Dalam prinsip pengembangan silabus (Depdiknas, 2008), dideskripsikan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengembangan silabus sebagai berikut : 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Disamping itu, strategi pembelajaran yang dirancang dalam situasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan teori-teori belajar. 2. Relevan Pada prinsip ini berisi tentang cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual peserta didik. Prinsip ini mendasari pengembangan silabus, baik dalam pemilihan materi pembelajaran, strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, penetapan waktu, strategi penilaian maupun dalam mempertimbangkan kebutuhan media dan alat pembelajaran. Dalam pendekatan pembelajaran yang tercermin adalah materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada silabus dengan tingkat perkembangan peserta didik akan mempengaruhi kebermaknaan pembelajaran. 3. Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi SK atau (KI, KD) yang merupakan acuan utama dalam pengembangan silabus. Dari komponen itu, ditentukan indikator pencapaian, memilih materi pembelajaran yang diperlukan, strategi pembelajaran yang sesuai, kebutuhan waktu dan media, serta teknik dan instrumen penilaian yang tepat untuk mengetahui pencapaian kompetensi tersebut. 4. Konsisten Adanya hubungan yang konsisten antara KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, serta teknik dan instrumen penilaian. Dalam prinsip ini, pemilihan materi pembelajaran, penetapan strategi dan pendekatan dalam kegiatan pembelajaran, pengunaan sumber dan media pembelajaran, serta penetapan teknik dan penyusunan instrumen penilaian semata-mata diarahkan pada pencapaian KD dalam rangka pencapaian SK dan KI. 5. Memadai Pada prinsip ini, mencakup indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian yang menunjang pencapaian KD. Maka tuntutan kompetensi harus dapat terpenuhi dengan pengembangan materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan. Sebagai contoh : jika SK, KI, dan KD menuntut kemampuan menganalisis suatu objek belajar, maka indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan teknik serta instrumen penilaian harus secara memadai mendukung kemampuan untuk menganalisis. 6. Aktual dan Kontekstual Pada prinsip ini, mencakup indikator, materi pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata dan peristiwa yang terjadi. Banyak fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi dan dapat mendukung kemudahan dalam menguasai kompetensi perlu dimanfaatkan dalam pengembangan pembelajaran. Disamping itu, penggunaan media dan sumber belajar berbasis teknologi informasi, seperti komputer dan internet perlu dioptimalkan, tidak hanya untuk pencapaian kompetensi, melainkan juga untuk menanamkan kebiasaan mencari informasi yang lebih luas kepada peserta didik. 7. Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, guru, serta dinamika perubahan yang terjadi disatuan pendidikan dan kebutuhan masyarakat. Fleksibilitas silabus ini memungkinkan pengembangan dan penyesuaian silabus dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. 8. Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor. Pada prinsip ini hendaknya dipertimbangkan baik dalam mengembangkan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran maupun penilaiannya. Pada kegiatan pembelajaran dalam silabus perlu dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan kemampuannya, bukan hanya kemampuan afektif dan psikomotornya serta dapat secara optimal melatih kecakapan hidup (life skill). C. Pengembangan Silabus Pengembangan silabus dapat dilakukan secara mandiri oleh guru. Pada tingkat satuan pendidikan, pengembangan silabus juga dapat dilakukan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Kelompok Musyawarah Guru Mata Pembelajaran (MGMP). Dalam juknis pengembangan silabus (Depdikbud, 2010) dideskripsikan langkah-langkah pengembangan silabus sebagai berikut : a. Mengkaji standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). b. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK). c. Mengidentifikasi materi pembelajaran, dengan memperhatikan cakupan aspek kognitif (fakta, konsep, prinsip, prosedur), aspek psikomotor, dan aspek afektif, serta urutan materi pembelajaran (pendekatan prosedural, pendekatan hierarkis) yang mengacu pada IPK. d. Menentukan kegiatan pembelajaran, pada kegiatan ini mengacu pada IPK dengan memperhatikan : 1) Kesesuaian tingkat kompetensi pada IPK; 2) Urutan kegiatan pembelajaran sesuai urutan IPK; serta 3) Penentuan kegiatan tatap muka (TM), Penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT) sesuai dengan SK dan KD. e. Menentukan jenis penelitian, dalam hal ini menentukan jenis penilaian (tes/non-tes), teknik penilaian (tertulis, lisan dan praktik), dan bentuk penilaian (uraian dan objektif (PG dan atau isian). f. Menentukan alokasi waktu, dengan mempertimbangkan hal berikut ini : 1) Alokasi waktu didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD . 2) Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus adalah perkiraan waktu rerata yang berdasarkan seluruh indikator pencapaian kompetensi untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. g. Menentukan sumber belajar, dengan mempertimbangkan hal berikut : 1) Menentukan jenis sumber belajar, seperti buku, laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, kajian pakar bidang studi, karya profesional, buku kurikulum, terbitan berkala, situs-situs internet, multimedia, lingkungan dan narasumber. 2) Menentukan sumber belajar yang didasarkan pada SK dan KD serta materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi. Dalam penerapan kurikulum 2013, silabus yang merupakan Dokumen II Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah dikembangkan oleh pemerintah (kemdikbud). Silabus untuk SD/MI telah diatur dalam lampiran 2 Permendikbud No. 57 Tahun 2014, silabus untuk SMP/MTS telah diatur dalam lampiran 2 Permendikbud No. 58 Tahun 2014, Silabus untuk SMA/MA telah diatur dalam lampiran 2 Permendikbud No, 59 Tahun 2014, dan silabus untuk SMK telah diatur dalam lampiran 2 Permendikbud No. 60 Tahun 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Ratumanan dan Rosmiati Imas. 2019. Perencanaan Pembelajaran. Depok: Rajawali Pers
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu