Anda di halaman 1dari 29

Persepsi Wisatawan terhadap

Museum Kambang Putih Tuban

Disusun oleh :
1. Nazila Rahmania
2. Delia Bunga Novita
3. Azahrah Nabila Vika

Kelas : VII Khalid Bin Walid

YAYASAN BINA INSAN KAMIL TUBAN


SMP Techno Insan Kamil
Project Based Reaning

“Terakreditasi A” Berdasarkan SK BAP-S/M/No.200/BAP-S/X/2016


Office: Jl Al Falah II Kel Sidorejo Kec Tuban Propinsi JawaTimur Indonesia
Email:smptehno.insankamil@gmail.com Phon : 0356 333280 HP: 081
555 665134

i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Persepsi Wisatawan Terhadap Museum Kambang
Putih Tuban” Sebagai tugas akhir semester 2 di SMP Techno Insan Kamil Tuban ini
telah disahkan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Juni 2022

Tuban, 11 Juni 2022


Mengetahui,
Kepala SMP Techno Insan Kamil Guru Pembimbing

Winartik, S.Pd Dion Akhsanu Fariha, S.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayahnya sehingga dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Persepsi Wisatawan Terhadap
Museum Kambang Putih” Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai syarat kenaikan kelas
di SMP TECHNO Insan Kamil Tuban. Dalam Pembuatan karya tulis ilimiah ini tidak
akan berhasil dengan baik apabila tidak ada bantuan dan bimbingan dari beberapa
pihak, oleh karena itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ustadzah Winartik, S.Pd kepala SMP Techno Insan Kamil
2. Ustadzah Nur A. Rahmaniyah, S.Pd wali kelas Khalid bin Walid
3. Ustadzah Dion sebagai pembimbing KTI
4. Kedua orang tua yang kami cintai

Kami menyadari penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak akan kami terima dengan senang hati, demi kesempurnaan karya tulis
ilmiah berikutnya.

Tuban, 11 Juni 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………. vii
ABSTRAK ………………………………………………………………………………………………….. vii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………. 2
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………… 2
1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………………….. 2
1.4 Manfaat penelitian ………………………………………………………………………………. 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………………………………………………. 3
2.1 Persepsi ………………………………………………………………………………………………... 3
2.2 Wisatawan ….…………………………………………………………………………………………. 3
2.3 Persepsi Wisatawan ……..……………………………………………………………………….. 4
2.4 Museum …..……………………………………………………………………………………………. 4
2.5 Museum Kambang Putih ……………………………………………………………………….. 5
2.6 Kualitas Pelayanan …………………………………………………………………………………. 6
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………………………………………… 8
3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………………………………………… 8
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………………………………………….. 8
3.3 Rancangan Penelitian ……………………………………………………………………………. 8
3.4 Populasi dan Sampel ……………………………………………………………………………… 8
3.4.1 Populasi …………………………………………………………………………………….. 8
3.4.2 Sampel ………………………………………………………………………………………. 8

iv
3.5 Instrumen Penelitian …..………………………………………………………………………… 9
3.6 Teknik Analisis Data ……….………………………………………………………………………. 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………………………………………….. 11
4.1 Data ……………………………………………………………………………………………………….. 11
4.2 Analisis Data ………………………………………………………………………………………….. 12
4.3 Pembahasan …………………………………………………………………………………………… 13
4.3.1 Presepsi Pengunjung terhadap Kondisi Fisik Museum Kambang
Putih …………………………………………………………………………………………… 13
4.3.2 Presepsi Pengunjung terhadap Pelayanan Museum Kambang
Putih …………………………………………………………………………………………… 14
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………………………….. 16
5.1 Simpulan ………………………..………………………………………………………………………. 16
5.2 Saran ……………………………………………………………………………………………………… 16
LAMPIRAN ………………………………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………………….. 18

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian …………………………………………………… 8

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.5 Angket penelitian ………………………………………………………………………. 9


