomor 049/LIT/HO/CSUL/VI/2019 tanggal 13 Juni 2019. Dimana
Perusahaan masih memiiki kewajiban sebesar Rp5.000.000.000 yang telah disepakati bersama. (catatan 31).

Dampak dari penyajian kembali laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Penyesuaian 2016
2016 Penyajian Kembali (Disajikan Kembali)

Aset
Aset Pajak Tangguhan 35.206.708.992 (2.807.944.872) 32.398.764.120

Liabilitas
Utang sewa pembiayaan 42.402.168.450 5.000.000.000 47.402.168.450
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - 1.293.617.572 1.293.617.572

Ekuitas
Saldo Laba (Rugi) (106.078.557.512) (4.726.594.082) (110.805.151.593)
Pendapatan Komprehensif Lainnya - 625.031.638 625.031.638

Beban Usaha
Beban Umum dan Administrasi 11.543.638.487 266.122.500 11.809.760.987
Pajak Penghasilan 7.226.114.767 (2.831.071.364) 4.395.043.402

Penyesuaian 2016
2016 Penyajian Kembali (Disajikan Kembali)

Laba/(rugi) komprehensif lainnya


yang tidak direklasifikasi ke dalam
laba/rugi:
- Keuntungan/(kerugian) aktuarial dari
program pensiun manfaat pasti - 157.294.011 157.294.011
- Pajak penghasilan terkait - (39.323.503) (39.323.503)

26
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Penyesuaian 2015
2015 Penyajian Kembali (Disajikan Kembali)

Aset
Aset Pajak Tangguhan 27.980.594.225 62.449.995 28.043.044.220

Liabilitas
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja - 1.184.789.083 1.184.789.083

Ekuitas
Saldo Laba (Rugi) (84.255.409.658) (1.629.400.218) (85.884.809.875)
Pendapatan Komprehensif Lainnya - 507.061.130 507.061.130

Beban Usaha
Beban Umum dan Administrasi 13.900.108.155 249.799.982 14.149.908.137
Pajak Penghasilan 18.693.587.360 130.778.459 18.824.365.819

Laba/(rugi) komprehensif lainnya


yang tidak direklasifikasi ke dalam
laba/rugi:
- Keuntungan/(kerugian) aktuarial dari
program pensiun manfaat pasti - 273.313.855 273.313.855
- Pajak penghasilan terkait - (68.328.464) (68.328.464)

27
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN SETARA KAS

Rincian kas dan setara kas adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Kas
Rupiah 4.537.780 6.037.569 78.851.629

Bank
Rupiah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 140.463.285 - -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 49.238.777 858.289.027 26.700.956
PT Bank Commonwealth 31.617.917 3.049.761 2.128.888
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 23.901.287 30.291.454 81.459.169
PT Bank Permata Tbk 8.637.423 7.216.895 3.322.420
PT Bank Victoria Syariah 6.767.508 402.352.257 656.175.116
PT Bank MNC Internasional Tbk 3.303.209 53.150.171 53.091.149
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 2.827.727 3.067.727 3.267.727
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.633.807 1.988.707 2.360.707
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - 414.515
PT Indonesia Eximbank - - 784.880.536
Jumlah Bank Rupiah 269.390.940 1.359.405.999 1.613.801.183

Dolar Amerika
PT Bank MNC Internasional Tbk 82.172.000 76.901.158 76.324.407
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 14.514.451 - -
PT Bank Permata Tbk 6.676.610 7.246.554 8.028.547
PT Bank CIMB Niaga Tbk 5.323.072 6.883.739 7.516.770
PT Bank Commonwealth 3.302.247 3.265.610 3.386.409
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 134.528 396.821 2.005.860
PT Bank Danamon Indonesia Tbk - - 66.615
Jumlah Bank Dolar Amerika 112.122.908 94.693.882 97.328.608
Jumlah Bank 381.513.848 1.454.099.881 1.711.129.791
Jumlah Kas dan Setara Kas 386.051.628 1.460.137.450 1.789.981.420

Suku bunga per tahun yang berlaku selama periode berjalan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Jasa Giro – Rupiah 6,50% - 10,50% 4,25% - 9,00% 5,75% - 9,50%


Jasa Giro – Dolar Amerika 1,75% - 3,00 1,25% - 2,25% 0,60% - 2,50%

Seluruh rekening bank ditempatkan pada bank pihak ketiga.

28
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pihak Ketiga
Rupiah
PT Hino Motors Sales Indonesia 7.893.191.493 4.829.000.000 -
PT Swadaya Graha 7.701.541.008 - -
PT Komatsu Indonesia 6.514.405.424 2.373.676.466 174.312.998
PT Pamapersada Nusantara 4.095.549.903 2.301.570.836 -
PT Victor Dua Tiga Mega 3.607.749.090 5.307.749.090 6.357.749.090
PT Bangun Bejana Baja 3.309.131.568 - -
PT Pindad (Persero) 2.001.450.000 - 455.507.888
KSO Haka Modern Mitra 1.986.560.875 - -
PT Chakra Jawara 1.273.747.883 217.800.000 -
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk 1.237.440.672 - -
PT KSO Adhi-Giwin 799.748.526 298.441.853 735.870.359
PT Manna Jaya 735.870.359 735.870.359 322.839.000
PT Caturpilar Perkasa 583.058.000 583.058.000 583.058.000
PT Patria Karya Utama 566.581.544 584.902.303 112.841.394
PT Caturpilar Tuju Wali Wali 341.400.000 - -
PT Huawei Tech Investment 82.971.275 111.659.430 -
PT Hyva Indonesia 49.610.000 636.559.000 27.922.687
PT Menara Terus Makmur - - 2.077.093.279
Lain-Lain (Dibawah Rp50.000.000) 3.144.440.485 - -
Jumlah Pihak Ketiga Rupiah 45.924.448.105 17.980.287.337 10.847.194.695

Dolar Amerika
S-Tank Engineering Co.,Ltd. 2.567.481.277 - -
Lain-Lain (Dibawah Rp50.000.000) - - 53.069.925
Jumlah Pihak Ketiga Dolar Amerika 2.567.481.277 - 53.069.925
Jumlah Piutang Pihak Ketiga 48.491.929.382 17.980.287.337 10.900.264.620
Cadangan Penurunan Nilai (4.238.531.167) (4.973.455.715) (3.291.831.263)
Jumlah Piutang Usaha 44.253.398.215 13.006.831.622 7.608.433.357

29
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Saldo piutang usaha berdasarkan umur:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Lancar 24.481.929.028 10.035.767.302 1.996.103.503


Lewat Jatuh Tempo:
1 – 30 Hari 1.190.430.303 307.502.203 419.138.720
31 – 60 Hari 10.649.073.644 30.800.000 69.306.594
61 – 90 Hari 4.194.825.377 - 182.655.106
Lebih Dari 90 Hari 7.975.671.030 7.606.217.832 8.233.060.697
48.491.929.382 17.980.287.337 10.900.264.620
Cadangan Penurunan Nilai (4.238.531.167) (4.973.455.715) (3.291.831.263)
Jumlah Piutang Usaha 44.253.398.215 13.006.831.622 7.608.433.357

Mutasi cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Cadangan Penurunan Nilai Awal 4.973.455.715 3.291.831.263 2.448.418.450


Penambahan 987.713.616 2.755.863.572 1.810.109.479
Pemulihan (1.722.638.165) (1.074.239.120) (966.696.666)
Cadangan Penurunan Nilai Akhir 4.238.531.166 4.973.455.715 3.291.831.263

Cadangan penurunan nilai ditinjau secara berkala terhadap kemungkinan debitur mengalami kesulitan keuangan yang
signifikan, mengalami pailit, wanprestasi atau tunggakan pembayaran.

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai yang telah dibukukan adalah cukup untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang yang diberikan.

Pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 terdapat piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan atas utang
Bank (lihat Catatan 12).

30
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7. PERSEDIAAN

Rincian persediaan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Bahan Baku 22.124.555.578 16.274.599.026 16.700.759.785


Barang Dalam Proses 1.602.800.719 179.119.862 362.721.790
Bahan Pembantu 7.963.510.871 8.049.427.153 6.026.653.733
Barang Jadi 2.250.000.000 620.428.224 786.432.753
Jumlah Persediaan 33.940.867.168 25.123.574.265 23.876.568.061

Perusahaan tidak melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2018,
Perusahaan menggunakan jasa asuransi dari PT Sompo Insurance Indonesia dengan nilai total pertanggungan
sebesar Rp101.579.166.658. Pada tanggal 31 Desember 2017, Perusahaan menggunakan jasa asuransi dari
PT Bosowa Asuransi dengan nilai total pertanggungan sebesar Rp87.200.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2016,
Perusahaan menggunakan jasa asuransi dari PT Istpro Inti Nusa dengan nilai total pertanggungan sebesar
Rp90.241.668.927. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan
kerugian yang dapat timbul dari risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 terdapat persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas utang
Bank (lihat Catatan 12).

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Rincian uang muka dan biaya dibayar dimuka adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Uang muka pembelian tanah 20.563.150.000 20.563.150.000 20.563.150.000


Karyawan 72.905.639 10.500.000 91.045.239
Jaminan 69.334.654 - -
Asuransi - 19.700.599 -
Bahan Bakar Minyak - 530.979 171.415
Project 289.050.000 - -
Lain-Lain 1.350.617.959 - -
Jumlah Uang Muka dan
Biaya Dibayar Dimuka 22.345.058.252 20.593.881.578 20.654.366.654

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu


tahun 22.345.058.252 30.731.578 91.216.654
Jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam satu tahun - 20.563.150.000 20.563.150.000

31
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)

Uang muka pembelian tanah pada tanggal 31 Desember 2018, 2017, dan 2016 masing-masing sebesar
Rp20.563.150.000, merupakan tanah yang diatasnya berdiri bangunan pabrik dan kantor Perusahaan yang berlokasi di
Jalan Lanbau dan Jalan Bumi Pabuaran – Bogor Jawa Barat seluas 17.439 m2 (catatan 9), yang terdiri dari beberapa
sertifikat masih atas nama Tuan Dwi Hartanto dan Tuan Tatit Jatmiko dan sedang dalam pengurusan legalitas. Tanah
tersebut telah diikat dengan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (catatan 29).

Uang muka dan biaya dibayar dimuka lain-lain pada tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp1.289.500.000 merupakan
uang muka atas biaya-biaya terkait proses IPO (Initial Public Offering) yang meliputi jasa konsultan, audit, firma hukum
dan Underwritter, sebesar Rp61.117.959 merupakan uang muka operasional yang belum dipertanggungjawabkan.

Uang muka Project sebesar Rp289.050.000 merupakan uang muka atas pekerjaan struktur baja, kerjasama antara
Perusahaan dengan PT Swadaya Graha.

9. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Des 2018
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 38.120.534.874 - - 38.120.534.874
Kendaraan 53.797.559.000 83.030.000 - 53.880.589.000
Mesin dan Peralatan
Pabrik 134.712.454.067 115.497.009 - 134.827.951.076
Inventaris Kantor 1.580.213.432 38.560.000 - 1.618.773.432
228.210.761.373 237.087.009 - 228.447.848.382

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 21.211.190.000 - - 21.211.190.000
Jumlah 249.421.951.373 237.087.009 - 249.659.038.382

Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 15.371.854.099 1.906.026.744 - 17.277.880.843
Kendaraan 6.046.740.386 6.542.407.167 - 12.589.147.553
Mesin dan Peralatan
Pabrik 59.334.493.790 16.080.398.781 - 75.414.892.571
Inventaris Kantor 1.457.573.124 105.531.840 - 1.563.104.964
82.210.661.399 24.634.364.532 - 106.845.025.931

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 9.500.845.521 2.651.398.749 - 12.152.244.270
Jumlah 91.711.506.920 27.285.763.281 - 118.997.270.201
Nilai Buku 157.710.444.453 130.661.768.181

32
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (lanjutan)

31 Des 2017
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 38.120.534.874 - - 38.120.534.874
Kendaraan 17.072.559.000 36.725.000.000 - 53.797.559.000
Mesin dan Peralatan
Pabrik 114.090.720.216 20.621.733.851 - 134.712.454.067
Inventaris Kantor 1.580.213.432 - - 1.580.213.432
170.864.027.522 57.346.733.850 - 228.210.761.373

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 59.987.220.000 - 38.776.030.000 21.211.190.000
Jumlah 230.851.247.522 57.346.733.850 38.776.030.000 249.421.951.373

Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 13.465.827.355 1.906.026.744 - 15.371.854.099
Kendaraan 4.215.854.969 1.830.885.417 - 6.046.740.386
Mesin dan Peralatan
Pabrik 45.491.439.010 13.843.054.780 - 59.334.493.790
Inventaris Kantor 1.344.679.984 112.893.140 - 1.457.573.124
64.517.801.318 17.692.860.081 - 82.210.661.399

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 18.694.622.188 2.651.398.750 11.845.175.417 9.500.845.521
Jumlah 83.212.423.506 20.344.258.831 11.845.175.417 91.711.506.920
Nilai Buku 147.638.824.016 157.710.444.453

33
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (lanjutan)

31 Des 2016
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir

Harga Perolehan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 38.120.534.874 - - 38.120.534.874
Kendaraan 36.345.059.000 8.600.000.000 27.872.500.000 17.072.559.000
Mesin dan Peralatan
Pabrik 78.051.774.956 36.038.945.260 - 114.090.720.216
Inventaris Kantor 1.565.514.432 14.699.000 - 1.580.213.432
154.082.883.262 44.653.644.260 27.872.500.000 170.864.027.522

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 74.675.220.000 - 14.688.000.000 59.987.220.000
Jumlah 228.758.103.262 44.653.644.260 42.560.500.000 230.851.247.522

Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan 11.559.800.611 1.906.026.744 - 13.465.827.355
Kendaraan 12.632.208.844 875.052.375 9.291.406.250 4.215.854.969
Mesin dan Peralatan
Pabrik 36.281.234.005 9.210.205.005 - 45.491.439.010
Inventaris Kantor 1.153.596.656 191.083.328 - 1.344.679.984
61.626.840.116 12.182.367.453 9.291.406.250 64.517.801.318

Sewa Pembiayaan
Kendaraan 15.021.219.688 7.498.402.500 3.825.000.000 18.694.622.188
Jumlah 76.648.059.804 19.680.769.953 13.116.406.250 83.212.423.506
Nilai Buku 152.110.043.460 147.638.824.016

34
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (lanjutan)

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Beban Pokok Penjualan (Catatan 17) 26.993.545.198 20.044.679.448 19.303.000.381


Beban Umum dan Administrasi (Catatan 19) 292.218.083 299.579.383 377.769.572
Jumlah Beban Penyusutan 27.285.763.281 20.344.258.831 19.680.769.953

Laba (rugi) pelepasan aset tetap berupa kendaraan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Hasil Pelepasan Aset - 29.352.143.723 23.844.093.750

Harga Perolehan - 38.776.030.000 42.560.500.000


Akumulasi Penyusutan - (11.845.175.417) (13.116.406.250)
Nilai Buku - 26.930.854.583 29.444.093.750
Laba (Rugi) Pelepasan Aset Tetap - 2.421.289.140 (5.600.000.000)

Aset bangunan pabrik dan kantor merupakan aset yang berdiri diatas tanah berlokasi di Jalan Lanbau dan Jalan Bumi
Pabuaran – Bogor Jawa Barat Seluas 17.439 m2 yang masih dalam pengurusan izin dan legalitas (catatan 8).

Pelepasan aset tetap merupakan nilai pelepasan aset kendaraan sewa guna usaha yang dikembalikan oleh
Perusahaan kepada lembaga pembiayaan PT BTMU - BRI Finance berdasarkan Surat Keterangan No. 024/SK/VDTM-
Legal/III/18 pada tahun 2017. Pelepasan aset Perusahaan pada tahun 2016 merupakan pelepasan atas aset sewa
guna usaha yang telah disepakati antara Perusahaan dengan PT Al-Ijarah Indonesia Finance atas aset tetap 10 Unit
kendaraan truck, dan pelepasan aset kendaraan sewa guna usaha kepada lembaga pembiayaan
PT Chandra Sakti utama Leasing, berdasarkan Surat Putusan No. 90/PDT.SUS-PKPU/2016/PN.Niaga JKT.PST pada
tahun 2016 Sehingga nilai buku aset tetap kendaraan tersebut mengurangi saldo utang leasing sebesar
Rp8.361.990.246 sesuai dengan kesepakatan antara Perusahaan dengan CSUL (Catatan 4, 13 dan 31).

Pada tahun 2018 Perusahaan telah menunjuk jasa penilai independen, yaitu Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP)
Iskandar & Rekan dalam laporannya file No. 162.5/IDR/DE.2/AL/XI/2018 tanggal 31 Oktober 2018 untuk menilai aset
milik Perusahaan dengan menggunakan rekonsiliasi antara pendekatan pendapatan dan biaya. Metode penilaian yang
digunakan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM dan LK No VIII.C.4 tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan
Penilaian Properti di Pasar Modal dan KEPI & SPI Edisi VI-2015. yang total nilai keselurahannya adalah
Rp122.283.240.000 dengan rincian sebagai berikut:

a. 38 unit alat berat dan 8 unit kendaraan Rp 56.136.800.000


b. Perabot dan Perlatan Kantor Rp 606.720.000
c. Mesin dan Peralatan Pabrik Rp 65.539.720.000
Jumlah Rp 122.283.240.000

35
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TETAP (lanjutan)

Aset tetap mesin dan bangunan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Pada tanggal
31 Desember 2018, Perusahaan menggunakan jasa asuransi dari PT Sompo Insurance Indonesia dengan nilai total
pertanggungan sebesar Rp113.686.600.000. Pada tanggal 31 Desember 2017, Perusahaan menggunakan jasa
asuransi dari PT Bosowa Asuransi dengan nilai total pertanggungan sebesar Rp188.065.766.658 dan USD1.800.000.
Pada tanggal 31 Desember 2016, Perusahaan menggunakan jasa asuransi dari PT Istpro Inti Nusa dengan nilai total
pertanggungan sebesar Rp134.486.600.000 dan USD1.800.000. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang dapat timbul dari resiko tersebut.

Berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan tidak ada situasi atau keadaan yang
mengindikasikan penurunan nilai aset tetap.

Aset tetap berupa mesin dan bangunan telah dijaminkan atas utang Bank (lihat Catatan 12).

10. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar Dimuka

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

PPh Pasal 28A – 2018 192.552.892 - -


PPh Pasal 28A – 2017 686.430.907 686.430.907 -
PPh Pasal 28A – sampai dengan 2016 540.475.918 540.475.918 540.475.918

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 1.419.459.717 1.226.906.825 540.475.918

b. Utang Pajak

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

PPN Keluaran 7.853.552.032 4.761.178.820 3.681.997.439


Denda SKP/STP 1.574.122.682 1.754.593.952 886.412.873
PPN SKP/STP 3.501.605.060 1.654.481.940 1.469.177.470
Jumlah Utang Pajak 12.929.279.774 8.170.254.712 6.037.587.781

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pajak Tangguhan (3.473.444.030) (26.128.518.598) 4.395.043.402


Jumlah Manfaat
(Beban) Pajak Penghasilan (3.473.444.030) (26.128.518.598) 4.395.043.402

36
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

c1. Pajak Kini

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Laba (rugi) Sebelum


Pajak Penghasilan 5.584.737.256 (4.466.543.633) (34.315.385.120)

Koreksi Fiskal
Beda waktu
Beban Imbalan Pasca Kerja 369.845.613 282.302.753 266.122.500
(Laba) Rugi Aktuaria 85.337.533 (10.115.942) (157.294.011)
Beban Penyisihan Piutang 987.713.616 2.755.863.573 1.810.109.479
Pemulihan Cadangan Piutang (1.722.638.155) (1.074.239.120) (966.696.666)
Sewa Guna Usaha 2.164.160.372 (520.853.283) 3.871.385.446
Jumlah 1.884.418.979 1.432.957.981 4.823.626.748

Beda tetap
Pendapatan Bunga (18.122.536) (11.848.554) (6.389.862)
Entertainment 343.427.191 490.006.500 82.875.000
Biaya Pajak 928.125 77.756.985 20.000.000
Lain-Lain 7.897.468.551 8.787.037.146 16.796.020.384
Jumlah 8.223.701.331 9.342.952.077 16.892.505.522

Taksiran Laba (Rugi) Fiskal 15.692.857.567 6.309.366.424 (12.599.252.851)


Kompensasi Rugi Fiskal (17.566.387.908) (123.523.536.223) (110.924.283.372)
Kompensasi Rugi Fiskal
Penyesuaian - 99.647.781.893 -

Akumulasi Kerugian Fiskal (1.873.530.341) (17.566.387.906) (123.523.536.223)


Dibulatkan (1.873.530.341) (17.566.388.000) (123.523.537.000)

Pajak Penghasilan (25%) - - -

Kredit Pajak
PPh Pasal 23 192.552.892 686.430.907 324.570.748
Jumlah 192.552.892 686.430.907 324.570.748

(192.552.892) (686.430.907) (324.570.748)

37
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

c1. Pajak Kini (lanjutan)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 diatas adalah
suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perusahaan
menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) tahunannya. Perhitungan pajak hasil rekonsiliasi tahun 2017 dan
2016 menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan Perusahaan yang disampaikan kepada otoritas
perpajakan.

c2. Pajak Tangguhan

31 Des 2018
Dikreditkan
Pengaruh Ke Pada Laba
31 Des 2017 Laba (Rugi) Komprehensif 31 Des 2018

Imbalan Pasca Kerja 391.451.095 92.461.403 21.334.383 505.246.882


Penyisihan Piutang 1.243.363.928 (183.731.135) - 1.059.632.794
Sewa Guna Usaha 241.304.535 541.040.093 - 782.344.628
Rugi Fiskal Hasil Pemeriksaan
Pajak (24.911.945.473) - - (24.911.945.473)
Rugi Fiskal 29.303.542.450 (3.923.214.392) - 25.380.328.058
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 6.267.716.536 (3.473.444.030) 21.334.383 2.815.606.889

31 Des 2017
Dikreditkan
Pengaruh Ke Pada Laba
31 Des 2016 Laba (Rugi) Komprehensif 31 De 2017

Imbalan Pasca Kerja 323.404.393 70.575.688 (2.528.986) 391.451.095


Penyisihan Piutang 822.957.815 420.406.113 - 1.243.363.928
Sewa Guna Usaha 371.517.856 (130.213.321) - 241.304.535
Rugi Fiskal Hasil Pemeriksaan
Pajak - (24.911.945.473) - (24.911.945.473)
Rugi Fiskal 30.880.884.056 (1.577.341.605) - 29.303.542.450
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 32.398.764.120 (26.128.518.598) (2.528.986) 6.267.716.536

31 Des 2016
Dikreditkan
Pengaruh Ke Pada Laba
31 Des 2015 Laba (Rugi) Komprehensif 31 De 2016

Imbalan Pasca Kerja 296.197.271 66.530.625 (39.323.503) 323.404.393


Penyisihan Piutang 612.104.612 210.853.203 - 822.957.815
Sewa Guna Usaha (596.328.506) 967.846.361 - 371.517.856
Rugi Fiskal 27.731.070.843 3.149.813.213 - 30.880.884.056
Jumlah Aset Pajak Tangguhan 28.043.044.220 4.395.043.402 (39.323.503) 32.398.764.120

38
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Surat Ketetapan Pajak

Untuk Tahun 2016 telah dilakukan pemeriksaan pajak badan dan Pajak Pertambahan Nilai berdasarkan Surat
Perintah Pemeriksaan Direktorat Jendral Pajak Madya Bekasi No. PRIN-00334/WPJ.22/KP.0705/RIK.SIS/2017
tanggal 1 November 2017 dan No. PRIN 00375/WPJ.22/KP.0705/RIK.SIS/2017 tanggal 7 November 2017,
Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dengan rincian sebagai berikut.

Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00337/107/18/431/18 03/09/2018 02/10/2018 500.000


00323/107/18/431/18 03/09/2018 02/10/2018 500.000
00329/107/18/431/18 04/09/2018 03/10/2018 500.000
00294/107/18/431/18 30/08/2018 29/09/2018 12.075.015
00315/107/18/431/18 30/08/2018 29/09/2018 12.269.368
00316/107/18/431/18 30/08/2018 29/09/2018 12.220.081
00317/107/18/431/18 30/08/2018 29/09/2018 3.414.894
00419/107/16/431/18 26/06/2018 28/07/2018 259.828.109
00531/207/16/431/18 26/06/2018 28/07/2018 222.000.000
00532/207/16/431/18 26/06/2018 28/07/2018 33.844.150
00534/207/16/431/18 26/06/2018 28/07/2018 1.936.737.333
2.493.888.950

Daftar Sisa Tagihan Pajak

Berdasarkan daftar sisa pajak terutang dari Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi, Perusahaan masih memiliki
kewajiban perpajakan dengan rincian sebagai berikut:

Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00003/109/05/412/11 17/01/2011 16/02/2011 14.932.945


00004/109/05/412/11 17/01/2011 16/02/2011 23.600.000
00008/109/05/412/11 04/02/2011 03/03/2011 49.984.592
00009/109/05/412/11 21/09/2011 20/10/2011 6.580.000
00010/107/07/412/12 03/12/2012 02/01/2013 50.000
00010/109/05/412/11 21/09/2011 20/10/2011 32.240.000
00011/107/07/412/12 03/12/2013 02/01/2013 50.000
00012/107/07/412/12 03/12/2013 02/01/2013 70.639
00013/107/07/412/12 03/12/2013 02/01/2013 69.986
00052/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 2.376.470
00053/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 1.782.352
00054/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 5.941.175
00054/107/08/412/12 03/12/2012 02/01/2013 500.000
00055/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 4.752.940
00054/107/08/412/12 03/12/2012 02/01/2013 500.000
00056/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 4.158.822
00056/107/08/412/12 03/12/2012 02/01/2013 500.000

39
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)

Daftar Sisa Tagihan Pajak (lanjutan)

Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00057/107/08/412/12 03/12/2012 02/01/2013 500.000


00058/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 6.535.292
00059/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 5.347.057
00060/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 3.564.705
00061/106/12/431/13 20/03/2013 19/04/2013 2.970.587
00069/107/09/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00070/107/09/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00071/107/09/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00072/107/09/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00076/107/12/431/13 21/03/3013 20/04/2013 6.157.967
00083/107/09/412/12 04/12/2012 03/01/2013 17.474.955
00103/107/09/412/11 10/11/2011 09/12/2011 11.495.285
00104/107/09/412/11 14/11/2011 13/11/2011 23.279.336
00110/107/13/431/13 13/09/2013 12/10/2013 500.000
00111/107/13/431/13 13/09/2013 12/10/2013 500.000
00112/107/13/431/13 13/09/2013 12/10/2013 500.000
00113/107/13/431/13 13/09/2013 12/10/2013 16.144.855
00118/107/12/431/13 03/04/2013 02/05/2013 27.595.900
00158/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00159/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00160/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00161/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00162/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00163/107/12/412/12 30/11/2012 30/12/2012 5.740.400
00195/107/12/431/13 17/06/2013 16/07/2013 28.116.483
00207/107/10/412/12 30/11/2012 30/12/2012 1.438.792
00315/107/12/431/13 13/09/2013 12/10/2013 27.309.780
00326/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00327/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00328/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00329/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00330/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00331/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00332/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00333/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00334/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 500.000
00335/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 5.221.159
00336/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 3.751.211
00337/107/11/412/12 30/11/2012 30/12/2012 1.207.707

40
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)

Daftar Sisa Tagihan Pajak (lanjutan)

Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00069/207/12/431/16 2016 28/08/2016 26.818.416


00001/257/11/431/15 2015 01/06/2016 1.138.947.188
00002/109/11/431/17 2017 16/05/2017 283.652.119
00003/109/11/431/17 2017 16/05/2017 584.528.960
00019/206/11/431/15 2015 01/06/2016 886.412.873
00163/207/11/431/15 2015 01/06/2016 205.567.608
00382/107/17/431/17 2017 27/08/2017 11.060.443
00533/107/16/431/17 2017 19/05/2017 110.500.000
00540/107/16/431/17 2017 19/05/2017 56.236.722
00987/107/16/431/17 2017 18/10/2017 6.315.264
00988/107/16/431/17 2017 18/10/2017 400.000
01005/107/16/431/17 2017 21/10/2017 200.000
01007/107/16/431/17 2017 21/10/2017 592.041
3.663.673.026

Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Direktorat
Jenderal Pajak KPP Pratama Depok atas pemeriksaan pajak penghasilkan dengan rincian sebagai berikut:

Tahun 2018
Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00004/201/12/412/16 31/08/2016 29/09/2016 98.596.125


00013/109/11/412/17 02/03/2017 01/04/2017 30.985.327
00014/109/11/412/17 02/03/2017 01/04/2017 11.161.838
00014/109/12/412/17 02/03/2017 01/04/2017 92.527.657
00002/203/15/412/18 18/07/2018 17/08/2018 56.961.656
00003/201/15/412/18 18/07/2018 17/08/2018 157.169.662
00014/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 88.800
00015/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 70.159
00016/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 692.006
00017/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 76.918
00018/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 93.790
00019/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 121.695
00020/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 89.513
00021/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 155.650
00022/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 236.030
00023/201/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 112.875.444
00023/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 554.597

41
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. PERPAJAKAN (lanjutan)

d. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan)

Daftar Sisa Tagihan Pajak (lanjutan)

Tahun 2018 (lanjutan)


Tanggal Jatuh
Nomor SKP/STP Tanggal Terbit Tempo Sisa Tagihan Pajak

00024/203/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 395.757


00051/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00052/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00053/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00054/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00055/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00056/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.184.000
00057/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.152.000
00058/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.136.000
00059/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.120.000
00060/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.104.000
00061/240/16/412/18 13/07/2018 12/08/2018 1.088.000
575.556.624

Perusahaan pada tangal 31 Januari 2017 mendapatkan surat teguran No.ST-00123/WPJ.33/KP.0604/2017 yang
dikeluarkan oleh DJP KPP Pratama Depok Cimanggis, atas objek pajak sebagai berikut:

Nomor Produk Hukum Tahun Pajak Pokok (SKP) Sanksi (SKP) Jumlah (SKP)
00004/201/12/412/16 2012 625.186.871 300.089.698 925.276.569
00001/203/11/412/16 2011 29.006.855 13.923.290 42.930.145
00001/201/11/412/16 2011 80.523.200 38.651.136 119.174.336

42
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG USAHA

Rincian utang usaha adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pihak Ketiga
Rupiah
PT Paradise Perkasa 7.240.455.350 9.074.337.377 10.000.628.269
PT Sinarindo Megah Perkasa 6.766.453.799 8.359.902.033 2.909.353.100
PT Pelita Jaya 4.025.150.300 5.346.402.900 5.896.402.900
PT Sinar Perkasa Engineering 1.920.345.845 - -
PT. Mitra Logam Pratama 1.739.912.044 - -
PT Tri Swardana Utama 756.856.893 1.012.356.893 1.235.356.893
PT Harapan Masa 388.859.249 - -
PT Weldmax Machinery 387.624.500 58.148.500 -
PT Pendawa Jaya Abadi 327.400.000
PT Jasa Langgeng Mandiri 277.164.151 297.164.151 447.164.151
PT Veron Indonesia 255.000.000 302.000.000 382.000.000
PT Sutindo Project Indonesia 235.891.028 260.891.028 410.891.028
PT Aneka Gas Industri 137.026.174 30.280.250 25.440.560
PT Maju Jaya Gas 131.825.000 99.925.000 37.000.000
PT Surya Multi Sarana Steel 125.459.268 - -
PT Purna Buana Yudha 121.262.900 -
PT Trimitra Makmur Bersama 90.413.099 - -
PT Sapta Asien 79.599.000 79.599.000 94.599.000
PT Smart Mitra Solution 69.580.000 - -
PT Toyosan Pilar 63.844.300 63.844.300 -
PT Panesia Mandiri Utama 61.700.000 91.700.000 191.700.000
PT Karlita Emas 59.096.400 - -
PT Mitra Mandiri Teknik 54.165.000 - -
PT Hyva Indonesia - 239.699.050 447.700.000
Lain-Lain (Dibawah Rp50.000.000) 824.199.224 1.196.782.298 3.583.356.799
Jumlah Pihak Ketiga Rupiah
26.139.283.524 26.513.032.780 25.661.592.700

43
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG USAHA (lanjutan)

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pihak Ketiga (lanjutan)


Dolar Amerika
PT Steel Force 2.654.855.606 3.490.910.482 3.748.478.468
PT Indoprima Mandiri Utama 509.186.373 486.522.450 285.671.102
PT Bima Bisalloy 205.228.197 211.323.871 250.569.895
PT Cipta Satria Informatika 192.983.943 180.550.131 193.270.556
PT Quadra Solution 94.478.388 88.391.216 101.378.078
Lain-Lain (Dibawah Rp50.000.000) 37.911.342 35.468.742 6.674.843.075
Jumlah Pihak Ketiga Dolar Amerika 3.694.643.849 4.493.166.892 11.254.211.174

Euro
PT Hyva Indonesia 637.172.067 1.074.922.181 209.754.725
PT Optimus Machinery 502.282.960 473.481.124 460.110.176
PT Kawan Lama Multi - - 473.049.500
Jumlah Pihak Ketiga Euro 1.139.455.027 1.548.403.305 1.142.914.401

Jumlah Utang Usaha 30.973.382.399 32.554.602.977 38.058.718.275

Saldo utang usaha berdasarkan umur:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Lancar 3.398.861.228 6.869.562.882 9.138.855.969


Lewat Jatuh Tempo:
1 – 30 Hari 972.916.415 3.080.660.599 1.769.830.269
31 – 60 Hari 577.393.616 439.117.611 1.718.076.382
61 – 120 Hari 7.780.296.237 2.628.156.763 2.334.589.769
Lebih Dari 120 Hari 18.243.914.903 19.537.105.122 23.097.365.886
Jumlah Utang Usaha 30.973.382.399 32.554.602.977 38.058.718.275

44
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK

Rincian utang bank adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Rupiah
PT Indonesia Exim Bank 212.326.880.194 212.539.002.438 213.238.764.954
PT Bank MNC
Internasional Tbk 33.665.795.100 33.765.795.100 34.115.795.100
Jumlah Utang Bank
Rupiah 245.992.675.294 246.304.797.538 247.354.560.054

Dolar Amerika
PT Bank Danamon Tbk - 3.150.614.767 5.188.998.114
Jumlah Utang Bank
Dolar Amerika - 3.150.614.767 5.188.998.114

Jumlah Utang Bank 245.992.675.294 249.455.412.305 252.543.558.168

Bagian hutang jangka


panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 33.989.511.745 8.170.614.767 6.453.916.528
Bagian hutang jangka
panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 212.003.163.549 241.284.797.538 246.089.641.640

PT Indonesia Exim Bank

Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Indonesia Exim Bank berdasarkan Perjanjian Kredit Modal Kerja
Ekspor No. 60 tanggal 20 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Sri Rahayuningsih, SH. Perjanjian kredit tersebut
telah mengalami beberapa kali perubahan. Terakhir, Berdasarkan surat No. BS.0079/RSA/06/2016 tanggal 9 Juni
2016 dan surat No. BS.0083/RSA/06/2016 tanggal 28 Juni 2016, Perusahaan dan PT Indonesia Exim Bank setuju
untuk melakukan penurunan suku bunga dan perubahan (konversi) valuta mata uang seluruh fasilitas pembiayaan
atas nama PT Arkha Jayanti Persada Tbk. dari valuta Dolar Amerika Serikat (USD) menjadi valuta Rupiah (IDR)
dengan menggunakan nilai tukar/kurs USD ke IDR sesuai pada saat dilakukannya penandatanganan Perjanjian
Restrukturisasi (1 USD = Rp13.345). Rincian fasilitas kredit setelah restrukturisasi adalah sebagai berikut:

a. Jenis Kredit : Pembiayaan Modal Kerja Ekspor – I


Sifat Kredit : Non Revolving
Nilai Plafond : Rp26.690.000.000
Suku Bunga : Juni 2016 – Mei 2018 sebesar 1% p.a
Juni 2018 – Mei 2020 sebesar 3% p.a
Juni 2020 – Mei 2022 sebesar 5% p.a
Juni 2022 – Mei 2023 sebesar 7% p.a
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

Ketentuan KMKE 1
Digunakan untuk pembiayaan modal kerja industri komponen alat berat (Take Over dari CIMB niaga & Tambahan
Modal Kerja)

45
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Indonesia Exim Bank (lanjutan)

b. Jenis Kredit : Pembiayaan Modal Kerja Ekspor – II


Sifat Kredit : Revolving
Nilai Plafond : Rp95.328.244.359
Suku Bunga : Juni 2016 – Mei 2018 sebesar 1% p.a
Juni 2018 – Mei 2020 sebesar 3% p.a
Juni 2020 – Mei 2022 sebesar 5% p.a
Juni 2022 – Mei 2023 sebesar 7% p.a
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

Ketentuan KMKE 2
Modal Kerja Untuk Pembuatan komponen alat-alat berat

c. Jenis Kredit : Pembiayaan Modal Kerja Ekspor – III


Sifat Kredit : Tetap
Nilai Plafond : Rp40.035.000.000
Suku Bunga : Juni 2016 – Mei 2018 sebesar 1% p.a
Juni 2018 – Mei 2020 sebesar 3% p.a
Juni 2020 – Mei 2022 sebesar 5% p.a
Juni 2022 – Mei 2023 sebesar 7% p.a
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

d. Jenis Kredit : Pembiayaan Investasi Ekspor - I


Sifat Kredit : Tetap
Nilai Plafond : Rp52.685.520.595
Suku Bunga : Juni 2016 – Mei 2018 sebesar 1% p.a
Juni 2018 – Mei 2020 sebesar 3% p.a
Juni 2020 – Mei 2022 sebesar 5% p.a
Juni 2022 – Mei 2023 sebesar 7% p.a
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

e. Fasilitas Kredit Investasi Ekspor – II dengan nilai plafond USD2.800.000 dihapuskan.

f. Jenis Kredit : Tunggakan Bunga Yang Dijadwalkan atas Pembiayaan Modal Kerja
Ekspor – I, II dan III
Sifat Kredit : Non Revolving
Nilai Plafond : Rp21.199.137.538
Suku Bunga : Tidak dikenakan suku bunga
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

46
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Indonesia Exim Bank (lanjutan)

g. Jenis Kredit : Tunggakan Bunga Yang Dijadwalkan atas Pembiayaan Investasi


Ekspor - I
Sifat Kredit : Non Revolving
Nilai Plafond : Rp7.067.176.157
Suku Bunga : Tidak dikenakan suku bunga
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

h. Jenis Kredit : Bunga Yang Ditangguhkan atas Pembiayaan Modal Kerja Ekspor –
I, II dan III
Sifat Kredit : Non Revolving
Nilai Plafond : Rp3.248.061.938
Suku Bunga : Tidak dikenakan suku bunga
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

i. Jenis Kredit : Bunga Yang Ditangguhkan atas Pembiayaan Investasi Ekspor - I


Sifat Kredit : Non Revolving
Nilai Plafond : Rp1.055.985.240
Suku Bunga : Tidak dikenakan suku bunga
Jatuh tempo : 31 Mei 2023

Jaminan :

a. Satu bidang tanah dan bangunan, SHGB No. 665 yang berlokasi Perumahan Jatijajar, Kecamatan Cimanggis,
Kabupaten Bogor, dengan nilai hak tanggungan tanah dan bangunan sebesar Rp511.800.000
b. Satu bidang tanah dan bangunan, SHM No. 19 yang berlokasi di Perumahan Duren Village Blok C4 No. 12C,
Kelurahan Sudimara Selatan, dengan nilai hak tanggungan tanah dan bangunan sebesar Rp412.890.000
c. Satu bidang tanah dan pabrik, SHM No. 10571 yang berlokasi di Desa Pabuaran, Kecamatan Cibinong, Bogor,
dengan nilai hak tanggungan tanah dan bangunan sebesar Rp6.467.641.000
d. Tujuh bidang tanah dan bangunan pabrik terdiri dari SHM No. 1321, 1322, 1405, 1324, 1325, 1326 dan 1327
yang berlokasi di Karang Asem Barat dengan nilai hak tanggungan tanah dan bangunan sebesar
Rp32.514.800.000
e. Enam bidang tanah dan bangunan pabrik terdiri dari SHM No. 159, 160, 161, 162, 163 dan 164 yang berlokasi di
Cimahi dengan nilai hak tanggungan tanah dan bangunan sebesar Rp43.198.270.000
f. Satu bidang tanah dan pabrik dengan nilai Rp23.750.000.000
g. Fidusia atas mesin dan peralatan pabrik milik Perusahaan yang berlokasi di Pabuaran dengan nilai
Rp10.005.729.000
h. Fidusia atas mesin dan peralatan pabrik milik Perusahaan yang berlokasi di Jl. Lanbau No. 8 dengan nilai
Rp25.824.450.000
i. Fidusia atas mesin dan peralatan pabrik milik Perusahaan yang berlokasi di Jl. Raya Kosambi Curug dengan
nilai Rp26.973.810.000.
j. Fidusia atas mesin milik Perusahaan yang berlokasi di Jl. Lanbau No. 8 dengan nilai Rp9.500.000.000
47
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Indonesia Exim Bank (lanjutan)

k. Fidusia atas mesin milik Perusahaan yang akan dibeli yang berlokasi di Jl. Raya Kosambi Curug dengan nilai
Rp33.250.000.000
l. Fidusia atas seluruh piutang milik Perusahaan dengan nilai Rp10.000.000.000
m. Fidusia atas seluruh persediaan milik Perusahaan dengan nilai Rp10.000.000.000
n. Fidusia atas seluruh utang milik Perusahaan dengan nilai Rp100.000.000.000
o. Fidusia atas seluruh persediaan barang berupa alat baja milik Perusahaan yang berlokasi di Jl. Kampung
Padurenan dengan nilai Rp80.000.000.000
p. Corporate Guarantee atas nama Perusahaan.
q. Personal Guarantee atas nama Tatit Jatmiko.
r. Personal Guarantee atas nama Dwi Hartanto.
s. Personal Guarantee atas nama Lasmini Nurhayati Novi.

Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada Kreditur dan/atau selama jangka waktu Perjanjian
Kredit, maka tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai
berikut:

1. Melakukan merger atau akuisisi yang dapat menghambat kewajiban pembayaran fasilitas Kredit kepada Kreditur
jika Debitur merupakan badan hukum Perusahaan Terbatas.

2. Dalam hal Debitur merupakan badan hukum Perusahaan Terbatas atau badan usaha Perusahaan Komanditer,
terkait struktur dan aset perusahaan
a. Melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan
lain; dan/atau,
b. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status Debitur; dan/atau,
c. Membagikan deviden atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan/atau dalam jumlah
beberapapun juga kepada pemegang sahamnya atau pemilik modalnya; dan/atau,
d. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah; dan/atau,
e. Mengubah komposisi pemegang saham atau pemilik modal Debitur dan/atau susuna pengurus Debitur
(anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris) atau susunan pesero Debitur (anggota pesero
pengurus dan/atau anggota pesero Komanditer).

3. Syarat lainnya sesuai Syarat-syarat Umum Perjanjian Kredit PT Indonesia Exim Bank.

48
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Indonesia Exim Bank (lanjutan)

Hal yang harus dilakukan debitur :

1. Menyampaikan ke kreditur :
a. Laporan. Keuangan yang diaudit KAP yang terdaftar sbg rekanan kreditur selambatnya 180 hari
b. Laporan. Keuangan triwulan yang di tanda tangan direksi debitur yang berwenang selambatnya 60 hari
kalender setelah akhir periode laporan
c. Laporan. Penilaian atas seluruh jaminan yang dijaminkan debitur (aktiva tetap) & jaminan dari pihak ketiga
yang dijaminkan
2. Memelihara D.E.R. maks. 3 kali
3 Jaga rasio persediaan barang & piutang dagang serta uang muka pembelian bahan baku min. 125% dari baki
debet KMKE 1 & 2
4. Lapor secara tertulis ke kreditur atas tambahan hutang dari bank atau lembaga pembiayaan lain
5. Pembagian deviden bisa dilakukan dahulu, dengan pemberitahuan ke kreditur paling lambat 14 hari setelah
deviden dibagi
6. Pejabat berwenang yang mewakili debitur telah melakukan pengikatan atas seluruh jaminan dalam perjanjian
kredit secara yuridis sempurna & diserahkan kreditur maks. 3 bulan sejak tanggal penandatangan perjanjian
pengikatan jaminan

Permohonan Persetujuan

Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi dan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kredit yang terkait dengan Rencana Transaksi, Perusahaan dengan ini mengajukan permohonan
persetujuan untuk mengubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Go Public) dengan
No 011/AJP/LO-IEB/VI/18 tanggal 28 Juni 2018.

Permohonan Perubahan

Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana IPO dan dengan mengingat status Perusahaan setelah pelaksanaan
Rencana IPO sebagai suatu perusahaan terbuka, maka Perusahaan dengan ini mengajukan perubahan oleh Bank
atas ketentuan dalam Perjanjian Kredit yang terkait dengan kewajiban Perusahaan untuk mengajukan permohonan
persetujuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank sebelum melaksanakan perubahan susunan pemegang saham
Perusahaan dan untuk meminta persetujuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank untuk membayar atau menyatakan
dapat dibayar suatu deviden,

Surat permohonan perubahan negative covenant telah disampaikan kepada pihak Bank dan telah mendapatkan
persetujuan perubahan/restrukturisasi Nomor BS.0059/RSA/09/2018 tanggal 27 September 2018 dengan perubahan
sebagai berikut

49
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Indonesia Exim Bank (lanjutan)

Selama Debitur masih memiliki kewajiban membayar kepada kreditur dan/atau selama jangka waktu Perjanjian
Kredit, maka tanpa pemberitahuan secara tertulis terlebihdahulu dalam jangka waktu 30 Hari (tigapuluh) hari kalender
kepada LPEI Debitur dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan konsolidasi usaha dan/atau penyertaan modal dan/atau pembelian saham kepada perusahaan lain;
dan/atau,
b. Mengubah anggaran dasar atau mengubah status Debitur; dan/atau,
c. Membagikan deviden atau keuntungan usaha dalam bentuk apapun juga dan/atau dalam jumlah beberapapun juga
kepada pemegang sahamnya atau pemilik modalnya; dan/atau,
d. Mengubah atau memperbolehkan struktur permodalannya diubah; dan/atau,
e. Mengubah komposisi pemegang saham atau pemilik modal Debitur dan/atau susuna pengurus Debitur (anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris) atau susunan pesero Debitur (anggota pesero pengurus dan/atau
anggota pesero Komanditer).

Berikut mutasi atas pembayaran utang bank masing-masing fasilitas:

2018 2017 2016


KMKE I 39.466.190 241.184.920 186.435.829
KMKE II 97.663.847 774.977.072 665.889.859
KMKE III 74.992.230 344.967.524 279.653.745
KIE I - 638.267.658 368.020.560
212.124.285 1.999.397.174 1.499.999.993

PT Bank MNC Internasional Tbk

Berdasarkan Surat Nomor 723/SAMG-AJP/XI18 tanggal 23 Nopember 2018 dari PT Bank MNC Internasional Tbk
(“Kreditur”) mengenai Persetujuan Permohonan Addendum Atas Perubahan Susunan Pengurus dan Permodalan dan
IPO (Go Publik) PT Arkha Jayanti Persada (“Debitur”), dengan syarat dan kondisi sebagai berikut:

1. Kreditur : PT Bank MNC International, Tbk.


2. Debitur : PT Arkha Jayanti Persada, Tbk.
3. Kondisi Khusus : 1. Bank menyetujui debitur untuk melakukan IPO (Go Publik) menjadi perusahaan
terbuka;
2. Dalam kaitan proses IPO tersebut Bank menyetujui untuk:
a. Perubahan Anggaran Dasar Debitur.
b. Perubahan Susunan Pengurus Debitur.
c. Perubahan Pemegang Saham Debitur, sesuai surat debitur diatas.

50
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank MNC Internasional Tbk (lanjutan)

Kondisi Khusus 3. Memberikan persetujuan bank dan merubah Negative Covenant (Tidak
(lanjutan) Diperkenankan Tanpa Persetujuan Tertulis dari Bank) menjadi Affirmative
Covenant (Diperkenankan Dengan Pemberitahuan Secara Tertulis Kepada
Bank) minimal 30 hari sebelum perubahan tersebut dilaksanakan, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Pembagian deviden kepada pemegang saham (khususnya pemegang
saham public)
b. Perubahan Struktur Permodalan
c. Perubahan Pemegang Saham
d. Perubahan Susunan Pengurus
4 Mewajibkan Bpk. Dwi Hartanto dan Bpk. Tatit Jatmiko mempertahankan
kepemilikan Mayoritas.
5. Melakukan pembayaran pokok pinjaman kepada Bank MNC sebesar Rp10
Milyar (hasil dari IPO) paling lambat 30 hari setelah hasil IPO diterima debitur.
6. Debitur wajib menyerahkan dan melakukan pengikatan Hak Tanggungan atas
Sertifikat Jaminan SHM 1458 dan SHM 1460, yang belum diserahkan ke Bank
MNC paling lambat 1 bulan sejak dana IPO diterima debitur.
7. Debitur wajib menyerahkan dan mengupdate Jaminan Fidusia Piutang
(Account Receivable) dan Persediaan (Inventory).

4. Hal-hal Yang Wajib Tetap, merujuk kepada Pasal 6 perihal “Ketentuan Khusus”, ayat 1a “Debitur
dilakukan Debitur Wajib melakukan hal-hal” dalam Akta Perjanjian Kredit No. 270, 271 dan 272
(Positive Covenant) tanggal 26 September 2018 yang dibuat dihadapan Notaris Herry Sosiawan,
SH, Notaris di Tangerang berikut seluruh turutannya dan seluruh perubahannya
dengan mengubah dan menambahkan point-point sebagai berikut:
a. Menyampaikan update proses IPO menjadi emiten ke Bank MNC per
triwulan.
b. Menyampaikan surat pernyataan dari Direksi dan Dewan Komisaris baru
(sesuai rencana IPO) untuk tetap berkomitmen terkait pemenuhan
kewajiban debitur kepada Bank MNC.
c. Jika Debitur Batal melakukan IPO, maka akan dilakukan perubahan
kembali atas perubahan positive dan negative covenant yang terkait
dengan IPO.

5 Hal-hal Yang Tidak Tetap, sesuai Perjanjian Kredit Merujuk kepada Pasal 6 perihal “Ketentuan Khusus”,
. Boleh Dilakukan ayat 1b “Tanpa persetujuan Tertulis terlebih dahulu dari bank, Debitur tidak
(Negative diperkenankan melakukan tindakan-tindakan dalam Akta Perjanjian Kredit No.
Covenants) 270,271 dan 272 tanggal 26 September 2013 yang dibuat dihadapan Notaris Herry
Sosiawan, SH, Notaris di Tangerang berikut seluruh turutannya dan seluruh
perubahannya, kecuali yang disetujui dalam kondisi khusus diatas (point 3).

51
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank MNC Internasional Tbk (lanjutan)

6. Struktur Pinjaman : Outstanding : Rp33.584.572.360


Tunggakan : Rp1.849.268.911,50 (Dibayar diakhir periode)
Bunga
Bunga Deffered : Rp3.009.292.035,40 (Dibayar diakhir periode)
Denda : Rp2.165.983.778,64 (Dihapuskan)
Suku Bunga : 10% pa (subject to review)
Tenor : 36 bulan (sesuai jangka waktu sebelumnya)
Pembayaran : a. Upfront : Rp 10 Milyar (paling lambat 30 hari setelah IPO)
Pokok
b. Tahun I : Rp333.333.333/bulan
c. Tahun II : Rp1.000.000.000/bulan
d. Tahun III : Rp1.500.000.000/bulan

7. Jaminan : 1. Tanah kosong rencana perluasan pabrik di Jl. Lanbau No. 8 Kampung Gudang
RT.06 RW.09 Dewa Karang Asem, Kec. Citeureup, Bogor, SHM.1458, 1460 an.
Dwi Hartanto sudah diserahkan ke Bank dan SHM.1452 dan 1455 belum
diserahkan ke Bank.
2. Fiducia atas Persediaan/Inventory PT Arkha Jayanti Persada Rp25 Milyar.
3. Fiducia atas Piutang/Account Receivable PT Arkha Jayanti Persada Rp25
Milyar.
4. PG an. Tatit Jatmiko, Dwi Hartanto, Lasmini N Novi.

8. Biaya-biaya : Biaya asuransi, appraisal, notaris dan seluruh biaya yang timbul dikemudian hari yang
berkaitan dengan fasilitas ini menjadi beban Debitur.
9. Ketentuan Lainnya : Tetap dan tidak berubah sesuai dengan Perjanjian Kredit terdahulu yang sudah
disepakati.

Berdasarkan surat perubahan No. 122/MNCB-AJP/PTK/Add/10/2016 tanggal 31 Oktober 2016, Perusahaan dan
PT Bank MNC Internasional Tbk setuju untuk melakukan alokasi seluruh jumlah kewajiban pokok fasilitas kredit yang
tertunggak menjadi fasilitas pinjaman baru dan melakukan perubahan (konversi) valuta mata uang seluruh kewajiban
pokok fasilitas kredit yang tertunggak atas nama PT Arkha Jayanti Persada Tbk. dari valuta Dolar Amerika Serikat
(USD) menjadi valuta Rupiah (IDR), dengan rincian sebagai berikut:

a. Mengalokasikan seluruh jumlah kewajiban pokok fasilitas kredit yang tertunggak menjadi fasilitas Pinjaman
Transaksi Khusus 2 dan mengkonversi seluruh jumlah kewajiban pokok fasilitas kredit yang tertunggak
berdasarkan perjanjian Transaksi Khusus yaitu sebesar USD1.877.616 kedalam mata uang Rupiah sehingga
menjadi sebesar Rp24.502.888.800 dan sekaligus menggabungkan jumlah tersebut dengan jumlah kewajiban
pokok berdasarkan Pinjaman Investasi - II yaitu sebesar Rp9.687.906.300 sehingga jumlah keseluruhan
kewajiban pokok fasilitas kredit yang tertunggak adalah sebesar Rp34.190.795.100.

52
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank MNC Internasional Tbk (lanjutan)

Jenis Kredit : Pinjaman Transaksi Khusus


Jumlah kewajiban pokok yang : USD1.877.616
tertunggak
Jumlah kewajiban bunga tertunggak : USD47.882,66
yang ditangguhkan pembayarannya
(Deffered)
Jumlah kewajiban bunga tertunggak : USD95.387,46
s.d tanggal 30 September 2016
Jenis Kredit : Pinjaman Investasi – II
Jumlah kewajiban pokok yang : Rp9.687.906.300
tertunggak
Jumlah kewajiban bunga tertunggak : Rp325.932.678
yang ditangguhkan pembayarannya
(Deffered)
Jumlah kewajiban bunga tertunggak : Rp902.702.706
s.d tanggal 30 September 2016

Sehingga rincian fasilitas kredit setelah alokasi dan konversi (restrukturisasi) menjadi sebagai berikut:

Jenis Kredit : Pinjaman Transaksi Khusus – II


Nilai Plafond : Rp34.190.795.100
Sifat : On Liquidation Basis
Suku Bunga : 10% p.a – 12% p.a
Jangka Waktu : 1 Oktober 2016 s.d 25 April 2021

b. Mengkonversi seluruh kewajiban bunga fasilitas kredit tertunggak yang ditangguhkan pembayarannya
berdasarkan perjanjian Transaksi Khusus yaitu sebesar USD47.882,66 ke dalam mata uang Rupiah sehingga
menjadi sebesar Rp624.868.713 dan menggabungkan jumlah tersebut dengan bunga fasilitas kredit tertunggak
yang ditangguhkan pembayarannya berdasarkan Pinjaman Investasi - II yaitu sebesar Rp325.932.678.
Sehingga jumlah keseluruhan kewajiban bunga fasilitas kredit tertunggak yang ditangguhkan pembayarannya
adalah sebesar Rp950.801.391.

c. Mengkonversi seluruh kewajiban bunga fasilitas kredit yang terunggak berdasarkan perjanjian Transaksi Khusus
sampai dengan tanggal 30 September 2016 yaitu sebesar USD95.387,46 kedalam mata uang Rupiah sehingga
menjadi sebesar Rp1.244.806.353 dan menggabungkan jumlah tersebut dengan kewajiban bunga fasilitas kredit
yang tertunggak berdasarkan Pinjaman Investasi - II yaitu sebesar Rp902.702.706. Sehingga jumlah
keseluruhannya menjadi Rp2.147.509.059,43.

53
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank MNC Internasional Tbk (lanjutan)

Jaminan :

a. Hak tanggungan atas tanah yang masih berstatus (AJB) atas nama Dwi Hartanto dan Tatit Jatmiko yang terletak
di Karang Asem Barat, Bogor.
b. Fidusia atas tagihan atas nama Perusahaan sebesar Rp25.000.000.000
c. Fidusia atas inventory atas nama Perusahaan sebesar Rp25.000.000.000
d. Fidusia atas mesin atas nama Perusahaan sebesar Rp11.375.000.000
e. Personal Guarantee dari pemegang saham sebesar plafond.
f. Cash Collateral sebesar 20% dari nilai opening letter of credit/SKBDN

Negative Covenants

1. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari kreditur, debitur tidak diperkenankan melakukan tindakan
dibawah ini, kecuali dalam rangka menjalankan usaha debitur sehari-hari yang tidak mempengaruhi kemampuan
DEBITUR untuk melaksnakan:
- Menjual dan atau dengan cara lain mengalihkan hak milik atau menyewakan/memyerahkan pemakaian
seluruh atau sebagian kekayaan milik DEBITUR baik berupa barang bergerak maupun tidak bergerak.
- Menjaminkan/mengagunkan dengan cara bagaimanapun kekayaan DEBITUR kepada orang/pihak lain,
kecuali menjaminkan/mengagunkan kekayaan kepada KREDITUR sebagaimana termaktub dalam
perjanjian jaminan.
- Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban membayar kepada pihak ketiga, termasuk
memberikan jaminan secara langsung maupun tidak langsung atas kewajiban pihak ketiga.
- Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain.

2. Tindakan yang berkaitan dengan struktur perusahaan debitur, namun tidak terbatas pada:
- Mengadakan perubahan atas maksud, tujuan dan kegiatan usaha debitur ;
- Melakukan perubahan terhadap struktur permodalan perusahaan (corporate structure) antara lain
peleburan, penggabungan dan pengambilalihan.

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Kredit

1. Mengasuransikan seluruh jaminan


2. Menyalurkan transaksi keuangan melalui rekening Debitur
Memberikan pada Bank setiap waktu, baik diminta maupun tidak diminta segala dokumen dan atau
transaksi/informasi/keterangan/data secara lengkap, tepat, benar dan terkini serta sesuai dengan kedaan
sebenarnya berkenaan dengan:
1. Keadaan keuangan dan usaha debitur (seperti namun tidak terbatas pada laporan keuangan)
2. Perubahan anggaran dasar berikut seluruh pengesahan, persetujuan dan atau pelaporan oleh dan
kepada pihak yang berwenang, serta pendaftaran keapda pihak berwenang
3. Menyerahkan laporan keuangan tahunan (audited) paling lambat 120 Hari
4. Menyerahkan laporan keuangan tahunan yang merupakan lampiran SPT PPh tahunan Perusahaan
5. Menyerahkan laporan penjualan, aging piutang dan persediaan per 3 bulanan

54
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank MNC Internasional Tbk (lanjutan)

Permohonan Persetujuan

Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana Transaksi dan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Kredit yang terkait dengan Rencana Transaksi, Perusahaan dengan ini mengajukan permohonan
persetujuan untuk mengubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka (Go Public) dengan
No 015/AJP/LO-MNC-VI/18 tanggal 28 Juni 2018.

Permohonan Perubahan

Sehubungan dengan pelaksanaan Rencana IPO dan dengan mengingat status Perusahaan setelah pelaksanaan
Rencana IPO sebagai suatu perusahaan terbuka, maka Perusahaan dengan ini mengajukan pencabutan oleh Bank
atas ketentuan dalam Perjanjian Kredit yang terkait dengan kewajiban Perusahaan untuk mengajukan permohonan
persetujuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank sebelum melaksanakan perubahan susunan pemegang saham
Perusahaan dan untuk meminta persetujuan tertulis terlebih dahulu kepada Bank untuk membayar atau menyatakan
dapat dibayar suatu deviden,

Surat permohonan perubahan negative covenant telah disampaikan kepada pihak Bank dan telah mendapatkan
persetujuan perubahan/restrukturisasi Berdasarkan Surat Nomor 723/SAMG-AJP/XI18 tanggal 23 November 2018
mengenai Persetujuan Permohonan Addendum Atas Perubahan Susunan Pengurus.

Berikut mutasi atas pembayaran utang bank masing-masing fasilitas:

2018 2017 2016

Pinjaman Transaksi Khusus - II 450.000.000 600.000.000 743.545.328


450.000.000 600.000.000 743.545.328

PT Bank Danamon Tbk

Fasilitas kredit yang disetujui oleh PT Bank Danamon Tbk sebagaimana termuat dalam Akta Perjanjian Kredit No. 145
tanggal 27 Februari 2012 yang dibuat dihadapan Notaris Wahyu Ismadi, S.H., adalah sebagai berikut:

a. Jenis Kredit : Angsuran Berjangka (Fasilitas Kredit – 1)


Nilai Plafond : USD182.197,80
Jangka Waktu : 27 Februari 2012 s.d 27 Agustus 2016

b. Jenis Kredit : Angsuran Berjangka (Fasilitas Kredit – 2)


Nilai Plafond : USD895.253
Jangka Waktu : 27 Februari 2012 s.d 27 November 2016

55
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Danamon Tbk (lanjutan)

d. Jenis Kredit : Angsuran Berjangka (Fasilitas Kredit – 4)


Nilai Plafond : USD165.311
Jangka Waktu : 27 Februari 2012 s.d 27 Agustus 2016

e. Jenis Kredit : Angsuran Berjangka (Fasilitas Kredit – 5)


Nilai Plafond : USD275.339
Jangka Waktu : 27 Februari 2012 s.d 27 Agustus 2016

Jaminan :

a. Satu unit Komatsu forklift SD50-8, cap. 5000kg at 600mm, atas nama Perusahaan dengan nilai penjaminan
sebesar Rp713.900.000
b. Satu unit Thosiba CNC - boring & milling machine BTD 200QH with tosnuc 999 CNCC atas nama Perusahaan
dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.092.000.000
c. Satu unit Thosiba CNC - boring & milling machine BTD 200QH with tosnuc 999 CNCC atas nama Perusahaan
dengan nilai penjaminan sebesar Rp5.092.000.000
d. Satu unit LVD CNC - HD hydraulic press brake model, cap. 400 ton x 4 meter atas nama Perusahaan dengan
nilai penjaminan sebesar Rp3.132.000.000
e. Account Receivables atas nama Perusahaan sebesar Rp5.000.000.000
f. Personal Guarantee atas nama Dwi Hartanto.
g. Personal Guarantee atas nama Lasmini Nurhayati.
h. Personal Guarantee atas nama Tatit Jatmiko.

Berdasarkan perjanjian perubahan pengalihan fasilitas kredit tanggal 25 Juni 2015 antara Perusahaan dan PT Bank
Danomon, kedua belah pihak telah setuju untuk melunasi Fasilitas Kredit – 3 dan Fasilitas Kredit – 4 serta
mengalihkan Fasilitas Kredit – 1, Fasilitas Kredit – 2 dan Fasilitas Kredit – 5 menjadi Fasilitas Kredit – 6 dan setuju
untuk merubah jangka waktu fasilitas sehingga jenis, jangka waktu dan jumlah fasilitas kredit menjadi sebagai
berikut :

Jenis Kredit : Angsuran Berjangka (Fasilitas Kredit – 6)


Nilai Plafond : USD454.670,02
Jangka Waktu : 30 Juni 2015 s.d 30 Juni 2017
Administrasi : Rp1.000.000
Tujuan Penggunaan : Investasi

56
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12. UTANG BANK (lanjutan)

PT Bank Danamon Tbk (lanjutan)

Berdasarkan Surat Nomor: B.104/OL/SME-R/SnD04/1118 tanggal 23 November 2018 dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk mengenai Persetujuan Penyelesaian Kewajiban Perusahaan dengan syarat dan kondisi diantaranya,
sebagai berikut:

- Total kewajiban sebesar $218,245.06 (posisi per 21 November 2018), nominal pembayaran sebesar
Rp1.500.000.000 (Satu milyar lima ratus juta rupiah atau sama dengan $102,249.48 saat kurs per tanggal 21
Nopember 1$ = Rp14.670) dilakukan secara tunai paling lambat tanggal 28 Nopember 2018.

- Pembebasan tunggakan pokok sebesar $19,822.04 ; tunggakan 100% sebesar $34,599.19 dan denda
keterlambatan 100% sebesar $61,574.35 dilakukan setelah seluruh pembayaran sebesar Rp1.500.000.000
dipenuhi oleh debitur. Pembebasan bunga dan denda berjalan sampai dengan batas waktu pelunasan tunai.

- Aset mesin yang dijaminkan akan diserahkan kepada pemegang hak atau kuasanya yang telah dilegalisir
setelah pembayaran sebesar Rp1.500.000.000 diterima efektif oleh BDI sesuai dengan skema pembayaran di
atas.

Jumlah pelunasan di atas belum termasuk biaya-biaya yang timbul selama proses pelunasan seperti biaya
notaris/administrasi/provisi/asuransi/ penalty dan biaya lainnya.

Keputusan ini berlaku apabila pembayaran dilakukan sesuai dengan persyaratan di atas.

Perusahaan telah menyelesaikan kewajiban tersebut di atas dengan melakukan pelunasan sebesar
Rp1.500.000.000 dan telah menerima Surat Keterangan Lunas Atas Kewajiban Debitur PT Arkha Jayanti Persada
Nomor: B.107/S-KET/SME-R/snD04/1218 tanggal 05 Desember 2018 dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Berikut mutasi atas pembayaran utang bank masing-masing fasilitas:

2018 2017 2016

Fasilitas Kredit - 6 2.800.614.743 1.960.000.100 1.050.000.001


2.800.614.743 1.960.000.100 1.050.000.001

57
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

Rincian utang sewa pembiayaan keuangan lainnya adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Rupiah
PT Bank Victoria Syariah 1.300.844.810 3.170.402.975 4.139.734.000
PT Dipo Star Finance 127.888.000 160.888.001 160.888.001
Sub jumlah Rupiah 1.428.732.810 3.331.290.976 4.300.622.001

Dolar Amerika
PT Chandra Sakti Utama Leassing 5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
PT Indomobil Finance Indonesia 5.089.912.315 5.577.150.693 8.749.402.726
PT BTMU – BRI Finance - - 29.352.143.723
Sub jumlah Dolar Amerika 10.089.912.315 10.577.150.693 43.101.546.449
Jumlah utang sewa pembiayaan 11.518.645.126 13.908.441.669 47.402.168.451

Dikurangi bagian liabilitas


jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu
tahun 11.518.645.126 13.908.441.669 47.402.168.451
Liabilitas jangka panjang
yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu
tahun - - -

PT Bank Victoria Syariah

Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. 012/OL-BVIS/COMM/IX/13 tanggal 30 September 2013 antara
Perusahaan dengan PT Bank Victoria Syariah, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Penggunaan Fasilitas : Take Over Fasilitas PT Yustika Utama Energi


- Jenis Aset : Dua Unit Excavator Kobelco HD SK480LC-8 Super X
- Pembiayaan : Rp4.425.000.000
- Harga Beli Bank : Rp4.425.000.000
- Harga Jual Bank : Rp5.522.186.830,72
- Bunga : 15%
- Jangka Waktu : 36 Bulan

Jadual angsuran pokok atas pinjaman pembiayaan kepada PT Bank Victoria Syariah, yang telah jatuh tempo sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan belum terdapat restrukturisasi jadual angsuran pinjaman.

58
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

PT Dipo Star Finance

Berdasarkan surat No. 0026296/2/01/11/2014 tanggal 26 Januari 2015 antara Perusahaan dengan PT Dipo Star
Finance, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Jenis Aset : Mitsubishi L200 Strada E-2 Double Cab CR-HD-X Triton
TH.2014 Plat Hitam
- Harga Perolehan : Rp900.000.000
- Pembiayaan : Rp720.000.000
- Uang Muka : Rp180.000.000
- Imbalan jasa : 5% Flat
- Jangka Waktu : 24 Bulan

Jadual angsuran pokok atas pinjaman pembiayaan kepada PT Dipo Star Finance, yang telah jatuh tempo sampai
dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan belum terdapat restrukturisasi jadual angsuran pembiayaan.

PT Al Ijarah Indonesia Finance

Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. 018/ALIF/SPP/I/2013 tanggal 16 September 2013 antara Perusahaan
dengan PT Al Ijarah Indonesia Finance, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Jenis Aset : 10 (Sepuluh) Unit Truck Iveco Trakker AD410T44 (8x4)


- Plafond : Rp15.520.875.000
- Harga Jual : Rp20.490.153.830
- Uang Muka (25%) : Rp5.173.625.000
- Margin : Rp4.969.278.830
- Jangka Waktu : 36 Bulan

Berdasarkan surat kuasa yang diberikan oleh atas nama PT Al Ijarah Indonesia Finance Nomor 093/ALIF/DIR/7/2016,
tanggal 17 Juli 2016, telah dilakukan penarikan aset 10 Unit kendaraan truk Iveco dan 1 unit excavator, sehingga
seluruh saldo utang Perusahaan kepada lembaga pembiayaan PT Al Ijarah Indonesia Finance per 31 Desember
2016 telah berakhir.

PT Indomobil Finance Indonesia

Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. 00008/CAD-FLEET/III/14 tanggal 12 Mei 2014 antara Perusahaan
dengan PT Indomobil Finance Indonesia, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Penjual/Supplier : PT Mitra Profitamas Motor


- Jenis Aset : 10 Unit Hino ZY5041 8X4 700
- Pembiayaan : USD138.061/unit
- Imbalan Jasa : USD20.004,92
- Jangka Waktu : 36 Bulan
- Penjual/Supplier : PT Mitra Profitamas Motor
- Jenis Aset : 10 Unit Hino ZY1EWPD (8x4)
- Pembiayaan : USD138.061/unit
- Imbalan Jasa : USD20.004,92
- Jangka Waktu : 36 Bulan

Berdasarkan perjanjian diatas diketahui bahwa pada akhir masa sewa guna usaha, Perusahaan mempunyai hak opsi
untuk membeli aset tersebut atau untuk memperpanjang masa sewa guna usaha.

59
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

PT BTMU – BRI Finance

a. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. F035522 tanggal 26 November 2013 antara Perusahaan dengan
PT BTMU – BRI Finance, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Penjual/Supplier : PT Tri Swardana Utama


- Jenis Aset : Delapan Unit Mercedes Benz Actros 3939K+ (2013)
- Harga Perolehan : USD168.300/unit
- Pembiayaan : USD1.000.000
- Jaminan : USD346.400
- Imbalan Jasa : SIBOR (6M) + 6 per tahun
- Jangka Waktu : 36 Bulan

b. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. F036897 tanggal 20 Oktober 2014 antara Perusahaan dengan PT
BTMU – BRI Finance, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Penjual/Supplier : PT Tri Swardana Utama


- Jenis Aset : Dua Unit Man TGS 40 480 (2012), Lima Unit Man TGS 40 480
(2013) dan Tiga Unit Man TGS 40.400 (2012).
- Harga Perolehan : USD1.482.800
- Jangka Waktu : 36 Bulan

c. Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No. F036895 tanggal 24 Oktober 2014 antara Perusahaan dengan
PT BTMU – BRI Finance, perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :

- Penjual/Supplier : PT Tri Swardana Utama


- Jenis Aset : Dua Unit Komatsu Bulldozer D85E-SS-2
- Harga Perolehan : USD517.000
- Uang Muka (20%) : USD103.400
- Pembiayaan (80%) : USD413.600
- Imbalan Jasa : Berdasarkan Rate H-3
- Jangka Waktu : 36 Bulan

Berdasarkan perjanjian diatas diketahui bahwa pada akhir masa sewa guna usaha, Perusahaan mempunyai hak opsi
untuk membeli aset tersebut atau untuk memperpanjang masa sewa guna usaha.

Berdasarkan Novasi perjanjian No. 009LA2017011 tanggal 19 Juli 2017 antara BRI-Finance (“BRIF”) dengan
PT Victor Dua Tiga Mega (“VDTM”) (selanjutnya disebut “Perjanjian Pengalihan Hak dan Kewajiban”) telah terjadi
pengalihan hak dan kewajiban dari Perseroan kepada VDTM yang akan mengambil alih dan mengoperasikan barang
modal serta menjalankan kewajiban pembayaran uang sewa guna usaha kepada BRIF Hal tersebut juga telah
dikonfirmasi oleh VDTM berdasarkan surat keterangan yang dikeluarkan oleh VDTM kepada pihak-pihak yang
berkepentingan No. 024/SK/VDTM-Legal/III/18. Perusahaan telah melepaskan aset-aset sewa guna usaha berupa
Delapan Unit Mercedes Benz Actros 3939K, Lima Unit Man TGS 40.400, Lima Unit Man TGS 40.480 dan Dua Unit
Komatsu Bulldozer D85E-SS-2 kepada PT BTMU - BRI Finance (catatan 9 dan 14).

60
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13. UTANG SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)

Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha yang dibuat antara Perusahaan dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing
(CSUL) No.10.30.2013.08.08678 tanggal 19 Agustus 2013 yang telah diubah berdasarkan surat
No.354/CSUL/IV/2014, dan berdasarkan perjanjian sewa guna usaha No.10.30.2014.04.00209 tanggal 10 April 2014
yang telah diubah berdasarkan surat No.0287/CSUL/III/2014 perincian sewa guna usaha antara lain sebagai berikut :
- Penjual/Supplier : PT Tri Swardana Utama
- Jenis Aset : 10 Unit Mercedez Benz Actros 4843K (8x4) dan 7 Unit Mercedez
Benz Actros 3939K (6x4)
- Pembiayaan : USD1.545.775,00 dan USD966.042,00
- Jangka Waktu : 31 Bulan

Berdasarkan putusan Pengadilan Niaga dengan Surat Putusan No. 62/PDT.SUS-PKPU/2016/PN dan
No. 90/PDT.SUS-PKPU/2016/PN Jakarta Pusat, CSUL telah melakukan gugatan kepada Perusahaan terkait tidak
dipenuhinya kewajiban pembayaran angsuran aset pembiayaan sejak tahun 2016, didalam putusan, Hakim
memutuskan menolak semua tuntutan hak tagih CSUL kepada Perusahaan atas sisa kewajiban pembayaran yang
dianggap oleh CSUL belum dibayarkan, dikarenakan tagihan tersebut tidak dapat dibuktikan secara sederhana.
CSUL menganggap Perusahaan masih memiliki sisa kewajiban yang masih harus dibayarkan, sementara
Perusahaan menyatakan CSUL telah melakukan penjualan atas seluruh objek leasing dan hasil penjualan objek
leasing tersebut telah melebihi seluruh kewajiban Perusahaan kepada CSUL berdasarkan Perjanjian Leasing CSUL I
dan Perjanjian Leasing CSUL II, sehingga Perusahaan tidak memiliki kewajiban pembayaran apapun kepada CSUL.
Dikarenakan tuntutan CSUL mengenai sisa kewajiban telah dibantah oleh Perusahaan, maka diperlukan adanya
pembuktian dari CSUL mengenai sisa kewajiban Perusahaan tersebut. Oleh karena itu masih ada upaya hukum yang
dapat dilakukan CSUL terhadap Perusahaan yaitu mengajukan gugatan Perdata terhadap Perusahaan pada
Pengadilan Negeri sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 25 ayat (2) syarat dan ketentuan Perjanjian Leasing
CSUL I dan Perjanjian Leasing CSUL II. Namun demikian, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan
CSUL tidak melakukan pengajuan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri.

Perusahaan dengan CSUL telah beberapa kali melakukan komunikasi guna mencapai kesepakatan dalam
penyelesesian permasalahan tersebut diatas, terakhir, berdasarkan komunikasi dan pembahasan antara Manajemen
Perusahaan dengan CSUL, melalui surat Nomor 049/LIT/HO/CSUL/VI/2019 tanggal 13 Juni 2019, CSUL memberikan
persetujuan penyelesaian kewajiban Perusahaan senilai Rp5.000.000.000 (catatan 4, 9, dan 31).

Semua utang sewa pembiayaan tersebut diatas, merupakan transaksi kepada pihak ketiga.

14. BEBAN AKRUAL

Rincian beban akrual adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Bunga Pinjaman Bank 49.394.939.455 42.004.224.105 34.531.793.052


Lain-lain 1.000.000.000 - -
Jasa profesional 100.000.000 - -
Asuransi 88.236.236 58.202.821 -
Gaji 189.359.287 713.809.013 -
Jumlah Beban Akrual 50.772.534.978 42.776.235.939 34.531.793.052

61
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. BEBAN AKRUAL (lanjutan)

Akrual lain-lain merupakan beban yang timbul terkait solusi penyelesaian yang ditawarkan Perusahaan kepada
lembaga pembiayaan atas penarikan dan penjualan aset pembiayaan (catatan 31). Bunga pinjaman bank merupakan
beban bunga atas pinjaman bank yang belum dibayarkan oleh Perusahaan yang terdiri dari beban bunga PT
Indonesia Exim Bank dan PT Bank MNC Internasional dengan rincian sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

PT Indonesia Exim Bank 39.074.632.617 34.979.258.711 30.701.831.884


PT Bank MNC Internasional 10.320.306.838 7.024.965.394 3.829.961.168
Jumlah Bunga Pinjaman
Bank 49.394.939.455 42.004.224.105 34.531.793.052

15. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perhitungan atas imbalan pasca kerja tanggal 31 Desember 2018, 2017, 2016 dan 2015 dilakukan oleh konsultan
aktuaria PT Dian Artha Tama dengan laporan nomor No.466/PSAK/DAT/III/2019, No. 918/PSAK/DAT/XI dan
No. 917/PSAK/DAT/XI/2018 tanggal 20 Maret 2019 dan 5 November 2018 dengan menggunakan metode Projected
Unit Credit.

Asumsi aktuaria pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Tingkat Bunga – Per Tahun 8,3% 7,1% 8,4%


Tingkat Kenaikan Upah – Per Tahun 5,0% 5,0% 5,0%
Indonesia – III Indonesia – III Indonesia – III
Tabel Mortalita (2011) (2011) (2011)
Tingkat Cacat 0,02% 0,02% 0,02%
Usia Pensiun Normal 55 Tahun 55 Tahun 55 Tahun

a. Imbalan pasca kerja yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Biaya Jasa Kini 258.673.502 173.638.877 158.306.693


Biaya Bunga 111.172.111 108.663.876 107.815.807
Beban Imbalan
Periode Berjalan 369.845.613 282.302.753 266.122.500

b. Perubahan liabilitas bersih tahun berjalan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Biaya Jasa Tahun


Lalu Yang Sudah Dilalui – Vested 368.182.947 311.090.197 297.776.561
Biaya Jasa Tahun
Lalu Yang Belum Dilalui – Non Vested 1.652.804.582 1.254.714.186 995.841.011
Saldo Akhir Tahun 2.020.987.529 1.565.804.383 1.293.617.572
62
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA (lanjutan)

c. Perubahan liabilitas bersih tahun berjalan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Saldo Awal Tahun 1.565.804.383 1.293.617.572 1.184.789.083


Jumlah Yang
Dibebankan Ke Laba Rugi 369.845.613 282.302.753 266.122.500
Beban/ (Pendapatan)
Komprehensif Lainnya 85.337.533 (10.115.942) (157.294.011)
Saldo Akhir Tahun 2.020.987.529 1.565.804.383 1.293.617.572

Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan kewajiban imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji
yang diharapkan. Analisis sensitivitas di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang
mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.

31 Des 2018 % 31 Des 2017 % 31 Des 2016 %

Tingkat diskonto:
Tingkat diskonto +1% (283.706.386) 9,3 (190.915.712) 8,1 (173.600.500) 9,4
Tingkat diskonto -1% 237.181.873 7,3 158.865.405 6,1 145.201.557 7,4

Tingkat kenaikan gaji:


Tingkat kenaikan gaji +1% 284.137.882 6 158.540.824 6 144.774.352 6
Tingkat kenaikan gaji -1% (236.499.948) 4 (191.017.676) 4 (173.880.565) 4

Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban
imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi
tersebut mungkin berkorelasi.

Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan
menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam
menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

16. MODAL SAHAM

Berdasarkan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham yang telah diaktakan dengan akta No. 1 tanggal 24 Agustus
2018 oleh Notaris Hartati, S.H., M.Kn., memutuskan untuk menyetujui perubahan anggaran dasar Perusahaan berupa
(i) perubahan modal dasar Perusahaan sebesar Rp600.000.000.000 terbagi atas 6.000.000.000 saham dengan nilai
nominal sebesar Rp100 per lembar saham, (ii) perubahan modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah
1.500.000.000 dengan nilai seluruhnya Rp150.000.000.000. Akta perubahan tersebut telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan surat keputusan No. AHU-0018116.AH.01.02
Tahun 2018 tanggal 4 September 2018.

Peningkatan modal disetor dan ditempatkan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Sebesar Rp96.000.000.000 merupakan konversi utang menjadi modal;
b. Sebesar Rp41.500.000.000 merupakan setoran secara tunai.

63
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. MODAL SAHAM (lanjutan)

Susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2018
Jumlah Saham
Ditempatkan Dan Persentase Modal Ditempatkan
Pemegang Saham Disetor Kepemilikan Dan Disetor

PT Arkha Tanto Prima 1.046.250.000 69,75% 104.625.000.000


PT JAF Asia Investment 452.500.000 30,17% 45.250.000.000
Tn. Dwi Hartanto 1.250.000 0,08% 125.000.000
Jumlah Modal Saham 1.500.000.000 100,00% 150.000.000.000

Berikut kronologi susnan perubahan pemegang saham Perusahaan dari tahun 2017 sampai dengan 31 Desember
2018:

a. Tn Dwi Hartanto selaku Penjual adalah pemegang dan pemilik 100 lembar saham, dengan nilai nominal
Rp6.250.000 per lembar, bermaksud untuk menjual dan mengalihkan 80 lembar saham miliknya yang
dikeluarkan oleh Perusahaan kepada PT Arkha Tanto Prima dengan harga Rp500.000.000;

b. Tn Baharaja Sianipar selaku penjual adalah pemegang dan pemilik 600 lembar saham, dengan nilai nominal
saham sebesar Rp6.250.000 per lembar, bermaksud untuk menjual dan mengalihkan 600 lembar saham
miliknya yang dikeluarkan oleh Perusahaan kepada PT JAF Asia Investment dengan harga Rp3.750.000.000;

c. Tn Tatit Jatmiko selaku penjual adalah pemegang dan pemilik 400 lembar saham, dengan nilai nominal saham
sebesar Rp6.250.000 per lembar, bermaksud untuk menjual dan mengalihkan 400 lembar saham miliknya yang
dikeluarlan oleh Perusahaan kepada PT Arkha Tanto Prima dengan harga Rp2.500.000.000;

d. Ny. Lasmini Nurhayati Novi selaku penjual adalah pemegang dan pemilik 900 lembar saham, dengan nilai
nominal saham sebesar Rp6.250.000 per lembar, bermaksud untuk menjual dan mengalihkan 900 lembar
saham miliknya yang dikeluarkan oleh Perusahaan kepada PT Arkha Tanto Prima dengan harga
Rp5.625.000.000

Berdasarkan akta No. 8 tanggal 6 November 2017 yang dibuat dihadapan Notaris Yudha Setyagraha Tedianto, S.H.,
MM., M.Kn., tentang “Perubahan Direksi dan komisaris dan Peralihan Saham” dimana saham milik Tuan Tatit Jatmiko
sebesar 400 lembar saham dengan nilai Rp. 2.500.000.000,- dialihkan kepada Tuan Baharaja Sianipar, Saham Tuan
Dwi Hartanto sebanyak 200 lembar saham dengan nilai Rp. 1.250.000.000,- dialihkan kepada Tuan Baharaja
Sianipar. Sehingga susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2017 menjadi sebagai berikut:

31 Desember 2017
Jumlah Saham
Ditempatkan Dan Persentase Modal Ditempatkan
Pemegang Saham Disetor Kepemilikan Dan Disetor

Ny. Lasmini Nurhayati Novi 900 45% 5.625.000.000


Tn. Baharaja Sianipar 600 30% 3.750.000.000
Tn. Tatit Jatmiko 400 20% 2.500.000.000
Tn. Dwi Hartanto 100 5% 625.000.000
Jumlah Modal Saham 2.000 100% 12.500.000.000

64
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. MODAL SAHAM (lanjutan)

Berdasarkan akta No. 16 tanggal 24 April 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Sjach Rizal Firdaus S.H., M.Kn.,
susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2016
Jumlah Saham
Ditempatkan Dan Persentase Modal Ditempatkan
Pemegang Saham Disetor Kepemilikan Dan Disetor

Ny. Lasmini Nurhayati Novi 900 45% 5.625.000.000


Tn. Tatit Jatmiko 800 40% 5.000.000.000
Tn. Dwi Hartanto 300 15% 1.875.000.000
Jumlah Modal Saham 2.000 100% 12.500.000.000

17. PENJUALAN

Rincian penjualan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Komponen 48.344.805.857 32.074.952.958 20.145.928.763


Body Dump 33.872.610.000 30.706.200.000 1.825.772.727
Jasa pengangkutan batu bara 10.048.805.408 18.590.069.893 24.736.410.368
Kontruksi Baja 12.067.137.457 21.041.034.117 5.884.735.727
Jumlah Penjualan 104.333.358.722 102.412.256.968 52.592.847.585

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016 seluruh transaksi penjualan
Perusahaan merupakan penjualan kepada pihak ketiga dan tidak ada penjualan kepada pihak berelasi.

Rincian penjualan yang melebihi 10% adalah sebagai berikut :

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Rp % Rp % Rp %

PT Komatsu Indonesia 35.946.891.636 34,45 24.884.373.168 24,30 10.906.331.601 20,74


PT Hino Motors Sales Indonesia 30.280.000.000 29,02 30.020.000.000 29,31 - -
PT Pamapersada Nusantara - - 18.277.342.621 17,85 16.309.112.467 31,01
KSO Adhi-Giwin - - 19.183.581.389 18,73 -
PT Victor Dua Tiga Mega - - - - 5.427.752.797 10,32
66.226.891.636 92.365.297.178 32.643.196.865

65
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Persediaan Bahan Baku


Bahan Baku Awal 16.274.599.026 16.700.759.785 19.704.239.838
Pembelian 34.093.510.921 32.959.824.897 3.328.177.356
Bahan Baku Akhir (22.124.555.578) (16.274.599.026) (16.700.759.785)
Bahan Baku Yang Digunakan 28.243.554.369 33.385.985.656 6.331.657.409

Biaya Penyusutan (Catatan 8) 26.993.545.198 20.044.679.448 19.303.000.381


Biaya Tenaga Kerja 10.909.825.429 8.206.530.090 4.339.560.242
Biaya Pabrikasi 11.702.446.977 11.090.351.633 5.014.070.813
Biaya Pemeliharaan 488.048.074 267.061.551 189.660.772
Biaya Overhead Lainnya 9.806.410.087 12.220.279.212 10.126.947.873
Jumlah Biaya Produksi 88.143.830.133 85.214.887.590 45.304.897.490

Barang Dalam Proses


Barang Dalam Proses Awal 179.119.862 362.721.790 121.372.811
Barang Dalam Proses Akhir (1.602.800.719) (179.119.862) (362.721.790)
Beban Pokok Produksi 86.720.149.276 85.398.489.518 45.063.548.511

Persediaan Barang Jadi


Barang Jadi Awal 620.428.224 786.432.753 50.732.176
Pembelian - -
Barang Jadi Akhir (2.250.000.000) (620.428.224) (786.432.753)
Jumlah Beban Pokok Penjualan 85.090.577.500 85.564.494.049 44.327.847.934

Rincian pembelian yang melebihi 10% terhadap penjualan adalah sebagai berikut :

31 Des2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Rp % Rp % Rp %

PT Paradise Perkasa - - - - 10.000.628.269 19,0


PT Pelita Jaya - - - - 5.896.402.900 11,2
10.000.628.269 15.897.031.169

66
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. BEBAN PEMASARAN

Rincian beban pemasaran adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pemasaran 1.986.814.170 2.892.947.414 2.632.317.007


Pengiriman Barang 428.461.096 375.747.679 167.581.436
Bahan Bakar Minyak
dan Pelumas 121.208.500 120.279.033 55.686.767
Entertainment 343.427.191 490.006.500 82.875.000
Lain-Lain 12.381.257 4.500.000 5.000.000
Jumlah Beban
Pemasaran 2.892.292.214 3.883.480.626 2.943.460.210

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Gaji dan Tunjangan 4.066.530.703 5.222.248.150 8.063.959.128


Listrik, Air dan Telepon 1.059.060.909 1.172.039.338 619.120.347
Perizinan 754.897.000 212.224.650 378.941.816
Pemeliharaan 529.635.418 674.250.294 1.637.939.081
Asuransi 434.360.938 109.313.022 61.304.000
Imbalan Pasca Kerja 369.845.613 282.302.753 266.122.500
Perjalanan Dinas 325.065.654 181.499.154 188.077.441
Penyusutan (Catatan 8) 292.218.083 299.579.383 377.769.572
Sewa 232.581.370 20.236.000 5.350.000
Perlengkapan Kantor 196.509.620 124.262.295 124.418.210
Retribusi dan Sumbangan 62.084.292 55.125.300 45.536.500
Project dan Pengembangan Sistem 25.000.000 - -
Lain-Lain 340.500 10.952.000 41.222.392
Jumlah Beban Umum dan Administrasi 8.348.130.100 8.364.032.339 11.809.760.987

