Anda di halaman 1dari 34

MENERIMA PASIEN

MASUK RUANG RAWAT INAP

KLINIK GRACIA
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN

SOP 2017

dr.Linda Sinto,MARS

PENGERTIAN Menerima pasien masuk di ruang perawatan


TUJUAN Agar setiap pasien yang dimasukkan untuk rawat inap di Unit
rawat Inap memperoleh pelayanan segera sehingga pasien merasa
aman dan nyaman
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Petugas ruangan memperkenalkan diri kepada pasien /
keluarganya yang datang ke Unit Rawat Inap agar pasien
merasa aman dan nyaman.
2. Petugas ruangan mengantar pasien langsung kekamar pasien
yang telah disiapkan sesuai kelas yang diminta atau keruang
tindakan dahulu.
3. Paramedis ruangan melihat buku status pasien dan intruksi
yang diberikan oleh dokter pengirim
4. Bila ruangan yang dimaksud sudah tidak bisa menampung,
maka pasien dapat dipindahkan keruang lain.
5. Paramedis ruangan memberitahu pasien / keluarga tentang
tindakan perawatan yang akan dilakukan
6. Paramedis ruangan melaksanakan tindakan perawatan sesuai
intruksi dokter pengirim
7. Paramedis ruangan melengkapi identitas pasien dan berkas
rekam medis pasien.
8. Paramedis ruangan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai
dengan standar asuhan keperawatan yang berlaku.
MENERIMA PASIEN
MASUK RUANG RAWAT INAP
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

9. Paramedis ruangan menjelaskan tentang cara, pemakaian obat


(bila sudah mendapat pengobatan dari dokter, maupun
makanan / minuman yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi
pasien.
10. Bila diperlukan, petugas ruangan melaporkan kedatangan
penderita kepada dokter ruangan
11. Petugas ruangan menjelaskan tentang tata tertib / peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit Bhayangkara BONDOWOSO
dan mempersilahkan keluarga pasien untuk menghubungi
petugas bila sesuatu yang dibutuhkan pasien.
TUJUAN Unit Rawat Inap
MENYIAPKAN PASIEN PULANG
DARI RUANG RAWAT INAP

KLINIK GRACIA
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN

SOP Januari

__________________________

PENGERTIAN Memulangkan penderita rawat inap sesuai prodesur rumah sakit


TUJUAN Agar penderita yang sudah diijinkan keluar rumah sakit baik
pulang sembuh, pulang paksa maupun meninggal dapat pulang
pada hari itu juga.
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR PELAKSANAAN ;
A. PASIEN PULANG SEMBUH
1. Dokter / Petugas ruangan memberitahu pasien / keluarga
bahwa pasien sudah diperbolehkan pulang
2. Dokter ruangan melengkapi formulir rekam medis dan
menandatanganinya
3. Dokter ruangan membuat surat control dengan
menggunakan formulis pemberitahuan balasan / Kontrol
4. Petugas ruangan menginventasiri alat – alat milik ruangan
yang telah dipakai oleh pasien.
5. Petugas administrasi memberikan lembar perincian
pembeyaran ke kasir.
6. Pasien / keluarga membayar biaya perawatan
7. Petugas kasir penerima, menerima pembayaran dan
memberikan kwitansi pembayaran kepada keluarga pasien.
8. Bila pasien pulang diluar jam kerja / hari libur, petugas
ruangan dapat menerima pembayaran tersebut dan
memberikan kwitansi sementara
9. Keluarga kembali keruangan dan menunjukkan kwitansi
pembayaran kepada kepala Ruangan.
10. Petugas ruangan memberikan surat kontrol kepada pasien
/ keluarga dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien / keluarga tentang diet pasien, obat yang harus
diminum, aktivitas pasien, kepan harus mengontrol dsb
11. Petugas ruangan mengijinkan pasien pulang

B. PASIEN PULANG PAKSA


1. Petugas ruangan memberi motivasi kepada pasein /
keluarga agar mau membatalkan keputusan pulang paksa
2. Petugas ruangan melaporkan permintan pulang paksa
pasien / keluarga kepada dokter ruangan / dokter yang
merawat
3. Bila permintaan pulang paksa penderita tak bisa dibatalkan
lagi, dokter ruangan / doketr yang merawat memberi
persetujuan.
4. Petugas ruangan mengisi formulir pulang paksa dan
menjelaskan maksud isinya kepada keluarga / pasien.
5. Pasien / keluarga menyetujui isi formulir pulang paksa dan
membubuhi tanda tangan pada formulir tersebut
6. Dokter ruangan menandatangani formulir tersebut
7. pasien menyelesaikan administrasi dan biaya perawatan.
8. Petugas ruangan mengijinkan pasien pulang

