SKRIPSI
Elis Suryani
Nim.209173200
SKRIPS
Diajukan untuk Melengkapi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Elis Suryani
Nim.209173200
i
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
ii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
PENGESAHAN
iii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
iv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
v
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
PERSEMBAHAN
vi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
MOTTO
ّ ٰ ِي َِل تُ ْش ِس ْك ب
َ ْاّللِ ۗاِ َّن ال ِّشس
ك َّ ََواِ ْذ قَا َل ل ُ ْقمٰ ُه ِِل ْبىِ ٖه َوه ُ َى يَ ِعظُ ٗه ٰيبُى
لَظُ ْل ٌم َع ِظ ْي ٌم
Artinya:
“Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, “Wahai Anakku janganlah
engkau mempersekutukan Allah SWT sesungguhnya mempersetukan Allah SWT
adalah benar-benar kedzaliman yang sangat besar”.(Q.S Luqman Ayat 13)( Al-
Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI, 2007)
vii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
KATA PENGANTAR
Elis Suryani
209173200
ix
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
ABSTRAK
x
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
ABSTRACT
This skripsi discusses "The impact of using gadgets for early childhood in
the village of plains Kempas sub-district of cliffs high, West Tanjung Jabung
district". This research is a qualitative research using data collection carried out
by observation, interviews, and documentation techniques
The purpose of this study was to determine the impact of using gadgets for
early childhood. The data sources of this study consist of primary data, namely
the community (environment) and secondary data in the form of what is done in
the impact of using gadgets for early childhood. And the atmosphere of the plains
kempas village, Based on the results of research conducted, it can be concluded
that in the village of plains kempas, sub-district of cliffs, tanjung jabung Barat,
many children who use gadgets in the neighborhood of Rt 09 from the age of 4-6
years are already using gadgets.
xi
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
DAFTAR ISI
xiii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
DAFTAR TABEL
xiv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
DAFTAR GAMBAR
xv
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
BAB I
PENDAHULUAN
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
2
pendidikan anak bermula. Dalam islam hal yang terpenting adalah pilar atau
pondasi dan pondasi dalam islam adalah aqidah.
Aqidah mulai di munculkan saat bayi keluar dari perut ibundanya, dengan
memperdengarkan kalimat Allah SWT di telinga bayi, seperti azan dan
iqomah. Sebagaimana di perintahkan Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya:
dari Abu Rafi, ia berkata, “aku melihat Rasulullah Subhanahu Wata’ala azan
sebagaimana azan salat, di telinga Husain Bin Ali ketika Fathimah
melahirkanya” (HR. At-Tirmizi).
Ibnu Qayyim seperti di kutip oleh Al Mun’im Ibrahim, menyebutkan
bahwa rahasia azan adalah agar awal yang di dengar bagi seorang yang baru
dilahirkan adalah azan yang mengandung keagungan Allah Subhanahu
Wata’ala. Selain itu pembacaan azan dengan spiritual yang tinggi akan
membuat koneksi di otak bayi antara azan dan perjanjiannya dengan allah
waktu bayi berusia 4 bulan dalam kandungan. Saat ruh ditiupkan dan bayi
mengakui bahwa Allah SWT satu-satunya tuhan yang wajib di sembah.
Karena hal inilah yang akan menjadi modal kecerdasan spiritual anak usia
dini. Dan usia 0-2 tahun merupakan masa mas bagi seorang anak karena
semua kemampuanya mulai berkembang (kognitif, bahasa dan psikomotor).
Dan pada fase ini anak menyerap informasi lebih cepat dari kemampuan orang
dewasa, seperti spons yang menyerap air sehingga apapun yang diberikan
kepada anak akan terserap 100%. Oleh karena itu perkembangan dan
pertumbuhan anak usia dini tidak luput dari peran orang tua, yaitu ayah dan
ibu, hal ini tercermin dan sejalan dengan Hadits Abu Hurairah Dan Hadists
Muslim tentang anak lahir atas dasar fitrah.
“Semua manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan suci (H.R.Muslim).
“dari (Abu Hurairah RA). Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: tidak akan
seorang anak pun kecuali dilahirkan menurut fitrah, kedua orangtuanyalah
yang akan menjadikan ia yahudi, nasrani, dan majusi sebagaimana binatang
melahirkan binatang dalam keadaan sempurna, adakah kamu merasa
kekurangan padanya. kemudian Abu Hurairah RA. Berkata: “fitrah Allah
SWT ketika manusia telah di ciptakan tak ada perubahan pada fitra Allah
SWT itu. Itulah agama yang lurus” (HR. Al-Bukhari).
Dari hadits di atas dapat dijlelaskan bahwa setiap bayi dilahirkan dalam
keadaan suci tergantung kepada stimulasi orangtuanya yaitu ayah dan ibunya.
Ibu sebagai sosok yang sangat dibutuhkan oleh anak usia dini khususnya
untuk usia 0-2 tahun, karena saat bayi di rahim ibunya bayi merasakan seperti
di surga dengan fasilitas yang serba ada dan selalu terpenuhi keinginanya.
Oleh karena itu saat lahir kedunia ibu sepatutnya selalu ada untuk bayi
sebagai bagian dari stimulasi perkembangan yang berkaitan dengan social-
emosional (trust-mistrust) anak yang berguna dimasa yang akan datang,
dengan memberikan makanan berupa asi dan kasih sayang. Seperti yang
tercantum dalam firman Allah Subhanahu Wata’ala : “Para ibu hendaklah
menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuannya. (QS. Al-Baqarah: 233).
Kemudian usia 2-7 tahun, usia ini diibaratkan seperti membuat rumah di
atas pondasi (pondasi yang dirangkai saat usia 0-2 tahun). Dalam hal prinsip
dalam melakukan pendidikan pada anak usia dini terutama pada masa awal
pembentukannya (rentang usia 2-7 tahun) sepatutnya mencontoh Rasulullah
SAW, seperti diriwayatkan oleh Muslim bahwa Al-Sulami telah berkata:
“Maka demi bapak dan ibuku, sesungguhnya aku tidak pernah melihat guru
yang terbaik cara mengajarnya sebelum dan selepasnya Rasulullah SAW.
Maka demi Allah, baginda Rasulullah SAW tidak pernah memarahiku,
memukulku dan mencelaku. Sungguh pola pendidikan yang visioner yang
telah diterapkan 1400 tahun yang lalu sebelum teori tentang otak ditemukan,
dan pada usia dini sepatutnya orangtua dapat mengenalkan teknik
bermuamalah atau berintraksi yang baik atau sesuai zamannya, seperti
ungkapan Ali Bin Abi Thalib: “Didiklah anak mu sesuai dengan zamanya,
karena mereka hidup bukan di zamanmu”.
Kemajuan zaman di bidang ilmu teknologi pada abad ke 21 ini semakin
berkembang pesat. Berbagai macam penemuan dengan tujuan mempermudah
ruang gerak dan ruang lingkup manusia diciptakan satu persatu setiap
tahunnya. Ini membuktikan bahwa daya pikir masyarakat dan juga pola
perilaku manusia semakin maju dan berkembang dengan pesat. Peningkatan
penemuan menjadi lebih cangih ini tentu memang tidak lepas dari para
penemuan-penemuan sebelumnya (Al-Ayouby, 2017: 12). Hal ini disebabkan
karena teknologi sangat dibutuhkan untuk keperluan kalangan masyarakat di
era saat ini.
Gadget merupakan salah bentuk nyata dari berkembangnya ipteks pada
zaman sekarang. Tentunya dengan berkembangnya ipteks, hal ini sangat
mempengaruhi pola kehidupan manusia baik dari segi pola pikir maupun
perilaku. Perlu diketahui perkembangan gadget dari masa ke masa di mulai
dari perangkat yang bernama HP (handphone). HP perkembangan dari
pesawat elektronik Telephone. Bedanya, Telephone masih menggunakan kabel
untuk berkomunikasi sementara HP tanpa perlu menggunakan kabel dan
bersifat portable (peraktis biasa dibawa kemana-mana). (Pebriana, 2017).
Di zaman yang serba canggih seperti ini kehadiran gadget memang sudah
menjadi kebutuhan utaman baik dari anak-anak maupun orang dewasa.
Gadget tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi namun juga dapat
membantu mempermudah melakukan aktivitas-aktivitas lainnya. Di masa
balita, anak banyak bergerak agar tubuh kembang optimal. Apabila di masa
balita anak-anak hanya asyik berada di depan gadgetnya, kemungkinan
perkembangan social anak akan kurang optimal. Pada masa ini seluruh aspek
perkembangan kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual
mengalami perkembangan yang luar biasa sehingga sehingga yang akan
mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya.
Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT tentang perkembangan dunia,
dala Q.S Al-Isra: 18:
اجلَةَ َعج َّْلىَا لَ ٗه فِيْهَا َما وَ َش ۤا ُء ِل َم ْه وُّ ِس ْي ُد ثُ َّم َج َع ْلىَا لَ ٗه ِ ان ي ُِس ْي ُد ْال َع
َ َم ْه َك
َجهَىَّ َۚ َم يَصْ ٰلىهَا َم ْر ُم ْى ًما َّم ْدح ُْىزً ا
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
5
B. Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi fokus dalam penelitian ialah untuk Anak Usia 4-6
Tahun Di Rt 9 Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten
Tanjung Jabung Barat.
C. Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang menjadi pokok penelitian ini adalah :
1. Bagaiamana bentuk penggunaan Gadget pada anak usia dini di desa
Dataran Kempas Rt 9 ?
2. Faktor Apa Saja yang menyebabkan anak enderung menggunakan Gadget
di desa Dataran Kempas Rt 9 ?
3. Bagaimana Dampak Penggunaan Gadget pada anak usia dini di desa
Dataran Kempas Rt 9?
besar. Semua itu akan dapat terwujud dengan adanya pendidikan bagi
anak usia dini.
4) Memberikan kesempatan kepada anak untuk menikmati masa
bermainnya.
Fungsi pendidikan anak usia dini yang terakhir adalah untuk
memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa bermainnya.
Hal ini tidak dapat terlepaskan karena anak usia dini erat kaitannya
dengan dunia bermain. Tidak heran bahwa prinsip utama dalam
pembelajaran anak usia dini adalah belajar sambil bermain. Artinya,
pembelajaran tetapi mendapatkan hak-haknya utuk bermain sebagai anak-
anak seusianya. Jadi, dalam pendidikan anak usia dini bermain merupakan
hal utama yang wajib diberikan supaya anak dapat menikmati masa
kecilnya dengan menyenangkan.
Jadi dapat disimpukan bahwa ada bebera fungsi pendidikan anak
usia dini diantaranya untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki
anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Mengenalkan pada anak
dunia sekitar, mengenalkan peraturan dan menanamkan kedisiplinan pada
anak, serta memberikan kesempatan pada anak untuk menikmati masa
bermainnya.
D. Karakteristik program pendidikan anak usia dini
Menurt Rahman (2005:49). Hal utama yang membedakan program
karakteristik pendidikan anak usia dini adalah tuntunan tingkat perkembangan
dan cara belajarnya. Tingkat perkembangan dan cara belajar anak membawa
konsekuensi langsung terhadap sifat dan isi program pendidikan anak usia dini
termasuk juga terhadap cara penyampaiannya.
Menurut Dewantara (2013:252) mengemukakan pendapat mengenai
pembentukan pendidikan anak usia dini yang disampaikan oleh teori Frobel,
yaitu terdapat beberapa syarat dalam pendidikan anak usia dini yaitu sebagai
berikut :
1) Pendidikan anak usia dini harus menyenangkan bagi anak-anak.
2) Pendidikan anak usai dini harus memberikan kesempatan pada anak untuk
berfantasi.
3) Pendidikan anak usia dini harus sesuai dengan anak artinya jangan terlalu
susah dan jangan terlalu mudah, tetapi anak-anak harus dapat
menyelasaikannya.
4) Pendidikan anak usia dini harus mengandung kesenian, misalnya bentuk-
bentuk serta warna-warna yang indah.
5) Pendidikan anak usia dini harus mengandung isi yang dapat mendidik
anak kearah ketertiban.
E. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Anak Usia Dini
Aspek perkembangan anak usia dini menurut peraturan mentri
pendidikan dan kebudayaan republi Indonesia 137 tahun 2013 adalah : (1)
Nilai agama dan moral, (2) fisik motorik, (3) kognitif, (4) bahasa, (5) social
emosional, (6) seni. Keenam aspek ini harus berkembang secara optimal agar
anak bisa melangkah kejenjang pendidikan selanjutnya tanpa kekurangan
suatu apapun.
Menurut Suyadi (2010:66-102) mengemukakan beberapa ruang lingkup
pendidikan anak usai dini pada beberapa aspek perkembangan anak usia dini.
Perkembangan anak usia dini yang dikembangkan olah Suyadi adalah sebagai
berikut :
1) Fisik Motorik
Menurut Suyadi (2010:67) berpendapat bahwa perkembangan fisik
motorik adalah perkembangan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat
saraf, dan otot yang terkoordinasi. Gerak tersebut bersal dari
perkembangan refleks dan kegiatan yang telah ada sejak lahir.
Perkembangan fisik motorik akan sebanding dengan pertambahan usia.
Suyadi juga memaparkan stimulus untuk menigkatkan perkembangan
fisik-motorik anak berdasarkan teori Dave (1970) yaitu meliputi peniruan
(Imitation), Penggunaan konsep (Manipulation), ketelitian (Presition),
perangkaian (Articulation), serta kealamiahan /kewajaran (Naturalization).
2) Kognitif
ingat rendap pada tahun 1980 an (Paulus Tan dkk 2016:7). Secara etimologi
kata gadget ini artinya sengketa. Menurut cerita asal usul nama gadget juga
diciptakan ketika tiga orang sedang malkukan sebuah pembangunan besar.
Gadget merupakan perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus
dan memiliki banyak jenisnya.
Menurut Garini dalam Rohman Gadget adalah perangkat alat elektronik
kecil yang memiliki banyak fungsi. Gadget (Smartphone) memiliki banyak
fungsi bagi penggunanya sehingga dinilai lebih memudahkan. Gadget
(Smartphone) atau dengan kata sederhana telepon genggam yang saat ini telah
memiliki beragam fiture dan fungsi yang semakin kompleks guna
memudahkan pemakaianya merupakan trobosan baru dari telephone genggam
sebelumnya.
