Oleh :
Kelompok 1 X MIPA 6
Anggota Kelompok; :
1. Aris Ramadhana Putra (12206/01)
2. Cokorda istri Bintang Kusuma Dewi (12207/02)
3. I Gusti Ayu Md. Ristayanti (12208/03)
4. I Gusti Ayu Diah Sapitri (12209/04)
5. I Gusti Ayu Dwi Wulandari (12210/05)
Kepada :
Gusti Komang Sri Kusumawati, S.Pd.
SMAN 1 ABIANSEMAL
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Macam-macam Alat Musik
Tradisional Nusantara
Indonesia adalah negeri yang sangat kaya dengan nilai budayanya. Dari ragam bahasa,
budaya, dan adat istiadat. Semua elemen tersebut akhirnya berhasil menciptakan kesenian adat
yang menggambarkan setiap daerah di Indonesia. Jika berbicara tentang kesenian adat, rasanya
tidak mungkin jika melewatkan alat musik tradisional Indonesia.
Beragamnya alat musik tradisional menjadi hal yang seharusnya dilestarikan dan
dibanggakan oleh seluruh penduduk Indonesia. Berikut macam-macam alat musik tradisional
Indonesia beserta gambar, asal daerah, cara memainkan, dan fungsinya.
1. Rebab
2. Kecapi
a) Kecapi Perahu, bentuknya mirip seperti perahu pada umumnya dan lubang
resonansinya berada dibagian bawah untuk memungkinkan suara keluar lebih jelas.
Pada jaman dahulu kecapi parahu ini dibuat langsung dari bongkahan-bongkahan kayu
dengan cara memahat nya.
b) Kecapi Siter, bentuk yang lebih sederhana dari kecapi parahu, biasanya sisi bagian
atas dan bawahnya berbentuk trapesium yang rata dan terdapat lubang resonansi
didalamnya. Bentuk alat Kecapi ini cocok disandingkan dengan suling sunda yang
terbuat dari bambu, alunan dari kedua alat musik tersebut menghasilkan harmoni yang merdu
dan indah khas sunda.
3. Kolintang
4. Tifa
6. Gambus
Gambus adalah alat musik yang berasal
dari Riau. Dari segi bentuk, alat musik ini sekilas
mirip dengan gitar. Gambus merupakan alat
musik dengan jenis instrumental dimana cara
menggunakannya yaitu dengan cara dipetik. Biasa
digunakan untuk mengiringi musik dibeberapa
acara seperti upacara, pernikahan dan
biasanya gambus identik dengan lagu-lagu
yang bernafaskan Islam.
7. Sasando
Sasando adalah alat musik yang dimainkan
dengan dipetik. Instrumen musik ini berasal dari
pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Bagian
utama sasando berbentuk tabung panjang yang
biasa terbuat dari bambu. Lalu pada bagian
tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi
ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-
dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas
kebawah bertumpu. Sasando biasanya
dimainkan untuk mengiringi lagu pada tarian
tradisional masyarakat Nusa Tenggara Timur
ataupun sebagai hiburan tersendiri.
8. Saluang
9. Ceng-ceng
10. Angklung
12. Talindo/Popondi
13. Bonang
15. Serunai
18. Rindik
19. Ganda
Ganda atau Kanda juga merupakan alat musik
tradisional Gorontalo yang bentuknya serupa
dengan gendang. Alat musik tradisional dari
Sulawesi ini juga dimainkan dengan cara dipukul
pada bagian kulitnya saja. Ganda memiliki
bentuk yang lebih ramping dan tinggi. Tidak
seperti gendang atau dol yang bertubuh lebih
pendek dan tebal. Fungsi ganda biasanya
dimainkan sebagai iringan bersama alat musik
lainnya.
20. Gangsa
Gangsa berasal dari Bali. Alat musik ini
termasuk ke dalam rangkaian barungan gamelan
yang bilahnya terbuat dari perunggu. Cara
memainkannya tentu dengan dipukul. Gangsa ini
cukup banyak digunakan di dalam jenis gamelan
Bali seperti semara pagulingan, gong kebyar,
gong gede, dan yang lainnya. Perbedaannya
adalah fungsi dari gangsa tersebut dari setiap
barungan. Ada yang berfungsi sebagai penentu
matra-matra lagu, jalinan pukulan dan yang
lainnya.
21. Japen
Japen adalah alat musik yang berasal dari
Pulau Kalimantan tepatnya pada daerah provinsi
Kalimatan Tengah. Alat musik ini memiliki ciri
khas sebagai alat musik peting yang pada bagian
tengahnya terdapat dawai-dawai, sehingga
dimainkan dengan dipetik. Alat musik ini
memiliki bentuk yang hamir sama dengan gitar.
Namun yang mejadi perbedaannya ukuran Japen
lebih kecil dan ramping, dengan ditambah ukiran
dan cat-cat warna yang sangat menarik. Japen
biasa digunakan sebagai instrument pengiring
baik dalam gamelan atau tetabuhan
masyarakat disana dan juga dalam orkesjapen
masrarakat Kalimantan Tengah.
22. Kompang
Kompang berasal dari daerah Lampung yang
mana dibuat menggunakan bahan dasar kulit
kambing ataupun kayu. Alat musik tradisional ini
sekilas terlihat seperti rebana yang cara
memainkannya dengan cara dipukul. Kompang
dimainkan dalam berbagai macam kegiatan
upacara adat. Kompang dimainkan untuk
mengiringi aktivitas vokal seperti nyanyian solo
atau nasyid, mengantar pengantin, dan acara-acara
resmi lainnya.