Anda di halaman 1dari 46

PT Delta Artha Bahari Nusantara

Laporan keuangan
tanggal 31 Desember 2021
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
beserta laporan auditor independen
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN KEUANGAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2021
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Daftar Isi Halaman

Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan 1-3

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 4

Laporan Perubahan Ekuitas 5

Laporan Arus Kas 6

Catatan atas Laporan Keuangan 7 - 41

********************************
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Disajikan kembali dan direklasifikasi


(Catatan 31)
31 Desember 31 Desember 1 Januari 2020/31
Catatan 2021 2020 Desember 2019
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 4 30.436.778.834 39.529.613.367 23.373.606.706
Piutang usaha – pihak ketiga 5 1.235.211.066 3.169.577.167 6.124.806.869
Piutang lain-lain – pihak
berelasi 6 884.953.220 218.970.572 -
Perlengkapan 8.687.000 - 17.600.000
Biaya dibayar di muka 7 2.244.083.828 647.158.744 376.645.615
Pajak dibayar di muka 26a 55.670.412 6.918.423 3.083.246.300
JUMLAH ASET LANCAR 34.865.384.360 43.572.238.273 32.975.905.490

ASET TIDAK LANCAR


Piutang lain-lain – pihak
berelasi 6 3.296.870.151 3.909.886.683 3.304.518.914
Aset pajak tangguhan, neto 26d 300.983.736 1.324.006.688 660.567.150
Aset tetap, neto 8 22.434.433.622 22.162.274.777 12.330.183.241
Aset tak berwujud, neto 9 255.297.660.804 58.490.869.402 61.843.319.253
Investasi entitas asosiasi 10 8.405.333.096 8.514.366.585 9.105.225.527
Aset tidak lancar lainnya 513.745.000 483.014.585 473.800.000
JUMLAH ASET TIDAK
290.249.026.409 94.884.418.720 87.717.614.085
LANCAR
JUMLAH ASET 325.114.410.769 138.456.656.993 120.693.519.575

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Disajikan kembali dan direklasifikasi


(Catatan 31)

31 Desember 31 Desember 1 Januari 2020/31


Catatan 2021 2020 Desember 2019
LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang usaha
Pihak berelasi 11 7.440.742.141 16.864.047.649 13.629.226.511
Pihak ketiga 11 36.660.500 371.465.605 186.114.632
Utang lain-lain
Pihak berelasi 12 8.073.000 - -
Pihak ketiga 12 5.959.135.000 5.891.077.075 5.891.077.075
Utang pajak 26b 192.088.486 1.271.167.886 275.289.511
Biaya masih harus dibayar 13 826.691.285 417.016.697 1.876.469.091
Pendapatan diterima dimuka 14 759.185.243 614.184.734 1.900.871.250
Kewajiban jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
satu tahun:
Utang lain-lain 15 208.315.562 517.007.021 511.540.919
Utang sewa pembiayaan 16 335.799.890 - -
Liabilitas sewa 17 3.214.478.476 6.179.502.897 -
JUMLAH LIABILITAS
JANGKA PENDEK 18.981.169.583 32.125.469.564 24.270.588.989

LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Liabilitas imbalan kerja 18 3.112.069.393 2.511.186.784 1.739.612.779
Kewajiban jangka panjang
setelah dikurangi jatuh
tempo dalam satu tahun:
Utang lain-lain 15 47.669.837 255.985.399 443.275.609
Utang sewa pembiayaan 16 474.910.397 - -
Liabilitas sewa 17 4.342.205.240 7.556.683.716 -
JUMLAH LIABILITAS
JANGKA PANJANG 7.976.854.867 10.323.855.899 2.182.888.388
JUMLAH LIABILITAS 26.958.024.450 42.449.325.463 26.453.477.377

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Disajikan kembali dan direklasifikasi


(Catatan 31)

31 Desember 31 Desember 1 Januari 2020/31


Catatan 2021 2020 Desember 2019
EKUITAS
Modal saham
Modal saham – nilai nominal
Rp 100 per saham Modal
dasar – 7.500.000.000
saham
Modal ditempatkan dan
disetor penuh –
3.626.268.154 saham pada
tahun 2021 dan
1.690.476.032 saham pada
tahun 2020 19 362.626.815.400 169.047.603.200 169.047.603.200
Tambahan modal disetor 20 (56.154.553.356) (62.600.741.156) (62.550.528.009)
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 21 1.593.622.204 922.311.203 -
Belum ditentukan
penggunaannya (9.285.988.810) (10.754.798.977) (11.714.254.797)
Penghasilan komprehensif
lain (623.509.119) (607.042.740) (542.778.196)
JUMLAH EKUITAS 298.156.386.319 96.007.331.530 94.240.042.198
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 325.114.410.769 138.456.656.993 120.693.519.575

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2020 (Disajikan
kembali-dan
direklasifikasi,
Catatan 2021 Catatan 31)

PENDAPATAN NETO 23 38.036.341.866 44.554.553.674

BEBAN POKOK PENDAPATAN 24 (16.997.840.723) (24.305.892.696)


LABA KOTOR 21.038.501.143 20.248.660.978

Beban umum dan administrasi 25 (16.470.110.635) (14.216.383.826)


Pendapatan keuangan 1.221.388.030 1.419.249.180
Beban keuangan (927.501.277) (1.069.187.523)
Bagian rugi entitas asosiasi (109.033.488) (590.858.942)
Beban usaha lainnya, neto (151.218.678) (23.836.373)
LABA SEBELUM PAJAK FINAL DAN
PAJAK PENGHASILAN BADAN 4.602.025.095 5.767.643.494
Beban pajak final (494.891.276) (1.013.468.218)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BADAN 4.107.133.819 4.754.175.276

MANFAAT (BEBAN) PAJAK


PENGHASILAN BADAN
Pajak kini 26c (939.345.336) (1.442.521.687)
Pajak tangguhan 26d (1.027.667.315) 645.313.641
LABA TAHUN BERJALAN 2.140.121.168 3.956.967.230
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Pengukuran kembali imbalan kerja karyawan 18b (21.110.742) (82.390.441)
Pajak penghasilan terkait 26d 4.644.363 18.125.897
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN, NETO (16.466.379) (64.264.544)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN
BERJALAN 2.123.654.789 3.892.702.686

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

4
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Saldo laba
Modal Belum Penghasilan
ditempatkan dan Tambahan modal Ditentukan ditentukan komprehensif Revaluasi
Catatan disetor penuh disetor penggunaannya penggunaannya lain aset tetap Jumlah
Saldo 1 Januari 2020/31
Desember 2019 (sebelum
disajikan kembali) 169.047.603.200 (61.547.647.685) - 953.842.607 (222.398.868) 229.249.455 108.460.648.709
Efek penerapan standar
akuntansi baru dan kesalahan 31 - (1.002.880.324) - (12.668.097.404) (320.379.328) (229.249.455) (14.220.606.511)
Saldo 1 Januari 2020/31
Desember 2019 (disajikan
kembali) 169.047.603.200 (62.550.528.009) - (11.714.254.797) (542.778.196) - 94.240.042.198
Tambahan modal disetor - (50.213.147) - - - - (50.213.147)
Pengunaan Saldo Laba - - 922.311.203 (2.997.511.410) - - (2.075.200.207)
Pengukuran kembali imbalan
kerja karyawan - - - - (64.264.544) - (64.264.544)
Laba tahun berjalan (disajikan
kembali) 31 - - - 3.956.967.230 - - 3.956.967.230
Saldo 31 Desember 2020
(disajikan kembali) 169.047.603.200 (62.600.741.156) 922.311.203 (10.754.798.977) (607.042.740) - 96.007.331.530
Setoran modal saham 193.579.212.200 6.446.187.800 - - - - 200.025.400.000
Pembentukan cadangan umum - - 671.311.001 (671.311.001) - - -
Laba tahun berjalan - - - 2.140.121.168 - - 2.140.121.168
Pengukuran kembali imbalan
kerja karyawan - - - - (16.466.379) - (16.466.379)
Saldo 31 Desember 2021 362.626.815.400 (56.154.553.356) 1.593.622.204 (9.285.988.810) (623.509.119) - 298.156.386.319

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

5
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
LAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2021 2020


ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 40.062.742.359 45.584.126.289
Pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan (26.755.951.334) (20.885.720.585)
Pembayaran kas untuk beban operasi (12.392.240.521) (5.480.553.938)
Pembayaran beban bunga (927.501.278) (1.069.187.523)
Penerimaan penghasilan bunga 949.951.341 1.183.668.264
Pembayaran pajak (939.345.335) (1.442.521.687)
Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi (2.344.768) 17.889.810.820

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan atas penjualan aset tetap 72.727.273 -
Penurunan investasi entitas asosiasi 109.033.489 590.858.942
Perolehan aset tetap (3.218.150.896) (932.321.109)
Perolehan aset tak berwujud 9 (168.300.000) (28.800.000)
Kas neto digunakan untuk aktivitas
investasi (3.204.690.134) (370.262.167)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran utang lain-lain jangka panjang (517.007.021) (181.824.108)
Penerimaan utang sewa pembiayaan, neto 810.710.287 -
Pembayaran liabilitas sewa (6.179.502.897) -
Kas neto digunakan untuk aktivitas
pendanaan (5.885.799.631) (181.824.108)

KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN


SETARA KAS (9.092.834.533) 16.156.006.661

SALDO KAS DAN SETARA KAS AWAL


TAHUN 39.529.613.367 23.373.606.706
SALDO KAS DAN SETARA KAS AKHIR
TAHUN 4 30.436.778.834 39.529.613.367

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

6
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. UMUM

PT Delta Artha Bahari Nusantara (selanjutnya disebut “Perseroan”) didirikan berdasarkan akta
Pendirian Nomor 3 tanggal 27 April 2000 oleh Soraya, S.H., Notaris di Gresik, yang kemudian diubah
berdasarkan berdasarkan akte No. 22 tanggal 14 Juni 2006 oleh Notaris Wachid Hasyim, S.H.,dan
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. W10-00434HT.01.04-TH.2006 tanggal 01 Desember 2006.

