PENDAHULUAN
“Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati dan salah satu kewajiban Muslim
terhadap saudara yang seiman yang meninggal adalah mengurus jenazahnya menurut
ajaran Islam yang merupakan Fardu Kifayah”
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah merupakan organisasi sosial non politik
yang berada di wilayah Nagrak meliputi lingkungan Rukun Warga 05 dan Rukun Warga
06 yang berfungsi sebagai wadah perkumpulan warga untuk melaksanakan pelayanan
pengurusan jenazah bagi warga yang tergabung sebagai anggota dalam Paguyuban
Kematian Masjid Jami’ Al Barokah.
ANGGARAN DASAR
BAB I
UMUM
Pasal 1
Nama, Waktu Berdiri, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Berdiri
Nama:
Waktu Berdiri:
Tempat Kedudukan:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah didirikan untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan dan dapat dibubarkan apabila disetujui oleh Rapat Anggota.
Pasal 2
Landasan, Azas Dan Prinsip
Landasan:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah berlandaskan Syariat Islam
Azas:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah berazaskan Kemanusiaan, Kerukunan
dan Kebersamaan.
Prinsip:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah memiliki prinsip:
1. Kerukunan dan kebersamaan anggota paguyuban memberikan pelayanan
pengurusan jenazah
2. Melaksanakan kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya yang
meninggal Dunia
3. Pelaksanaan pengurusan dan teknis operasional mengedepankan koordinasi
4. Keanggotaan bersifat suka rela dan tanpa paksaan
Pasal 3
Visi Dan Misi
Visi:
Misi:
Pasal 4
Fungsi dan Tujuan
Fungsi:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah berfungsi memberikan pelayanan
mengurus jenazah secara teroganisir dan amanah berpedoman kepada syariat Islam
(Al-Qur’an dan As-Sunah) bagi anggota yang meninggal Beragama Islam
Tujuan:
Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah didirikan dengan tujuan:
1. Mempererat kerukunan dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat di
wilayah Nagrak
2. Menumbuhkan sifat toleransi antar warga dan antar umat beragama di wilayah
Nagrak.
3. Membantu dan meringankan beban keluarga yang mengalami musibah
kematian.
4. Menjamin setiap anggota paguyuban mendapat pelayanan pengurusan jenazah
yang layak sesuai syariat Islam
5. Sebagai fasilitator dalam pengurusan musibah kematian
BAB II
KEPENGURUSAN
Pasal 1
Penasehat
Penasehat:
Pasal 3
Transportasi
Transportasi:
1. Transportasi penjemputan jenazah dari rumah sakit menuju rumah duka dan
pengantaran jenazah dari rumah duka ke tempat pemakaman dapat
menggunakan mobil ambulance secara gratis apabila jenazah dimakamkan di
wilayah Kota Tangerang
2. Apabila jenazah dimakamkan di luar wilayah Kota Tangerang maka biaya
operasional mobil ambulance pengantar jenazah menjadi tanggung jawab
keluarga ahli waris
3.
BAB IV
SANTUNAN DUKA
Pasal 1
Santunan Duka
Santunan Duka:
1. Bagi Anggota Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah yang beragama
Islam akan mendapat uang santunan yang terdiri atas:
a. Uang santunan duka senilai Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)
b. Uang bantuan pengajian senilai Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
2. Bagi Anggota Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah yang beragama
Islam jika biaya yang timbul dari biaya pengurusan jenazah sebagaimana diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga BAB III pasal 1 butir 1a, 1b, 1c dan pasal 2 butir
1 dan butir 2 menjadi tanggungjawab keluarga ahli waris, maka santunan duka
sepenuhnya akan diberikan berupa uang tunai senilai Rp. 2.000.000,- (dua juta
rupiah)
3. Bagi Anggota Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah yang beragama non
Islam diberikan santunan duka sepenuhnya berupa uang tunai senilai Rp.
2.000.000,- (dua juta rupiah)
4. Besaran santunan duka ini akan ditinjau kembali setiap satu tahun sekali, dan
apabila diperlukan sewaktu-waktu dapat berubah sesuai dengan perkembangan
5.
BAB V
BIAYA OPERASIONAL
Pasal 1
Biaya Operasional
Biaya Operasional:
BAB VI
LAPORAN PENGURUS
Pasal 1
Laporan Pengurus
Laporan pengurus:
1. Pengurus Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah membuat laporan
keuangan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan sekali pada tahun berjalan secara
tertulis dan diumumkan melalui papan pengumuman warga
2. Pengurus Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah membuat laporan
kegiatan secara berkala setiap 1 (satu) tahun sekali pada tahun berjalan secara
tertulis dan disampaikan pada rapat anggota
3. Pengurus Paguyuban Kematian Masjid Jami’ Al Barokah membuat laporan
pertanggungjawaban setelah selesai masa tugas periode berjalan secara tertulis
dan disampaikan pada rapat anggota
4. Laporan pertanggungjawaban dianggap sah jika diterima oleh Rapat Anggota
5. Jika laporan pertanggungjawaban ditolak oleh Rapat Anggota maka dilakukan
perbaikan seperlunya
6.
BAB VII
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 1
Susunan Pengurus
Susunan Pengurus:
STRUKTUR KEPENGURUSAN PAGUYUBAN KEMATIAN
MASJID JAMI AL – BAROKAH NAGRAK
1. Pendiri : Bpk Supena
2. Lily Maroli
Sekretaris 2 : Tarikin
Bendahara 2 : Edi
Anggota : 1. Muhaimin
2. Ardi
3. Subandi
12. Koordinator Pencari Dana Bulanan : Masing – masing ketua RT,
BAB VIII
KEADAAN DARURAT
Pasal 1
Keadaan Darurat
Keadaan Darurat:
Keadaan darurat dimaksud dalam Anggran Rumah Tangga BAB VIII adalah suatu
keadaan yang tidak diperkirakan sebelumnya meliputi:
1. Keuangan Kas Paguyuban Masjid Jami Al Barokah tidak mencukupi untuk biaya
pengurusan jenazah dan Santunan Duka
2. Terjadi musibah kematian dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan
lebih dari 1 (satu) orang
3. Terjadi musibah kematian secara bersamaan dari anggota paguyuban dalam
satu Kartu Keluarga
4.
Pasal 2
Tindakan Darurat
Tindakan Darurat:
1. Jika terjadi keadaan darurat sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah
Tangga BAB VIII Pasal 1 butir 1 maka diambil langkah berupa ……..
2. Jika terjadi keadaan darurat sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah
Tangga BAB VIII Pasal 1 butir 2 maka diambil langkah berupa ……..
3. Jika terjadi keadaan darurat sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Rumah
Tangga BAB VIII Pasal 1 butir 3 maka diambil langkah berupa ……..
4.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 1
Penutup
Penutup:
1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini dilengkapi dengan penjelasan pasal
demi pasal yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini
akan diputuskan secara musyawarah antara pengurus dan anggota.
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku terhitung sejak disahkan oleh rapat pengurus di
Tangerang pada tanggal …………….
4.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : …….
Ketua Pimpinan Rapat Sekretaris
Mengetahui:
Penanggungjawab:
(__________________)