C. PASIEN MENINGGAL
1. Dokter / petugas ruangan memberitahukan bahwa pasien
sudah meninggal, dan memberitahukan bahwa jenazah
baru boleh dibawa pulang paling cepat 2 (dua) jam setelah
meninggal
2. Petugas ruangan melepas jenazah sesuai dengan agama
yang dianut pasien Petugas ruangan mengatur sedemikian
rupa sehingga jenazah tidak tampak oleh pasien lain.
3. Keluarga pasien menyelesaikan administrasi dan biaya
perawatan
4. Bila dikehendaki keluarga, petugas ruangan menghubungi
pengemudi mobil jenazah.
5. Setelah 2 (dua) jam petugas mengijinkan jenazah dibawa
pulang.
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MENYUAPI PASIEN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Memenuhi kebutuhan pasien yang tidak bisa makan sendiri


TUJUAN 1. Memberi diit sesuai Kebutuhan
2. Makanan yang diberikan dapat dinikmati oleh pasien daris egi
estetika penglihatan dan selera.
3. Pasien dapat menimati makanan tanpa merasa lelah
4. Makanan terjamin kebersihannya
5. Sebelum dan sesudah makan lingkungan pasien tetap bersih.
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
a. Makanan dan minuman dosiapkan dibawa ketempat pasien
b. Serbet makan
c. Lingkaran disekitar pasien dirapikan
d. Pasien disiapkan dalam keadaan posisi kepala lebih tinggi
dari badan
2. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
b. Serbet dibentangkan dibawah dagu pasien
c. Perawat duduk dengan posisi yang memudahkan pekerjaan
d. Pasien diingatkan untuk berdoa menurut agamanya
e. Pasien ditawari minum
f. Suapkan makanan sedikit demi sedikit sambil
berkomuniaski dan memperhatikan keadaan pasien.
g. Pasien diberi minum
h. Setelah selesai, mulur pasien dan sekitarnya
dibersihkan
i. Pasien dirapikan kembalikan
MEMANDIKAN PASIEN DI
TEMPAT TIDUR

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Memandikan pasien yang tidak bisa mandiri sendiri / tidak boleh
banyak bergerak / kesadaran menurun (koma).
TUJUAN 1. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan.
2. Memberikan rasa nyaman.
3. Merangsang peredaran darah.
4. Sebagai pengobatan.
5. Mencegah infeksi kulit.
6. Mendidik paien dalam kebersihan perorangan.
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
berdasarkan SOP yang tersedia.
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Satu stel pakaian bersih
b. Waskom mandi 2 buah
c. Air bersih dalam ember tertutup
d. Air hangat dalam ember tertutup
e. Sabun pada tempatnya
f. 1 atau 2 handuk bersih
g. Selimut mandi atau kain penutup
h. Kamfer spiritus atau talk
i. Tempat pakaian kotor tertutup
j. Sampiran (bila diperlukan saja)
k. Hand schoon
2. Persiapan Pasien :
Pasien diberitahu dan dianjurkan untuk BAK / BAB terlebih
dahulu.

3. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan, kemudian memakai Hand Schoon.
2. Pintu / jendela ditutup, pakai sket sel bila tempat terbuka.
3. Perawat berdiri disisi pasien, beritahu pasien bahwa
pakaian bagian atas dibuka, lalu bagian yang terbuka
tersebut ditutup dengan selimut / kain penutup.
4. Mencuci muka, handuk dibentangkan dibawah kepala,
muka telinga dan leher dibersihkan dengan waslap lembab,
keringkan dengan handuk.
5. Selimut di turunkan, kedua tangan dikeataskan, letakkan
handuk diatas dada, kedua tangan dibasahi dan disabuni
mulai dari bagian yang jauh dari perawat dan dibilas
sampai bersih, lalu dikeringkan.
6. Mencuci dada dan perut, pakaian bagian bawah
ditanggalkan, selimut diturunkan sampai perut bagian
bawah, kedua tangan dikeataskan, handuk dibentangkan
pada sisi bagian ketiak, dada dan perut dibasahi da
disabuni, dibilas sampai bersih dan di keringkan dengan
handuk.
7. Mencuci punggung, pasien dimiringkan ke kiri dan handuk
dibentangkan dibawah dan lutut ditekuk, kaki disabuni,
dibilas dan dikeringkan dengan handuk demikian juga kaki
yang sebelahnya.
8. Bila air kotor diganti.
9. Mencuci kaki : kaki yang terjauh dikeluarkan dari selimut,
handuk dibentangkan dibawah dan lutut ditekuk, kaki
disabuni, dibilas dan dikeringkan dengan handuk demikian
juga kaki yang sebelahnya.
10. Kenakan pakaian yang bersih
11. Bersihkan tempat tidur dan rapikan alat-alat kembali,
kemudian hand schoon dilepas.
12. Perawat cuci tangan dan pasien nyaman.
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MEMELIHARA KEBERSIHAN
MULUT / MEMBERSIHKAN MULUT
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Membersihkan rongga mukut, lidah dan gigi dari semua kotoran
sisa makanan dengan mempergunakan kain kassa atau kapas yang
dibasahi dengan air bersih / Betadine Kumur.
TUJUAN  Menjaga personal hygiene mulut
 Mencegah infeksi rongga mulut
 Mencegah infeksi nosokomial
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia.
`PROSEDUR a. Pesiapan alat :
 Baki diatas meja berisikan handuk / pengalas, gelas kumur
berisi air masak / Na Cl / H2 02 1%, obat kumur, borax
gliseril 10%, sudip lidah (tongue spatel) yang telah
dibungkus kasa, kapas lidi, bengkok, kain kassa, pinset dan
ateri klem, hand schoon.
 Alat-alat didekatkan pada pasien.
b. Persiapan Pasien :
 Bila sadar pasien diberitahu kalau akan dilakukan
kebersihan mulut.
 Posisi disesuaikan keadaan pasien.
c. Pelaksanaan :
 Perawat cuci tangan
 Pakai Hand Schoon
 Handuk / kain pengalas diletakkan dibawah dagu atau pipi.
 Ujung pingset / penjepit arteri dibumgkus dengan kain
kassa dan dibasahi dengan air masak / Na Cl / H2 O2 atau
air garam / betadin kumur.
 Mukut dibuka dengan sudip lidah (bila pasien tidak sadar)
 Rongga mulut dibersihkan mulai dari dinding gusi, gigi,
lidah dan terakhir bibir.
 Kain Kassa yang kotor dibuang pada bengkok yang berisi
desinfektan.
 Hal ini diulangi sampai bersih.
 Selanjutnya dioleskan dengan borax gliseril / lips glos.
 Bila ada stomatitis diolesi dengan gentian violet / obat
lainnya.
 Pasien dibaringkan dengan seksama
 Alat-alat dibereskan dan diekmbalikan ketempat semula
kemudian Hand Schoon dilepas.
 Reaksi pasien diamati
 Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR
PADA TEMPAT TIDUR DAN PASIEN
DIATASNYA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mengganti alat tenun pasien yang kotor dignati dnegan yang
bersih pada pasien yang bed rest.
TUJUAN 1. Memberikan perasaan nyaman dan seang pada pasien
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial / decubitus
3. Memelihara kebesihan dan kerapian pasien dan lingkungannya
KEBIJAKAN Dalam meberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia.
PROSEDUR Sama dengan cara mengganti dan memasang alat-alat tenun pada
tempat tidur, tetapi karena pasien diatasnya dilakukan sebagian-
sebagian dari tempat tidur tersebut.
1. Persiapan alat :
a. Alat-alat tenun bersih yang dibutuhkan dan disusun
menurut pemakaiannya
b. Kursi / bangku
c. Tempat kain kotor yang tertutup
d. Talk
e. Ember berisi larutan desinfektan
f. Lap kerja 2 helai (basah dan kering)
2. Persiapan pasien :
Pasien diberitahu bila akan dilakukam ganti alat tenun atau
sprei.
3. Pelaksanaan :
a. Alat-alat dibawa ketempat tidur pasien, perawat memakai
hand schoon.
b. Selimut dan bantal yang tidak perlu kita angkat lalu taruh
diatas kursi.
c. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur bila
perlu pasien diganjal dengan bantal agar tidak jatuh.
d. Lepaskan alat-alat tenun yang kotor, kasur lalu diangkat
satu persatu sampai dibawah pungung pasien yaitu :
 Sprei kecil digulung ketengah tempat tidur
 Perlak dibersihkan, dilap dengan larutan desinfektan,
kemudian dikeringkan lalu digulung ketengah tenpat
tidur.
 Sprei besar digulung ketengah
e. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan
desinfektann dan dikeringkan
f. Sprei besar yang bersih digulung setenagh bagian,
gulungannya letakkan dibawah punggung pasien, setengah
bagian lagi diratakan diatas perlak, lalu dimasukkan
bersama-sama kebawah kasur.
g. Rapikan kemudian hand schoon dilepas
h. Perawat cuci tangan
UNIT TERKAIt Unit Rawat Inap
MENYISIR RAMBUT PASIEN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mengatur rambut serapi-rapinya dengan menggunakan sisir


rambut
TUJUAN  Memberikan rasa nyaman pada pasien
 Agar rambut kelihatan lebih baik, terpelihara dan rapi
 Merangsang kulit kepala
 Mencegah bersarangnya kutu pada kulit kepala
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Sisir, alas / handuk, karet gelang, jepitan untuk pasien yang
berambut panjang
b. Kalau perlu air / minyak, bila pasien berkutu disediakan
bengkok berisi larutan desinfektan (larutan lisol 2,3 %)
c. Alat-alat diletakkan pada / didekat pasien
d. Kertas secukupnya
2. Pelaksanaan
a. Bila pasien dapat duduk dikerjakan dengan duduk, dan bila
tidak dapat dilakukan dengan berbaring, bila hal ini tak
bisa dilakukan maka kita harus minta persetujuan pasien
dan keluarga untuk dipotong rambutnya.
b. Alat / handuk diletakkan diatas bahu / dibawah kepala
sampai dibawah belikat
c. Untuk rambut yang panjang dibagi dua, kemudian disisir
sedikit-sedikit dari ujung ke pangkal
d. Setelah lurus / licin, diikat/dijalin dengan erat dan rapi
(khusus untuk rambut panjang)
e. Rambut yang rontok dikumpulkan dan dibungkus kertas
lalu dibuang
f. Untuk rambut pendek disisir dari pangkal ke ujung
g. Sisir dan handuk dibersihkan dan dikembalikan pada
tempatnya
PERHATIAN :
 Perawat memakai sarung tangan
 Pada rambut yang kusut terlebih dulu diberi air atau
minyak dan diuraikan dengan tangan
 Bila ada kutu, ketombe atau rambut rontok harus cepat
dilaporkan pada dokter
 Menyisir harus hati-hati supaya jangan menyakiti /
melelahkan pasien dengan cara memegang rambut diatas
yang akan disisir
 Sebaiknya setiap pasien mempunyai sisir sendiri
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MEMBANTU PASIEN UNTUK
ISTIRAHAT / TIDUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
BONDOWOSO

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Memberikan rasa nyaman dan aman pada pasien agar bisa istirahat
/ tidur
TUJUAN Memenuhi kebutuhan istirahat tidur bagi pasien
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Mengatur posisi pasie yang tepat dan nyaman
2. Mengatur ventilasi dan pencahayaan
3. Menghindarkan kebisingan
4. memelihara kebersihan lingkungan pasien
5. mempersilahkan tamu untuk meninggalkan pasien
6. observasi dan mencatat respon pasien
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MEMBANTU PASIEN UNTUK
ISTIRAHAT / TIDUR
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
BONDOWOSO

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mempersiapkan mental dan spiritual pasein untuk dilakukan


tindakan pembedahan
TUJUAN Mempercepat dan mempermudah tindakan yang akan dilakukan
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Petugas memberitahu keluarga dan pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
2. Dilakukan persiapan pasien sesuai advis dokter :
a. Pasang infus
b. Mencukur daerah operasi
c. Mengambil contoh darah
d. Memakai baju operasi dan memasang mitella
e. Mempersiapkan pemeriksaan penunjang
3. Pasien dipuasakan
4. Pasien dipimpin berdo’a sesuai dengan keyakinannya
5. Keluarga yang bertanggung jawab atas pasien menandatangani
surat persetujuan operasi
6. Pasien diantar petugas ke kamar operasi
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. UGD
3. OK
MEMPERSIAPKAN PASIEN PRE
OPERASI DI RUANGAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
BONDOWOSO