Anggaran dasar Perseroan telah beberapa kali perubahan, dan yang terakhir dengan akte No. 32
tanggal 23 Agustus 2021 yang dibuat oleh Evie Mardiana Hidayah, SH Notaris di Surabaya dan telah
diadministrasikan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktur
Jenderal Administrasi Hukum Umum No. AHU-AH.01.03-0444933 tanggal 7 September 2021.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari Perusahaan adalah
penyediaan dan pelayanan jasa kepelabuhanan dan jasa pengelolaan sewa tangki timbun.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jalan Ibrahim Zahir No. 181-183 Gresik dengan lokasi
pelabuhan di Gresik dan Probolinggo. Perusahaan mulai melakukan kegiatan komersial pada tahun
2008.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Dr. Ir. Nyono, M.T.
Komisaris : Rojil Nugroho Bayu Aji
Komisaris : Drs, Ec. Umbar Muharmadi, M.M.
Direksi
Direktur : Parsudi, M.M., AK.
Direktur Operasional dan
Pengembangan Usaha : DR. IR. Agus Edi Sumanto, M.M., M.Si.

Pada tanggal 31 Desember 2021 Perusahaan memiliki 109 karyawan termasuk 74 karyawan tetap
(2020: 114 Karyawan termasuk 70 karyawan tetap) (tidak diaudit).

Perusahaan merupakan salah satu entitas dari grup PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”),
yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas, dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan
keuangan yang relevan.

7
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)

Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan
dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan
ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs akhir tahun dari Bank Indonesia yang
terakhir dipublikasikan. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain tahun berjalan.

Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 masing-masing sebesar Rp14.278
dan Rp14.105 untuk USD1.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Perusahaan memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi, seperti yang dijelaskan dalam PSAK 7
(Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.

Perusahaan mengungkapkan hubungan, transaksi, dan saldo pihak berelasi, termasuk komitmen,
dalam laporan keuangan.

Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam jangka waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.

Deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari 3 (tiga) bulan tetapi tidak lebih dari 1 (satu) tahun
disajikan sebagai investasi jangka pendek.

Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas di mana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan namun
bukan pengendali. Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya
diakui sebesar harga perolehan.

8
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)

Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca-akuisisi diakui dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain. Bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lainnya pasca-
akuisisi diakui di dalam penghasilan komprehensif lainnya. Mutasi penghasilan komprehensif pasca-
akuisisi disesuaikan terhadap nilai tercatat investasinya, jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas
asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa
agunan.

Perusahaan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan memiliki kewajiban


atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul
dari investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Perusahaan menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Perusahaan tidak lagi memiliki
pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mencatat investasinya sesuai dengan PSAK 71,
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang mana hilangnya pengaruh signifikan
tersebut tidak mengakibatkan entitas asosiasi menjadi entitas anak atau pengaturan bersama
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 66, “Pengaturan Bersama”.

Ketika kehilangan pengaruh signifikan, maka Perusahaan mengukur setiap investasi yang tersisa
pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Perusahaan mengakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain setiap selisih antara:

- Nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi;
dengan
- Jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan.

Ketika investasi dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dan dicatat sesuai dengan PSAK
71, maka nilai wajar investasi ketika dihentikan sebagai investasi pada entitas asosiasi dianggap
sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK 71.

Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai, bila ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut
terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Demikian juga, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi kriteria pengakuan.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pada saat terjadinya.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur
manfaat ekonomis sebagai berikut:

Tahun
Dermaga 50
Bangunan 20
Mesian dan alat berat 10
Kendaraan 5
Peralatan dan perabotan kantor 4

9
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Aset Tetap (lanjutan)

Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis
masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat aset) dimasukkan ke dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset direviu, dan
jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.

Sewa

Suatu kontrak merupakan atau mengandung sewa jika kontrak tersebut memberikan hak untuk
mengendalikan penggunaan aset identifikasian selama suatu jangka waktu untuk dipertukarkan
dengan imbalan.

Kontrak dapat berisi komponen sewa dan nonsewa berdasarkan harga relatif yang berdiri sendiri.
Perusahaan memilih untuk tidak memisahkan komponen sewa dan nonsewa dan sebagai gantinya
memperhitungkannya sebagai komponen sewa tunggal.

Pada tanggal permulaan sewa, Perusahaan mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa. Aset hak-
guna diukur pada biaya perolehan, dimana meliputi jumlah pengukuran awal liabilitas sewa yang
disesuaikan dengan pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal permulaan,
ditambah dengan biaya langsung awal yang dikeluarkan dan estimasi biaya yang akan dikeluarkan
untuk membongkar dan memindahkan aset pendasar atau untuk merestorasi aset pendasar ke
kondisi yang disyaratkan dan ketentuan sewa, dikurangi dengan insentif sewa yang diterima.

Aset hak-guna kemudian disusutkan menggunakan metode garis lurus dari tanggal permulaan sewa
hingga tanggal yang lebih awal antara akhir umur manfaat aset hak-guna atau akhir masa sewa. Jika
sewa mengalihkan kepemilikan aset pendasar kepada Perusahaan pada akhir masa sewa atau jika
biaya perolehan aset hak-guna merefleksikan Perusahaan akan mengeksekusi opsi beli, maka
Perusahaan menyusutkan aset hak-guna dari awal masa sewa hingga akhir umur manfaat aset
pendasar.

Liabilitas sewa diukur pada nilai kini pembayaran sewa yang belum dibayar pada awal sewa.
Pembayaran sewa yang termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa meliputi pembayaran tetap,
termasuk pembayaran tetap secara substansi dikurangi dengan piutang insentif sewa. Dalam
menghitung nilai sekarang dari pembayaran sewa, Perusahaan menggunakan tingkat pinjaman
tambahan pada tanggal dimulainya sewa karena tingkat suku bunga yang tersirat dalam sewa tidak
dapat ditentukan dengan mudah.

Setelah awal masa sewa, setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai beban keuangan dan
pengurangan liabilitas sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas
sewa yang tersisa. Utang sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke
dalam “liabilitas sewa”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laba rugi.

Beberapa sewa berisi ketentuan pembayaran variabel dihitung berdasarkan volume. Pembayaran
sewa variabel tersebut tidak termasuk dalam pengukuran liabilitas sewa.

Perusahaan menyajikan aset hak-guna sebagai bagian dari “aset tetap” pada laporan posisi
keuangan.

10
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Sewa (lanjutan)

Sewa jangka pendek dan bernilai rendah

Perusahaan telah memilih untuk tidak mengakui aset hak-guna dan liabilitas sewa untuk sewa jangka
pendek yang memiliki jangka waktu sewa 12 bulan atau kurang, dan sewa yang aset pendasarnya
bernilai-rendah. Perusahaan mengakui pembayaran terkait dengan sewa ini sebagai beban dengan
metode garis lurus selama masa sewa.

Aset Tak Berwujud

Aset tak berwujud Perusahaan terdiri dari hak atas tanah, aset hak konsesi dan piranti lunak

Aset tak berwujud diakui jika Perusahaan kemungkinan besar akan memperoleh manfaat ekonomis
masa depan dari aset takberwujud tersebut dan biaya aset tersebut dapat diukur dengan andal.

Aset takberwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Setelah pengakuan awal,
aset takberwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai, jika
ada.

Aset takberwujud dihentikan pengakuannya pada saat: i) dilepaskan; atau ii) ketika tidak ada manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan dari penggunaan atau penjualan aset tersebut.

Piranti lunak

Piranti lunak merupakan biaya-biaya sehubungan dengan perolehan sistem perangkat lunak yang
mempunyai masa manfaat 4 tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan
menggunakan metode garis lurus.

Aset hak konsesi

Perusahaan telah menerapkan ISAK 16, "Perjanjian Konsesi Jasa" dan ISAK 22, "Perjanjian Konsesi
Jasa: Pengungkapan" sehubungan dengan Hak Konsesi.

ISAK 16 mengatur prinsip umum dalam pengakuan dan pengukuran hak dan kewajiban terkait
dengan perjanjian konsesi jasa. ISAK 16 mengatur bahwa infrastruktur tidak diakui sebagai aset tetap
operator (pihak penerima konsesi jasa) karena perjanjian jasa kontraktual tidak memberikan hak
kepada operator untuk mengendalikan penggunaan infrastruktur jasa publik. Operator memiliki akses
untuk mengoperasikan infrastruktur dalam menyediakan jasa publik untuk kepentingan pemberi
konsesi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak.

ISAK 22 memberikan panduan spesifik mengenai pengungkapan yang diperlukan atas perjanjian
konsesi jasa.

Perusahaan membukukan perjanjian konsesi jasa sebagai model aset takberwujud karena memiliki
hak (lisensi) untuk membebankan pengguna jasa publik. Pada saat pengakuan awal, aset hak
konsesi dicatat pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan diterima. Aset hak konsesi ini
adalah aset hak pengelolaan jasa kepelabuhanan yang akan diamortisasi selama sisa masa hak
konsesi sejak tanggal pengoperasian. Selama masa konstruksi, akumulasi biaya perolehan dan
konstruksi diakui sebagai aset hak konsesi dalam penyelesaian. Amortisasi mulai dibebankan pada
saat aset hak konsesi tersebut siap digunakan.

Aset hak konsesi akan dihentikan pengakuannya pada saat berakhirnya masa konsesi.

11
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diakui dengan mengacu pada setiap kewajiban
pelaksanaan berbeda yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan ketika atau saat Perusahaan
mengalihkan kendali atas barang yang dijanjikan dalam kontrak dan pelanggan memperoleh kendali
atas barang. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan diukur pada harga transaksinya, sebagai
jumlah imbalan yang diharapkan akan menjadi hak Perusahaan sebagai imbalan atas pengalihan
barang yang dijanjikan kepada pelanggan, setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, potongan
harga dan diskon, jika ada.

Harga transaksi dialokasikan untuk setiap barang berbeda yang dijanjikan dalam kontrak.
Tergantung pada persyaratan kontrak, pendapatan diakui ketika kewajiban pelaksanaan dipenuhi,
yang mungkin terjadi pada suatu waktu atau seiring waktu.

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat penjualan, ketika pengendalian aset dialihkan
kepada pelanggan sesuai dengan ketentuan penjualan. Jika kontrak dengan pelanggan mencakup
serangkaian hasil kerja, kewajiban pelaksanaan perlu diidentifikasi. Harga transaksi, yang
merupakan imbalan yang ditetapkan dalam kontrak dan setelah dikurangi diskon jika ada, kemudian
dialokasikan untuk setiap kewajiban pelaksanaan berdasarkan harga jual berdiri relatif.

Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual.

Imbalan Kerja

Imbalan kerja jangka pendek

Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja yang jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas
bulan setelah akhir periode pelaporan dan diakui pada saat pekerja telah memberikan jasa kerjanya.

Imbalan pascakerja

Perusahaan mengakui imbalan pascakerja manfaat pasti untuk karyawan berdasarkan Undang-
undang Ketenagakerjaan No. 13/2003, sesuai dengan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”.

Berdasarkan PSAK No. 24, kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun dengan menggunakan
metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan
arus kas keluar yang diestimasi dengan menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah yang
didenominasikan dalam Rupiah dimana imbalan akan dibayarkan dan memiliki jangka waktu jatuh
tempo mendekati jangka waktu kewajiban imbalan pasti.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-
asumsi aktuarial diakui langsung ke ekuitas melalui pendapatan komprehensif lain pada saat
terjadinya.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.

Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi
ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Perpajakan

Pajak final

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap
dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

12
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Perpajakan (lanjutan)

Pajak final (lanjutan)

Pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur dalam PSAK No. 46, “Pajak
Penghasilan”, oleh karena itu, Perusahaan memutuskan untuk menyajikan beban pajak final tersebut
sebagai pos tersendiri.

Pajak penghasilan

Pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laba rugi, kecuali
jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di penghasilan komprehensif
lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam
penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.

Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode sebelumnya
dicatat sebesar jumlah yang diharapkan dapat dipulihkan dari atau dibayarkan kepada Kantor Pajak
yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara
substantif telah berlaku.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang
bersangkutan. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada operasi tahun berjalan, kecuali
untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan
situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan
provisi jika diperlukan.

Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diakui sebagai penghasilan atau beban dalam operasi periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya
penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP
ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset.

Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode
pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi,
sejauh terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan
perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.

Jumlah tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal periode pelaporan dan
diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua
manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang tidak diakui ditinjau ulang pada setiap
tanggal pelaporan dan akan diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang
akan datang akan tersedia untuk pemulihannya..

Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi diakui diluar laba rugi. Pos
pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam penghasilan
komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak
tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.

13
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas lain

Aset keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini:

 Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi; dan


 Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (“FVTPL”), atau melalui penghasilan
komprehensif lain (“FVOCI”).

Klasifikasi ini tergantung pada model bisnis Perusahaan dan persyaratan kontraktual arus kas -
apakah penentuan arus kasnya semata dari pembayaran pokok dan bunga.

Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi yang terkait. Aset
keuangan ini selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Keuntungan atau kerugian pada penghentian atau modifikasi
aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diakui pada laba rugi. Kerugian yang
timbul dari penurunan nilai juga diakui pada laba rugi.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset telah berakhir
atau telah ditransfer dan Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
kepemilikan.

Penurunan nilai aset keuangan

Perusahaan menerapkan pendekatan yang disederhanakan untuk mengukur kerugian kredit


ekspektasian (KKE) yang menggunakan cadangan KKE seumur hidup berdasarkan forward looking
untuk seluruh saldo piutang tanpa komponen pendanaan yang signifikan.

Untuk mengukur KKE, piutang telah dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit dan waktu
jatuh tempo yang serupa.

Liabilitas keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Setelah pengakuan awal, yaitu sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, Perusahaan mengukur
seluruh liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dilepaskan
atau dibatalkan atau kadaluarsa.

14
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Saling hapus antar instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan
posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum
dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau
kebangkrutan Perusahaan atau pihak lawan.

Pengukuran Nilai Wajar

Perusahaan mengukur aset atau liabilitas atas kontrak mata uang berjangka pada nilai wajar setiap
tanggal pelaporan. Perusahaan juga mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan pada nilai
wajar.

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran. Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:

i) Di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut, atau


ii) Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas
tersebut.

Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Perusahaan.

Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

Pengukuran nilai wajar dari suatu aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomi dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut
pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

Perusahaan menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai
tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat diamati
(observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati
(unobservable).

15
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan)

Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan sebagai berikut:
i) Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang
identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
ii) Level 2 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik secara
langsung atau tidak langsung.
iii) Level 3 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable) baik secara
langsung atau tidak langsung.

Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Perusahaan
menentukan apakah terdapat perpindahan antara level dalam hirarki dengan melakukan evaluasi
ulang atas penetapan kategori (berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada tiap akhir periode/tahun pelaporan.

Untuk tujuan pengungkapan nilai wajar, Perusahaan menentukan klasifikasi aset dan liabilitas
berdasarkan sifat, karakteristik dan risikonya dan level pada hirarki nilai wajar sebagaimana
dijelaskan diatas.

Provisi

Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat
konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi paling
kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi,
maka provisi dibalik.

Kontinjensi

Liabilitas kontingensi diungkapkan, kecuali jika kemungkinan kecil (remote) terjadi arus keluar sumber
daya yang mengandung manfaat ekonomi. Aset kontingensi tidak diakui di dalam laporan keuangan,
tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar (probable) arus masuk manfaat ekonomi.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Perusahaan
membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dalam kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang
diturunkan nilainya.

16
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi keuangan
Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicatat di dalam laporan
keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang merupakan peristiwa non-penyesuai
diungkapkan di dalam catatan atas laporan keuangan.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN

Pertimbangan, estimasi, dan asumsi akuntansi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan
keuangan dievaluasi secara berkala berdasarkan pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya,
termasuk ekspektasi dari kejadian-kejadian di masa depan yang mungkin terjadi. Hasil aktual dapat
berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Pertimbangan, estimasi, dan asumsi yang mempunyai
pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat atas aset dan liabilitas diungkapkan dibawah ini.

Penentuan Mata Uang Fungsional

Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi utama di mana
Perusahaan beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi sebagian besar
pendapatan, biaya dan pendanaan Perusahaan.

Penurunan Nilai Piutang

Perusahaan menghitung KKE piutang. Tingkat provisi adalah berdasarkan hari jatuh tempo atas
kelompok segmen pelanggan yang mempunyai karakteristik risiko kredit yang serupa.

Perusahaan menyesuaikan pengalaman kerugian kredit historis dengan infomasi forward-looking.


Sebagai contoh, jika prakiraan atas kondisi ekonomi diperkirakan memburuk selama tahun depan, yang
dapat menyebabkan meningkatnya jumlah gagal bayar, tingkat gagal bayar historis disesuaikan. Pada
setiap tanggal pelaporan, tingkat gagal bayar historis diperbaharui dan perubahan estimasi forward-
looking dianalisis.

Penilaian atas korelasi antara tingkat gagal bayar historis yang diobservasi, prakiraan atas kondisi
ekonomi dan KKE merupakan estimasi yang signifikan. Jumlah KKE paling dipengaruhi oleh perubahan
keadaan dan prakiraan kondisi ekonomi. Pengalaman kerugian kredit historis Perusahaan dan prakiraan
kondisi ekonomi juga mungkin tidak menggambarkan gagal bayar aktual pelanggan di masa yang akan
datang

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Penurunan nilai aset nonkeuangan ditelaah apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang
mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Nilai yang
dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas ditentukan berdasarkan yang lebih tinggi
antara harga jual dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai, yang dihitung berdasarkan asumsi dan
estimasi manajemen. Perubahan asumsi penting, termasuk asumsi tingkat diskonto atau tingkat
pertumbuhan dalam proyeksi arus kas dan asumsi harga, dapat memengaruhi perhitungan nilai yang
dapat diperoleh kembali secara material

17
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

Penyusutan

Manajemen menentukan estimasi masa manfaat, dan beban penyusutan dari aset tetap yang dimiliki
Perusahaan.

Manajemen akan menyesuaikan beban penyusutan dan amortisasi jika masa manfaatnya berbeda
dari estimasi sebelumnya atau manajemen akan menghapusbukukan atau melakukan penurunan nilai
atas aset yang secara teknis telah usang atau aset non-strategis yang dihentikan penggunaannya
atau dijual.

Imbalan Kerja

Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan
oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain,
tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat
kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan
dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi
atas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.
Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti
sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian mengandung unsur sewa membutuhkan pertimbangan yang
cermat untuk menilai apakah perjanjian tersebut memberikan hak untuk mendapatkan secara
subtansial seluruh manfaat ekonomi dari penggunaan aset identifikasian dan hak untuk mengarahkan
penggunaan aset identifikasian, bahkan jika hak tersebut tidak dijabarkan secara eksplisit di
perjanjian.

Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pinjaman tambahan. Dalam
menentukan suku bunga pinjaman tambahan, Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor utama
berikut: risiko kredit korporasi Perusahaan, jangka waktu sewa, jangka waktu pembayaran sewa,
lingkungan ekonomi, waktu sewa dimulai, dan mata uang yang digunakan untuk pembayaran sewa.

Amortisasi Aset Hak Konsesi

Perusahaan melakukan amortisasi hak aset konsesi selama masa konsesi dengan menggunakan
metode garis lurus.

18
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. KAS DAN SETARA KAS

2021 2020
Kas
Kas kecil 18.052.150 34.766.146

Bank
Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4.205.471.105 4.204.613.378
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1.721.841.144 2.187.959.816
PT Bank Syariah Indonesia Tbk 1.059.272.713 -
PT Bank Negara Indonesia Tbk 861.885.280 -
PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.963.790 2.279.418.849

Dolar Amerika Serikat


PT Bank CIMB Niaga Tbk 12.492.652 13.260.816
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - 9.594.362
Jumlah kas dan bank 7.882.978.834 8.729.613.367

Deposito
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 22.300.000.000 22.300.000.000
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 253.800.000 8.500.000.000
Jumlah kas dan setara kas 30.436.778.834 39.529.613.367

5. PIUTANG USAHA

2021 2020
Pihak ketiga
PT Semen Imasco Asiatic 315.185.693 -
PT Yani Putra Express 307.294.252 1.609.793.823
PT Timur Nusantara 174.733.413 174.733.413
PT CJI Pasuruan 148.490.616 -
PT Maritim Jala Sutra 135.119.220 16.110.095
Lain-lain (Dibawah Rp100 juta) 154.387.872 1.368.939.836
Jumlah 1.235.211.066 3.169.577.167

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

2021 2020
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai 37.823.144 497.301.660
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari 122.087.730 1.318.500.292
31 - 60 hari 338.583.351 298.388.204
61 - 90 hari 16.558.763 286.738.079
Lebih dari 90 Hari 720.158.078 768.648.932
Jumlah 1.235.211.066 3.169.577.167

19
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. PIUTANG USAHA (lanjutan)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat ditagih, oleh karena itu tidak
perlu untuk menyisihkan piutang ragu-ragu.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 piutang usaha tidak dijaminkan.

