Anda di halaman 1dari 2

Hasil dan Pembahasan

Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan terhadap 24 kader di wilayah 11


Puskesmas Babakan Sari. Sasaran responden memiliki berbagai macam karakteristik
yang umur dan usia dewasa. Responden perempuan berjumlah 23orang dan
responden laki-laki berjumlh 1 orang dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 16
orang dan sarjana berjumlah 8 orang. Kader yang sudah hadir mewakili seluruh RT
yang ada di RW 11, sehingga cakupan kader pada kegiatan adalah 80%. Adapun hasil
peningkatan pengetahuan kader terkait konsep paliatif terjadi peningkatan sebesar
39,6% yang sejalan dengan uji Wilcoxson dengan nilai P sebesar 0,001 (p<0,05).

Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat menunjukkan terdapat


pengaruh terhadap peningkatan pengetahuan kader kesehatan wilayah kerja
Puskesmas Babakan Sari dibuktikan dengan uji Wilcoxon nilai P signifikan sebesar
0,001 (p<0,05). Adapun hasil skor peningkatan pengetahuan kader sebayak 39,6 dan
peningkatan pengetahuan seluruh kader menjadi baik sebesar 100%. Hal yang
mendorong terjadinya peningkatan pengetahuan kader adalah motivasi, sarana
belajar, dan maupun sosial budaya.

Tingkat pengetahuan kader sebekum diberikan pendidikan kesehatan sebagian


besar tingkat pengetahuan yang cukup dan kurang. Beberapa informasi yang masih di
salah persepsikan diantaranya jenis penyakit paliatif, serta dampak psikologis dan
spiritual yang dirasakan oleh keluarga pasien paliatif. Hal ini dapat dilihat dari
persentase pengetahuan tingkat kader sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu
kategori cukup sebesar 66% dan kategori kurang sebesar 36% dan kategori baik
sebesar 8%. Nilai persentase selah kader diberikan pendidiikan kesehatan mengenai
paliatif menjadi 100% dengan kategori baik.

Usia dewasa merupakan usia dimana seseorang lebih terbuka dalam menerima
saran dan kritik, kemampuan penyelesaian masalah yang dihadapi serta mampu
mmengambil keputusan secara mandiri. Faktor tersebut akan menjadi faktor
pendukung untuk memudahkan kader dalam melakukan pendampingan kader
terhadap pasien dan keluarga yang membutuhkan perawatan paliatif untuk
pemenuhan kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual.

Lingkup perawatan paliatif merupakan pemberian perawatan sejak mulai


terdiagnosa sampai akhir hayat, serta perawatan keluarga yang ditinggalkan. Untuk
mencapai tujuan yang maksimal maka, perawatan paliatif menggunakan pendekatan
interdisiplinseluruh profesi kesehatan. Kader merupakan relawan kesehatan yang
diperlukan dalam menunjang kesuksesan perawatan paliatif di masyarakat. Oleh
karena itu, kader haruss disiapkan tidak hanya aspek pengetahuannya, akan tetapi
harus dibekali dengan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan
pendampingan pasien dan keluarga yang membutuhkan perawatan paliatif seperti
pengetahuan perawatan untuk mengurangi nyeri, serta keterampilan pendampingan
psikologis.

Anda mungkin juga menyukai