67
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21. PENDAPATAN BUNGA

Rincian pendapatan bunga adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pendapatan bunga atas piutang Berelasi 7.099.492.562 - -


Jasa giro 18.122.536 11.848.554 6.389.862
Jumlah pendapatan bunga 7.117.615.098 11.848.554 6.389.862

22. BEBAN KEUANGAN

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:

Bunga pinjaman bank 8.163.204.833 7.790.663.325 14.488.734.891


Bunga pinjaman dan sewa pembiayaan 890.090.451 835.259.260 4.962.065.944
Beban SKBDN 389.371.241 - -
Denda pinalti pinjaman bank - 1.299.634.655 -
Jumlah Beban Keuangan 9.442.666.525 9.925.557.240 19.450.800.835

23. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Rincian pendapatan (beban) lain-lain adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Pendapatan lain-Lain
Penjualan scrapt 3.200.010.000 2.712.952.988 -
Pemulihan cadangan piutang 1.722.638.165 1.074.239.120 966.696.666
Pendapatan lain-lain 750.421.702 37.565.388 125.219.094
Jumlah pendapatan lain-Lain 5.673.069.867 3.824.757.496 1.091.915.760

(Beban) lain-Lain
Denda pajak (3.100.606.161) (2.643.267.966) (68.318.416)
Lain-lain (catatan 14) (1.000.000.000) - -
Cadangan kerugian piutang (987.713.616) (2.755.863.573) (1.810.109.479)
Rugi selisih kurs (677.320.314) - (1.996.240.466)
Jumlah beban lain-Lain (5.765.640.091) (5.399.131.539) (3.874.668.361)
Jumlah pendapatan (beban) lain-lain (92.570.224) (1.574.374.042) (2.782.752.601)

68
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. LABA (RUGI) PER SAHAM

Perhitungan laba (rugi) per saham dasar adalah sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Nilai nominal 100 6.250.000 6.250.000


Laba (Rugi) Bersih 2.111.293.226 (30.595.062.231) (24.920.341.718)
Rata-rata tertimbang dari jumlah saham
untuk perhitungan laba (rugi) dasar per
saham 520.161.565 1.500.000.000 1.500.000.000
Laba (Rugi) Per Saham 4,06 (20,40) (16,61)

Perusahaan tidak memiliki efek yang bersifat dilutive pada 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

25. TRANSAKSI-TRANSAKSI PIHAK BERELASI

a. Sifat transaksi dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi :

Sifat hubungan dengan pihak berelasi adalah hubungan berada di bawah pengendalian bersama melalui
sebagian kepemilikan yang sama dan/atau memiliki sebagian direksi dan/atau komisaris yang sama dengan
Perusahaan.

Tidak terdapat transaksi dengan pihak berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan
kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan.

Syarat dan kondisi dengan pihak berelasi kecuali transaksi piutang lain-lain dengan karyawan, memiliki syarat
dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga.

Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar
Rp1.755.000.000 (satu miliyar tujuh ratus lima puluh lima juta rupiah) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2018, Sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016, gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar
Rp1.560.000.000 (satu miliar lima ratus enam puluh juta rupiah) dan Rp 1.456.000.000 (satu miliar empat ratus
lima puluh enam juta rupiah).

Tabel berikut ini adalah ikhtisar pihak-pihak berelasi yang bertransaksi dengan Perusahaan, termasuk sifat
hubungan dan sifat transaksinya:

Pihak Berelasi Sifat Dari Hubungan Sifat Dari Transaksi

PT Arkha Forging Indonesia Memiliki Kesamaan Personil Piutang lain-lain


Manajemen Kunci
PT Prima Mulia Engineering Memiliki Kesamaan Personil Piutang lain-lain
Manajemen Kunci
PT Arkha Tanto Prima Memiliki Kesamaan Personil Utang lain-lain
Manajemen Kunci dan Pemegang
Saham Perusahaan
Tn. Dwi Hartanto Komisaris dan Pemegang Saham Piutang/Utang lain-lain
Perusahaan

69
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. TRANSAKSI-TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

b. Rincian piutang lain-lain pihak berelasi adalah sebagai berikut :

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

PT Arkha Forging Indonesia 83.879.390.487 76.955.316.830 74.739.617.074


PT Prima Mulia Engineering 40.785.599.407 49.778.482.695 49.811.282.695

Jumlah piutang
lain-lain pihak berelasi 124.664.989.894 126.733.799.525 124.550.899.769
Persentase terhadap jumlah aset 34,24% 35,99% 34,69%

Piutang lain-lain kepada pihak berelasi PT Arkha Forging Indonesia (PT ARFI) dan PT Prima Mulia Engineering
(PT PME) merupakan pengeluaran modal kerja, berdasarkan surat pemberian modal kerja Nomor 02/AJP-
ARFI/PPMK/VIII/2018 tanggal 7 Agustus 2018 dan Nomor 09/AJP-PME/PPMK/I/2018 tanggal 4 Januari 2018.
Pemberian modal kerja tersebut pada periode 31 Agustus 2018 telah dikenakan bunga masing-masing sebesar
6% dengan jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian dan berakhir pada tanggal 31
Juli 2020 dan para pihak sepakat ketentuan-ketentuan yang diatur dalam perjanjian ini telah diberlakukan dan
mengikat sejak bulan Januari 2012 sampai dengan telah dipenuhinya seluruh kewajiban. Pinjaman modal kerja
yang diberikan Perusahaan kepada pihak berelasi tersebut antara lain digunakan untuk:
1. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu;
2. Utilisasi;
3. Gaji dan tunjangan;
4. Biaya lain-lain.

Berdasarkan perjanjian diatas, para pihak sepakat sewaktu-waktu saldo pokok pemberian modal kerja tersebut
dapat dikonversi menjadi penyertaan modal, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Hak dan Kewajiban Perusahaan


A. Hak:
(1) Menerima pengembalian total modal kerja berikut bunga (Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Perjanjian
Pemberian Modal Kerja;
(2) Setiap saat selama jangka waktu Perjanjian Pemberian Modal Kerja, Perusahaan berhak memilih
untuk melaksanakan konversi Total Modal Kerja yang tercatat pada Jurnal Modal Kerja menjadi
saham atas nama Perusahaan dengan cara menyampaikan pernyataan tertulis untuk
melaksanakan hak konversi saham (Pasal 6 ayat (1) Perjanjian Pemberian Modal Kerja.
B. Kewajiban:
(1) Memberikan modal kerja tambahan apabila terdapat permintaan tertulis untuk meningkatkan
kegiatan operasional usaha pihak berelasi tersebut (Pasal 2 ayat (1) Perjanjian Pemberian Modal
Kerja.

2. Hak dan Kewajiban Penerima Modal Kerja


A. Hak:
(1) Menerima total modal kerja dan modal kerja tambahan (Pasal 1 dan Pasal 2 Perjanjian
Pemberian Modal Kerja;
(2) Dalam kondisi dan waktu tertentu, pihak berelasi dapat meminta Modal Kerja Tambahan kepada
Perusahaan yang disampaikan secara tertulis (Pasal 2 ayat (1) Perjanjian Pemberian Modal
Kerja.

70
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25. TRANSAKSI-TRANSAKSI PIHAK BERELASI (lanjutan)

2. Hak dan Kewajiban Penerima Modal Kerja (lanjutan)


B. Kewajiban:
(1) Jumlah total bunga sampai dengan bulan Agustus 2018 beserta jumlah total bunga bulan-bulan
berikutnya selama Jangka Waktu Perjanjian ini akan berlaku dan wajib dibayarkan pada saat
Perusahaan memilih menerima pengembalian Total Modal Kerja berikut bunga (Pasal 3 ayat (1)
Perjanjian Pemberian Modal Kerja);
(2) Dalam hal Perusahaan memilih menerima pengembalian Total Modal Kerja berikut bunga dari
pihak berelasi yang berhutang maka, jumlah total bunga sampai dengan bulan Agustus 2018
beserta jumlah total bunga bulan-bulan berikutnya selama Jangka Waktu Perjanjian Pemberian
Modal Kerja akan dibayarkan sekaligus kepada Perusahaan selambat-lambatnya pada 7 (tujuh)
hari kerja setelah tanggal berakhirnya Perjanjian Pemberian Modal Kerja (Pasal 3 ayat (2)
Perjanjian Pemberian Modal Kerja);
(3) Untuk melaksanakan konversi Total Modal Kerja menjadi saham, maka dalam waktu selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal Pernyataan Konversi Saham, Penerima
Modal Kerja (pihak berelasi) wajib menerbitkan saham-saham baru baik dengan cara menambah
modal dasar atau tidak, dalam jumlah dan nilai yang setara dengan nilai Total Modal Kerja yang
tercatat Jurnal Modal Kerja pada waktu tanggal Pernyataan Konversi Saham, yang akan diambil
seluruhnya oleh Perusahaan (Pasal 6 ayat (2) Perjanjian Pemberian Modal Kerja); dan
(4) Apabila sampai dengan tanggal berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian Pemberian Modal Kerja,
Perusahaan tidak melaksanakan haknya untuk melakukan konversi Total Modal Kerja dengan
saham, maka selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah tanggal berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian Pemberian Modal Kerja wajib melakukan pembayaran kembali secara sekaligus atas
Total Modal Kerja yang tercatat pada Jurnal Modal Kerja berikut seluruh bunga (Pasal 6 ayat (4)
Perjanjian Pemberian Modal Kerja).

c. Rincian utang lain-lain pihak berelasi adalah sebagai berikut :

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Tn. Dwi Hartanto - 95.847.602.200 74.167.826.278


PT Arkha Tanto
Prima - 41.112.533.300 7.703.163.695
Jumlah Hutang
Lain-Lain Pihak Berelasi - 136.960.135.500 81.870.989.973
Persentase terhadap jumlah liabilitas - 39,47% 17,04%

Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Wajib Konversi No. 01/DH-AJP/PPWK/V/18 tanggal 21 Mei 2018, Perusahaan
dan Tn. Dwi Hartanto sepakat bahwa atas hutang yang pada saat tanggal perjanjian ini secara keseluruhan
sebesar Rp96.000.000.000 akan dikonversikan menjadi saham atas nama Tn. Dwi Hartanto atau pihak lain yang
ditunjuk oleh kreditur, dimana untuk melakukan konversi hutang menjadi saham tersebut, akan dilakukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku dan akan diputuskan dalam RUPS yang akan diselenggarakan oleh
Perusahaan dengan mengeluarkan saham dalam portofel dengan nilai Rp96.000.000.000.

Pada tanggal 21 Mei 2018, Tn. Dwi Hartanto dan PT Arkha Tanto Prima telah membuat dan menandatangani
Perjanjian Jual Beli Piutang No. 05/DH-ATP-AJP/PPP/V/18. Perjanjian tersebut mengatur bahwa
Tn. Dwi Hartanto telah menjual dan akan mengalihkan kepada PT Arkha Tanto Prima hak tagih atau piutang
yang dimilikinya terhadap PT Arkha Jayanti Persada Tbk. yang pada saat tanggal perjanjian ini secara
keseluruhan sebesar Rp96.000.000.000.
71
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SEGMEN OPERASI

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam
mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan
segmen berdasarkan aktivitas.

Manajemen menentukan segmen operasi berdasarkan aktivitas penjualannya menjadi komponen alat berat, body
dump, Jasa pengakutan batu bara, dan konstruksi baja sesuai keputusan strategis yang diambil oleh Manajemen atas
segmen tersebut.

Segmen operasi usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018
Komponen Jasa pengakutan Konstruksi
Alat Berat Body Dump batu bara Baja Jumlah

Penjualan 48.344.805.857 33.872.610.000 10.048.805.408 12.067.137.457 104.333.358.722


Beban Pokok Penjualan 36.818.028.899 21.335.201.493 14.793.373.241 12.143.973.868 85.090.577.500
Laba Bruto 11.526.776.958 12.537.408.507 (4.744.567.833) (76.836.411) 19.242.781.222

Beban Pemasaran (2.892.292.214)


Beban Umum dan Administrasi (8.348.130.101)
Beban Keuangan (9.442.666.525)
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 7.025.044.874
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 5.584.737.256

Pajak Penghasilan (3.473.444.030)


Laba Setelah Pajak Penghasilan 2.111.293.226

Laba Komprehensif Lainnya (64.003.150)


Jumlah Laba Komprehensif
Periode Berjalan 2.047.290.076

Jumlah Aset 360.487.199.944


Jumlah Liabilitas 349.207.505.100

72
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

31 Des 2017
Komponen Jasa pengakutan
Alat Berat Body Dump batu bara Konstruksi Baja Jumlah

Penjualan 32.074.952.958 30.706.200.000 18.590.069.893 21.041.034.117 102.412.256.968


Beban Pokok Penjualan 19.842.097.624 20.664.181.760 15.190.014.269 29.868.200.394 85.564.494.047
Laba Bruto 12.232.855.334 10.042.018.240 3.400.055.624 (8.827.166.277) 16.847.762.921

Beban Pemasaran (3.883.480.626)


Beban Umum dan Administrasi (8.364.032.339)
Beban Keuangan (9.925.557.240)
Laba Pelepasan Aset 2.421.289.140
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (1.562.525.489)
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (4.466.543.633)

Pajak Penghasilan (26.128.518.598)


Rugi Setelah Pajak Penghasilan (30.595.062.231)

Laba Komprehensif Lainnya 7.586.956


Jumlah Rugi Komprehensif
Tahun Berjalan (30.587.475.276)

Jumlah Aset 352.123.292.252


Jumlah Liabilitas 480.390.887.484

31 Des 2016
Komponen Jasa pengakutan
Alat Berat Body Dump batu bara Konstruksi Baja Jumlah

Penjualan 20.145.928.763 1.825.772.727 24.736.410.368 5.884.735.727 52.592.847.585


Beban Pokok Penjualan 16.655.321.482 2.013.454.771 16.949.554.132 8.709.517.549 44.327.847.934
Laba Bruto 3.490.607.281 (187.682.044) 7.786.856.236 (2.824.781.823) 8.264.999.651

Beban Pemasaran (2.943.460.210)


Beban Umum dan Administrasi (11.809.760.987)
Beban Keuangan (19.450.800.835)
Rugi Pelepasan Aset (5.600.000.000)
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (2.776.362.739)
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (34.315.385.120)

Pajak Penghasilan 4.395.043.402


Rugi Setelah Pajak Penghasilan (29.920.341.718)

Laba Komprehensif Lainnya 117.970.508


Jumlah Rugi Komprehensif
Tahun Berjalan (29.802.371.210)

Jumlah Aset 359.058.313.314


Jumlah Liabilitas 461.738.433.270

73
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

Segmen operasi berdasarkan wilayah Perusahaan adalah sebagai berikut:

31 Des 2018
Jawa Barat Kalimantan Jumlah

Penjualan 94.284.553.314 10.048.805.408 104.333.358.722


Beban Pokok Penjualan 70.297.204.259 14.793.373.241 85.090.577.500
Laba Bruto 23.987.349.055 (4.744.567.833) 19.242.781.222

Beban Pemasaran (2.892.292.214)


Beban Umum dan Administrasi (8.348.130.101)
Beban Keuangan (9.442.666.525)
Laba Pelepasan Aset -
Pendapatan (Beban) Lain-Lain 7.025.044.874
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 5.584.737.256

Pajak Penghasilan (3.473.444.030)


Laba Setelah Pajak Penghasilan 2.111.293.226

Laba Komprehensif Lainnya (64.003.150)


Jumlah Laba Komprehensif
Periode Berjalan 2.047.290.076

31 Des 2017
Jawa Barat Kalimantan Jumlah

Penjualan 83.822.187.075 18.590.069.893 102.412.256.968


Beban Pokok Penjualan 70.374.479.778 15.190.014.269 85.564.494.049
Laba Bruto 13.447.707.297 3.400.055.624 16.847.762.919

Beban Pemasaran (3.883.480.626)


Beban Umum dan Administrasi (8.364.032.339)
Beban Keuangan (9.925.557.240)
Laba Pelepasan Aset 2.421.289.140
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (1.562.525.489)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (4.466.543.635)

Pajak Penghasilan (26.128.518.598)


Laba Setelah Pajak Penghasilan (30.595.062.233)

Laba Komprehensif Lainnya 7.586.956


Jumlah Laba Komprehensif
Periode Berjalan (30.587.475.277)

74
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. SEGMEN OPERASI (lanjutan)

31 Des 2016
Jawa Barat Kalimantan Jumlah

Penjualan 27.856.437.217 24.736.410.368 52.592.847.585


Beban Pokok Penjualan 27.378.293.802 16.949.554.132 44.327.847.934
Laba Bruto 478.143.415 7.786.856.236 8.264.999.651

Beban Pemasaran (2.943.460.210)


Beban Umum dan Administrasi (11.809.760.987)
Beban Keuangan (19.450.800.835)
Laba Pelepasan Aset (5.600.000.000)
Pendapatan (Beban) Lain-Lain (2.776.362.739)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan (34.315.385.120)

Pajak Penghasilan 4.395.043.402


Laba Setelah Pajak Penghasilan (29.920.341.718)

Laba Komprehensif Lainnya 117.970.508


Jumlah Laba Komprehensif
Periode Berjalan (29.802.371.210)

75
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko
kredit, risiko nilai tukar dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Perusahaan dijalankan secara berhati-hati dengan
mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Perusahaan.

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya
keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko suku bunga,
kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh
risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga. Perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku
bunga tetap dan suku bunga variabel dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga
melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang
menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang baru.

