Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas I


Dosen Pengampu :

Disusun oleh :
Kelas B
Kelompok 12

Kurnia Nur Hidayati 2010201082


Tarissa Widhi Puspitasari 2010201084
Ahda Sabila Aprilia Putri 2010201086
Nabilah Rahmadiah 2010201090
Rismauli Agista Putri 2010201091

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2021
A. Deskripsi Budaya Yang Berkembang
Salah satu adat dan budaya berkaitan dengan maternitas yang berkembang
khususnya di daerah Yogyakarta yaitu “Dlingo Bangle”. Tradisi Dlingo Bangle masih
banyak dilakukan dan dipercayai masyarakat pedesaan dan orang-orang tua yang terus
diterapkan secara turun-menurun. Tradisi Dlingo Bangle diberikan kepada ibu yang
sedang mengandung dan bayi hingga anak-anak. Tradisi ini dipercaya secara turun-
temurun sebagai tolak bala dan dapat mengatasi sawan pada bayi.
Nama Dlingo Bangle diambil dari nama bahan yang digunakan yaitu dlingo
dan bangle. Dlingo atau jeringau merupakan tanaman herbal yang tumbuh di tanah
Jawa. Tanaman ini berbentuk seperti pandan dengan daun yang tinggi, keras, dan
tajam. Tanaman dlingo ini banyk dikenal sebagai bahan dalam ramuan herbal
Tiongkok dan India. Sedangkan Bangle merupakan tanaman herbal yang mirip
dengan tanaman jahe dan banyak dimanfaatkan sebagai obat maupun rempah-rempah.
Kedua tanaman ini memiliki khasiat yang sangan bermanfaat bagi tubuh sehingga
banyak digunakan khususnya bagi ibu hamil dan anak-anak.
Dalam penggunaannya, dlingo dan bangle akan ditumbuk kasar secara
bersamaan dan dicampur dengan air. Air campuran dlingo bangle inilah yang
dipercaya dapat sebagai tolak bala. Dlingo bangle yang telah diberi campuran air akan
diusapkan pada belakang telinga dan kedua mata kaki. Cara ini dipercaya dapat
menghindarkan ibu hamil, bayi, dan anak-anak dari hal-hal buruk hingga gangguan
makhluk ghaib. Dlingo Bangle banyak ditemui di tempat lelayu, dimana akan
disediakan baskom yang berisi dlingo bangle sehingga pelayat dapat meggunakannya
agar makhluk ghaib tidak menempel dan mengikuti. Meskipun tanaman dlingo dan
bangle memiliki segudang manfaat bagi tubuh, tanaman ini lebih terkenal sebagai
tolak bala dan digunakan untuk mengatasi sawan pada bayi.

B. Pengkajian Keperawatan
1. Faktor Teknologi (Technological Factors)

2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup (Religious and Philosophical Factors)


Mempercayai benda sebagai penangkal atau jimat termasuk sebagai
tindakan syirik dalam Islam. Bilamana klien memangdang dlingo dan bangle
sebagai tanaman berkhasiat diperbolehkan, namun bila mempercayai sebagai
pengusir hal-hal mistis termasuk tindakan yang mengimpang. Disinilah peran
perawat penting untuk memberikan pemahaman dan membuka pandangan
klien terkait dengan adat dan kebiasaan yang kurang tepat.
Perawat mengkaji terkait agama yang dianut oleh klien sebagai dasar
pemberian tindakan yang tepat sesuai agama yang dianut.
3. Faktor Sosial dan Keterikatan Kekeluargaan (Kinship and Sosial
Factors)
Perawat harus mengetahui wilayah dimana klien tinggal untuk dpat mengkaji
budaya, adat, dan pantangan yang tersebar di wilayah tersebut. Perawat harus
mampu untuk membimbing klien ke jalan yang benar tanpa merendahkan
budaya dan adat yang dipercayai klien.
4. Faktor Nilai-Nilai Budaya dan Gaya Hidup (Cultural Values and
Lifeways)
Dlingo dan bengle dalam kesehatan lebih disarankan karena itu termasuk
dalam obat alami, selain untuk wewangian dlingo sendiri banyak berpengaruh
dalam kesehatan tubuh.
Kabanyakan dalam budaya sendiri masih sering digunakan karena
kepercayaan orang dulu

5. Faktor Kebijakan dan Peraturan Rumah Sakit yang Berlaku (Political


and Legal Factors)

6. Faktor Ekonomi (Economical Factors)


Dalam faktor ekonomi sendiri Dlingo dan bengle lebih mudah didapat dan
lebih terjangkau harga nya, karena itu tidak memerlukan biaya yg besar
disebabkan disekitar kita masih sering dilihat untuk tanaman tersebut apalagi
di tanah jawa
7. Faktor Pendidikan (Education Factors)

C. Diagnosa Keperawatan

D. Perencanaan dan Implementasi Keperawatan


1. Cultural Preservation/Maintenance
2. Cultural Care Accomodation/Negotiation

3. Cultural Care Repartening/Reconstruction

E. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai