I
PENDAHULUAN
1.1 Sejarah Perusahaan
Rumah Sakit Umum Bina Sehat (Bina Sehat) berdiri sejak tahun 1992. Pada
saat itu, Bina Sehat yang berlokasi di Jalan Raya Dayeuhkolot no. 325
Kabupaten Bandung, masih berbentuk klinik umum dan bedah yang dikelola
oleh Yayasan Bina Medika. Atas prakarsa pemiliknya, dr. H. Nonong Sutardi
Surja, Sp.B., KBD, klinik tersebut pada tahun 1997 dikembangkan menjadi
Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Bina Sehat pada tanggal 6 Desember 2004,
akhirnya status Bina Sehat yang sebelumnya RSKB berubah menjadi Rumah
Sakit Umum (RSU) yang pengelolaannya dilakukan oleh PT. Bina Sejahtera.
1.2 Lingkup Bidang Usaha
dan pengobatan yang meliputi poliklinik umum, gigi, gizi, BKIA, rehabilitasi
medis dan spesialis. Di antara poliklinik spesialis yang tersedia, RSU Bina
Sehat memiliki jasa unggulannya pada poli spesialis bedah dan kandungan.
1.3 Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan
Visi
bidang bedah dan kandungan (Obstetri dan Ginekologi) di kawasan Bandung
Selatan.
1
Misi
Menjadi Rumah Sakit unggulan yang dapat diterima dan terjangkau oleh
kesehatan masyarakat.
Tujuan
sebagai prioritas utama.
2. Mengusahakan terbentuknya sumber daya manusia yang unggul sebagai
tenaga profesional yang beriman dan bertakwa.
meningkatkan kinerja dan kualitas secara berkesinambungan.
4. Ikut serta melaksanakan program pemerintah untuk meningkatkan mutu
kesehatan masyarakat.
5. Secara bertahap meningkatkan kesejahteraan karyawan rumah sakit.
2
1.4 Struktur Organisasi
Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSU Bina Sehat
Sumber: Profil Perusahaan RSU Bina Sehat, Februari 2008
PT. Bina Sejahtera
Sebagai pemilik rumah sakit, PT. Bina Sejahtera memiliki tugas pokok
operasionalnya, PT. Bina Sejahtera dibantu oleh Dewan Pembina dan Dewan
Direksi. PT. Bina Sejahtera menjalani fungsi:
Menentukan ʺmisi”/tujuan Idiil rumah sakit/AD ART.
berhubungan dengan Perumahsakitan.
3
Mengangkat dan memberhentikan Badan Pembina (Dewan Penyantun)
dan Direksi.
sakit.
Dewan Pembina
Sebagai wakil pemilik rumah sakit, Dewan Pembina menjalani fungsi:
penyelenggaraan pengelolaan rumah sakit.
pemerintah.
Direksi.
Mengesahkan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan program Direksi
dengan koreksi/penyesuaian jika diperlukan
ekstern terhadap rumah sakit dan mempelajari hasil audit itu untuk
diusulkan tindakan perbaikan.
Menyetujui kontrak pembelian investasi diatas jumlah tertentu.
Mengarahkan Direktur rumah sakit dalam melaksanakan misi rumah sakit
dengan memperhatikan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.
Direksi
Dewan direksi terdiri atas Dirketur dan Wakil Direktur. Direktur rumah sakit
4
Sejahtera dan dibantu oleh Wakil Direktur. Direktur membawahi 2 bidang
yaitu bidang Administrasi Umum dan Keuangan (Adum dan Keuangan); dan
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed dan Keperawatan).
Sebagai pimpinan rumah sakit, Direktur memiliki tugas pokok:
pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
efisien, efektif dan kreatif.
Dalam operasionalnya, Direktur menjalani fungsi berikut:
Menyusun kebijaksanaan pelaksanaan kegiatan di rumah sakit
Membina pelaksanaan kegiatan di rumah sakit.
Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas rumah sakit sesuai
dengan peraturan dan perundangan‐undangan yang berlaku.
Menyusun rencana kerja dan rencana anggaran tahunan.
Melaksanakan program kerja dan anggaran tahunan yang telah disetujui.
prasarana rumah sakit yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan saat ini
dan pengembangan di masa depan.
induk pengembangan rumah sakit.
pelayanan, ketenagaan dan keuangan.
perumahsakitan, organisasi profesi dan masyarakat.
5
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
Keuangan, SMCS (Sales, Marketing dan Customer Service), Rekam Medik (RM),
Urusan Rumah Tangga (URT), Gudang Farmasi dan Alat Kesehatan (Alkes).
