Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PASIEN

DISTRES SPIRITUAL
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4 PSIK 4B:
1. Puji fidiana (2020012271)
2. Salsabila sofiana (2020012277)
3. Salsa Wianda Putri (2020012276)
4. Suci Nur (2020012279)
5. Taufiqur Rohman (2020012282)
6. Yesika Karina (2020012288)
7. Vina Anggraeni (2020012285)
8. Rofiatun Nikmah (2020012275)
A. DEFINISI DISTRES SPIRITUAL

Distress spiritual adalah gangguan pada prinsip hidup yang meliputi


aspek dari seseorang yang menggabungkan aspek psikososial dan
biologis seseorang. Distress spiritual muncul ketika kebutuhan spiritual
tidak terpenuhi, sehingga dalam menghdapi penyakitnya pasien
mengalami depresi, cemas, dan marah kepada tuhan. Distress spiritual
dapat menyebabkan ketidakharmonisan dengan diri sendiri, orang lain,
lingkungan dan Tuhannya
B. Mekanisme Koping dari Distress Spiritual
– Teknik Koping dalam menghadapi stress, yaitu:
1.Pemberdayaan Sumber Daya Psikologis (Potensi diri) merupakan kepribadian
dan kemampuan individu dalam memanfaatkannya menghadapi stres yang
disebabkan situasi dan lingkungan
2.Rasionalisasi (Teknik Kognitif) Upaya memahami dan mengiterpretasikan
secara spesifik terhadap stres dalam mencari arti dan makna stres (neutralize
its stressfull).
3.Teknik Perilaku dapat dipergunakan untuk membantu individu dalam
mengatasi situasi stres. Beberapa individu melakukan kegiatan yang
bermanfaat dalam menunjang kesembuhannya.
C. KarakteristiK Distress Spiritual

Meliputi empat hubungan dasar yaitu :


1. Hubungan dengan diri
2. Hubungan dengan orang lain
3. Hubungan dengan seni, musik, literatur, dan alam
4. Hubungan dengan kekuatan yang lebih besar dari dirinya
D. Etiologi Distress Spiritual
Penyebab distres spiritual adalah sebagai berikut :
• Pengkajian fisik digunakan untuk melihat keadaan fisik pada klien. Pengkajian
fisik biasanya digunakan pada korban tindak penganiayaan, contohnya seperti
abuse
• Pengkajian Psikologis yaitu Status mental, mungkin adanya depresi, marah,
kecemasan, ketakutan, makna nyeri, kehilangan kontrol, harga diri rendah, dan
pemikiran yang bertentangan
• Pengkajian Sosial BudayaDukungan sosial dalam memahami keyakinan klien
Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi kognitif
seseorang sehingga akan mengganggu proses interaksi dimana dalam proses
l

interaksi ini akan terjadi transfer pengalaman yang penting bagi


perkembangan spiritual seseorang.
E. Patofisiologi Distress
Spiritual.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan distresTitle spiritual text addition
seseorang
Title text addition
meliputi masalah-masalah fisiologis antara lain diagnosis penyakit terminal,
penyakit yang menimbulkan kecacatan atau kelemahan, nyeri, kehilangan
organ atau fungsi tubuh atau kematian bayi saat lahir, masalah terapi atau
Title text addition

pengobatan antara lain anjuran untuk transfusi darah, aborsi, tindakan


Title text addition
pembedahan, amputasi bagian tubuh dan isolasi, masalah situasional antara
lain kematian atau penyakitpada orang-orang yang dicintai, ketidakmampuan
Title text addition
untuk melakukan praktek spiritual
F. Strategi Pelaksanaan Distress Spiritual
Tindakan Psikoterapeutik
1.Tindakan Keperawatan untuk Pasien Tujuan tindakan keperawatan gangguan spiritual untuk
pasien adalah agar pasien:
a)Mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat.
b)Mengungkapkan penyebab gangguan spiritual.
c)Mengungkapkan perasaan dan pikiran tentang spiritual yang diyakininya.
d)Mampu mengembangkan skill untuk mengatasi masalah atau
penyakit atau perubahan spiritual dalam kehidupan.
e)Aktif melakukan kegiatan spiritual atau keagamaan.
f)Ikut serta dalam kegiatan keagamaan.
2. Tindakan Keperawatan
a)Bina hubungan saling percaya dengan pasien.
b)Kaji faktor penyebab gangguan spiritual pada pasien.
c)Bantu pasien mengungkapkan perasaan dan pikiran terhadap
spiritual yang diyakininya.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Distres Spritual
1. Pengkajian
• Identitas pasien
1. Nama
2. Usia
3. Jenis kelamin
4. Tanggal pengkajian
Salah satu instrumen yang dapat digunakan adalah Puchalski’s FICA Spritiual History Tool (Pulschalski, 1999) :
1. F : Faith atau keyakinan (apa keyakinan saudara?) Apakah saudara memikirkan diri saudara menjadi sesorang yang spritual ata religius? Apa
yang saudara pikirkan tentang keyakinan saudara dalam pemberian makna hidup?
2. I : Impotance dan influence. (apakah hal ini penting dalam kehidupan saudara). Apa pengaruhnya terhadap bagaimana saudara melakukan
perawatan terhadap diri sendiri? Dapatkah keyakinan saudara mempengaruhi perilaku selama sakit?
3. C : Community (Apakah saudara bagian dari sebuah komunitas spiritual atau religius?) Apakah komunitas tersebut mendukung saudara dan
bagaimana? Apakah ada seseorang didalam kelompok tersebut yang benar-benar saudara cintai atua begini penting bagi saudara?
4. A : Adress bagaimana saudara akan mencintai saya sebagai seorang perawat, untuk membantu dalam asuhan keperawatan saudara?
5. Pengkajian aktifitas sehari-hari pasian yang mengkarakteristikan distres spiritual, mendengarkan berbagai pernyataan penting seperti :
a.Perasaan ketika seseorang gagal
b.Perasaan tidak stabil
c.Perasaan ketidakmmapuan mengontrol diri
d.Pertanyaan tentang makna hidup dan hal-hal penting dalam kehidupan
e.Perasaan hampa.
Faktor Predisposisi :
• Gangguan pada dimensi biologis akan mempengaruhi fungsi kognitif seseorang sehingga akan mengganggu
proses interaksi dimana dalam proses interaksi ini akan terjadi transfer pengalaman yang pentingbagi
perkembangan spiritual seseorang.
• Faktor frediposisi sosiokultural meliputi usia, gender, pendidikan, pendapattan, okupasi, posisi sosial, latar
belakang budaya, keyakinan, politik, pengalaman sosial, tingkatan sosial.
Faktor Precipitasi :
• Kejadian Stresful
Mempengaruhi perkembangan spiritual seseorang dapat terjadi karena perbedaan tujuan hidup, kehilangan
hubungan dengan orang yang terdekat karena kematian, kegagalan dalam menjalin hubungan baik dengan diri
sendiri, orang lain, lingkungan dan zat yang maha tinggi.
• Ketegangan HidupTitle text addition Title text addition Title text addition
Beberapa The
ketegangan hidup yang berkonstribusi
user can demonstrate on a projector or
terhadap terjadinya distres
The user can demonstrate on a projector or
spiritual adalah ketegangan dalam
The user can demonstrate on a projector or
menjalankan ritual
computer, or printkeagamaan, perbedaan
the presentation and make keyakinan
computer, or print thedan ketidakmampuan
presentation and make menjalankan
computer, peranandspiritual
or print the presentation make baik
dalam keluarga, kelompok it film maupun komunitas. it film it film

Penilaian Terhadap Stressor :


• Respon Kognitif
• Respon Afektif
• Respon Fisiologis
• Respon Sosial
• Respon Perilaku
Sumber Koping
Terdapat lima tipe dasar dukungan sosial bagi distres spiritual :
• Dukungan emosi yang terdiri atas rasa empati, caring, memfokuskan
pada kepentingan orang lain.
• Dukungan esteem yang terdiri atas ekspresi positif thingking,
mendorong atau setuju dengan pendapat orang lain.
• Dukungan yang ketiga adalah dukungan instrumental yaitu
menyediakan pelayanan langsung yang berkaitan dengan dimensi
spiritual.
• Dukungan informasi yaitu memberikan nasehat, petunjuk dan umpan
balik bagaimana seseorang harus berperilaku berdasarkan keyakinan
spiritualnya.
• Dukungan network menyediakan dukungan kelompok untuk berbagai
tentang aktifitas spiritual.
Psikofarmaka

Psikofarmaka pada distres spiritual tidak dijelaskan


secara tersendiri. Berdasarkan dengan Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ)
di Indonesia III aspek spiritual tidak digolongkan
secara jelas apakah masuk kedalam aksis satu, dua,
tiga, empat atau lima
Diagnosa
Keperawatan
1.Distres Spiritual
Batasan karakteristik:
1)Ansietas
2)Insomnia
3)Letih
4)Menangis
5)Menyakan identitas
6)Menanyakan makna hidup
7)Menyakan makna
penderitaan
8)Takut.
Harga Diri
Rendah

POHON MASALAH
Distress Spiritual

Koping Individu Tidak


Efektif
INTERVENSI
Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi
Individu akan : 1. Kaji faktor-faktor
penyebab penunjang.
 Melanjutkan pelaksanaan 2. Hilangkan atau kurangi
faktor penyebab dan
spiritual yang bukan penunjang, bila mungkin.
merusak kesehatan 3. Pembatasan
dimungkinkan oleh rumah
 Mengekspresikan sakit dan lingkungan
keperawatan
penurunan perasaan 4. Keterbatasan yang
Distres Spiritual bersalah dan ansiestas berhubungan dengan
proses penyakit atau
 Mengekspresikan aturan tindakan
5. Pemisahan dari artikel
keputusan dengan kitab suci, atau
kondisispiritual lingkungan spiritual
bermakna
6. Rasa takut menentang atau
rasa malu
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai