Anda di halaman 1dari 2

UTS ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISA : suatu kegiatan yang dimulai dari proses awal didalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan (case) yang ada.
SISTEM : hubungan satu unit dengan unit-unit lainnya yang saling berhubungan satu sama lainnya dan yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan Chr. Jimmy L. Gaol (2008:9).
INFORMASI : merupakan data atau fakta yang dikelola menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan
ANALISIS SISTEM : adalah proses pemahaman dan penentuan secara rinci apa yang seharusnya dicapai oleh sistem informasi

Tugas Utama dari menganalisis system meliputi :


1. Menentukan Lingkup Sistem
2. Mengumpulkan fakta
3. Menganalisis Fakta
4. Mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut melalui laporan analisis system.

Menurut Schronderberg dalam buku Fatta (2007:5) secara ringkasan menjelaskan bahwa sistem adalah :
1. Komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain.
2.  Suatu keseluruhan tanpa memisahkan komponen pembentuknya.
3.  Bersama-sama dalam mencapai tujuan.
4.  Memiliki input dan output yang dibutuhkan oleh sistem lainya.
5.  Terdapat proses yang mengubah input menjadi output.
6.  Menunjukan adanya entropi.
7.  Memiliki aturan.
8.  Memiliki subsistem yang lebih kecil.
9.  Memiliki deferensiasi antar subsistem.
10.  Memiliki tujuan yang sama meskipun mulainya berbeda.

KARAKTERISTIK SISTEM
 Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen-komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan.
 Batasan Sistem (Boundary)
merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya
 Lingkungan Luar Sistem (Environment)
apapun yang di luar batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem disebut dengan lingkuan luar sistem.
 Penghubung Sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain
 Masukkan Sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem,
 Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna
 Pengolah Sistem
suatu proses yang akan mengubah masukkan menjadi keluaran.
 Sasaran Sistem
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

KLASIFIKASI SISTEM
Menurut Sutabri (2012:15) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah:
 Sistem Abstrak (Abstract System)
adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contoh: Sistem Agama
 Sistem Fisik (Physical System)
adalah sistem yang ada secara fisik. Contoh: Perusahaan
 Sistem Alamiah (Natural System)
adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contoh: Sistem tata surya
 Sistem Buatan Manusia (Human Made System)
adalah sistem yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin. Contoh: Sistem produksi di pabrik
 Sistem Deterministik
adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contoh: Pengolahan data (komputer)
 Sistem Probalistik
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contoh: sistem pemilihan presiden
 Sistem Tertutup (Close System)
adalah sistem yang tidak terhubung dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Contoh: Reaksi kimia dalam sebuah tabung
 Sistem Terbuka (Open System)
adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Contoh: Sistem
keorganisasisan

JENIS-JENIS SISTEM:
a. Level Organisasi, terdiri dari Transaction Processing System.
b. Level Knowledge, terdiri dari Office Automation System dan pendukung Knowledge Work System.
c. Level Sistem Ahli, terdiri dari sistem informasi manajemen dan Decision Support System.
d. Level Manajemen Strategis, terdiri dari Executive Suport System, Group Decision Suport System dan lebih umum dijelaskan Computer Supported Collaborative Work
System.

TAHAP-TAHAP DALAM ANALISA SISTEM:


 Menetukan secara tepat mengenai sasaran system
 Mempelajari Bentuk Organisasi Melakukan studi terhadap organisasi meliputi bagan organisasi
 Menganalisa laporan yang saat ini sudah dihasilkan
 Melakukan penelitian terhadap penyelenggaraan system dan prosedur yang saat ini dijalankan
 Mengidentifikasi data masukan Analisa sistem
 Melakukan evaluasi terhadap efektivitas sistem yang sedang berjalan

SASARAN PERANCANGAN SISTEM:


1. Menentukan secara tepat banyaknya informasi
2. Melakukan upaya standarisasi
3. Pengembangan sistem pengendalian
4. Mengurangi fungsi-fungsi yang terduplikasi

SDLC atau Software Development Life Cycle atau System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu system perangkat lunak dengan
menggunakan model-model atau metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (Rosa dan Shalahuddin, 2015).
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahuddin (2015:28-30) Model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linier) atau alur hidup klasik
(classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan
tahap pendukung (support).

Berikut langkah-langkah yang penting dalam model ini sebagai berikut:


a. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu didokumentasikan.
b. Desain
Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.
c. Pembuatan Kode Program
Hasil dari tahap ini adalah program computer sesuai desain yang telah dibuat pada tahap desain.
d. Pengujian
Pengujian dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
e. Pendukung (Support) atau Pemeliharaan (Maintenance)
Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi
tidak untuk membuat perangkat lunak barui.

KELEBIHAN WATERFALL:
 metode ini memungkinkan untuk departementalisasi dan kontrol.
 Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik.
 Document pengembangan system sangat terorganisir
 Metode ini masih lebih baik digunakan walaupun sudah tergolong kuno,

KERUGIAN WATERFALL:
 tidak memungkinkan untuk banyak refleksi atau revisi jika terjadi kesalahan.
 Diperlukan majemen yang baik,
 Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar
 Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit
 Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika tahap desain sudah selesai.
 Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.

MODEL PROTOTIPE
Digunakan untuk menyambungkan ketidakpahaman pelanggan mengenai hal teknis dan memperjelas spesifikasi kebutuhan yang diinginkan pelanggan kepada pengembang
perangkat lunak.

MODEL RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD)


Adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi dengan menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.
a. Pemodelan Sistem
Untuk memodelkan fungsi bisnis untuk mengetahui informasi apa yang terkait proses bisnis, informasi apa saja yang harus dibuat, siapa yang harus membuat informasi
tersebut, bagaimana alur informasi tersebut, proses apa saja yang terkait informasi tersebut
b. Pemodelan Data
Memodelkan data apa saja yang dibutuhkan berdasarkan pemodelan bisnis dan mendefinisikan atribut-atribut beserta relasinya dengan data yang lain.
c. Pemodelan Proses
Mengimplementasikan fungsi bisnis yang sudah didefinsikan terkait dengan pendefinisian data.
d. Pembuatan Aplikasi
Implementasi proses dan data menjadi program.
e. Pengujian dan Pergantian
Menguji komponen yang sudah dibuat.

MODEL ITERATIF
Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe yang menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan
fungsi untuk setiap pertambahannya.

MODEL SPIRAL
Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kontrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun yang menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan
perangkat lunak yang memiliki versi yang terus bertambah fungsinya.
1. Komunikasi dengan Pelanggan (customer Communication), Untuk membangun komunikasi yang efektif antara pengembang dan pelanggan
2. Perencanaan (Planning), Untuk mendefinisikan sumber daya, waktu, dan informasi yang terkait dengan proyek
3. Analisa Resiko (Risk Analysis),Diperlukan untuk memperkirakan resiko dari segi teknis maupun manajemen.
4. Rekayasa, Diperlukan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi perangkat lunak (dapat juga berupa prototipe).
5. Konstruksi dan Peluncuran (Construction and release), Dibutuhkan untuk mengonstruksi, menguji, melakukan instalasi, dan menyediakan dukungan terhadap user.
6. Evaluasi Pelanggan (customer Evaluation), Untuk mendapatkan umpan balik berdsarkan evaluasi representasi perangkat lunak yang dihasilkan dari proses rekayasa dan
diimplementasikan pada tahap instalasi.

Anda mungkin juga menyukai