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mempersiapkan pasien yang akan dioperasi baik dari segi fisik
maupun mental
TUJUAN 1. Mengurangi rasa takut dan keraguan pasien
2. Supaya operasi berjalan lancar
3. Menghindari komplikasi karena adanya perubahan pada tubuh
sebagai akibat anestesi dan pembedahan
4. Mempercepat proses penyembuhan
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan Pasien :
a. Pasien dan keluarganya diberitahu rencana tindakan yang
akan dilakukan
b. Menyiapkan mental pasien
c. Menyiapkan kebersihan pasien
d. Mengecek persiapan alat, obat-obatan, hasil laborat /
rongent, persiapan darah, kalau perlu ijin operasi dan lain-
lain
2. Pelaksanaan :
a. Pasien harus sudah masuk Rumah Sakit minimal 24 jam
sebelum operasi atau sesuai advis dokter
b. Lavement dilakukan minimal 2 kali atau sesuai advisdokter
sampai benar-benar berhasil dan dikerjakan diatas tempat
tidur dengan posisi sim
c. Mencukur rambut pada permukaan kulit daerah operasi dan
sekitar kecuali rambut alis. Sebelum dicukur dilakukan
desinfeksi dengan air sabun atau savlon 0,5 – 1%
d. Membersihkan make up dan melepas perhiasan pasien
termasuk melepas gigi palsu dsb
e. Mengukur tekanan darah, nadi, suhu, respirasi dan berat
badan pasien serta mencatat pada blangko operasi
f. Pasien mandi / dimandikan dengan menggunakan sabun
antiseptik
g. Pasien dipuasakan minimal 12 jam sebelum operasi atau
sesuai advis dokter
h. Mengganti baju pasien dengan baju operasi lengkap
i. Mengompres kulit daerah operasi dengan alkohol 70%
kecuali kulit wajah dan kulit genetalia tidak boleh
dikompres dengan alkohol
j. Menyiapkan keadaan umum pasien semaksimal mungkin
termasuk :
 Mengatasi dehidrasi
 Mengatasi sesak
 Mengatasi anemis
 Mengatasi tanda-tanda pre shock dll
k. Mengecek seluruh persiapan pre operasi menjelang dibawa
kekamar operasi meliputi :
 Ijin operasi sudah / belum ditandatangani
 Persiapan obat-obatan / alat, kalau perlu darah dan hasil
laborat / rongent
 Pengisian formulir operasi lengkap / belum
 Fisik dan mental pasien sudah siap / belum
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. OK
VAGINAL TOUCHER

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Suatu pemeriksaan yang menggunakan dua jari yang dimasukkan


kedalam liang senggama disertai bantuan tangan luar yang
diletakkan diatas perut
TUJUAN 1. Untuk mengetahui keadaan suatu penyakit kandungan
2. Untuk mengetahui kemajuan pendataran servix
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Kriteria Persiapan :
- Menyiapkan tempat tidur ginekologi
- Menyiapkan sarung tangan steril
- Menyiapkan pinset anatomi steril
- Menyiapkan kapas dan savlon
- Menyiapkan keteter
- Menyiapkan pelicin steril
- Menyiapkan bengkok
2. Kriteria Pelaksanaan :
- Pasien diberi penjelasan
- Pasien diatur dalam posisi litotomi
- Jari telunjuk dan ibu jari dibungkus kapas savlon
- Labia mayora dibuka dengan jari tersebut, tangan kanan
melakukan vagina higienis dengan pinset
- Kapas dilepas, tangan kanan memakai sarung tangan
- Kedua jari tengah dan telunjuk diberi pelicin dan
memasukkan kedalam vagina lalu perhatikan :
a. Keadaan vulva dan vagina
b. Keadaan portio, korpus uteri, parametrium, cavum
douglas
- Kedua jari dikeluarkan dan perhatikan apa yang terdapat
pada sarung tangan
- Alat-alat dibereskan dan lepas sarung tangan dan cuci
tangan
- Mencatat hasil pemeriksaan
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
PERSALINAN AMAN

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Persalinan yang direncanakan sesuai standar prosedur bagi tiap


jenis kondisi / resiko kehamilan dipandang dari sisi penolong
tempat, cara obat, bahan dan alar
TUJUAN Memberikan pelayanan persalinan yang direncanakan sesuai
standar prosedur bagi tiap jenis kondisi / resiko kehamilan,
dipandang dari sisi penolong, tempat, cara, obat, bahan alat
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Lakukan Anamnese : Umur, keluarga, obstetri
2. Lakukan pemeriksaan umum : berat badan, tinggi badan,
tanda-tanda vital (tensi, nadi, suhu, pernafasan)
3. Pemeriksaan Obstetri : Infeksi, palpasi, auskultasi,
pemeriksaan dalam sesuai indikasi
4. Pemeriksaan Laboratorium / penunjang sesuai indikasi
5. Menentukan diagnosis dan rencana terapi / tindakan
selanjutnya
6. Konsultasi dengan bagian lain bila diperlukan
7. Pengamatan persalinan dengan partogram
8. Persalinan diselesaikan sesuai dengan prosedur
9. setelah bayi lahir, segera dilakukan resusitasi kemudian
diletakkan disamping ibu dan disusui
10. Ibu bersalin boleh diunggui suami / salah satu keluarganya
didalam kamar bersalin
11. Semua kasus persalinan resiko tinggi ditangani / diawasi
langsung oleh dokter spesialis OG
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
OBSERVASI GERAKAN JANIN DAN
DETAK JANTUNG JANIN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Memantau pergerakan janin dalam kandungan dengan memeriksa


detak jantung dan gerakan janin
TUJUAN Mengetahui secara dini gawat janin atau kematian janin
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
a. Stetoskop
b. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
c. Posisi pasien diatur terlentang
2. Pelaksanaan :
a. Pakaian bawah pasien diturunkan sampai bagian atas
simpisis
b. Melakukan palpasi untuk meraba punggung janin
c. Menentukan tempat meletakkan stetoskop
d. Meletakkan stetoskop dengan tepat
e. Mendengarkan detak jantung janin
f. Membandingkan pendengaran ditempat lain
g. Mencatat hasil observasi
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
PARTOGRAF

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Suatu pemantauan untuk mengetahui kemajuan persalinan dan


membantu petugas kesehatan dalam mengambil keputusan dalam
penatalaksanaan
TUJUAN Untuk mengetahui kemajuan persalinan agar dapat mendeteksi
kondisi ibu dan janinnya untuk menentukan penatalaksanaan
tindakan selanjutnya
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan alat :
a. Blangko partograf
b. Kartu persalinan dan nifas
c. Pena
d. Stetoskop janin
e. Jam tangan
f. termometer
2. Pelaksanaan :
a. Denyut jantung janin :
Denyut jantung janin tiap ½ jam (tiap kotak berarti 30
menit) isi dengan tanda – tanda (.)
b. Cairan Ketuban :
- Bila masih utuh / belum pecah ditulis dengan tanda (V)
- Bila sudah pecah :
 Jernih ditulis dengan tanda (J)
 Bila keruh / meconeal ditulis dengan (M)
 Bila tidak ada cairan / absen ditulis (A)
c. Moulage :
- Tulang kepala terpisah dan sutura masih teraba = 0
- Tulang Kepala menempel satu sama lain = +
- Tulang Kepala Tindih =++
- Tulang kepala tumpang tindih berat =+++
d. Pembentukan servix ditulis dengan tanda tangan (x)
- Pemeriksaan dalam (VT) dilakukan tiap 4 jam kecuali
bila ada indikasi lain
- Jika pasien datang pada fase latent maka pembukaan
servix ditulis diatas garis 0 sesuai dengan besarnya
pembukaan
- Jika pasien datang pada fase aktif, pembukaan servix
ditulis dengan ditulis dengan pada garis waspada pada
tempat yang sesuai dengan besarnya pembukaan (jika
kemajuan persalinan baik maka tanda pembukaan
servix akan tetap pada garis waspada atau disebelah
kirinya)
Penurunan kepala ditulis dengan tanda (0) penurunan kepada
ditulis sesuai dengan ketentuan 5/6, 4/5, 2/5, 1/5 dan juga
diperiksa tiap 4 jam
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
PERSALINAN NORMAL

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Persalinan normal adalah serangkaian kejadia yang berakhir


dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, letak belakang kepala,
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan disusul dengan
pengeluaran plasenta dari tubuh ibu secara spontan
TUJUAN Mengakhiri kehamilan dengan kekuatan ibu sendiri
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Setelah pembukaan lengkap dan selaput ketuban dipecah
pasien dipimpin mengejan bila ada his dan berhenti bila ada
his jarang begitu berulang-ulang sampai kepala bayi membuka
pintu
2. setelah kepala membuka pintu jalan lahir kanan penolong
menunjang kerampang dengan duk steril untuk menahan
tekanan dari dalam rahim agar tak terjadi robekan jalan lahir.
Dan tangan kiri menahan dengan pasif bagian subocciput agar
tak terjadi defleksi maksimal
3. Dengan kekuatan his dan mengejan makan lahirlah berturut-
turut ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan dagu dan
lahirlah kepala seluruhnya
4. Setelah kepala mengadakan putar paksi luar, kedua tangan
penolong diletakkan dibawah dagu dan belakang kepala,
ditarik curam ke bawah sampai bahu depan dibawah sympisis,
lalu ditarik ke atas hingga bahu belakang lahir, setelah bahu
kedua lahir, ditarik lurus maka berturut-turut lahir badan,
tangan, kaki dan lahirlah badan bayi seluruhnya
5. Melaksanakan manajemen aktif kala tiga
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
PERAWATAN PASCA LAHIR BAYI
NORMAL
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Memberikan pertolongan pada bayi baru lahir


TUJUAN 1. Mencegah terjadinya hipotermi
2. Mengurangi terjadinya efek samping
3. Memberikan identitas pada bayi
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Segera keringkan bayi dengan handuk kering, bersih, dan
hangat kemudian pakaikan kain kering dan hangat
2. Bersihkan jalan nafas dengan jari telunjuk yang dibalut dengan
kain kassa, bila tersedia alat penghisap lendir, hisap lendir
melalui mulut kemudian lubang hidung
3. Nilai apgar score
4. Menyusui secara dini
5. Mencegah infeksi pasca lahir pada neonatal :
- Merawat tali pusat
- Melakukan perawatan mata
- Rawat gabung, yaitu menempatkan ibu dan bayi pada satu
ruangan yang sama
6. Menimbang berat badan bayi
7. Mengukur panjang badan bayi
8. Mengukur lingkar kepala
9. Mengukur lingkar dada
10. Membuat sidik jari kaki
MONITOR PERDARAHAN 2 JAM
POST PARTUS DIRUANG BERSALIN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mengamati terjadinya perdarahan sampai 2 jam setelah melahirkan


TUJUAN 1. Untuk mengetahui jumlah darah yang keluar setelah persalinan
2. Mencegah terjadinya anemia / shock setelah terjadi perdarahan
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Jam
d. Alat pencatat
e. Bengkok
2. Pelaksanaan :
a. Lihat dan catat perdarahan pervagina
b. Ukur tekanan darah
c. Menghitung denyut nadi
d. Mengukur tinggi fundus uteri
e. Mengukur / memonitor tanda anemia :
 Periksa Hb
 Periksa conjungtiva
f. Memeriksa kontraksi uterus
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
MEMELIHARA KEBERSIHAN
VULVA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Membersihkan jalan lahir dengan air bersih dan alat yang steril
TUJUAN Menjaga kebersihan vulva dan mencegah terjadinya infeksi
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
- Kapas steril ditempatnya
- Hand schoon
- Pinset
- Botol cebok berisi larutan disinfektan
- Bengkok
- Pispot
- Air steril
2. Pelaksanaan :
- Pasien diberitahu tindakan yang akan dilakukan
- Pasang sketkel ruangan
- Perawat atau bidan memakai hand schoon
- Pakaian pasien bagian bawah dibuka
- Pengalas dan pispot dipasang dibawah bokong pasien
- Tangan kiri petugas membuka vulva dengan larutan
disinfektan
- Kapas savlon diambil dengan pinset kemudian bersihkan
vulva dari atas kebawah, dilakukan beberapa kali sampai
bersih
- Kapas kotor dibuang dalam bengkok

- Pispot diangkat
- Setelah selesai pasien dirapikan dan posisinya diatur
kembali
- Peralatan dibersihkan / dibereskan ketempat semula
- Hand schoon dilepas dan perawat atau bidan cuci tangan
- Mengamati reaksi pasien setelah dilakukan tindakan
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Poli Kandungan
MONITOR PERDARAHAN 2 JAM
POST PARTUS DIRUANG BERSALIN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mengetahui suhu bayi melalui rectal (anus)


TUJUAN 1. Mengetahui suhu badan bayi bila diperlukan (lahir, pasien
baru, bayi panas / dingin)
2. Mengetahui suhu badan bayi pada saat tertentu
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
- Termometer dalam keadaan siap pakai
- Vaselin / minyak dalam tempatnya
- Bengkok
- Larutan sabun disinfektan, air bersih dalam tempatnya
- Kain kassa / pengering
- Kapas cebok dalam tempatnya
- Memberi penjelasan pada keluarga
2. Pelaksanaan :
- Perawat mencuci tangan
- Bayi dibaringkan dalam posisi terlentang / dimiringkan
sedemikian rupa agar anus mudah dicapai (posisi SIM)
- Popok dibuka, lalu daerah anus dibersihkan dengan kapas
cebok
- Termometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka
nol, lalu ujungnya diolesi pelumas
- Termometer dimasukkan melalui anus sampai termpat
batas air raksa (+ 2 cm). setelah 3 sampai 5 menit
termometer diangkat dan langsung dibaca dengan teliti
- Hasilnya dicatat dalam status bayi
- Disinfektan, air sabun, dibilas air bersih lalu dikeringkan
dengan pengering / tissu
- Air raksa diturunkan kembali dan termometer diletakkan
pada tempatnya serta siap untuk dipakai pada bayi
berikutnya
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MENCUKUR RAMBUT PUBIS

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Pencukuran rambut pubis adalah mencukur rambut di daerah mons


dan sekitarnya
TUJUAN 1. Untuk persiapan suatu tindakan pembedahan
2. Mencegah infeksi sekunder
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
Alat :
- Set pencukur rambut
- Selimut mandi
- Larutan savlon / hibicet
Pasien
- Memberi penjelasan kepada pasien tentang maksud dan
tujuan pencukuran rambut
- Pasien dianjurkan mandi dulu / dimandikan kecuali
keadaan emergency
- Pakaian dalam dilepas, kemudian ditidurkan dalam posisi
lithotomi
2. Pencukuran untuk tindakan patologis pervaginam
dilaksanakan:
- Setelah pasien tidur dalam posisi lithotomi, pasang selimut
mandi dibagian badan
- Daerah yang akan dilakukan pencukuran dibasahi dulu
dengan savlon 0,5%
- Arah pencukuran dari atas ke bawah
- Setelah pencukuran pubis dilakukan vagina toilet
- Daerah pubis tidak boleh dikompres alkohol
3. Pencukuran untuk persiapan tindakan pembedahan :
- Pencukuran dimulai dari dinding perut, pada daerah yang
akan dioperasi ke arah bawah (Candal) sampai kedaerah
pubis dan sekitarnya
- Setelah pencukuran selesai pada dinding perut (daerah
yang akan dioperasi) dikompres alkohol atau boorwater
- Lain-lain sama seperti diatas
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
PERAWATAN NIFAS

NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN
KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Masa sesudahnya persalinan terhitung dari saat selesai persalinan


sampai pulihnya kembali alat kandungan ke keadaan sebelum
hamil / 6 – 8 minggu post partum
TUJUAN Memberikan perawatan serta memantau masa selesai persalinan
sampai pulihnya kembali alat kandungan seperti sebelum hamil (6
– 8 minggu)
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR Dilakukan sejak lahirnya placenta sampai 2 jam post partum :
1. PEMBERIAn uterotonika untuk memperbaiki kontraksi uterus
2. Merawat / menjahit luka jalan lahir
3. Segera menetekkan bayi kepada ibu sedini mungkin,
disesuaikan dengan keadaan ibu dan bayi
4. Memeriksa keadaan umum, vital sign dan kadar HB
5. Mengukur jumlah pendarahan sampai 2 jam post partum
6. Merapikan pasien
7. Memberi kesempatan kepada keluarga pasien untuk menengok
ibu, dan menyambut gembiran kelahiran bayinya
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap
MEMONITOR PERDARAHAN POST
PARTUM
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
BONDOWOSO NO DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN


KEPALA RS. BHAYANGKARA
BONDOWOSO

SPO Januari 2010


( Standar Prosedur Operating )

__________________________

PENGERTIAN Mengamati terjadinya perdarahan setelah melahirkan


TUJUAN 1. Untuk mengetahui jumlah darah yang keluar setelah persalinan
2. Mencegah terjadinya anemia / shock setelah terjadi perdarahan
KEBIJAKAN Dalam memberikan Asuhan Keperawatan (ASKEP) kepada pasien
harus berdasarkan SOP yang tersedia
PROSEDUR 1. Persiapan :
- Tensimeter
- Stetoskop
- Jam
- Alat pencatat
- Bengkok
2. Pelaksanaan :
- Lihat dan catat perdarahan pervagina
- Ukur tekanan darah
- Menghitung denyut nadi
- Mengukur tinggi fundus uteri
- Mengukur / memonitor tanda anemia :
 Periksa Hb
 Periksa conjungtiva
- Memeriksa kontraksi uterus
UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai