TRANSFORMASI GEOMETRI
Transformasi Geometri
Transformasi geometri merupakan perubahan posisi dari posisi awal ke posisi yang
lainnya. Dalam perubahan posisi tersebut terdapat aturan tertentu yang menyebabkan
posisi suatu objek berubah.
Contoh penerapan transformasi geometri dapat dengan mudah kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari karena dalam kegiatan sehari-hari tentu kita melakukan aktivitas
yang melibatkan perubahan posisi seperti berjalan, berlari, melompat, dan pergerakan
lainnya yang melibatkan perubahan posisi.
Translasi (Pergeseran)
Translasi adalah transformasi yang memetakan tiap titik pada bidang dengan jarak dan
arah tertentu. Jarak dan arah tertentu dapat diwakili oleh ruas garis berarah (misal ⃗
AB
) atau oleh pasangan berurut ()
a
b
. Hubungan antara titik dan bayangannya adalah:
T =( ) : P ( x , y ) → P (x +a , y +b)
a '
b
Jawab:
- Untuk titik A(3 , 1)
'
A= (31)+(−23 )=(−16 ) , A =( 6 ,−1 )
'
( )( ) ()
B' = −2 + 3 = 1 , B' =( 1 , 3 )
5 −2 3
'
C= (−4 ) +( )=( ) , C =(−1 ,−3 )
3
−3 −2 −3
−1 '
Refleksi (Pencerminan)
Dari gambar diatas terlihat bahwa bayangan titik ( x , y ) yang dicerminkan terhadap
sumbu- X dan sumbu-Y berturut-turut adalah (x ,− y ) dan (−x , y). Untuk menentukan
matriks yang bersesuaian dengan pencerminan, maka ditulis lebih dahulu x ’ dan y ’
dalam kombinasi x dan y .
'
x =ax +by
y ' =cx + dy
Persamaan diatas dapat ditulis dalam persamaan matriks menjadi:
()(
x'
y
' =
cx +dy ) ( )( )
ax+ by = a b x
c d y
x ' =x=1 . x +0 . y
'
y =− y =0 . x −1. y
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(3 , 2) dan B (−4 ,−5) jika dicerminkan terhadap:
a. Sumbu−X
b. Sumbu−Y
Jawab:
'
a. A = ()(
x'
y ' =
1 0 3
0 −1 2
= )( ) (
1.3+0.2
0.3+ (−1.2 )
=
3
−2)( )
()( −1)( −5 )
'
' x 1 0 −4
B= ' = =¿
y 0
Jadi, bayangan titik A dan B karena pencerminan sumbu- X adalah A ’ (3 ,−2) dan
B’ (−4 , 5).
()( )( ) ( )
'
' x −1 0 3 = −3
b. A = ' =
y 0 1 2 2
B=
'
()(
x'
y'
=
−1
0 1)(−5 ) (−5)
0 −4
=
4
Jadi, bayangan titik A dan B karena pencerminan sumbu-Y adalah A ’ ¿) dan B’ (4 ,−5) .
Pencerminan terhadap titik asal O(0 , 0) merupakan komposisi dari pencerminan
terhadap sumbu- X kemudian terhadap sumbu-Y atau sebaliknya.
Dari gambar diatas, terlihat bahwa bayangan titik ( x , y ) yang dicerminkan terhadap
titik asal O(0 , 0) adalah (−x ,− y ). Dengan demikian, dapat diperoleh persamaan-
persamaan berikut.
'
x =−x=−1 . x+0 . y
y ' =− y =0 . x −1. y
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(−3 ,2) dan B(−4 ,−5) jika dicerminkan terhadap titik asal
O(0 , 0)
Jawab:
()( )( ) ( )
'
' x −1 0 −3 3
A= ' = =
y 0 −1 2 −2
()( )( ) ( )
'
' x −1 0 −4 4
B= ' = =
y 0 −1 −5 5
Pencerminan terhadap garis x=a notasikan dengan T x=a dan Pencerminan terhadap
garis y=b kita notasikan dengan T y=b
()( )
'
x 2 a−x
P ’(2 a – x , y) . Bila dituliskan dalam bentuk matriks diperoleh: =
y' y
()( )
'
x x
y). Bila dituliskan dalam bentuk matriks diperoleh: ' =
y 2b− y
()( )
'
x 2 a−x
' =
y 2b− y
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(−3 ,2) dan B(4 ,−5) jika dicerminkan terhadap:
a. Garis x=3
b. Garis y=−2
c. Titik (−4 , 4)
Jawab:
'
a. A = ()(
x'
y
' = ) ()
2( 3)−(−3)
2
=9
2
()( )=( )
'
'x 2(3)−4 2
B= = '
y −5 −5
()( )( )
'
x −3
'
b. A = ' = = −3
y 2 (−2 )−2 −6
B =( )=
( )=( 4 )
'
' x 4
'
y 2 ( −2 ) −(−5) 1
()( )( )
'
' x 2(−4)−(−3) −5
c. A = ' = =
y 2 ( 4 ) −2 6
B =( )=
y ( 2 ( 4 )−(−5) ) ( 13 )
'
x 2(−4)−4
'
' = −12
()(
x'
y
' =
1. x+ 0 . y) ( )( )
0 . x +1 . y
=
0 1 x
1 0 y
()( )( )( )
'
x 0 . x−1 . y 0 −1 x
' = =
y −1. x +0 . y −1 0 y
Jadi, matriks (−10 −10 ) merupakan matriks yang bersesuaian dengan pencerminan
terhadap garis y=−x .
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(4 , 7) dan B(2 ,−5)jika dicerminkan terhadap:
a. Garis y=x
b. Garis y=−x
Jawab:
'
a. A = ( ) ( )( ) ( )
x'
y
' =
0 1 4=7
1 0 7 4
( ) ( )( ) ( )
'
x 0 1 2 −5
B' = ' = =
y 1 0 −5 2
()( )( ) ( )
'
'x 0 −1 4 −7
b. A = ' = =
y −1 0 7 −4
()( 0 )( −5 ) ( −2)
'
x 0 −1 2 = 5
B' = ' =
y −1
Rotasi (Perputaran)
Rotasi (perputaran) adalah transformasi yang memindahkan suatu titik ke titik lain
dengan cara memutar titik tersebut sejauh besar sudut tertentu terhadap titik pusat
tertentu.
a. Rotasi terhadap Titik Pusat O(0, 0)
Dari Gambar diatas, Titik P( x ’ , y ’ ) adalah hasil perputaran titik P(x , y ) dengan pusat
O(0 , 0)dan besar sudut putaran α .
()(
x'
y
' =
sin 90 ° cos 90° 5 )( ) (
cos 90 ° −sin 90° 3 = 0 −1 3 = 5
1 0 5 −3 )( ) ( )
Jadi, bayangan titik P adalah titik P ’(−5 ,3).
2. Tentukan bayangan titik P(2 , 6) jika diputar sebesar 30 ° yang searah dengan arah
jarum jam dan berpusat titik O(0 , 0)
Jawab:
Karena diputar searah arah jarum jam, maka nilai sudutnya negatif
( )
1 1
√3
()( )( ) ( 6 −1+3 √ 3 )
) (
'
= √
x cos (−30 ° ) −sin (−30 ° ) 2 2 2 2 3+ 3
= =
y' sin (−30 ° ) cos (−30 ° ) 6 −1 1
√3
2 2
Untuk mendapatkan rumusan rotasi dengan titik pusat (a , b), terlebih dahulu kita
translasikan titik(a , b) ke pusat O(0 , 0) dan titik (x , y ) ditranslasi( )
−a
−b
, karena rumusan
rotasi dengan pusat O(0 , 0) telah ada.
Berdasarkan gambar diatas, maka pada rumus berpusar (0 , 0) , setiap x diganti menjadi
( x – a)dan setiap y diganti menjadi ( y – b) .
Dituliskan menjadi
( )( )( )
'
x −a cos a −sin a x−a
' = atau
y −b sin a cos a y−b
()( )( ) ( )
'
x cos a −sin a x−a + a
' =
y sin a cos a y −b b
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(3 , 2) jika diputar sebesar 90° dengan arah berlawanan
dengan arah jarum jam dan berpusat di titik (4 , 1) .
Jawab:
()( )( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )
'
x cos 90 ° −sin 90° 3−4 4 0 −1 −1 4 −1 4 3
' = + = + = + =
y sin 90 ° cos 90° 2−1 1 1 0 1 1 −1 1 0
Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi adalah transformasi yang mengubah jarak titik-titik dengan faktor skala
(pengali) tertentu di pusat dilatasi tertentu.
O P ' =k . OP
Jadi, bayangan titik P( x , y ) oleh dilatasi[0 , k ] adalah P ’(kx , ky ) . Dengan demikian,
diperoleh persamaan-persamaan berikut.
'
x =kx=kx+ 0 . y
'
y =ky =0 . x+ ky
Jadi, matriks (0k 0k ) merupakan matriks yang bersesuaian dengan dilatasi terhadap titik
pusatO(0 , 0) dengan faktor skala k.
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik A(2 , 3) , B(3 ,−1) dan C (4 ,2) oleh dilatasi [0 ,2]
Jawab:
(
Bayangan titiknya= ⏟
) (
2 0 2 3 4
0 2 ⏟ )=(
3 −1 2 ⏟ 6 −2 4 )
4 6 8
Jadi, bayangan titik A , B , dan C adalah titik A ’ (4 ,6), B ’ (6 ,−2), C ’(8 , 4).
Dilatasi merupakan transformasi non-isometri sehingga akan mengubah ukuran suatu
bangun datar. Dalam bentuk umumnya, jika matriks transformasi
a b
c d ( )
memetakan
bangun B ke bangun B’ , maka:
| |
Luas bangun B ' = a b ×luas bangun B
c d
Contoh Soal:
1. Diketahui koordinat titik-titik sudut Δ ABC adalah A(1 , 0), B(3 , 0) , dan C (3 ,3). Jika
bayangan titik-titk A , B , dan C oleh dilatasi dengan pusat O(0 , 0)dengan faktor skala
4 adalah A ’ , B’ , dan C ’ , tentukan:
a. Luas Δ ABC
b. Luas Δ A ' B ' C '
2. Segitiga ABC dengan A(2 , 1), B(6 , 1), C(6 , 4) ditransformasikan dengan matriks
transformasi
3 2
1 2 ( )
. Tentukan luas hasil transformasi segitiga ABC .
Jawab:
1.
1 1
a. L Δ ABC = × alas× tinggi= ×2 ×3=3
2 2
b. Matriks dilatasinya adalah ( ) 4 0
0 4
| |
L Δ A ' B 'C ' =
4 0
0 4
× L Δ ABC =( 16−0 ) × 3=48
1 1
L Δ ABC = × alas× tinggi= ×4 ×3=6
2 2
| |
L Δ A ' B 'C ' =
3 2
1 2
× L Δ ABC =( 6−2 ) × 6=24
b. Dilatasi Pusat (a, b) dengan Faktor Skala k
( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )
x ' −a
'
y −b 0 k y−b
x'
= k 0 x−a atau ' = k 0 x−a + a
y 0 k y−b b
Contoh Soal:
Tentukan bayangan titik-titik A(3 , 5) oleh dilatasi [(2 , 1),−2].
Jawab:
()( )( ) ( ) ( )( ) ( ) ( ) ( ) ( )
'
' x −2 0 3−2 2 −2 0 1 2 −2 2 0
A= ' = + = + = + =
y 0 −2 5−1 1 0 −2 4 1 −8 1 7
Misalkan motif mirip kelopak bunga tersebut diletakkan pada sumbu cartesius, maka
bentuk kelopak bunga selanjutnya diperoleh melalui translasi T 1(0 ,−b) berikut ini:
Dan seterusnya translasi dilakukan dengan Tn(0 ,−nb) dengan n adalah bilangan asli
sehingga diperoleh rangkaian kelopak bunga yang membentuk motif ombak sinampar
karang berikut ini:
Bentuk dasar pada motif batik Papua tersebut adalah garis lengkung
Selanjutnya, bentuk dasar tersebut diputar 180 derajat
Bentuk lainnya diperoleh dengan cara refleksi terhadap garis vertikal dan kemudian
diputar 180 derajat
Gabungan dari gambar 1, 2, 3, dan 4 menghasilkan bentuk motif batik Papua berikut:
Kemudian melalui beberapa rotasi dan refleksi diperoleh susunan kelopak bunga
membentuk Teratai.
Bunga teratai yang terlukis pada motif kangkung kaumbakan di atas memiliki ukuran
yang berbeda-beda, dimana besar atau kecilnya ukuran bunga dapat dipandang sebagai
hasil dilatasi atau perkalian dengan suatu konstanta k terhadap bentuk gambar dimana
k adalah bilangan riil positif. Selanjutnya, bentuk gambar disebut sebagai B.
Misalkan k 1=2, maka bentuk k 1 B adalah perbesaran dua kali B, sebut saja hasil k 1 B=B1
Kemudian untuk memperoleh bentuk bunga teratai selanjutnya dengan mengambil
1
k 2= , sebut saja hasil k 2 B=B2
3
2) Pada bidang kartesius, terdapat suatu titik yang terletak pada koordinat (2 ,−1).
Tentukan hasil pencerminannya jika titik tersebut dicerminakn terhadap titik O
(0,0), terhadap sumbu – x , terhadap sumbu- y , terhadap garis y=x , dan terhadap
garis y=−x .
3) Terdapat suatu titik (3 , 0) dalam bidang kartesius. Jika titik tersebut dirotasi
dengan pusat rotasi (0 , 0) dan sudut rotasi 60o , maka bayangan hasil rotasinya
adalah …
4) Jika titik(−1 , 3) didilatasi dengan faktor dilatasi 2 dan pusat dilatasi (2 , 0), maka
bayangan hasil dilatasinya adalah …