LP SP Halusinasi Lengkap
LP SP Halusinasi Lengkap
A. Masalah Utama
Perubahan persepsi sensori : Halusinasi
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal terjadi pada
keadaan kesadaran penuh yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai
realitas.(Sunaryo, 2004)
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang
tidak sesuai dengan kenyataan (Sheila L Vidheak, 2001 : 298).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu
yang sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan
dari luar (Maramis, 1998).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah gangguan persepsi tanpa ada
rangsangan dari luar ekternal.
Tanda dan Gejala:
1. Bicara, senyum, tertawa sendiri
2. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghirup (mencium) dan
merasa suatu yang tidak nyata.
3. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungannya
4. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
5. Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi.
6. Sikap curiga dan saling bermusuhan.
7. Pembicaraan kacau kadang tak masuk akal.
8. Menarik diri menghindar dari orang lain.
9. Sulit membuat keputusan.
10. Ketakutan.
11. Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri: mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias
yang rapi.
12. Mudah tersinggung, jengkel, marah.
13. Menyalahkan diri atau orang lain.
14. Muka marah kadang pucat.
15. Ekspresi wajah tegang.
16. Tekanan darah meningkat.
17. Nafas terengah-engah.
18. Nadi cepat
19. Banyak keringat.
2. Penyebab
Yang menjadi penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi antara lain klien
menarik diri dan harga diri rendah. Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan
berhubungan sosial klien menjadi menarik diri dari lingkungan. Dampak selanjutnya
klien akan lebih terfokus pada dirinya. Stimulus internal menjadi lebih dominan
dibandingkan stimulus eksternal. Klien lama kelamaan kehilangan kemampuan
membedakan stimulus internal dengan stumulus eksternal. Kondisi ini memicu
terjadinya halusinasi.
Tanda dan gejala :
Aspek fisik :
Makan dan minum kurang
Tidur kurang atau terganggu
Penampilan diri kurang
Keberanian kurang
Aspek emosi :
Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
Merasa malu, bersalah
Mudah panik dan tiba-tiba marah
Aspek sosial
Duduk menyendiri
Selalu tunduk
Tampak melamun
Tidak peduli lingkungan
Menghindar dari orang lain
Tergantung dari orang lain
Aspek intelektual
Putus asa
Merasa sendiri, tidak ada sokongan
Kurang percaya diri
3. Akibat
Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan control dirinya sehingga
bisa membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan (risiko
mencederai diri, orang lain dan lingkungan). Hal ini terjadi jika halusinasi sudah
sampai fase ke IV, di mana klien mengalami panik dan perilakunya dikendalikan
oleh isi halusinasinya. Klien benar-benar kehilangan kemampuan penilaian realitas
terhadap lingkungan. Dalam situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri, membunuh
orang lain bahkan merusak lingkungan.
Tanda dan gejala :
- Muka merah
- pandangan tajam
- Otot tegang
- Nada suara tinggi
- Berdebat
- Memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika tidak senang.
C. Pohon Masalah
E. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
2. Isolasi sosial : menarik diri
3. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
3.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan orang
lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan prang lain
b. Diskusikanbersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
c. Berireinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan orang lain
3.2 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
a. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain
b. Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
c. Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan :
4.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
4.2 Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
- K–P
- K – P – P lain
- K – P – P lain – K lain
- K – Kel/Klp/Masy
4.3 Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai
4.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
4.5 Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
4.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
4.7 Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
Tindakan :
5.1 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang
lain
5.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang lain
5.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan manfaat
berhubungan dengan oranglain
6. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga
Tindakan :
6.1 Bina hubungan saling percaya dengan keluarga :
- Salam, perkenalan diri
- Jelaskan tujuan
- Buat kontrak
- Eksplorasi perasaan klien
6.2 Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
- Perilaku menarik diri
- Penyebab perilaku menarik diri
- Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
- Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
6.3 Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain
6.4 Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal
satu kali seminggu
6.5 Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
Lampiran
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)
TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI
SENSORI HALUSINASI
Hari : Selasa, 24 Mei 2016.
Pertemuan :1
Sp/Dx : 1/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran.
Ruangan : Flamboyan
Nama Klien : Nn. N
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
Klien mengatakan suara itu datang ketika sendiri di kamar.
Data objektif :
Klien tampak tertawa sendiri.
Klien tampak mengarahkan telinganya ke suatu tempat.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu :
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Mengenal halusinasi dan mampu mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Mengontrol halusinasi dengan enam benar minum obat.
d. Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.
e. Mengontrol halusinasi dengan melakukan aktivitas sehari-hari.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Membina hubungan saling percaya.
b. Membantu pasien menyadari gangguan sensori persepsi halusinasi.
c. Melatih pasien cara mengontrol halusinasi.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 : PENGKAJIAN DAN MENGENAL
HALUSINASI.
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi.
a. Salam terapeutik : Assalamualaikum..!!! selamat pagi mbak… perkenalkan nama
saya Aryuti Putri Setiati. Saya mahasiswa praktek dari Fakultas Keperawatan STIKes
Bhamada Slawi yang akan dinas di ruangan flamboyan 1 minggu. Hari ini saya dinas
pagi dari jam 07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat mbak selama
di rumah sakit ini. Nama mbak siapa? Senangnya di panggil apa ?
b. Evaluasi/validasi : Bagaimana keadaan N hari ini ?
c. Kontrak :
Topik : Baiklah N, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara yang
mengganggu N dan cara mengontrol suara-suara tersebut, Apakah bersedia?
Waktu : Berapa lama N mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat : N mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu?
Baiklah N.
2. Fase Kerja .
Apakah N mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya N mendengar suara
tersebut, tetapi saya sendiri tidak mendengar suara itu. Apakah N mendengarnya
terus menerus atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering N mendengar suara
itu? Berapa kali dalam sehari N mendengarnya? Pada keadaan apa suara itu
terdengar? Apakah pada waktu sendiri ? Apa yang N rasakan ketika mendengar suara
itu? Bagaimana perasaan N ketika mendengar suara tersebut? Kemudian apa yang N
lakukan? Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang? Apa yang N alami itu
namanya Halusinasi. Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik,
minum obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktifitas.
Bagaimana kalau kita latih cara yang pertama dahulu, yaitu dengan menghardik,
apakah N bersedia? Bagaimana kalau kita mulai ya.. baiklah saya akan
mempraktekan dahulu baru N mempraktekkan kembali apa yang telah saya lakukan.
Begini N jika suara itu muncul katakan dengan keras “ pergi..pergi saya tidak mau
dengar.. kamu suara palsu” sambil menutup kedua telinga N. seperti ini ya N. coba
sekarang N ulangi lagi seperti yang saya lakukan atdi. Bagus sekali N, coba sekali
lagi N. wah bagus sekali N.
3. Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan N setelah kita kita bercakap-cakap? Jadi suara-suara itu
menyuruh N untuk mengejek, terus menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan N
merasa kesal. Seperti yang telah kita perlajari bila suara-suara itu muncul N bisa
mengatakan “ pergi-pergi saya tidak mau dengar kamu suara palsu”
b. RTL :
N lakukan itu sampai suara itu tidak terdengar lagi, lakukan itu selama 3 kali sehari
yaitu jam 09:00, 14:00 dan jam 20:00 cara mengisi buku kegiatan harian adalah
sesuai dengan jadwal keegiatan harian yang telah kita buat tadi ya N ? . Jika N
melakukanya secara mandiri makan N menuliskan M, jika N melakukannya dibantu
atau diingatkan oleh keluarga atau teman maka N buat B, Jika N tidak melakukanya
maka N tulis T. apakah N mengerti? Coba N ulangi? Naah bagus N.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah N bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang cara yang kedua
yaitu denganminum obat untuk mencegah suara-suara itu muncul, apakah N
bersedia?
Waktu :
N mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10:00 ?
Tempat :
N maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah N besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok N. saya permisi
Assalamualaikum Wr. Wb.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
Klien mengatakan suara itu timbul ketika sendiri.
Data objektif :
Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
Klien tampak tertawa dan berbicara sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan Persepsi Sensori :Halusinasi pendengaran
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Pasien mampu mengontrol halusinasi pendengaran dengan enam benar minum obat.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian pasien
b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa.
c. Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program.
d. Jelaskan akibat bila putus obat.
e. Jelaskan cara mendapatkan obat.
f. Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien,
benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas.
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Assalamualaikum N, masih ingat dengan saya? bagaimana perasaan N hari ini?
b. Evaluasi/validasi.
Apakah N Halusinasinya masih ada? Apakah N telah melakukan apa yang telah kita
pelajari kemarin? Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang N dengar
berkurang? Bagus sekarang coba praktekkan pada saya bagaiman N melakukannya.
Bagus sekali N. coba lihat jadwal kegiatan hariannya bagus sekali N.
c. Kontrak.
Topik :
Baiklah N sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang kedua dari
empat mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang benar,
Apakah bersedia?
