Anda di halaman 1dari 7

PERATURAN DESA CITALAHAB

NOMOR 4 TAHUN 2019

TENTANG
KAWASAN TANPA ROKOK
DI WILAYAH DESA CITLAHAB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA CITALAHAB

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan lingkungan yang sehat


khususnya dilingkungan tempat ibadah di wilayah desa
citalahab Kecamatan Karangjaya Kabupaten
Tasikmalaya,perlu ditetapkan larangan merokok di tempat
ibadah;
b. Bahwa berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan,Maka pemerintah Desa Citalahab
dipandang perlu menetapkan Peraturan Desa tentang
Larangan merokok di tempat ibadah;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b,sangat perlu menetapkan Peraturan
Desa tentang Larangan merokok di tempat ibadah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa


(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7);
2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244 );
3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang
Pengamanan bahan yang mengandung zat adiktif berupa
Produk tembakaubagi kesehatan;
5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan anak ;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan pengelolaan Lingkunagan Hidup;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2003 Tentang
Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6
Tentang Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia


Nomor 111 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 23
Tahun 2000 tentang Peraturan Desa;
11. Keputusan Bupati Tasikmalaya Nomor 440/KEP.370-
KLH/2012 Tentang Penetapan Kawasan Tanpa Rokok dan
Tempat Khusus untuk Merokok di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Tasikmalaya.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CITALAHAB
Dan
KEPALA DESA CITALAHAB
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DESA CITALAHAB LARANGAN MEROKOK DI


TEMPAT IBADAH

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:


1. Daerah adalah Kabupaten Tasikmalaya.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati/Walikota Beserta perangkat daerah
sebagai unsure penyelenggara pemerintah daerah.
3. Desa adalah Desa Citalahab.
4. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan semua unsur Perangkat Desa.

BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Pembanguna Kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan
perikemanusiaan,keseimbangan,perlindungan terhadap hak dan
kewajiban,keadilan,gernder dan non diskriminarif dan norma-norma
agama.
Pasal 3
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang prodiktif secara social dan
ekonomis.
BAB III
HAK DAN KEAJIBAN
Bagian Kesatu Hak

Pasal 4
Setiap Orang berhak atas Kesehatan.

Pasal 5
(1.) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan.
(2.) Setiap oaring mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang sama,bermutu dan terjangkau.
(3.) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggungjawab menentukan
sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.

Pasal 6
Setiap Orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi
pencapaian derajat kesehatan.

Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi
tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab.

Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan
dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang
akan diterimanya dari tenag kesehatan.bagian kedua Kewajiban.

Pasal 9
( 1 ) Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,mempertahankan dan
meningkatakan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

( 2 ) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ),pelaksanaanya


meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan
masyarakat,dan pembangunan berwawasan kesehatan.

Pasl 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang dalam upaya
memperoleh lingkungan yang sehat,baik fisik,biologi ,maupun sosial.

Pasal 11
Setiap berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,
mempertahankan,dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pasal 12
Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya.

Pasal 13
(1) Setiap Orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan
kesehatan sosial.
(2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 14

(1) Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur,


menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan
upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.
(2) Tanggung jawab Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di
khususkan pada pelayanan publik.

Pasal 15
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan,
fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pasal 16
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di
bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk
memperoleh derajat kesehatan yang setiggi-tingginya.

Pasal 17
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap
informasi ,edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-
tinggginya.

Pasal 18
Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran
aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya kesehatan.

Pasal 19
Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya
kesehatan yang bermutu,aman, efisien dan terjangkau.

Pasal 20
(1) Pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan
masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi upaya
kesehatan perorangan.
(2) Pelaksanaan sistem jaminan sosial sebagaiman dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB V
Pengamanan Zat Adiktif

Pasal 21
(1) Pengamanan penggunaan bahan yang mangandung Zat adiktif
diarahkan agar tidak mengganggu dan membahayakan kesehatan
perseorangan, keluarga, masyarakat, dan Lingkungan.
(2) Zat adiktif sebagaiamanairan, dimaksud pada ayat (1) meliputi
tembakau, produk yang mengandung tembakau, padat, cairan dan
gas yang bersifat adiktif yang penggunaannya dapat menimbulkan
kerugian bagi dirinya dan/atau masyrakat sekelilingnya.
(3) Produksi , peredaran dan penggunaan bahan yang mengandung Zat
adiktif harus memenuhi estándar dan/atau persyaratan yang
ditetapkan.

Pasal 22
Setiap orang yang memproduksi atau memasukan rokok ke wilayah
Indonesia wajib mencantumkan peringatan kesehatan.

Pasal 23
(1) Kawasan tanpa Roko antara lain :
a. Fasilitas pelayanan kesehatan;
b. Tempat proses belajar mengajar;
c. Tempat anak bermain;
d. Tempat beribadah;
e. Angkutan umum;
f. Tempat Kerja; dan
g. Tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan.
(2) Pemerintah daerah wajib menetapkan kawasan tanpa rokok di
wilayahnya.

BAB VI
Area wajib bebas asp rokok

Pasal 24
Dalam hal ini pemerintah Desa Citalahab menetapkan peraturan Desa
tentang kawasan tanpa rokok di wilayah Desa Citalahab.

Pasal 25

Larangan merokok tersebut yaitu :

a. Tempat ibadah kecuali madrasah


b. Tempat Kerja
Pasal 26
(1) Tempat ibadah yang dimaksud pada pasal 25 huruf a Antara lain :
1. Masjid Jamie;
2. Mushola.
(2) Tempat ibadah yang dimaksud pada pasal 25 huruf b yaitu di
lingkungan Kantor Desa Citalahab,antara lain :
1. Ruang Kerja Perangkat Desa dan Kepala Desa;
2. Ruang Kerja Lembaga Desa;
3. Tempat Rapat / Aula Desa.

Pasal 27
Dalam hal yang dimaksud dalam pasal 26 pada ayat 1 dan 2 kawasn
tanpa rokok dimulai dari pintu masuk masjid dan pintu ruangan di
tempat kerja.

BAB VII
Ketentuan dan Sanksi
Pasal 28
Setiap orang yang melanggar dapat dikenakan sanksi, tidak terkecuali
dari penduduk luar Desa Citalahab.

Pasal 29
(1) Wajib memasang tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok di
lingkungan tempat yang telah ditetapkan;
(2) Menyediakan tempat untuk mematikan dan membuang kuntung
rokok,ditempat sebelum pintu masuk;
(3) Wajib menyediakan tempat khusus / area merokok;
(4) Wajib di sosialisasikan setiap waktu dan sebelum acara kegiatan;
(5) Memberikan teguran dan peringatan terlebih dahulu.

Pasal 30
(1) Setiap orang yang dengan sengaja merokok ditempat yang telah
ditetapkan sebagaimana dalam Pasal 26 ayat (1) dan (2) denda
paling tinggi Rp.50.000,- Terbilang ( Lima Puluh Ribu Rupiah ) ;
(2) Setiap Uang denda tersebut dimasukan dalam kas khusus;
(3) Pembayaran denda tersebut paling lambat 1 ( satu ) Minggu setelah
pelanggaran;
(4) Apabila dengan senagaja pelanggar tidak membayar uang denda
sebagaiman dimaksud pada ayat 1 ( satu ),pelanggar akan
dikenakan sanksi lebih lanjut;
(5) Setiap orang yang tidak sengaja melanggar dan tidak ada
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada pasal 29 ayat (1) dan
(2),maka denda sebagaimana dimaksud pada pasal 30 ayat (1) di
bebankan kepada Panitia Kegiatan / Pengelola.
BAB VIII
Ketentuan Penutu
Pasal 31
Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal di undangkan.Agar setiap
orang dapat mengetahui dan mematuhinya,memerintahkan
pengundangan peraturan Desa ini dalam Desa dan Berita Desa.

Ditetapkan di Citalahab
Pada tanggal 14 Mei 2019
KEPALA DESA CITALAHAB

MAHPUDIN

Diundangkan di Citalahab
Pada tanggal 14 Mei 2019
SEKRETARIS DESA CITALAHAB

ERI MANDRA SOMANTRI

Anda mungkin juga menyukai