Anda di halaman 1dari 11

 

BUDIDAYA HAMSTER

D
I
S
U
S
U
N
O L E H :

1.  DWI ANGEL RIYANTI


2.   JANI PARWATI
3.  DANI OKTA RINDI
4.  DANDI AFRIZA
5.  DIKI PRAUDYA

KELAS 8 D

SMPN 3 BUKITKEMUNING

 TAHUN 2018 
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hamster, binatang yang menyerupai marmut atau tikus ini memang sedang popular.
Hal tersebut dapat diketahui karena permintaan dari dalam maupun luar daerah sangat
tinggi. Permintaan pasar yang tinggi menyebabkan harga hamster melambung tinggi.
Sehingga menimbulkan minat banyak orang untuk membudidayakan hewan tersebut
dengan tujuan meraup banyak untung (Anonimus, 2008).
Mengacu pada bentuk yang mirip-mirip marmut atau tikus ini, rasanya tak banyak
yang melirik. Hamster adalah salah satu binatang omnivora dengan kriteria fisik
 badan gemuk, berekor pendek dan memiliki telinga berbulu. Hamster memiliki
me miliki bulu
yang tebal dan panjang, dan berbagai warna bulu tergantung spesies hamster tersebut
seperti hitam, putih, abu-abu, kuning bahkan merah (Anonimus, 2008).
Meskipun berbentuk mini, hamster memiliki keragaman spesies. Sebut saja hamster
emas (Mesocricetus auratus) dan hamster kerdil (Phodopus). Dari kedua spesies itu
 pun masih terbagi lagi menurut keragaman warna bulu. Namun, dari banyaknya
 jumlah spesies hamster yang ada, hamster kerdil yang paling banyak diminati untuk
dipelihara sebagai binatang kesayangan(Anonimus, 2008).
Melihat banyaknya minat seseorang yang memilih hamster sebagai binatang
kesayangan, tidak ada salahnya jika menekuni bisnis ternak hamster. Bisnis tersebut
cukup banyak diminati masyarakat. Karena tergolong bisnis yang mudah dan dapat
menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Lie-Suan (2008:1) salah satu
 pembudidaya hamster, selain sebagai hobby tentunya. Beliau mulai serius ternak
hamster sejak tiga tahun silam. Awalnya hanya memelihara saja, untuk kesenangan
 pribadi tetapi tak lama kemudian menjadi usaha yang banyak menghasilkan
keuntungan(Anonimus, 2008).

1.2. Masalah
Bagaimana karakteristik hamster?
Bagaimana cara memelihara hamster yang baik?
Apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam memelihara hamster?
Tujuan
Untuk mengetahui karakteristik hamster.
Untuk mengetahui cara memelihara hamster yang baik.
Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam

memelihara hamster.
 

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik hamster

Hamster memiliki badan yang gemuk, ekor yang lebih pendek daripada badannya,
memiliki telinga yang berbulu, kaki yang lebar, pendek dan gemuk. Hamster
memiliki bulu yang tebal dan panjang, bulunya memiliki berbagai variasi warna
tergantung spesies hamster tersebut, contohnya hitam, abu-abu, putih, coklat, kuning
dan merah(Anonimus, 2009). Bagian bawah hamster berwarna putih sampai abu-abu
dan hitam. hamster Dzhungaria (Phodopus sungorus) dan hamster kerdil bergaris
(Cricetulus barabensis) seperti hamster Campbell dan hamster Winter White memiliki
garis hitam dibawah bagian tengah punggung(Anonimus, 2009).
Hamster kerdil padang pasir (genus Phodopus) adalah hamster terkecil, dengan
 panjang badan 5 sampai 10 sentimeter atau sekitar 2 sampai 4 inci(Anonimus, 2009) ,
hamster terbesar adalah hamster Eropa (Cricetus cricetus), dengan panjang badan
lebih dari 34 sentimeter, tidak termasuk ekor pendek yang memiliki panjang 6
sentimeter. Hamster ini dapat ditemukan di Negara Belgia, Elsas, Rusia, dan
Rumania. Hamster Eropa lebih besar daripada hamster Suriah atau hamster kerdil dan
 biasanya disimpan sebagai binatang peliharaan(Anonimus, 2008).
Hamster Suriah atau hamster Syrian atau hamster Emas atau Hamster Beruang atau
 bahasa latinnya Mesocricetus auratus, adalah jenis hamster anggota subfamily
Cricetinae(Anonimus, 2009). Pada alam bebas, hamster ini adalah binatang yang
terancam, tetapi populer sebagai binatang peliharaan dan binatang untuk penelitian
ilmu pengetahuan. Hamster Suriah dewasa dapat berkembang dengan panjang 5
sampai 7 inci (12.5 sampau 17.5 sentimeter), dan lama hidupnya sekitar 2 sampai 3
tahun(Anonimus, 2009)

Hamster bersifat diam dan nocturnal yaitu hewan yang tidur pada siang hari dan aktif
 pada malam hari(Anonimus, 2007). Hewan nokturnal umumnya memiliki
kemampuan pendengaran dan penciuman serta penglihatan yang tajam. Hamster
adalah penggali yang baik, membuat lubang dengan pintu masuk satu atau lebih dan
saling terhubung dengan kamar mereka untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas
lainnya(Anonimus, 2007).
 

2.2 Cara memelihara hamster yang baik.

Cara pemeliharaan yang baik adalah modal utama dalam menjalani bisnis budidaya
hamster, agar hasilnya melimpah dan berkualitas. Komponen yang harus diperhatikan
meliputi kandang, serbuk kayu, makanan, botol minuman, reproduksi hamster, dan

hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam memelihara hamster. Berikut adalah
 beberapa hal pokok yang harus disediakan untuk memelihara hamster. Ini adalah
daftar perlengkapan minimum untuk menjamin kelangsungan hidup seekor hamster
secara layak :

1.Kandang
Kandang hamster berukuran minimal 35 x 40 cm untuk seekor hamster. Semakin
 besar kandang semakin baik(Anonimus, 2009). Kandang untuk hamster beraneka
ragam, mulai dari akuarium yang tak terpakai sampai kandang-kandang yang khusus
dirancang untuk hamster. Jika menggunakan akuarium, usahakan bagian atasnya
tertutup untuk mencegah hamster kabur atau tikus rumah masuk dan melahap
hamster. Jika menggunakan kandang berjeruji besi, perhatikan jarak antar jeruji
apakah bagus dan cukup rapat untuk hamster. Hamster bisa ‘mengecilkan’ tubuhnya,
membuatnya pipih dan kemudian menggembungkannya lagi. Elastisitas hamster ini
 patut dipertimbangkan.

2.Serbuk kayu

Serbuk kayu banyak disediakan di berbagai tempat. Pilih yang tidak berbau bahan-

 bahan kimia dan kering. Terutama untuk serbuk lokal yang murah, kebanyakan
serbuk kayu itu berasal dari serutan kayu bekas kayu perabot rumah tangga dan sudah
diberi bahan-bahan kimia. Disamping serbuk lokal, ada juga serbuk impor yang lebih
mahal harganya. Tetapi walaupun mahal, penggunaan serbuk impor tentu saja
memuaskan. Serbuk kayu lebih kering, lebih bersih, bebas debu, lebih putih dan
 bebas bahan kimia berbahaya(Anonimus, 2009), hal ini menjamin keselamatan
hamster dan juga memperindah bulunya. Ketebalan serbuk kayu yang baik adalah
sekitar 2-3 cm dari dasar kandang(Anonimus, 2009). Kegunaan serbuk kayu di sini
sebagai berikut:
 

1.  Sebagai alas tidur. Hamster memerlukan alas ketika tidur.


2.  Sebagai media penyerap kencing hamster. Jika tidak ada sesuatu yang
menyerap kencing hamster, kencing yang berbau itu akan menempel di bulu
hamster, merusak bulu indahnya dan membuatnya berbau tak sedap.
3.  Sebagai tempat berlindung dari panas dan dingin. Pemilik tidak mungkin
mengawasi dan menjaga hamster setiap menit agar tidak kepanasan atau
kedinginan. Jadi mereka membutuhkan sesuatu untuk tempat mereka
 berlindung jika udara menjadi terlalu berlebihan buat mereka.
4.  Sebagai bahan pembuat sarang. Hamster membuat sarang, biasanya di pojok-
 pojok favorit mereka. Sarang mereka berbentuk tumpukan serbuk dengan
lubang untuk tidur di tengahnya. Induk hamster biasa meletakkan anak-
anaknya dalam sarang ini(Anonimus, 2009).