Waktu :
Berapa lama N mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Temapat :
W mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu? Baiklah N.
2. Fase Kerja.
N sudah dapat obat dari ibuk Perawat? N perlu meminum obat ini secara teratur agar
pikiran jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam,
yang warnanya orange namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang
dan berkurang rasa marah dan mondar mandirnya, yang warnanya putih namanya
THP minum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah jambu
ini namanya HLP gunannya untuk menghilangkan suara-suara yang N dengar.
semuanya ini harus N minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam. Bila nanti mulut N terasa kering, untuk membantu mengatasinya N bisa
menghisap es batu yang bisa diminta pada perawat. Bila N merasa mata berkunang-
kunang, N sebaiknya istirahat dan jangan beeraktivitas dulu. Jangan pernah
menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya N.
Sebelum W meminum obat lihat dulu label yang menempel di bungkus obat, apakah
benar nama N yang tertulis disitu. Selain itu N perlu memperhatikan jenis obatnya,
berapa dosis, satu atau dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya
harus diminum, dan cara meminum obatnya. N harus meminum obat secara teratur
dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi dengan dokter. Sekarang kita
memasukan waktu meminum obat kedalam jadwal ya N. cara mengisi jadwalnya
adalah jika N minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat atau teman maka
di isi dengan M atinya mandiri, jika N meminum obatnya diingatkan oleh perawat
atau oleh teman maka di isi B artinya dibantu, jika N tidak meminum obatnya maka
di isi T artinya tidak melakukannya. Mengerti N ? coba N ulangi kembali cara
mengisi jadwal kegiatan? Nah bagus, N sudah mengerti.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan N setelah kita berbincang-bincang tentang obat? Sudah berapa
cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba N sebutkan.
b. RTL :
Jadwal minum obatnya sudah kita buat yaitu 07:00, 13:00 dan 19:00 pada jadwal
kegiatan N. Nah sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat yang telah kita
buat tadi ya N. jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya N.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah N bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk melihat manfaat minum
obat dan berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap
dengan orang lain. apakah N bersedia?
Waktu
W mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ?
Tempat :
W maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah N besok saya akan kesini jam 10:00 sampai jumpa besok N. saya permisi
Assalamualaikum Wr. Wb.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 3 : BERCAKAP-CAKAP.
Hari : Kamis, 26 April 2016.
Pertemuan :3
Sp/Dx : 3/ Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan : Flamboyan
Nama Klien : Nn. n
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien.
Data subjektif :
Klien mengatakan mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
Klien mengatakan suara itu tibmul ketika sendiri.
Data objektif :
Klien tampak mengarahkan telinga ke suatu tempat.
Klien tampak tertawa sendiri.
2. Diagnosa Keperawatan.
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi ke jadwal harian
b. Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang
lain.
c. Menganjurkan kepada klien agar memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan harian
klien.
B. Strategi Komunikasi
1. Fase Orientasi.
a. Salam Terapeutik.
Asalamualaikum N.. selamat pagi..
b. Evaluasi/validasi.
Bagaimana perasaan N hari ini? Apakah Halusinasinya masih muncul ? Apakah N
telah melakukan dua cara yang telah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara
yang menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian N ? bagus sekali N,
sekarang coba lihat obatnya. Ya bagus N minum obat dengan teratur jam 07:00,
13:00 dan 19:00 dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur.
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang N
dengarkan berkurang? Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang
telah kita pelajari. Coba ceritakan perbedaan minum obat secara teratur dengan yang
dulu tidak teratur? Dan jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar.
Bagus sekali N.
c. Kontrak.
Topik :
Baiklah N sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga dari empat
cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang
lain, Apakah bersedia?
Waktu :
Berapa lama N mau berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit?
Tempat :
N mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau di ruang tamu? Baiklah N.
2. Fase Kerja.
Caranya adalah jika N mulai mendengar suara-suara, langsung saja N cari teman
untuk diajak berbicara. Minta teman W untuk berbicara dengan N. contohnya begini
N : tolong berbicara dengan saya.. saya mulai mendengar suara-suara. Ayo kita
ngobrol dengan saya! Atau N minta pada ibu perawat untuk berbicara dengannya
seperti “ buk tolong berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-
suara:. Coba w praktekkan, bagus sekali N.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi Subjektif dan Objektif :
Bagaimana perasaan N setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-suara
dengan bercakap-cakap. Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara? Coba sebutkan! Bagus sekali W.mari kita masukan kedalam jadwal
kegiatan harian ya N.
b. RTL :
Berapa kali N akan bercakap-cakap. Ya dua kali N. jam berapa saja N ? baiklah N
jam 09:00 dan 16:00. Jangan lupa N lakukan cara yang ketiga agar suara-suara yang
N dengarkan tidak mengganggu N lagi.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah N bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang manfaat
bercakap-cakap dan berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-suara atau
halusinasi N yaitu dengan cara melakukan kegiatan aktivitas fisik, apakah N
bersedia?
Waktu :
N mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ? Berapa lama N mau berbincang-
bincang?
Tempat :
N maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah N besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok N. saya permisi
Assalamualaikum Wr. Wb.
STATEGI PELAKSANAAN (SP) 4 : MELAKUKAN AKTIVITAS SEHARI-
HARI.
Hari : Kamis, 27 Mei 2016.
Pertemuan :4
Sp/Dx : 4/ gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
Ruangan : Flamboyan
Nama Klien : Nn. N
A. Proses Keperawatan.
1. Kondisi Klien
Data subjektif :
Klien mengatakan masih mendengar suara laki-laki yang mengejeknya.
Klien mengatakan mendengarnya ketika sendiri.
Data objektif :
Klien masih tampak berbicara sendiri.
Klien masih tampak mengarahkan telinga kesuatu tempat.
2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Pendengaran.
3. Tujuan Tindakan Keperawatan.
Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan.
4. Tindakan Keperawatan.
a. Evaluasi jadwal kegiatan harian.
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara melakukan kegiatan yang mampu
klien lakukan.
c. Menganjurkan klien memasukan kegiatan ke jadwal kegiatan sehari-hari klien.
B. Strategi Komunikasi.
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik.
Asalamualaikum N.. selamat pagi.. masih ingat dengan saya?
b. Evaluasi validasi.
Bagaimana perasaan N hari ini? Apakah masih ada halusinasinya? Apakah N telah
melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
menganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali N, N minum
obatnya dengan teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga
dilakukan dengan teratur. Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga
cara tadisuara-suara yang N dengarkan berkurang? Bagus sekali N, dengan suara-
suara itu sudah tidak menganggu N lagi. Coba sekarang N praktekkan lagi
bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali
pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa N bisa bercakap-cakap.
Bagus sekali N, N sudah bisa mempraktekkannya.
c. Kontrak.
Topik :
Baiklah N sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang muncul yaitu
melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar tujuannya kalau N sibuk maka
kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah bersedia?
Waktu :
Bagaimana kalau 20 menit? N mau berbincang-bincang dimana? Bagai mana kalau
di ruang tamu? Baiklah N.
Tempat :
Berapa lama N mau berbincang-bincang?
2. Fase Kerja.
Baiklah mari kita merapikan tempat tidur. Tujuan nya agar N dapat mengalihkan
suara yang didengar. Diaman kamar tidur N ? nah kalau kita akan merapika tempati
tidur, kita pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Bagus sekali sekarang kita
pasang sepraynya lagi, kita mulai dari arah atas.. ya sekarang bagian kaki, tarik dan
masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. Sekarang ambil bantal dan letakkan
dibagian atas kepalaselanjutnya kita lipat dan rapikan selimutnya dan letakan
dibawah kaki. Bagus sekali N. N dapat melakukannya dengan baik dan rapi.
3. Fase Terminasi.
a. Evaluasi subjektif dan objektif :
Bagaimana perasaan N setelah kita membereskan tempat tidur apakah selama
kegiatan berlangsung suara-suara itu datang? O bagus sekali N jadi selama latihan
suara-suara itu tidak ada ya N jadi N dapat melakukan kegiatan untuk
menghilangkan suara-suara nah sekarang coba ulangi langkah-langkah yang tadi
telah kita lakukan!
b. RTL :
Bagus sekali N sekarang masukan kedalam jadwal kegiatan harian. Bagus sekali N.
Jam berapa Bakan melakuan kegiatan ini? Baiklah N jam 06:00 dan jam 15:00
setelah bangun tidurya. Bagus.
c. Kontrak yang akan datang :
Topik :
Baik lah N bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang kebersihan diri.
apakah N bersedia?
Waktu :
W mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 11:00 ? Berapa lama W mau berbincang-
bincang? Bagaimana kalau 15 menit?
Tempat
N maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di ruang tamu?
Baiklah N besok saya akan kesini jam 11:00 sampai jumpa besok N. saya permisi
Assalamualaikum Wr. Wb.