Menurut Wedhawati (2006) kalimat yaitu satuan lingual yang mengungkapkan pikiran
( cipta, rasa dan karsa) yang utuh. Secara struktural kalimat tersusun dari klausa, klausa tersusun
dari satu subjek dan satu predikat. Selain klausa kalimat juga bisa tersusun oleh frasa. Frasa
adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang tidak mengandung unsur predikat. 1
Kalimat dijeniskan menjadi kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kalimat tunggal yaitu kalimat
yang tersusun dari satu klausa sedangkan kalimat majemuk yaitu kalimat yang tersusun dari dua
klausa atau lebih.
A. Dilihat dari jumlah dan jenis klausa kalimat dibagi menjadi dua :
Kalimat tunggal ( Ukara Lamba) adalah kalimat yang mempunyai satu klausa
bebas atau mempunyai sedikitnya fungtor subjek (jejer) dan predikat (wasesa)
contohnya :
1
Wedhawati, Nurlina, W. E., Setiyanto, E., Suketi, R., Marsono, & Baryadi, I. Tata Bahasa Jawa Mutakhir Edisi
Revisi. Yogyakarta : Kanisius.
Sri masak
Rudi turu
Seringkali fungtor yang ada diperluas dengan adanya objek lesan dan keterangan-
katrangan .
Contoh :
Kalimat tunggal dibedakan menjadi kalimat verbal kriya dan non verbal
saliyaning kriya/bawa. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya kerja,
sedangkan kalimat nominal adalah kalimat yang berpredikat non kerja : benda,
sifat dan keadaan.
Contoh :
Contoh :
Contoh :
Dafpus :
Tubiyono et.al. (2001). Struktur Semantis Verba dan Aplikasinya Pada Struktur Kalimat Dalam Bahasa
Jawa. Jakarta : Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.
Wedhawati, Nurlina, W. E., Setiyanto, E., Suketi, R., Marsono, & Baryadi, I. (2006). Tata Bahasa Jawa
Mutakhir Edisi Revisi. Yogyakarta : Kanisius.