Anda di halaman 1dari 2

5.

Penyakit Beriliosis

Beriliosi ( beryllium dideases) adalah peradangan paru-paru yang disebabkan karena


menghirup udara yang tercemar oleh debu logam berilium baik yang berupa logam murni,
oksida, sulfat, maupun dalam bentuk halogenia. Beriliosis berbeda dengan penyakit paru
akibat paparan lingkungan lainnya, dimana gangguan paru bisa terjadi akibat paparan
berilium dalam jumlah kecil dan dampaknya akan terjadi pada orang-orang yang hanya alergi
terhadap berilium. Penyakit beriliosis dapat timbul pada pekerja- pekerja industri yang
menggunakan logam campuran berilium, tembaga, pekerja pada pabrik fluoresen, pabrik
pembuatan tabung radio, dan juga pada pekerja pengolahan bahan penunjang industri nuklir.
Sekarang berilium terutama digunakan untuk industri pesawat ruang angkasa. Selain pekerja
industri tersebut, orang-orang yang tinggal di sekitar tempat penyulingan juga bisa terkena
beriliosis. Pemaparan berilium terutama terjadi melalui penghirupan asap atau debu berilium
dan kontak langsung melalui langsung maupun kulit yang terluka.

Menghirup berilium bisa menyebabkan dua gelaja paru- paru, yaitu pneumonitis
kimia akut dan penyakit paru granulomatosa yang disebut penyakit berilum kronis atau
beriliosis. Pada penyakit berilium akut, logam bertindak sebagai iritan kimia langsung, yang
menyebabakan suatu reaksi peradangan non spesifik. Dengan semakin meningkatnya higienis
dalam bidang industri, pada saat penyakit berilium akut sudah menghilang. Berilium, dimana
para pekerjanya terpapar oleh asap atau debu barilium. Gejala yang akan ditimbulkan pada
penyakit beriliosis akan mengalami batul, gangguan pernapasan, penurunan berat badan
secara tiba-tiba, nyeri dada, nyeri sendi, dan mudah lelah. Pada beriliosis yang berbentuk
abnormal pada paru-paru yang disertai dengan pembesaran getah bening, pada keadaan ini
penurunan berat badan secara bertahap.

Pencegahan Berilliosis

 Pastikan ventilasi yang baik di wilayah kerja, dimana ada debu berilium atau asap.
 Memakai masker debu saat berkerja, yang bisa mengakibatkan paparan berilium.
 Hindari makan, minum atau merokok di tempat yang menggunakan berilium.
 Ketika berkerja dengan berilium tidak memakai pakaian kasual.
 Setelah berkerja dengan berilium mandi yang bersih
dapus
Suma’mur . 1985. Keselamatan kerja dan pencegahan kecelakaan. Jakarta :Gunung
Agung, 1985

Anda mungkin juga menyukai