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan membawahi seksi‐seksi :
termasuk pengelolaan sarana dan prasarana serta kualitas sdm yang ada.
pengelolaan sarana dan prasarana serta kualitas SDM yang ada.
dan prasarana serta kualitas SDM yang ada.
serta pengelolaan sarana dan prasarana serta kualitas SDM yang ada.
pengelolaan sarana dan prasarana serta kualitas SDM yang ada.
Gudang Farmasi dan Alkes, mempunyai tugas pengadaan, penyimpanan
dan pendistribusian obat‐obatan barang farmasi dan alkes.
Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan
Bidang Yanmed dan Keperawatan bertanggung jawab atas pelayanan medis,
membawahi Seksi‐seksi dan Instalasi:
pengendalian penerimaan dan pemulangan pasien.
6
Seksi Keperawatan, bertanggung jawab atas bimbingan pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan.
prasarana dan SDM di rawat inap serta pengelolaan pasien rawat inap
dari ruangan perawatan.
prasarana dan SDM di instalasi Gawat Darurat serta pengelolaan pasien di
ruang gawat darurat sejak pasien masuk sampai dengan pasien keluar.
prasarana dan SDM yang ada di Instalasi Rawat Jalan serta pengelolaan
pasien rawat jalan sejak pasien datang ke poliklinik sampai dengan keluar
dari poliklinik.
prasarana dan SDM di Instalasi Bedah Central serta pengelolaan pasien
sejak pasien sebelum masuk ke kamar operasi sampai dengan keluar dari
kamar operasi.
dan SDM di Instalasi Farmasi serta pengelolaan obat‐obatan, alkes dan
bahan kimia yang ada di Instalasi Farmasi.
Instalasi Radiologi, bertanggung jawab atas pengelolaan sarana prasarana
dan SDM di Instalasi radiologi serta pengelolaan pasien sejak masuk ke
radiologi sampai keluar dari radiologi.
laboratorium.
7
Instalasi Gizi, bertanggung jawab atas pengelolaan sarana prasarana dan
SDM di Instalasi gizi serta pelayanan gizi, terapi gizi dan konsultasi gizi.
Komite Medik
Komite Medik adalah kelompok tenaga medis yang anggotanya dipilih dari
anggota Staf Medis Fungsional. Komite Medik berada di bawah dan
pengembangan.
Dalam melaksanakan tugas, Komite Medik dapat dibantu oleh panitia‐panitia
yang anggotanya terdiri dari Staf Medis Fungsional dan tenaga profesi
lainnya. Panitia adalah kelompok kerja khusus di dalam Komite Medik yang
dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang pembentukannya dilakukan
oleh Direktur.
Staf Medis Fungsional (SMF)
SMF adalah kelompok dokter yang bekerja di Instalasi dalam jabatan
dikelompokkan sesuai dengan keahliannya. Kelompok dipimpin oleh seorang
ketua yang dipilih oleh anggota kelompoknya untuk masa bakti tertentu.
8
Paramedis Fungsional dan Tenaga Non Medis
bertanggung jawab langsung kepada Kepala instalasi. Penempatan Paramedis
oleh Wakil Direktur/Direktur atas usulan Kepala Bidang/Seksi terkait.
Satuan Pengawasan Intern (SPI)
Direktur, atas persetujuan dari PT. Bina Sejahtera.
1.5 Sumber Daya Perusahaan
1.5.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Islam, RSU Bina Sehat menekankan pentingnya akhlak yang mulia dalam
bekerja pada segenap karyawannya. Budaya keislaman ini dituangkan dalam
Panca Budaya IPTEK, yaitu:
(I)man dan taqwa adalah pedoman hidup kami.
(P)anutan, kekeluargaan dan keadilan adalah contoh kepemimpinan kami.
(T)anggung jawab dan bersifat amanah adalah karakter kami.
(E)tos kerja, keikhlasan dan profesionalisme adalah semangat kami.
(K)epuasan paisen/pelanggan adalah prioritas kami.
SDM yang dimiliki oleh RSU Bina Sehat berasal dari latar belakang
jumlah terbanyak adalah lulusan D3, yaitu sebesar 35.76% yang mayoritas
9
bekerja sebagai perawat. Urutan kedua terbanyak adalah lulusan SMU
sederajat (SMU, SMK dan SMF) sebesar 23.64% yang mayoritas bekerja
sebagai tenaga medis penunjang pada unit kerja Farmasi, Gizi, Radiologi,
Laboratorium dan Rekam Medik. Tenaga Non Medis yang meliputi unit kerja
belakang pendidikan SD dan SMP. Untuk Tenaga Medis Dokter, RSU Bina
Sehat memiliki sumber daya sebanyak 42 orang yang terdiri dari 26 dokter
spesialis dan selebihnya adalah dokter umum.
SD
SMP 4.24% S2
6.67% 15.76%
S1
SMU 10.91%
23.64%
D1 D3
3.03% 35.76%
Gambar 1.2 Komposisi Karyawan RSU Bina Sehat berdasarkan Pendidikan Formal
Sumber: Seksi SDM RSU Bina Sehat, Mei 2008
Sehat dibedakan atas 4 golongan yaitu karyawan tetap, kontrak, paruh waktu
dan honorer. Mayoritas karyawan RSU Bina Sehat adalah berstatus karyawan
tetap (111). Sebelum diangkat menjadi karyawan tetap, untuk posisi tertentu
calon karyawan tetap ini menempuh masa percobaan terlebih dahulu yang
berlangsung selama 3 bulan. Pada akhir masa percobaan, RSU Bina Sehat
tenaga kerja yang fluktuatif, RSU Bina Sehat memilih untuk mengontrak
10
tenaga kerja yang umumnya dikontrak per‐kwartal (22). Tenaga kerja honorer
(30) seluruhnya berasal dari kalangan dokter mitra yang dibayar berdasarkan
persentase tertentu dari kontribusinya terhadap pemasukan RSU Bina Sehat.
Percobaan 1
Honor 30
Paruh Waktu 1
22
Kontrak
111
Tetap
0 20 40 60 80 100 120
Gambar 1.3 Komposisi Karyawan RSU Bina Sehat berdasarkan Status
Sumber: Seksi SDM RSU Bina Sehat, Mei 2008
1.5.2 Sumber Daya Fisik
Fasilitas Utama Medis
1. Poliklinik Umum.
2. Instalasi Gawat Darurat.
3. Poliklinik Gigi dan spesialisasi Gigi Anak.
4. Balai Kesehatan Ibu dan Anak.
5. Poliklinik Spesialis.
Spesialis Bedah Umum.
Spesialis Bedah Digestive (Pencernaan).
Spesialis Bedah Orthopedi (Tulang).
Spesialis Bedah Onkologi (Tumor dan Kanker).
Spesialis Bedah Urologi (Saluran Kemih).
Spesialis Bedah Anak.
Spesialis Bedah Thorax.
Spesialis Bedah Vaskuler (Pembuluh Darah).
Spesialis Bedah Syaraf.
11
Spesialis Bedah Mulut.
Spesialis Anak.
Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Ginekologi).
Spesialis Penyakit Dalam.
Spesialis THT.
Spesialis Paru.
Spesialis Penyakit Syaraf.
6. Klinik Konsultasi Gizi.
7. Diagnostik (Elektro Kardiografi).
8. Rehabilitasi Medik.
9. Ruang Perawatan Intensif (High Care Unit).
10. Kamar Operasi.
11. Kamar Persiapan Bedah.
12. Ruang Persalinan.
13. Khitanan.
14. Medical Check Up.
15. Ruang Rawat Inap.
Tabel 1.1 Fasilitas Ruang Rawat Inap
Kelas Fasilitas
o Tempat tidur berpalang elektrik 3 posisi.
o Pendingin Ruangan (Air Conditioner).
o TV 21".
o Lemari Es.
o Aerosol Dispenser.
VIP
o Lemari Pakaian.
o Sofa 1 set.
o Lemari Kecil 2 buah.
o Kamar mandi shower dan kloset duduk.
o Kapasitas ruangan 1 pasien.
o Tempat tidur berpalang 2 putaran.
o Pendingin Ruangan (Air Conditioner).
o TV 17".
Kelas I o Meja dan kursi.
o Lemari Pasien.
o Kamar mandi shower dan kloset duduk.
o Kapasitas ruangan 2 pasien.
o Tempat tidur berpalang 2 putaran.
Kelas II o Lemari Pasien.
A o Kamar mandi shower dan kloset duduk.
o Kapasitas ruangan 3 pasien dan 2 pasien.
12
Tabel 1.1 Fasilitas Ruang Rawat Inap (lanjutan)
o Tempat tidur biasa.
Kelas II o Lemari Pasien.
B o Kamar mandi shower dan kloset duduk.
o Kapasitas ruangan 2 pasien.
Fasilitas Penunjang Medis
Instalasi Radiologi.
Instalasi Farmasi.
Instalasi Laboratorium Klinik.
IPSRS (Instalasi Perawatan Sarana Rumah Sakit).
Fasilitas Penunjang Non‐Medis
Musholla.
Kantin.
Tempat Parkir.
Anjungan Tunai Mandiri.
Di antara seluruh layanan yang disediakan oleh RSU Bina Sehat, beberapa
diantaranya merupakan Layanan 24 jam, yaitu:
Instalasi Gawat Darurat.
Operasi.
Farmasi.
Radiologi.
Laboratorium.
Ambulans.
13
14