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga pinjaman. Dengan asumsi
variabel lain konstan, laba sebelum beban pajak dipengaruhi oleh tingkat suku bunga mengambang sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Dampak Dampak Dampak
Kenaikan/ Terhadap Kenaikan/ Terhadap Kenaikan/ Terhadap
Penurunan Rugi Penurunan Rugi Penurunan Rugi
Dalam Sebelum Dalam Sebelum Dalam Sebelum
Satuan Poin Beban Pajak Satuan Poin Beban Pajak Satuan Poin Beban Pajak

Rupiah +100 13.890.225 +100 65.294.687 +100 130.835.998


Rupiah -100 (13.890.225) -100 (65.294.687) -100 (130.835.998)

76
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko Kredit

Risiko kredit adalah risiko bahwa Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan
akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko kredit yang
terkonsentrasi secara signifikan. Perusahaan mengendalikan risiko kredit dengan cara melakukan hubungan usaha
dengan pihak lain yang memiliki kredibilitas menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit, serta memantau
kolektibilitas piutang secara berkala untuk mengurangi jumlah piutang tak tertagih.

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika
tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

Tabel berikut menggambarkan jumlah risiko kredit dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perusahaan:

31 Des 2018
Lancar dan Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai Telah Jatuh
Tidak Tempo dan
Mengalami Mmengalami
Penurunan Lebih Dari 90 Penurunan
Total Nilai 1 – 30 Hari 31 – 60 Hari 61 – 90 Hari Hari Nilai

Kas dan Setara Kas 386.051.628 386.051.628 - - - - -


Piutang Usaha 44.253.398.215 24.481.929.028 1.190.430.303 10.649.073.644 4.194.825.377 7.975.671.029 4.238.531.166
Piutang Lain-Lain 124.664.989.893 2.366.497.521 - - - 122.298.492.373 -
Uang Muka dan
Biaya Dibayar
Dimuka 22.345.058.252 1.781.908.252 - - - 20.563.150.000 -
Jumlah 191.649.497.988 29.016.386.429 1.190.430.303 10.649.073.644 4.194.825.377 150.837.313.402 4.238.531.166

31 Des 2017
Lancar dan Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai Telah Jatuh
Tidak Tempo dan
Mengalami Mmengalami
Penurunan Lebih Dari 90 Penurunan
Total Nilai 1 – 30 Hari 31 – 60 Hari 61 – 90 Hari Hari Nilai

Kas dan Setara


Kas 1.460.137.450 1.460.137.450 - - - - -
Piutang Usaha 17.980.287.337 10.035.767.302 307.502.203 30.800.000 - 7.606.217.832 4.973.455.715
Piutang Lain-Lain 126.733.799.525 - - - - 126.733.799.525 -
Uang Muka dan
Biaya Dibayar
Dimuka 20.593.881.578 30.731.578 - - - 20.563.150.000 -
Jumlah 166.768.105.890 11.526.636.330 307.502.203 30.800.000 - 154.903.167.357 4.973.455.715

77
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko Kredit (lanjutan)

31 Des 2016
Lancar dan Telah Jatuh Tempo Namun Tidak Mengalami Penurunan Nilai Telah Jatuh
Tidak Tempo dan
Mengalami Mmengalami
Penurunan Lebih Dari 90 Penurunan
Total Nilai 1 – 30 Hari 31 – 60 Hari 61 – 90 Hari Hari Nilai

Kas dan Setara


Kas 1.789.981.420 1.789.981.420 - - - - -
Piutang Usaha 10.900.264.620 1.996.103.503 419.138.720 69.306.594 182.655.106 8.233.060.697 3.291.831.263
Piutang Lain-Lain 124.550.899.769 - - - - 124.550.899.769 -
Uang Muka dan
Biaya Dibayar
Dimuka 20.654.366.654 91.216.654 - - - 20.563.150.000 -
Jumlah 157.895.512.463 3.877.301.577 419.138.720 69.306.594 182.655.106 153.347.110.466 3.291.831.263

Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan terpengaruh akibat perubahan nilai tukar. Eksposur Perusahaan yang terpengaruh risiko suku bunga
terutama terkait dengan pinjaman bank.

Untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing, Perusahaan melakukan konversi utang mata uang asing ke
Rupiah.

Perusahaan memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi operasionalnya. Eksposur tersebut
timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang selain mata uang fungsional unit operasional
atau pihak lawan. Eksposur dalam mata uang asing Perusahan tersebut jumlahnya tidak material.

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap Dolar Amerika
dan Euro, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap rugi sebelum beban pajak penghasilan sebagai
berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Dampak Dampak
Perubahan Terhadap Rugi Perubahan Dampak Terhadap Perubahan Terhadap Rugi
Tingkat Sebelum Tingkat Rugi Sebelum Tingkat Sebelum
Rupiah Beban Pajak Rupiah Beban Pajak Rupiah Beban Pajak

Dolar Amerika 2% (20.300.793) 2% (150.981.756) 2% (325.856.215)


Dolar Amerika -2% 20.300.793 -2% 150.981.756 -2% 325.856.215
Euro 5% (56.972.751) 5% (77.420.165) 5% (57.145.720)
Euro -5% 56.972.751 -5% 77.420.165 -5% 57.145.720

78
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk
memenuhi liabilitasnya.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan setara kas yang dianggap
memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen
juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang dan
terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan bahwa Perusahaan mempertahankan
rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan
tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

Perusahaan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perusahaan dan
untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.

Tabel dibawah ini menunjukan analisis jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dalam rentang waktu yang
menunjukan jatuh tempo kontraktual untuk semua liabilitas keuangan dimana jatuh tempo kontrkatual sangat penting
untuk pemahaman terhadap arus kas. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel adalah arus kas kontraktual yang tidak
terdiskonto (termasuk pembayaran pokok dan bunga).

31 Des 2018
<1 Tahun 1 – 2 Tahun 2 – 3 Tahun >3 Tahun Jumlah

Utang Usaha 10.156.498.126 12.149.759.197 277.164.151 8.389.960.925 30.973.382.399


Utang Bank 32.399.587.993 27.202.597.416 37.349.854.470 149.040.635.415 245.992.675.294
Beban Akrual 8.768.310.873 42.004.224.105 - - 50.772.534.978
Utang Sewa Pembiayaan - - - 11.518.645.125 11.518.645.125
Jumlah Liabilitas Neto 51.324.396.992 81.356.580.718 37.627.018.621 168.949.241.465 339.257.237.796

31 Des 2017
<1 Tahun 1 – 2 Tahun 2 – 3 Tahun >3 Tahun Jumlah

Utang Usaha 18.897.120.036 13.657.482.940 - - 32.554.602.977


Utang Bank 8.170.614.767 40.200.000.000 56.200.000.000 144.884.797.538 249.455.412.305
Beban Akrual 8.244.442.887 34.531.793.052 - - 42.776.235.939
Utang Sewa Pembiayaan 13.908.441.669 - - - 13.908.441.669
Jumlah Liabilitas Neto 49.220.619.359 88.389.275.993 56.200.000.000 144.884.797.538 338.694.692.890

79
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko Likuiditas (lanjutan)

31 Des 2016
<1 Tahun 1 – 2 Tahun 2 – 3 Tahun >3 Tahun Jumlah

Utang Usaha 15.873.176.670 22.185.541.605 - - 38.058.718.275


Utang Bank 6.453.916.528 15.650.000.000 72.000.000.000 158.439.641.640 252.543.558.168
Beban Akrual 13.904.191.492 20.627.601.560 - - 34.531.793.052
Utang Sewa Pembiayaan 160.888.001 - 47.241.280.450 - 47.402.168.450
Jumlah Liabilitas Neto 36.392.172.691 58.463.143.165 119.241.280.450 158.439.641.641 372.536.237.945

Manajemen Modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, bila diperlukan, berdasarkan perubahan
kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan
pembayaran dividen kepada pemegang saham, atau menerbitkan saham baru. Tidak ada perubahan atas tujuan,
kebijakan maupun proses untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, 2017 dan 2016.

Perusahaan memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran rasio keuangan seperti rasio total utang
yang berbeban bunga terhadap total ekuitas dengan rincian sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Utang Bank 245.992.675.294 249.455.412.305 252.543.558.168


Utang Sewa Pembiayaan 11.518.645.125 13.908.441.669 47.402.168.450
Jumlah Utang Yang Berbeban Bunga 257.511.320.419 263.363.853.974 299.945.726.618
Jumlah Ekuitas 7.529.694.844 (132.017.595.231) (101.430.119.955)
Rasio Utang Yang
Berbeban Bunga Terhadap Ekuitas 34,20 (1,99) (2,96)

80
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan
pengungkapan.

PSAK 68, “Pengukuran nilai wajar” mensyaratkan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki
nilai wajar sebagai berikut:

a. Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1),
b. Input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas,
baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (tingkat 2), dan
c. Input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak
dapat diobservasi) (tingkat 3).

Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016


Estimasi Nilai Estimasi Nilai Estimasi Nilai
Nilai Tercatat Wajar Nilai Tercatat Wajar Nilai Tercatat Wajar

Aset Keuangan
Kas dan Setara
Kas 386.051.628 386.051.628 1.460.137.450 1.460.137.450 1.789.981.420 1.789.981.420
Piutang Usaha 44.253.398.215 44.253.398.215 13.006.831.622 13.006.831.622 7.608.433.357 7.608.433.357
Uang Muka dan
Biaya Dibayar
Dimuka 22.345.058.252 22.345.058.252 20.593.881.578 20.593.881.578 20.654.366.654 20.654.366.654
Jumlah Aset
Keuangan 66.984.508.095 66.984.508.095 35.060.850.650 35.060.850.650 30.052.781.431 30.052.781.431
Liabilitas Keuangan
Utang Usaha 30.973.382.399 30.973.382.399 32.554.602.977 32.554.602.977 38.058.718.275 38.058.718.275
Utang Bank 245.992.675.294 245.992.675.294 249.455.412.304 249.455.412.304 252.543.558.168 252.543.558.168
Utang Sewa
Pembiayaan 11.518.645.125 11.518.645.125 13.908.441.669 13.908.441.669 47.402.168.451 47.402.168.451
Beban Akrual 50.772.534.978 50.772.534.978 42.776.235.939 42.776.235.939 34.531.793.052 34.531.793.052
Jumlah Liabilitas
Keuangan 339.257.237.796 339.257.237.796 338.694.692.889 338.694.692.889 372.536.237.946 372.536.237.946

Nilai wajar atas sebagian besar aset dan liabilitas keuangan mendekati nilai tercatat karena dampak pendiskontoan
yang tidak signifikan.

Tidak terdapat pengalihan antara tingkat 1 dan 2 selama periode berjalan.

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar
pada tanggal pelaporan.

81
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

Estimasi Nilai Wajar (lanjutan)

Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price),
sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam
tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik
penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia dan
seminimal mungkin mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi,
instrumen keuangan ini termasuk dalam tingkat 2.

Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen
tersebut masuk ke dalam tingkat 3.

Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:

a. Penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis; dan
b. Teknik lain, seperti analisis arus kas diskontoan, digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan
lainnya.

28. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN DAN TRANSAKSI NON KAS

Arus kas dari aktivitas pendanaan


2017 Penambahan/ Pengurangan/ Perubahan 2018
Penerimaan (Pembayaran) Transaksi non kas

Utang pihak berelasi 136.960.135.499 3.902.990.300 (44.863.125.799) (96.000.000.000) -


Utang bank 249.455.412.304 - (3.462.737.010) - 245.992.675.294
Sewa pembiayaan 13.908.441.669 - (2.389.796.543) - 11.518.645.126
Modal saham 12.500.000.000 41.500.000.000 96.000.000.000 150.000.000.000
412.823.989.472 45.402.990.300 (50.715.659.352) - 407.511.320.420

Arus kas dari aktivitas pendanaan


2016 Penambahan/ Pengurangan/ Perubahan 2017
Penerimaan (Pembayaran) Transaksi non kas

Utang pihak berelasi 81.870.989.972 4.848.325.570 (5.673.913.893) 55.914.733.850 136.960.135.499


Utang bank 252.543.558.168 - (4.559.397.272) 1.471.251.408 249.455.412.304
Sewa pembiayaan 47.402.168.450 - (4.141.583.058) (29.352.143.723) 13.908.441.669
381.816.716.590 4.848.325.570 (14.374.894.222) 28.033.841.535 400.323.989.472

82
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28. REKONSILIASI LIABILITAS YANG TIMBUL DARI AKTIVITAS PENDANAAN DAN TRANSAKSI NON KAS
(lanjutan)

Per 31 Desember 2018, 2017 dan 2016. Perusahaan melakukan transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas dan setara kas dan tidak termasuk dalam laporan arus kas dengan rincian sebagai berikut:

31 Des 2018 31 Des 2017 31 Des 2016

Aktivitas Investasi Yang Tidak


Mempengaruhi Kas
Perolehan Aset Tetap Melalui Utang Berelasi - 55.914.733.850 36.032.545.260
Akrual Pendapatan bunga piutang berelasi 7.099.492.562 - -
Perolehan Aset Tetap Melalui Utang Leasing - - -
Pelepasan aset tetap dengan pengurangan utang sewa
pembiayaan - (26.930.854.583) (29.444.093.750)
Pembayaran Utang Bank Melalui Utang Berelasi - - 9.956.235.832
Konversi Utang Menjadi Modal 96.000.000.000 - -
Jumlah Transaksi Non Kas 96.000.000.000 28.983.879.267 16.544.687.342

29. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING

a. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Komatsu Indonesia untuk pengadaan bahan-bahan utama (parts)
dan bahan-bahan pembantu (assemblies) berdasarkan perjanjian tanggal 1 Februari 2018 untuk jangka waktu
selama 3 tahun.

b. Perjanjian Paket Service Nomor: JIEP/SEM/16/636/SP tertanggal 10 Juni 2016; antara Perusahaan dengan
PT Pamapersada Nusantara dan PT United Tractor Tbk.

c. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Pamapersada Nusantara untuk pemborongan pekerjaan


pengangkutan batubara berdasarkan perjanjian No. JIEP/SEM/17/1150/SP tanggal 24 Oktober 2017.
Pembayaran pekerjaan dilakukan secara bulanan berdasarkan tonase batubara yang diangkut.

d. Perusahaan melakukan perjanjian dengan PT Pindad (Persero) untuk pengadaan Hydraulic Tank Assy
sebanyak 2 unit berdasarkan perjanjian No. SJAN/23/P/BD/DN/XII/2016 tanggal 30 Desember 2016 dengan nilai
kontrak sebesar Rp1.008.150.000, Perjanjian Pengadaan Fuel Tank Assy DLL Sebanyak 3 (tiga) Item Nomor:
SJAN/17/P/BD/DN/II/2018 tanggal 20 Februari 2018 antara PT. Pindad (Persero) dengan PT. Arkha Jayanti
Persada, diubah dengan perjanjian I Nomor SJAN/17A/P/BD/DN/II/2018 tanggal 28 Juni 2018;

e. Perusahaan melakukan perjanjian dengan KSO Adhi - Giwin untuk proyek pembangunan fasilitas
perkeretaapian (Steel Structure) Stasiun Manggarai, Matraman dan Jatinegara berdasarkan perjanjian
No.AG/001/contract/I/2016 tanggal 15 Januari 2016, Amandemen 01 No. AG/001A/ADD01-Contract/XII/2016
tanggal 2 Desember 2016 jangka waktu pelaksanaan, Amandemen 02 No. No. AG/001B/ADD02-
Contract/XII/2016 tanggal 27 Desember 2017 tentang nilai kontrak dan waktu pelaksanaan dan surat
permohonan Amandemen Nomor 003/SPA/SPPPP001/KSO-AG-AJP/III/2019 tentang waktu pelaksanaan
selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2019 dengan nilai kontrak sebesar Rp36.334.882.430.

83
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. PERJANJIAN – PERJANJIAN PENTING (lanjutan)

f. Perusahaan melakukan perjanjian dengan KSO Hutama Modern Mitra untuk proyek Pembangunan Jalur Ganda
Jalan Kereta Api Lintas Selatan Jawa km. 95+300 s.d km. 98+000 antara Jombang - Madiun sepanjang 2,7 km.
Berdasarkan perjanjian No. 002/SPP/JGJM-5/KSO/VII/2017 tanggal 17 Juli 2017 dengan nilai kontrak sebesar
Rp4.239.000.000. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 217 hari.

g. Perjanjian Nomor: 63/SP-FB/10.2018 tanggal 3 Oktober 2018 antara PT. Swadaya Graha – Gresik dengan
PT Arkha Jayanti Persada – Bogor, Perjanjian Nomor: 67/SP/09.2018 tanggal 24 September 2018 antara PT.
Swadaya Graha – Gresik dengan PT. Arkha Jayanti Persada – Bogor, l. Surat PT. Swadaya Graha Nomor:
003501/P/201912/07.1003049 tanggal 20 Desember 2018 perihal Pemberitahuan Perpanjangan Surat
Perjanjian;

h. Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) dengan rincian sebagai berikut:

1. Nomor 003/AJP/PPJB/I/2010 tanggal 11 Januari 2010 antara Perusahaan dan Bapak Tatit Jatmiko, berikut
dengan Addendum-Adendumnya atas jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Citereup Kabupaten
Bogor Jawa Barat dengan luas tanah 2.300M2. Didalam addendum terakhir PPJB tanggal 21 Mei 2018
pasal 1 menyatakan bahwa Perusahaan telah menyelesaikan pembayaran harga tanah objek PPJB dan
selanjutnya para pihak sepakat melakukan proses balik nama selambat-lambatnya pada tanggal 21 Mei
2019.
2. Nomor 001/AJP/PPJB/III/2012 tanggal 1 Maret 2012 antara Perusahaan dengan Bapak Dwi Hartanto dan
Tatit Jatmiko berikut dengan Addendum-Addendumnya atas jual beli tanah yang berlokasi di Citereup
Kabupaten Bogor Jawa Barat dengan jumlah luas tanah 10.798M2. Didalam addendum terakhir PPJB
tanggal 21 Mei 2018 pasal 1 menyatakan bahwa Perusahaan telah menyelesaikan pembayaran harga tanah
objek PPJB dan selanjutnya para pihak sepakat melakukan proses balik nama selambat-lambatnya pada
tanggal 21 Mei 2019.
3. Nomor 002/AJP/PPJB/X/2013 tanggal 11 Oktober 2013 antara Perusahaan dan Bapak Dwi Hartanto berikut
Addendum-Addendumnya atas jual beli tanah dan bangunan yang berlokasi di Citereup Kabupaten Bogor
Jawa Barat dengan luas tanah 4.341M2. Didalam Addendum terakhir PPJB tanggal 21 Mei 2018 pasal 1
menyatakan bahwa Perusahaan telah menyelesaikan pembayaran harga tanah objek PPJB dan selanjutnya
para pihak sepakat melakukan proses balik nama selambat-lambatnya pada tanggal 21 Mei 2019.

30. KONTINJENSI

a. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri No. 1222K/Pdt.Sus-PHI/2017 tanggal 19 Oktober 2017 dketahui bahwa
pada tanggal 24 Oktober 2014 Perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 147 orang pegawai
dikarenakan Perusahaan mengalami kerugian dua tahun berturut-turut. Sehingga Perusahaan harus membayar
uang pesangon dan penggantian sebesar Rp1.383.600.598 atas perkara tersebut.

b. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Samarinda No. 35/Pdt.Sus-PHI/2016/PN.Smr tanggal 13 Desember


2016 diketahui bahwa Perusahaan dan 54 orang pegawai sepakat untuk melakukan pemutusan hubungan kerja
sejak tanggal 1 April 2016 dan Perusahaan harus membayar secara tunai hak-hak para pegawai berupa
upah/gaji yang belum dibayarkan sejak bulan Juni – Desember tahun 2015 dan bulan Januari – Maret tahun
2016, serta membayar uang penggantian hak atas perumahan, pengobatan dan perawatan yang ditetapkan
sebesar 15% dari jumlah dua bulan gaji. Secara keseluruhan jumlah upah/gaji dan uang penggantian atas
54 orang pegawai adalah sebesar Rp1.324.144.310.

Pada tanggal 23 Agustus 2018, Perusahaan mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Pengadilan
Negeri Cibinong atas kasus tersebut diatas. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini diterbitkan,
Perusahaan belum menerima hasil putusan kasasi tersebut.
84
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30. KONTINJENSI (lanjutan)

c. BRI Finance telah mengrimkan surat resmi kepada Perusahaan No 043/BRIF-LGL/X/2017 tanggal 30 Oktober
2017 untuk menanyakan tindak lanjut penyelesaian kewajiban sewa guna usaha, Menanggapi surat dari BRI
Finance (“BRIF”) tersebut diatas, Perusahaan mengirimkan surat elektronik (email) tanggal 3 September 2018
yang menyatakan permintaan keringanan jumlah kewajiban dan pernyataan kesanggupan Perusahaan untuk
membayar sisa kewajiban sebesar Rp1.000.000.000 yang akan dibayarkan secara angsuran terhitung sejak
bulan November 2018 sampai Oktober 2019. Pada tanggal 22 Mei 2019 BRIF telah menyampaikan
tanggapannya melalui Surat No. 053/BRIF-LGL/V/2019, yang pada pokoknya menolak permintaan Perusahaan
mengenai keringanan pembayaran tersebut.

Perusahaan telah melakukan pertemuan dengan pihak BRIF pada tanggal 17 Mei 2019 dalam rangka
menindaklanjuti permintaan Perusahaan perihal keringanan pembayaran kewajiban, yang hasil pertemuannya
dituangkan dalam Risalah Pertemuan tanggal 20 Mei 2019 antara Perusahaan dengan BRIF, dalam pertemuan
tersebut Perusahaan menawarkan kembali kepada BRIF, bahwa Perusahaan bersedia menaikan penawaran
menjadi Rp1.500.000.000. Namun, sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan Perusahaan belum
mendapatkan dan masih menunggu jawaban dan/atau tanggapan tertulis dari BRIF atas penawaran nilai
keringanan pembayaran dari Perusahaan sebagaimana tersebut di atas.

d. Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 62/PDT.SUS-
PKPU/2016/PN.Niaga.JKT.PST tertanggal 19 Juli 2016 (selanjutnya disebut “Putusan No.62/2016”) dan Putusan
Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor: 90/Pdt.Sus-PKPU/2016/PN.Niaga.Jkt.Pst
tertanggal 23 September 2016 (selanjutnya disebut “Putusan No. 90/2016”).

Menurut perhitungan CSUL, jumlah utang/kewajiban yang dihitung oleh pihak CSUL berdasarkan perhitungan
kewajiban utang per tanggal 30 Maret 2015 (Perjanjian Leasing I) dan per tanggal 31 Oktober 2014 Perjanjian
Leasing II), adalah sebesar USD 1,351,587.64 (satu juta tiga ratus lima puluh satu ribu lima ratus delapan puluh
tujuh Dollar Amerika Serikat dan enam puluh empat sen) dan Rp206.511.137 (dua ratus enam juta lima ratus
sebelas ribu serratus tiga puluh tujuh Rupiah). Perhitungan tagihan CSUL tersebut dibantah oleh Perusahaan,
dimana berdasarkan perhitungan Perusahaan jumlah sisa utang pokok Perusahaan terhadap CSUL sudah
negatif/tidak ada hutang. Selain itu, Perusahaan mendalilkan bahwa dalam perhitungan yang dilakukan oleh
CSUL terdapat komponen yang tidak diatur dalam Perjanjian Leasing CSUL I dan Perjanjian Leasing CSUL II
yakni bunga harian dan deposit sebesar USD 501.875,00 Leassing CSUL I dan USD 235.620,00 leassing
CSUL II yang diberikan Perusahaan belum diperhitungkan, sehingga yang disampaikan CSUL harus dibuktikan
terlebih dahulu melalui gugatan perdata.

Berdasarkan Putusan No. 62/2016 tanggal 18 Juli 2016 dan Putusan No. 90/2016 22 September 2016, maka
dapat disimpulkan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah menolak tuntutan hak
tagih CSUL kepada Perusahaan atas sisa kewajiban pembayaran Perusahaan yang dianggap oleh CSUL belum
dibayarkan, dikarenakan tagihan tersebut tidak dapat dibuktikan secara sederhana.

Dengan memperhatikan permohonan PKPU yang diajukan oleh CSUL terhadap Perusahaan ke Pengadilan
Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, maka jelas terlihat bahwa CSUL menganggap masih memiliki
tagihan terhadap Perusahaan namun tagihan tersebut dibantah oleh Perusahaan, oleh karena itu masih ada
upaya hukum yang dapat dilakukan CSUL terhadap Perusahaan yaitu mengajukan gugatan Perdata terhadap
Perusahaan pada Pengadilan Negeri sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 25 ayat (2) syarat dan ketentuan
Perjanjian Leasing CSUL I dan Perjanjian Leasing CSUL II.

Namun demikian, sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan ini, kami tidak mendapatkan
informasi adanya pengajuan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri yang dilakukan oleh CSUL terhadap
Perusahaan.
85
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

1. Addendum atas Perjanjian Pemberian Modal Kerja

Berdasarkan Surat Nomor:01/AJP-ARFI/PPMK/ADD/II/2019 tanggal 11 Februari 2019 mengenai perubahan


Perjanjian Pemberian Modal Kerja Nomor:02/AJP-ARFI/PPMK/VIII/2018 tanggal 07 Agustus 2018 antara
Perusahaan dan PT Arkha Forging Indonesia, terdapat perubahan pada Pasal 3 “Bunga”, dimana tingkat
penetapan bunga yang sebelumnya sebesar 6% (enam persen) per tahun berubah menjadi sebesar 8%
(delapan persen) terhitung dari saldo sejak tanggal perubahan perjanjian ini dilakukan oleh kedua belah pihak.
Ketentuan-ketentuan selain dari perubahan tersebut di atas masih tetap berlaku sebagaimana tercantum dalam
perjanjian ini.

Berdasarkan Surat Nomor:01/AJP-PME/PPMK/ADD/II/2019 tanggal 11 Februari 2019 mengenai perubahan


Perjanjian Pemberian Modal Kerja Nomor:09/AJP-PME/PPMK/I/2018 tanggal 04 Januari 2018 antara
Perusahaan dan PT Prima Mulia Engineering, terdapat perubahan pada Pasal 3 “Bunga”, dimana tingkat
penetapan bunga yang sebelumnya sebesar 6% (enam persen) per tahun berubah menjadi sebesar 8%
(delapan persen) terhitung dari saldo sejak tanggal perubahan perjanjian ini dilakukan oleh kedua belah pihak.
Ketentuan-ketentuan selain dari perubahan tersebut di atas masih tetap berlaku sebagaimana tercantum dalam
perjanjian ini.

2. Surat Tanggapan atas Permohonan Pencabutan dan Perubahan Jaminan Perusahaan

Berdasarkan Surat Nomor:BS.0060/RSA/02/2019 tanggal 12 Februari 2019 dari PT Indonesia Exim Bank
mengenai tanggapan atas surat Perusahaan Nomor:046/AJP/EXIM/I/19 tanggal 12 Februari 2019 tentang
permohonan pencabutan dan perubahan jaminan Perusahaan, bahwa informasi terkait permohonan tersebut
sedang dalam proses internal PT Indonesia Exim Bank.

Surat Persetujuan Permohonan Balik Nama Sertifikat dan Pelepasan Corporate Guarantee (CG) yang
diberikan PT Arkha Jayanti Persada (“PT AJP”) kepada PT Arkha Forging Indonesia (“PT ARFI”) dari PT
Indonesia Exim Bank

Surat Nomor:BS.0069/RSA/02/2019 tanggal 14 Februari 2019 dari PT Indonesia Exim Bank, mengenai
persetujuan atas Surat Permohonan Balik Nama Sertifikat Tanah yang dijaminkan Nomor:102/AJP/LO-
IEB/XII/18 tanggal 11 Desember 2018, Surat Permohonan Persetujuan Balik Nama Agunan Nomor:043/AJP/LO-
IEB/II/2019 tanggal 06 Februari 2019 dan Surat Permohonan Persetujuan Pencabutan dan Perubahan Jaminan
Perusahaan (Corporate Guarantee) Nomor:046/AJP/EXIM/I/19 tanggal 12 Februari 2019.

86
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

3. Surat Penjelasan Terlambatnya IPO PT Arkha Jayanti Persada Tbk

Surat Penjelasan Terlambatnya IPO PT Arkha Jayanti Persada Tbk kepada PT Indonesia Exim Bank

Berdasarkan Surat Nomor:071/AJP/IEB/III/2019 tanggal 05 Maret 2019 yang ditujukan kepada PT Indonesia
Exim Bank mengenai penjelasan proses IPO PT Arkha Jayanti Persada yang semula dijadwalkan selesai pada
akhir Maret 2019 diperkirakan IPO PT Arkha Jayanti Persada efektif pada akhir Juli 2019.

Permohonan Reschedule Angsuran Pinjaman kepada PT Indonesia Exim Bank

Berdasarkan Surat Nomor:072/AJP/IEB/III/2019 tanggal 05 Maret 2019 yang ditujukan kepada PT Indonesia
Exim Bank mengenai permohonan reschedule angsuran, khususnya angsuran pada tanggal 31 Maret 2019
diundur menjadi tanggal 31 Juli 2019, sedangkan jadwal angsuran selebihnya tetap mengikuti jadwal yang telah
ditetapkan oleh PT Indonesia Exim Bank.

4. Tanda terima pendaftaran pengurusan perbaikan SPPT Tanah SHM di Bappeda Bogor

Surat tanda terima dari Bappeda Bogor atas pendaftaran pengurusan perbaikan SPPT Tanah SHM Nomor
Pelayanan:2019.0016.14 tanggal 11 Maret 2019 dan Nomor Pelayanan:2019.0024.1 tanggal 19 Maret 2019.

5. Penyelesaian kewajiban utang sewa pembiayaan PT BRI Multifinance Indonesia (BRIF)

Pada tanggal 10 Juni 2019, Perusahaan telah mengirimkan surat prihal penawaran penyelesaian kewajiban
Nomor 114/AJP/BRIF/VI/2019. Surat tersebut telah ditanggapi oleh BRIF Nomor. 060/BRIF-LG/VI/2019 tanggal
12 Juni 2019. Didalam surat ini, BRIF meminta kepada Perusahaan agar dapat membayarkan kewajiban
sebesar Rp3.500.000.000 dan realisasi pembayaran tersebut agar dapat dilaksanakan segera. Atas kewajiban
tersebut berdasarkan surat Perusahaan kepada BRIF Nomor. 118/AJP/BRIF/VI/2019 tanggal 13 Juni 2019,
Perusahaan pada prinsipnya telah menyetujui dan bersedia membayar kewajiban tersebut paling lambat 1 (satu)
tahun setelah Perusahaan dinyatakan efektif go public oleh Otorisasi Jasa Keuangan. Selain itu,pada tahun
2018, Perusahaan telah melakukan pencatatan atas beban akrual kepada BRIF sebesar Rp1.000.000.000
(catatan 14), Adapun sisa kewajiban sebesar Rp2.500.000.000, Perusahaan akan mencatat pada periode
laporan keuangan interim yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2019.

6. Penyelesaian kewajiban utang sewa pembiayaan PT Chandra Sakti Utama Leassing (CSUL)

Perusahaan telah melakukan komunikasi kepada CSUL melalui surat Nomor 112/AJP/CSUL/VI/2019 tanggal 10
Juni 2019 prihal Usulan Penyelesaian permasalahan, dimana didalam surat tersebut Perusahaan menawarkan
solusi dengan bersedia membayar Rp3.000.000.000 kepada CSUL, berdasarkan surat tersebut, CSUL telah
mengirimkan jawaban melalui surat Nomor 047/LIT/HO/CSUL/VI/2019 tanggal 11 Juni 2019, dimana CSUL
menolak usulan solusi dari Perusahaan dan meminta pembayaran sebesar Rp6.000.000.000.

87
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

Berdasarkan komunikasi dan pembahasan antara Manajemen Perusahaan dengan CSUL, melalui surat Nomor
049/LIT/HO/CSUL/VI/2019 tanggal 13 Juni 2019, CSUL memberikan persetujuan penyelesaian kewajiban
Perusahaan senilai Rp5.000.000.000 dengan tata cara pembayaran sebagai berikut:

Pembayaran I Rp 1.000.000.000 Wajib dibayarkan Perusahaan dan efektif pada rekening CSUL
pada tanggal 14 Juni 2019
Pembayaran II Rp 1.000.000.000 Wajib dibayarkan Perusahaan selambat-lambatnya 90 Hari sejak
Perusahaan dinyatakan efektif Go public oleh Otorisasi Jasa
Keuangan.
Cover 3 (tiga) billyet giro atas nama Perusahaan
1. Nominal Rp400.000.000
2. Nominal Rp300.000.000
3. Nominal Rp300.000.000
Pembayaran III Rp 1.000.000.000 Wajib dibayarkan Perusahaan selambat-lambatnya tanggal 25
Oktober 2019.
Cover 3 (tiga) billyet giro atas nama Perusahaan
1. Nominal Rp400.000.000
2. Nominal Rp300.000.000
3. Nominal Rp300.000.000
Pembayaran IV Rp 1.000.000.000 Wajib dibayarkan Perusahaan selambat-lambatnya tanggal 25
November 2019.
Cover 3 (tiga) billyet giro atas nama Perusahaan
1. Nominal Rp400.000.000
2. Nominal Rp300.000.000
3. Nominal Rp300.000.000
Pembayaran V Rp 1.000.000.000 Wajib dibayarkan Perusahaan selambat-lambatnya tanggal 25
November 2019.
Cover 3 (tiga) billyet giro atas nama Perusahaan
1. Nominal Rp400.000.000
2. Nominal Rp300.000.000
3. Nominal Rp300.000.000

Penyerahan cek dan/atau Giro a.n Perusahaan II s.d Pembayaran V tersebut diatas wajib diserahkan selambat-
lambatnya sebelum Perusahaan dinyatakan efektif oleh Otorisasi Jasa Keuangan. (Catatan 13).

88
PT ARKHA JAYANTI PERSADA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2018, 2017 DAN 2016
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Dalam rangka Penawaran Umum dan penelaahan atas Pernyataan Pendaftaran oleh Otorisasi Jasa Keuangan,
Perusahaan telah menerbitkan kembali Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2018, 2017 dan 2016 dengan perubahan pada laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas serta tambahan penyajian dan pengungkapan
pada Catatan Atas Lapoan Keuangan terdahulu sebagai berikut:

a. Laporan laba rugi dan penghasilan komrehensif lain; Perubahan istilah “Penggunaan istilah “laba (rugi) usaha
sebelum pajak, menjadi “laba (rugi) sebelum pajak” pada Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
Lain;
b. Catatan 28; Penambahan pengungkapan pada Catatan atas Laporan Keuangan tersendiri atas rekonsiliasi atas
arus kas dari seluruh aktivitas pendanaan;
c. Catatan 2c Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting, Koreksi pemyataan bahwa PSAK 71 dan 72 termasuk ke
dalam standar akuntansi keuangan yang yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2018, mengingat baru
efektif 1 Januari 2019;
d. Catatan 2c Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting, Penambahan pengungkapan analisis dampak terhadap PSAK
yang belum berlaku yang relevan dengan kegiatan operasi Perseroan;
e. Catatan 9 Aset tetap, Penambahan pengungkapan atas pelepasan aset yang diperoleh dari pembiayaan Al-
Ijarah;
f. Catatan 10 Perpajakan, Penambahan pengungkapan pernyataan terkait rekonsiliasi fiskal dan penyampaian
SPT Tahunan.
g. Catatan 14 Akrual, Penambahan pengungkapan akrual lain-lain serta perubahan nama pos akun ‘selisih
pengakuan utang pembiayaan’ menjadi akrual lain-lain;
h. Catatan 21 Pendapatan bunga, penyesuaian nama pos akun pendapatan bunga pihak berelasi;
Catatan 23 Pendapatan (Beban) Lain-Lain, penyesuaian nama pos ‘selisih pengakuan utang pembiayaan’
menjadi ‘beban lain-lain’;
i. Catatan 25 Transaksi-Transaksi Pihak Berelasi, penyesuaian pendapatan bunga pinjaman berelasi kedalam
masing-masing piutang terkait;
j. Catatan 31, Peristiwa Setelah tanggal neraca, penambahan pengungkapan terkait kejadian penting setelah
tanggal penerbitan kembali laporan keuangan.

89

Anda mungkin juga menyukai