Anda di halaman 1dari 34

ISTILAH DALAM PRODUKSI PROGRAM TELEVISI

(GLOSSARY)

Acting :
Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari
seseorang yang diperankan

Addes Scenes :
Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film
diselesaikan

Agent (Agent Model) :


Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja
untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang
termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam
standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris
untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka

Anamorphic :
Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar widescreen ke
ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan
gambar kembali ke ukuran normal pada layarlebar.

Answer Print :
Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan
digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada publik.
Apple Box :
Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan
ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar.

Apple Box
Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali
bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan
dengan kerjasama yang erat dengan sutradara.

Ascpect Ratio :
Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame)
Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame yang muncul di
televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
Art Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting
sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses
pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan
tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.

Available Lighting :
Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia

Audio Visual :
Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar

Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi

Asisten Produser :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya

Audio Mixing :
Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.

Angle :
Sudut pengambilan gambar

Animator :
Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi

Audio Effect :
Efek suara
Ambience :
Suara natural dari obyek gambar

Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran

Background :
Latar belakang

Barn Doors :
Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau
ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di set.

Barn Doors
Barney :
Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped
kamera film, untuk mengurangi suara mekanisme. Ada juga heated barney yang
digunakan dalam suhu dingin.

Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
Blank :
Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan peluru
yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika
ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat.
Blimp :
Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya
bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam suara.

Blow Up :
Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di laboratorium untuk
diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan dalam fotografi untuk memperbesar
foto guna keperluan display atau promosi.

Body Frame, Body Pod :


Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.

Body Pod
Boom Man :
Individu yang mengoperasikan mikrofon boom.

Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.

Breakaway :
Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang dirancang untuk rusak
dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba.

Breakdown :
Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film.
Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan
pengambilannya.

Budget :
Pengeluaran keseluruhan dari produksi film.
Blocking :
Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar

Bridging Scene :
Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya

Back Light :
Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek

Breakdown Shot :
Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara

Bumper In :
Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan

Bumper Out :
Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan

Call :
Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau
kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi
tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi.

Camera :
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film yang
belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar serta
tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki kontrol
kecepatan.

Camera Boom :
Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera
dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya.

Camera Departement :
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang
dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk
penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
Cameraman :
– First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography)
atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan
kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang
kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang
sesungguhnya.
– Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera,
bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada
kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
– First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera.
Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
– Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
Camera Noise :
Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk
mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera
lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap
kamera dengan menggunakan barney atau selimut.
Camera Report :
Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat
panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk mencetak atau
tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian
produksi.

“Camera Right”, “Camera Left” :


Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak. Petunjuk ini
berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan
aktor. Ketika menghadap lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan
juga sebaliknya.

Camera Tracks :
Lintasan Kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang
diletakkan dilantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan untuk
menjamin kehalusan gerakan kamera.

Can :
Tempat/wadah untuk film.

Canned Music :
Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan
menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan dipergunakan.
Casting Director :
Orang yang memimpin pemilihan dan pengontrakan aktor/aktris untuk memenuhi
bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.

Century Stand :
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi
intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga digunakan
untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang berhubungan
dengan pencahayaan.

Changing Bag :
Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan
untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga
dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya
tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di
studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.

Changing Bag
Character Man or Woman :
Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini
merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain
pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana.
Cinema :
Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar.
Cinema Scope :
Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan
kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang.
Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya.
Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh dari ukuran terhadap
penonton.

Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan
fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam
memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.

Cinemobile :
Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-
pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari
van peralatan kecil sampai dengan bus besar.

Clapper Boards :
Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar
dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika
papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi
“bang”, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem
penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.

Commercial :
Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus
untuk menjual suatu produk.

Composite Print :
Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke
dalam sebuah film.

Contact Glass :
Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk
seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama
pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut.
Cook, Cookie :
Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang
diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan
datar. kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa
Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya.

Copter Mount :
Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang
berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount.

Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun
permanen untuk sebuah film.

Coverage :
Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri
dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap.

Cover Set :
Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata
terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung.

Cover Shot :
Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian
adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan
sebagai gamabr tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil.
Juga disebut sebagai “insurance”.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau
tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari
sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya.

Cue Light :
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten
sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan
pandang aktor untuk memberi isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara
verbal yang dimunculkan oleh aktor.

Cut and Hold :


Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada
dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau
mengatur adegan lain yang saling bersinggungan.
Cut Back :
Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang
telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi.

Cutting on The Action :


Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk
masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut.

Cutting Room :
Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan
tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini
biasanya ada dalam sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan
terpisah dari daerah studio.

Cut to :
Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya
tanpa adanya transisi.

Credit Title :
Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara

Chroma Key :
Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara
gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam
prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai
kebutuhan foreground dan background

Cutting on Beat :
Teknik pemotongan gambar berdasarkan tempo

Clip Hanger :
Sebutan bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin
tahu penonton tentang kelanjutan acara, namun harus ditunda karena
ada jeda iklan komersial

Cut :
Pemotongan gambar

Cutting :
Proses pemotongan gambar
Camera Blocking :
Penempatan posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar

Clear-Com :
Sebutan bagi penggunaan headset audio yang dihubungkan dengan
Master Control

Channel :
Saluran

Crazy Shot :
Gambar yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan

Composition :
Komposisi

Continuity :
Kesinambungan

Cross Blocking :
Penempatan posisi obyek secara silang sesuai dengan kebutuhan

Crane :
Alat khusus/katrol untuk kamera dan penata kamera yang dapat
bergerak keatas dan kebawah

Clip On :
Mikrofon khusus yang dipasang pada obyek tanpa terlihat

Casting :
Proses pemilihan pemain sesuai dengan karakter dan peran yang
akan diberikan

Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak dekat

Dailies :
Hasil cetakan positif, dikirimkan setiap hari dari laboratorium berasal dari negatif film
yang dipergunakan di hari sebelumnya.
Depth of Focus :
Area tempat berbagai benda yang diletakkan dengan berbagai ukuran jarak di depan
lensa akan tetap memperoleh fokus yang tajam.

Dialogue Coach or Dialogue Director :


Orang dalam set yang bertanggung jawab membantu para aktor/aktris dalam
mempelajari kalimat mereka selama pembuatan film. Mungkin juga membantu
pengaturan dialog saat pre-syuting.

Diffusers :
Potongan materi difusi diletakkan di depan lampu studio untuk memperhalus.

Director :
Orang yang mengontrol tindakan dan dialog di depan kamera dan bertanggung jawab
untuk merealisasikan apa yang dimaksud oleh naskah dan produser.

Documentary :
Film yang menyajikan cerita nyata, dilakukan pada lokasi yang sesungguhnya. Juga
sebuah gaya dalam memfilmkan dengan efek realitas yang diciptakan dengan cara
penggunaan kamera, sound, dan lokasi.

Dolly :
Kendaraan/alat beroda untuk membawa kamera dan operator kamera selama
pengambilan gambar. Dolly biasanya dapat didorong dan diarahkan oleh satu orang
yang disebut Dolly Grip.
Dollying :
Pergerakan kamera selama pengambilan gambar dengan menggunakan kendaraan/alat
beroda yang mengakomodasikan kamera dan operator kamera. Kadang disebut
juga tracking atau trucking.
Double :
Bisa diartikan pemain tambahan yang menggantikan aktor/aktris selama pengaturan
cahaya atau dapat berarti stunt yang menggantikan aktor/aktris dalam adegan
berbahaya.

Dress The Set :


Perintah untuk menempatkan banyak benda (misal lampu, asbak, bunga, atau lukisan)
di set untuk memunculkan realitas.
Drift :
Ketika seorang aktor/aktris hampir tidak disadari bergerak keluar dari posisinya. Dapat
juga berupa petunjuk untuk menghilang dengan suatu cara tertentu, dengan arti
melakukan perlahan dan bertahap.

Dual Role :
Pemutaran lebih dari satu bagian peran seorang aktor/aktris dalam sebuah film yang
sama.

Dubbing :
Perekaman suara manusia secara sinkron dengan gambar film. Suaranya mungkin atau
mungkin tidak berasal dari aktor/aktris yang sesungguhnya serta bisa juga bahasa yang
digunakan ketika film tersebut dibuat.
Dubbing biasanya diselesaikan dengan menggunakan Film Loops – bagian pendek dari
sebuah gambar beserta dialognya dalam bentuk married print. Aktor/aktris
menggunakan gambar dan soundtrack playback sebagai panduan untuk mensinkronkan
gerakan bibir dalam gambar dengan perekaman suara terbaru. Umumnya digunakan
untuk memperbaiki perekaman asli yang buruk., performa artistik yang tidak dapat
diterima atau kemungkinan kesalahan dalam dialognya. Juga digunakan untuk
perekaman lagu dan versi bahasa lain setelah proses pemfilman.
Dulling Spray :
Sebuah penyemprot aerosol yang menyisakan lapisan yang tidak mengkilat pada
permukaan apapun dan tidak mengakibatkan penyilauan pada lensa kamera.

Durasi :
Waktu yang diberikan atau dijalankan

Dimmer :
Digunakan untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya

Dissolve :
Teknik penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera

Depth of Field :
Area dimana seluruh obyek yang duterima oleh lensa dan kamera
muncul dengan fokus yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh
jarak antara obyek dan kamera, focal length dari lensa dan f-stop

Dramatic Emotion :
Emosi gambar secara dramatis
Editing :
Proses pemotongan gambar

Editor :
Sebutan bagi seseorang yang berprofesi sebagai ahli pemotongan
gambar video dan audio.

Editorial Departement :
Divisi dimana semua potongan film yang telah dihasilkan digabungkan sehingga
membentuk urutan yang koheren, kadang dengan bantuan asisten sutradara atau
produser.

Electric Departement :
Bertanggung jawab terhadap penjagaan dan penyediaan segala alat elektrik. (misalnya:
lampu, kabel, dan lain sebagainya) untuk kebutuhan film.

Electrician :
Orang yang bertanggung jawab terhadap penempatan dan penyesuaian cahaya serta
menyediakan listrik sesuai kebutuhan tiap alat.

Exclusive Contract :
Kontrak yang menyatakan bahwa seseorang dapat bekerja hanya untuk orang atau
perusahaan tertentu yang mengontraknya.

Exhibitor :
– Orang atau perusahaan yang memiliki bioskop atau drive-in atau rantai lain yang
memungkinkan ditontonnya sebuah film.
– Teater atau drive-in yang mempertunjukkan sebuah film.

Exposed :
Bahan baku film yang telah dipakai untuk merekam gambar. Kata “exposed” wajib
dicantumkan pada setiap can film yang telah dipakai.

Ext. :
Eksterior. Bagian manapun dari film yang direkam di luar ruangan; jalanan kota,
stadium, gurun, hutan, atau puncak gunung, beberapa lokasi dapat dibuat ulang di
sounstage studio namun tetap dinamakan eksterior dalam naskah.
Extra :
Orang yang dipekerjakan sebagai pemain latar, misalnya sebagai salah satu orang
dalam kerumunan dalam adegan di jalan.

Engineering :
Sebutan dalam pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah
teknis penyiaran

Establish Shot :
Gambar yang natural dan wajar

Extreme Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak dekat

Fade Out, Fade In :


Efek berupa gamabr yang perlahan hilang dan menjadi gelap (fade out) atau gambar
yang muncul dari kegelapan (fade in). Digunakan untuk menekankan berlalunya waktu
atau akhir dari adegan atau cerita.

False Move :
Gerakan yang tidak terencana oleh aktor/aktris sebelum melakukan gerakan yang telah
direncanakan. False Move yang dilakukan aktor dapat memunculkan masalah dengan
mengatur Dolly Grip untuk bergerak bersama dolly dan kamera karena ia berpikir
bahwa gerakan aktor adalah isyarat untuk menggerakan kamera.

Fast Motion :
Melakukan pemfilman dengan kecepatan dibawah standar kemudian memproyeksikan
dengan kecepatan standar untuk membuat tindakan terlihat lebih cepat dari normal.
Juga menciptakan efek masa lalu dan film bisu.

Feature Part :
Peran yang tidak terlalu penting untuk seorang bintang, tapi cukup besar untuk
memunculkan perhatian khusus. Biasanya dilakukan oleh aktor/aktris yang telah dikenal
baik oleh penonton. Saat ini lebih dikenal dengan Cameo.
Fifty-fifty :
Biasanya sudut kamera atau pengambilan gamabr ketika dua orang aktor/aktris saling
berhadapan, berbagi lensa dengan adil. Juga disebut sebagai a two shot atau a two.

Fill Light :
Set pencahayaan umum yang digunakan untuk memperhalus kontras dari key lighting.
Film :
Media untuk merekam gambar yang menggunakan selluloid sebagai bahan dasarnya.
Memiliki berbagai macam ukuran lebar pita seperti 16mm dan 35mm.

Film Clip :
Bagian pendek dari sebuah film.

Film Loader :
Pengisi Film. Anggota tim kamera kadang adalah asisten kameramen yang mengisi film
yang belum diekspose ke dalam magazine dan mengeluarkan film yang telah diekspose
ke dalam can.

First Run :
Pertama kali sebuah film dilepas ke bioskop untuk ditonton. Saat ini lebih dikenal
dengan premiere.
Fishpole Boom :
Sebuah tiang ringan yang dapat digenggam dan dapat dipindahkan untuk digunakan
meletakkan mikrofon di lokasi yang sulit selama pemfilman.

Flag :
Miniatur Gobo dari kayu lapis atau kain pada bingkai metal yang diletakkan pada century
stand.
Flare :
Ketika suatu obyek atau cahaya dari set memantulkan cahaya yang tidak diinginkan
scara langsung pada lensa.

Flashback :
Bagian dari cerita film yang mengisahkan waktu periode awal, tergantung dari cerita.

Flub :
Ketika aktor/aktris melakukan kesalahan dalam pengucapan dialog – flubbed his line

Fluid Head :
Landasan pada tripod kamera yang memberikan gerakan halus untuk kamera melalui
penggunaan flywheel yang diletakkan dalam wadah berisi minyak dalam landasan itu
sendiri.

Focus :
Penyelarasan gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati
obyek aslinya
Fog Maker :
Menggunakan cairan khusus sehingga fog maker dapat memunculkan efek kabut, asap,
efek kabur (blur), dan kelembaban. Dengan menggunakan cairan jenis lain maka dapat
digunakan untuk menghilangkan kabur yang tidak diinginkan. Alat ini dapat berukuran
kecil, mesin yang dapat digenggam atau mesin besar yang diletakkan di kereta.

Follow Focus :
Perubahan fokus kamera selama adegan untuk mempertahankan fokus pada
aktor/aktris yang bergerak mendekati atau menjahui kamera. Biasanya menjadi
tugas first assistant cameraman.

Follow Shots :
Pengambilan gambar dengan kamera bergerak memutar untuk mengikuti pergerakan
pemeran dalam adegan.
Final Editing :
Proses pemotongan gambar secara menyeluruh

Floor Director :
Seseorang yang bertanggungjawab membantu mengkomunikasikan
keinginan sutradara dari master control ke studio produksi

Footage :
Gambar-gambar yang tersedia dan dapat digunakan

Footage Counter :
Alat penghitung yang berada pada kamera untuk tetap dapat mengikuti jumlah film
yang telah diekspose.

Four Walled Set :


Sebuah set yang memiliki 4 dinding bukan 3 seperti biasanya. Keempat dinding
menutup area aksi secara sempurna namun mungkin dapat dipindahkan untuk
memungkinkan pergerakan cahaya dan kamera selama melakukan pengambilan
gambar.

Frame :
– Suatu gambar dari banyak gambar pada gulungan film yang telah diekspose, ukuran
frame bervariasi sesuai format yang akan diambil gambarnya.
– Menyesuaikan kamera dan lensa sehingga gambar yang akan diambil memiliki
batasan yang diinginkan.
Frame per Second (fps) :
Sebuah film 35mm berputar dalam kamera dengan kecepatan normal menghasilkan 24
frame perdetiknya sehingga bila banyak frame yang diputar tiap detiknya aksi dari
subyek akan diperlambat ketika diproyeksikan dalam kecepatan normal. Bila lebih
sedikit dari 24 frame yang diputar maka aksi tampat dipercepat bila diproyeksikan
dengan kecepatan normal.

Freelancer :
Orang yang tidak terikat kontrak dengan produser atau perusahaan manapun.

Freeze :
Perintah bagi aktor/aktris untuk menghentikan aksi namun mempertahankan posisinya.
Dalam film yang aktor/aktris atau obyek lain muncul dengan tiba-tiba misalnya “pop in”
pada layar maka aktor/aktris dalam adegan akan diminta untuk diam. Orang atau obyek
kemudian ditempatkan di posisinya kemudian perintah untuk “action” diberikan dan
adegan dilanjutkan. Dalam pemotongan film di bagian tengah dari masuknya
aktor/aktris atau penempatan obyek akan dihilangkan.

Gaffer :
Pemimpin electrician yang bertanggung jawab di bawah Director of
Photography mengenai pencahayaan set.

Geared Head :
Unit dimana kamera dipasangkan yang dapat dihubungkan pada dolly atau crane dan
panned (gerakan secara horisontal) atau tilted (gerakan secara vertikal) memungkinkan
kamera untuk mengikuti gerakan.

Gen :
Truk generator yang digunakan untuk menyediakan tenaga listrik ketika unit film
berada di lokasi atau tambahan penyediaan tenaga di studio. Juga disebut sebagai
genset.

Gobo :
Layar kayu yang dicat hitam. Digunakan untuk menghalangi cahaya dari sati atau lebih
pencahayaan lampu studio, suatu set peralatan yang digunakan untuk mecegah
jatuhnya cahaya yang tidak diinginkan ke lensa kamera atau area set. Biasanya
diletakkan pada sanggahan yang dapat disesuaikan. Gobo tersedia dalam berbagai
bentuk dan ukuran.
Green Departement :
Bertanggungjawab untuk menyediakan pepohonan, semak, bunga, rumput, dan benda-
benda hidup lainnya baik yang asli maupun buatan.

Grip :
Orang yang berwenang memindahkan dan mengatur trek atau jalannya kamera –
apapun yang membutuhkan cengkeraman yang kuat – di set.

Grip Chain :
Rantai ringan yang digunakan untuk berbagai keperluan yang dilakukan oleh bagian
grip. pada set biasanya digunakan pada sekitar kaki kursi atau sofa yang ditempati
pemain untuk mencegahnya bergerak.

Hairdresser :
Spesialis penata rambut untuk film. Seorang hairdresser mungkin bekerja dengan
penata rambut laki-laki maupun perempuan.

Hairdresser Departement :
Bertanggungjawab atas kebutuhan rambut asli maupun wig untuk para aktor dan
aktris.

Hand Cue :
biasanya diberikan oleh sutradara atau asistennya untuk menunjukan waktu masuk
seorang aktor/aktris atau bagian khusus dari suatu adegan.

Hand Held :
Mengambil gambar dengan kamera ringan seperti handycam, jenis yang dapat ditahan
oleh operator kamera dengan tangannya selagi mengambil gambar, berlawanan dengan
meletakkannya pada gear head atau tripod. Memberikan fleksibilitas yang lebih. Teknik
penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod

Headroom :
Ruangan bagian atas suatu obyek dalam gambar dengan bagian atas frame.

High Head :
Tripod logam kecil dengan ketinggian tertentu yang dapat dipasangkan ke lantai untuk
mempertahankan posisinya. Digunakan untuk menahan kamera saat pengambilan
gambar dengan sudut rendah.

Hot Set :
Suatu set yang telah diisi barang dan dekor untuk syuting. Penggambaran ini biasanya
mengindikasikan bahwa set tersebut tidak boleh dimasuki atau digunakan.

Hot Spot :
Area dalam set yang memiliki pencahayaan yang sangat terang.

Hunting Location :
Proses pencarian dan penggunaan lokasi yang tepat dan terbaik
untuk syuting.

Idiot Cards :
Kartu besar tempat dialog dituliskan untuk aktor yang tidak dapat mengingat
kalimatnya. Dapat juga berarti sebuah bagian mesin elektronik yang mahal disebut
Tele-Prompter, dimana sebuah gulungan kertas ditempatkan di depan atau dekat
dengan kamera dan dituliskan dialognya dengan huruf yang besar sehingga mudah
untuk dibaca. Bisa juga disebut dengan Cue cards.

Independent :
Seseorang yang membuat film tanpa dipekerjakan oleh sebuah studio besar.

Insert Shot :
Suatu obyek biasanya yang dicetak seperti surat kabar atau sebuah jam, dan
dimasukkan ke dalam rangkaian untuk menjelaskan tindakan.

Int. :
Interior. Bagian dari film yang diambil didalam ruangan. Interior dapat berupa set yang
dibentuk di studio atau diluar studio. Lebih dikenal sekarang ini sebagai location
interiors.

Intercut :
Mengubah urutan tindakan dari belakang ke depan dari sebuah adegan ke adegan lain,
biasanya dilakukan dengan kecepatan cukup tinggi.

Iris :
bagian yang terbuka dari sebuah lensa atau bagian belakang yang mengatur masuknya
cahaya kdalam film. ukuran Iris dapat dikontrol oleh operator kamera.

Jell :
Gelatin atau materi plastik berwarna yang digunakan di depan sebuah lampu untuk
mengubah warna cahaya dari lampu tersebut. Bisa juga disebut dengan Gel.
Jumping Shot :
Proses pengambilan gambar secara tidak berurutan

Jimmy Jib :
Katrol kamera otomatis yang digerakan dengan remote

Key Grip :
Orang yang memimpin para pekerja grip.

Key Light :
Cahaya utama yang digunakan untuk menerangi subyek tertentu.

Lab :
Secara umum disebut sebagai suatu tempat untuk memproses exposed film pada tahap
akhir.

Lens (Lensa) :
Konstruksi dari berbagai macam potongan kaca yang dipasang sesuai kebutuhan dan
dimasukkan kedalam tube metal. Beberapa jenis lensa bersifat tetap dalam arti tidak
dapat diubah-ubah panjangnya.

Light Meter :
Instrumen kecil dan dapat dipegang dengan tangan yang digunakan untuk mengukur
intensitas cahaya.

Lining Up :
Membatasi adegan. Operator kamera atau sutradara mengatur penempatan kamera
sehingga mencakup ruang pengelihatan yang diinginkan. Dapat juga berarti framing.

Limbo :
Melakukan pengambilan gambar pada area atau set yang tidak dapat dijelaskan sebagai
suatu lokasi khusus. Dapat digunakan untuk adegan close-up, insert, dan lain
sebagainya.
Lip-Sync :
Sesi perekaman saat seoarang aktor/aktris menyesuaikan suaranya dengan gerakan
bibir dari gambar.

Location Departement :
Bertanggung jawab untuk mendapatkan lokasi khusus yang dibutuhkan untuk syuting
film serta membuat penagturan agar seluruh kru dan peralatan dapat mencapai lokasi
tersebut.
Long Focus Lens :
Istilah yang relatif digunakan untuk menggambarkan lensa yang lebih panjang dari
ukuran fokus normal (telephoto) dan memberikan perbesaran image.

Looks :
Arah khusus yang diminta pada aktor/aktris untuk menagrahkan matanya dengan
tujuan untuk menyesuaikan tindakan pada gambar sebelumnya. Bisa juga untuk
mengindikasikan lokasi seseorang atau benda yang tidak ada dalam gambar, misalnya
diluar kamera.

Long Shot :
Gambar direkam dari jarak jauh. Biasanya digunakan dengan cara
pengambilan gambar dari sudut panjang dan lebar.

Magazine :
Wadah film yang membentuk bagian dari suatu kamera atau proyektor. Magazine
bersifat tahan cahaya serta tidak memungkinkan cahaya untuk masuk ke film yang
belum atau sudah exposed didalam magazine.

Magnetic Recorder :
Alat perekam pita magnetik.

Make-Up Call :
Waktu untuk aktor/aktris berada pada bagian make-up atau ruang rias sebelum
dimulainya syuting.

Make-Up Departement :
bagian yang bertanggung jawab terhadap penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan
kebutuhan skenario pada saat syuting.

Mark It :
Perintah terhadap asisten kamera untuk melepaskan clapper stick pada slate board untuk
memberikan tanda suara pada adegan ketika kamera sedang berjalan pada kecepatan
fotografi.
Marks :
Digunakan untuk memberikan referensi pada aktor/aktris atau dolly mengenai posisi
tertentu dalam suatu adegan. Tanda ini dapat dibuat ditanah atau lantai dengan
menggunakan kapur, kertas perekat, tees atau segitiga dari kayu serta metal.
Married Print :
Gabungan antara track gambar dan suara setelah film tersebut selesai diedit. Istilah ini
tidak dikenal dalam produksi dengan menggunakan format video.

Match :
Menghasilkan ulang suatu tindakan yang dilakukan dalam adegan lain sehingga
keduanya dapat dipotong sehingga menghasilkan posisi yg dapat disesuaikan.

Matching Directions :
Penyesuaian adegan dalam film seperi masuk dari kiri ke kanan sehingga orang atau
alat transportasi dalam film tidak memiliki arah yang terbalik ketika pengambilan
gambar lain dimasukkan.

Matte :
Sebuah cut-out atau penutup sebagian yang diletakkan didepan lensa untuk mencegah
ekspose dari bagian film. Misalnya sepasang kembar identik sedang berbicara, padahal
hanya satu aktor/aktris yang memerankan peran tersebut.

Matte Box :
Sebuah frame yang dipasang didepan lensa kamera dan didesain untuk menahan matte
kamera yang digunakan pada suatu efek khusus. Matte Box biasanya dikombinasikan
dengan sunshade.

Measuring Tape :
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur jarak dari lensa ke subyek dengan tujuan
untuk menentukan fokus secara tepat.

