1 SM
1 SM
ABSTRAK
Peningkatan jumlah penyakit infeksi membuat penggunaan antibiotik juga meningkat. Tingginya
penggunaan antibiotik serta penggunaan antibiotik yang tidak rasional menimbulkan terjadinya
resistensi. Salah satu faktor yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penggunaan
antibiotik. Pengetahuan memiliki peran penting dalam membentuk kepercayaan dan sikap
mengenai perilaku tertentu. Semakin tinggi tingkat pendidikan semakin baik pengetahuan terhadap
penggunaan antibiotik. Studi ini bertujuan agar dapat mengetahui adanya hubungan tingkat
pendidikan dengan pengetahuan dalam penggunaan antibiotik. Studi analitik cross sectional
dilakukan pada 187 responden di dua SMA/SMK Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi pada
tahun 2020. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan kuesioner
sebagai instrumen penelitian. Data yang terkumpul dianalisa menggunakan metode chi square.
Hasil studi didapatkan sebanyak 49,7% responden dengan tingkat pendidikan SMP, 36,4%
perguruan tinggi dan 13,9% SMA. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan buruk
(52,4%) dalam penggunaan antibiotik. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat pendidikan
dengan pengeahuan dalam penggunaan antibiotik di lingkungan SMA/SMK Kecamatan Tambelang
Kabupaten Bekasi (p value = 0,004).
PENDAHULUAN
Antibiotik merupakan obat anti infeksi terjadi sekitar 30% peresepan antibiotik
yang berpotensi terhadap timbulnya antibiotik untuk kasus ISPA serta diare
resistensi.2 Menurut data dari National non spesifik cukup tinggi yaitu 29,1 dan
65% dari tahun 2000-2015.3 The Center Penggunaan antibiotik secara tidak
for Disease Control and Prevention di rasional merupakan salah satu faktor
337
Tarumanagara Med. J. 3, 2, 337-343, April 2021
338
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 2, 337-343, April 2021
terbanyak pada rentang usia 15-25 tahun jawaban benar dan salah. Dari 15
(52,4%). Mayoritas responden merupa- pernyataan hanya 6 pernyataan yang
kan lulusan SMP (49,7%) karena dijawab benar oleh sebagian besar
sebagian besar responden adalah pelajar responden (Tabel 2). Mayoritas
SMA/SMK. (Tabel 1) responden me-miliki tingkat pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden tentang yang rendah dalam penggunaan antibiotik
antibiotik dinilai berdasarkan jawaban sebanyak 98 (52,4%) responden dan
responden dalam sebuah kuesioner yang sisanya sebanyak 89 (47,6%) responden
terdiri dari 15 pernyataan dengan pilihan memiliki tingkat pengetahuan baik.
339
Tarumanagara Med. J. 3, 2, 337-343, April 2021
Tabel 4. Hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan dalam penggunaan antibiotik (N=187)
Pengetahuan
Pendidikan Terakhir Total (%) P value
Buruk (n=99) Baik (n=88)
Jumlah (%) Jumlah (%)
PEMBAHASAN
Didapatkan mayoritas responden yoritas responden setuju antibiotik
memiliki tingkat pengetahuan yang buruk merupakan obat infeksi akibat bakteri
dalam penggunaan antibiotik (52,4%). (81,8%), namun tidak sedikit yang
Hasil berbeda didapatkan dari studi di mengganggap jika antibiotik adalah obat
Korea, sebagian besar responden yang digunakan untuk infeksi akibat virus
memiliki pengetahuan yang baik tentang (65,8%). Studi Ivoryanto dkk.
antibiotik (55,4%).11 Salah satu faktor menyatakan bahwa hal ini dikarenakan
penyebabnya ialah karena sebagian besar kurang diketahuinya perbedaan antara
responden studi ini memiliki tingkat bakteri dan virus.1 Sebagian responden
pendidikan yang rendah. Namun, hasil menganggap bahwa antibiotik bisa
studi Kurniawan dkk. di Manado, mengobati demam (53,5%), serta batuk-
Indonesia, membagi tingkat pengetahuan pilek (65,2%). Studi Ivoryanto juga
menjadi tiga kategori yaitu buruk, sedang, menyebutkan karena adanya pengalaman
dan baik. Mayoritas responden memiliki serta keyakinan bahwa antibiotik dapat
tingkat pengetahuan sedang (67,5%).12 mempercepat proses penyembuhan
Berdasarkan data yang terkumpul, ma- penyakit tersebut.1 Sebagian besar
340
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 2, 337-343, April 2021
341
Tarumanagara Med. J. 3, 2, 337-343, April 2021
memiliki latar belakang pendidikan SMP, 6. Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Profil
Kesehatan Kota Bekasi, Jawa Barat; 2014.
diikuti 36,4% perguruan tinggi dan Hal 150-4.
