Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR

BILANGAN BERPANGKAT

Perpangkatan merupakan suatu bilangan yang memiliki faktor-faktor perkalian yang sama.


Bilangan berpangkat berguna untuk menyederhanakan penulisan maupun penyebutan
perkalian berulang suatu bilangan yang sama.

Bilangan pokok dalam suatu perpangkatan disebut basis. Banyaknya bilangan pokok yang
dikalikan secara berulang disebut eksponen atau pangkat. Sehingga, bentuk bilangan
berpangkat secara umum dapat dijabarkan, sebagai berikut:

a n=a × a ×a × …× a  (dengan n  adalah bilangan positif) 


Dimana, a disebut sebagai bilangan pokok (basis), sedangkan n disebut sebagai pangkat
(eksponen)
Sebagai contoh:

4 × 4 × 4 × 4 × 4=4⁵

4⁵  disebut dengan perpangkatan 4.

4 disebut sebagai bilangan pokok ( basis), sedangkan 5 disebut sebagai pangkat


(eksponen).
Cara membacanya adalah "empat pangkat lima".

Sifat Perpangkatan (Operasi Hitung)


Sifat perpangkatan merupakan operasi hitung dalam bilangan berpangkat diantaranya
adalah perkalian, pembagian, perpangkatan dan yang lainnya. Ada beberapa bentuk sifat
bilangan berpangkat, antara lain sebagai berikut:
Perkalian Pada Perpangkatan

Operasi hitung perkalian pada bilangan berpangkat, berlaku sifat perpangkatan seperti di
bawah ini:

a. Sifat Perkalian dalam Perpangkatan


Sifat perkalian pertama adalah perkalian dalam perpangkatan, yaitu dengan hasil kali dari
perpangkatan dengan basis yang sama, berlaku sifat:
n m n+ m
a × a =a
Bukti :
a × a =⏟( a ×a × a ×… × a ) ⏟
m n
( a ×a × a ×… × a )
sebanyak m faktor sebanyak n faktor
¿⏟
a × a ×a × …× a × a× a × a× … ×a
sebanyak (m+n) faktor
m+n
¿a (terbukti)

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:

4 2 × 4 3=42 +3=4 5
Check: 4 2 × 4 3=(4 × 4)×(4 ×4 ×4 )=4 ×4 ×4 ×4 ×4=45
b. Sifat Pemangkatan pada Perpangkatan 

Sifat selanjutnya adalah, pemangkatan pada perpangkatan, yaitu dengan hasil


pemangkatan dari perpangkatan dengan basis yang sama, berlaku sifat:
m
( a n ) =an ×m
Bukti:
m
( a n ) =a⏟
n n n
×a ×a ×…×a
n

sebanyak m faktor
¿⏟
( a × a ×… × a )( a× a × …× a ) ( a × a× … ×a )
sebanyak(n xm )faktor
n× m
¿a ¿terbukti)

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:


2
( 43 ) =4 3× 2=46
2
Check: ( 43 ) = ( 4 × 4 × 4 )2=( 4 × 4 × 4)×(4 × 4 × 4)=4 × 4 × 4 × 4 × 4 × 4=4 6
c. Sifat Perpangkatan dari Perkalian Bilangan

Sifat berikutnya adalah perpangkatan dari perkalian bilangan, yaitu dengan hasil
perpangkatan dari suatu perkalian bilangan, berlaku sifat:

( ab )n=a n b n
Bukti:

( ab )n=ab × ab × ab× .. .× ab
sebanyak n faktor
¿ (⏟
a × a ×a × …× a ) × (⏟
b × b ×b × … ×b )
sebanyak n faktor sebanyak n faktor
n n
¿ a b (terbukti)

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:

( 3 × 4 )2= (3 )2 × ( 4 )2
Check: ( 3 × 4 )2=(3 × 4)×(3 × 4)=3 × 3× 4 × 4=( 3 )2 × ( 4 )2
Pembagian pada Perpangkatan