Microphone Shadow :
Munculnya bayangan dari mikrofon pada bagian set yang masuk pada area pandang
kamera. Bila muncul pada gambar maka it’s a no-no (gambar tidak terpakai)

Mock-Up :
Tiruan suatu benda yang dibuat seperti asli tapi hanya berupa bagian tertentu saja
menurut kebutuhan.

Montage :
Urutan gambar yang mengalir, menyatu, atau kadang dipotong dari yang satu ke yang
lainnya. Digunakan untuk memperlihatkan peningkatan atau pembalikan waktu
terhadap perubahan lokasi.
M.O.S. :
Porsi gamabr dari sebuah adegan yang diambil tanpa merekam suaranya. Inisial ini
awalnya muncul dari sutradara Eropa yang tidak dapat mengucapkan WS dan
mengatakan Mit Out Sound.

Moving Shot :
Teknik pengambilan gambar dari obyek yang bergerak.

Music Departement :
Bertanggungjawab dalam pengaturan atau menyediakan musik yang akan digunakan
dalam film.

Master Control :
Perangkat teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video
dari berbagai input pada suatu produksi acara

Medium Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak yang cukup dekat

Medium Shot :
Gambar diambil dari jarak dekat

Medium Long Shot :


Gambar diambil dari jarak yang panjang dan jauh

Middle Close Up :
Pengambilan gambar dari jarak sedang

Master Shot :
Gambar pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau
rujukan pada saat melakukan proses editing.

N.G. :
No Good (tidak baik) Istilah ini dipakai sebagai komentar terhadap pengambilan gambar
yang tidak baik pada laporan kamera dan suara, misalnya N.G. Sound, N.G. Action

NTSC (National Television Standards Committee)


Sistem warna televisi yang dipergunakan di negara Amerika Serikat dan beberapa
negara lainnya, NTSC terdiri dari 525 garis pemindaian yang berada pada rate 30 frame
perdetiknya.
Non-Exclusive Contract :
Kesepakatan dimana sesorang dijamin untuk ikut dalam sejumlah produksi namun
diperbolehkan untuk bekerja pada produksi lainnya.

Non-Theatrical Film :
Film yang tidak dipertontonkan di bioskop melainkan untuk film pelatihan.

O.S. :
Off Screen (tidak tampak pada layar)

Outs, Out Takes :


Bagian gambar yang tidak masuk pada versi lengkap dari sebuah film.

Overlap :
Perintah untuk aktor/aktris agar memulai dialog tanpa harus menunggu pemeran
lainnya menyelesaikan dialognya.

Opening Scene :
Adegan yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita.
Biasanya adegan ini dikemas secara kreatif dan menarik untuk
mendapatkan perhatian dari penonton

PAL (Phase Alternation by Line) :


Sistem warna televisi yang pertama kali dibuat di Jerman, dan digunakan di Eropa dan
beberapa negara lain termasuk Indonesia. PAL terdiri dari 625 garis pemindaian berada
pada rate 25 frame perdetiknya.

Plot :
Alur cerita dari sebuah naskah.

P.O.V. :
Point of View (Sudut Pandang).

Practical :
Deskripsi dari sesuatu dalam sebuah set film seperti pada kehidupan nyata. Misalnya
kompor gas, bak cuci, pintu terbuka, pencahayaan lampu.

Print :
Perintah ketika pengambilan gambar telah lengkap dan dikirim ke laboratorium untuk
dikembangkan.
Producer :
Sebutan ini untuk orang yang memproduksi sebuah film tetapi bukan dalam arti
membiayai atau menanamkan investasi dalam sebuah produksi. Tugas seorang
produser adalah memimpin seluruh tim produksi agar sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan bersama, baik dalam aspek kreatif maupun manajemen produksi dengan
anggaran yang telah disetujui oleh executive producer.

Production Departement :
Bagian yang menentukan batasan biaya dan menangani persiapan dan pelaksanaan
atas segala keperluan dalam sebuah produksi.

Production Assistant :
Bertanggung jawab atas segala hal yang terjadi dilapangan selama proses produksi.

Production Manager :
Orang yang bertanggung jawab atas detail produksi dari awal sampai produksi itu
selesai.

Production Unit :
Terdiri dari sutradara, kru kamera, kru tata suara, bagian listrik dan semua orang yang
diperlukan dalam suatu produksi.

Prop Box (Kotak Properti) :


Tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran serta memiliki roda yang gunanya sebagai
tempat penyimpanan barang-barang kebutuhan suatu produksi.

Prop Man :
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat yang seharusnya pada saat
dibutuhkan untuk suatu produksi.

Power Pack :
Tempat khusus untuk pembagian arus listrik

Panning :
Pergerakan horisontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya

Rain Cluster :
Sebuah perangkat sprinkler yang dapat digantung diatas kepala untuk memberikan
simulasi efek dari hujan. Di sini sering memakai semburan dari mobil pemadam
kebakaran.
Raw Stock :
Film yang belum diekspose.

Reaction Shot :
Pengambilan gambar yang dimasukkan dalam sebuah adegan untuk menunjukkan efek
kalimat atau tindakan terhadap partisipan lain dalam adegan tersebut.

Reel of Film :
Jumlah film yang akan diproyeksikan dalam waktu 10 menit. 900 feet untuk ukuran
35mm atau 360 feet untuk ukuran 16mm. Gulungan standar dapat menampung film
sepanjang 1000 feet untuk 35mm dan 400 feet untuk 16mm.

Reflector :
Pemantul yang permukaannya berlapis perak digunakan untuk memantulkan cahaya.
Untuk pengambilan film eksterior reflektor sering digunakan untuk mengarahkan sinar
matahari ke bagian dalam suatu adegan.

Release Print :
Married Print yang dibuat untuk didistribusikan ke bioskop setelah answer print (telah
disetujui)

Re-Load :
Penanda dari departemen kamera atau tata suara ketika mereka telah kehabisan
persediaan untuk merekam.
Remake :
Produksi suatu film yang sebelumnya telah diproduksi.

Re-Run :
Memutar ulang suatu film atau acara televisi.

Research Departement :
bagian riset yang terdiri dari orang-orang yang menilai otentisitas artikel, benda,
kostum, dan peristiwa dalam sebuah film sebelum produksi film tersebut dijalankan.

Resolution, Resolving Power :


Kemampuan lensa atau film untuk menangkap serta menunjukkan detail yang halus.

Re-Take :
Pengulangan sebuah adegan dalam syuting.
Reverse, Reverse Angle :
Lawan dari sudut kamera dari adegan yang baru saja diselsaikan untuk memperlihatkan
sisi lain dari gambar.

Rigging :
Sebuah rangka pondasi untuk penyangga lampu penerangan pada suatu set. Sering
disebut juga dengan Scaffolding.

Roll, Rool ’em :


Perintah yang biasanya diberikan oleh asisten sutradara ketika sutradara merasa
adegan telah siap untuk pengambilan gambar dengan memfungsikan kamera film dan
peralatan rekam lainnya.

Rough Cut :
Penggabungan dari berbagai adegan film menurut suatu cerita yang komprehensip,
biasanya sudah dengan dialog dan soundtrack.
Running Shot :
Menggerakkan kamera untuk menyesuaikan dengan aktor/aktris ketika mereka
menyeberangi set atau lokasi.

Rushes :
Cetakan dari hasil pengambilan gambar hari itu yang diproses pada hari yang sama
sehingga dapat dilihat pada besoknya.

Rundown :
Susunan isi dan alur cerita dari program acara yang dibatasi oleh
durasi, segmentasi, dan bahasa naskah

Run Through :
Latihan akhir bagi seluruh pendukung acara yang disesuaikan dengan
urutan acara dalam rundown

Retake :
Pengambilan ulang suatu gambar/adegan

Sandbag :
Tas/bungkusan berisi pasir untuk pemberat.

Scouting :
Mencari lokasi untuk produksi atau bisa juga mencari orang yang berbakat.
Screen Play :
Naskah lengkap yang menjadi bahan untuk melakukan produksi film.

Screen Test :
Sebuah adegan yang memberikan kesempatan bagi aktor/aktris untuk memperlihatkan
kemampuannya. Adegan ini biasanya diambil dari film untuk mempertimbangkan
seorang aktor/aktris diambil lengkap dengan menggunakan kostum, set, dan riasan.

Scrim :
Sebuah bendera yang dibuat dari materi tembus cahaya. Kegunaannya adalah sebagian
untuk mengurangi dan mendifusikan sumber cahaya. Berada ditengah antara sebuah
gobo dan sebuah diffuser.

Script Supervisor, Script Clerk :


Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar yang
diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan,
penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik
yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk
kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam
salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing.
Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.

Sequence :
Sebuah rangkaian adegan.

Shutter :
Mekanisme kamera yang mencegah cahaya masuk ke film diantara pengukuran frame
segingga serial foto yang terpisah memiliki jarak walaupun gulungan film tetap diputar
dalam kamera.

Sneak, Sneak Preview :


Pemutaran film di bioskop tanpa pemberitahuan sehingga pembuat film dapat
memperoleh tanggapan dari penonton sebelum didistribusikan secara umum. Seringkali
tanggapan dari penonton untuk membuat perubahan dalam film yang menurut
produser akan membuat film tersebut lebih berhasil dipasaran.

Soft Focus :
pengambilan gambar dengan lensa yang diatur sedikit out of focus sehingga subyek
tampak agak buram. seringkali digunakan ketika memfoto seorang aktor.aktris yang
mulai terlihat berkerut.
Soft Light :
Pencahayaan lampu yang memungkinkan tidak menghasilkan bayangan dan berpendar
secara keseluruhan.

Sound Camera :
Kamera yang beroperasi dengan tenan selama perekaman gambar sehingga suara
dapat direkam tanpa adanya bunyi dari kamera.

Splice, Splicing :
Penggabungan akhir dari 2 buah film sehingga terbentuk sebuah kesatuan yang
berkesinambungan. Proses ini disebut splicing, hubungannya disebut splice.

Sprocket :
Roda dengan gerigi teratur yang mencengkeram bagian pinggir film untuk
menggerakkannya didalam kamera.

Still man, Photographer :


Bertanggungjawab atas publiitas dan pembuatan foto set serta lokasi. Dapat juga
digunakan pada kesempatan tertentu.

Stop Frame :
Pengulangan sebuah frame film untuk memberikan efek diam pada aksi. Juga disebut
dengan freeze frame.

Story Board :
Sketsa yang menggambarkan adegan dalam film. Digunakan untuk mempemudah
pengambilan gambar.

Sunshade (Lens Shade) :


Kotak persegi panjang untuk meningkatkan ukuran lensa keluar, dipasangkan pada
kamera diabgian lensa depan untuk mencegah masuknya cahaya kedalam lensa.

Super, Superimposure :
Penempatan sebuah gambar diatas gambar lainnya, misalnya title atau subtitle
terjemahan bahasa.

Swish Pan :
Gerakan panning ketika kamera digerakkan secara cepat dari sebuah sisi ke sisi lainnya,
menyebabkan gambar menjadi kabur untuk memunculkan kesan gerakan mata secara
cepat.
Simply Shot :
Gambar yang diambil dari sudut yang mudah

Script Format :
Format penulisan naskah acara

Script Marking :
Penandaan pada naskah untuk menjadi catatan bagi sutradara maupun
pendukung produksi lainnya

Stock Shot :
Berbagai bentuk gambar yang diciptakan untuk menjadi pilihan pada
saat gambar-gambar tersebut memasuki proses editing

Suspense :
Istilah yang digunakan untuk menunjukkan adegan yang menegangkan
dan mengundang rasa was-was bagi penonton

Steady Shot :
Gambar sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak dan dapat dinikmati
dengan posisi diam

Slow Motion :
Pergerakan gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan cerita

Tag, Tag Line :


Kalimat atau tindakan dalam sebuah adegan terakhir dari sebuah film yang diharapkan
dapat menjadi puncak dari apa yang telah disuguhkan sebelumnya.

Teaser :
Adegan pertama dari keseluruhan gambar dari cerita. Biasanya adegan yang menarik,
digunakan di televisi.

Tele-Photo Lens :
Lensa dengan panjang fokus lebih besar dari normal yang digunakan untuk membuat
obyek jauh menjadi dekat.
That’s a Hold :
Perintah dari sutradara pada script supervidor dan asisten kamera bahwa pengambilan
gambar yang baru saja selesai tidak akan dikirim ke lab untuk dicetak tapi diberi label
“hold” sampai pengambilan gambar lainnya telah selesai dan sutradara memutuskan
gambar mana yang akan dicetak.

Tilt :
Menggerakan kamera secara vertikal (naik-turun)

Tone Track :
Soundtrack yang memunculkan bunyi latar yang diasosiasikan dengan lokasi interor
atau eksterior. Suara ini biasanya tidak disadari namun memberikan sentuhan realitas
yang dibutuhkan oleh sebuah film.

Top Lighting :
Cahaya dari sumber yang diletakkan diatas subyek sehingga turun menyinari.

Transportation Departement :
Bertanggungjawab terhadap semua kendaraan yang digunakan oleh kru dan pemain
selama syuting berlangsung. Dalam hal ini termasuk antar dan jemput kru atau pemain.

Treatment :
Presentasi detail dari cerita sebuah film namun belum berbentuk naskah.

Triangle :
Alat yang digunakan untuk menahan kaki-kaki tripod agar tidak bergerak jika diletakkan
di lantai yang licin.

Two/Three Shot :
Perintah yang seringkali digunakan oleh sutradara untuk mengarahkan kamera pada
dua/tiga obyek yang dituju.

Unit Manager :
Bertanggungjawab atas kelancaran operasi perusahaan film di lokasi.

Variable Speed Motor :


Variasi kecepatan film di kamera untuk keperluan efek khusus.

Viewfinder :
Instrumen optik yang diletakkan samping kiri blimp yang memungkinkan operator
kamera untuk mengikuti aksi sementara kamera sedang berputar.
Voice Cue :
Sinyal vokal dari sutradara atau aktor/aktris dalam adegan bahwa sudah waktunya
aktor/aktris lain masuk.

VTR :
Video Tape Recording

Very Long Shot :


Gambar yang diambil dari jarak yang sangat jauh

Voice Over :
Suara dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita (narasi)

Wardrobe Box :
Kotak penyimpanan kostum.

Wardrobe Departement :
Bertanggungjawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi.

Wild Line :
Kalimat yang biasanya direkam setelah pengambilan gambar atau diakhir syuting pada
hari itu. Dipergunakan untuk mengulang kalimat dari suatu adegan yang telah diambil
karena tidak jelas.

White Balance :
Prosedur untuk mengoreksi warna gambar dari kamera dengan
mengubah sensitivitas CCD ke dalam spektrum warna.
Umumnya prosedur ini menggunakan warna putih sebagai dasar

Wild Recording :
Perekaman yang tidak dilakukan selama proses fotografi. efek suara dan bunyi acak
biasanya direkam dengan cara ini, kadang untuk narasi dan musik juga. Seringkali
disebut Non-Sync.

Wind Machine :
Kipas angin besar yang ditutup dengan kawat pengaman. Digunakan untuk
menciptakan efek angin.
Wipe :
Efek optik antara 2 gambar dimana gambar ke-2 mulai di bagian luar layar dan
menghapus gambar pertama sampai dengan garis yang masih terlihat dan pada
akhirnya menutupi gambar pertama.
Wrap :
Perintah yang digunakan untuk memberitahukan pada semua orang bahwa syuting
pada hari itu sudah selesai.

Anda mungkin juga menyukai