Anda di halaman 1dari 9

“BENTUK AKAR, PANGKAT DAN LOGARITMA”

 KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat allah swt. Karena berkat
dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Penulis ucapkan terima kasih kepada orang tua penulis yang
telah memberikan dukungan waktu dan material. Tidak lupa juga penulis
ucapkan terima kasih kepada teman – teman yang telah memberi masukan
dan saran atas pembuatan makalah ini. Adapun isi makalahnya adalah
BENTUK DARI AKAR PANGKAT DAN LOGARITMA.

 DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pokok Bahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk Pangkat
B. Bentuk Akar
C. Logaritma
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Modul ini terbagi atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar I, membahas
tentang bentuk pangkat bilangan negatif. Pada kegiatan belajar II akan
dipelajari tentang bentuk akar dan pangkat pecahan, hubungan bentuk
akar dan pangkat pecahan,hubungan bentuk akar dan pangkat pecahan
beserta sifat-sifatnya, menyederhanakan bentuk akar, operasi aljabar pada
bentuk akar dan merasionalkan penyebut. Pada kegiatan belajar III
membahas tentang logaritma, pengertian logaritma dan sifat-sifat
logaritma.
B. POKOK PEMBAHASAN
Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma.

BAB II
PEMBAHASAN
A. BENTUK PANGKAT
 pangkat bulat positif
Kalian telah mengenal arti pangkat bulat positif pada suatu bilangan
real. Selanjutnya akan diperluas pengertian pangkat untuk bilangan bulat,
yaitu pangkat positif, pangkat nol, dan pangkat negatif.
Bagaimana arti pangkat bulat positif ?
Jika a € R dan n € bilangan bulat positif, maka a pangkat n atau pangkat n
dari a ditulis an yaitu:
An = a x a x a x ....x a,
n buah factor A disebut bilangan pokok atau basis dan n disebut pangkat
eksponen. Untuk n = 1, maka a1 = a
Sifat-sifat bilangan pangkat positif;
Jika m, n € A dan a € R, maka:
 a m x an = a m+n

penjelasan : am x an = (a x a x a x…x a) x (a x a x a x…x a)


m faktor n factor
= a x a x a x a x a ……x a
(m + n) faktor
= am+n
contoh : a. 23 x 25 = 23+5=28
b. a4 x a5 = a4+5 = a9
c. (2x + 3)2 (2x + 3)3
= (2x + 3)2+3
= (2x + 3)5
 am : an = am-n, m>n
penjelasan : am am-n+n am-n . an an
an =
an =
an =
am-n . an = am-n . 1
= am-n
contoh : a. 36 – 34 = 36-4 = 32
b. (a-1)5
(a-1)2 =
(a-1)3

 pangkat bulat nol dan negatif


Setelah mempelajari bentuk pangkat bulat posistif beserta sifat-sifatnya,
sekarang kita akan mempelajari bentuk pangkat bulat lainnya yaitu bentuk
pangkat bulat nol dan negatif . Bentuk pangkat nol dan negatif
dikembangkan dari pengertian bentuk pangkat bulat positif.
A. Pengertian Pangkat Nol
Untuk setiap a € R, maka ao = 1 (oo tidak didefinisikan)
Gunakan sifat-sifat bilangan pangkat bulat positif, untuk membuktikan
alasan pendefinisian.
ao . an = ao+n = an bagilah kedua ruas dengan an sehingga
diperoleh: ao+n = an
an an
ao . an = an
an an
ao (1) = 1
ao = 1
 Pengertian pangkat bulat negatif
Jika a € R , a ≠ 0 dan n € bilangan positif, maka a-n . 1 = 1 dan a-
n
= 1n
an
dari definisi di atas dapat kita tunjukkan, dengan menggunakan sifat
bentuk pangkat bulat positif dan nol yaitu sebagai berikut:
an . a-n = an+(-n)
an . a-n = ao
an . a-n = 1
bagilah kedua ruas dengan an , sehingga diperoleh:
an . a-n = 1 → an . a-n = 1 → 1 . a-n = 1 → a-
n
= 1
an an an an an an