Menurut Derry Gadget merupakan sebuah perangkat atau instrument
elektronik yang memiliki tujuan dan fungsi praktis untuk membantu pekerjaan
manusia. Menurut manumpil Gadget adalah media yang dipakai sebagai alat
komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah alat komnikasi manusia.
Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin maju dengan munculnya
gadget. Gadget adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi
khusus. Diantaranya smartphone seperti iphone dan blackberry, serta notebook
(perpaduan antara computer portable seperti notebook dan internet).
Media memungkinkan seseorang untuk melakukan sebuah interaksi social,
khususnya untuk kontak sosial maupun berkomuikasi satu dengan yang lainya
tidaklah susah, hanya dengan menggunakan gadget seseorag dapat
berinteraksi satu dengan yang lainya. Gadget menurut kamus beraarti
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Gadget merujuk pada
suatu peranti atau instrument kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktis
spesifik yang berguna.
Pada dasarnya, gadget diciptakan untuk kemudahan konsumen dalam
menggunakan media komunikasi. Definisi komunikasi adalah suatu proses
yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa,
dengan akibat atau hasil apa, gadget jika dilihat melalui model komunikasi
b. Youtube ialah sebuah basis data berisi konten video yang popular di
media sosial serta penyediaan beragam informasi yang sangat
membantu.
c. Game (permainan) secara umum adalah sebuah aktivitas rekreasi
dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang atau
berolahraga ringan.permainan dilakukan biasanya sendiri atau
bersama-sama.
Penggunaan gadget sendiri pada orang dewasa biasa memakai 1-4
jam dalam sekali penggunaa serta menggunakan hingga berkali-kali dalam
sehari. Hal ini berbeda pada anak usia dini, karena memiliki batas waktu
tertentu dan dalam durasi pemakainnya serta intensitas pemakaian gadget
yang berbeda dengan orang dewasa. Bentuk penggunaan yang dapat
menimbulkan dampak negatif misalnya kecanduan gadget akan cepat
dirasakan karena penggunaan yang secara terus- menerus. Pembatasan
tersebut perlu dilakukan untuk menghindari permasalahan yang timbul
dari pemakaian gadget pada anak usia dini yaitu berupa kecanduan yang
sulit disembuhkan.
Ada beberapa macam jenis gadget, yaitu smarthphone, tablet, e-
reader, laptop dan playstation (PS) semakin berkembang seiring dengan
meningkatnya kebutuhan manusia akan media yang moder dan praktis.
Misalnya gadget dalam bentuk handphone saat ini memiliki berbagai
variasi OS (Operating System), seperti android, windows phone dan
blackbarry. Tren gadget terus berkembang di Indonesia, kecanggihan
teknologi gadget sangat berkembang pesat. Jadi penggunaan media
teknologi seperti gadget perlu adanya pembatasan dan pengawasan oleh
orang tua pada saat anak menggunakan gadget dimana saja, dan rata-rata
bentuk penggunaan gadget pada anak usia dini hanya untuk bermain game,
dan menonton youtube, berbeda dengan orang dewasa yang bentuk
penggunaan gadgetnya untuk browsing, chatting, sosial media, dll.
Penggunaan gadget pada anak usia dini kebanyakan dilakukan pada saat
dirumah, misalkan pulang sekolah, pada saat makan, dan saat akan tidur.
L. Dampak Positif dan Negatif Sosial Media Bagi Tumbuh Kembang Anak
Dalam teori kehadiran sosial yang di kembangkan oleh Jjon Short,
Williams, Brunch Chriesti komunkasi akan afektif bila memiliki media
komunkasi yang sesuai dengan kehadiran sosial yang dibituhkan untuk tingkat
keterlibatan interpersonal yang diperlukan. Media tatap muka dianggap
memiliki kehadiran sosial yang sangat berarti sedangkan yang di tulis teks
adalah yang paling rendah. Kecenderungan penggunaan gadget secara
berlebihan dan tidak tepat akan menjadikan seseorang bersikap tidak perduli
pada lingkunganya baik dalam lingkungan keluarga maupun masyarakat.
Ketidak pedulian seseorang akan keadaan disekitarnya dapat menjadikan
seseorang dijauhi bahkan terasingkan dilingkunganya. Perilaku anak dalam
menggunakan gadget memiliki dampak positif dan negative antara lain:
1. Dampak positif Gadget
Memudahkan komunikasi menjadi lebih praktis, Anak yang
bergaul dengan dunia Gadget cenderung lebih kreatif, serta
memudahkan seorang anak dalam mengasah kreativitas dan kecerdasan
anak. Seperti adanya aplikasi mewarnai, belajar membaca, dan menulis
5. Menggunakan fitur Screen time, yaitu sebuah fitur yang dapat merekam
aktivitas pada gadget selama satu minggu yang akan di tampilkan di menu
utama.
6. Penggunaan beberapa aplikasi, seperti youtube kids, Apple education,
google class room.
Sedangkan dalam buku yang ditulis Elizabeth T santosa orang tua
harus memiliki kedekatan dengan anak agar terjalin hubungan baik
diantaranya. Untuk meningkatkan hubungan tersebut dapat di lakukan
dengan cara sebagai berikut :
a. Orang tua perlu memiliki kontak dan komunikasi setiap saat dengan
anaknya.
b. Menghabiskan waktu bersama.
c. Menjadi orang tua yang bijaksana.
d. Menempati janji
e. Peduli terhdap anak.
f. Mendukng anak.
g. Tidak becanda berlebihan.
Melihat untung ruginya mengenalkan gadget pada akhirnya memang
tergantung kesiapan orang tua dalam mengenalkan dan mengawasi anak
saat bermain gadget. Karena itu, pemanfaat gadget pada anak. Orang tua
perlu menerapkan dalam pemanfaatan gadget pada anak. Orang tua
menerapkan sejumlah aturan kepada anak-anaknya dalam menggunakan
gadget. Untuk bisa memanfaatkan gadget dengan efektif harusnya sebagai
orang tua bisa memahami dan menjelaskan mengenai konten yang ada
pada gadget tidak akan berfokus pada apa yang di ajarkan orang tua.
Biasanya justru akan melenceng dari apa yang orang tua ajarkan.
Pertama, berikan kesempatan pada anak untuk belajar menggunakan
gadget untuk belajar dan berinteraksi sejak dini. Karena pengunaan gadget
pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian sudah jelas
manfaat dan tujuan gadget yaitu memberikan arahan kepada anak
bagaimana menggunakan gadget dengan benar. Entah posisi duduk dengan
ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut terhadap tuhan
sehingga jika tidak dilakukan. Hal ini ini bisa membuat anak mengambil
keputusan tanpa berfikir.
O. Studi Relevan
Penelitian relevan merupakan penelitian yang hampir serupa atau sudah
dilakukan oleh penelitian lain dengan masalah yang diteliti oleh sebab itu di
temukan oleh peneliti lain yang pernah dilakukan berikut ini :
1. Dalam skripsi M. Hafiz Al-Ayouby 2017 yang berjudul “Dampak
Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini (Studi Di Paud Dan
TK.Handayani Bandar Lampung)”, ia mengatakan penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan gadget pada anak usia
dini di paud dan tk.handayani bandar lampung. Tipe penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
a. Persamaan penelitian skripsi M. Hafiz Al-Ayouby 2017 ini dengan
penelitian penulis sama-sama membahas tentang dampak penggunaan
gadget pada anak usia dini, dan terdapat lagi persamaan pada tujuan
penelitian sama-sama bertujuan untuk mengetahui dampak
penggunaan gadget pada anak usia dini di paud dan tk.handayani
Bandar lampung.tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kualitatif.
b. Perbedaan penelitian skripsi M. Hafiz Al-Ayouby 2017 ini dengan
penelitian penulis pada letak penelitian sedangakan penelitian penulis
dilakukan di desa dataran kempas, penelitian ini dilakukan di paud
dan tk.handayani Bandar lampung.
2. Dalam skripsi Titik Mukarromah 2019 yang berjudul “Dampak
Penggunaan Gadget Pada Perkembangan Social Anak Usia Dini Di
Dusun Setia Bumi Kecamatan Seputih Banyak”, ia mengatakan penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak penggunaan gadget pada
perkembangan social anak anak usia dini di dusun setia bumi kecamatan
seputih banyak. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif lapangan.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
A. Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (2018:8-9) penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. Metode penelitian kualitatif sering
juga disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan
pada kondisi yang alamiah (natural setting).
Penelitian pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui tentang faktor dan
dampak penggunaan gadget pada anak usia dini. Dengan pendekatan
fenomenologi oleh schutz adalah bagaimana memahami tindakan sosial (yang
berorientasi pada perilaku orang pada masa lalu, sekarang dan akan datang).
Dengan kata lain, mendasarkan tindakan sosial pada pengalaman, makna dan
kesadaran. Dimana manusia dituntut untuk saling memahami satu sama lain,
dan bertindak dalam kenyataan yang sama. Sehingga ada penerimaan timbal
balik, pemahaman atas dasar pengalaman bersama. Jadi hasil penelitian ini
bukanlah berupa sebuah angka-angka melainkan hasil dari pengukuran, akan
tetapi berupa informasi.
Menurut Creswell, penelitian kualitatif adalah metode-metode untuk
mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau
sekelompok orang dianggap berasal dari masalah sosial atau kemanusiaan.
Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upaya-upaya penting, seperti
mengajukan pertanyaan, prosedur-prosedur, mengumpulkan data,
menganalisis data, dan menafsirkan data. Berdasarkan pendapat diatas, maka
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena lebih cocok untuk
menggali informasi dan membahas permasalahan ataupun hal-hal yang
berkaitan dengan penggunaan gadget pada anak usia dini. Dalam proses
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
36
a. Data Primer
Data primer biasanya di peroleh dengan survey lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data orisinal (Hanke dan
Reitsch, 1998) selanjutnya data primer dapat di definisikan sebagai
data yang dikumpukan dari sumber-sumber asli (Kuncoro, 2009).
Dalam riset ini data primer dikumpulkan hasil wawancara dengan
orangtua di Desa Dataran Kempas dan berbagai pihak yang telah di
pilih menjadi sampel atau responden.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
lembaga pengumpulan data dan di publikasikan pada masyarakat
pengguna (Hanke dan Reitsch, 1998) secara singkat dapat dikatakan
bahwa data sekunder adalah data yang telah di kumpulkan oleh pihak
lain (kuncoro, 2009). Dalam riset ini data sekunder diperoleh dari
instasi atau dinas terkait di lingkungan Desa Dataran Kempas.
1) Letak Geografis di RT 9 Desa Dataran Kempas Kecamatan Tebing
Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
2) Struktur RT 9 Desa Dataran Kempas
3) Struktur Organisasi Desa Dataran Kempas
2. Sumber Data
Menurut sugiyono (2013:15) sember data penelitian ini adalah
kata-kata,peristiwa, dan dokumentasi. Dalam penelitian ini sumber data
yang di dapatkan yaitu pencatatan yang dilakukan peneliti melalui
observasi dan wawancara (catatan dilapangan)dan sumber data adalah
dimana data di peroleh. Adapun data diperoleh dalam penelitian ini yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni orang tua
b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi lingkungan
c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsif
dokumentasi resmi yang berhubungan dengan desa.
komplit tentang Dampak Penggunaan Gadget pada Anak Usia Dini di Desa
Dataran Kempas Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Adapun datanya
meliputi :
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan gadget pada anak usia
dini di desa dataran kempas kabupaten tanjung jabung barat.
b. Bentuk penggunaan gadget pada anak usia dini di desa dataran kempas
kabupaten tanjung jabung barat.
c. Dampak penggunaan gadget pada anak usia dini di desa dataran
kempas kabupaten tanjung jabung barat
3. Dokumentasi
Menurut syamsidiah (2016:12) dokumentasi merupakan teknik
pengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu
yang telah didokumentasikan. Dokumentasi merupakan metode untuk
memperoleh data dengan cara memotret dan merekam suatu kejadian pada
saat proses penelitian.
Teknik dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis.
Teknik dokumen jarang digunakan dalam penelitian kualitatif, pada massa
kini menjadi salah satu bagian dari teknik penelitian kualitatif. Hal ini
disebabkan oleh adanya kesadaran dan pemahaman baru yang berkembang
dipara peneliti bahwa banyak sekali data yang tersimpan dalam bentuk
dokumen yang berbentuk gambar dokumentasi, sumber data lewat
dokumen menjadi pelengkap proses penelitian kualitatif. (Bungin, 2005:
122).
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuan ini dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dalam penelitian inidilakukan
pada saat pengumpulan data berlangsung dan data setelah selesai
pengumpulan data dalam periode tertentu.
diri sebagai kepala desa. Desa Dataran Kempas dapat dilihat dari beberapa
aspek tinjauan yang meliputi:
a. Batas wilayah
Dilihat dari batas wilayah administrasi, Desa Dataran Kempas
berbatasan dengan beberapa wilayah di sekitarnya yang meliputi:
1) Sebelah Utara : Desa Suka Damai
2) Sebelah Selatan : Desa Kuala Dasal
3) Sebelah Barat : Desa Purwodadi
4) Sebelah Timur : Desa Sungai Keruh
b. Keadaan dan luas wilayah
Desa Dataran Kempas terdiri 3 (lima) dusun dan 13 (tiga belas) RT
sebagai berikut :
1) Dusun Mekar Arum, terdiri dari 4 (empat) RT
2) Dusun Sido Mukti, terdiri dari 5 (lima) RT
3) Dusun Sido Rejo, terdiri dari 4 (empat) RT
Luas wilayah Desa Dataran Kempas adalah 4.985 ha, yang terdiri :
a. Kebun Sawit : 430 ha
b. Lahan Pemukiman : 34,5 ha
c. Kantor Desa : 0,1 ha
d. SDN 154/V Purwodadi : 1,3 ha
e. SMAN 7 Tanjab Barat : 1,64 ha
f. Madrasah Diniyah Darussalam : 0,25 ha
g. Kantor BPD dan Fasilitas Umum Lainya : 0,5 ha
h. Kantor BKTM : 0,1 ha
i. Masjid Al-Mukarommah : 0,16 ha
j. Pustu Dataran Kempas : 0,16 ha
k. Pemakaman : 1,75 ha
l. Kolam Ikan : 20 ha
m. Lapangan Bola Kaki : 1 ha
n. Tanah Pasar : 0,5 ha
o. Tanah TKD : 6 ha
Table 4.2
Nama RT Di Desa Dataran Kempas
No. Nama Jabatan Alamat
1. M. Ikhsan Slamet RT 01 Jl.Murai
2. M. Kamil RT 02 Jl.Merpati
3. Dadang Hardiansyah RT 03 Jl.Kenari
4. Agus Sugianto RT 04 Jl.Kenari
5. Jeffry Simbolon RT 05 Jl.Walet
6. Syahril RT 06 Jl.Walet
7. Marsono RT 07 Jl.Merak
8. Sudomo RT 08 Jl.Jalak
9. Budi Junaedi RT 09 Jl.Perkutut
10. Paimin RT 10 Jl.Kacer
11. Budiyatno RT 11 Jl.Parkit
12. Paiman RT 12 Jl.Kaswari
13. Juhdi RT 13 Jl.Gelatik
sekarang ini sudah digunakan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Penggunaan oleh orang dewasa biasanya digunakan untuk alat
komunikasi, mencari informasi, bermain game dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pemakaian pada anak usia dini biasanya terbatas
penggunaanya hanya sebagai media pembelajaran, bermain game, dan
menonton video. Total keseluruhan pemakaian gadget pada anak usia dini
adalah pemakaian gadget untuk menonton animasi atau serial kartun
anak-anak.
Pemberian nasihat dan pengertian kepada anak harus disampaikan
secara perlahan dan bertahap. Karena anak usia dini merupakan individu
yang sedangan menjalani peroses perkembangan yang pesat dan
fundamental pada kehidupannya.
Berikut hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan
dengan beberapa orang tua di desa Dataran Kempas banyak tentang
pemberian arahan-arahan kepada anak ketika menggunakan gadget serta
aplikasi yang sering digunakan oleh anak pertama, Menurut ibu Imay
beliau mengatakan :”Iya, setiap kali anak saya mengguanakan gadget
terlalu lama saya selalu menegurnya dengan memeberikan arahan dan
nasehat kepada anak saya.” (observasi dan wawancara 10 April 2021)
Kedua pendapat dari Nurlela dan Keyla (5 tahun) beliau
mengatakan :”Iya, saya selalu memantau kegiatan anak ketika anak saya
menggunakan gadget misalnya dengan melengkapi gadget dengan
menggunakan youtube kids kemudian juga memberikan nasihat dan arahan
dengan pelan agar dapat dipahami oleh anak”.(observasi dan wawancara
10 April 2021)
Ketiga hal serupa disampaikan juga oleh ibu Kurniasih dan
Adinda (4 tahun) beliau mengatakan :”Saya selalu memberikan nasihat
dan arahan kepada anak saya sebelum memberikan gadget kepada anak
dengan maksud untuk menumbuhkan rasa jujur dan tanggung jawab
kepada anak dan untuk aplikasi yang sering diakses anak saya adalah
yuotube.”(observasi dan wawancara 10 April 2021)
sebuah hiburan baik berupa menonton youtube atau main game. Adapun
faktor-faktor yang membuat anak cendrung mengunakan Gadget antara lain:
a. Orang tua
Penggunaan gadget terhadap anak usia dini merupakan suatu
yang mempunyai dampak terhadap penggunanya, baik itu dampak
positif maupun negatif. Dengan demikan penggunaan gadget pada anak
usia dini harus dalam jangka waktu tertentu dan dengan pengawasan
orang tua.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan
oleh peneliti ditemui bahwa rata-rata orang tua yang meberikan yang
memberikan fasilitas gadget kepada anak mereka dengan berbagai
alasan. Anak- anak di desa dataran kempas yang berusia 4-6 tahun
sudah pandai memainkan gadget. (18-19 Maret 2021)
Faktor orang tua ini di simpulkan dari beberapa wawancara
yang dilakukan peneliti bersama ibu-ibu di desa Dataran Kempas.
Sebagaimana hasil wawancara ibu Indri menyatakan :“ saya
membolehkan anak untuk bermain gadget dan bahkan saya
memfasilitaskan dengan gadget agar anak saya tidak gagal teknologi
dimasa depan.”(observasi dan wawancara 20 Maret 2021)
Hal senada disampaikan oleh ibu Cacih beliau menyatakan :
“Saya lebih senang kalo anak saya diam dirumah dari pada anak saya
main keluar rumah soalnya kalo main diluar anak akan sulit dipantau
jadi saya memberikan kebebasan kepada anak saya untuk menggunakan
gadget.”(observasi wawancara 20 Maret 2021)
Selanjutnya wawancara bersama ibu Yati beliau menyatakan :
“Saya memiliki dua anak untuk anak saya yang pertama itu sudah
sekolah SD dan bisa mengoperasikan gadget kerena hal ini lah adiknya
yang berusia 4 tahun menjadi tau tentang gadget sehingga terkadang
ketika kakaknya menggunakan gadget adiknya pun ingin melakukan hal
yang sama bila tidak dituruti dia akan menangis dengan begitu saya
berusia 4-6 tahun itu bekerja di kebun dan kantor, kurangnya waktu
orang tua bersama anak dirumah karena sibuk bekerja. (Observasi, 20-
22 Maret 2021)
Sedangkan ibu Yuli menyatakan : “ Saya pribadi sebenarnya
keberatan untuk memberikan anak fasilitas untuk menggunakan gadget
tetapi kerana saya dan suami sibuk kerja jadi salah satu cara agar anak
sya tidak rewel ketika saya bekerja jadi saya memberikan anak saya
fasilitas untuk bermain gadget”.(observasi dan wawancara 20 Maret
2021)
Hal yang serupa juga disampaikan oleh ibu Sariem, ia
mengungkapkan bahwa “Faktor-faktornya karena saya kerja ke kebun,
jadi anak saya tinggal dirumah di asuh oleh neneknya, maka saya
berikan hp untuk hiburn anak”. (observasi dan wawancara 20 Maret
2021)
Kemudian ibu Rodiah juga mengatakan bahwa “Kebutuhan
untuk anak sekolah karena anak sekolah online. Dan juga anak saya
sering meminjam Gadget pas dia lihat saya lagi main hp. Kemuidan
pada saat saya lagi kerja, saya memberikan hp kepada dia supaya anak
tidak rewel”. (observasi dan wawancara 20 Maret 2021)
Ibu yati juga menjelaskan bahwa “saya kan kerja dek, pada
saat saya kerja, jadi jarang dengan anak saya, maka untuk hiburan anak
itu ketika saya tidak ada maka gadget saya kasih ke dia supaya dia tidak
keluyuran main keluar rumah” (observasi dan awancara 20 Maret
2021).
c. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai dampak penggunaan gadget
pada anak usia dini
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti memang
ditemui bahwa ada beberapa anak yang menggunakan gadget tanpa
sepengetahuan orang tua. Kuranya perhatian orangtua (observasi 20
Maret 2021).
yang baik. Dan ketika anak saya sudah menganal gadget anak saya mulai
jarang bermain diluar rumah bersama teman-temanya, lebih sering
dirumah dan terkadang jika saya memanggil anak saya tidak
merespon.”(15 Mei 2021)
Kedua, pendapat dari ibu Reni beliau menyatakan :”Iya, hal ini
dikarenakan anak saya jika sedang bermain gadget tidak bisa diganggu,
ketika saya mengajaknya berbicara pun kadang tidak menjawab apa yang
saya tanyakan, anak saya pun sekarang sudah jarang bermain diluar rumah,
dan jika saya menegurnya ketika bermain gadget anak saya akan mencari
tempat yang lebih aman untuk bermain gadget misalnya dikamar dan
ruang tamu.”(15 Mei 2021)
Ketiga pendapat dari ibu Aisyah menyatakan :” Tidak, karena
saya memfasilitasi anak saya dengan gadget kepada anak saya ketika dia
merengek dan memintanya. Itu pun saya membatasi waktu penggunaan
gadget dengan waktu yang tidak begitu lama dengan tujuan supaya anak
saya tidak kecanduan dengan gadget.”(15 Mei 2021)
Keempat pendapat dari ibu Neni menyatakan :”Tidak, gadget
bukan penghambat perkembangan sosial anak karena ketika anak saya
bermain gadget terkadang masih merespon ketika diajak mengobrol,
dengan durasi penggunaan yang tidak terlalu lama makakemungkinan
tidak mengganggu perkembangan sosial anak.”(15 Mei 2021)
Kelima pendapat dari ibu Pia menyatakan :”Iya, karena anak
sering menghabiskan waktunya bermain dirumah maka jika dia mulai
bosan dengan mainan lainnya maka ia akan beralih ke gadget. Sedangkan
media bermain selain gadget yang paling diminati yaitu televisi. Ketika
sudah didepan televise menonton film kartun favorit, maka anak tidak mau
dipalingkan ke media permainan yang lainnya.”(15 Mei 2021)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dari pendapat lima
orang tua diatas bahwa pengaruhi oleh gadget saja. Masih ada media-
media lain yang juga dapat mempengaruhi perkembangan anak usia dini
khusunya perkembangan sosial yaitu televise. Gadget dan televise
59
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
60
B. Saran
Setelah melakukan penelitian dan pembahasan yang bersifat teori maupun
dari hasil penelitian, maka peulis dapat memberikan beberapa saran sebagai
berikut : Bagi orangtua Didesa Dataran selalu mendampingi anak dalam
bermain gadget karena akan memberikan dampak terhadap perkembangan
anak.
C. Penutup
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
Demikian peneliti menyampaikan terimakasih kepada pihak yang telah
memberikan dukungannya dan membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Gambar 1. Kondisi Luar Kantor Desa Datara Kempas Kabupaten Tanjung Jabung
Barat