Anda di halaman 1dari 4

Bab1 : Ketentuan Umum

Pasal 2 : praktek keperawatan berazaskan

1. Perikemanusiaan
2. Nilai ilmiah
3. Etika dan profesionalitas
4. Manfaat
5. Keadilan
6. Perlindungan
7. Kesehatan dan keselamatan kerja

Pasal 3 : pengaturan keperawatan bertujuan

1. Meningkatkan mutu perawat


2. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
3. Memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada perawatdan klien
4. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Bab II : jenis perawat

Pasal 4 :

Jenis perawat terdiri atas :

a. Perawat profesi
b. Perawat vokasi
c. Perawat profesi sebagaimana maksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas: ners dan
ners spesialis
d. Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2) diatur dengan peraturan mentri

Bab III : pendidikan tinggi keperawatan

Pasal 5 : pendidikan tinggi keperawatan terdiri atas


a. Pendidikan vokasi
b. Pendidikan akademi
c. Pendidikan profesi
(1) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a merupakan
program dipoloma keperawatan
(2) Pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a paling rendah
adalah program diploma tiga keperawatan

Bagian kesatu : umum

Pasal 17 :

Untuk melindungi masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan dan


meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat , mentri dan council
perawatan bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan mutu perawat sesuai dengan
kewenangan masing-masing

Bagian kedua : registrasi

Pasal 18 :

1. Perawat yang menjalankan praktek keperawatan wajib memiliki STR


2. STR seagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh council keperawatan
setelah memenuhi persyaratan
3. Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat(2) meliputi
a. Memiliki ijazah pendidikan tinggi keperawatan
b. Memiliki sertifikat kompetensi atau sertifikat profesi
c. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental
4. STR berlaku 5 tahun dan dapat di registrasi
5. Persyaratan untuk registrasi ulang

Bagian ketiga : izin praktek

Pasal 19 :
1. Perawat yng menjalankan praktek keperawatan wajib memiliki izin
2. Izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diberikan dalam bentuk SIPP
3. SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diberikan oleh pemerintah daerah
kabupaten atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota
tempat perawat menjalankan praktek
4. Untuk mendapatkan SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan 2 perawat harus
melampirkan
a. Salinan STR yang masih berlaku
b. Rekomendasi dari organisasi profesi perawat
c. Surat pernyataan memiliki tempat praktek atau surat surat keterangan dari
pimpinan fasisilitas pelayanan kesehatan

Pasal 20 :

1. SIPP hanya berlaku 1 di tempat prakek


2. SIPP diberikan kepada perawat paling banyak untuk dua tempat

Pasal 21

Perawat yang menjalankan praktek mandiri harus memasang papan nama praktek
keperawatan

Pasal 22 : SIPP tidak berlaku apabila :

1. Dicabut berdasarkan ketentuan peraturan perundang undangan


2. Habis berlakunya

Bab V : praktek keperawatan bagian 1

Pasal 28 :

1. Praktik keperawatan dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan dan tempat


lainnya sesuai dengan klien sasarannya
2. Praktik keperawatan sebagaimana dimaksud pada pasal 1 terdiri atas :
a. Praktikk keperawatan mandiri
b. Praktik keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Praktik keperawatan harus didasarkan pada kode etik, standar pelayanan, standar
profesi, dan standar prosedur operasional
4. Praktik keperawatan didasarkan pada prinsip kebutuhan pelayanan kesehatan dan
keperawatan masyarakat dalam satu wilayah
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai kebutuhan pelayanan kesehatan dan keperawatan
dalam satu wilayah diatur dengan peraturan mentri.

Anda mungkin juga menyukai