B. BENTUK AKAR
Pada materi sebelumnya, anda telah mempelajari tentang bilangan
berpangkat bulat beserta operasinya. Selanjutnya, pengertian bilangan
berpangkat akan diperluas sampai bilangan berpangkat rasional, yaitu
bilangan berpangkat bulat berpangkat pecahan.
 Pengertian bilangan rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk
pecahan a/b, perbandingan dua bilangan bulat a dan b dengan b 0
(ditulis a/b) atau sebagai bentuk desimal yang berakhir/berulang secara
periodik.
1. Menyederhanakan Bentuk Akar Kuadrat
Menyederhanakan bentuk akar kuadrat dapat dilakukan dengan
menggunakan sifat-sifat bentuk akar. Sifat-sifat tersebut dapat dibuktikan
dengan pengertian dasar bentuk akar kuadrat.
Sifat-sifat Bentuk Akar Kuadrat

NO. Sifat-sifat Bukti Contoh

1. (√x)2 = x √x = a ↔ x = a2 a. (√5)2 = 5
Maka (√x)2 = (a)2 = x b. (√2a)2 = 2a
c. (√x + 1)2 = x +
2√x + 1
2. √xy = √x . √y √x = a ↔ x = a2 √48 = √16
dan x3 = √16 x √3
√y = b ↔ y = = 4√3
b2, maka 4√150 = 4√25 x 6
√xy = √a2 . b2 = 4 √25 x √6
= √(ab)2 = a b = = 4 (5) x √6
√x . √y = 20√6
 Operasi Aljabar Pada Bentuk Akar Kuadrat
Dengan menggunakan sifat pada bilangan real, pengertian bentuk akar
dan sifat-sifatnya maka kita dapat melakukan operasi aljabar pada bentuk
akar. Operasi aljabar yang dimaksud adalah penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian. Operasi aljabar pada bentuk akar digunakan
untuk menyederhanakan bentuk akar.
 Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Akar
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk akar
Jika a , b, dan c anggota bilangan real, maka a√c + b√c = (a+b)√c
dan
a√c - b√c = (a-b)√c
Pembuktian sifat penjumlahan dan pengurangan bentuk akar dapat
dilakukan dengan menggunakan sifat distributif perkalian terhadap
penjumlahan/pengurangan bilangan real. Sifat ini berlaku pada bilangan
rasional atau irracional sebab kedua bilangan itu termasuk bilangan real.
a√c + b√c = (a+b)√c (sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan)
a√c - b√c = (a-b)√c (sifat distributif perkalian terhadap pengurangan)
Rumus-rumus yang dapat digunakan pada operasi aljabar adalah sebagai
berikut:
1. a√c + b√c = (a+b)√c
2. a√c - b√c = (a-b)√c
3. b n√ a x d n√ c = bd n √ac
4. b n√ a : d n√ c = b/d n √a/c
√ a dan
n n
√ c ada nilainya dan n bilangan bulat positif lebih dari satu
atau sama dengan dua.
 Perkalian Bentuk Akar
Operasi Perkalian bentuk akar
Jika x , y anggota bilangan real positif, maka:
√ x . √y = √xy
 Pembagian Bentuk Akar
Operasi Pembagian Bentuk Akar
Jika x , y anggota bilangan real positif, maka √x/y=√x √y
 Merasionalkan Penyebut
Jika kita menemukan bentuk pecahan dengan penyebut bentuk akar,
maka untuk menyederhanakan bentuk pecahan tersebut kita dapat
menghilangkan bentuk akar penyebutnya. Proses menghilangkan bentuk
akar pada penyebut dinamakanmerasionalkan penyebut. Untuk
merasionalkan penyebut kita harus mengalikan pembilang dan penyebut
dengan pecahan faktor yang sama yang dapat merasionalkan penyebut.
o cara merasionalkan penyebut :
1. √a x √a akan menghasilkan bilangan rasional a
penjelasan : √a x √a = √a2 = a
2. ( a + √b) x ( a - √b) akan menghasilkan bilangan
rasional a2 - b
penjelasan : ( a + √b) x ( a - √b) = a2 – a √b + a √b -
(√b)2 = a2 - b
C. LOGARITMA
 Pengertian Logaritma
Pada sub pokok bahasan ini, anda akan mempelajari kebalikan dari
perpangkatan. Bentuk an dikenal sebagai bilangan berpangkat. a disebut
basis dan n disebut pangkat atau eksponen. Jika nilai a dan n diketahui,
maka nilai b = an dapat dihitung dan b disebut numerus. Sebaliknya,
bagaimana cara menentukan nilai n apabila yang diketahui nilai a dan
b ?.silakan anda pahami bentuk kesamaan
24 = 16, didapat bahwa 4 adalah bilangan n yang diperlukan agar
bilangan berpangkat 2n = 16.
4 disebut logaritma dari 16 berbasis 2 dan ditulis 4 = 2log 16.
Dengan demikian secara umum Logaritma dapat didefinisikan sebagai
berikut:
alog b = c ↔ ac = b, dengan syarat a ≠ 1 dan a, b > 0
a disebut bilangan pokok (basis) logaritma
Apabila dalam penulisan logaritma tidak dicantumkan bilangan pokoknya,
maka dianggap bilangan pokoknya adalah 10.
Contoh:
10log 10 = log 10 = 1 dan 10log 100 = log 100 = 2
 Sifat-sifat Logaritma
Setelah anda memahami definisi logaritma suatu bilangan, selanjutnya akan
dipelajari sifat-sifat yang berlaku pada logaritma. Berikut ini adalah
langkah-langkah menemukan sifat dasar logaritma.
 Logaritma dari perkalian
Logaritma dari perkalian 2 bilangan sama dengan penjumlahan
logaritma dari masing-masing bilangan, didefinisikan sebagai berikut:
alog MN = alog m + alog n, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M, N > 0
 Logaritma dari pembagian
Logaritma dari pembagian 2 bilangan sama dengan logaritma dari
pembilang dikurangi logaritma dari penyebutnya, didefinisikan
sebagai berikut:
alog(M : N) = alog m – alog n, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M, N > 0
 Logaritma dari perpangkatan
Logaritma dari perpangkatan suatu bilangan adalah perkalian dari
bilangan pangkat dengan logaritma bilangan pokok.
alog Mp = p. alog M, dengan a ≠ 0, dan a, M, p >
0
 Mengubah basis logaritma
Logaritma suatu bilangan sama dengan logaritma bilangan tersebut
dibagi dengan logaritma dari basisnya, didefinisikan sebagai berikut:
Mlog N = aLog N
aLog M , dengan syarat a, M ≠ 1 dan a, M, N > 0
 Perpangkatan dengan logaritma
Perpangkatan statu bilangan (a) dengan logaritmo sebuah bilangan
(M) dengan basis sama dengan bilangan pokok (a) didefinisikan
sebagai berikut:
alog M a =M, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M > 0

BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
1) Jika a bilangan real dan n bilangan bulat posotif, maka a pangkat n
atau pangkat n dari a ditulis an yaitu: an = a x a x a x ... x
a yang terdiri dari n buah faktor.
a disebut bilangan pokok/basis dan n disebut pangkat/eksponen.
2) Sifat-sifat bilangan pangkat positif;
Jika m, n € A dan a € R, maka:
am x an = a m+n

am : an = am-n, m>n
(am)n = amxn
(a x b)n = an x bn
(a : b)n = an : bn
3) Bentuk akar hádala bentuk bilangan-bilangan di bawah tanda akar
bila ditarik akarnya tidak dapat menghasilkan bilangan rasional.
Misal √2, √3, √5 adalah bentuk akar dan √4, √9, √16 adalah
bukan bentuk akar.
4) Definisi logaritma:
a
log b = c ↔ ac = b, dengan syarat a ≠ 1 dan a, b > 0
a disebut bilangan pokok (basis) logaritma
Sifat-sifat logaritma:
 alog M.N = alog m + alog n, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M, N > 0
 alog(M : N) = alog m – alog n, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M, N >
0
 a
log Mp = p. alog M, dengan a ≠ 0, dan a, M, p > 0
 M
log N = a
Log N
a
Log M , dengan syarat a, M ≠ 1 dan a, M, N > 0
a
log M
 a =M, dengan syarat a ≠ 1 dan a, M > 0
 alog b . b
log c . c
log d = alog d
 an
Log bm = m a
log b
n
 alog 1 = 0
 a
log an = n
 a
log b = 1
b
log a

Anda mungkin juga menyukai