3.Makanan hamster

Makanan hamster terbaik sampai saat ini tetap dipegang oleh makanan-makanan

hamster impor buatan pabrik(Anonimus, 2009). Walaupun begitu pemilik juga harus
tetap waspada dan lebih cermat lagi dalam memilih mana makanan impor yang baik.
Beberapa makanan impor mengandung terlalu banyak bahan pewarna, terlalu banyak
 biji bunga matahari atau bahan-bahan lainnya yang bisa merugikan hamster itu
sendiri. Kita dapat membuat sendiri makanan hamster menggunakan campuran
 beberapa bahan-bahan pakan ternak yang mengandung nutrisi lengkap. Bahan
tersebut adalah pullet kelinci, pullet ayam pedaging, biji millet dan juwawut.
Beberapa jenis buah-buahan dan kacang-kacangan bisa diberikan seminggu sekali
sebagai snack. Berikan dalam jumlah yang sangat terbatas.

4.Botol minum

Hamster perlu minum air. Banyak mitos yang mengatakan bahwa jika hamster diberi
minum air akan mati adalah sebuah kebohongan. Hati-hati terhadap botol air yang
 bocor. Hal ini sering terjadi dan tidak diperhatikan oleh pemilik hamster.

5.Reproduksi hamster.

Hamster laki-laki memiliki testis yang besar sesuai dengan ukuran tubuh mereka.
Hamster muda lebih sulit melakukan perkawinan. Hamster betina memiliki 2 lubang
tertutup bersama, sementara hamster jantan memiliki genital dan anal membuka
lubang tersebut. Hamster melakukan pembuahan pada usia yang berbeda tergantung

dari spesiesnya, tetapi hal ini bisa dilakukan pada usia 1 bulan sampai 3
 

 bulan(Anonimus, 2009). Hamster jantan tetap dapat melakukan pembuahan selama


hidupnya, namun betina tidak. Hamster betina mengalami estrus kira-kira setiap tiga
hari(Anonimus, 2009).
Musim pengembangbiakan hamster terjadi pada bulan April sampai Oktober, dengan
1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22 hari(Anonimus,
2009). Gestasi terjadi 16 sampai 18 hari untuk hamster Syrian, 18 sampai 21 hari
untuk hamster Rusia, 21 sampai 23 hari untuk hamster Tiongkok atau Chinamon dan
23 sampai 30 untuk hamster jenis Roborovski(Anonimus, 2009).
Setelah hamster betina hamil, induk hamster akan membangun sarang dan
mengumpulkan anaknya disana. Mereka tidak berambut, mata mereka tertutup dan
sangat kecil. Setelah 1 minggu, mereka mulai berkeliling sarang mereka dan makan.
Setelah 3 minggu, anak hamster bisa meninggalkan sarang mereka. Kecuali untuk
hamster Roborvski, yang baru bisa keluar dari kandang hamster dalam waktu 4
minggu(Anonimus, 2009). Biasanya, hamster jantan dan betina dipisah saat hamster
 betina melahirkan, untuk
un tuk menghindari hal
h al yang tidak
tid ak diinginkan. Anak hamster juga
tidak boleh dipegang, agar tidak dimakan oleh induk. Setelah satu minggu mereka
mulai keluar sarang. Kebanyakan orang akan menjual hamster ke toko-toko ketika
usia hamster 2 sampai 8 bulan(Anonimus, 2009).
2.3 Hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam memelihara
hamster.