Tabel 3.6 Skala interval …………………………………………………………………………….. 10
Tabel 4.1 Hasil pengisian angket ……………………………………………………………….. 11

vii
ABSTRAK

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan


Olahraga (Disparbudpora) Tuban tahun 2022, menunjukkan bahwa museum
kambang putih tidak termasuk ke dalam salah satu lima objek wisata favorit yang
banyak dikunjungi. Selain itu, Data yang diperoleh dari laman tubankab.go.id (2021)
disebutkan bahwa pada masa pandemic Museum Kambang Putih mengalami
penurunan pada jumlah pengunjung. Jika sebelum pandemi pengunjung bisa
mencapai lebih dari 12 ribu orang per tahun, kini hanya sekitar 3 ribu orang saja.
Tentunya jika melihat data terakhir, minat pengunjung di museum kambang putih
masih kurang. Hal ini kemungkinan bisa terjadi karena beberapa faktor. Oleh karena
itu pada penelitian ini penulis ingin mengetahui persepsi pengunjung Museum
Kambang Putih meliputi kondisi fisik dan kualitas pelayanan. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian kualitatif. Sampel penelitian adalah 15 pengunjung
museum kambang putih. Pengunjung mengisi angket yang berisi 14 pertanyaan
yaitu pelayanan museum, kebersihan, keamanan benda museum, keamanan
pengunjung, keamanan prokes, keramahan petugas, pusat informasi, pemandu,
pencahayaan, lahan parkir, perawatan fasilitas, sirkulasi udara, perawatan benda
museum, dan kebersihan toilet. Hasil penelitian menunjukkan semua pertanyaan
pada angket mendapatkan presentase yang tinggi dengan kategori sangat baik. Bisa
diartikan bahwa pengunjung merasa puas dengan kondisi fisik dan pelayanan
museum.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejauh ini perkembangan museum di dunia mengalami perubahan.
Menurut Hooper yang dikutip dari jurnal Noor, dkk (2012) museum tidak lagi
sebagai tempat menyimpan benda-benda antik seperti biasa dipersepsikan
masyarakat. Namun, museum saat ini berusaha menjadi tempat bagi
pengunjung untuk merasakan suasana dan pengalaman lain yang hanya akan
didapatkan apabila mengunjungi museum saja, tujuan museum adalah untuk
menyampaikan misi edukasi dan rekreasi kepada masyarakat.
Satu-satunya museum yang dapat ditemui dan dijadikan destinasi wisata
di kota Tuban adalah museum Kambang Putih yang terletak di Jalan R.A.
Kartini Nomor 3, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban,
Jawa Timur. Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pariwisata Kebudayaan
Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Tuban tahun 2022, ternyata museum
kambang putih tidak termasuk ke dalam salah satu lima objek wisata favorit
yang banyak dikunjungi.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari laman tubankab.go.id
(2021) disebutkan bahwa pada masa pandemic Museum Kambang Putih
mengalami penurunan pada jumlah pengunjung. Jika sebelum pandemi
pengunjung bisa mencapai lebih dari 12 ribu orang per tahun, kini hanya
sekitar 3 ribu orang saja. Dari jumlah tersebut, 60 persennya merupakan
pengunjung dari luar Kabupaten Tuban.
Tentunya jika melihat data terakhir, menunjukkan bahwa kurangnya
minat pengunjung di museum kambang putih. Hal ini bisa jadi disebabkan
karena beberapa hal seperti pandemic covid ataupun dari segi pelayanan
maupun kondisi fisik dari museum Kambang Putih. Berdasarkan uraian latar

1
belakang tersebut peneliti mencoba melakukan studi terkait Persepsi
Wisatawan Terhadap Museum Kambang Putih Tuban.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap kondisi fisik museum Kambang
putih?
2. Bagaimana persepsi pengunjung terhadap pelayanan di museum
kambang putih?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui presepsi pengunjung terhadap kondisi fisik museum.
2. Untuk mengetahui presepsi pengunjung terhadap museum kambang
putih.
1.4 Manfaat penelitian
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi peneliti atau
pembaca mengenai Museum Kambang Putih
2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan masukan kepada
pihak Museum Kambang Putih

