Anda di halaman 1dari 1

RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DAN ANALISIS INTERAKSI OBAT PADA PASIEN

RAWAT INAP ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI RSUP FATMAWATI

Herawati Yustikasari
066116122

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2022

Pendahuluan Tahapan Penelitian

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang menyerang 1. Seleksi Data
sepanjang saluran pernapasan, berlangsung sampai dengan 14 hari yang Data dari rekam medis pasien anak rawat inap di
bersifat kompleks dan heterogen. RSUP Fatmawati yang terdiagnosis ISPA dan
Gejalanya berupa demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, sesak napas, memenuhi kriteria inklusi (pasien dengan usia 0-
mengi, atau kesulitan bernapas. ISPA dapat disebabkan oleh patogen yang 19 th dengan diagnosa ISPA tanpa komorbid)
berbeda, seperti virus Influenza, virus parainfluenza, atau bakteri seperti 2. Pengumpulan Data
Steptococcus pneumoniae dan Moraxella catharralis. Menggunakan formulir yang berisi nomor rekam
Kelompok usia yang rentan terserang ISPA yaitu kelompok usia anak. medis, data identitas pasien, diagnosis, tanggal
Tingginya angka kejadian ISPA berbanding lurus dengan jumlah antibiotik masuk dan keluar dari rumah sakit, lama rawat
yang digunakan, sehingga penggunaan antibiotik menjadi berlebihan, dan inap, hasil pemeriksaan non laboratorium dan
mengakibatkan penggunaan antibiotik yang tidak rasional serta data laboratorium, nama obat yang diberikan,
menimbulkan interaksi antar obat. dosis obat, frekuensi, dan rute yang diberikan.

Hasil Penelitian 3. Analisis Data


Analisis data berdasarkan sebaran jenis penyakit
1. Jenis penyakit ISPA dan karakteristik demografi pasien
ISPA, karakteristik demografi pasien (jenis
Jenis ISPA terbanyak di RSUP Fatmawati yaitu pneumonia (41,1%). Pasien
kelamin, usia, lama perawatan), pola
ISPA paling banyak terjadi pada anak laki-laki (54,2%), hal ini dikarenakan
penggunaan antibiotik (jenis golongan
anak laki-laki cenderung bermain di luar rumah, di lingkungan yang bedebu
antibiotik, rute dan durasi penggunaan), evaluasi
dan kurang bersih. Usia paling banyak yaitu usia 0-2 tahun (51,4%) yang
rasionalitas antibiotik, serta kejadian interaksi
dikarenakan pada usia tersebut anak belum mempunyai imunitas yang kuat
antar obat.
untuk melawan bakteri atau virus. Berdasarkan lama perawatan, pasien
ISPA anak paling banyak dirawat selama 5 hari (70,1%). Daftar Pustaka
2. Pola penggunaan antibiotik
AphA. 2012. Drug Information Handbook Edisi
Antibiotik yang paling banyak digunakan untuk pasien ISPA yaitu golongan 21 With International Trade Name Index.
Lexicomp.
sefalosporin (71,0%) dan salah satu jenisnya yaitu ceftriaxone (27,1%)
BNF. 2017. British National Formulary For
dengan rute intravena (65,4%). Penggunaan antibiotik terbanyak yaitu
Children. London. BMJ Group and RPS
selama 5 hari (79,4%) Publishing.
3. Rasionalitas antibiotik metodee Gyssens Kementerian Kesehatan, R.I. 2021. Permenkes
Ketidaktepatan penggunaan antibiotik pada kategori IIA (8,4%), IIB RI No 28 Tahun 2021 Tentang Pedoman
Penggunaan Antibiotik. Jakarta. Kemenkes
(6,5%), IIIA (2,8%), IIIB (1,9%), serta IVA (1,9%), dan sebesar 78,5% Republik Indonesia
penggunaannya sudah rasional
4. Kejadian interaksi obat
Kejadian interaksi antar obat di RSUP Fatmawati pada kategori minor
sebesar 12,1% dan pada kategori moderate yaitu sebesar 7,5%.

Anda mungkin juga menyukai