6. PIUTANG LAIN-LAIN

2021 2020

Pihak berelasi
PT Jatim Energy Services 4.181.323.371 3.909.886.683
Koperasi Artha Bahari Nusantara 500.000 -
PT Petrogas Wira Jatim - 218.970.572

Pihak ketiga
PT Ocean Petro Energy 102.375.000 102.375.000
PT Bahana Lina 912.000 912.000
PT Sunan Inti Trans Utama 276.000 276.000
PT Makmur Jaya 4.185.000 4.185.000
Jumlah piutang lain-lain 4.289.571.371 4.236.605.255
Dikurangi: penyisihan penurunan nilai (107.748.000) (107.748.000)
Jumlah piutang lain-lain, neto 4.181.823.371 4.128.857.255
Dikurangi: Bagian lancar piutang lain-lain - pihak
berelasi 884.953.220 218.970.572
Bagian jangka panjang piutang lain-lain – pihak
berelasi 3.296.870.151 3.909.886.683

Berdasarkan hasil penelaahan keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode
pelaporan, Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang lain-lain.

Piutang lain-lain - pihak berelasi merupakam piutang kepada PT Jatim Energy Services sesuai
dengan Perjanjian Pinjam Meminjam No DIR 007/DABN/PERJ/VII/2019 tanggal 22 Juli 2019 dan No
DIR 012/DABN/PERJ/XII/2020 tanggal 31 Desember 2020 masing-masing sebesar Rp4.213.928.938
dan Rp420.000.000 yang akan diangsur secara bulanan sebesar Rp193.080.372 mulai Juli 2022
hingga Juni 2024. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga. Perbedaan antara nilai wajar dengan jumlah
piutang berdasarkan perjanjian pada saat pemberian pinjaman dengan jumlah seluruhnya sebesar
(Rp1.053.093.471) telah disajikan sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” (Catatan 20).

7. BIAYA DIBAYAR DI MUKA

2021 2020
Kontribusi KSP 1.699.709.093 -
Asuransi dibayar dimuka 544.374.735 375.583.744
Lain-lain - 271.575.000
Jumlah 2.244.083.828 647.158.744

20
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Mutasi tahun 2021

Nilai perolehan
Pemiikan langsung
Bangunan 2.302.560.600 824.520.954 - - 3.127.081.554
Kendaraan 1.292.887.654 251.000.000 175.000.000 - 1.368.887.654
Peralatan dan perlengkapan
kantor 507.921.700 1.526.581.816 - - 2.034.503.516
Mesin 38.035.500 - - - 38.035.500
Dermaga 9.091.620.900 - - - 9.091.620.900
Alat berat 1.181.818.182 495.000.000 - - 1.676.818.182
Peralatan produksi 1.850.100.000 - - 1.850.100.000
Sarana perlengkap dermaga - 92.272.726 - 39.545.455 131.818.181

Aset dalam penyelesaian -


Sarana perlengkap dermaga 39.545.455 28.775.400 - (39.545.455) 28.775.400

Aset sewa pembiayaan


Alat berat - 1.350.000.000 - - 1.350.000.000

Aset hak guna


Tangki timbun 12.399.921.838 - - - 12.399.921.838
Perairan TUKS 491.897.422 - - - 491.897.422
Jumlah aset tetap 29.196.309.251 4.568.150.896 175.000.000 - 33.589.460.147

Akumulasi Penyusutan
Pemiikan langsung
Bangunan 616.701.085 127.444.869 - - 744.145.954
Kendaraan 470.785.967 251.554.455 175.000.000 - 547.340.422
Peralatan dan perlengkapan
kantor 212.136.708 194.143.475 - - 406.280.183
Mesin 12.151.420 3.803.540 - - 15.954.960
Dermaga 1.180.255.873 181.832.421 - - 1.362.088.294
Alat berat 206.818.183 134.681.818 - - 341.500.001
Peralatan produksi 1.241.148.616 185.010.002 - - 1.426.158.618
Sarana perlengkap dermaga - 10.984.849 - - 10.984.849

Aset sewa pembiayaan


Alat berat - 112.500.000 - - 112.500.000

Aset hak guna


Tangki timbun 2.975.981.241 2.975.981.241 - - 5.951.962.482
Perairan TUKS 118.055.381 118.055.381 - - 236.110.762
Jumlah akumulasi penyusutan 7.034.034.474 4.295.992.051 175.000.000 - 11.155.026.525
Nilai buku 22.162.274.777 22.434.433.622

21
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8. ASET TETAP (lanjutan)

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir


Mutasi tahun 2020

Nilai perolehan
Pemiikan langsung
Bangunan 2.286.395.600 16.165.000 - - 2.302.560.600
Kendaraan 634.865.000 658.022.654 - - 1.292.887.654
Peralatan dan perlengkapan kantor 421.418.700 218.588.000 132.085.000 - 507.921.700
Mesin 41.453.000 - 3.417.500 - 38.035.500
Dermaga 9.091.620.900 - - - 9.091.620.900
Alat berat 1.181.818.182 - - - 1.181.818.182
Peralatan produksi 1.850.100.000 - - - 1.850.100.000

Aset dalam penyelesaian


Sarana perlengkap dermaga - 39.545.455 - - 39.545.455

Aset hak guna


Tangki timbun - 12.399.921.838 - - 12.399.921.838
Perairan TUKS - 491.897.422 - - 491.897.422
Jumlah aset tetap 15.507.671.382 13.824.140.369 135.502.500 - 29.196.309.251

Akumulasi Penyusutan
Pemiikan langsung
Bangunan 501.688.449 115.012.636 - - 616.701.085
Kendaraan 290.060.414 180.725.553 - - 470.785.967
Peralatan dan perlengkapan kantor 233.380.639 103.889.902 125.133.833 - 212.136.708
Mesin 9.160.202 4.145.300 1.154.082 - 12.151.420
Dermaga 998.423.454 181.832.419 - - 1.180.255.873
Alat berat 88.636.364 118.181.819 - - 206.818.183
Peralatan produksi 1.056.138.619 185.009.997 - - 1.241.148.616

Aset hak guna


Tangki timbun - 2.975.981.241 - - 2.975.981.241
Perairan TUKS - 118.055.381 - - 118.055.381
Jumlah akumulasi penyusutan 3.177.488.141 3.982.834.248 126.287.915 - 7.034.034.474
Jnk,kj n

Nilai buku 12.330.183.241 22.162.274.777

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan mengasuransikan aset tetap terhadap risiko
kebakaran dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan seluruhnya sebesar
Rp49.985.918.000 tanggal 31 Desember 2021 dan Rp48.176.418.000 pada tanggal 31 Desember
2020. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang diasuransikan.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 aset tetap tidak dijaminkan.

Aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2021 merupakan pembangunan pagar dan
telah selesai pada bulan Januari 2022.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember
2021 dan 2020.

Beban penyusutan dialokasikan ke beban sebagai berikut:

2021 2020
Beban pokok pendapatan 3.769.939.028 3.578.406.158
Beban umum dan administrasi 526.053.023 404.428.090
Jumlah 4.295.992.051 3.982.834.248

22
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. ASET TAK BERWUJUD

2021
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Nilai perolehan
Hak atas tanah - 200.025.400.000 - 200.025.400.000
Aset hak konsesai 66.111.583.000 168.300.000 - 66.279.883.000
Piranti lunak 28.800.000 - - 28.800.000
Jumlah nilai perolehan 66.140.383.000 200.193.700.000 - 266.334.083.000

Akumulasi amortisasi
Aset hak konsesi 7.644.713.598 3.379.708.598 - 11.024.422.196
Piranti lunak 4.800.000 7.200.000 - 12.000.000
Jumlah akumulasi
amortisasi 7.649.513.598 3.386.908.598 - 11.036.422.196
Nilai buku 58.490.869.402 255.297.660.804

2020
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Nilai perolehan
Aset hak konsesi 66.111.583.000 - - 66.111.583.000
Piranti lunak - 28.800.000 - 28.800.000
Jumlah nilai perolehan 66.111.583.000 28.800.000 - 66.140.383.000

Akumulasi amortisasi
Aset hak konsesi 4.268.263.747 3.376.449.851 - 7.644.713.598
Piranti lunak - 4.800.000 - 4.800.000
Jumlah akumulasi
amortisasi 4.268.263.747 3.381.249.851 - 7.649.513.598
Nilai buku 61.843.319.253 58.490.869.402

Aset hak konsesi

Aset hak konsesi merupakan aset yang dibangun berdasarkan hak yang diberikan oleh Kantor
Kesyahbandaran dan Otorisasi Pelabuhan Kelas IV Probolinggo Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia kepada Perusahaan untuk membangun dan
mengoperasikan pelabuhan pada terminal PT Delta Artha Bahari Nusantara di Pelabuhan
Probolinggo berdasarkan Perjanjian Konsesi (Catatan 29).

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan mengasuransikan aset tak berwujud
terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan total nilai pertanggungan seluruhnya sebesar
Rp434.953.998.613 tanggal 31 Desember 2021 dan pada tanggal 31 Desember 2020. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang
timbul dari risiko yang diasuransikan.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan
penurunan nilai aset tak berwujud pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 aset tak berwujud tidak dijaminkan.

Beban amortisasi dicatat sebagai beban pokok pendapatan.

23
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. INVESTASI ENTITAS ASOSIASI

Akun ini merupakan investasi pada PT Petrogas Wira Jatim dengan kepemilikan sebesar 37,68%,
yang terdiri atas 4.660.758 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. PT
Petrogas Wira Jatim bergerak dalam bidang jasa EPC, operasi dan pemeliharaan, penyedia tenaga
kerja, penyedia peralatan dan fasilitas.

