Anda di halaman 1dari 3

Computational Thinking

Computational Thinking merupakan cara berpikir yang memungkinkan untuk menguraikan


suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan sederhana, menemukan pola
dalam dan masalah tersebut, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi masalah.
Menurut Jeannette Wing
Computational thinking is the thought processes involved in formulating problems and their
solutions so that the solutions are represented in a form that can be effectively carried out by
an information processing agent.
Sedangkan dalam CAS (Curriculum for Computer Science)
Computational thinking is the process of recognizing aspects of computation in the world that
surrounds us, and applying tools and techniques from computing to understand and reason
about both natural and artificial systems and processes. Computational Thinking (Berpikir
komputasional) adalah seperangkat keterampilan yang dapat digunakan setiap orang untuk
memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
Computational thinking skills hadir dalam bidang sains, teknik dan matematis. CT memiliki
peran penting dalam pengembangan aplikasi komputer, namun CT juga dapat digunakan
untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora,
matematika dan ilmu pengetahuan. (Kompas,2015) Dalam CT, dapat memecahkkan masalah,
sehingga terlatih untuk berpikir kritis, logis dan sistematis, Berpikir secara komputasi
bukanlah pemrograman.
Misalnya, jika kita ingin bertemu teman di suatu tempat yang belum pernah dikunjungi
sebelumnya, mungkin kita akan merencanakan rute yang akan dilewati sebelum berangkat.
Kita dapat mempertimbangkan rute yang tersedia dan rute mana yang 'terbaik' mungkin rute
yang paling pendek, tercepat, atau rute yang melewati toko favorit kita. Kemudian kita akan
mengikuti petunjuk langkah demi langkah untuk sampai ke sana. Dalam hal ini, bagian
perencanaan seperti pemikiran komputasional, dan mengikuti arahan seperti pemrograman.
Dalam mempelajari ilmu komputer, mendapatkan keterampilan, pengetahuan dan cara
berpikir yang unik tentang dan memecahkan masalah: pemikiran komputasi. Hal ini
memungkinkan untuk memahami dunia digital dengan cara yang lebih dalam. Pemikiran
komputasional juga memberi paradigma baru untuk memikirkan dan memahami dunia lebih
umum lagi.
Contoh Computational Thinking sebagi berikut :
Bagaimana cara menggambar seekor kucing
 Decomposition :
- memecah bagian-bagianyang dimiliki kucing, berkaki empat, punya cuping,
belang, ekor, mata, hidung.
- Sifat-sifatkucing, mengeong, menggerak-gerakan ekor.
 Pattern Recognition :
- Menentukan persamaan dan perbedaanantar beberpakucing. Persamaan:
berkakiempat, punya mata, hidung, belang, ekor dan cuping.

 Abstraction :
- Melakukan generalisasi berdasarkan pattern yang sudah ada dan mengabaikan
detail yang tidak diperlukan. General kucing: berkaki empat, mata, hidung, badan,
cuping, ekor dan belang. Mengabaikan warna mata, detail belang, ekor Panjang/
pendek, bulu halus atau tidak.

 Algorithm :
- Membuat urutankerja secara lengkap, mulaidarimenggambar kepala, cuping,
memberi mata, hidung, badan, ekor dan belang.

Decomposition

Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian bagian yang
lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola. Jika masalah tidak terurai, itu jauh
lebih sulit untuk dipecahkan. Berurusan dengan banyak tahapan yang berbeda sekaligus jauh
lebih sulit daripada memecahkan masalah menjadi sejumlah masalah yang lebih kecil dan
menyelesaikan setiap masalah, satu per satu. Memecah masalah menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil berarti bahwa setiap masalah yang lebih kecil dapat diperiksa secara lebih rinci.
Contoh :
Membuat Kue
- Jenis kue apa yang akan dibuat.
- Apa saja bahan-bahan yang dibutuhkan dan takaran masing-masingnya.
- Berapa banyak harus dibuat (berapa banyak pesanan/ orang yang akan
memakannya).
- Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat adonan, memanggang dan
lainnya.
- Kapan harus memasukkan bahan-bahan.
- Peralatan apa saja yang dibutuhkan.

Pattern Recognition

Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan
dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data
Pattern Recognition melibatkan proses menemukan kesamaan atau pola di antara masalah-
masalah kecil yang terurai yang dapat membantu mmemecahkan masalah yang lebih
kompleks dengan lebih efisien. Dengan adanya Pola masalah dapat diselesaikan dengan lebih
sederhana. Masalah lebih mudah dipecahkan ketika memiliki pola yang sama, karena solusi
pemecahan masalah yang sama dapat diterapkan setiap pola tersebut ada.

Abstraction
Pada saat melakukan abstraksi, focus pada permasalahan (pola-pola yang sudah umum) dan
abaikan bagian-bagian detail atau spesifik.
Algorithm
Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi
langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi
tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Algoritma sering digunakan sebagai
tahap awal dalam pembuatan program komputer, yang biasanya ditulis dalam bentuk diagram
alur atau dalam pseudocode.

Berikut adalah pengenalan secara singkat yang penulis berikan tentang Literasi komputasi
dalam mata kuliah Literasi komputasi, jika terdapat kekurangan dalam penulisan maupun
dalam bahasa mohon di maklumkan sekian yang bisa penulis tulis dalam blog ini, jangan lupa
membaca bagian tulisan yang lain. Terima Kasih

(Penulis)
Naufal Hanafi

Anda mungkin juga menyukai