Anda di halaman 1dari 2

Analisis validitas dan realibilitas

Anallsis Validitas Tes validitas (validity, kesahihan), berkaitan dengan permasalahan apakah tes yang
dimaksud kan untuk mengukur sesuatu itu memang dapat mengukur secara tepat sesuatu yang akan
dikur tersebut (Nurgiyantoro. Dk. 2005).

Secara singkat dapat dikatakan bahwa validitas tes mempersoalkan apakah tes itu dapat mengukur apa
yang akan diukur.

Misalnya, jika tes itu dimaksud kan untuk mengukur tingkat kognitif atau ingatan tentang macam-
macam rukun iman, memang secara tepat dapat untuk mengukur kemampuan itu, bukan pengetahuan
yang lain, misalnya penjelasan tentang pengertian iman. Jika tes itu dimaksud kan untuk menanyakan
kemampuan menganalisis sebab sebab suatu kaum diberi azab oleh Allah (kognitil tingkat analisis), tes
itu memang mampu untuk mengungkapkan kemampuan itu, dan bukan kemampuan- kemampuan yang
lain yang menyebabkan bias.

Analisia validitas tes dapat dilakukan dari dua segi, yaitu: dari segi tes sebagai suatu totalitas dan dari
segi itemnya, sebagai bagian tak terpisahkan dari tes secara totalitas.

Analisis Validitas Butir Soal

Yang dimaksud de ngan validitas butir soal adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal,
yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai Suatu totalitas, dalam mengukur apa yang9
seharusnya diukur lewat butir soal tersebut (Sukiman. 2008).

Cara untuk menganalisis adalah dengan mengkorelasikan antara skor tiap tiap soal yang dicapai oleh
masing-masing testee dengan skor total.

Sebutir soal dapat dikatakan telah memiliki validitas yang tinggi atau dapatvdinyatakan valid jika skor-
skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki

kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor total atau dengan bahasa statistik ada korelasi positif
yang signifikan antara skor butir soal dengan skor totalnya. Skor total disini berkedudukan sebagai
variable terikat (dependent variable) sedangkan skor butir soal berkedudukan sebagai variable bebasnya
(independent variable). Jika demikian, maka untuk sampai pada kesimpulan bahwa butir-butir soal yang
ingin diketahui validitasnya, yaitu valid ataukah tidak, kita dapat menggunakan teknik korelasi sebagai
teknik analisisnya.

Sebutir soal dapat dikatakan valid apabila skor butir soal yang bersangkutan terbukti mempunyai
korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.

Teknik korelasi yang dipandang tepat untuk digunakan dalam analisis validitas butir soal ini adalah
dengan rumus korelasi Point Bisserial. Hal ini melihat karena jenis data yang akan dianalisis adalah data
diskret murni atau data dikhotomik dan data kontinyu.

Langkah-langkah untuk melakukan analisis validitas butir soal adalah


sebagai berikut:

(1) Menyiapkan tabel perhitungan korelasi poin bisserial.

(2) Mencari mean atau rata-rata hitung deri skor total. (dengan rumus:

(3) Mencari deviasi standar total, (dengan rumus:

(4) Mencari atau mengh tung untuk butir soal yang dianalisis validitasnya.

(5) Menghitung korelasi point bisserialnya ().

(6) Member interprestasi. Untuk memberikan interpre stasi kida dapat berkonsultasi dengan harga r
tabel Product Moment dengan terlebih dahulu mencari df (derajad kebebasan). yatu dengan cara df = N-
nr.

Analisis Reliabilitas Tes

Salah satu syarat tes sebagai salah satu instrumen evaluasi adalah mem iliki reliabilitas yang tinggi Tes
yang memiliki reliable reabilitas tes atau keajegan, ketetapan berhungan dengan masalah kepercayaan.
Suatu tes akan menghasilkan kepercayaan yang tiggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang
tetap. Jika hasilnya berubah-ubah, perubahan yeng terjadi dapat dikatakan tidak berarti.

Hubungan validitas dengan reliabilitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Validitas itu penting, sedangkan reliabilitas itu perlu, karena reliabilitas itu menyokong validitas.

Tes yang valid umumnya reliabel, tetapi tes yang reliabel belum tentu valid. Untuk memperoleh tes yang
memiliki reliabilitas (keajegan) itu memang tidak mudah, karena unsur kejiwaan manusia sendiri yang
menjadi objek pengukuran tidak ajeg. Misalnya : kemampuan hasil belajar, kecakapan, sikap dan
sebagainya itu semua bisa berubah ubah dari waktu ke waktu.

Hal hal yang mempengaruhi reliabilitas hasil tes:

Hal-hal yang berhubungan dengan tes itu sendiri, seperti panjang tes dan kualitas butir-butir tes.
Semakin panjang dan semakin baik kualitasnya maka akan semakin tinggi tingkat reliabilitasnya.

Hal-hal yang berkaitan dengan testee (peserta tes). Tes yang dikenakan kepada kelompok yang tidak
terpilih atau ditentukan secara acak biasanya reliabilitasnya lebih besar dibandingan yang dikenakan
kepada kelompok testee yang terpilih seperti pada kelompok anak yang pandai-pandai saja.

Anda mungkin juga menyukai