Anda di halaman 1dari 41

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7 (Kotak Pos 46) Jakarta Selatan 12940
Telepon: (021) 5253004 (8 saluran) Faksimili: (021) 5253165
Laman: www.kemenkumham.go.id, Surel: perencanaan.bmn@kemenkumham.go.id

Nomor : SEK.4-PB.04.04-1839 07 September 2021


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Pemberitahuan Pedoman Penyediaan Rumah Susun
dan/atau Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-
02.PB.04.04 Tahun 2021

Yth. 1. Kepala Biro Umum Sekretariat Jenderal


2. Para Sekretaris Unit Utama
3. Para Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM RI
di tempat

Merujuk diterbitkannya Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah


Khusus di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.HH-
02.PB.04.04 Tahun 2021 tanggal 4 Mei 2021 (terlampir), dengan hormat disampaikan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Pedoman tersebut digunakan sebagai panduan bagi Satuan Kerja Unit Utama,
Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis di Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam melakukan penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus;
2. Dengan ditetapkannya Pedoman tersebut, penyediaan Rumah Susun dan/atau
Rumah Khusus di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dilaksanakan secara berjenjang guna mewujudkan tata kelola administrasi
pemerintahan yang prosedural, sistematis, efektif, dan efisien, sehingga
tercapainya tertib administrasi dan fisik dalam Pengelolaan Barang Milik Negara.
Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapkan
terima kasih.

Kepala Biro Pengelolaan BMN,

Iwan Santoso
NIP. 19700430 199103 1 001

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.
MENTER! HU KUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN

PENYEDIAAN RUMAH SUSUN DAN/ATAU RUMAH KHUSUS


DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

NOMOR M.HH-02.PB.04.04 TAHUN 2021

BABI
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kebutuhan rumah bagi pegawai yang semakin meningkat, di sisi lain terjadi keterbatasan
anggaran untuk melakukan pengadaan rumah bagi pegawai, khususnya di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM. Hal tersebut dapat dilihat bahwa hingga saat ini masih terdapat
pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang belum memiliki tempat tinggal yariq
layak.
Dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut, Pemerintah melalui
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mempunyai peran yang sangat strategis
dalam rangka pemenuhan kebutuhan tempat tinggal yang layak, aman, harmonis, terjangkau, dan
berkelanjutan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 20/PRT/M/2017 tentang Penyediaan Rumah Khusus (Serita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1557) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan
Rumah Susun (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 22), menyatakan bahwa
Kementerian merupakan salah satu penerima bantuan penyediaan Rumah Khusus dan Rumah
Susun.
Kementerian Hukum dan HAM RI telah menggunakan fasilitas pembangunan Rumah
Susun dan/atau Rumah Khusus yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sejak tahun 2017. Namun saat pelaksanaan serah terima dari Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
kerap menemui kendala, dikarenakan Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, selaku pelaksana fungsional Pengguna Barang atas nama Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia, yang bertanggung jawab saat proses serah terima Rumah Susun dan/atau Rumah
Khusus tidak mendapatkan informasi adanya usulan tersebut sejak awal. Hal tersebut karena
Satuan Kerja mengusulkan permohonan pembangunan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus
ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara langsung tanpa melalui
Sekretaris Jenderal.
-2-

Dalam Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di lingkungan Kementerian


Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu disusun Pedoman sebagai panduan dalam penyediaan
Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asc:::.,i
Manusia yang digunakan sebagai panduan bagi satuan kerja unit utama, kantor wilayah dan unit
pelaksana teknis di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melakukan penyediaan
rumah susun dan/atau rumah khusus, untuk mewujudkan tata kelola administrasi pemerintahan
yang prosedural, sistematis, efektif, dan efisien, sehingga tercapainya tertib administrasi dan fisik
pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dimaksudkan sebagai upaya penataan administrasi dalam
penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
b. Tujuan
Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tujuan untuk penyeragaman mekanisme
penyediaan rumah susun dan/atau rumah khusus di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia.

3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengaturan Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia meliputi:
1. Pedoman Penyediaan Rumah Susun di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia; dan
2. Pedoman Penyediaan Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.

4. Pengertian
a. Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dimiliki negara dan berfungsi
sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga , serta penunjang
pelaksanaan tugas Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia , dibangun dalam
suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional ,
baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-
masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah , terutama untuk tempat hunian yang
dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama.
b. Rumah Khusus adalah rumah yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus
bagi Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang berbentuk rumah tunggal
-3 -

dan rumah deret dengan tipologi berupa rumah tapak atau rumah panggung serta prasarana,
sarana, dan utilitas umum.
c. Satuan kerja adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang yang merupakan
bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian Negara/Lembaga yang melaksanakan
satu atau beberapa kegiatan dari suatu program .
d. Unit Kerja Pengelola Rumah Susun adalah Unit Kerja yang dibentuk berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Satuan Kerja pemohon Rumah Susun, yang bertugas untuk mengelola
rumah susun, berupa rumah susun beserta prasarana, sarana, dan utilitas umum untuk
mempertahankan kelaikan rumah susun yang meliputi kegiatan operasional, pemeliharaan
dan perawatan.
-4-

BAB II
PEDOMAN PENYEDIAAN RUMAH SUSUN
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun
(Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 22), Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia memiliki kesempatan untuk dapat mengajukan pembangunan Rumah Susun ke Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Penyediaan Rumah Susun tersebut
memiliki mekanisme yang harus dipenuhi, dimana untuk Satuan Kerja di lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam penyediaan Rumah Susun tersebut harus dilaksanakan secara
berjenjang.

1. Pedoman Penyediaan Rumah Susun di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
a. Satuan Kerja pemohon Rumah Susun menyusun proposal dan disampaikan secara
berjenjang ke Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Satuan Kerja pemohon Rumah Susun bertanggungjawab atas kebenaran dan kelengkapan
data dukung dalam proses penyediaan Rumah Susun.
c. Proposal yang diajukan oleh Satuan Kerja pemohon akan dilakukan verifikasi secara
berjenjang terhadap kelengkapan data dukung penyediaan Rumah Susun.
d. Sekretaris Jenderal c.q . Kepala Biro Pengelolaan BMN akan menyusun surat permohonan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia ditujukan kepada Menteri PUPR.
e. Sekretaris Jenderal c.q Kepala Biro Pengelolaan BMN melaksanakan tugas serah terima
Barang Milik Negara Rumah Susun dari Kementerian PUPR kepada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
f. Satuan Kerja pemohon Rumah Susun wajib berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
provinsi atau kabupaten/kota dalam rangka penyiapan data dukung penyediaan Rumah
Susun.
g. Dalam proses penyediaan Rumah Susun sampai dengan proses serah terima Barang Milik
Negara, Satuan Kerja pemohon Rumah Susun wajib untuk memberikan penjelasan,
klarifikasi, dan/atau keterangan lain yang diperlukan terkait penyediaan Rumah Susun.
h. Terhadap permasalahan yang timbul dalam proses penyediaan Rumah Susun sampai
dengan proses Serah Terima , unit kerja di atas Satuan Kerja pemohon dapat melakukan
monitoring dan evaluasi.
i. Pedoman Penyediaan Rumah Susun di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia tercantum dalam Lampiran Bab II.
-5-

2. Pembangunan Rumah Susun dan Penerima Manfaat


a. Pembangunan Rumah Susun terdiri atas bangunan rumah susun beserta prasarana, sarana,
utilitas umum, dan mebel.
b. Pembangunan Rumah Susun dapat dilengkapi dengan mebel, meliputi lemari, tempat tidur,
meja dan kursi.
c. Penerima manfaat pembangunan Rumah Susun ditujukan kepada Pegawai Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
d. Persyaratan penyediaan permohonan Rumah Susun meliputi:
1) Proposal; dan
2) Teknis.

3. Persyaratan Proposal Rumah Susun


Persyaratan Proposal, terdiri dari:
a. Surat permohonan bantuan pembangunan rumah susun ditujukan kepada Menteri PUPR
yang ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Surat Permohonan disusun
oleh Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Pengelolaan BMN ;
b. Gambaran umum tentang kebutuhan perumahan di wilayah Satuan Kerja pemohon;
c. Surat pernyataan dukungan dari pemerintah daerah kabupaten/kota, yang meliputi:
1) proses perizinan dan penerbitan izin mendirikan bangunan;
2) dukungan pengelolaan sampah;
3) penerbitan sertipikat laik fungsi; dan
4) fasilitasi penghunian.
d. Salinan sertipikat tanah atau surat bukti penguasaan tanah;
e. Surat pernyataan kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang wilayah daerah
kabupaten/kota. Apabila daerah kabupaten/kota belum memiliki rencana tata ruang wilayah ,
maka dilengkapi dengan surat keterangan kesesuaian peruntukan dari bupati/wali kota.
f. Surat pernyataan tanggung jawab Satuan Kerja pemohon Rumah Susun, yang meliputi:
1) menyerahkan tanah dalam kondisi siap bangun dan tan pa sengketa;
2) tidak merubah lokasi dari yang diusulkan ;
3) mengurus dan menyelesaikan izin mendirikan bangunan;
4) menjamin ketersediaan jaringan listrik dan ketersediaan daya dari Perusahaan Listrik
Negara (PLN);
5) menjamin ketersediaan jaringan air minum dari perusahaan daerah air minum atau
sumber air minum yang layak;
6) melakukan pendataan dan pendaftaran calon penghuni 3 (tiga) bulan sebelum
bangunan rumah susun selesai;
7) memelihara, merawat, dan mengelola bangunan rumah susun, serta memfasilitasi
proses penghunian;
8) memanfaatkan rumah susun sesuai dengan fungsinya ; dan
9) kesediaan menerima barang milik negara berupa bangunan rumah susun.
-6-

g. Format persyaratan proposal tercantum dalam lampiran Bab 11.

4. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis pembangunan Rumah Susun meliputi:
a. Lokasi
Lokasi pembangunan Rumah Susun harus memenuhi persyaratan:
1) sesuai dengan rencana tata ruang wilayah ;
2) tersedia jalan akses ke lokasi untuk kepentingan kelancaran pembangunan dan
pemanfaatan rumah susun;
3) bebas dari bencana banjir dan longsor;
4) tidak melanggar garis sempadan bangunan, sungai dan pantai;
5) tersedia pasokan daya listrik sesuai kebutuhan; dan
6) tersedia pasokan air minum atau sumber air bersih lainnya sesuai dengan kebutuhan.
b. Tanah
Tanah pembangunan Rumah Susun harus memenuhi persyaratan:
a. luas tanah dapat menampung pembangunan rumah susun sesuai dengan keterangan
rencana kota ;
b. tanah tidak dalam sengketa;
c. kondisi tanah siap bangun sehingga tidak memerlukan proses pematangan lahan; dan
d. ketinggian muka tanah secara hidrologi paling aman dari resiko banjir (peil banjir).

5. Tahapan Penyediaan Rumah Susun


Penyediaan Rumah Susun di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang
dilaksanakan oleh Satuan Kerja, dilakukan melalui beberapa tahapan , meliputi:
a. Pengajuan proposal
1) Proposal disusun oleh Satuan Kerja yang diajukan secara berjenjang ke Sekretaris
Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Proposal dilengkapi dengan surat permohonan yang ditandatangani oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia ditujukan kepada Menteri PUPR.
3) Surat Permohonan disusun oleh Sekretaris Jenderal c.q . Kepala Biro Pengelolaan BM~•·.
4) Proposal memiliki masa berlaku paling lama 2 (dua) tahun sejak diterimanya proposal
oleh Kementerian PUPR.
b. Konsultasi regional
Konsultasi regional dilakukan oleh Kementerian PUPR dalam rangka penyusunan daftar
lokasi pembangunan rumah susun oleh Kementerian PUPR.
c. Verifikasi
Verifikasi dilakukan oleh Kementerian PUPR terhadap syarat proposal dan syarat teknis yang
diajukan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
d. Penetapan penerima pembangunan Rumah Susun
- 7-

Penetapan penerima pembangunan Rumah Susun dilakukan oleh Kementerian PUPR


dengan ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri PUPR.
e. Pelaksanaan pembangunan
Pelaksanaan pembangunan Rumah Susun dilakukan oleh Kementerian PUPR sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Serah terima Barang Milik Negara
1) Rumah Susun yang telah selesai dibangun diserahterimakan oleh Menteri PUPR kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Persiapan serah terima dilakukan sejak serah terima pertama pekerjaan konstruksi
sampai dengan serah terima akhir pekerjaan konstruksi. Dimana pada serah terima akhir
dilengkapi dengan sertipikat laik fungsi.
3) Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia c.q. Kepala Biro
Pengelolaan BMN menyiapkan kelengkapan data dukung serah terima Barang Milik
Negara Rumah Susun, meliputi:
a) Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Barang Milik Negara yang ditandatangani
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b) Surat Keterangan Kebenaran Dokumen Sertipikat dan 1MB yang ditandatangani
Kepala Biro Pengelolaan BMN.
c) Surat Pernyataan Bertanggungjawab yang ditandatangani Kepala Biro Pengelolaan
BMN.
4) Selama proses serah terima Barang Milik Negara Rumah Susun, Satuan Kerja pemohon
Rumah Susun wajib memberikan penjelasan, klarifikasi, dan/atau keterangan lain yang
diperlukan terkait penyediaan Rumah Susun.
5) Format surat dalam proses serah terima Barang Milik Negara Rumah Susun tercantum
dalam Lampiran Bab II.
6) Mekanisme serah terima dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