Operasi hitung pembagian pada bilangan berpangkat, berlaku sifat perpangkatan seperti di
bawah ini:

a. Sifat Pembagian dalam Perpangkatan

Salah satu contoh sifat pembagian dalam perpangkatan, yaitu dengan hasil bagi dari
perpangkatan basis bilangan yang sama, berlaku sifat:
n m n−m
a : a =a , denganm>n dan b ≠ 0
Bukti :
sebanyak n faktor

n
a :a =
m ⏞
(a ×a × a ×... ×a)
( a× a × a× ...× a¿¿ sebanyak m faktor) ¿
¿⏟
a × a ×a × …× a
sebanyak ( n−m) faktor
n−m
¿a (terbukti)

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:

4 9 :4 4 =4 9−4=4 5
9 4 4×4×4×4×4×4×4×4×4
Check: 4 :4 = =( 4 × 4 × 4 × 4 × 4 )=4 5
4×4×4×4

Sifat Perpangkatan pada Pembagian Pecahan

Sifat pada pembagian selanjutnya adalah perpangkatan pada pecahan, yaitu dengan hasil
perpangkatan dari suatu pembagian sebuah bilangan pecahan, berlaku sifat:

()
a n an
b
= n
b
Bukti :

()
n
a a a a a
= × × ×… ×
b ⏟b b b b
sebanyak n faktor
sebanyak n faktor

¿

(a ×a × a ×...× a)
(b × b ×b ×... ×b ¿¿ sebanyak n faktor )¿
an
¿ n (terbukti)
b

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:

()
3 2 32
4
= 2
4

( 34 ) =( 34 )× ( 34 )= (( 34 ×3 ) 3
2 2
Check:  =
× 4) 4 2

Jenis-Jenis Perpangkatan (Bilangan Berpangkat)

Jenis bilangan perpangkatan itu, diantaranya adalah bilangan berpangkat positif (+),
bilangan berpangkat negatif (-) dan bilangan berpangkat nol (0) serta bilangan berpangkat
pecahan.

1. Bilangan Berpangkat Nol (0)


Pengertian bilangan berpangkat nol, apabila a merupakan suatu bilangan bulat (real)
bukan nol, berpangkat nol, memiliki nilai 1. Maka, secara aljabar dapat ditulis: 
a 0=1 ,untuk a adalah bilangan real dan( a ≠ 0)

Bukti :

0 n−n an
a =a = (sifat pembagian bilangan berpangkat)
an
sebanyak n faktor

¿

(a× a × a× ...× a)
(a × a ×a ×... × a¿¿ sebanyak n faktor )=1 ¿

jadi, a 0=1

Contoh, dari bilangan berpangkat nol adalah sebagai berikut:

 10=1
0
 2 =1
0
 3 =1
0
 100 =1

Contoh soal:
5 5 5−5 0
2 :2 =2 =2 =1
(−2 )3 : (−2 )3=(−2 )3−3=(−2 )0=1
2. Bilangan Berpangkat Positif ¿
Bilangan berpangkat positif yaitu perpangkatan suatu bilangan yang memiliki pangkat
atau eksponen berupa bilangan positif. Operasi bilangan berpangat positif mempunyai
beberapa sifat, diantaranya:

 a n × am=an+ m
 ( ab )n=a n b n
m
 ( a n ) =anm
n m n−m
 a :a =a , denganm>n dan b ≠ 0

()
n n
a a
 = n , dengan b ≠ 0
b b

3. Bilangan Berpangkat Negatif ¿


Pengertian bilangan berpangkat negatif, apabila a merupakan suatu bilangan bulat (real)
bukan nol berpangkat bulat negatif, dengan a adalah bilangan real dan (a ≠ 0) maka
berlaku:
1 1
a−n= n ataua n= −n
a a
Misalkan
a m : am+ n=am −( m+n )=a−n
m
m m+ n a 1
a :a = m n= n
a a a
−n 1
Maka a = n
a

Supaya lebih paham lagi, perhatikan contoh pembahasan dibawah ini:

−6 1
 5 = 6
5
4 4
 0,00004=4 :100000= = 5 =4 × 10−5
100000 10

4. Bilangan Berpangkat Pecahan


Pengertian bilangan berpangkat pecahan, apabila a  merupakan bilangan bulat real dan a
bukan nol; m dan n merupakan bilangan bulat positif maka berlaku: 
( )
m 1 m
n n
a =a
Contoh soal:
( ) =(√ 27 ) =3 =9
2 1 1 2
×2 2
3 3 3 3 2
27 =27 = 27
p
Sedangkan pengertian selanjutnya, apabila a merupakan bilangan bulat real dan a> 0 ;
n
m
dan merupakan bilangan pecahan n ≠ 0, maka berlaku:
n
m p m+ p
n
(a n )=(a n )= ( a )
Contoh soal:
5 3 5 +3 8
2
6 ×6 =6 2 2
=6 =64 =1296
2

m p
Pengertian selanjutnya, apabila a merupakan bilangan real dana> 0 ; dan
n q
merupakan  bilangan pecahan; q   dan n ≠ 0, maka berlaku:
( a ) × ( a )= ( a )
m
n
p
q ( mn ) +( pq )
Contoh soal:
1 3 1 3 2+3 5
+
=81 =√ 81 = √ 81 × 81=81 √ 81=81 ×3=243
2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4
81 × 81 =81 =81

m p
Pengertian selanjutnya, apabila a merupakan bilangan real dana> 0 ; dan
n q
merupakan  bilangan pecahan; q   dan n ≠ 0, maka berlaku:
( a ) ÷ ( a )= ( a )( )( )
m p m p

n q n q

Contoh soal:
5 1 5 1 5−2 3 1

4 6 ÷ 4 3 =4 6 3
=4 6
=4 6 =4 2 = √ 4=2
Aplikasi Perpangkatan
Air menetes sia-sia dari suatu kran air karena tidak ditutup dengan benar. Jika air menetes
sebanyak 103 liter per detik, berapa air yang terbuang selama 10 jam?
Penyelesaian :
Konversi waktu 1 jam menjadi detik

60 menit 60 detik
1 jam × × =3.600 detik
1 jam 1 jam
Air yang terbuang sia-sia selama 1 jam
3 liter 1
3.600 detik ×10 =3.600× 3 lite ( gunakan definisi pangkat negatif)
detik 10
1
¿ 3.600 × liter
1000
¿ 3,6 liter
Air yang terbuang sia-sia selama 10 jam
3,6 ×10=36 liter
Jadi, selama 10 jam air yang terbuang sia-sia sebanyak 36 lier.
Bentuk Akar

Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya berupa bilangan irasional,
bukan merupakan bilangan rasional. Bentuk akar merupakan bentuk penyebutan lain
untuk menyatakan suatu bilangan berpangkat. 

Hasil bilangan bentuk akar termasuk dalam bilangan irasional, yaitu bilangan yang tidak
a
dapat dinyatakan sebagai angka pecahan , a dan b bilangan bulat, a dan b ≠ 0.  Bilangan
b
bentuk akar adalah suatu bilangan yang terdapat dalam tanda "√ ❑ ", yang  disebut sebagai
tanda akar.

Sebagai contoh:

Bilangan irasional dalam bentuk akar adalah √ 2 , √3 , √ 5 , √ 6 , √11 dan lain sebagainya.
Sedangkan, untuk bilangan rasional seperti √ 16, bukanlah bentuk akar. Hal ini, karena √ 16
= 4, yang mana bilangan 4 adalah bilangan rasional).

Sifat Bilangan Akar

 √ a2=a
 √ a ×b=√ a x √b ; untuk a≥ 0 dan b ≥ 0

√ a √a
= ; unyuk a ≥ 0 dan b ≥0
b √b

Sifat-sifat bilangan akar bisa diterapkan untuk merasionalkan bentuk akar.

Merasionalkan Bentuk Akar

Merasionalkan bentuk akar harus memenuhi syarat-syaratnya terlebih dahulu. Syarat-


syarat tersebut adalah sebagai berikut:

1.Tidak memuat faktor yang pangkatnya lebih dari satu

Contoh:

√ x ; x >  bentuk sederhana karena pangkat faktor bilangan


pokoknya (x) =1, nilainya kurang dari indeks akarnya

√ x  bukan bentuk sederhana karena pangkat faktor


Bilangan pokoknya (x) = 5 Nilainya lebih besar dari indeks akarnya

2. Tidak ada bentuk akar pada penyebut

Contoh:

√ x  bentuk sesederhana
x

1
bukan bentuk sederhana karena terdapat akar dibagian penyebut
√x

3. Tidak mengandung pecahan

Contoh:

√5  bentuk sederhana
2

.
√5  bukan bentuk sederhana karena didalam akar memuat bilangan pecahan
2

Cara Merasionalkan Bentuk Akar

Merasionalkan penyebut pecahan bilangan bentuk akar yaitu dengan cara mengubah
penyebut pecahan yang berbentuk akar menjadi bentuk rasional (yang lebih sederhana).

Merasionalkan bentuk akar yaitu dengan mengalikan pembilang dan penyebut pecahan


tersebut dengan bentuk akar yang sekawan dari penyebut tersebut.

Cara merasionalkan Bentuk akar

a
1. Pecahan bentuk   
√b
a
Bentuk akar  dengan b ≠ 0dapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara mengalikan
√b
pecahan dengan √ bsehingga
( √ab ) × ( √√bb )= ab √b

Contoh soal :

3
1.
√6
Jawab :

a=3 b=6
3 3 √6 3
= × = √6
√6 √6 √ 6 6

2.
√5
√3
Jawab :

a=5 b=3
√5 = √ 5 × √ 3 = √ 15 = 1 √15
√3 √ 3 √ 3 3 3

a
2. Pecahan bentuk 
b ± √c

a a
Untuk menyederhanakan bentuk pecahan atau adalah dengan menggalikan
b+ √ c b− √ c
pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebut. Bentuk sekawan dari b+ √ cadalah b−√ c ,
sebaliknya bentuk sekawan dari b−√ c adalah b+ √ csehingga

a a b−√ c
= × =a ¿ ¿
b+ √ c b+ √ c b−√ c

× √ =a ¿ ¿
a a b+ c
=
b− √ c b−√ c b+ √ c

Contoh soal :

4
1.
3+ √ 5
Jawab :

a=4 b=3 c=5


4 4 3−√ 5 4 (3− √ 5) 12−4 √5 12−4 √ 5
= × = 2 = = =3−√ 5
3+ √ 5 3+ √ 5 3−√ 5 3 −5 9−5 4

4
2.
3−√ 5

Jawab :

a=4 b=3 c=5

4 4 3+ √5 4(3+ √5) 12+ 4 √ 5 12+ 4 √ 5


= × = 2 = = =3+ √5
3−√ 5 3− √5 3+ √5 3 −5 9−5 4

a
3. Pecahan bentuk 
√b ±√c
a a
Dan untuk menyederhanakan bentuk pecahan atau yaitu dengan
√ b+ √ c √ b−√ c
menggalikan pecahan dengan bentuk sekawan dari penyebutnya. Bentuk sekawan dari
√ b+√ c adalah √ b−√ c, sebaliknya bentuk sekawan dari √ b−√ cadalah √ b+ √ c sehingga
a
=
a
×
√b−√ c =a ¿ ¿
√ √ √ √ √b−√ c
b+ c b+ c

× √ √ =a ¿ ¿
a a b+ c
=
√ b−√ c √ b−√ c √ b+ √c
Contoh soal:

4
1.
√3+ √ 5
Jawab :
a=4 , b=3 , c=5

4
=
4
×
√ 3− √5 = 4 ( √ 3− √5) = 4 √ 3−4 √5 =−2 √ 3+2 √5
√3+ √5 √ 3+ √ 5 √ 3− √5 3−5 −2
4
2.
√3−√ 5
Jawab :

a=4 , b=3 , c=5


3+ 5 4( √ 3+ √5) 4 √ 3+ 4 √ 5
×√ √ =
4 4
= = =−2 √ 3−2 √5
√3−√ 5 √3−√ 5 √ 3+ √ 5 3−5 −2

Operasi Aljabar Bilangan Bentuk Akar

Operasi Aljabar dalam bilangan akar diantaranya adalah penjumlahan, pengurangan,


perkalian, dan pembagian. Ada beberapa bentuk operasi aljabar bilangan bentuk akar,
antara lain sebagai berikut:

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar

Syaratnya adalah variabel pada bentuk akar jika ingin dijumlahkan atau dikurangkan, maka
harus sejenis dan memenuhi sifat seperti berikut:

Apabila  p dan q  merupakan bilangan bulat Real, dan a> 0, maka berlaku:


p √ a+q √ a=( p+q ) √ a
p √ a−q √ a=( p−q ) √ a
Contoh soal:
1. 4 √ 3+ 8 √3=¿
Jawab :
p=4 , q=8 , a=3
4 √ 3+ 8 √3=( 4 +8 ) √ 3=12 √ 3
2. 15 √ 7−25 √ 7=¿
Jawab :
p=15 , q=25 , a=7
15 √ 7−25 √ 7=( 15−25 ) √ 7=−10 √7

2. Perkalian Bilangan Bentuk Akar

Syaratnya adalah perkalian pada bentuk akar dapat dilakukan dengan variabel pada bentuk
akar memenuhi sifat seperti berikut:

Apabila  pdanq  merupakan bilangan bulat Real;  a> 0danb> 0, maka berlaku:


p √ a ×q √ b= pq √ a× b
Contoh soal:
1. √ 11× √5=¿
Jawab :
p=1 , q=1 , a=11 , b=5
√ 11× √5=√ 11× 5=√ 55
2. 8 √ 3 ×24 √ 12=¿
Jawab :
p=8 , q=24 , a=3 , b=12
8 √ 3 ×24 √ 12=8 √ 3 ×24 √ 4 ×3=8 √ 3 × 48 √ 3=8 × 48 × √ 3 ×3=1152
3. Pembagian Bilangan Bentuk Akar

Syaratnya adalah pembagianpada bentuk akar dapat dilakukan dengan variabel pada
bentuk akar memenuhi sifat seperti berikut:

Apabila a danb  merupakan bilangan bulat Real;  a> 0danb> 0, maka berlaku:

Contoh soal:

√a = a
√b b
√7 =¿
√28
Jawab :
a=7 , b=28

√ √
√7 = 7 = 1 = 1
√28 28 4 2
Menyederhanakan Bentuk Akar √ ( a+b ) ± 2 √ a× b
Bentuk √ ( a+b ) ± 2 √ a× b dapat diubah menjadi bentuk ( √ a ± √ b )dengan syarat a , b ∈ R dan
a> b
Bukti :
2
( √ a ± √ b ) =a± 2 √ a× √ b+b=( a+ b ) ±2 √ a ×b
√ a ± √b=√ ( a+ b ) ±2 √ a ×b
Jadi, √ ( a+b ) ± 2 √ a× b=√ a ± √b
Contoh soal :

1. √ 12−2 √ 20=√ ( 10+2 )−2 √ 10 ×2= ( √ 10− √ 2 ) = √ 10−√ 2
2


2. √ 21+2 √80=√ ( 16+5 ) +2 √ 16 × 5= ( √ 16+ √ 5 ) = √ 16−√ 5
2

Aplikasi Bentuk Akar


Jarak pandang pesawat terbang selama terbang pada kondisi normal dinyatakan dengan
d=1,5 √h , dimana d adalah jarak pandang dalam meter dan h adalah ketinggian pesawat
dalam meter. Jika pengamat berada dalam pesawat yang terbang pada ketinggian 3.600
meter, berapa jarak yang dapat dilihat olhnya?
Penyelesaian :
Ketinggian pesawat ¿ h=3.600 meter
Jarak pandang pesawat ¿ d=1,5 √ h=1,5 √ 3.600=1,5× 60=90meter
Jadi, pada ketinggian 3.600 meter jarak pandang pesawat yaitu 90 meter.
Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah atau bentuk baku ini digunakan untuk menuliskan bilangan yang sangat
besar. atau bilangan yang sangat dekat dengan nol. Tepatnya yaitu diantara 0 dan 1 atau
diantara 0 dan – 1 . Tujuannya yaitu agar penulisan angka tersebut lebih ringkas. Bagaimana
kita mau menuliskan angka yang sangat panjang. misalnya 1230000000000 dan
0.0000000827 .

Penulisan notasi ilmiah atau bentuk baku ini dilambangkan dengan


n
a ×10
dengan a lebih besar atau sama dengan 1 dan kurang dari 10 dan n adalah bilangan bulat.
Semua bilangan real bisa dituliskan dalam bentuk baku. Misalnya saja angka 2. Jika kita
tuliskan ke dalam bentuk baku menjadi 2 ×100 . Karena 100 = 1, maka 2 ×1=2 .

Beberapa konsep yang perlu diperhatikan dalam menuliskan bentuk baku ini adalah
 
Jika bilangan tersebut sangat besar, maka yang harus kita lakukan adalah menghitung
jumlah digit pada bilangan yang sangat besar tersebut, kemudian kita kurangi 1 dan
hasilnya kita tuliskan sebagai n . dan bilangan a diperoleh dari bilangan yang sangat besar
tersebut kita ambil digit depannya dan kita beri koma disamping digit terdepan.

Misalnya menuliskan bilangan 14240000000000000000 dalam bentuk baku.Kita hitung


jumlah digit yang ada pada bilangan tersebut. kita dapatkan ada 20 digit. Sehingga kita
tuliskan n=19. Dan a adalah angka depannya yang diberi tanda koma. Yaitu 1,424 .
Sehingga, bentuk bakunya kita dapatkan

 
14240000000000000000=1,424 × 10 19 . 
Contoh yang lainnya :
10 16 14
87120000000=8,712× 10 .90000000000000000=9× 1 0 .453000000000000=4,53 ×1 0 .
536500000000000=5,365 ×1 014 .10230000000000=1,023 ×1 013 . 
Jika bilangan tersebut sangat kecil (diantara 0 dan 1 atau diantara -1 dan 0), maka yang
harus kita lakukan adalah menggeser tanda koma ke kanan sampai pada bilangan bukan
nol yang terdekat. Banyaknya pergeseran adalah sama dengan n dikalikan dengan negative
1. Langsung saja perhatikan contoh berikut ini :

n
0,0000025=a ×10
Pertama, kita geser tanda koma tersebut kea rah kanan sampai bertemu dengan angka tak
nol yang terdekat.
0,0000025   (angka semula)
00,000025   (pergeseran pertama)
000,00025   (pergeseran kedua)
0000,0025   (pergeseran ketiga)
00000,025   (pergeseran keempat)
000000,25   (pergeseran kelima)
0000002,5   (pergeseran keenam)

Sehingga didapatkan n=−6 dan a=2,5. Dalam bentuk baku dapat dituliskan 2,5 ×10−6.
Contoh yang lain :
−2 −7 −3
0,0301=3,01 ×10 0,000000102=1,02 ×10 0,009279=9,279 ×10
−12
0,0000000000012=1,2 ×10
87120000000 = 8,712 x 1010.
90000000000000000 = 9 x 1016.
453000000000000 = 4,53 x 1014.
536500000000000 = 5,365 x 1014.

Notasi pangkat ini biasanya digunakan untuk mengukur jarak-jarak pada ruang angkasa
yang jaraknya sangat jauh. Atau juga digunakan dalam sebuah ukuran mikroba yang sangat
kecil. 

Aplikasi Notasi Ilmiah


1. Massa planet Jupiter adalah 1,9 ×1022kg, sedangkan massa planet bumi 30 % dari planet
Jupiter. Berapakah massa planet bumi? Tuliskan jawabanmu dalam bentuk baku atau
notasi ilmiah
Penyelesaian :
Jupiter ¿ 1,9 ×1022 kg
Bumi ¿ 30 %Jupiter

Bumi ¿ 30 % ×(1,9 ×1022 )


30 22
Bumi ¿ ×1,9 ×10
100
Bumi ¿ 0,3 ×1,9 ×10 22

Bumi ¿ 3 ×10−1 ×1,9 ×10 22

Bumi ¿ 5,7 ×1021

Jadi, massa planet bumi adalah 5,7 ×1021 kg

2. Permukaan Bumi ini kasar dan berbentuk seperti bola. Beratnya sangat besar, yaitu
sekitar 5.880.000.000.000.000.000.000.000 kg. Tulislah bilangan tersebut dalam notasi
ilmiah.
Jawab:
Untuk mengubah berat Bumi ke dalam bentuk notasi ilmiah atau penulisan baku,
perhatikan cara berikut.
5.880.000.000.000.000.000.000.000
Dari bilangan di atas, kita peroleh dua faktor notasi ilmiah yaitu sebagai berikut.
Faktor pertama:
A = 5,88 (1 ≤ a < 10)
Faktor kedua:
10n dengan n = 24 (hitung jumlah angka bewarna hijau)
Dengan demikian, berat bumi tersebut apabila dinyatakan dalam bentuk notasi ilmiah
adalah:
5.880.000.000.000.000.000.000.000 kg = 5,88 × 1024 kg

UJI KOMPETENSI BAB 1


1. Sederhanakan perpangkatan berikut ini!
a. 7⁵ ×7⁴
b. (−5) ³ ×(−5)⁷
c. 4 (−3,5) ⁴ ×(−3,5)²
d. (5²)³

e. 5² × () ()
2 2 2
5
×
5

2. Sederhanakan operasi aljabar berikut ini!
a. y ³ ×2 y ⁷ ×(3 y)²
b. 3 m ³×( mn) ⁴
c. a × 2 y ⁷ a ⁷ × y ²
d. m ³ ×(mn)⁷
e. (2 y ³)× 3( x ³ y ³)⁶ ×5 y ⁹

3. Nyatakan bilangan dibawah ini dalam bentuk yang memuat perpangkatan dengan basis
2!
a. 64
b. 20
c. 100
128
d.
2

4. Massa planet mars adalah 3,9 ×7 25 kg, sedangkan massa planet bumi 35 % dari planet
mars. Berapakah massa planet bumi? Tuliskan jawabanmu dalam bentuk baku atau notasi
ilmiah!

5. Diketahui: 3¹⁵⁰⁰ +9 ⁷⁵⁰+ 27⁵⁰⁰=3 ⁿ , Tentukan nilai n!

6. Sederhanakan hasil perkalian dari (wy ⁶) ⁷ !

7. Tuliskan notasi ilmiah dari bilangan berikut!


a. 4567 × 10¹²
b. 0,000000000000000000000789
c. 120.000 .000.000 .000
8. Tuliskan bilangan berikut dalam bentuk biasa!
a. 9,95 ×10²⁷
b. 2,7 ×10 13
c. 3,1 ×10³

9. Ubahlah pangkat berikut ini!


abc
a. 3 4
a bc
b. 2 m−4 ×m−3
1
c. 3
a bc
10. Hitunglah nilai perpangkatan berikut ini!

(−13 )3
a 2
(−13 )

( 1 )9
b. 25
(1)
2
4x
c.
x7

Sumber:

https://www.kulanuwun.com/2021/05/perpangkatan-bentuk-akar.html

https://www.berpendidikan.com/2021/06/oparasi-aljabar-pada-bentuk-akar-beserta-
sifat-dan-contoh-soalnya.html

https://rumusbilangan.com/bilangan-berpangkat-pecahan/
https://www.google.com/amp/s/asimtot.wordpress.com/2010/06/20/notasi-ilmiah-
bentuk-baku/amp/
https://www.ruangguru.com/blog/bilangan-bentuk-akar-sifat-sifat-dan-cara-
merasionalkannya

Anda mungkin juga menyukai