13,9% SMA. Didapatkan mayoritas 7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Penggunaan antibiotik bijak dan rasional
responden memiliki tingkat pengetahuan kurangi beban penyakit infeksi. Jakarta,
Indonesia: Kemenkes; 2015 (Cited 30
yang rendah dalam penggunaan antibiotik
Agustus 2019). Available from:
(52,4%). https://www.depkes.go.id/article/vies/15081
100001.
8. Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
SARAN Indonesia Nomor 2406 / MENKES / PER /
Berdasarkan hasil studi ini, harus XII / 2015 tentang pedoman umum
penggunaan antibiotik. Menteri Kesehatan.
dilakukan edukasi terhadap responden Jakarta; 2015.
tentang pengetahuan antibiotik 9. Widayati A, Suryawati S, Crespigny C, and
Hiller J. Knowledge and beliefs about
termasuk cara penggunaan antibiotik antibiotics among people in Yogyakarta City
Indonesia: a cross sectional population-base
yang rasional untuk mencegah
survey. Antimicrobial Resistence Infection
timbulnya resistensi. Control. 2012; 1:38.
10. Alqarni AS, Abdulhari M. Knowledge and
attitude towards antibiotic use within
consumers in Alkharj, Saudi Arabia. Saudi
DAFTAR PUSTAKA Pharmaceutical Journal. 2019; 106–11.
11. Kim SS, Moon S, Kim EJ. Public knowledge
1. Ivoryanto E, Sidarta B, Illahi RK. Hubungan
and attitudes regarding antibiotic use in South
tingkat pendidikan formal masyarakat
Korea. J Korean Acad Nurs. 2011; 41(6):
terhadap pengetahuan dalam penggunaan
742-9
antibiotika oral di Apotek Kecamatan Klojen.
12. Kurniawan, Posangi J, Rampengan N.
Pharmaceutical Journal of Indonesia. 2017;
Association between public knowledge
2(2):31-6.
regarding antibiotics and self-medication
2. Utami, Rahayu. Antibiotik, Resistensi dan with antibiotics in telling Atas Community
Rasionalitas Terapi. El Hayah, Maret. 2011; Health Center, East Indonesia. Medical
1(4): 191-8.
Journal of Indonesia. 2017;26:62-9.
3. Yulia R, Putri R, Wahyudi R. Studi Tingkat
13. Pratiwi A. Hubungan pengetahuan dan sikap
Pengetahuan Masyarakat Terhadap
terhadap rasionalitas perilaku penggunaan
Penggunaan Antibiotik di Puskesmas
antibiotik pada masyarakat sekampung
Rasimah Ahmad Bukittinggi. Journal of
sekabupaten Lampung Timur. [Skripsi].
Pharmaceutical and Sciences (JPS). 2019;
Lampung: Universitas Lampung. 2018.
2(2): 43-8. 14. Anis F. Hubungan faktor sosiodemografi
4. CDC. Antibiotic Use in the United States,
terhadap pengetahuan swamedikasi dan
2018 Update: Progress and opportunities. penggunaan obat common cold di Desa
Atlanta, GA: US Departement of Health and Wukirsari Kecamatan Cangkringan
Human Services, CDC; 2019.
Kabupaten Sleman Yogyakarta. Yogyakarta:
5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Universitas Islam Indonesia. 2017
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
15. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta, Indonesia: Kemenkes; 2013. Hal 40-
Pedoman umum penggunaan antibiotik,
7.
Jakarta, Indonesia: Kemenkes; 2011: 1-6.
342
Tarumanagara Medical Journal
Vol. 3, No. 2, 337-343, April 2021
16. Oh AL, Hassali MA, Al-haddad MT, 17. Kurdi S, Faran A, Eareeni E, et al.
Sulaiman SAS, Shafie AA, Awaisu A. Public Assessment of Knowledge and Attitude
knowledge and attitudes towards antibiotic Toward the New Antibiotic Dispensing Law
usage: a cross-sectional study among the and its Effect on Antibiotic Use in Saudi
general public in the state of Penang, Arabia. Saudi Pharmaceutical Journal. Jan
Malaysia. J Infect Dev Ctries 2011; 5(5):338- 2020;28(1):58-67.
47.
343