Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

“PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN METODE SEDERHANA DAN

POSISI KEPALA 30° TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT KESADARAN PADA


PASIEN CEDERA KEPALA SEDANG DI RSUD”

A. ANALISIS JURNAL
1. Judul Penelitian
“Pengaruh Pemberian Oksigen Melalui Masker Sederhana dan Posisi Kepala 30°
Terhadap Perubahan Tingkat Kesadaran pada Pasien Cedera Kepala Sedang di RSUD”
2. Peneliti
Alit Suwandewi
3. Ringkasan Jurnal

Cedera kepala adalah cedera mekanik baik secara langsung atau tidak langsung yang
mengenai kepala yang mengakibatkan luka di kulit kepala, fraktur tulang tengkorak, robekan
selaput otak, dan kerusakan jaringan otak, serta gangguan neurologis. Pemeriksaan awal yang
dilakukan pada pasien dengan cedera kepala adalah dengan Glasgow Coma Scale (GCS)
merupakan sistem penilaian terstandarisasi yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran
pasien trauma kepala. Metode dasar dalam melakukan proteksi otak pada pasien cedera
kepala adalah dengan membebaskan jalan nafas dan oksigenisasi yang adekuat. Pemberian
oksigen melalui masker sederhana dan posisi kepala 30 merupakan tindakan yang tepat pada
klasifikasi cedera kepala sedang untuk melancarkan perfusi oksigen ke serebral sehingga
membantu peningkatan status kesadaran. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan Noor khalilati (2014) bahwa pemberian oksigen yang tepat pada pasien cedera
kepala adalah dengan menggunakan masker biasa, karena lebih efektif meningkatkan saturasi
oksigen, dibandingkan dengan nasal kanul. Sedangkan menurut Summers dkk (2009) untuk
memaksimalkan oksigenasi perlu pengaturan elevasi kepala lebih tinggi karena dapat
memfasilitasi peningkatan aliran darah ke serebral, dimana pada posisi kepala 30 terjadi
peningkatan aliran darah ke otak.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian oksigen melalui masker
sederhana dan posisi kepala 30° terhadap perubahan tingkat kesadaran pada pasien cedera
kepala berat.
5. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian
a. Kelebihan
1) Menggabungkan 2 intervensi yang dapat memaksimalkan oksigenisasi pada
pasien cedera kepala sedang
2) Uji statistik Wilcoxon yang digunakan pada penelitian ini sesuai dengan skala
variabel independen dan dependen, jumlah variabel yang dianalisa dan tujuan
analisis dimana pada penelitian ini terdiri dari 1 variabel independen (katagorik)
dan 1 variabel dependen (numerik) dengan tujuan analisa mengetahui beda rerata
nilai GCS sebelum dan sesudah pemberian oksigen masker sederhana dan posisi
kepala 30° . Uji Wilcoxon digunakan jika paired t test tidak memenuhi asumsi
(data tidak berdistribusi normal). Pada penelitian ini analisa uji normalitas
berdasarkan test of normality shapiro-wilk menunjukkan data tidak berdistribusi
normal maka tepat digunakan wilcoxon.
b. Kekurangan
1. Desain penelitian Pretest-Postest control design. pada penelitian ini tidak tepat
karena tidak ada kelompok kontrol, seharusnya desain yang digunakan Pretest-
Postest one group design.
2. Penentuan jumlah sampel dan cara pengambilan sampel tidak dijelaskan.
3. Langkah-langkah pengumpulan tidak diuraikan secara rinci dan jelas.

B. PEMBAHASAN ANALISIS JURNAL DENGAN METODE PICO

1. Patient/Population/Problem

Penelitian ini menggunakan metode Quasi-Experimental. Uji yang digunakan wilcoxon Test.
Desain yang digunakanPretest Postest One Group DesigN dengan mengukur beda rerata nilai
GCS sebelum dan sesudah pemberian oksigen masker sederhana dan posisi kepala 30°. Sampel
pada penelitian ini pasien cedera kepala sedang yang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin dengan
jumlah 30 responden.
2. Intervention/Treatment

Pada penelitian ini intervensi yang diberikan adalah oksigen masker sederhana dan posisi kepala
30° pada pasien cedera kepala sedang. Intervensi dilakukan satu kali yaitu intervensi pertama
dilakukan dengan mengukur GCS terlebih dahulu, setelah itu diberikan oksigen masker
sederhana dan posisi kepala 30° kemudian GCS diukur kembali setelah 24 jam.