6. Pengelolaan Rumah Susun


a. Pengelolaan Rumah Susun dilakukan terhadap bangunan Rumah Susun yang merupakan
Barang Milik Negara dan dilaksanakan oleh Unit Kerja Pengelola Rumah Susun.
b. Unit Kerja Pengelola Rumah Susun dibentuk Kepala Satuan Kerja pemohon Rumah Susun.
c. Bangunan Rumah Susun yang dikelola terdiri atas satuan rumah susun dan prasarana,
sarana, dan utilitas umum.
d. Pengelolaan Rumah Susun meliputi kegiatan:
1) Kegiatan Operasional, yang meliputi:
a) Administrasi kepegawaian
Administrasi kepegawaian dilakukan dalam rangka perekrutan dan pembinaan
pegawai yang dilakukan oleh Unit Kerja Pengelola Rumah Susun. Perekrutan
dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan jumlah dan kualifikasi pegawai
-8-

dalam pengelolaan Rumah Susun. Pembinaan dilakukan dalam rangka


peningkatan kapasitas pegawai dalam pengelolaan Rumah Susun dan
pemberdayaan penghuni Rumah Susun.
b) Penatausahaan
Penatausahaan merupakan kegiatan tata kelola administrasi Rumah Susun, yang
meliputi:
(1) Sosialisasi mengenai penghunian Rumah Susun
Sosialisasi dilakukan kepada kelompok sasaran calon penghuni Rumah
Susun .
(2) Pendaftaran dan seleksi calon penghuni Rumah Susun
Pendaftaran dan seleksi calon penghuni Rumah Susun dilakukan oleh Unit
Kerja Pengelola Rumah Susun dengan mempertimbangkan kapasitas
tampung Rumah Susun. Pendaftaran calon penghuni Rumah Susun dilakukan
dengan tahapan:
(a) mengisi formulir pendaftaran calon penghuni Rumah Susun;
(b) mengajukan permohonan tertulis dari calon penghuni; dan
(c) melengkapi dokumen identitas calon penghuni.
Selanjutnya, seleksi akan dilakukan oleh Unit Kerja Pengelola Rumah Susun
dengan cara:
(a) verifikasi data calon penghuni;
(b) memanggil calon penghuni;
(c) mengumumkan calon penghuni yang tidak memenuhi syarat; dan
(d) menetapkan daftar tunggu calon penghuni yang memenuhi syarat.
(3) Penetapan calon penghuni Rumah Susun
Penetapan calon penghuni Rumah Susun dilakukan oleh Unit Kerja Pengelola
Rumah Susun.
(4) Perjanjian sewa Rumah Susun
Perjanjian sewa Rumah Susun dilakukan antara Unit Kerja Pengelola Rumah
Susun dengan penghuni Rumah Susun. Perjanjian paling sedikit mencakup
identitas para pihak, hak dan kewajiban penghuni, serta waktu perjanjian.
(5) Tata tertib penghunian
Tata tertib penghunian merupakan peraturan yang ditetapkan oleh Unit Kerja
Pengelola Rumah Susun dengan memuat antara lain hak, kewajiban , larangan,
dan sanksi.
2) Kegiatan pemeliharaan dan perawatan
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan dilakukan oleh Unit Kerja Pengelola Rumah
Susun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, meliputi:
1) bangunan rumah susun ;
2) prasarana, sarana , dan utilitas umum.
-9-

LAMPIRAN
BAB II

A. Prosedur Penyediaan Rumah Susun di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Pelaksana Mutu Baku


-
Satuan Kerja
--
No Kegiatan pemohon Kantor Sel<retaris Kementerian Keterangan
Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Rumah Wilayah Jenderal PUPR
Susun
1. Surat pernyataan
dukungan dari 1. Satuan Kerja wajib
pemerintah daerah berkoordinasi dengan
kabupaten/kota ; Pemerintah Daerah

Menyusun proposal (
,_ Tidak
2. Salinan sertipikat
tanah atau surat
1. Proposal
2. Surat
dalam rangka
penyiapan data
J
1 permohonan Rumah bukti penguasaan dukung.
Pengantar
Susun tanah; 2. Satuan Kerja Kanwil
Kepala
3. Surat pernyataan dan Eselon I sebagai
Satuan Kerja
kesesuaian lokasi Pemohon, proposal
dengan RTRW ; diajukan lang sung ke
4. Surat pernyataan Sekretaris Jenderal.
tanggung jawab;

Verifikasi dilakukan untuk


Pengecekan
1. Proposal mengecek kelengkapan
Proposal dan data
2 2. Surat data dukung di proposal.
dukung Rumah . Tidak
Pengantar
Susun
Yv~
Q CJ
- 10 -

Pelaksana Mutu Baku


Satuan Kerja
No Kegiatan pemohon Kantor Sekretaris Kementerian Keterangan
Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Rumah Wilayah Jenderal PUPR
Susun

Pengecekan 1. Proposal Verifikasi dlakukan untuk


Ya Tidak
Proposal dan data 2. Surat mengecek kelengkapan
2 Tidak
dukung Rumah I- . Pengantar data dukung di proposal.
Susun

Pengecekan Verifikasi dilakukan untuk


Ya
Proposal dan data mengecek kelengkapan
3
dukung Rumah - data dukung di proposal.
Susun

1. Surat Surat permohonan


Penyampaian permohonan disusun oleh Sekretaris
proposal dan surat 2. Proposal Jenderal dan
4
permohonan ke
Kementerian PUPR r'' I ditandatangani oleh
Menteri Hukum dan HAM

1. Surat Tahapan proses:


permohonan 1. Konsultasi regional
2. Proposal 2. Verifikasi
Proses di
5
Kementerian PUPR • 3. Penetapan penerima
Rumah Susun
I I 4. Pelaksanaan
pembangunan

Q
- 11 -

Pelaksana Mutu Baku


Satuan Kerja
No Kegiatan pemohon Kantor Sekretaris Kementerian Keterangan
Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Rumah Wilayah Jenderal PUPR
Susun -

V 1. Surat Pernyataan Proses serah terima BMN


i Kesediaan dilakukan oleh Sekretaris

6
Proses serah terima
Rumah Susun ke I I Menerima Barang
Milik Negara
2. Surat Keterangan
Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM.
Kementerian Hukum
Kebenaran
dan HAM Dokumen
3. Surat Pernyataan
Bertanggungjawab

Sekretaris Jenderal
menyerahkan Rumah
"
7
Pengelolaan Rumah
Susun
c ) Susun kepada Satuan
Kerja pemohon dan
meminta untuk dilakukan
pengelolaan Rumah
Susun
- 12 -

B. Format Persyaratan Proposal


1. Surat Permohonan yang disusun oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBUK INDONESIA

Nomor Tanggal, bulan. tahun


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Pembangunan Rumah Susun

Yth. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


JI. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,

Dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak huni dan terjangkau, Pemerintah
melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan program
pembangunan rumah susun. Sehubungan dengan hat tersebut, bersama ini kami mengajukan
usulan permohonan pembangunan rumah susun bagi pegawai pada .... .... .. ... .... ....... .

Sebagai bahan pertimbangan Saudara, berikut disampaikan berkas proposal beserta


kelengkapannya .

Demikian surat permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan pertimbangan Bapak
kami ucapkan terima kasih.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,

(Ttd dan cap)

Yasonna H. Laoly

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM ;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ;
3. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
4. lnspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM.

Jalan H.R.Rasuna Said Kav.X-6 No 8,


Telepon/Faksimili : 021 -5213560 Jakarta Selatan
- 13-

2. Sistematika Proposal Rumah Susun

BABI PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Sasaran
BAB II DATA UMUM PENERIMA BANTUAN DAN PENERIMA MANFMT
2.1 . Data Umum Penerima Pembangunan (Kementerian/Lembaga atau
Pemerintah Daerah)
a) Gambaran umum calon penerima pembangunan
(administrasi wilayah, sosial, dan ekonomi)
b) Akte pendirian dan strukturorganisasi
c) Jumlah ASN
d) Luas cakupan wilayah pelayanan
e) Rencana kebutuhan hunian dan pengembangan
2.2. Data Umum Penerima Manfaat (kelompok sasaran)
a) Jumlah kebutuhan rumah sesuai kelompok sasaran
b) ldentitas ca Ion penghuni
c) Penghasilan rata-rata calon penerima manfaat
BAB Ill GAMBARAN LOKASI DAN BANGUNAN
3.1. Alokasi luas tanah calon lokasi pembangunan rumah susun
3.2. Kebutuhan bangunan rumah susun
BAB IV GAMBARAN KONDISI EXISTING
4.1 . Gambaran kondisi lingkungan kawasan
4.2. Aksesibilitas lokasi untuk bangunan rumah susun
4.3. Fasilitas umum dan sosial di sekitar lokasi bangunan rumah susun
4.4. Kondisi infrastruktur di sekitar lokasi bangunan rumah susun Garingan
listrik, jaringan air bersih, dll)
BAB V GAMBARAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYMN
BANGUNANRUMAHSUSUN
5.1. Rencana induk pengembangan
- 14 -

3. Surat pernyataan dukungan dari pemerintah daerah kabupaten/kota

KOP SURAT KABUPATEN/KOTA

SURAT PERNYATMN KESESUAIAN LOKASI DENGAN /RTRW


Nomor:.......................... ..

Kepada Yth .
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
JI. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten/ Kota .......
Alamat
Telepon
Fax
Dengan ini menyatakan bahwa lokasi pembangunan rumah susun yang berada di ...... (Jalan ,
kelurahan, kecamatan , kabupaten/kota) yang diusulkan oleh Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia telah sesuai dengan master plan/RTRW sesuai dengan peruntukan
perumahan. Terlampir disampaikan dokumen pendukung kesesuaian lokasi dengan master
p/an/RTRW.

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk
memenuhi persyaratan usulan pembangunan rumah susun .

Nama Kota, Tanggal, Bulan,


Tahun

(Ttd, cap Materai)

(Pejabat yang Berwenang)

Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Sekretarls Jenderal Kementerlan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerlan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
- 15 -

4. Surat pernyataan kesesuaian lokasi dengan RT/RW

KOP SURAT KABUPATEN/KOTA

SURAT PERNYATAAN KESESUAIAN LOKASI DENGAN /RTRW


Nomor:... .... .. ..... .... .... .... ..

Kepada Yth .
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
JI. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten/ Kota .......
Alamat
Telepon
Fax
Dengan ini menyatakan bahwa lokasi pembangunan rumah susun yang berada di ...... (Jalan ,
kelurahan , kecamatan , kabupaten/kota) yang diusulkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia telah sesuai dengan master p/an/RTRW sesuai dengan perntukan perumahan .
Terlampir disampaikan dokumen pendukung kesesuaian lokasi dengan master p/an/RTRW.

Demikian surat pemyataan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk memenuhi
persyaratan usulan pembangunan rumah susun.

Nama Kota , Tanggal , Bulan,


Tahun

(Ttd, cap Materai)

(Pejabat yang Berwenang)

Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
-16-

5. Surat pernyataan tanggung jawab Satuan Kerja pemohon Rumah Susun

KOP SURAT SATUAN KERJA PEMOHON RUMAH SUSUN

SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN PENERIMA PEMBANGUNAN


Nomor:...................... .... ..

Kepada Yth .
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
JI. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
Jabatan
Bertindak atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Alamat
Telepon
Fax
Dengan ini menyanggupi untuk:
a) menyerahkan tanah dalam kondisi siap bangun dan tanpa sengketa ;
b) tidak merubah lokasi dari yang diusulkan ;
c) mengurus dan menyelesaikan 1MB;
d) ketersediaan jaringan listrik dan ketersediaan daya dari PLN;
e) ketersediaan jaringan air minum dari PDAM atau sumber air minum yang layak;
f) melakukan pendataan dan pendaftaran calon penghuni 3 (tiga) bulan sebelum bangunan
rumah susun selesa i
g) menandatangani pernyataan kesediaan menerima Barang Milik Negara oleh pejabat yang
berwenang; dan
h) memanfaatkan dan mengelola rumah susun sesuai dengan fungsinya .

Demikian Surat Pernyataan Kesanggupan ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk
dipergunakan sebaik-baiknya.

Nama kota, tanggal, bu/an, tahun

(Ttd dan cap)

(Kepala Satuan Kerja pemohon)


Tembusan :
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
- 17 -

C. Format surat proses serah terima BMN


1. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima BMN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

II
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7 , Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile (021) 5253165
Laman : www.kemenkumham.go.id

SURATPERNYATAAN KESEDIAAN MENERIMA


BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA
RUMAH SUSUN DAN MEBEULAIR*
Nomor:

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ............ (Sekretaris JenderaQ


Jabatan Sekretaris Jenderal dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tentang
Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan Dalam Jabatan Pimpinan
Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Nomor

Alamat JI. H.R. Rasuna Said Kav 6-7 Kuningan , Jakarta Selatan, DKI Jakarta,
Indonesia

Menyatakan bersedia menerima Alih Status Barang Milik Negara (BMN) berupa
Rumah Susun dan Mebeulair dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang didirikan di atas tanah milik ......... dan dibangun sesuai dengan Rencana Tata Ruang
V\lilayah setempat yang dimanfaatkan sebagai Rumah Negara dengan penjelasan sebagai
berikut:

a. Rumah Susun
1. Dibangun oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan
2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. No dan Tanggal DIPA
4. Jumlah/Tipe
5. Jumlah Lantai
6. 1MB
7. Lokasi Tahan/Lahan
8. Pemilik Lahan
9. SertipikaVAlas Hak
10. TanggalPenerbttan
11 . Kantor Pertanahan

• Bila dilengkapi dengan Mebeulair.


- 18 -

b . Meubelair.....

1. Diadakan oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan


2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. No dan Tanggal DIPA
4. Jumlah/Tipe Kursi Tamu ......... unit
Meja Tamu ......... unit
Meja Makan ....... .. unit
Bangku Meja Makan .... ..... unit
Tempat Tidur King Size ......... unit
Tempat Tidur Tingkat ..... ... . unit
Lemari Pakaian ......... unit

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dalam rangka proses Alih Status BMN berupa
Rumah Susun berikut lampiran dokumen pendukung yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat pernyataan ini.

Jakarta, tanggal, bu/an, tahun


Sekretaris Jenderal,

Nama
11110

(Ttd, Cap, Materaij

-Bila ada
- 19 -

2. Surat Keterangan Kebenaran Dokumen Sertipikat Rumah Susun


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H.R. Rasuna Said Kav . 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile : (021) 5253165
Laman : www.kernenkumhamgo.id

SURAT KETERANGAN
KEBENARAN FOTOKOPI
SURAT SERTIPIKAT TANAH
Nomor : . ,. ., . z-1111. 1111 ·,, • ., •• 11 ., ,, ..... , .. ,,, 11.,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama ........... .
NIP . .. .. ...... .
Jabatan : Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini menerangkan bahwa fotokopi Surat Sertipikat Tanah Rumah Susun dengan
perincian data:

No. Surat
Jenis dan
Luas Tanah Pemegang Ukur/
No Nomor Lokasi
(mz) Hak Gambar
Sertipikat
Situasi
1. Sertipikat rn2 .. ../Tahun Jalan .... ,
Hak.. ... ..... Kelurahan .... .. ,
Nornor .. .. Kecamatan ... .,
Kabupaten/Kota ... ,
Provinsi ....

adalah benar sesuai dengan asllnya.

Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka


permohonan Penentapan Status Penggunaan dan Alih Status Barang Milik Negara.

Jakarta , tanggal, bu/an, tahun


Kepala Biro Pengelolaan BMN ,

(Ttd, Cap, MateraQ

Nama
NIP.
- 20 -

3. Surat Keterangan Kebenaran Dokumen lzin Mendirikan Bangunan (1MB) Rumah Susun

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile (021) 5253165
Laman : www.kemenkumham.go.id

SURAT KETERANGAN
KEBENARAN DOKUMEN
IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (1MB)
Nomor

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama
NIP
Jabatan : Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini menerangkan bahwa fotokopi lzin Mendirikan Bangunan 0MB) berikut:

No Nama Dokumen Keterangan


1. ......... ..... ....

2. ········· .... ... ..


adalah benar sesual dengan aslinya.

Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenarnya dalam rangka permohonan
Alih Status Barang Milik Negara berupa Rumah Susun yang terletak di . ........ , Provinsi

Jakarta, tangga/, bu/an, tahun


Kepala Biro Pengelolaan BMN,

(Ttd, Cap, Materai)

Nama
NIP
- 21 -

4. Surat Pernyataan Bertanggungjawab Rumah Susun


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
SEKRET ARIAT JENDERAL
JI. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile (021) 5253165
Laman : www.kemenkumham.go.id

SURAT PERNYATAAN BERTANGGUNG JAWAB


NOMOR :

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama
NIP
Jabatan Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini menyatakan bahwa Rumah Susun yang diperuntukan bagi pegawai
dibangun di atas tanah milik KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dalam rangka
permohonan Alih Status Barang Milik Negara berupa Rumah Susun yang tertetak di ....... .. ,
Provinsi ......... .

Jakarta, tangga/, bu/an, tahun


Kepala Biro Pengelolaan BMN,

.I

(Ttd, Cap, Materai)


- 22 -

BAB Ill
PEDOMAN PENYEDIAAN RUMAH KHUSUS
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 20/PRT/M/2017PRT/M/2017 tentang Penyediaan Rumah Khusus (Serita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1557), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia memiliki
kesempatan untuk dapat mengajukan pembangunan Rumah Khusus ke Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR). Penyediaan Rumah Khusus dilakukan oleh
Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara berjenjang.

1. Pedoman Penyediaan Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia
a. Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus menyusun proposal dan disampaikan secara
berjenjang ke Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b. Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus bertanggungjawab atas kebenaran dan kelengkapan
data dukung dalam proses penyediaan Rumah Khusus.
c. Proposal yang diajukan oleh Satuan Kerja pemohon akan dilakukan verifikasi secara
berjenjang terhadap kelengkapan data dukung penyediaan Rumah Khusus.
d. Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Pengelolaan BMN akan menyusun surat usulan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia ditujukan kepada Menteri PUPR.
e. Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Pengelolaan BMN melaksanakan tugas serah terima
Barang Milik Negara Rumah Khusus dari Kementerian PUPR kepada Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
f. Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus wajib berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
provinsi atau kabupaten/kota dalam rangka penyiapan data dukung penyediaan Rumah
Khusus.
g. Dalam proses penyediaan Rumah Khusus sampai dengan proses serah terima Barang Milik
Negara, Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus wajib untuk memberikan penjelasan,
klarifikasi , dan/atau keterangan lain yang diperlukan terkait penyediaan Rumah Khusus.
h. Terhadap permasalahan yang timbul dalam proses penyediaan Rumah Khusus sampai
dengan proses Serah Terima, unit kerja di atas Satuan Kerja pemohon dapat melakukan
monitoring dan evaluasi.
i. Prosedur penyediaan Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia tercantum dalam Lampiran Bab Ill.

2. Pembangunan Rumah Khusus dan Penerima Manfaat


a. Penyediaan Rumah Khusus meliputi bangunan Rumah Khusus serta Prasarana, Sarana, dan
Utilitas Umum.
- 23 -

b. Pembangunan Rumah Khusus dapat dilengkapi dengan mebel, meliputi lemari, tempat tidur,
meja dan kursi.
c. Penerima manfaat pembangunan Rumah Khusus adalah pegawai Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
d. Satuan Kerja pemohon penyediaan Rumah Khusus harus menyampaikan proposal
Penyediaan Rumah Khusus.

3. Persyaratan Proposal Rumah Khusus


Proposal penyediaan Rumah Khusus meliputi:
a. Surat usulan bantuan pembangunan rumah khusus ditujukan kepada Menteri PUPR yang
ditandatangani oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Surat Permohonan disusun oleh
Sekretaris Jenderal c.q. Kepala Biro Pengelolaan BMN.
b. Gambaran umum , meliputi:
1) gambaran umum calon penerima penyediaan Rumah Khusus dan penerima manfaat
Penyediaan Rumah Khusus;
2) profil lokasi usulan dan kondisi eksisting; dan
3) rencana pengelolaan, pengembangan lokasi, dan pemberdayaan penerima manfaat
Penyediaan Rumah Khusus.
c. Surat Pernyataan Pemerintah Daerah provinsi, yang menyatakan bahwa:
1) telah melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan Penyediaan Rumah
Khusus;
2) memberikan bantuan terhadap pengelolaan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum; dan
3) melakukan koordinasi pengawasan pembangunan Rumah Khusus.
d. Surat pernyataan oleh Pemerintah Daerah kabupaten atau kota, yang menyatakan bahwa:
1) melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan;
2) memberikan kemudahan proses perizinan dalam penerbitan izin mendirikan bangunan;
3) membantu pengurusan penyediaan listrik dan air minum; dan
4) menyediakan jalan akses, jaringan listrik, dan jaringan air minum ke lokasi Rumah
Khusus .
e. Surat Pernyataan Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus, yang memuat:
1) tanah tidak dalam sengketa;
2) kondisi tanah siap bangun;
3) tidak memindahkan lokasi pembangunan;
4) membantu pengurusan izin mendirikan bangunan;
5) tidak mengalihfungsikan bangunan Rumah Khusus;
6) menerima aset dan mengelola Rumah Khusus setelah pembangunan selesai; dan
7) melaksanakan penghunian Rumah Khusus oleh penerima manfaat Penyediaan Rumah
Khusus .
f. Surat Keputusan Kepala Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus tentang penetapan calon
penerima manfaat Rumah Khusus.
- 24 -

g. Surat pernyataan kesesuaian lokasi dengan rencana tata ruang wilayah daerah
kabupaten/kota. Apabila daerah kabupaten/kota belum memiliki rencana tata ruang wilayah,
maka dilengkapi dengan surat keterangan kesesuaian peruntukan dari bupati/wali kota.
h. Dokumen lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Format proposal penyediaan Rumah Khusus sebagaimana tercantum dalam Lampiran Bab
111.

4. Tahapan Penyediaan Rumah Khusus


a. Perencanaan
1) Tahapan perencanaan meliputi usulan Rumah Khusus, verifikasi , dan penetapan
penerima Rumah Khusus.
2) Usulan Rumah Khusus disusun Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan dilengkapi proposal yang telah disusun oleh Satuan Kerja pemohon.
Usulan Rumah Khusus memiliki masa berlaku paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak
tanggal dalam surat usulan, dan harus diperbaharui setelah masa berlakunya habis.
3) Verifikasi dilakukan terhadap proposal dan verifikasi lapangan, proposal yang telah
lengkap menjadi dasar untuk dilakukan verifikasi lapangan untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kebenaran proposal dan kesiapan lokasi Rumah Khusus dengan
didampingi Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus. Verifikasi dilakukan secara
berjenjang sejak proposal Rumah Khusus disampaikan, dan selanjutnya verifikasi
dilakukan oleh Kementerian PUPR terhadap usulan Rumah Khusus Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia.
4) Penetapan penerima Rumah Khusus dilakukan oleh Kementerian PUPR dengan
memperhatikan hasil verifikasi sebagai dasar acuan.
b. Pembangunan
Pelaksanaan pembangunan Rumah Khusus serta Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum
dilaksanakan Kementerian PUPR setelah dokumen perencanaan teknis tersusun.
c. Serah T erima Ba rang Milik Negara Rumah Khusus
1) Serah terima Barang Milik Negara Rumah Khusus dilakukan oleh Kementerian PUPR
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia c.q. Kepala Biro
Pengelolaan BMN menyiapkan kelengkapan data dukung serah terima Barang Milik
Negara Rumah Khusus, meliputi:
a) Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Ba rang Milik Negara yang ditandatangani
Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
b) Surat Keterangan Kebenaran Dokumen Sertipikat dan 1MB yang ditandatangani
Kepala Biro Pengelolaan BMN.
c) Surat Pernyataan Bertanggungjawab yang ditandatangani Kepala Biro
Pengelolaan BMN .
- 25 -

3) Selama proses serah terima Barang Milik Negara Rumah Khusus, Satuan Kerja pemohon
Rumah Khusus wajib memberikan penjelasan, klarifikasi, dan/atau keterangan lain yang
diperlukan terkait penyediaan Rumah Khusus.
4) Format surat dalam proses serah terima Barang Milik Negara Rumah Khusus tercantum
dalam Lampiran Bab Ill.
- 26 -

LAMPIRAN
BAB Ill

A. Prosedur Penyediaan Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Pelaksana Mutu Baku


Satuan Kerja
No Kegiatan Kantor Sekretaris Kementenan Keterangan
pemohon Rumah Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Wilayah JenderaJ PUPR
Khusus
1. Surat Pernyataan
Pemerintah Daerah
provinsi ; 1. Satuan Kerja wajib
2. Surat pernyataan berkoordinasi
Pemerintah Daerah dengan Pemerirtah
Tidak
(
Menyusun
proposal
'
1-
ka bupaten/kota
3. Surat Pernyataan
Satuan Kerja
1. Proposal
2. Surat
Daerah alam rangka
penyiapan data
dukung.
1 permohonan pemohon Rumah Pengantar
2. Satuan Kerja Kanwil
Rumah Khusus; Kepala
dan Eselon I sebagai
Khusus 4. Surat Keputusan Satuan
pemohon, proposal
Kepala Satuan Kerja Kerja
diajukan langsung
pemohon tentang ke Sekretaris
penetapan calon Jenderal.
penerima manfaat;
5. Dokumen
lingkungan hidup;

Pengecekan
Verifikasi dilakukan
Proposal dan 1. Proposal
untuk mengecek
2 data dukung 2. Surat
Rumah
Khusus
y I
Pengantar
kelengkapan data
dukung di proposal.

Q Q
- 27 -

Pelaksana Mutu Baku


Satuan Kerja
No Kegiatan Kantor Sekretaris Kementerian Keterangan
pemohol"! Rumah Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Wilayah Jenderal PUPR
Khusus

'
Pengecekan 1. Proposal Verifikasi dilakukan
Tidak
Proposal dan Ya 2. Surat untuk mengecek
Tidak
2 data dukung - Pengantar kelengkapan data
~

Rumah dukung di proposal.


Khusus

Pengecekan Verifikasi dilakukan


Proposal dan
Ya
(
--,.
untuk mengecek
3 data dukung kelengkapan data
Rumah dukung di proposal.
Khusus

Penyampaian 1. Surat Surat usulan disusun


proposal dan Usulan oleh Sekretaris Jenderal
surat usulan _f 2. Proposal dan ditandatangani oleh
4
ke I l Menteri Hukum dan
Kementerian HAM
PUPR

1. Surat permohonan Tahapan proses:


Proses di
.. 2. Proposal 1. Verifikasi
5 Kementerian I I 2. Penetapan penerima
Rumah Khusus
PUPR
3. Pelaksanaan
pembangunan
..
- 28-

Pelaksana Mutu Baku


Satuan Kerja
No Kegiatan Kantor Sekretaris Kementerian Keterangan
pemohon Rumah Eselon I Kelengkapan Waktu Output
Wilayah Jenderal PUPR
Khusus ;

V 1. Surat Pernyataan Proses serah terima


Proses serah ! Kesediaan BMN dilakukan oleh

6
terima Rumah
Khusus ke I I Menerima Barang
Milik Negara
2. Surat Keterangan
Sekretaris Jenderal
Kementerian Hukum
Kementerian dan HAM .
Kebenaran
Hukum dan Dokumen
HAM 3. Surat Pernyataan
Bertanggungjawab

Sekretaris Jenderal
1. menyerahkan Rumah

7
Pengelolaan
Rumah
c ) Khusus kepada Satuan
Kerja pemohon dan
meminta untuk
Khusus
dilakukan pengelolaan
Rumah Khusus
- 29 -

B. Format Persyaratan Proposal


1. Surat usulan bantuan pembangunan rumah khusus yang ditandatangani oleh Menteri Hukum
dan HAM.

MENTER! HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA

Nomor Tanggal, bulan, tahun


Sifat : Segera
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Permohonan Pembangunan Rumah Khusus

Yth . Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


JI. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat tentang Penyediaan Rumah Khusus, bersama ini kami mengajukan usulan
Penyediaan Ru mah Khusus yang diperuntukan bagi .. ... ..... .... ...... ... . .
Sebagai bahan pertimbangan Saudara, berikut disampaikan berkas proposal beserta
kelengkapannya .
Demikian surat permohonan ini disampaikan, alas perhatian dan pertimbangan Bapak
kami ucapkan terima kasih.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia,

(Ttd dan cap)


Yasonna H. Laoly

Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
2. lnspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM;
3. Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
dan
4. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;

Jalan H.R.Rasuna Said Kav.X-6 No 8,


Telepon/Faksimili : 021-5213560 Jakarta Selatan
- 30 -

2. Sistematika Proposal Rumah Khusus

BAB I PENDAHULUAN.
1.1 . Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Sasaran
BASIi GAMBARAN UMUM CALON PENERIMA PENYEDIMN DAN
PENERIMA MANFMT RUMAH KHUSUS .
2.1. Gambaran Umum Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus
a. Data Umum Calon Penerima Penyediaan;
b. Maksud, Tujuan dan Sasaran Usulan Penyediaan Rumah Khusus;
c. Rencana Kebutuhan Hunian dan Pengembangan.
2.2. Gambaran Umum calon penerima Manfaat Rumah Khusus.
a. Data Umum Calon Penerima Manfaat;
b. Jumlah Kebutuhan Rumah Sesuai Kelompok Sasaran;
c. Data ldentitas Calon Penerima Manfaat.
BABIII PROFIL LOKASI USULAN DAN KONDISI EKSISTING.
3.1 . Profil Lokasi Usulan
a. Gambaran Umum Lokasi Untuk Pembangunan Rumah
Khusus;
b. Lokasi Tanah Untuk Pembangunan Rumah Khusus;
c. Luas Tanah Untuk Pembangunan Rumah Khusus;
d. Kondisi Tanah Untuk Pembangunan Rumah Khusus;
e. Status Tanah Untuk Pembangunan Rumah Khusus.
3.2. Profil Kondisi Eksisting
a. Kondisi Lingkungan Eksisting Sekitar Lokasi Pembangunan Rumah
Khusus;
b. Kondisi lnfrastruktur Eksisting Lokasi Pembangunan Rumah Khusus:
1. Aksesibilitas Ke Lokasi Pembangunan Rumah Khusus;
2 Ketersediaan Sumber Daya Listrik dan Sumber Air
Minum Di Sekitar Lokasi Pembangunan Rumah Khusus;
3 Fasilitas Umum, Sosial, dan Komersil di Sekitar Lokasi Pembangunan
Rumah Khusus.
BAB IV RENCANA PENGELOLMN, PENGEMBANGAN LOKASI , DAN
PEMBERDAYMN PENERIMA MANFAAT RUMAH KHUSUS .
BAB V PENUTUP.
- 31 -

3. Surat Pernyataan Pemerintah Daerah Provinsi

KOP SURAT (PROVINS/)


SURAT PERNYATAAN

Nomor : .................... ............ ... .... ... ... .

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :


Nama ..........
Jabatan ..........
lnstansi ..........
Alamat ... .......
Telepon ..........
Fax ..........
bertindak atas nama Pemerintah Provinsi ...... .
Alamat
Telepon
Fax

Dengan ini menyatakan bahwa:


a. telah melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan penyediaan rumah khusus;
b. memberikan bantuan pengelolaan prasarana, sarana, dan utilitas umum;dan
c. koordinasi pengawasan pembangunan rumah khusus.
Demikian surat ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk memenuhi persyaratan usulan
Penyediaan Rumah Khusus.

Nama kota, tanggal, bu/an, tahun

(Ttd dan cap)

:) ..... ...... ... ...... ..... .. ......


Tembusan :
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
- 32 -

4. Surat pernyataan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

KOP SURAT (KABUPATENIKOTA)


SURAT PERNYATAAN
Nomor : ..... . ............. .... .. ...... .............. .

Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :


Nama
Jabatan ...........
lnstansi
Alamat ...... .....
Telepon
Fax ...........
bertindak atas nama Pemerintah Kabupaten/Kota .. .....
Alamat
Telepon
Fax

Dengan ini menyatakan bahwa :


a melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan ;
b. memberikan kemudahan proses perizinan dalam penerbitan lzin
Mendirikan Bangunan (1MB) ;
c. membantu pengurusan penyediaan listrik dan air minum ; dan
d. menyediakan jalan akses, jaringan listrik, dan jaringan air minum ke lokasi rumah
khusus.
Demikian surat ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk memenuhi persyaratan usulan
Penyediaan Rumah Khusus .

Nama kota, tanggal, bu/an, tahun

(Ttd dan cap)

*} ........... . .................... .

Tembusan:
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI ;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia .
- 33 -

5. Surat Pernyataan Satuan Kerja pemohon Rumah Khusus

KOP SURAT SA TUAN KE.RJA PE.MOHON RUMAH KHU SUS


SURAT PERNYATAAN
Nomor: ... ........ .................................. .
Saya yang bertanda-tangan di bawah ini :
Nama
Jabatan
Bertindak atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia selaku Caton Penerima
Penyediaan Rumah Khusus:
Alamat
Telepon
Fax

Dengan ini menyatakan bahwa :


a tanah tidak dalam sengketa ;
b. kondisi tanah siap bangun;
c. tidak memindahkan lokasi pembangunan;
d. bersedia membantu pengurusan 1MB;
e. tidak mengalih-fungsikan bangunan rumah khusus ;
f. bersedia menerima dan mengelola Rumah Khusus setelah selesai; dan
g. bersedia melaksanakan penghunian oleh Penerima Manfaat.
Demikian surat ini dibuat dengan penuh tanggung jawab, untuk memenuhi persyaratan usulan
Penyediaan Rumah Khusus , dan untuk dipergunakan sebaik-baiknya dan ditanda-tangani di
atas materai yang cukup.

Nama kota, tanggal, bu/an, tahun

(Ttd, cap, dan materai)

*) .. .. .. ......... ................ ..
Tembusan:
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR;
3. Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan;dan
4. Gubernur/Bupati/Walikota .
- 34 -

6. Surat Pernyataan Kesesuaian Lokasi dengan RT/RW

KOP SURAT DINAS TERKAIT

nama kota, tanggal, bu/an, tahun

Nomor

Lampiran

Perihal : Keterangan Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Kabupaten/Kota .. ... . ...... ... ... .... ..... ..... ... .

Kepada Yth .

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat

JI. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat mengenai Penyediaan Rumah Khusus, bersama ini kami sampaikan bahwa ,

usulan Penyediaan Rumah Khusus atas nama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

selaku Calon Penerima Penyediaan Rumah Khusus yang akan dibangun di lokasi :

Alamat

telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang- Undangan dan

telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota ... ...... Sebagai

bahan pertimbangan, berikut kami lampirkan Peta RTRW Kabupaten/Kota .............. .dan/atau

rencana tapak (site plan) perumahan pada lokasi tersebut.

Demikian surat ini kami sampaikan , atas perhatian dan pertimbangan Bapak kami ucapkan

terima kasih .

(Ttd dan cap) (Ttd dan cap)

"} .. .. ... ... ...... .... ... ... ...... . *) .... ...... .... .. ...... ... ... ... . .

Tembusan:
1 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan
2 Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR.
- 35-

C. Format Surat Proses Serah Terima BMN


1. Surat Pernyataan Kesediaan Menerima BMN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile (021) 5253165
Laman : www.Jcemenkumham.go.id

SURATPERNYATAAN KESEDIAAN MENERIMA


BARANG MILIK NEGARA (BMN) BERUPA
RUMAH KHUSUS DAN MEBEULAIR*
Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ..... ... .... (Sekretaris JenderaQ


Jabatan Sekretaris Jenderal dalam hal inl bertindak untuk dan atas nama
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Tentang
Pemberhentlan dan Pengangkatan dart dan Dalam Jabatan Plmplnan
Tlnggl Madya di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM Nomor

Alamat JI. H.R. Rasuna Said Kav 6-7 Kunlngan, Jakarta Selatan, OKI Jakarta,
Indonesia

Menyatakan bersedia menerima Alih Status Barang Milik Negara (BMN) berupa
Rumah Khusus dan Mebeulair dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang didirikan di atas tanah milik . . .. . .. .. dan dibangun sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wllayah setempat yang dimanfaatkan sebagai Rumah Negara dengan penjelasan sebagai
berikut:

a. Rumah Khusus
1. Dibangun oleh Saluan Kerja Pengembangan Perumahan
2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementerlan Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. No dan Tanggal DIPA
4. Jumlah/Tlpe
5. Jumlah Lantai
6. 1MB
7. LokaslTahan/Lahan
8. Pemilik Lahan
9. Sertipikal/Alas Hak
10. TanggalPenerbltan
11 . Kantor Pertanahan

• Bila dilengkapi dengan Mebeulair.


- 36-

b. Meubelair-

1. Diadakan oleh Satuan Kerja Pengembangan Perumahan


2. Sumber Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
3. No dan Tanggal DIPA
4. Jumlah/Tipe Kursi Tamu ....... .. unit
Meja Tamu .. ..... .. unit
Meja Makan ......... unit
Bangku Meja Makan .. .. .... . unit
Tempat Tidur King Size .... ..... unit
Tempat Tidur Tingkat ......... unit
Lemari Pakaian ...... ... unit

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dalam rangka proses Alih Status BMN berupa
Rumah Khusus berikut lampiran dokumen pendulmnn v::1nn mt>r11n::11<::1n h::1ni<1n yang tidak
terpisahkan dari surat pernyataan ini.

(Ttd, Cap, Materaij

JaKarta , tangga1, owan, tahun


Sekretaris Jenderal,

Nama
NIP

- sila ada
- 37 -

2. Surat Keterangan Kebenaran Dokumen Sertipikat Rumah Khusus

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

II
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H.R. Rasuna Said Kav . 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimili : (021) 5253140
Laman : http://www.kemenkumham.go.id

SURAT KETERANGAN
KEBENARAN FOTOKOPI
SURAT SERTIPIKATTANAH
Nomor .........• ,,.,,,,,.,.,,.,.,.,, ... ,.. ,...... ,.. .

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama .. ... .. .. .. .
NIP .. ... .. .... .
Jabatan : Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini rnenerangkan bahwa fotokopi Surat Sertipikat Tanah Rumah Khusus dengan
perincian data:

No. Surat
Jenis dan
Luas Tanah Pemegang Ukur/
No Nomor Lokasi
(m2) Hak Gambar
Sertipikat
Situasi
1. Sertipikat m2 ..../Tahun Jalan .... ,
Hak..... ..... Kelurahan ......,
Nomor ... . Kecamatan .... ,
Kabupaten/Kota ... ,
Provinsi. ...

adalah benar sesuai dengan aslinya.

Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenar-benamya dalam rangka


permohonan Penentapan Status Penggunaan dan Alih Status Barang Milik Negara.

Jakarta, tanggal, bu/an, tahun


Kepala Biro Pengelolaan BMN,

(Ttd, Cap, MateraQ

Nama
NIP.
- 38 -

3. Surat Keterangan Kebenaran Dokumen lzin Mendirikan Bangunan (1MB) Rumah Khusus


KEMENTERIAN HU KUM DAN HAK ASASI MAN USIA
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H.R. Rasuna Said Kav . 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Faksimile : (021) 5253165
Laman : www.kemenkumham.go.id

SURAT KETERANGAN
KEBENARAN FOTOKOPI
SURAT SERTIPIKATTANAH
Nomor ; Ill Ill Ill Ill Ill,,,::: I l l " " " Ill Ill,,.,,,,,,,

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama .. .. ... .... .
NIP .... ...... ..
Jabatan : Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini menerangkan bahwa fotokopi Surat Sertipikat Tanah Rumah Khusus dengan
perincian data:

No. Surat
Jenis dan
Luas Tanah Pemegang Ukur/
No Nomor Lokasi
(m2) Hak Gambar
Sertipikat
Situasi
1. Sertipikat m2 .. .. /Tahun Jalan .. .. ,
Hak... .. ..... Kelurahan .... .. ,
Nomor .... Kecamatan .... ,
Kabupaten/Kota ... ,
Provinsi ....

adalah benar sesuai dengan as/lnya.

Demikian keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dalam rangka


permohonan Penentapan Status Penggunaan dan Alih Status Barang Milik Negara.

Jakarta, tanggal, bu/an, tahun


Kepala Biro Pengelolaan BMN ,

(Ttd, Cap, Matera/)

Nama
NIP.
- 39-

4. Surat Pernyataan Bertanggung Jawab Rumah Khusus

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA


REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
JI. H. R. Rasuna Said Kav. 6-7, Kuningan Jakarta Selatan
Telepon : (021) 5253004, Fa ksimile (021) 5253165
Laman : www.kemenl<.umham.go.id

SURAT PERNYATAAN BERTANGGUNG JAWAB


NOMOR:

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama
NIP
Jabatan Kepala Biro Pengelolaan BMN Sekretariat Jenderal ,
Kementerian Hukum dan HAM

dengan ini menyatakan bahwa Rumah Khusus yang diperuntukan bagi pegawai ..... ... .
dibangun di atas tanah milik KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.

Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya dalam rangka
permohonan Alih Status Ba rang Milik Negara berupa Ru mah Khusus yang terletak di ... .... .. ,
Provinsi ... ..... . .

Jakarta, tangga/, bu/an, tshun


Kepala Biro Pengelolaan BMN,

(Ttd, Cap, Materai)

Nama
NIP
-40 -

BABIV
PENUTUP

Pelaksanaan Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di Lingkungan


Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga diberlakukan pada Satuan Kerja pemohon yang
saat ini sudah dalam proses pembangunan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus. Hal tersebut
dimaksudkan untuk keseragaman dalam proses penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus
di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pedoman Penyediaan Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap digunakan sebagai petunjuk dalam penyediaan pembangunan
Rumah Susun dan/atau Rumah Khusus yang diselenggarakan oleh Kementerian/Lembaga lainnya
atau Pemerintah Daerah.

Jakarta, 04 Mei 2021


AK ASASI MANUSIA

H. LAOLY

Anda mungkin juga menyukai