Anda di halaman 1dari 6

AURUMNISVA FATURRAHMI

19337024
ANALISIS CLUSTER

1. Seorang peneliti ingin melakukan pengelompokkan provinsi di pulau jawa


berdasarkan karakteristik lansia. Hal ini dilakukan mengingat penduduk lansia
semakin banyak sehingga perlu adanya perhatian ekstra dari pihak pemeritahan
untuk permasalahan tersebut. Dengan menggunakan enam kriteria yaitu :
X1 : Tidak pernah sekolah/ Tamat SD (%)
X2 : Makan makanan pokok 21x seminggu (%)
X3 : Makan makanan berprotein tinggi 4x seminggu (%)
X4 : Memiliki baju < 4 stel (%)
X5 : Tidak memiliki tempat tetap untuk tidur (%)
X6 : Bila sakit diobati (%)

Provinsi x1 x2 x3 x4 x5 x6
Jabar 70,84 70,48 31,37 17,17 1,82 5,32
Jatim 79,3 45,99 16,25 28,36 1,89 5,97
Jateng 79,3 35,99 16,25 19,36 1,89 3,97
DIY 76,05 46,27 11,35 17,45 1,17 4,72
Banten 77,06 42,48 6,28 25,74 0,34 4,87
DKI 37,8 56,38 12,28 87,24 1,45 6,78

Akan dilakukan pengelompokkan Average linkage :


1) Menentukan matriks jarak (menggunakan jarak Euclid)
 d(jabar, jabar) =
(70,84 − 70,84)2 + (70,84 − 70,84)2 + . . . + (5,32 − 5,32)2 = 0
 d(jabar, jatim) =
(70,84 − 79,3)2 + (70,84 − 45,99)2 + . . . + (5,32 − 5,97)2 = 32,025
 Dst
 d(DKI, DKI) =
(37,8 − 37,8)2 + 56,38 − 56,38)2 + . . . + (6,78 − 6,78)2 = 0

Sehingga diperoleh matriks jarak sepeti berikut :


Provinsi Jabar Jatim Jateng DIY Banten DKI
Jabar 0,000 32,025 38,683 31,858 39,243 81,037
Jatim 32,025 0,000 13,601 12,480 11,135 72,895
Jateng 38,683 13,601 0,000 12,041 13,683 82,277
DIY 31,858 12,480 12,041 0,000 10,637 80,256
Banten 39,243 11,135 13,683 10,637 0,000 75,028
DKI 81,037 72,895 82,277 80,256 75,028 0,000

2) Penggabungan data : AVERAGE LINKAGE


 Provinsi dengan nilai terdekat adalah Banten dan DIY (10,637), sehingga Banten
dan DIY akan digabung.
d((DIY, Banten), Jabar) = Ave(d(DIY, Jabar), d(Banten, Jabar)
= Ave(31,858 ; 39,243) = 35,5505

d((DIY, Banten), Jatim) = Ave(d(DIY, Jatim), d(Banten, Jatim)


= Ave(12,480 ; 11,135) = 11,8075

d((DIY, Banten), Jateng) = Ave(d(DIY, Jateng), d(Banten, Jateng)


= Ave(12,041 ; 13,683) = 12,862

d((DIY, Banten), DKI) = Ave(d(DIY, DKI), d(Banten, DKI)


= Ave(80,256 ; 75,028) = 77,642

Sehingga diperoleh matriks jarak yang baru :


Provinsi Jabar Jatim Jateng DIY,Banten DKI
Jabar 0,000 32,025 38,683 35,5505 81,037
Jatim 32,025 0,000 13,601 11,8075 72,895
Jateng 38,683 13,601 0,000 12,862 82,277
DIY, Banten 35,5505 11,8075 12,862 0,000 77,642
DKI 81,037 72,895 82,277 77,642 0,000

 Gabungkan jarak yang terdekat, yaitu (DIY,Banten) dan Jatim dengan jarak
11,8075.

d(((DIY, Banten), Jatim)), Jateng) = Ave(d(DIY, Banten), Jateng); d(Jatim, Jateng)


= Ave(12,862 ; 13,601) = 13,2315

d(((DIY, Banten), Jatim)), Jabar) = Ave(d(DIY, Banten), Jabar); d(Jatim, Jabar)


= Ave(35,5505 ; 32,025) = 33,78775

d(((DIY, Banten), Jatim)), DKI) = Ave(d(DIY, Banten), DKi); d(Jatim, DKI)


= Ave(77,642 ; 72,895) = 75,2685

Sehingga diperoleh matriks jarak baru :


DIY,Banten,
Provinsi Jabar Jateng DKI
Jatim
Jabar 0,000 38,683 33,78775 81,037
Jateng 38,683 0,000 13,2315 82,277
DIY,
Banten, 33,78775 13,2315 0,000 75,2685
Jatim
DKI 81,037 82,277 75,2685 0,000

 Gabungkan jarak yang terdekat yaitu (DIY, Banten, Jatim) dan Jateng dengan
jarak 13,2315

d((DIY, Banten, Jatim), Jateng), Jabar)


= Ave(d(DIY, Banten ,Jatim), Jabar) ; d(Jateng, Jabar)
= Ave(33,78775 ; 38,683) = 36,235

d((DIY, Banten, Jatim), Jateng), DKI)


= Ave(d(DIY, Banten ,Jatim), DKI) ; d(Jateng, DKI)
= Ave(75,2685 ; 82,277) = 78,773

Sehingga diperoleh matriks jarak baru sebagai berikut :


DIY,Banten,
Provinsi Jabar Jatim, DKI
Jateng
Jabar 0,000 36,235 81,037
DIY,
Banten,
36,235 0,000 78,773
Jatim,
Jateng
DKI 81,037 76,773 0,000

 Gabungkan dengan jarak yang terdekat yaitu (DIY, Banten, Jatim. Jateng) dan
Jabar dengan jarak 36,235

D(((DIY, Banten, Jatim), Jateng), Jabar), DKI)


= Ave(d(DIY, Banten , Jatim, Jateng) DKI) ; d(Jabar, DKI)
= Ave(36,235 ; 76,773) = 56,504

Sehingga diperoleh matriks jarak baru :


DIY,Banten,
Jatim,
Provinsi DKI
Jateng,
Jabar
DIY,
Banten,
Jatim, 0,000 56,504
Jateng,
Jabar
DKI 56,504 0,000

ANALISIS CLUSTER MENGGUNAKAN R


2. Lakukanlah pengelompokkan Single linkage beserta dendogramnya dari matriks di
bawah ini (manual dan menggunakan R)

A B C D E
A 0 9 3 6 11
B 9 0 2 8 10
C 3 2 0 4 6
D 6 8 4 0 6
E 11 10 6 6 0

Karena matriks sudah berbentuk matriks jarak, maka kita langsung ke langkah
selajutnya yaitu menggabungkan data dengan jarak yang terkecil (B dan C) = 2.
sehingga B dan C akan digabungkan untuk membuat matriks jarak baru.

d((B,C) ; A) = min (B,A) ; (C,A)


= min (9 ; 3) = 3

d((B,C) ; D) = min (B,D) ; (C,D)


= min (8 ; 4) = 4

d((B,C) ; E) = min (B,E) ; (C,E)


= min (10 ; 6) = 6
Sehingga diperoleh matriks jarak baru :
A B.C D E
A 0 3 6 11
B,C 3 0 4 6
D 6 4 0 6
E 11 6 6 0

 Gabungkan data dengan jarak terkecil yaitu (B,C) dan A dengan jarak 3.

d(((B,C), A) ; D) = min ((B,C), D) ; (A,D)


= min (4 ; 6) = 4

d(((B,C), A) ; E) = min ((B,C), E) ; (A,E)


= min (6 ; 11) = 6

Sehingga diperoleh matriks jarak baru :


B.C,A D E
B,C,A 0 4 6
D 4 0 6
E 6 6 0

 Gabungkan data dengan jarak terkecil yaitu (B,C,A) dan D sebesar 4.

d(((B,C, A), D) ; E) = min ((B,C,A), E) ; (D,E)


= min (6 ; 6) = 6

Sehingga diperoleh matriks jarak baru :


B.C,A,D E
B,C,A,D 0 6
E 6 0

ANALISIS MENGGUNAKAN R :
Terdapat 3 cluster dalam kasus ini.

Anda mungkin juga menyukai