Anda di halaman 1dari 7

Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.

com/mengawal-perubahan/

Mengawal Perubahan - Tarbawiyah

Tarbawiyah

Oleh: Tate Qomaruddin, Lc.

Rasulullah saw. Bersabda,

‫ﻒ‬ُ ُ‫ﺏ ﻳَﺄُْﺧُﺬﻭَﻥ ﺑُِﺴﻨﱠﺘِِﻪ َﻭﻳَْﻘﺘَُﺪﻭَﻥ ﺑِﺄ َْﻣِﺮِﻩ ﺛُﱠﻢ ﺇِﻧﱠﻬَﺎ ﺗَْﺨﻠ‬ٌ ‫ﺻَﺤﺎ‬ ْ َ‫ﷲُ ﻓِﻲ ﺃُﱠﻣٍﺔ ﻗَْﺒﻠِﻲ ﺇِﱠﻻ َﻛﺎَﻥ ﻟَﻪُ ِﻣْﻦ ﺃُﱠﻣﺘِِﻪ َﺣَﻮﺍِﺭﱡﻳﻮَﻥ َﻭﺃ‬
‫َﻣﺎ ِﻣْﻦ ﻧَﺒِﱟﻲ ﺑََﻌﺜَﻪُ ﱠ‬
‫ﻑ ﻳَﻘُﻮﻟُﻮَﻥ َﻣﺎ َﻻ ﻳَْﻔَﻌﻠُﻮَﻥ َﻭﻳَْﻔَﻌﻠُﻮَﻥ َﻣﺎ َﻻ ﻳُْﺆَﻣُﺮﻭَﻥ ﻓََﻤْﻦ َﺟﺎﻫََﺪﻫُْﻢ ﺑِﻴَِﺪِﻩ ﻓَﻬَُﻮ ُﻣْﺆِﻣٌﻦ َﻭَﻣْﻦ َﺟﺎﻫََﺪﻫُْﻢ ﺑِﻠَِﺴﺎﻧِِﻪ ﻓَﻬَُﻮ‬ ٌ ‫ِﻣْﻦ ﺑَْﻌِﺪِﻫْﻢ ُﺧﻠُﻮ‬
‫ﻚ ِﻣْﻦ ﺍ ْ ِﻹﻳَﻤﺎِﻥ َﺣﺒﱠﺔُ َﺧْﺮَﺩٍﻝ‬ َ ِ‫ﺲ َﻭَﺭﺍَء َﺫﻟ‬ َ ‫ُﻣْﺆِﻣٌﻦ َﻭَﻣْﻦ َﺟﺎﻫََﺪﻫُْﻢ ﺑِﻘَْﻠﺒِِﻪ ﻓَﻬَُﻮ ُﻣْﺆِﻣٌﻦ َﻭﻟَْﻴ‬

“Setiap Nabi mempunyai sahabat dan hawari yang selalu berpegang teguh
dengan petunjuknya dan mengikuti sunnahnya. Lalu muncullah generasi
penganti (yang buruk) yang (hanya) mengatakan apa yang tidak mereka
lakukan dan melakukan apa yang tidak diperintahkan. Maka siapa yang
berjuang (untuk meluruskan) mereka dengan tangannya maka dia adalah
mukmin. Dan barang siapa yang berjuang dengan lidahnya maka ia adalah

1 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

mukmin. Dan barangsiapa berjuang dengan hatinya maka ia adalah


mukmin. Dan tidak ada di belakang itu keimanan sedikit pun.” (Muslim)

Hadits Rasulullah saw. di atas menegaskan beberapa hal. Pertama, akan selalu
terjadi perubahan pada kaum muslimin. Kedua, perubahan itu bisa menuju ke
arah yang buruk. Ketiga, seorang mukmin harus berjuang untuk mengawal
perubahan ke arah kebaikan dan perbaikan.

Dakwah adalah proyek mewujudkan perubahan. Pimpinan proyeknya adalah


Rasulullah saw. ordernya dari Allah swt. Oleh karena itu, ketika Rasulullah saw.
dimi’rojkan ke Sidratul-Muntaha, beliau tidak minta tetap tinggal di sana.
Padahal beliau bisa menikmati ibadah, bertemu dengan para nabi yang diutus
sebelum beliau, dan bahkan menjadi imam mereka. Beliau tetap turun lagi dan
menjadi penghuni bumi yang sarat dengan berbagai tantangan dan persoalan.
Beliau memang mendapat tugas untuk melakukan perubahan, dan Rasulullah
saw telah melakukannya dengan sukses. Hal ini dijelaskan dalam ayat-Nya:

“Sungguh Allah telah benar-benar memberi karunia kepada orang-orang


mukmin karena Dia telah mengutus pada mereka seorang rasul dari
kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab (Quran) dan
hikmah (Sunnah), meskipun mereka sebelum itu benar-benar berada dalam

2 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

kesesatan yang nyata.” (Ali ‘Imran 164)

Proyek perubahan saat ini harus dimulai dengan pembangunan fondasi berupa
individu-individu Muslim. Di atas fondasi itu dibangun keluarga-keluarga
Islam. Dari keluarga-keluarga islami terbentuklah masyarakat islami.

Atas dasar itu, tidak boleh umat Islam tinggal diam dan tidak berupaya
memberikan pengaruh pada perubahan yang terjadi. Perubahan adalah
sunnatullah. Perubahan akan terus bergulir. Jika tidak menuju kebaikan pasti
menuju keburukan. Jika bukan orang baik-baik yang mempengaruhi maka
pasti orang-orang buruk yang melakukannya. Tanpa kesertaan orang-orang
yang baik, akan muluslah perusakan yang dilakukan oleh orang-orang yang
tidak bertanggung jawab.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk berkontribusi dan mengawal
perubahan agar mengarah kepada perbaikan dalam segala sektor, di antaranya:

Pertama, mempersembahkan waktu, tenaga, harta untuk kemaslahatan Islam,


umat Islam, dan umat manusia pada umumnya. Allah swt. Berfirman:

“Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-orang Arab yang


berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi

3 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

berperang) dan tidak patut (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka
daripada mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak
ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah. Dan tidak
(pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang
kafir, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, melainkan
dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh.
Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat
baik.” (QS. 9:120)

Ayat di atas memberikan informasi bahwa Allah tidak suka kepada orang yang
berdiam diri dan tidak terlibat dalam perjuangan. Allah menyebut perbuatan
itu tidak layak. Sebaliknya, kepada orang yang terlibat dalam perjuangan di
jalan Allah untuk menyebarkan kebaikan dan hidayah Allah swt. dengan apa
pun yang dimilikinya, Allah menjanjikan segala yang dilakukannya akan
bernilai amal saleh. Tidak ada yang sia-sia dari orang yang berjuang di jalan
Allah, sekecil apa pun perjuangannya.

Kedua, menghadirkan emosi dan semangat yang kuat untuk kejayaan Islam dan
umatnya serta memberikan pelayanan kepada masyarakat seluas-luasnya.
Berbahagia saat Islam mendapatkan kemenangan-kemenangan dan merasa
sedih bila Islam mendapatkan tekanan dan ujian. Ia tidak rela bila Islam
dihinakan dan bila kaum Muslimin diinjak-injak. Rasulullah saw. bersabda,

4 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

“Siapa yang tidak peduli dengan urusan kaum Muslimin maka ia tidak
termasuk golongan mereka.”

Perubahan hanyalah terjadi atas perkenan Allah swt. Manusia hanya bisa
merencanakan dan memperjuangkan. Namun sebelum itu semua manusia
harus memiliki semangat dan optimisme bahwa perubahan bisa terjadi. Jika
dari awal kita sudah pesimis dan mengatakan bahwa keadaan tidak mungkin
berubah, berarti kita sudah kalah sebelum bertarung. Dalam sebuah hadits
qudsi disebutkan,

ِ ‫ﺃَﻧَﺎ ِﻋْﻨَﺪ ﻅَﱢﻦ َﻋْﺒِﺪﻱ‬


‫ﺏ‬

“Aku (Allah) tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.”

Ketiga, tidak cukup hanya emosi dan semangat. Karena banyak orang yang
punya semangat menggebu-gebu untuk melakukan perubahan, namun yang
keluar dari dirinya hanyalah umpatan, cacian, dan makian terhadap keadaan.
Emosi dan semangat yang produktif lah yang membawa seseorang untuk
berfikir keras dan bekerja cerdas dalam rangka mencari jalan keluar dari segala
problem yang merundung umat dan bangsa. Ia rela menjadikan dirinya sebagai
bagian dari solusi dan bukannya menjadi masalah. Bahkan bila hal itu
membuatnya menjadi “korban”.

5 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

Keempat, memerintah kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar;
menyeru manusia kepada jalan Islam dan jalan dakwah dengan cara hikmah
dan nasihat yang baik. Itulah sifat yang melekat pada orang beriman dan tidak
mungkin terpisahkan.

“Dan orang-orang beriman laki-laki dan orang-orang beriman perempuan


sebagian mereka adalah penolong bagi sebagaian lain, mereka memerintah
kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar.” (QS. At-Taubah 71)

Dalam kondisi apa pun amar makruf dan nahi munkar tidak boleh diabaikan.
Kehadiran aktivis dakwah di parlemen dan juga di eksekutif tidak seharusnya
lepas dari perjuangan amar makruf dan nahi munkar. Tidaklah sebuah kaum
meninggalkan amar makruf dan nahi munkar melainkan pasti mereka menjadi
kaum yan hina. Firman Allah, “Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani
Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu,
disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama
lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat.
Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (QS.
5:78-79)

Kelima, mengatakan yang benar di depan penguasa yang zalim. Agar mereka
tidak semena-mena menjalankan kekuasaan menurut hawa nafsunya. Agar

6 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM
Mengawal Perubahan - Tarbawiyah https://tarbawiyah.com/mengawal-perubahan/

penguasa memimpin dengan penuh keadilan dalam rangka mewujudkan


kesejahteraan masyarakat.

Rasulullah bersabda,

َ ‫ﻖ ِﻋْﻨَﺪ ُﺳْﻠ‬
‫ﻄﺎٍﻥ َﺟﺎﺋٍِﺮ‬ ‫ﻀُﻞ ﺍْﻟِﺠﻬَﺎِﺩ َﻛﻠَِﻤﺔُ َﺣ ﱟ‬
َ ‫ﺃَْﻓ‬

Jihad yang paling afdhal adalah menyatakan kebenaran di depan penguasa


zalim (Ath-Thabarani).

Dalam hadits lain beliau bersabda,

ُ‫ ﻓَﻘَﺘَﻠَﻪ‬،ُ‫ َﻭَﺭُﺟٌﻞ ﻗَﺎَﻡ ﺇﻟَﻰ ﺇَﻣﺎٍﻡ َﺟﺎﺋٍِﺮ ﻓَﺄ ََﻣَﺮﻩُ َﻭﻧَﻬَﺎﻩ‬،‫ﺐ‬


ِ ِ‫َﺳﻴﱢُﺪ ﺍﻟﱡﺸﻬََﺪﺍِء َﺣْﻤَﺰﺓُ ْﺑُﻦ َﻋْﺒِﺪ ﺍْﻟُﻤﻄﱠﻠ‬

Pemimpin para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthallib dan laki-laki
yang berdiri di hadapan penguasa yang zalim lalu ia memerintah penguasa
itu (dengan kemakrufan) dan melarangnya (dari kemungkaran), kemudian
penguasa itu membunuh dirinya (HR al-Hakim dan ath-Thabarani).

Jadi, jika ada peluang melakukan perubahan, jangan biarkan dia dikendalikan
oleh orang-orang yang menghendaki keburukan dan penyimpangan. Allahu
a’lam.

7 of 7 18-Jun-22, 5:48 AM

Anda mungkin juga menyukai