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Persepsi
Presepsi adalah proses individu dapat mengenali objek atau fakta
objektif dengan menggunakan alat individu. Presepsi seseorang terhadap
sesuatu objek tidak berdiri sendiri akan tetapi dipengaruhi oleh beberapa
faktor baik dari dalam maupun dari luar dirinya (Zamroni, 2013). Persepsi juga
bisa diartikan suatu kesan terhadap suatu objek yang diperoleh melalui proses
penginderaan, pengorganisasian, dan interpretasi terhadap obyek tersebut
yang diterima oleh individu, sehingga merupakan suatu yang berarti dan
merupakan aktivitas integrated dalam diri individu (Bimo walgito, 2010).
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa presepsi adalah
Proses individu yang dapat mengenali objek atau fakta objektif dengan
menggunakan alat individu, dan melalui proses penginderaan,
pengargonisasian, dan interpretasi terhadap obyek yang diterima oleh
individu.
2.2 Wisatawan
Sesuai dengan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan
Bangsa-Bangsa No. 870, yang dimaksudkan dengan wisatawan adalah setiap
orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat
tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan
sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjunginya. Wisatawan
adalah orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke
tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu (Spillane,
2003). Sedangkan UU RI Nomor 9 tahun 1990 dalam Yoeti (2007),
mendefinisikan wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

3
Berdasarkan pengertian pengunjung di atas, adapun bagian-bagian yang
termasuk di dalamnya, yaitu:
1. Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit
tinggal 24 jam di negara yang dikunjunginya.
2. Pelancong (exursionist) yaitu pengunjung sementara yang tinggal kurang
dari 24 jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan
kapal pesiar).
2.3 Persepsi Wisatawan
Menurut Fentri (2017) Persepsi pengunjung adalah penilaian atau
pandangan pengunjung terhadap sesuatu. Suatu objek wisata harus
meningkatkan kualitas objek menjadi lebih baik guna mendapat persepsi
positif. Persepsi dalam dunia pariwisata merupakan pendapat atau cara
pandang pengunjung maupun wisatawan dalam memahami suatu destinasi
wisata. Dalam industri pariwisata setiap wisatawan memiliki kepribadian
masing-masing sehingga melihat fenomena yang ada mereka memiliki
persepsi masing-masing. Sedangkan menurut Warpani dalam Fentri (2017)
Persepsi wisatawan merupakan salah satu hal yang penting dalam
pengembangan suatu destinasi pariwisata. Mengenai apa yang diminati,
diingini, dan diharapkan oleh pengunjung ke suatu destinasi menjadi amat
penting artinya dalam kaitan dengan pemasaran objek wisata. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi pengunjung adalah suatu
bentuk penilaian dari wisatawan yang penting untuk mengembangkan suatu
destinasi wisata.
2.4 Museum
Menurut Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2015 tentang Museum,
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat
(Kemendikbud, 2019). Definisi museum berdasarkan konferensi umum ICOM

4
(International Council Of Mus eums) yang ke-22 di Wina, Austria, pada 24
Agustus 2007 menyebutkan bahwa Museum adalah lembaga yang bersifat
tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan
perkembangannya, terbuka untuk umum, yang mengumpulkan, merawat,
meneliti, mengomunikasikan, dan memamerkan warisan budaya dan
lingkungannya yang bersifat kebendaan dan takbenda untuk tujuan
pengkajian, pendidikan, dan kesenangan.
Secara etimologis kata museum berasal dari bahasa latin yaitu
"museum" ("musea"). Aslinya dari bahasa Yunani “mouseion” yang merupakan
kuil yang dipersembahkan untuk Muses (9 dewi seni dalam mitologi Yunani),
dan merupakan bangunan tempat pendidikan dan kesenian, khususnya institut
untuk filosofi dan penelitian pada perpustakaan di Alexandria yang didirikan
oleh Ptolomy I Soter 280 SM.
Museum mengelola bukti material hasil budaya dan/atau material alam
dan lingkungannya yang mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, kebudayaan, teknologi, dan/atau pariwisata
untuk dikomunikasikan dan dipamerkan kepada masyarakat umum melalui
pameran permanen, temporer, dan keliling. Kebanyakan museum
menawarkan program dan kegiatan yang menjangkau seluruh pengunjung,
termasuk orang dewasa, anak-anak, seluruh keluarga, dan tingkat profesi
lainnya. Program untuk umum terdiri dari perkuliahan atau pelatihan dengan
staf pengajar, orang-orang yang ahli, dengan film, musik atau pertunjukkan
tarian, dan demonstrasi.
2.5 Museum Kambang Putih
Museum Kambang Putih merupakan  satu-satunya tempat wisata
Tuban berupa museum. Museum Kambang Putih hanya memiliki 1 lantai
dengan luas sekitar 150 m2. Memiliki koleksi mencapai 5.774 buah. Koleksi
yang ada di museum kambang putih sebagian besar berasal dari peralatan

5
laut terutama Pantai Boom, karena pantai tersebut pernah menjadi
pelabuhan terbesar bersekala internasional. Di dalam museum juga terdapat
fosil badak purba berumur lebih dari 300.000 tahun, artefak lengga dan yoni
arca kuno, mata uang kuno dan ongkek yang merupakan bagian dari
kebudayaan masyarakat tuban.
2.6 Kualitas Pelayanan

Kualitas merupakan hal penting dalam kegiatan pariwisata sebagai alat untuk
mengahadapi masa depan (Kandampully dalam Kvist dan Klefsjo, 2006). Tjiptono

(2006), mengemukakan sepuluh dimensi kualitas pelayanan yang tepat


digunakan untuk bisnis atau pelayanan jasa. Dimensi tersebut dikenal dengan
istilah service quality yang terdiri dari :
1. Rehability, mencakup konsistensi kerja berarti perusahan memberikan
pelayanan dengan tepat mulai dari awal sampai akhir. Kemampuan dapat
dipercaya salah satunya adalah pemenuhan janji.
2. Resposiveness, berarti kesediaan atau kesiapan penyedia layanan untuk
memberikan pelayanan yang dibutuhkan pelanggan..
3. Competence, artinya setiap orang dalam perusahaan jasa memmiliki
keterampilan dan pengetahuan agar dapat memberikan pelayanan
kepada pelanggan.
4. Acces, meliputi kemudahan untuk dihubungi atau di temui.
5. Courtesy, sikap sopan santun yang dimiliki penyedia layanan.
6. Communication, memberi informasi kepada pelanggan demgan Bahasa.
komunikatif dan mendengarkan saran pelanggan.
7. Credibility, yaitu sifat jujur dan dapat di percaya.
8. Security, yaitu aman dari resiko dan bahaya.
9. Understanding/ knowing the customer, usaha dalam memahami
kebutuhan pelanggan.

6
10. Tangibles, yaiutu bukti fisik dari jasa berupa fasilitas fisik dan peralatan
yang digunakan.

2.7 Hadist Al Qur’an


ْ َ‫َو َك ْم َأ ْهلَ ْكنَا قَ ْبلَهُ ْم ِم ْن قَرْ ٍن هُ ْم َأ َش ُّد ِم ْنهُ ْم ب‬
ٍ ‫ط ًشا فَنَقَّبُوا فِي ْالبِاَل ِد هَلْ ِم ْن َم ِح‬
‫يص‬
Dan berapa banyaknya umat-umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka
yang mereka itu lebih besar kekuatannya daripada mereka ini, maka mereka (yang
telah dibinasakan itu) telah pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah (mereka)
mendapat tempat lari (dari kebinasaan)? [Qaaf/50: 36].

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan sebuah metode pengamatan yang sifat nya deskriptif,
menggunakan analisis, mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan pendukung serta menghasilkan suatu teori.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Museum Kambang putih Tuban pada tanggal 2
April 2022 dan di ………………………………………….
3.3 Rancangan Penelitian

Gambar 3.1 Bagan rancangan penelitian


3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah pengunjung
museum kambang putih.

8
3.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pengunjung dari Museum
Kambang Putih jumlahnya 15 orang.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah berupa angket. Berikut adalah
angket yang akan kami ajukan dalam penelitian ini.
Tabel 3.1 Angket Penilitian
Persepsi

No Aspek
Bai
Sangat Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
k

1 Pelayanan di museum

2 Kebersihan museum

3 Keamanan benda museum

4 Keamanan pengunjung

5 Keamanan prokes Covid 19

6 Keramahan petugas

7 Pusat informasi

8 Pemandu

9 Pencahayaan

10 Lahan parkir

11 Perawatan

12 Sirkulasi udara

13 Perawatan benda museum

9
14 Toilet

10
3.6 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data yang didapatkan digunakan skala dengan
interval seperti pada table 3.1 dan menggunakan persamaan berikut.
skor yang diperoleh
p= x 100 %
skor maksimal
Keterangan :
p = presentase
Tabel 3.2 Skala interval
No. Skala interval Keterangan

1 76% - 100% Sangat baik

2 51% - 75% Baik

3 26 – 50% Tidak baik

4 0% - 25% Sangat tidak baik

11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data
Tabel 4.1 Hasil pengisian angket
No Nama Daftar Penilaian ngket
. Pengunjung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Azahra 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
2 Tita 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
3 Eka 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
4 Auric 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3
5 Haikal 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 Widiana 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
7 Budi 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 Rugayah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 Risma 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 Sherly 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3
11 Tiara 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3
12 Salsa 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3
13 Karisa 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2
14 Astitin 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
15 Gery 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Skor perolehan 54 54 56 54 54 56 55 55 50 50 51 49 53 48
Skor maksimal 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

Keterangan :
1. Pelayan museum SB : sangat baik (skor 4)
2. Kebersihan museum B : baik (skor 3)
3. Keamanan benda museum TB : tidak baik (skor 2)
4. Keamanan pengunjung STB : sangat tidak baik (skor 1)
5. Keamanan prokes
6. Keramahan petugas

12
7. Pusat informasi
8. Pemandu
9. Pencahayaan
10. Lahan parkir
11. Perawatan
12. Sirkulasi udara
13. Perawatan benda museum
14. Kebersihan toilet
4.2 Analisis Data
1. Pelayanan Museum
skor yang diperoleh 52
p= x 100 %= =86,7 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
2. Kebersihan Museum
skor yang diperoleh 54
p= x 100 %= =90,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
3. Keamanan benda museum
skor yang diperoleh 56
p= x 100 %= =93,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
4. Keamanan pengunjung
skor yang diperoleh 54
p= x 100 %= =90,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
5. Keamanan prokes
skor yang diperoleh 54
p= x 100 %= =90,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
6. Keramahan petugas
skor yang diperoleh 56
p= x 100 %= =93,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
7. Pusat informasi
skor yang diperoleh 55
p= x 100 %= =91,7 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
8. Pemandu

13
skor yang diperoleh 55
p= x 100 %= =91,7 % ( sangat baik )
skor maksimum 60

14
9. Pencahayaan
skor yang diperoleh 50
p= x 100 %= =83,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
10. Lahan parkir
skor yang diperoleh 50
p= x 100 %= =83,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
11. Perawatan
skor yang diperoleh 51
p= x 100 %= =85,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
12. Sirkulasi udara
skor yang diperoleh 49
p= x 100 %= =81,7 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
13. Perawatan benda museum
skor yang diperoleh 53
p= x 100 %= =88,3 % ( sangat baik )
skor maksimum 60
14. Kebersihan toilet
skor yang diperoleh 48
p= x 100 %= =80,0 % ( sangat baik )
skor maksimum 60

4.3 Pembahasan
4.3.1 Presespsi Pengunjung terhadap Kondisi Fisik Museum Kambang Putih
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kondisi fisik
kebersihan toilet mendapatkan presentase skor 80,0% hal ini
menunjukaan bahwa kondisi fisik toilet di museum kambang putih
sangat baik. Kondisi fisik perawatan benda museum mendapatkan
presentase skor 88,3% menunjukkan bahwa kondisi fisik perawatan di
museum kambang putih sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kondisi fisik
sirkulasi udara mendapatkan presentase skor 81,7% menunjukkan
bahwa kondisi fisik sirkulasi udara di museum kambang putih sangat

15
baik. Kondisi fisik lahan parkir mendapatkan presentase skor 83,0%
menunjukkan bahwa kondisi fisik lahan parkir di museum kambang
putih sangat baik.
Selain itu, hasil analisis data juga menunjukkan bahwa kondisi
fisik pencahayaan mendapatkan presentase skor 83,0% menunjukkan
bahwa kondisi fisik pencahayaan di museum kambang putih sangat
baik. Kondisi fisik kebersihan museum mendapatkan presentase skor
90,0% menunjukkan bahwa kondisi fisik kebersihan di museum
kambang putih sangat baik.
4.2.1 Presespsi Pengunjung terhadap Pelayanan Museum Kambang Putih
Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa kondisi
pelayanan yang dilakukan staff kepada para pengunjung di museum
mendapatkan presentase skor 86,7% menunjukkan bahwa kondisi
pelayanan museum di museum kambang putih sangat baik. Kondisi
pelayanan keamanan benda museum mendapatkan presentase skor
93,0% menunjukkan bahwa kondisi pelayanan keamanan benda
museum di museum kambang putih sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kondisi
pelayanan keamanan pengunjung museum mendapatkan presentase
90,0% menunjukkan bahwa kondisi pelayanan keamanan pengunjung
di museum kambang putih sangat baik. Kondisi pelayanan keamanan
prokes museum mendapatkan presentase 90,0% menunjukkan bahwa
kondisi pelayanan keamanan prokes di museum kambang putih
sangat baik.
Selain itu, analisis data juga menunjukkan bahwa kondisi
pelayanan pusat informasi museum mendapatkan presentase 91,7%
menunjukkan bahwa kondisi pelayanan pusat informasi di museum
kambang putih sangat baik. Kondisi pelayanan pemandu museum

16
mendapatkan presentase 91,7% menunjukkan bahwa kondisi
pelayanan pemandu di museum kambang putih sangat baik.

17
Di sisi lain, kondisi pelayanan perawatan museum mendapatkan
presentase 85,0% menunjukkan bahwa kondisi pelayanan perawatan
museum di museum kambang putih sangat baik. Kondisi pelayanan
keramahan petugas di museum mendapatkan presentase skor 93,0%
menunjukkan bahwa kondisi pelayanan keramahan petugas di
museum kambang putih sangat baik.

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Adapun simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian kami adalah
sebagai berikut.
1. Berdasarkan persepsi pengunjung, museum kambang putih memiliki
kondisi fisik yang sangat baik, hail ini ditunjukkan dengan presentase rata-
rata sebesar 84,3%
2. Berdasarkan persepsi pengunjung, museum kambang putih memiliki
pelayanan yang sangat baik, hail ini ditunjukkan dengan presentase rata-
rata sebesar 90,1%
5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti berikan terhadap pembaca apabila ingin
melakukan penelitian yang serupa sebelumnya dapat melakukan observasi
yang lebih detail. Selain itu, pertanyaan yang tercantum pada angket juga lebih
di perbanyak sehingga didapatkan hasil yang maksimal dan ditambahkan
kolom saran untuk perbaikan objek yang diteliti.

19
LAMPIRAN

20
DAFTAR PUSTAKA

Administrator. 2019. “Pengertian Museum”.


https://museum.kemdikbud.go.id/artikel/museum, diakses pada tanggal 31
Januari 2022.
A Oka Yoeti. 2007. Perencanaan Dan Pengembangan Pariwisata Jakarta : PT. Pradnya
Paramita
Amalia, Kiki. 2021. “Museum Kambang Putih”.
https://tubankab.go.id/entry/museum-kambang-putih, diakses pada tanggal
31 januari 2022
Anonim. 2021. “Asyik dan Praktisnya Tur Museum”.
https://epaper.mediaindonesia.com/detail/asyik-dan-praktisnya-tur-virtual-
museum, diakses pada tanggal 4 Februari 2022
Bimo, Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V Andi
Fentri, D. M. 2007. Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Taman Wisata Alam
Hutan Rimbo Tujuh Danau di Desa Wisata Huluh Cina Kecamatan Siak Hulu
Kabupaten Kamper Riau. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Universitas Riau, 4
(2), 1 – 11. Diakes pada tanggal 10 Februari 2022
Hooper, G.E. 1994. The educational role of the museum, 2nd edition, London,
Routledge.
Kvist, AJ dan klefsjo, B (2006), Which service quality dimensions are important in
inbound tourism? A case study in a peripheral location, Managing Service
Quality Journal, Vol 16, No. 5, 2006 Diakses pada tanggal 10 Februari 2022
Spillane, James J. (2003). Pariwisata dan Wisata Budaya, CV. Rajawali.
Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu Media.
Zamroni. 2013. Pendidikan Demokrasi. Yogyakarta: Ombak.

21

Anda mungkin juga menyukai