Anda di halaman 1dari 2

Meniran

a. Penanaman
Meniran yang dikenal sebagai tanaman liar atau gulma yang terdapat di ladang-ladang,
tanah berbatu dan hutan lembab. Tumbuhan ini tersebar pada ketinggian antara 1 m
hingga 1000 mdpl, pada alam terbuka, pada tanah yang gembur dan mengandung pasir,
ladang, tepi sungai, dan pantai. Meniran termasuk salah satu jenis tanaman semusin yang
dapat diperbanyak dengan cara generatif atau dapat menggunakan benih sebagai sumber
bibit untuk kegiatan budidaya meniran. Benih meniran tergolong benih ortodoks. Benih
ini merupakan benih yang saat panen atau matang secara fisiologis memiliki kandungan
kadar air yang rendah. Dengan kadar air rendah, benih ortodoks ini dapat disimpan pada
suhu dingin dalam waktu yang lama.
- Penyiapan lahan
Meniran ditanam dalam tanah dengan kedalaman 20 cm yang mana lahan tersebut
telah dibersihkan dari tumbuhan liar dan bebatuan.
- Preparasi bibit
Biji disebarkan pada media tanam yang kemudian akan muncul tunas dalam waktu 1
minggu. Setelah muncul tunas tersebut, bibit dipindahkan dalam polibag dengan
ukuran 5x10 cm selama 3 minggu.
- Penanaman
Jarak antartanaman yaitu 20 x 20 cm yang mana bibit dipindahkan di tanah setelah
dari polibag. Tanah dipadatkan agar tumbuhnya kokoh dan bibit disiram.
b. Waktu panen
Meniran dapat dipanen setelah 3-4 bulan
c. Pasca panen
- Sortasi basah
Bagian tumbuhan dibersihkan dari bagian-bagian yang tidak diinginkan
- Pencucian
Dilakukan pencucian dengan air bersih
- Pengeringan
Proses ini dapat dilakukan di bawah sinar matahri langsung atau pada suhu 50oC
- Pengemasan dan pelabelan
Bagian tumbuhan yang telah kering dan kualitasnya telah diseleksi dapat langsung
dikemas. Pengemasan dilakukan dengan bahan pengemas yang bersih, kering, dan
dapat sebagai pelindung dari kerusakan.
- Penyimpanan
Simplisia disimpan pada tempat dengan lingkungan yang bersih, terpisah dari bahan
lain dan pada suhu kamar yang tidak lebih dari 30oC

Kementerian Pertanian RI. 2011. Pedoman Teknologi Penanganan Pascapanen Tanaman Obat.
Kementerian Pertanian Direktorat Jendral Hortikultura Direktorat Budidaya Dan Pascapanen
Sayuran Dan Tanaman Obat.
Sahupala, A. 2010. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Viabilitas Benih Merbau (Intsia
bijuga, OK). Jurnal Agroforestri, V(4)

Widiyastuti, Y. et al. (2012). Vademekum Tanaman Obat untuk Saintifikasi Jamu Jilid 1 ( Edisi Revisi ).
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai