ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA
KOMUNITAS/COMMUNITY
MENTAL HEALTH NURSING
(CMHN)
MAMNUAH
 Pelayanan Keperawatan yang
komprehensif, holistik dan
paripurna; berfokus pada
masyarakat yang sehat jiwa, rentan
terhadap stress & dalam tahap
pemulihan serta pencegahan
Community kekambuhan. Pelayanan diberikan
secara terus menerus (continuity
Mental
of care) sepanjang rentang
kehidupan manusia (Keliat, 2007)
Health
Nursing
Konsep dari program
CMHN ditujukan kepada
kesehatan jiwa secara
kolektif bagi semua orang
yang tinggal di
masyarakat (Mohr, 2006)
Bekerja secara tim
interprofesional
Fokus pada pencegahan,
manajemen perawatan, dan
pemulihan
Fortinash (2004) peran perawat jiwa
di komunitas adalah membantu klien
mempertahankan fungsinya pada
tingkat tertinggi dan memandirikan
klien di komunitas. Peran dan fungsi
perawat jiwa komunitas : pemberi
asuhan keperawatan secara langsung
(practitioner), pendidik (educator),
koordinator dalam penemuan kasus,
dan rujukan
Tujuan

Membantu masyarakat yang pernah

Menciptakan komunitas yang sehat dan
mengalami gangguan jiwa untuk hidup
kompeten
sukses dan produktif di masyarakat

Memberikan pelayanan,
konsultasi, edukasi dan informasi
mengenai prinsip- prinsip
kesehatan jiwa kepada para agen
komunitas lainnya, menurunkan
angka risiko gangguan jiwa serta
meningkatkan penerimaan
komunitas praktik jiwa melalui
edukasi (Stuart & Laraia, 2005)
Permasalahan di komunitas

Angka depresi,
Pemasungan terhadap
ansietas, dan
pasien gangguan jiwa
penyalahgunaan zat

Banyak klien gangguan

jiwa tidak ditangani
secara efektif di
pelayanan primer
Manfaat Pelayanan Kesehatan Jiwa di Rumah
Alternatif untuk
Fasilitator untuk
Strategi untuk mengkaji perawatan rumah sakit
melakukan pengkajian
dan menangani klien di dengan tetap
sebelum perawatan di
tempat tinggalnya mempertahankan klien
rumah sakit
di komunitas

Integrasi perawatan di Strategi untuk

Bagian dari proses
rumah sakit dengan memperpendek waktu
perencanaan pulang
rencana perawatan di perawatan di rumah
klien
rumah sakit
 Pertama kali dikembangkan di Aceh tahun
2005 pasca Tsunami 26 Desember 2004

Mengembangkan Desa Siaga Sehat Jiwa

(DSSJ)
Sejarah
CMHN Adanya Kader Kesehatan Jiwa (KKJ)

CMHN dikembangkan di propinsi lain di

Indonesia termasuk di Yogyakarta
PIRAMIDA PELAYANAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

rendah tinggi

RS Jiwa
Frekuensi
Biaya
kebutuhan Unit pelayanan
5
kesehatan jiwa di
RSU
4 Pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat

3
Pelayanan kesehatan jiwa melalui
pelayanan kesehatan dasar
Dukungan masyarakat formal dan
2 informal di luar sektor kesehatan

1
Perawatan mandiri individu dan
keluarga
tinggi
rendah

Kualitas pelayanan yang dibutuhkan

 • Perawatan mandiri individu dan keluarga,
kebutuhannya lebih banyak, biayanya juga
lebih murah
Penjelasan
• Perawatan di RS Jiwa (semakin tinggi tempat
piramida pelayanan), kebutuhan pasien dirawat di
sana lebih rendah sedangkan biaya
perawatan semakin tinggi.
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
(Community Mental Health Nursing = CMHN)

Pendekatan CHMN dilakukan dengan menggunakan 4 pilar

4
 Pencegahan Pada anggota masyarakat yang sehat
Primer jiwa

Pelayanan
Kesehatan Pencegahan Pada anggota masyarakat yang
mengalami masalah psikososial dan
Jiwa Sekunder gangguan jiwa
Komprehensif

Pencegahan Pada pasien gangguan jiwa dengan

Tersier proses pemulihan
Pencegahan Primer
• Fokus : pelayanan pd
peningkatan kesehatan dan
pencegahan terjadinya
gangguan jiwa
• Tujuan : mencegah terjadinya
gangguan jiwa, mempertahankan
& meningkatkan kesehatan jiwa.
• Target : anggota masyarakat yang
belum mengalami ganggan jiwa
sesuai dgn kelompok umur (anak-
anak, remaja, dewasa & usia
lanjut).
Aktivitas Pencegahan Primer

Program Pendidikan Program stimulasi

Kesehatan perkembangan

Program dukungan sosial

yang diberikan pada anak
Program sosialisasi,
yatim, kehilangan
manajemen stres dan
pasangan, kehilangan
persiapan menjadi
pekerjaan, kehilangan
orangtua rumah/tempat
tinggal
 Aktivitas Pencegahan Primer

Program pencegahan penyalahgunaan

obat dengan :
Melatih koping positif utk mengatasi stres
Latihan Asertif : mengungkapkan Program
keinginan dan perasaan tanpa menyakiti pencegahan
orang lain
bunuh diri
Latihan Afirmasi : menguatkan aspek
positifyang ada pada diri seseorang
 • Fokus : pelayanan dengan
deteksi dini masalah psikososial
dan gangguan jiwa serta
penanganan yang segera
Pencegahan • Tujuan : menurunkan insiden
gangguan jiwa
Sekunder
• Target : anggota masyarakat yang
beresiko/ memperlihatkan tanda &
gejala masalah psikososial dan
gangguan jiwa
Aktivitas Pencegahan Sekunder

Menemukan kasus sedini mungkin Melakukan penjaringan kasus dgn cara:

dengan cara memperoleh informasi a. Pengkajian 2 menit utk peroleh data
dari berbagai sumber seperti fokus, bila positif lanjut dengan
masyarakat, tim kesehatan lain dan pengkajian kesehatan jiwa
penemuan langsung b. Sosialisasi ke masyarakat

Melakukan penjaringan kasus

Pengobatan segera terhadap kasus baru
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
Melibatkan peran aktif keluarga dalam merawat
pasien
Penanganan kasus bunuh diri
Melakukan terapi modalitas di masyarakat
Melakukan follow – up care dan rujukan kasus
Hotline service untuk intervensi krisis
 • Fokus : pelayanan
keperawatan pada
peningkatan fungsi dan
sosialisasi serta pencegahan
kekambuhan pada pasien
gangguan jiwa
Pencegahan • Tujuan : mengurangi
Tersier kecacatan/ketidakmampuan akibat
gangguan jiwa
• Target : anggota masyarakat yang
mengalami gangguan jiwa pada
tahap pemulihan
Aktivitas Pencegahan Tersier

Program dukungan sosial dengan

menggerakkan sumber-sumber di masyarakat,
spt sumber pendidikan, dukungan masyarakat
(tetangga, teman dekat), pelayanan terdekat
(PKM)
Program rehabilitasi dengan memberdayakan
pasien dan keluarga hingga mandiri
Program sosialisasi dgn cara mengembangkan
ketrampilan hidup, program rekreasi, kegiatan
sosial dan keagamaan
Program mencegah & menghilangkan stigma
utk menghindari isolasi dan deskriminasi
terhadap pasien gangguan jiwa dengan cara
pendidikan kesehatan jiwa ke masyarakat dan
pendekatan pada toma – toga utk sosialisasi
program kesehatan jiwa
 •Pelayanan yang difokuskan pada :
• Aspek Biologis/fisik : kehilangan
organ, cacat fisik
• Aspek Psikologis : ketakutan,
kecemasan, trauma
Pelayanan • Aspek Sosial : kehilangan orang
Keperawatan yang dicintai, PHK, tempat tinggal,
harta benda, dsb
Holistik • Aspek Budaya : budaya tolong-
menolong sesama warga/masyarakat
• Aspek Spiritual : nilai-nilai agama yg
kuat sbg potensi masyarakat dalam
menghadapi berbagai masalah
kesehatan yang terjadi.
 •Pelayanan kesehatan masyarakat yang
lengkap jenjang pelayanannya, yang
terdiri dari :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan spesialistik
b. Pelayanan kesehatan jiwa
Keperawatan integratif
c. Pelayanan kesehatan jiwa yang
Paripurna bersumber daya masyarakat
•Pemberdayaan seluruh potensi dan
sumber daya di masyarakat diupayakan
agar terwujud masyarakat yang mandiri
dalam memelihara kesehatannya.
Keperawatan Kesehatan Jiwa Masyarakat
(Kep Kes Wa Mas)
Pelayanan diberikan terus
menerus (Continuity of Care) dari
kondisi sehat sampai sakit dan
sebaliknya, baik di rumah
maupun di rumah sakit (di
berbagai tempat) dan sejak dari
dalam kandungan sampai dengan
lanjut usia.
 • Meningkatkan kesehatan jiwa
masyarakat
• Mencegah terjadinya
TUJUAN
gangguan jiwa
KepKesWaMas
• Meningkatkan kemampuan
pasien dan keluarga dalam
memelihara kesehatan jiwa
 Perawat dapat mengembangkan
Konsep Kesehatan Jiwa Masyarakat
dalam mengaplikasikan pelayanan
kepada masyarakat, sehingga
Kep Kes Wa anggota masyarakat memiliki
“sehat jiwa” dan yang mengalami
Mas gangguan jiwa dapat dipertahankan di
lingkungan keluarga/masyarakat
dengan adekuat.
 Model pelayanan kesehatan jiwa di komunitas,
meliputi:

Pelayanan komprehensif: Dokter,

Akses pelayanan:
perawat spesialis jiwa, perawat,
peningkatan akses Tanggung jawab apoteker, ahli gizi, pekerja sosial,
perawatan
pendidik, dan koordinator perawatan

Pelayanan berpusat
Koordinasi dan
Berkelanjutan: pada klien dan keluarga:
integratif: ada
peningkatan kualitas klien dan keluarga
koordinasi ketika klien
secara terus menerus adalah inti dari Tim
dipulangkan dari RS
asuhan