3. Comperasion Intervention/Treatment

a. Jurnal ”Pengaruh Terapi Oksigenasi Nasal Prong Terhadap Perubahan Saturasi Oksigen
Pasien Cedera Kepala Di Instatalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr.R.D.Kandau Manado”

Pada penelitian ini menggunakan metode Quasi experiment dengan rancanganTime Series .
Intervensi yang digunakan pada penelitian ini adalah pemasangan oksigen menggunakan nasal
prong atau nasal kanul pada pasien cedera kepala (ringan dan sedang). Hasil penelitian dengan
uji t paired sample untuk rata-rata saturasi oksigen sebelum dan sesudah diberikan oksigenasi
nasal prong selama 10 menit pertama dan rata-rata saturasi oksigen 10 menit pertama dan 10
menitkedua didapat nilai P value yang sama 0,000 dimana P value < α (0,05). Rata-ratasaturasi
oksigen antara 10 menit pertama dan kedua dan 10 menit ketiga didapat Pvalue 0,005 dimana P
value < α (0,05). Berdasarkan analisa uji t paired sample pada variabel-variabel tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi oksigen nasal prong terhadap perubahan saturasi
oksigen pasien cedera kepala. Hasil yang sama juga didapatkan dengan menggunakan uji
repeated measure

ANOVA dengan kesimpulan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai saturasi oksigen
pada10 menit pertama, 10 menit kedua dan 10 menit ketiga setelah diberikan terapi oksigenasi
nasal prong pada pasien cedera kepala. 2)

Komporasi penelitian ini dengan jurnal tersebut adalah penelitian ini menggabungkan dua
intervensi dalam pemenuhan kebutuhan oksigenisasi yaitu pemberian oksigen masker sederhana
dan posisi kepala 30

0
untuk memaksimalkan oksigenisasi pada pasien cedera kepala sedang sedangkan pada jurnal
tersebut hanya satu intervensi yaitu pemberian oksigen nasal prong pada pasien cedera kepala
ringan dan sedang. Perubahan yang di nilai dari intervensi pada penelitian ini adalah kesadaran
dengan pengukuran GCS sedangkan pada jurnal tersebut Saturasi Oksigen. Intervensi pada kedua
penelitian tersebut terbukti berpengaruh terhadap variabel dependen. 3)

Fokus utama penatalaksanaan pasien-pasien yang mengalami cedera kepala adalah mencegah
terjadinya cedera otak sekunder. Pemberian oksigenisasi dan memelihara tekanan darah yang
baik dan adekuat untuk mencukupi perfusi otak adalah adalah hal yang paling utama dan
terutama untuk mencegah dan membatasi terjadinya cedera otak sekunder yang akhirnya akan
memperbaiki hasil akhir penderita. 4)

Metode dasar dalam melakukan proteksi otak pada pasien cedera kepala adalah dengan
membebaskan jalan nafas dan oksigenisasi yang adekuat. Pemberian oksigen melalui masker
sederhana dan posisi kepala 30

merupakan tindakan yang tepat pada klasifikasi cedera kepala sedang untuk melancarkan perfusi
oksigen ke serebral sehingga membantu peningkatan status kesadaran. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan Noor khalilati (2014) bahwa pemberian oksigen yang tepat pada
pasien cedera kepala adalah dengan menggunakan masker biasa, karena lebih efektif
meningkatkan saturasi oksigen, dibandingkan dengan nasal kanul. Sedangkan menurut Summers
dkk (2009) untuk memaksimalkan oksigenasi perlu pengaturan elevasi kepala lebih tinggi karena
dapat memfasilitasi peningkatan aliran darah ke serebral, dimana pada posisi kepala 30

terjadi peningkatan aliran darah ke otak.

4.
Outcome

Pada penelitian ini terbukti ada pengaruh pemberian oksigen melalui masker sederhana dan
posisi kepala 30

terhadap perubahan tingkat kesadaran pada pasien cedera kepala sedang di RSUD Ulin
Banjramasin dengan nilai p value 0,009 (p

< α).

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan penggabungan intervensi pemberian oksigen


melalui masker sederhana dan posisi kepala 30

pada pasien cedera kepala sedang dapat memaksimalkan kebutuhan oksigenisasi pasien yang
pada

akhirnya dapat berpengaruh pada tingkat kesadaran pasien. Praktik kepaerawatan dapat
dikembangkan berdasarkan hasil penelitian yang telah ada, karenanya bagi perawata praktisi
hasil penelitian nin dapat diterapkan pada cara pemberian, jenis serta dosis pemberian oksigen
dengan posisi kepala 30

dalam evidence based practice serta dapat dijadikan sebagai Standar Operasional Prosedur
(SOP) untuk meningkatkan kualitas pelayanan mandiri.

Anda mungkin juga menyukai