Berikut ini adalah hal-hal rutin yang harus dikerjakan untuk memelihara hamster
dengan baik:

1.Memberi makan hamster sehari 2 kali


2.Mencuci tempat makan setiap kali makanan diganti

3.Mengganti serbuk kayu dan mencuci kandang hamster seminggu sekali


4.Mengisi botol minum setiap kali airnya habis
5.Mencuci botol minum seminggu sekali

Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik hamster
 pemula:
1.Memberi makan sayur, wortel atau jagung segar sebagai menu makanan utama.
Pemberian pakan tersebut hanya akan merugikan hamster karena pencernaan hamster
tidak didesain untuk mencerna makanan yang mengandung kelembaban tinggi seperti
ini. Hal ini akan mengakibatkan hamster mengalami masalah pada sistem
urine(Anonimus, 2009). Oleh karena itu ganti menu makanan hamster dengan yang
lebih sesuai yaitu makanan hamster kering yang bisa ditemui di petshop atau di toko
 

hewan terdekat.
2.Membeli tambahan biji bunga matahari atau kuaci sebagai makanan tambahan.
Biji bunga matahari dan kuaci adalah salah satu makanan yang disukai hamster tapi
 pemberian dalam jumlah besar akan mengakibatkan obesitas atau
kegemukan(Anonimus, 2009), kurangnya kalsium sehingga pertumbuhan tulang dan
gigi menjadi terhambat, kelainan dalam proses kelahiran yang berujung pada
keguguran bayi-bayi hamster tersebut yang merenggut jiwa induk dan anak-anaknya.
Hal ini disebabkan karena kandungan lemak yang terlalu tinggi pada biji bunga
matahari(Anonimus, 2009)

3.Pemberian susu bubuk atau susu cair untuk manusia pada hamster.
Beberapa orang melakukan ini dan mereka mengeluh kalau bulu hamster mereka
menjadi tipis dan rontok(Anonimus, 2009). Memang belum terbukti secara klinis tapi
lebih baik mencegah dari pada mengobati. Susu untuk manusia diformulasikan untuk
manusia jadi lebih baik jangan diberikan ke hewan. Gunakan susu khusus untuk
hamster.

4.Memberikan snack terlalu banyak

Snack sebaiknya diberikan hanya seminggu sekali, jika terlalu sering kerugianlah
yang didapat, karena tidak dikonsumsi secara maksimal. Pemberian snack terlalu
sering akan mengakibatkan ketidakseimbangan gizi yang sebenarnya telah ditimbang
dan dipelajari secara khusus oleh para ahli yang telah meracik makanan
hamster(Anonimus, 2009). Ini pasti mempunyai efek negatif di kemudian hari
terutama ketika hamster melahirkan dan menyusui.

Berikut adalah daftar ‘ketidaktahuan’ lain yang sering dilakukan dan mengakibatkan
kematian hamster:
1.Hamster dijemur dibawah sinar matahari. Hamster adalah binatang locturnal.
Mereka adalah binatang malam. Jadi mereka tidak terlalu membutuhkan sinar
matahari.
2.Hamster dimandikan dengan air. Hamster rentan terhadap air dan kelembaban
karena berasal dari daerah gurun pasir yang kering. Jika hamster basah harus
secepatnya dikeringkan, jika tidak mereka akan terserang flu, kemudian berlanjut ke
 pneumonia dan berakhir pada kematian(Anonimus, 2009).
3.Memisahkan induk hamster dari bayi-bayinya. Hal ini dapat mengakibatkan
kematian pada anak-anak hamster. Karena anak-anak hamster masih membutuhkan
susu dan kehangatan dari induknya
4.Hamster jatuh dari ketinggian. Jika hamster masih baru, cobalah untuk memegang
 

hamster dalam posisi duduk jadi jika hamster jatuh tidak akan terlalu tinggi. Hamster
yang baru datang biasanya masih merasa asing dengan pemilik dan lingkungannya
dan cenderung melompat secara tiba-tiba.
 

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
1 Hamster memiliki karakteristik sebagai berikut:

Hamster memiliki badan yang gemuk, ekor yang lebih pendek daripada badannya,
memiliki telinga yang berbulu, kaki yang lebar, pendek dan gemuk. berbulu tebal dan
 panjang, bulunya memiliki beragam corak dan variasi warna tergantung spesies
hamster tersebut. Hamster juga memiliki beragam ukuran fisik tergantung dari spesies
mereka. Hamster bersifat diam dan nocturnal dan memiliki kemampuan pendengaran
dan penciuman serta penglihatan yang tajam. Hamster adalah penggali yang baik,
membuat lubang untuk sarang, gudang makanan dan aktivitas lainnya.

2 Cara memelihara hamster yang baik sebagai berikut:


Kandang hamster dilengkapi dengan serbuk kayu dan berukuran minimal 35 x 40 cm
untuk seekor hamster. Semakin besar kandang semakin baik. Kandang untuk hamster
 beraneka ragam, mulai dari akuarium yang tak terpakai sampai kandang-kandang
yang khusus dirancang untuk hamster. Serbuk kayu banyak disediakan di berbagai
tempat. Pilih yang tidak berbau bahan-bahan kimia dan kering. Ketebalan serbuk
kayu yang baik adalah sekitar 2-3 cm dari dasar kandang. Kegunaan serbuk kayu di
sini sebagai berikut:
1.Sebagai alas tidur. Hamster memerlukan alas ketika tidur.
2.Sebagai media penyerap kencing hamster.
3.Sebagai tempat berlindung dari panas dan dingin.
4.Sebagai bahan pembuat sarang.

Makanan hamster terbaik sampai saat ini tetap dipegang oleh makanan-makanan
hamster impor buatan pabrik, tetapi kita dapat membuat
membu at sendiri makanan hamster
menggunakan campuran beberapa bahan-bahan pakan ternak yang mengandung
nutrisi lengkap. Bahan tersebut adalah pullet kelinci, pullet ayam pedaging, biji millet
dan juwawut.
Hamster mengalami musim pengembangbiakan yang terjadi pada
pad a bulan April sampai
Oktober, dengan 1 sampai 13 anak lahir setelah periode gestasi selama 13 sampai 22
hari.

3 Hal-hal yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam memelihara hamster

sebagai berikut:
 

Hal-hal rutin yang harus dikerjakan untuk memelihara hamster dengan baik:
1.Memberi makan hamster sehari 2 kali
2.Mencuci tempat makan setiap kali makanan diganti
3.Mengganti serbuk kayu dan mencuci kandang hamster seminggu sekali
4.Mengisi botol minum setiap kali airnya habis
5.Mencuci botol minum seminggu sekali
Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh pemilik hamster
 pemula:
1.Memberi makan sayur, wortel atau jagung segar sebagai menu makanan utama.
2.Membeli tambahan biji bunga matahari atau kuaci sebagai makanan tambahan.
3.Pemberian susu bubuk atau susu cair untuk manusia pada hamster.
4.Memberikan snack terlalu banyak.

3.2 Saran
Dalam memelihara hamster diperlukan kesabaran dan keuletan
k euletan serta ketelitian dalam
menyeleksi, memilih pakan dan teknik pemeliharaan yang benar. Jangan mengambil

resiko untuk tindakan yang kurang diperlukan karena hal tersebut hanya akan
mencelakakan hamster.
 

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. 2006. Sifat dan Tingkah Laku Hamster. http://www.kafegaul.com

Anonimus. 2009. Sekilas Tentang Hamster. http://www.


http://www. rimalourentia. blogspot.
blogspot. co
m.tag.sekilas tentang hamster.htm

Anonimus. 2009. Makanan dan Nutrisi Hamster. http://www.isnet.org

Anonimus. 2009. Bisnis Hamster Untuk Pemula. http://www.jakartapets.com

Anonimus. 2007. Hamster. http://www.kaskus.us

Anonimus. 2008. Bisnis yang Menguntungkan. http://www.bisnisbali.com

Anonimus. 2008. Budidaya Hamster, Kecil-


Kecil, Gede Hasilnya. http //:www. majalahpengusaha .com

Anonimus. 2009. Hamster. http://id.wikipedia.org/wiki/hamste


h ttp://id.wikipedia.org/wiki/hamsterr

Anonimus. 2009. Memelihara Hamster Untuk Pemula. Klub Hamster Indonesia.

http://www. rimalourentia.blogspot.com 
rimalourentia.blogspot.com 

Anonimus. 2009.Hamster Merupakan Binatang Malam. http://www. dod

Anda mungkin juga menyukai