Perubahan investasi jangka panjang yang dihitung dengan menggunakan metode ekuitas sebagai
berikut:

2021 2020
Nilai perolehan 4.660.758.000 4.660.758.000
Akumulasi bagian laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain entitas asosiasi 3.744.575.096 3.853.608.585
Jumlah investasi entitas asosiasi 8.405.333.096 8.514.366.585

11. UTANG USAHA

2021 2020
Pihak berelasi
Pemerintah Provinsi Jawa Timur 5.481.928.307 13.601.593.272
PT Jatim Energy Services 432.600.000 38.720.920
KSOP IV Probolinggo - PNBP KSP 1.339.606.187 3.045.792.654
KSOP IV Probolinggo - PNBP Konsesi 186.607.647 177.940.803
Jumlah pihak berelasi 7.440.742.141 16.864.047.649
Pihak ketiga
PT United Tractor - 270.000.000
Lain-lain (dibawah Rp100 juta) 36.660.500 101.465.605
36.660.500 371.465.605
Jumlah utang usaha 7.477.402.641 17.235.513.254

12. UTANG LAIN LAIN


2021 2020
Pihak berelasi
PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) 8.073.000 -
Pihak ketiga
PT Petrobas (Catatan 30) 5.921.635.000 5.853.577.075
Zaidun & Partner 37.500.000 37.500.000
Sub-jumlah 5.959.135.000 5.891.077.075
Jumlah 5.967.208.000 5.891.077.075

13. BIAYA MASIH HARUS DI BAYAR


2021 2020
Gaji dan tunjangan 462.224.453 5.924.436
Lain-lain 364.466.832 411.092.261
Jumlah 826.691.285 417.016.697

24
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14. PENDAPATAN DIBAYAR DIMUKA


2021 2020
Sewa diterima dimuka 548.780.488 548.780.489
Uang pertanggungan 210.404.755 65.404.245
Jumlah 759.185.243 614.184.734

15. UTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG

2021 2020
Bank Jatim Syariah 141.117.788 485.192.908
PT Toyota Astra Finance 126.286.430 355.919.193
267.404.218 841.112.101
Beban keuangan di masa depan atas utang lain-lain (11.418.819) (68.119.681)
255.985.399 772.992.420
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun 208.315.562 517.007.021
Bagian jangaka panjang 47.669.837 255.985.399

Bank Jatim Syariah

Utang lain-lain kepada Bank Jatim Syariah merupakan utang sehubungan dengan pembelian
excavator secara kredit dengan pokok pinjaman sebesar Rp900.000.000 yang diangsur secara
bulanan hingga April 2022.

PT Toyota Astra Finance

Utang lain-lain kepada PT Toyota Astra Finance merupakan utang sehubungan dengan pembelian
kendaraan secara kredit dengan pokok pinjaman sebesar Rp576.434.808 yang diangsur secara
bulanan hingga Juni 2023.

16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN

2021 2020
PT SMFL Leasing Indonesia 918.861.191 -
Beban keuangan di masa depan atas utang sewa
pembiayaan (108.150.904) -
Jumlah utang sewa pembiayaan 810.710.287 -
Dikurangi: Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 335.799.890 -
Bagian jangka panjang 474.910.397 -

Pada bulan April 2021, Perusahaan telah mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT
SMFL Leasing Indonesia untuk satu unit excavator dengan pokok pinjaman sebesar
Rp1.039.500.000 yang diangsur secara bulanan hingga Maret 2024.

25
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17. LIABILITAS SEWA

Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa mendatang, serta nilai kini atas pembayaran
minimum sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020
Liabilitas sewa bruto - pembayaran sewa minimum
Tidak lebih dari 1 tahun 3.664.177.250 6.977.228.162
Lebih dari 1 tahun dan kurang dari 5 tahun 4.545.412.250 8.209.589.500
Lebih dari 5 tahun - -
8.209.589.500 15.186.817.662
Beban keuangan di masa depan atas sewa (652.905.784) (1.450.631.049)
Nilai kini liabilitas sewa 7.556.683.716 13.736.186.613

Rincian atas nilai kini liabilitas sewa pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai
berikut:

2021 2020
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 7.419.190.120 13.471.212.242
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas
II Gresik 137.493.596 264.974.371
Jumlah liabilitas sewa 7.556.683.716 13.736.186.613
Bagian lancar 3.214.478.476 6.179.502.897
Bagian jangka panjang 4.342.205.240 7.556.683.716

PT Semen Indonesia (Perseroan) Tbk

Berdasarkan Perjanjian No 0578/HK.06/264000/06.2016 tanggal 1 juni 2016 Perusahaan melakukan


perjanjian sewa dengan PT Semen Indonesia (Perseroan) Tbk berupa lahan dan fasilitas yang
berada di terminal khusus milik Semen Indonesia.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik

Berdasarkan Perjanjian No AL.308/02/17/KSOP.GSK-2021 tanggal 28 juni 2021 Perusahaan


melakukan perjanjian sewa dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Gresik
berupa Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang digunakan untuk melayani kepentingan
umum sementara di dalam daerah lingkungan kerja dan daerah lingkungan kepentingan pelabuhan
Gresik.

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA

Perusahaan memberi imbalan kerja bagi karyawan yang telah mencapai usia pensiun 58 tahun
sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Imbalan kerja
ini tidak didanai.

Pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020, Perusahaan mencatat liabilitas imbalan kerja karyawan
berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Kantor Konsultan Tubagus Syafrial & Amran
Nangasan, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

26
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18. LIABLITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)

Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan pada
tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

Usia pensiun normal 58 tahun (2020: 59 tahun)


Tingkat kenaikan gaji tahunan 10%
Tingkat diskonto 6,95% (2020: 7,79%)
Tingkat Mortalitas Tabel Mortalitas Indonesia 2019
Tingkat kecacatan 0,02% dari tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri 5% untuk pegawai yang belum
berusia 30 dan secara linear
akan menurun sampai 1% pada
saat mencapai usia 45

Tabel berikut adalah ikhtisar unsur-unsur beban neto imbalan kerja pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain dan liabilitas imbalan kerja pada laporan posisi keuangan,

a) Beban imbalan kerja

2021 2020
Biaya jasa kini 441.644.386 553.667.729
Biaya jasa lalu 52.700.000 -
Beban bunga 174.527.481 135.515.835
Jumlah beban imbalan kerja 668.871.867 689.183.564

b) Mutasi liabilitas imbalan kerja


2021 2020
Saldo awal tahun 2.511.186.784 1.739.612.779
Penambahan tahun berjalan 668.871.867 689.183.564
Pembayaran tahun berjalan (89.100.000) -
Beban komprehensif lain 21.110.742 82.390.441
Saldo akhir liabilitas imbalan kerja 3.112.069.393 2.511.186.784

Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut di atas cukup untuk memenuhi ketentuan yang
berlaku pada tanggal pelaporan.

Analisis sensitivitas untuk asumsi keuangan

Pada tanggal 31 Desember 2021, jika tingkat diskonto meningkat sebesar satu persen dan semua
variabel lainnya konstan, maka liabilitas imbalan kerja karyawan akan turun sebesar Rp420.449.835,
sedangkan jika tingkat diskonto menurun satu persen, maka liabilitas akan naik sebesar
Rp513.475.179. Sementara itu jika tingkat kenaikan gaji naik sebesar satu persen dan semua
variabel lainnya konstan, maka liabilitas imbalan kerja karyawan akan naik sebesar Rp494.456.144,
sedangkan jika tingkat kenaikan gaji turun satu persen, maka liabilitas akan turun sebesar
Rp414.364.696.

Jatuh tempo pembayaran liabilitas imbalan kerja yang tidak didiskontokan pada tanggal 31 Desember
2021 adalah sebagai berikut:
2021
Dalam 1 tahun -
1 - 5 tahun 685.512.776
Lebih dari 5 tahun 98.932.397.643
Jumlah 99.617.910.419

27
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19. MODAL SAHAM

Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dituangkan dalam Akta No. 32 bertanggal 23
Agustus 2021 oleh Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp400.000.000.000 menjadi Rp750.000.000.000 dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp169.047.603.200 menjadi Rp362.626.815.400.
Pemegang saham juga setuju bahwa peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp193.579.212.200 tersebut seluruhnya akan diambil oleh PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda).

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2021 adalah sebagai berikut:

Persentase
Pemegang saham Jumlah saham kepemilikan Jumlah
PT Petrogas Jatim Utama
(Perseroda) 3.427.518.154 95,00% 342.751.815.400
PT Jatim Energy Services 198.750.000 5,00% 19.875.000.000
Jumlah 3.626.268.154 100,00% 362.626.815.400

Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Persentase
Pemegang saham Jumlah saham kepemilikan Jumlah
PT Petrogas Jatim Utama
(Perseroda) 1.491.726.032 88,24% 149.172.603.200
PT Jatim Energy Services 198.750.000 11,76% 19.875.000.000
Jumlah 1.690.476.032 100,00% 169.047.603.200

Pengelolaan modal

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal
yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Selain itu, Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16
Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan
disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan
eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham.

Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat
menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau
mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun
proses pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020.

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR

2021 2020
Perbedaan modal disetor dengan nilai nominal saham (55.101.459.885) (61.547.647.685)
Perbedaan antara nilai wajar dengan jumlah piutang
berdasarkan perjanjian pinjaman (Catatan 6) (1.053.093.471) (1.053.093.471)
Jumlah tambahan modal disetor (56.154.553.356) (62.600.741.156)

28
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)


Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dituangkan dalam Akta No. 43 bertanggal 29
September 2016 oleh Notaris Wachid Hasyim, SH, para pemegang saham menyetujui masuknya
pemegang saham baru, yaitu PT Petrogas Jatim Utama (PJU) dengan mengambil sebanyak
210.000.000 lembar saham dari sisa saham portepel dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp21.000.000.000, yang ditukar dengan 3.818. 231 lembar saham PT Petrogas Wira Jatim (PWJ)
yang dimiliki oleh PJU, dengan nilai buku sebesar Rp14.877.214.215. Transaksi ini memenuhi
kriteria PSAK 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, oleh karena itu perbedaan sebesar
(Rp6.122.785.785) dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.

Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dituangkan dalam Akta No. 23 bertanggal 18
September 2018 dan Akta No. 13 bertanggal 19 Mei 2020 oleh Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH,
para pemegang saham menyetujui peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp75.000.000.000
menjadi Rp400.000.000.000 dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp40.900.000.000
menjadi Rp169.047.603.200. Pemegang saham juga setuju bahwa peningkatan modal ditempatkan
dan disetor sebesar Rp128.147.603.200 tersebut seluruhnya akan diambil oleh PJU dalam bentuk
inbreng berupa aset Pelabuhan Probolinggo senilai Rp66.111.583.000 dan konversi utang
Perusahaan ke PT Petrogas Jatim Utama sebesar Rp6.611.158.300. Transaksi ini memenuhi kriteria
PSAK 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, oleh karena itu perbedaan sebesar
(Rp55.424.861.900) dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.

Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang dituangkan dalam Akta No. 32 bertanggal 23
Agustus 2021 oleh Notaris Evie Mardiana Hidayah, SH, para pemegang saham menyetujui
peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp400.000.000.000 menjadi Rp750.000.000.000 dan
peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp169.047.603.200 menjadi Rp362.626.815.400.
Pemegang saham juga setuju bahwa peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar
Rp193.579.212.200 tersebut seluruhnya akan diambil oleh PJU dalam bentuk inbreng berupa aset
tanah reklamasi di Pelabuhan Probolinggo senilai Rp200.025.400.000. Transaksi ini memenuhi
kriteria PSAK 38 “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”, oleh karena itu perbedaan sebesar
Rp6.446.187.800 dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”.

21. CADANGAN UMUM

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 02 Juni 2021, pemegang saham setuju untuk
membentuk cadangan umum sebesar Rp671.311.001.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 19 Mei 2020, pemegang saham setuju untuk
membentuk cadangan umum sebesarRp922.311.203.

22. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan
pihak-pihak berelasi.

Sifat hubungan berelasi

Sifat relasi Nama pihak berelasi Jenis transaksi/


Induk perusahaan Pemerintah provinsi Jawa Timur Sewa aset pelabuhan
Pemegang saham PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) Jasa konsultasi, jasa penyedia peralatan dan fasilitas
PT Jatim Energy Services Jasa penyedia peralatan dan fasilitas
Entitas asosiasi PT Petrogas Wira Jatim Investasi saham, jasa penyedia tenaga kerja
KSOP IV Probolinggo Beban penerimaan negara bukan pajak
KSOP II Gresik Beban sewa perairan
Koperasi Artha Bahari Nusantara Jasa penyedia peralatan dan fasilitas

29
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. SALDO DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Persentase terhadap
Jumlah jumlah aset
2021 2020 2021 2020
Piutang lain-lain
PT Jatim Energy Services 4.181.323.371 3.909.886.683 1,29% 2,82%
Koperasi Artha Bahari
Nusantara 500.000 - 0,00% -
PT Petrogas Wira Jatim - 218.970.572 - 0,16%
Jumlah 4.181.823.371 4.128.857.255 1,29% 2,98%
Persentase terhadap
Jumlah jumlah liabilitas
2021 2020 2021 2020
Utang usaha
Pemerintah Provinsi Jawa
Timur 5.481.928.307 13.601.593.272 20,33% 32,04%
KSOP IV Probolinggo 1.526.213.834 3.262.454.377 5,67% 7,68%
PT Jatim Energy Services 432.600.000 38.720.920 1,60% 0,09%
Utang lain-lain
PT Petrogas Jatim Utama
(Perseroda) 8.073.000 - 0,03% 0,00%
Jumlah 7.448.815.141 16.902.768.569 27,63% 39,82%

Transaksi dengan pihak berelasi

Rincian transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2021 dan 2020 adalah sebagai berikut:

2021 2020

PT Petrogas Wira Jatim - pendapatan jasa


kepelabuhanan - 503.770.960
PT Jatim Energy Services - jasa penyedia
peralatan dan fasilitas 1.000.579.975 550.232.448
Koperasi Artha Bahari Nusantara -
pendapatan sewa fasum 7.500.000 -
Koperasi Artha Bahari Nusantara - jasa
penyedia perlengkapan alat tulis dan
57.217.400 4.125.100
kebutuhan pantry
Pemerintah provinsi Jawa Timur – sewa
aset pelabuhan - 3.304.937.000
KSOP IV Probolinggo – beban penerimaan
negara bukan pajak 4.926.711.141 7.888.323.288
KSOP II Gresik – beban sewa perairan
139.237.250 139.237.250

Remunerasi

Gaji dan kompensasi lain yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2021
dan 2020 masing-masing sebesar Rp1.260.038.750 dan Rp1.555.588.750.

30
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. PENDAPATAN

2021 2020
Konsesi 27.127.294.799 27.430.915.873
Kerja sama pemanfaatan 5.863.540.064 8.425.037.579
Logistik 4.500.000.001 7.875.533.477
Infrastruktur 376.448.560 557.433.392
Lain-lain 169.058.442 265.633.354
Jumlah pendapatan 38.036.341.866 44.554.553.675

24. BEBAN POKOK PENDAPATAN

2021 2020
Penyusutan dan amortisasi 7.156.847.626 6.959.656.009
Beban penerimaan negara bukan pajak 4.926.711.141 7.888.323.288
Beban handling bongkar muat 2.932.976.450 4.289.001.468
Pemeliharaan 632.930.673 642.868.138
Asuransi 460.008.686 407.776.133
Beban dermaga 351.615.500 357.455.052
Beban penjualan air kapal 211.124.501 360.575.605
Beban tambat 56.740.000 39.000.000
Beban sewa pemprov Jatim - 3.304.937.000
Beban lain-lain 268.886.146 56.300.000
Jumlah beban pokok pendapatan 16.997.840.723 24.305.892.696

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

2021 2020
Beban karyawan 10.113.764.671 9.002.207.848
Beban kantor 1.342.794.370 1.615.937.047
Beban asuransi 759.369.312 613.262.646
Beban imbalan pasca kerja 668.871.868 689.183.564
Beban penyusutan 526.053.023 404.428.090
Beban profesional dan konsultan 510.887.361 252.803.339
Beban CSR dan sumbangan 325.587.967 249.336.666
Beban perjamuan dan representasi 162.594.349 90.682.809
Beban perjalanan dinas 195.995.552 227.622.106
Beban perijinan dan administrasi umum lainnya 1.864.192.162 1.070.919.711
Jumlah beban umum dan administrasi 16.470.110.635 14.216.383.826

26. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka

2021 2020
Pasal 23 - 6.918.423
Pajak pertambahan nilai 55.670.412 -
Jumlah pajak dibayar dimuka 55.670.412 6.918.423

31
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang pajak

2021 2020
Pasal 4 (2) 30.278.443 -
Pasal 21 22.347.038 10.659.176
Pasal 23 6.238.068 6.250.219
Pasal 25 48.076.169 62.910.416
Pasal 29 (Catatan 26c) 59.254.097 1.009.917.647
Pajak pertambahan nilai 25.894.671 181.430.429
Jumlah utang pajak 192.088.486 1.271.167.886

c. Pajak penghasilan badan

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dengan laba fiskal serta kurang bayar pajak
penghasilan badan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 dan 2020 adalah
sebagai berikut:

2021 2020
Laba sebelum beban pajak 4.107.133.819 4.754.175.276
Koreksi positif 9.600.780.187 11.656.597.684
Koreksi negatif (9.159.505.727) (9.480.548.632)
Laba fiskal 4.548.408.279 6.930.224.328
Pajak penghasilan badan
Pajak kini 2021
11% x 557.313.506 61.304.486 -
22% x 3.991.094.773 878.040.850 -
Pajak kini 2020
11% x 746.614.486 - 82.127.593
22% x 6.183.609.514 - 1.360.394.094
Jumlah pajak kini 939.345.336 1.442.521.687
Dikurangi pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan pasal 23 (353.040.094) (288.693.624)
Pajak penghasilan pasal 25 (527.051.145) (143.910.416)
Kurang bayar pajak penghasilan badan
(Catatan 26b) 59.254.097 1.009.917.647

d. Pajak tangguhan
2021
Dibebankan ke
Dibebankan ke penghasilan
laporan laba komprehensif
Saldo awal rugi lain Saldo akhir
Piutang 159.289.296 (59.716.072) - 99.573.224
Aset hak guna 866.448.875 (678.802.581) - 187.646.294
Penyusutan aset tetap (254.192.575) (320.329.736) - (574.522.311)
Aset sewa pembiayaan - (96.368.737) - (96.368.737)
Liabilitas imbalan kerja 552.461.092 127.549.811 4.644.363 684.655.266
Aset pajak tangguhan,
neto 1.324.006.688 (1.027.667.315) 4.644.363 300.983.736

32
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26. PERPAJAKAN (lanjutan)

.d. Pajak tangguhan (lanjutan)


2020
Dibebankan ke
Dibebankan ke penghasilan
laporan laba komprehensif
Saldo awal rugi lain Saldo akhir
Piutang 23.704.560 135.584.736 - 159.289.296
Aset hak guna - 866.448.875 - 866.448.875
Penyusutan aset tetap 201.959.395 (456.151.970) - (254.192.575)
Liabilitas imbalan kerja 434.903.195 99.432.000 18.125.897 552.461.092
Aset pajak tangguhan,
neto 660.567.150 645.313.641 18.125.897 1.324.006.688

27. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, dan risiko
likuiditas. Tujuan dari kebijakan manajemen risiko Perusahaan adalah untuk mengidentifikasi,
mengukur, mengawasi dan mengelola risiko dasar dalam upaya melindungi kesinambungan bisnis
dalam jangka panjang dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan
Perusahaan.

Risiko suku bunga

Risiko suku bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama diakibatkan dari liabilitas
sewa.

Manajemen selalu memantau fluktuasi suku bunga pasar sehingga dapat mengambil tindakan-
tindakan yang dianggap paling menguntungkan Perusahaan.

Tidak terdapat eksposur signifikan atas risiko suku bunga karena perubahannya tidak material.

Risiko mata uang asing

Risiko mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing.

Mata uang penyajian Perusahaan adalah Rupiah dan hamper seluruh transaksi Perusahaan
dilakukan dalam mata uang Rupiah, oleh karenanya tidak terdapat eksposur signifikan atas risiko
mata uang asing karena perubahannya tidak material.

Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi
kewajiban dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi
Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.

33
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)

Risiko kredit (lanjutan)

Perusahaan melakukan pengawasan terhadap saldo piutang secara berkesinambungan untuk


meminimalkan piutang yang tidak dapat ditagih. Sedangkan aset keuangan lainnya yang signifikan
adalah kas dan bank. Perusahaan hanya menempatkan kas dan banknya pada bank-bank yang
bereputasi baik. Jumlah nilai tercatat dari aset keuangan Perusahaan merupakan eksposur
maksimum yang dihadapi Perusahaan sehubungan dengan risiko kredit.

Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban
keuangan yang harus diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.

Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara
terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

28. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN

Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun, termasuk kas
dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lain-lain jangka pendek diperkirakan
mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat piutang lain-lain, liabilitas sewa
dan utang lain-lain dengan jatuh tempo lebih dari 1 tahun ditentukan dengan mendiskontokan arus
kas masa depan dengan menggunakan tingkat suku bunga pasar untuk instrumen dengan syarat,
risiko kredit dan jatuh tempo yang serupa.

29. PERIKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN

PT Karya Indah Alam Sejahtera

Berdasarkan perjanjian nomor 129/PKS/KIAS/III/13 tanggal 19 Maret 2013, Perusahaan menyewakan


5 tangki timbun beserta fasilitas pendukungnya kepada PT Karya Indah Alam Sejahtera yang terletak
di Jl. Ibrahim Zahir No 181-183 Gresik dengan jangka waktu sewa selama 10 tahun.

PT Sinergi Mitra Investama

Berdasarkan perjanjian nomor 0578/HK.06/264000/06.2016 tanggal 1 Juni 2016, Perusahaan


menandatangani perjanjian sewa menyewa tank farm beserta lahan dan fasilitas pendukungnya
dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Perjanjian berlaku sejak 17 Mei 2015 sampai 17 Mei
2020 dan dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Pada tanggal 8 Maret 2021 Perusahaan memperpanjang perjanjian sewa dengan PT Sinergi Mitra
Investama dengan perjanjian nomor DIR 006/DABN/PERJ/III/2021 dan 165/HK.07/SMI/03.2021 yang
berlaku sejak 17 Mei 2020 sampai 17 Mei 2023.

34
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. PERIKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas II Gresik

Berdasarkan Perjanjian nomor HK.107/01/13/Ksop.Gsk-2015 dan DIR 003/DABN/PERJ/IX/2015


tanggal 19 Oktober 2015 Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas II Gresik (KSOP
Gresik) sepakat mengadakan Perjanjian Penggunaan Perairan untuk bangunan dan kegiatan lainnya
diatas dan atau di bawah air pada Terminal Untuk Kepentingan Sendiri di PT Delta Artha Bahari
Nusantara. Perjanjian ini dapat diperpanjang setiap 5 tahun sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku. Tarif sewa penggunaan perairan dan bangunan serta kegiatan
lainnya dibayarkan setiap 1 tahun sekali sesuai dengan Peraturan pemerintah nomor 11 tahun 2015
tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di Kementrian
Perhubungan.

Pada tanggal 28 Juni 2021 Perusahaan memperpanjang perjanjian dengan KSOP Gresik nomor
AL.308/02/17/Ksop.Gsk-2021 dan DIR 010/DABN/PERJ/VI/2021.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV Probolinggo

Perjanjian Konsesi

Pada tanggal 21 Februari 2017 PT Delta Artha Bahari Nusantara menandatangani Perjanjian Kerja
sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV Probolinggo (KSOP
Probolinggo) nomor DIR 005/DABN/PERJ/XII/2017 dan PP.002/1/17/KSOP-Pbl-17. Berdasarkan
Perjanjian tersebur Perusahaan diberi hak untuk melakukan kegiatan penyediaan dan atau pelayanan
jasa kepelabuhanan pada Terminal PT Delta Artha Bahari Nusantara di Pelabuhan Probolinggo
termasuk pengembangan dan pembangunan terminal Pelabuhan beserta fasilitas pendukungnya.
Perjanjian ini berlaku selama 64 tahun.

Pendapatan konsesi pada area konsesi Terminal Umum di Pelabuhan Probolinggo adalah sebesar
2,75% dari pendapatan kotor pelaksanaan kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan di area
konsesi. Pendapatan konsesi di bayarkan oleh Perusahaan setiap 3 bulan paling lambat tanggal 25
pada bulan pertama triwulan berikutnya.

Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan (KSP)

Pada tanggal 20 Agustus 2017 PT Delta Artha Bahari Nusantara menandatangani Perjanjian Kerja
sama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV Probolinggo (KSOP
Probolinggo) nomor DIR 003/DABN/PERJ/VIII/2017 dan PP.002/1/17/KSOP-Pbl-17. Berdasarkan
Perjanjian tersebut Perusahaan mendapat hak untuk memanfaatkan barang milik Negara berupa
tanah hasil reklamasi dan bangunan dermaga pada KSOP kelas IV Probolinggo dan memiliki
kewajiban untuk membayar Kontribusi Tetap sebesar Rp 2.232.919.380 untuk tahun pertama dan
selanjutnya naik 4,55% serta pembagian keuntungan atas Kerja Sama Pemanfaatan setiap tahun
sebesar 25,16% dari penjualan (revenue) per tahun. Perjanjian Ini berlaku selama 30 tahun.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur

Pada tanggal 21 April 2021 PT Delta Artha Bahari Nusantara menandatangani Perjanjian sewa aset
dengan Pemerinta Provinsi Jawa Timur nomor DIR 008/dabn/perj/iv/2021 DAN 552/2251/113.6/2021.
Berdasarkan Perjanjian tersebut Perusahaan memiliki hak untuk menggunakan aset milik Pemerintah
Provinsi Jawa Timur. Perjanjian ini berlaku 4 tahun dimulai tahun 2017 hingga 2020. Hal ini
dikarenakan barang/aset milik Pemprov Jatim berada di area konsesi, maka seluruh aset (baik aset
bergerak maupun aset tidak bergerak yang dimiliki dan digunakan oleh Perusahaan untuk kegiatan
penyediaan dan atau pelayanan jasa kepelabuhanan di area konsesi harus dimiliki oleh Perusahaan.

35
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29. PERIKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (lanjutan)

Pada tanggal 30 Agustus 2021 Perusahaan telah mengajukan surat kepada Petrogas Jatim Utama
(PJU) agar aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur cq. Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur
yang sebelumnya diperlakukan sebagai sewa sejak 2017 hingga 2020 atas saran dari BPK, diusulkan
sebagai aset penyertaan modal PJU. Karena aset tersebut merupakan bagian dari aset pelabuhan
Probolinggo yang dikelola dan dimanfaatkan oleh DABN. Sehubungan dengan hal tersebut, PJU
telah mengajukan surat kepada Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur pada tanggal
17 September 2021 dan 8 November 2021. Pada tanggal laporan keuangan ini diterbitkan, usulan
tersebut sedang diproses di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Oleh karena itu DABN tidak
memperpanjang perjanjian sewa dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.

30. PERKARA HUKUM

Sehubungan dengan perjanjian sewa tangki timbun antara Perusahaan dengan PT Petrobas, telah
terjadi perselisihan antara kedua belah pihak dimana PT Petrobas telah menggugat Perusahaan dan
dinyatakan menang oleh Pengadilan Negeri Surabaya berdasarkan Putusan Nomor
605/Pdt.G/2010/PN.Sby tanggal 7 April 2011. Perusahaan tidak setuju dengan putusan tersebut dan
mengajukan permohonan banding. Dalam tingkat banding, Putusan Pengadilan Negeri Surabaya
tersebut telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Surabaya sesuai dengan Putusan Nomor
736/PDT/2011/PT.SBY tanggal 19 Januari 2012. PT Petrobas tidak setuju dengan keputusan
Pengadilan Tinggi Surabaya dan mengajukan permohonan kasasi. Selanjutnya berdasarkan Putusan
Nomor 1890 K/PDT/2012 tanggal 22 Mei 2013, Mahkamah Agung telah mengabulkan permohonan
kasasi PT Petrobas dan membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor
736/PDT/2011/PT.SBY tanggal 19 Januari 2012 dan menghukum Perusahaan untuk membayar
kerugian denda keterlambatan serah terima fasilitas tangki timbun (sea fed storage) sebesar
US$215.000 dan mengembalikan uang jaminan masa sewa yang telah dibayar oleh PT Petrobas
sebesar US$200.000, sehingga seluruhnya berjumlah US$415.000 dan telah dicatat oleh
Perusahaan sebagai bagian dari akun “Utang Lain-lain” (Catatan 12).

Perusahaan telah mengajukan gugatan atas wanprestasi yang dilakukan oleh PT Petrobas yang
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya dengan perkara nomor
263/Pdt.G/2020/PN.Sby tanggal 06 Maret 2020, dimana PT Petrobas tidak memenuhi kewajiban
sewa tangki timbun sesuai perjanjian tanggal 12 Juni 2008 dengan total kerugian yang dialami
Perusahaan sebesar US$1.180.000. Atas gugatan tersebut PT Petrobas tidak hadir di persidangan
walaupun sudah dipanggil secara patut.

Pada tanggal 13 Oktober 2020 hakim pengadilan Negeri Surabaya telah memutuskan perkara nomor
263/Pdt.G/2020/PN.Sby, antara lain mengabulkan gugatan Perusahaan dan menghukum
PT Petrobas untuk membayar kerugian sebesar US$1.180.000.

Pada tanggal 18 Maret 2021 PT Petrobas telah melakukan upaya hukum dengan mengajukan
perlawanan yang terdaftar dalam perkara nomor 263/Plw/2020/PN.Sby. Berdasarkan putusan hakim
pada tanggal 4 April 2022 telah menolak perlawanan dari PT Petrobas tersebut dan menguatkan
putusan verstek nomor 263/Pdt.G/2020/PN.Sby. Selanjutnya atas putusan tersebut pada tanggal 14
April 2022 PT Petrobas telah mengajukan pernyataan banding berdasarkan risalah Pemberitahuan
pernyataan banding I nomor 263/Plw/2020/PN.Sby. Sampai dengan tanggal laporan keuangan ini
diterbitkan, pernyataan banding tersebut masih dalam proses di Pengadilan Tinggi Surabaya.

36
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan tanggal 31 Desember 2020 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, serta laporan posisi keuangan tanggal 1 Januari 2020/31 Desember
2019 agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan menyesuaikan dengan
klasifikasi akun dalam laporan keuangan tanggal 31 Desember 2021.
Laporan keuangan yang telah disajikan kembali dan direklasifikasi tersebut tidak diaudit.
Ringkasan dampak penyajian kembali dan reklasifikasi laporan keuangan tanggal 31 Desember 2020
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta laporan posisi keuangan tanggal 1
Januari 2020/31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
Setelah
Penyesuaian penyajian
Dilaporkan atas penyajian kembali dan
sebelumnya kembali Reklasifikasi reklasifikasi

Laporan posisi keuangan


tanggal 31 Desember 2020

ASET LANCAR
Piutang lain-lain – pihak
berelasi 4.852.899.510 (724.042.255) (3.909.886.683) 218.970.572
Pajak dibayar dimuka 139.909.151 - (132.990.728) 6.918.423

ASET TIDAK LANCAR


Piutang lain-lain – pihak
berelasi - - 3.909.886.683 3.909.886.683
Aset pajak tangguhan, neto 321.973.078 1.002.033.610 - 1.324.006.688
Aset tetap, neto 20.883.097.139 1.279.177.638 - 22.162.274.777
Aset takberwujud, neto 24.000.000 - 58.466.869.402 58.490.869.402
Aset konsesi, neto 58.466.869.402 - (58.466.869.402) -
Investasi entitas asosiasi 9.297.028.963 (782.662.378) - 8.514.366.585

LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang bank 325.192.690 - (325.192.690) -
Utang usaha - pihak berelasi 38.720.920 2.637.736.657 14.187.590.072 16.864.047.649
Utang usaha - pihak ketiga 14.559.055.677 - (14.187.590.072) 371.465.605
Utang lain-lain - pihak ketiga 229.314.331 5.853.577.075 (191.814.331) 5.891.077.075
Utang pajak 1.404.158.614 - (132.990.728) 1.271.167.886
Biaya masih harus dibayar 657.789.425 (240.772.728) - 417.016.697
Kewajiban jangka panjang
yang jatuh tempo dalam
satu tahun:
Utang lain-lain - - 517.007.021 517.007.021
Liabilitas sewa 2.672.588.640 118.197.125 3.388.717.132 6.179.502.897

LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Kewajiban jangka panjang
setelah dikurangi jatuh tempo
dalam satu tahun:
Utang bank 118.082.919 - (118.082.919) -
Utang pihak ketiga 137.902.480 - (137.902.480) -
Utang lain-lain - - 255.985.399 255.985.399
Liabilitas sewa 9.106.095.000 1.839.305.848 (3.388.717.132) 7.556.683.716

EKUITAS
Tambahan modal disetor (61.547.647.685) (1.053.093.471) - (62.600.741.156)
Saldo laba – Belum
ditentukan penggunaannya (2.905.857.972) (8.454.169.505) 605.228.500 (10.754.798.977)
Penghasilan komprehensif
lain (304.789.309) 73.725.614 (375.979.045) (607.042.740)
Revaluasi aset tetap 229.249.455 - (229.249.455) -

37
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Setelah
Penyesuaian penyajian
Dilaporkan atas penyajian kembali dan
sebelumnya kembali Reklasifikasi reklasifikasi

Laporan laba rugi dan


penghasilan
komprehensif lain untuk
tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2020

Beban pokok pendapatan (22.214.208.034) (2.091.684.662) - (24.305.892.696)


Pendapatan keuangan 1.183.668.264 235.580.916 - 1.419.249.180
Beban keuangan (85.582.921) (983.604.602) - (1.069.187.523)
Bagian rugi entitas asosiasi 191.803.436 (782.662.378) - (590.858.942)
Manfaat (beban) pajak
tangguhan (138.523.868) 783.837.509 - 645.313.641
Pengukuran kembali imbalan
kerja karyawan (82.390.441) 18.125.897 - (64.264.544)

Setelah
Penyesuaian penyajian
Dilaporkan atas penyajian kembali dan
sebelumnya kembali Reklasifikasi reklasifikasi

Laporan posisi
keuangan tanggal 1
Januari 2020/31
Desember 2019

ASET LANCAR
Piutang lain-lain – pihak
berelasi 4.213.928.938 (909.410.024 (3.304.518.914) -

ASET TIDAK LANCAR


Piutang lain-lain – pihak
berelasi - - 3.304.518.914 3.304.518.914
Aset pajak tangguhan,
neto 460.496.945 200.070.205 - 660.567.150
Aset takberwujud, neto - - 61.843.319.253 61.843.319.253
Aset konsesi, neto 61.843.319.253 - (61.843.319.253) -

LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang bank 285.749.919 - (285.749.919) -
Utang usaha – pihak
berelasi 2.780.200.000 - 10.849.026.511 13.629.226.511
Utang usaha – pihak
ketiga 3.603.242.526 - (3.417.127.894) 186.114.632
Utang lain-lain – pihak
ketiga 37.500.000 5.853.577.075 - 5.891.077.075
Kewajiban jangka
panjang yang jatuh
tempo dalam satu
tahun - utang lain-lain - - 511.540.919 511.540.919

38
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (lanjutan)

Setelah
Penyesuaian penyajian
Dilaporkan atas penyajian kembali dan
sebelumnya kembali Reklasifikasi reklasifikasi

Laporan posisi
keuangan tanggal 1
Januari 2020/31
Desember 2019

LIABILITAS JANGKA
PANJANG

Utang bank 443.275.609 - (443.275.609) -


Kewajiban jangka
panjang setelah
dikurangi jatuh
tempo dalam satu
tahun - utang lain-lain - - 443.275.609 443.275.609

EKUITAS
Tambahan modal disetor (61.547.647.685) (1.002.880.324) - (62.550.528.009)
Saldo laba – Belum
ditentukan
penggunaannya 953.842.607 (13.217.726.187) 549.628.783 (11.714.254.797)
Penghasilan
komprehensif lain (222.398.868) - (320.379.328) (542.778.196)
Revaluasi aset tetap 229.249.455 - (229.249.455) -

32. KETIDAKPASTIAN EKONOMI MAKRO

Pandemi COVID-19 menimbulkan dampak signifikan terhadap kinerja keuangan atau operasi
Perusahaan. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang
dipraktekkan untuk menangkal Covid-19 di Indonesia berdampak langsung pada penundaan
pelaksanaan proyek dan aktivitas kepelabuhan yang telah mengakibatkan dampak terhadap
penurunan pendapatan Perusahaan.

Perusahaan akan terus menilai situasi, bekerja sama dengan otoritas setempat untuk mendukung
upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19, dan menerapkan langkah-langkah untuk
meminimalkan dampak terhadap bisnis Perusahaan.

Dampak akhir dari virus COVID-19 terhadap kegiatan usaha Perusahaan dalam jangka pendek
maupun panjang tetap tidak dapat dipastikan dan akan tergantung pada berbagai faktor yang tidak
dapat diperkirakan secara akurat oleh Perusahaan, termasuk durasi, tingkat keparahan, kemungkinan
terjadinya kembali dan skala pandemi serta sifat dan ketegasan langkah yang diambil oleh
pemerintah.

39
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU YANG TELAH DISAHKAN NAMUM BELUM EFEKTIF

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) telah menerbitkan
standar baru, amandemen dan interpretasi, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang
dimulai pada 1 Januari 2021, sebagai berikut:

Standar yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2022 dan penerapan dini diperbolehkan:
 Amendemen PSAK 22: “Kombinasi bisnis tentang referensi ke kerangka konseptual”;
 Amendemen PSAK 57: “Provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset kontinjensi tentang kontrak
memberatkan - Biaya memenuhi kontrak”;
 Penyesuaian tahunan PSAK 71: “Instrumen keuangan”; dan
 Penyesuaian tahunan PSAK 73: “Sewa”.

Standar yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2023 dan penerapan dini diperbolehkan:
 Amendemen PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan” tentang pengungkapan kebijakan akuntansi
yang mengubah istilah “signifikan” menjadi “material” dan memberi penjelasan mengenai
kebijakan akuntansi material”;
 Amendemen PSAK 1: “Penyajian Laporan Keuangan” tentang klasifikasi liabilitas;
 Amendemen PSAK 25: “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
tentang definisi “estimasi akuntansi” dan penjelasannya”;
 Amendemen PSAK 16: “Aset Tetap” tentang hasil sebelum penggunaan yang diintensikan;
 Amendemen PSAK 46: “Pajak Penghasilan” tentang Pajak Tangguhan terkait Aset dan Liabilitas
yang timbul dari Transaksi Tunggal yang diadopsi dari Amendemen IAS 12 Income Taxes tentang
Deferred Tax related to Assets and Liabilities arising from a Single Transaction; dan
 Amendemen PSAK 107: “Akuntansi Ijarah”.

Standar yang akan berlaku efektif pada 1 Januari 2025:

 PSAK 74: “Kontrak Asuransi”; dan


 Amendemen PSAK 74: “Kontrak Asuransi” terkait Penerapan Awal PSAK 74 dan PSAK 71 -
Informasi Komparatif

Pada saat penerbitan laporan keuangan, Perusahaan masih mempelajari dampak yang mungkin
timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan
Perusahaan.

34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

Dalam rapat umum pemegang saham yang diadakan pada tanggal 24 Februari 2022 telah diputuskan
penggantian direktur Perusahaan yang semula DR. IR. Argus Edi Sumanto, M.M., M.Si digantikan
oleh Gatot Suprijono, SE, MM. Rapat umum pemegang saham juga memutuskan penggantian
komisaris Perusahaan yang semula Drs, Ec. Umbar Muharmadi, M.M digantikan oleh Suwito.

Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dewan komisaris

Komisaris Utama : Dr. Ir. Nyono, M.T.


Komisaris : Rojil Nugroho Bayu Aji
Komisaris : Suwito

Direksi
Direktur : Parsudi, M.M., AK.
Direktur Operasional dan
Pengembangan Usaha : Gatot Suprijono, SE, MM

40
PT DELTA ARTHA BAHARI NUSANTARA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tangal 31 Desember 2021 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35. AKTIVITAS NON-KAS

Aktivitas non-kas yang mendukung laporan arus kas pada setiap tanggal pelaporan adalah sebagai
berikut:

2021 2020
Penambahan tak berwujud melalui inbreng modal 200.025.400.000 -
Penambahan aset tetap melalui utang sewa
pembiayaan 1.039.500.000 -
Penambahan aset hak guna melalui liabilitas sewa - 12.891.819.260

36. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada
tanggal 13 Mei 2022.

41

Anda mungkin juga menyukai